Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PEMANFAATAN LIMBAH MENJADI PRODUK


“PANGAN DAN NON PANGAN”

OLEH :

ALDA
NIM. 54.451.19.010

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL BUMI
POLITEKNIK PALU
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN

DAFTAR ISI………...…………………………………………..…………..I
KATA PENGANTAR……………………………………………………….II

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………………………………………….….…………1
1.2. Tujuan…………………….………...……………………….….…….1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Produk Pangan (Serundeng)…………………….……………..…...…2
2.2. Produk Non Pangan (Kuas)……………...…………………..……......3

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan…………………………………………………..….……4

DAFTAR PUSTAKA…………..………………………………….………….5

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga Laporan
yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Menjadi Produk Pangan dan Non Pangan”,
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun sebagai tugas mata kuliah Penanganan dan


Pemanfaatan Limbah. Penulis berusaha menyusun laporan ini dengan segala
kemampuan, namun penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak
memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan laporan selanjutnya.

Semoga laporan ini bisa memberikan informasi mengenai


pemanfaatan limbah menjadi produk pangan dan non pangan, yang bernilai
jual tinggi dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan untuk membuat laporan ini penulis ucapkan
terima kasih.

Palu. - Juni 2021

PENULIS

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa
dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop
cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya
dapat berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan
produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi
semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Usaha tani (farming)
adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan
yang dilakukan dalam budidaya.
Disamping menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya, kegiatan pertanian juga
menghasilkan produk sampingan yang berupa limbah pertanian. Limbah
pertanian yang semakin banyak lambat tahun akan menimbulkan masalah
besar bagi lingkungan disekitarnya. Pemanfaatan limbah pertanian selama ini
kurang maksimal hanya digunakan sebagai campuran pakan ternak dan bahan
bakar sehingga menjadi sumber pencemaran lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut perlu upaya-upaya untuk memanfaatkan limbah
pertanian tersebut diantaranya untuk pupuk organik, sebagai nutrisi untuk
pakan lokal serta sebagai sumber energi bahan bakar alternatif yang
terbarukan, kerajinan, dll.

1.2. Tujuan

Agar dapat mengetahui cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi


sebuah produk pangan dan non pangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Produk Pangan (Serundeng)


Serundeng adalah makanan khas Indonesia yang sering digunakan
sebagai lauk-pauk nasi. Serundeng dibuat dari parutan kelapa yang digoreng
hingga kuning kecoklatan dengan bumbu-bumbu.

A. Bahan-Bahan :
1 buah kelapa parut, (tapi Minyak goreng secukupnya untuk
ampasnya yang digunakan) menumis bumbu yang dihalus.
3 lembar daun salam Ketumbar bubuk secukupnya
5 lembar daun jeruk Kunyit bubuk secukupnya
5 siung bawang merah 1/2 sdm gula
3 siung bawang putih 1 sdt garam
2 batang sereh geprek Penyedap rasa secukupnya/sesuai selera
5 cabai merah keriting 1 cm lengkuas

B. Langkah Untuk Membuatnya :


1) Halus bumbu terlebih dahulu seperti cabai, bawang merah, bawang putih,
dan lengkuas.
2) Kemudian tumis bumbu halus, masukkan daun salam, daun jeruk dan
sereh, masukkan juga ampas kelapa lalu beri gula, garam, penyedap rasa,
ketumbar bubuk, kunyit bubuk, aduk rata dan tes rasanya.
3) Sangrai hingga kelapa berubah warna menjadi kuning keemasan dan
bumbu-bumbu meresap sempurna, sangrai terus hingga kering,
aduk-aduk terus jangan sampe gosong, jika kira-kira sudah kering dan
warnanya sudah berubah jadi coklat keemasan angkat dan dinginkan di
suhu ruang baru di masukkan ke toples kedap udara agar tetep renyah.

2
2.2. Produk Non Pangan (Kuas)
Kuas (Paint brush) adalah benda yang terdiri dari kayu kecil dengan salah
satu ujungnya terdapat bulu halus. Kuas biasa digunakan untuk keperluan
melukis dan mengecat. Kuas memiliki bentuk, ukuran, dan bahan yang
berbeda-beda sesuai keperluan.

A. Alat dan Bahan Yang Digunakan :


1) Sabut kelapa
2) Kayu
3) Lem tembak
4) Lakban
5) Gunting

B. Cara Membuatnya :
1. Rapikan kayu sesuai bentuk yang diinginkan, untuk menjadi batang kuas
nantinya.
2. Kemudian rapikan juga sabut kelapa, untuk di jadikan sebagai kuasnya.
3. Setelah semuanya selesai dirapikan, sekarang kita lanjut untuk
merekatkan kayu dan sabut kelapa menggunakan lem tembak.
4. Tunggu sampai kering, setelah itu rapikan kembali dengan cara menutupi
bekas lem tadi dengan lakban dan merapikan sabut kelapa agar
panjangnya sama rata, kuas pun sudah jadi dan bisa langsung dipakai.

3
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa limbah pertanian
memiliki potensi dan prospek yang cukup tinggi untuk dimanfaatkan menjadi
berbagai macam produk pangan dan non pangan. seperti kerajinan, pakan
ternak, pupuk organik dan lain-lain

4
DAFTAR PUSTAKA

Markopala, P. 2007. Studi Efektivitas Transesterifikasi In Situ Pada Ampas


Kelapa (Cocos nucifera) Untuk Produksi Biodiesel. [Tesis]. Bandung:
Institut Teknologi Bandung.

Wi S.G., Cho E.J., Lee D.S., Lee S.J., Lee Y.J. dan Bae H.J. 2015. Lignocellulose
conversion for biofuel : a new pretreatment greatly improves downstream
biocatalytic hydrolysis of various lignocellulosic materials. Biotechnol
Biofuels. 8 : 228.

Djajanegara, A. 1999. Local livestock feed resources. In: Livestock Industries of


Indonesia Prior to the Asian Financial Crisis. RAP Publication 1999/37 :
29-39.

Anda mungkin juga menyukai