Anda di halaman 1dari 4

Nama : Esti Nur Khasanah

Nim : 92221023
MK : OPERASIONAL
DP : Prof. Koesmawan
Soal:

1. Uraikan layout tentang prinsip-prinsip membangun layout (layout pabrik, sekolah)


/tata letak orang, tempat kerja?
a. Menentukan fasilitas lokasi
b. Menentukan tataletak di dalam
Jawaban:
a. Prinsip Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant Layout)
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta
kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena berpengaruh
terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik
harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta
pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik (Timmerhaus,
2004).
Plant Layout atau Tata Letak Fasilitas Pabrik adalah suatu pengaturan dan
penempatan yang optimal terhadap Fasilitas Pabrik termasuk Tenaga Kerja, peralatan
produksi, ruang penyimpanan, peralatan penanganan material dan semua layanan
pendukung lainnya dengan desain struktur terbaik untuk menampung semua fasilitas
tersebut.
Tujuan Utama dalam Pengoptimalan Tata Letak Fasilitas Pabrik atau Plant Layout
tentunya adalah untuk memaksimalkan Laba bagi Perusahaan. Dengan tata letak atau
layout yang optimal, biaya-biaya pengangkutan dan penanganan material dalam proses
manufakturing dapat ditekan seminimal mungkin sehingga laba perusahaan dapat
ditingkatkan. Pergerakan Tenaga Kerja dalam bekerja juga dapat diminimalisasi sehingga
produktivitas kerja dapat ditingkatkan dan memberikan kontribusi positif terhadap laba
perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui pengoptimalan
Tata Letak Fasilitas Pabrik.
1. Memperlancar aliran material (bahan baku dan bahan pendukung) yang akan
digunakan oleh Produksi.
2. Memfasilitasi Proses Manufakturing.
3. Meminimalisasi penanganan dan pengangkutan material serta biaya-biaya yang
berkaitan dengannya.
4. Lebih efektif dalam memanfaatkan orang, peralatan dan ruang
5. Meningkatkan Fleksibilitas dan mengantisipasi perubahaan-perubahaan yang akan
terjadi di masa yang akan data.
6. Memberikan kenyamanan, kemudahan, keamanan dan keselamatan pekerja.
7. Meminimalisasi Investasi Peralatan dan Mesin Produksi.
8. Mengurangi jumlah waktu produksi.
Prinsip Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant Layout) Berikut ini adalah 7 Prinsip
yang wajib dipertimbangkan pada saat merencanakan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant
Layout).
1. Prinsip Integrasi (Principle of Integration), Suatu Tata Letak yang baik adalah
mengintegrasikan manusia, material, mesin dan layanan pendukung lainnya untuk
mendapatkan pemanfaatan yang optimal terhadap sumber daya yang dimilikinya.
2. Prinsip Kedekatan Jarak (Principle of minimum distance), Prinsip ini berkaitan
dengan perpindahan atau pergerakan manusia dan material. Tata Letak harus diatur
sedekat mungkin untuk meminimalisasi perjalanan dan pergerakan. Perlu diingat
bahwa jarak yang jauh dapat meningkatkan penggunaan waktu kerja yang juga akan
meningkatkan biaya operasional.
3. Prinsip Pemanfaatan Ruang (Principle of Space Utilisation), Sebuah Layout atau
tata letak yang baik adalah memanfaatkan keseluruhan ruang baik ruang Horizontal
maupun ruang Vertikal-nya. Pemanfaatan optimal bukan saja pada lantai ruangan
saja, namun juga meliputi tinggi ruangan (pemanfaatan tiga dimensi).
4. Prinsip Aliran (Principle of Flow), Layout atau Tata letak yang baik adalah Layout
yang dapat memperlancar aliran perpindahan material hingga tahap penyelesaiannya.
5. Prinsip Fleksibilitas Maksimum (Principle of Maximum Flexibility), Sebuah Layout
atau Tata Letak yang baik adalah Layout yang tidak memakan biaya besar dan waktu
lama saat terjadi perubahaan. Kebutuhan masa depan seharusnya dijadikan salah satu
pertimbangan dalam melakukan perancangan Layout atau tata letak fasilitas pabrik.
6. Prinsip Keselamatan, Keamanan dan Kepuasan (Principle of Safety, Security and
Satisfaction), Sebuah layout atau tata letak yang baik adalah Layout yang
mempertimbangkan keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kepuasan tenaga kerja
serta keamanan fasilitas seperti menghindari terjadinya kebakaran dan kemalingan.
7. Prinsip Penanganan minimum (Principle of minimum handling), sebuah Layout
atau tata letak yang baik adalah layout yang dapat meminimalisasi penanganan
material.
2. Uraikan prinsip-prinsip inventori control / pengendalian persediaan dengan
menyertakan rumus FIFO/LIFO?
Jawaban:
Prinsip-Prinsip Pengendalian
Menurut Matz 1994, sistem dan teknik pengendalian persediaan harus didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut:
1. Persediaan diciptakan dari pembelian :
a. bahan dan suku cadang, dan
b. tambahan biaya pekerja dan overhead untuk mengelola bahan menjadi barang jadi.
2. Persediaan berkurang melalui penjualan dan perusakan.
3. Perkiraan yang tepat atas jadwal penjualan dan produksi merupakan hal yang penting
bagi pembelian, penanganan, dan investasi bahan yang efisien.
4. Kebijakan manajemen yang berupaya menciptakan keseimbangan antara keragaman
dan kuantitas persediaan bagi operasi yang efisien dengan biaya pemilikan 9 persediaan
tersebut merupakan faktor yang paling utama dalam menentukan investasi persediaan.
5. Pemesanan bahan merupakan tanggapan terhadap perkiraan dan penyusunan rencana
pengendalian produksi.
6. Pencatatan persediaan saja tidak akan mencapai pengendalian atas persediaan.
7. Pengendalian bersifat komparatif dan relatif, tidak mutlak.
Metode Penilaian Persediaan FIFO
Dengan menggunakan metode FIFO, Anda akan mendapatkan jumlah biaya produk
yang lebih rendah saat pembelian ketimbang harga jual. Maka dari itu, sudah jelas laba kotor
yang didapat besar.
Agar lebih memahami tentang penilaian persediaan akhir dengan metode FIFO,
gambar berikut merupakan contoh cara menghitung metode FIFO per tanggal 31 Januari
2018 yang menghasilkan sisa produk sebanyak 150 buah. Biaya untuk 150 produk tersebut
akan dihitung berdasarkan biaya perolehan yang terakhir.
Cara menghitung HPP dengan metode FIFO perpetual yaitu mengurangi biaya Rp5.880.000
dengan biaya Rp3.250.000. Sehingga, hasilnya akan tercantum dalam perolehan terakhir
harga pokok penjualan atau HPP.

Metode Penilaian Persediaan LIFO

Soal persediaan metode perpetual masih sama dengan contoh pada metode FIFO.
Bedanya hanya di proses perhitungannya. Berdasarkan laporan persediaan akhir per 31
Januari 2018, terdapat biaya Rp5.880.000 yang dikurangi dengan biaya Rp3.050.000.
Nantinya, biaya akhir itu akan menghasilkan HPP sebanyak Rp2.830.000.

Hal tersebut berarti biaya sebesar Rp3.050.000 berasal dari persediaan di awal, lalu
perhitungan HPP dihasilkan oleh biaya persediaan yang terakhir. Sehingga, jumlah laba kotor
akan lebih kecil untuk persediaan akhir ketimbang metode lainnya, misalnya seperti FIFO.
Metode FIFO
16 produk x Rp62.000 = Rp992.000 (16 produk dikali dengan biaya pembelian sebesar
Rp62.000).
Metode LIFO
(6 produk x Rp50.000 + (10 produk x Rp55.000) = Rp850.000 (6 produk di bulan Januari
dikali dengan biaya per produknya. Lalu ditambah dengan jumlah 10 produk dikali dengan
biaya per produknya juga.)

Anda mungkin juga menyukai