Anda di halaman 1dari 46

BUKU LAYANAN

Bimbingan dan Konseling

Koordinator MGBK :
Agus Awaluddin, S.Pd. M.Pd.
KATA PENGANTAR
Penyusun :
Assalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
Musyawarah Guru Bimbingan
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan
Konseling kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Kabupaten Jepara rahmat-Nya kami telah mampu menyusun buku
Materi Pengembangan Diri Melalui Layanan
Bimbingan dan Konseling ini dengan baik dan lancar.
Untuk SMP/MTs Mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi
Kelas VIII Guru Pembimbing dalam memberikan Layanan
Bimbingan dan Konseling terhadap siswa asuhnya.
Kami menyadari bahwa kelancaran
Penulis : penyusunan Buku Layanan Bimbingan dan Konseling
H. Hanbali, S.Pd. ini berkat motivasi dan dukungan dari semua pihak
terkait. Oleh karena itu penyusun menyampaikan
Hj. Eny Nurhayati
terima kasih kepada semua pihak yang telah
Retno Handayani, S.Pd
mendukung atas terbitnya buku ini.
Lilik Siswanto, S.Pd. Maksud dan tujuan penyusunan buku ini adalah :
Sunarti, S.Pd. 1. Memberikan kemudahan kepada Guru
Eni Heriwati, S.Pd. Pembimbing dalam melaksanakan pemberian
layanan bimbingan konseling terhadap siswa
Yulianti ER, S.Pd.
asuhnya.
Mukh. Imron Rosyadi, S.Pd 2. Memberikan pemahaman kepada siswa untuk
Tommi Latif, S.Pd. dapat mengembangkan dirinya agar dapat
Hananingtyas H, S.Pd berkembang secara optimal dan mandiri.
Akhirnya apabila terdapat kekurang-
Hermawan Dedi Setyadi, S.Pd
sempurnaan dalam penyusunan buku ini, kami
menyampaikan permohonan maaf dan kami akan
senantiasa menerima saran / kritikan yang
membangun dari Bapak / Ibu Guru Pembimbing demi
kesempurnaan buku materi di waktu mendatang.
Wabillahi Taufiq Walhidayah, wal ridlo wal inayah.
Penerbit : Wassalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
Musyawarah Guru
Bimbingan Konseling
Penyusun
Kabupaten Jepara

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 1


LAYANAN

SIKAP BERSYUKUR
1
Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mencapai perkembangan diri
sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa
Bidang Bimbingan:PribadiFungsi Layanan:PemahamanTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Peserta didik mengetahui atau menyadari nikmat dari Pemberi nikmat atau Tuhan YME
serta memiliki sikap syukur terhadap nikmat yang telah diberikan olehNya.
VIII/1

Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Masihkah kita berkeluh kesah mengingkari nikmat dai Allah SWT. ? Bahkan
karena begitu dahsyatnya keutamaan bersyukur, sampai seorang pemikir dari barat
yang bernama James Ray, yang dikutip dalam buku “ The Secret” dia menagtakan : “
Syukur adalah bagian mendasar dari ajaran-ajaran guru besar sepanjang sejarah.
Dalam buku yang mengubah hidup saya, The Science of Getteing Rich, ditulis oleh
Wallace Wattles di tahun 1910, syukur adalah bab yang terpanjang. Sebagian besar
dari mereka memulai hari dengan pikiran dan pearasaan syukur”. Jika kita perhatikan
dari pernyataan di atas, sungguh begitu pentingnya bersyukur, dan bersukur
merupakan sesuatu yang universal untuk seluruh umat masusia yang ingin meraih
kebahagiaan, tidak memandang apakahdia muslim atau non-muslim brsyukur
meerupakan suatu daya tarik atas apa yang kita inginkan.

B. URAIAN MATERI
1. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita
bahagia dan kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah
sebuah penderitaan. Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita
masih diberi kesempatan untuk hidup bernafas bebas, panca indra yang
sempurna.
Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :

2 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu
berfikir positif didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan
ataupun yang menyedihkan.
b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa
hidupnya penuh dengan kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa
bahagia karena yakin bahwa setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.
c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang
yang hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di
hormati dan disayang oleh banyak orang karena wajah mereka dihiasi oleh
wajah penuh syukur
d. Terilihat lebih rupawan : Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur
akan memiliki wajah yang selalu tersenyum menjalani hidup dan orang yang
selalu tersenyum itu manambah kecantikan dan ketampanannya
e. Awet muda dan umur panjang : Orang yang selalu bersyukur memiliki watak
yang sabar, sedangkan orang yang sabar berdampak pada kesehatan dan
awet muda karena otot wajah beraktifitas tidak terlalu banyak dibandingkan
dengan orang yang memiliki watak pemarah. 

2. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur


Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri nikmat, diantaranya :
a. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang
lain, dan enggan untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau
bersyukur hidupnya penuh dengan kesusahan, suka mengeluh dan
menyelahkan takdir. 
b. Hidup menjadi selalu sial
Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat
negatif pada diri sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang
yang berfikir negatif lebih banyak mendapat kesialan dari pada orang yang
berfikir Positif.
c. Mudah terserang penyakit
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak
mau bersyukur dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek
dengan lingkungan dan diri sendri, akibatnya kekebalan tubuh.
d. Di akhirat di siksa oleh tuhan
Allah berfirman :  "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat
yang telah aku berikan kepada kalian makaniscaya aku akan menambah
nikmat yang telah akuberikan kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau
bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa ku itu pedih. " ayat itu menjelaskan

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 3


bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau kufur atas nikmat allah bahwa
siksaan yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak ketika di akhirat.

3. Sebab-sebab kurang bersyukur :


Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :
a. Lalai dari nikmat Allah.
Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar,
baik nikmat yang umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.
b. Kebodohan terhadap hakikat nikmat
Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak
memahami hakikat nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam
kenikmatan, karena dia tidak mengetahui hakikat nikmat.
c. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya
Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-
orang yang diberi kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang
Allah berikan kepadanya. Sehingga dia pun kurang dalam melaksanakan
kewajiban syukur. Karena dia melihat apa yang diberikannya adalah sedikit.
d. Melupakan masa lalu
Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan
dan sempit. Dia hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa
takut, baik dalam masalah harta, penghidupan atau tempat tinggal. Dan
tatkala Allah memberikan kenikmatan dan karunia kepadanya, dia enggan
untuk membandingkan antara masa lalunya dengan kehidupannya sekarang
agar menjadi jelas baginya karunia Robb atasnya.

1. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita
bahagia dan kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah
sebuah  penderitaan. Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita
masih diberi kesempatan untuk hidup bernafas bebas, panca indra yang
sempurna.
Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :
a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu
berfikir positif didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan
ataupun yang menyedihkan.
b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa
hidupnya penuh dengan kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa
bahagia karena yakin bahwa setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.
c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang
yang hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di

4 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


hormati dan disayang oleh banyak orang karena wajah mereka dihiasi oleh
wajah penuh syukur
d. Terilihat lebih rupawan : Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur
akan memiliki wajah yang selalu tersenyum menjalani hidup dan orang yang
selalu tersenyum itu manambah kecantikan dan ketampanannya
e. Awet muda dan umur panjang : Orang yang selalu bersyukur memiliki watak
yang sabar, sedangkan orang yang sabar berdampak pada kesehatan dan
awet muda karena otot wajah beraktifitas tidak terlalu banyak dibandingkan
dengan orang yang memiliki watak pemarah. 
2. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur
Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri nikmat, diantaranya :
a. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain,
dan enggan untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur
hidupnya penuh dengan kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir. 
b. Hidup menjadi selalu sial
Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat
negatif pada diri sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang
yang berfikir negatif lebih banyak mendapat kesialan dari pada orang yang
berfikir Positif.
c. Mudah terserang penyakit
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau
bersyukur dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan
lingkungan dan diri sendri, akibatnya kekebalan tubuh.
d. Di akhirat di siksa oleh tuhan
Allah berfirman :  "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang
telah aku berikan kepada kalian makaniscaya aku akan menambah nikmat
yang telah akuberikan kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau
bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa ku itu pedih. " ayat itu menjelaskan
bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau kufur atas nikmat allah bahwa
siksaan yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak ketika di akhirat.
3. Sebab-sebab kurang bersyukur :
Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :
a. Lalai dari nikmat Allah.
Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik
nikmat yang umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.
b. Kebodohan terhadap hakikat nikmat
Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak memahami
hakikat nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan, karena
dia tidak mengetahui hakikat nikmat.

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 5


c. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya
Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang
yang diberi kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah
berikan kepadanya. Sehingga dia pun kurang dalam melaksanakan kewajiban
syukur. Karena dia melihat apa yang diberikannya adalah sedikit.
d. Melupakan masa lalu
Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan
dan sempit. Dia hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa
takut, baik dalam masalah harta, penghidupan atau tempat tinggal. Dan
tatkala Allah memberikan kenikmatan dan karunia kepadanya, dia enggan
untuk membandingkan antara masa lalunya dengan kehidupannya sekarang
agar menjadi jelas baginya karunia Robb atasnya.

C. KEGIATAN SISWA
Kegiatan 1.
1. Mengapa kiat harus selalu mensykuri nikmat yang sudah Allah berikan kepada
kita? jelaskan!
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
2. Tuliskan manfaat apa saja ketiak kita selalu mensyukuri nikmat yang Allah
berikan!
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
3. Tuliskan dampak atau akibat ketika kita tidak pernah mensyukuri nikmat yang
telah Allah berikan !
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
4. Apa saja yang menyebabkan orang kurang bersyukur ?
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
5. Bagaimana cara mensykuri nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita ?
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….

6 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


Kegiatan 2
Setelah guru menjelaskan berbagai nikmat yang Allah berikan kepada kita hingga
saat ini, lakukan beberapa aktivitas berikut :
 Tahanlah nafasmu setelah 20 detik atau semampumu secara serentak. Guru akan
mulai menghitung dan memantau lama waktunya, berhentilah Manahan nafas
ketiak kamu tidak mampu lagi menahannya.
 Berapa lama kamu mampu menahan nafas ? Adakah din antara kailyan yang
mampu menahan nafas lebih dari 1,5 menit.
 Bagaimana rasanya tidak bisa bernafas dalam waktu 1 menit.
 Bayangkan bagaimana jika kita tidak bisa bernafas dalam waktu satu menit !
Bagaimana setiap udara yang hirup jika harus bayar ? Berapa banyak uang yang
harus dikeluarkan ? mampukah kita membayarnya ? Cukupkah harta yang kita
miliki untuk membayar semua itu ?
 Bagaimana dengan nikmat lainnya yang Allah berikan kepada kita, nikmat
penglihatan, pendengaran, penciuman dan sebagainya ?
Renungkan betapa Allah Maha Kaya, dan Maha pengasih kepada semua hamba
Nya !

Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 7


LAYANAN

BELAJAR KELOMPOK YANG


2 EFEKTIF
Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaranBidang Bimbingan:BelajarFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Siswa mampu mengembangkan ketrampilan belajar dan relasi sosialnya melalui kegiatan
kelompok belajar
VIII/1

Materi Bimbingan

A. APERSEPSI
Untuk mendapatkan nilai baik di sekolah bukanlah perkara yang mudah. Kita
harus tekun belajar. Sekarang bagaimana cara kita untuk dapat melakukannya. Niat
saja tidak cukup bila tidak dilaksanakan. Lalu bagaimana bila ada materi pelajaran
yang kita tidak mengerti ? Kita menanyakan ini ke guru di sekolah atau guru di
tempat bimbingan belajar ( Bimbel ). Elain itu, kamu harus bisa menanyakan
pelajaran yang tidak kamu mengerti dengan cara belajar kelompok. Belajar kelompok
merupakan salah satu cara belajar yang dianggap bagus untuk perkembangan
seorang siswa.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Belajar Kelompok
Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta
didik belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas
belajar. Menurut Modjiono (1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan
sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota
yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan
tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar kelompok adalah
kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan
permasalahan yang ada.
Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara
berpikir kritis dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan

8 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


bersosialisasi dan komunikasi, meninggikan rasa percaya diri terhadap
kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga bertujuan agar siswa dapat
memahami dan menghargai orang lain.
Manfaat dari belajar kelompok :
 Dengan membentuk kelompok belajar, dapat memotivasi semangat belajar
antara teman satu dengan lainnya.
 Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman.
 Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
 Meringankan tugas yang dberikan karena dikerjakan bersama.
 Mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi suatu
permasalahan
 bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar sekolah.
 Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.
 Meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerja sama, toleransi,
berpikir kritis dan disiplin.

2. Belajar kelompok yang efektif :


1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang
terdiri dari 3-5 orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan
lebih fokus dalam berdiskusi.
2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas
serta apa yang perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini
penting agar semua anggota dapat mempersiapkan diri akan materi yang
akan didiskusikan.
3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang
akan mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
4. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.
5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan
batasi ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Berikan
kesempatan kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama
manakah yang paiing tepat.
7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada
kesepakatan antar anggota, tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru.
Lanjutkan ke persoalan yang lain.
8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota
kelompok untuk dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 9


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKB adalah :
a. Pembentukan Kelompok
Kelompok dalam KKB dibentuk atas bimbingan wali kelas, Guru BK atau
prakarsa siswa sendiri. Besarnya anggota KKB 5 sampai 8 orang, apabila KKB
terlalu banyak anggotanya dimungkinkan akan berubah fungsinya menjadi
arena gosip.
Dalam pembentukan KKB perlu diperhatikan :
1. Jarak antara rumah dengan tempat belajar.
2. Kemampuan anggota.
3. Kualitas anggota.
4. Jenis kelamin, diusahakan tiap kelompok terdapat siswa putra dan putri.
Musyawarahkan nama kelompok, tetapkan nama yang menarik dan
bermakna. Boleh berupa nama-nama tokoh, singkatan-singkatan yang
bermakna, nama kota/negara/tempat yang menarik dan semua anggota
kelompok menjadi bangga bila nama itu disebut. Contoh :
ARAGANI : Anak Rajin Gabung Di Sini
CLEOPATRA : Clubnya Orang Patuh Dan Trampil
ALBATROZ : Anak loyal Bagus Trampil Obyektif dan Zopan
ARIZONA : Anak Rajin Zopan dan Bijaksana
PITAGORAS : Pintar Tangguh Gotong Royong Rajin dan Semangat
PITALOKA : Pintar Tangguh Loyal dan Kompak Dan lain – lain

Selanjutnya rumuskan Aturan, Undang – undang atau Tata Tertib


Kelompok. Agar lebih mentereng point – point aturan itu boleh kamu namakan
pasal-pasal. Tetapkan aturan-aturan yang berkaitan dengan kedisiplinan,
kerapian, kerajinan, kesopanan, kekompakan dan motivasi pencapaian prestasi
belajar.

Contoh :
Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi
Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari
sanksi / hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik,
yang bila sanksi itu diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan
keakraban. Contoh : Membawa makanan ringan saat pertemuan kelompok
sebatas kemampuan, membersihkan meja kursi anggota selama 3 hari
berturut-turut, menggantikan kerja piket, mentraktir anggota kelompok
sebatas kemampuan, dan lain-lain.

10 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


b. Tempat Belajar
Tempat penyelenggaraan KKB, diantaranya :
1. Di rumah anggota dengan diatur bergiliran.
2. Di ruang kelas pada sore hari.
3. Di tempat lain yang memenuhi syarat antara lain adanya meja, kursi,
penerangan dan kenyamanan.

c. Persiapan Belajar
Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-
bahan dan alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan
diselesaikan PR, tugas-tugas yang akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya.
Alat-alat dan sumber belajar seperti buku referensi dan kamus harus pula
disiapkan.

d. Pengantar Bicara
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk
membuka suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar
tujuan KKB tidak menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak
sebagai ketua saat itu.

e. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa.
Setiap anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama
pelaksanaannya bisa 1,5 jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang
terlalu lama dimungkinkan digunakan untuk bergurau atau ngobrol.

f. Cara Pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :
1. Membahas dan menyelesaikan soal.
2. Tanya jawab.
3. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.
4. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas, dan lain-lain.

Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para
anggota setelah mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB.
Masih tersimpan jelas kesan-kesan kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB
dengan kelompoknya yang penuh suka dan suka. Nama-nama anggota KKB
seakan terpatri dalam batin dan menjadi sejarah kehidupan yang sulit dilupakan.

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 11


C. KEGIATAN SISWA
Kegiatan 1.
1. Buatlah Kelompok Belajar (KKB) dalam kelas anda, masing-masing kelompok
terdiri dari 5-8 ornag anggota
2. Bentuk KKB merupakan kelompok campuran yang terdiri dari siswa laki-laki dan
perempuan.
3. Pilihlah satu dari anggota kelompok untuk menjadi ketua KKB, lengkapi
kepengurusan kelompok dengan sekretaris, bendahara bila diperlukan.
4. Teknis pembentukan KKB tergantung pada kreatifitas siswa, tetapi mengacu
penjelasan di atas.
5. Laporkan hasil pembentukan KKB kepada guru BK

Laporan Pembentukan KKB :


1. Nama kelompok : ………………………………………………………………………………………
2. Pengurus Kelompok :
a. Ketua : …………………………………………………………………………………
b. Sekretaris : …………………………………………………………………………………
c. Bendahara : …………………………………………………………………………………
d. Anggota : …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua

12 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


LAYANAN

EKSPLORASI BAKAT
3 SECARA MANDIRI

Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengenal bakat dan minat serta


arah kecenderungan karirBidang Bimbingan:KarirFungsi Layanan:PemahananTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Siswa dapat memahami dan mengenali pengertian bakat serta mengaktualisasikan bakat
yang dimilikinya
VIII/1

Materi Bimbingan

A. APERSEPSI
Eksplorasi merupakan tahapan alamiah yang harus dilalui oleh siswa. Dengan
memberikan kebebasan bereksplorasi, siswa dapat mencoba berbagai macam hal
positif. Bakat tidak sama dengan kecerdasan. Bakat lebih mengacu pada motorik
maupun ketrampilan yang ditampilkan anak. Dengan kata lain, bakat bisa dilihat oleh
orang lain. Cara yang dilakukan nadalah terus menerus mengasah bakat melalui
latihan. Bakat tidak akan berkembang jika tidak ada penguat, sehingga kemudian
hilang. Selain bakat, mereka juga mempunyai minat terhadap bidang yang digeluti.
Adanya minat juga akan menguatkan bakat tersebut.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Bakat
Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg
dibawa sejak lahir. Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang
umum kita pahami, adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada
diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan
sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
S.C. Utami Munandar (1985)
Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering
berkolaborsi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 13


tulisannya, Little Geniuses, yang pernah diterbitkan majalah Parenting (1989), ia
menjelaskan, bakat manusia bisa muncul dalam berbagai bentuk. Perhatikan
daftar kemampuan (ability) di bawah ini lalu deteksi mana yang paling kuat di
dalam diri Anda :
 Acting Ability (akting / gerakan)
 Adventuresomeness (kepetualangan)
 Aesthetic perceptiveness (estitika)
 Artistic Talent (artistik)
 Athletic prowess (ke-atlit-an)
 Common sense (pengetahuan umum)
 Compassion (peduli orang lain, mudah tersentuh)
 Courage (keberanian)
 Creativity (kreativitas)
 Emotional maturity (kematangan emosi)
 Excellent memory (kehebatan menyimpan data / menghafal)
 Imagination (imajinasi)
 Inquiring mind (keingintahuan)
 Intuition (intuisi)
 Inventiveness (daya cipta, penemuan)
 Knowledge of a given subject (Pengetahuan spesifik)
 Leadership abilities (kepemimpinan)
 Literary aptitude (bakat kesastraan)
 Logical-reasoning ability (kemampuan berlogika)
 Manual dexterity (ketangkasan manual / ketrampilan tangan)
 Mathematical ability (kemampuan matematis)
 Mechanical know-how (penguasaan mekanis)
 Moral character (karakter moral)
 Musicality (permusikan)
 Passionate interest in a specific topic (kegairahan mengikuti / mendalami topik
tertentu)
 Patience (kesabaran)
 Persistence (ketangguhan)
 Physical coordination (kerapian fisik)
 Political astuteness (kelihaian berpolitik)
 Problem-solving capacity (kemampuan menghadapi masalah)
 Reflectiveness (kemampuan merefleksikan)
 Resourcefulness (kepandaian mengatasi masalah)
 Self-discipline (disiplin-diri)
 Sense of humor (naluri melucu)
 Social savvy (pemahaman sosial)

14 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


 Spiritual sensibility (ketajaman spiritual)
 Strong will (kemauan keras)
 Verbal ability (kemampuan mengungkapkan secara verbal)
Daftar di atas baru sebagian dari sekian. Masih banyak kemampuan alamiah
manusia yang belum atau tidak bisa dijabarkan. Dan lagi, kalau kita perhatikan
praktek hidup, amat sangat jarang ada orang yang hanya diberi satu kemampuan
dari daftar di atas. Dalam diri setiap manusia ada sekian kemampuan dari daftar
di atas. Orang yang hebat di bidang IT tidak berarti hanya dibekali kemampuan
tekun dalam meng-otak-atik komputer. Ia juga punya kemauan keras, punya
disiplin, kreatif, mau mempelajari hal-hal baru dan seterusnya. Seorang tokoh
agama tidak berarti hanya dibekali kemampuan spiritual sensibility saja. Ia juga
punya kemampuan lain yang mendukung keunggulannya, seperti verbal, sosial,
dan lain-lain.

2. Jenis-Jenis Bakat
Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya:
Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat
umum, artinya setiap orang memiliki.
Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya
tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah,
olahraga. Bakat khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
 Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam
bentuk kata-kata.
 Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka. 
 Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli
sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum,
pramuniaga dan lain-lainnya.
 Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis,
ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.
 Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola
dua dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam
terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu
hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah
menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
 Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin,
perkakas dan alat-alat lainnya.
 Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk
pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
 Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka.
(Termasuk didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 15


dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan
konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat
rasional).

3. Antara potensial & Aktual


Untuk meng-aktual-kan energi potensial itu dibutuhkan pembangkit,
pengolahan atau pendeknya bisa disebut proses aktualisasi. Proses aktualisasi
seperti apa saja yang bisa kita lakukan? Berdasarkan temuan ilmiyah para ahli
atau juga pengalaman orang lain yang sudah menemukannya :
a. Hasrat sejati (inner calling)
Di sini yang perlu kita lakukan adalah menemukan keinginan-keinginan
yang selalu mendorong kita untuk meraihnya atau melakukannya. Konon, di
setiap diri manusia sudah dipasang semacam stasiun radio yang selalu
menyuarakan dorongan kepada kita untuk melakukan sesuatu yang sifatnya
sangat spesifik. Inilah yang disebut hasrat sejati – yaitu sebuah hasrat yang
terus menggelora di dalam diri kita. Supaya hasrat sejati itu teratur dan
tersalurkan, cobalah merumuskan dan memperjuangkan tujuan hidup yang
sudah kita buat berdasarkan kemampuan kita hari ini. Kesimpulan Mary Lou
Retton mengatakan,“Setiap orang memiliki bara api yang menyala-nyala di
dalam hatinya untuk meraih sesuatu. Tujuan hidup adalah alat untuk
menemukannya dan menjaganya supaya tetap menyala.”
b. Pembuktian diri
Membuktikan diri artinya kita memunculkan ide, gagasan atau keinginan
lalu kita memperjuangkannya sampai berhasil. Agar kita tidak terlalu sering
gagal, pilihlah yang kira-kira bisa kita lakukan dengan kapasitas yang kita
miliki hari ini. Semakin banyak yang bisa kita realisasikan, semakin tahu di
mana sebetulnya keunggulan dan kelemahan kita. “Selama Anda belum bisa
melihat hasil karya Anda, selama itu pula Anda belum tahu kemampuan
Anda”, pengalaman Martine Grime. Biasanya, selama kita belum bisa
membuktikan apa yang sanggup kita lakukan (menghasilkan kreasi atau
karya), penilaian kita tentang kemampuan kita masih belum akurat.
Terkadang kita hanya merasa mampu padahal belum tentu kita memiliki
kemampuan. Pembuktian adalah jalan untuk mengetahui apakah kita sudah
memiliki kemampuan atau baru merasa mampu.
c. Perbandingan positif
Ini juga bisa kita lakukan. Tehniknya, kita dapat membuat perbandingan
antara kita dengan orang lain. Orang lain itu bagaikan cermin buat kita.
Mengetahui di mana keunggulan dan kelemahannya, biasanya akan
menunjukkan di mana keunggulan dan kelemahan kita. Tehnik melihat dan
melakukan sesuatu dengan orang lain (bersinergi atau bekerja sama) inilah

16 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


yang pernah dilakukan Bruce Lee. Cuma ada satu yang perlu dicatat. Model
perbandingan yang kita butuhkan adalah perbandingan positif. Maksudnya,
kita membandingkan diri kita dengan orang lain, bukan untuk tujuan yang
macam-macam, tetapi murni untuk memperbaiki diri.
d. Pengasahan (Practicing)
Konon, sekitar tahun 1998, tim ahli dari Universitas Exter di Amerika
pernah melakukan studi terhadap kehidupan orang-orang berprestasi, seperti
Mozart, Picasco, dan macam-macam. Hasilnya, mereka merekomendasikan
kepada umat manusia untuk membuang mitos yang selama ini diyakini. Mitos
seperti apa yang biasa kita yakini? Kita sering meyakini bahwa orang-orang
berprestasi tinggi itu meraih prestasinya karena Tuhan “mengistimewakan”
mereka dengan bakat yang dimiliki sementara kita bukan seperti mereka.
Mengapa keyakinan semacam ini disebut mitos? Telaah di lapangan
menyimpulkan, ternyata bukan karena bakat semata yang membuat mereka
berhasil. Memang benar, mereka meraih prestasi tinggi karena punya bakat,
ada peluang, ada dukungan dan ada pelatihan, tetapi faktor yang paling
banyak mendukung keberhasilan mereka adalah “practicing” atau mengasah
bakat, keunggulan atau kelebihan alamiah yang melekat pada dirinya.
“Orang selalu berkata kepada saya bahwa bakat saya dan kejelian saya
yang menjadi alasan kesuksesan saya. Mereka tidak pernah berkata tentang
praktek, praktek, dan praktek yang saya jalankan .” (Ted Williams, 1918)
e. Penempatan / penyaluran
Tidak semua keunggulan alamiah itu berada di lokasi yang sangat jauh
dari kita sehingga kita perlu mencarinya setengah mati. Ada kalanya bisa
muncul dari hobi, kegemaran-kegemaran kecil, kegiatan tertentu yang kita
lakukan tanpa beban seperti orang main-main atau dari hal-hal yang sangat
dekat dengan kebiasaan kita sehari-hari. Di sini yang dibutuhkan adalah
menyalurkan atau menempatkannya pada saluran atau bidang-bidang yang
kira-kira menguntungkan kita lalu kita perbaiki dan kita kembangkan.
Sebagai tambahan, saya ingin mengutip hasil telaah dua orang pakar
dari dunia yang berbeda. Mudah-mudahan ini juga bisa kita jadikan referensi.
Pertama, dari seorang konsultan olahraga yang banyak menggeluti kehidupan
atlet, Marie Dalloway, Ph.D, (2000-2004). Ia mensyaratkan adanya lima hal
mendasar bagi seorang atlet untuk mengaktualkan bakat potensialnya,
seperti berikut:
1. Bakat (Talent)
2. Kemauan keras untuk maju (Steel Will).
3. Dedikasi (cinta pekerjaan atau profesi)
4. Pembinaan dan Latihan
5. Training – diri

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 17


Sidney Moon dalam konferensi tahunan kedelapan tentang bakat di
Yunani (2002) menjelaskan bahwa supaya bakat seseorang itu muncul dan
bermanfaat bagi orang itu (ter-aktualkan), maka ini menuntut tiga hal, yaitu:
1. Kemampuan memahami diri (tahu kelebihan, tahu kelemahan, tahu
tujuan)
2. Kemampuan membuat keputusan hidup yang bagus (berpikir positif, ber-
aksi positif, bergaul di lingkungan kondusif, dst)
3. Kemampuan menaati disiplin–diri (kemauan, ketekunan, kegigihan, dst)
Harus diakui memang bahwa ada rahasia Tuhan di balik istilah bakat itu.
Maksudnya, bakat dalam arti keunggulan alamiah (potensi) memang dimiliki
oleh semua orang, tetapi kenyataannya ada orang yang tahu (“ditunjukkan”)
harta karunnya lebih dini sementara yang lain tidak. Ada bakat tertentu yang
punya nilai sendiri untuk masa tertentu sementara yang lain tidak atau
belum. Mengapa ini harus terjadi, tentu kita tidak tahu seratus persennya.
Selamat mengeksplorasi bakat Anda

C. KEGIATAN SISWA
Kegiatan
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas !
1. Apakah tang disebut dengan bakat itu ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Parenting (1989), ia menjelaskan, bakat manusia bisa muncul dalam berbagai
bentuk. Sebutkan daftar kemampuan )ability) yang dimaksud terutama yang ada
pada diri kaian !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ;
a. Hasrat sejati ( inner calling )
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
b. Pembuktian diri
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
c. Perbandingan positif
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
d. Pengasahan (practicing )
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

18 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


e. Penempatan/penyaluran
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. Marie Dalloway, Ph.D (2000-2004) Ia mensyaratkan adanya lima hal yang
mendasar bagi seorang atlet untuk mengaktualisasikan bakat potensialnya,
Sebutkan lima hal dimaksud !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Coba jelaskan bagaimana caranya agar kita mampu :
a. Menahan diri sendiri
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
b. Mampu membuat keputusan hidup yang bagus !
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
c. Mampu manaati disiplin diri !
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Paraf
Guru Catatan
Orang Tua
Pembimbing

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 19


LAYANAN

MOTIVASI BERPRESTASI
4
Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaranBidang Bimbingan:PribadiFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Siswa dapat memahami pengertian motivasi berprestasi, mengetahui dan menerapkan cara
meningkatkan motivasi berprestasi
VIII/1

Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Diakui bahwa bangsa Jepang begitu pesat dan unggul dalam produktifitas
dan prestasi teknologinya. Bangsa ini telang mengalahkan Eropa dan Amerika. Kini
korea Selatan mulai membuntuti Jepang. Apa rahasianya ? Bagaimana sumber daya
manusianya ? sehari-hari kita sering menemui orang yang begitu rajin, tekun
bekerja, dan sangat berprestasi tinggi. Mereka sangat produktif dan kreatif.
Sebaliknya banyak orang kita yang santai-santai, bekerja ala kadarnya, bermalas-
malasan. Mereka acuh tak acuh dengan kesuksesan. Motivasi berprestasi merupakan
bekal untuk meraih sukses. Denga memiliki motivasi berprestasi maka akan mundcul
kesadaranbahwa dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan (perilaku produktif
dan selalu memperhatikan kualitas). Sukses berkaitan dengan sikap perilaku
produktif.

B. URAIAN MATERI
1. a. Pengertian Motivasi
1. Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat
sendiri. Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya
untuk berbuat sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok daya
(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman 1986)
2. Filosofi Motivasi
a. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan
(reinforcement)

20 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


Contoh : Perolehan nilai bagus atau pujian guru akan menambah
motivasi belajar
b. Dorongan seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya positif
(seorang yang baik) adalah motivasi untuk mendapatkan standar
kepuasan diri (cognitive dissonance)
c. Teori atribusi menemukan dua fenomena motivasi :
1. Siswa yang meyakini bahwa sukses atau gagal itu disebabkan oleh
faktor kemampuan dan usaha dalam diri (internal)
2. Siswa yang percaya bahwa berhasil atau gagal itu disebabkan oleh
faktor luar diri (external). Keyakinan inilah yang perlu diluruskan
Teori Self – Worth
Seorang individu itu belajar dari persepsi masyarakat bahwa seseorang itu
dinilai/dihargai karena prestasinya. Kegagalan akan membuat perasaan diri
yang tidak berharga
Teori Ekspektasi
Motivasi seseorang tergantung pada besarnya kemungkinan berhasil dan
bagaimana makna suatu keberhasilan itu bagi dirinya, contohnya :
a. Saya yakin dapat memperoleh nilai tinggi kalau saya mau mencoba,
dan bagi saya nilai itu adalah sesuatu yang sangat penting.
b. Ada keyakinan bahwa saya bisa tergolong sebagai orang-orang yang
berprestasi itu penting.
Teori Humanistik
Dorongan jiwa tergerak karena ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Kebutuhan yang menggerakkan orang bertingkah laku :
a. Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat tinggal, air dan udara),
kebutuhan ini paling dasar sifatnya.
b. Kebutuhan rasa aman, bebas suasana ancaman dan bahaya
c. Kebutuhan untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai
d. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan & persetujuan
e. Kebutuhan ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki
f. Kebutuhan mendapatkan keindahan dan kondisi teratur
g. Kebutuhan aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 21


Maslow dalam teori kebutuhannya menggambarkan motivasi dalam bentuk Piramid
sebagai berikut :

Kebutuhan
Aktualisasi
(actuallyzation needs)

Kebutuhan Harga Diri


(self esteem needs)

Kebutuhan Sosial (social need)


Bergaul, berteman, berkelompok

Kebutuhan Rasa Aman (savety needs)


Rasa aman, tentram, kasih saying dan cinta

Kebutuhan Dasar (biological needs)


Makan, minum, rumah, uang, materi, dan lain-lain

Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik


Secara umum motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Motivasi Instrinsik, yaitu dorongan yang bersumber dari dalam diri
seseorang
Contoh : dorongan ingin minum, dorongan ingin bisa dan lain-lainnya
b. Motivasi Ekstrinsik, adalah dorongan untuk berbuat sesuatu yang berasal
dari luar diri Contoh : seseorang bertingkah laku karena adanya
penghargaan, pengakuan, pujian, hadiah dan sebagainya
Dalam praktik kedua motivasi tersebut harus dikombinasikan.
b. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berjuang, bekerja habis-
habisan untuk mencapai sukses. Daya dorong yang terdapat dalam diri
seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu
tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul
(excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal
dari luar dirinya. Orang yang motivasinya tinggi bukan berarti tidak pernah
gagal. Tetapi bila gagal ia akan bangkit, bahkan berusaha lebih keras lagi.
Sampai akhirnya sukses (Weiner, 1980)
Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang yaitu :
1. Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear
motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu
yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut
dipecat, anak belajar karena diancam tidak diberi uang saku
2. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement
motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena
sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena
dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.

22 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


3. Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh
kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi
atau tujuan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi, meliputi:
a. Faktor Individual
Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud terutama adalah faktor
intelegensi dan faktor penilaian individu tentang dirinya.
b. Faktor Lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada
diluar diri individu, yang turut mempengaruhi motivasi berprestasinya.
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Lingkungan Keluarga
Relasi yang kurang harmonis dalam keluarga dapat menimbulkan
gangguan-gangguan emosional pada anggota keluarga, termasuk anak
sebagai anggota sebuah keluarga.
2) Lingkungan Sosial
Merupakan lingkungan sekitar tempat individu hidup dan bergaul sehari-
hari. Lingkungan sekitar yang banyak memberikan rangsangan akan
membantu meningkatkan rasa ingin tahu individu
3) Lingkungan Akademik
Lingkungan akademik menyangkut sejauh mana sebuah institusi
pendidikan dapat memenuhi kebutuhan individu sebagai siswa berprestasi
di sekolahnya,
Pastikan Motivasi Berprestasi Anda Tinggi
Tanda-tanda orang yang memiliki dorongan kesuksesan tinggi :
a. Lebih suka dan puas terhadap prestasi hasil usaha sendiri
b. Sukses itu bukan karena nasib mujur, tetapi hasil perjuangan
c. Kegagalan bukan berarti sial, tetapi karena volume usahanya masih
kurang
d. Mereka kreatif, lebih gigih, energik, lebih suka bertindak daripada berdiam
diri, produktif, dan penuh inisiatif
e. Suka tantangan dan memilih tugas yang resikonya realistik sesuai
kemampuan nyata yang dimiliki.
f. Selalu mengevaluasi dan mencari umpan balik untuk lebih giat lagi
c. Cara menumbuhkan Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang
dipelajari, dilatih, ditingkatkan, dan dikembangkan. Berikut ini kiat-kiatnya :
a. Tetapkan tujuan (goal setting), yakin dan optimislah bahwa kita dapat
berubah, bahkan kita memang harus berubah untuk mencapai titik
maksimum

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 23


b. Susunlah target yang masuk akal. Saya harus meraih peningkatan dalam
setiap kurun waktu, 2 atau 3 poin seminggu
c. Belajar menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah kata-kata optimistis
misalnya “masih ada peluang lagi”. Jadikan konsep ini sebagai budaya
berfikir, berbicara, berdialog, dan bertindak
d. Belajar sendiri cermat menganalisis diri. Masih adakah cara berfikir,
perilaku, dan kebiasaan saya yang kurang menguntungkan
Perkaya motivasi. Kekayaan motivasi membuat kita tidak kehabisan pemasok
daya penggerak. Fokuskan pada motivasi instrinsik (dalam diri). Sentuhan
perasaan, fikiran, dan motivasi dari orang-orang terdekat juga dapat
dimanfaatkan

C. KEGIATAN SISWA
1. Apa yang anda ketahui tentang motivasi berprestasi ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah penting setiap individu memiliki motivasi berprestasi ? jeplaskan !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Ada 3 tingkatan motivasi berprestasi, sebutkan dan jelaskan secara singkat !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi berprestasi ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Buatlah daftar contoh motivasi instrinsik dan ekstrinsik yang selama ini berhasil
mendorong anda untuk belajar !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua

24 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


LAYANAN

CARA BELAJAR EFEKTIF


5 DAN EFESIEN

Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengembangkan pengetahuan dan


ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaranBidang Bimbingan:BelajarFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Siswa dapat mengenal hakekat belajar, memahami factor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar serta cara belaajr secara efektif dan efisien
VIII/1

Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Pada saat ini, pendidikan di negara kita belum menunjukkan hasil yang
maksimal, padahal perkembangan teknologi di Negara kita dari tahun ke tahun
semakin pesat. Mengapa bisa menjadi demikian ? Salah satunya karena orang-orang
di sekitar kita lebih banyak menggunakan alat-alat elektronik bukan karena menajadi
sumber belajar untuk mencari ilmu, melainkan hanya untuk mencari hiburan dan
kesenangan. Oleh karena itu kita harus belajar dengan giat secara efektif, efisien
serta menggunakan banyak sumber belajar, salah satunya internet agar kita menjadi
orang yang sukses.

B. URAIAN MATERI
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah,
1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan
menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam
arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006:
104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang
terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil
belajar. Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih
oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada
akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan
kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami
sesuatu dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar.

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 25


Proses belajar akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional
(disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri,
tetapi keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa
berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor
eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila
dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya.
Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut,
siswa sedang menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-
paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar
kurang stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya.
Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik
batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan
kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi
aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan
sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri
sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat
bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah
dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya
harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil
belajar seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal
(100-110) menurut hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu
mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak
mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga apabila seseorang
mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang
berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah
tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam
belajarnya sudah tidak mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap
obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga
tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang
terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar
sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan
mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada
akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan
dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai
suatu hasil tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi
dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah

26 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah
suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi
eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya
faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila
nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah dilaksanakan
baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang
memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang
diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi
lingkungan adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan
belajarnya baik lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material
(sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari
siswa dan dari lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana
dan prasarana penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana
dan prasarana penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana
belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium,
komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya

2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu
akan sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan
sekitar sangat mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar
dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah
lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab itu seseorang harus
bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya mampu
memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :
1. Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri,
kedua hal itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif
diri sendiri karena dengan begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang
kita pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut. Cara ini adalah cara paling
efektif untuk belajar sehingga kita terus mengingatnya, tetapi cara ini juga
sangat sulit karena butuh kemauan pada dirinya sendiri. Dan kemauan itu
tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri orang tersebut.
2. Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam
belajar karena kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah
tinggal memahami hal tersebut ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita
pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi, film
dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang
ingin dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif
dan efisein, diantaranya :

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 27


Strategi Belajar Efeketif dan Efisien
1. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan
dengan rapi di atas meja belajar.
2. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan
seterusnya
3. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20
menit
4. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka
tanyakan pada guru atau teman yang mengerti
6. Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus),
cobalah sambil berbicara sendiri layaknya seorang guru ketika berdiri di
depan kelas. Hal itu untuk menguji berapa persen anda menguasai materi
yang baru dipelajari.
7. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda
tulis rumus-rumus tersebut pada folio, karton manila dsb.
Tempelkan/gantungkan pada tempat belajarmu atau di kamarmu agar
sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
8. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-
temuan soal yang belum dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau
guru yang mengerti
9. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi
pelajarnmu baik dengan teman maupun bapak/ibu guru
10. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly
Effective People, memaparkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan
untuk mendapatkan belajar yang efektif.
1) Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Merupakan tolok ukur sederhana Anda sudah berusaha menentukan
sendiri prioritas, waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya
2) Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu.  Jangan biarkan teman
atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3) Kerjakan dahulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri. 
4) Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan
situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama)
dan "competition" (persaingan).  Jadi, selain sebagai teman yang
membantu dalam belajar bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga
dalam kelas.  Dengan begini, Anda akan selalu terpacu untuk melakukan
yang terbaik (do your best) di dalam kelas
5) Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Banyaklah belajar memahami orang lain, sehingga orang akan memahami
Anda.
6) Cari solusi yang lebih baik.
Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya
membaca ulang bahan tersebut.  Coba cara lainnya.  Misalnya, diskusikan
bahan tersebut dengan guru, teman, kelompok belajar

28 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


7) Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu
mendapatkan ide-ide yang cemerlang.
Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan

C. KEGIATAN SISWA
1. Bagaimana menurut Anda, apa saja factor yang mempengaruhi terhadap hasil
belajar?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana cara untuk menjaga kondisi fisik (factor internal) supaya tetap sehat,
sehingga belajar efektif dapat tercapai ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana cara mengantisipasi kondisi fisik yang negative supaya tetap positif,
sehingga belajar efektif tetap tercapai ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Apa yang bisa Anda lakukan untuk factor eksternal ( sarana prasarana dan
lingkungan sekitar) supaya memberikan kontribusi positif terhadap belajar efektidf
Anda ?
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mencapai belajar
yang efektif ?
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 29


LAYANAN

STRATEGI BELAJAR SESUAI


6 DENGAN GAYA BELAJAR

Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengembangkan pengetahuan dan


ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaranBidang Bimbingan:BelajarFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Siswa mampu memahami serta mengetahui tenytang gaya belajar serta strategi belajarnya
untuk masing-masing gaya belajar tersebut
VIII/1

Materi Bimbingan

A. APERSEPSI
Pada esensinya, belajar dilakukan oleh semua makhluk hidup. Untuk manusia,
belajar adalah proses untuk mencapai berbagai kemampuan., ketrampilan serta
sikap. Mulai dari bayi hingga remaja, seseorang akan terus belajar. Ketika dewasa,
diharapkan individu akan mahir akan tugas-tugas kerja tertentu serta ketrampilan
fungsional yang lain. Dalam belajar terkadang ada beberapa orang yang mengalami
kesulitan dalam usaha memahami sesuatu atau ia merasa kesulitan dalam
pelajarannya. Padahal sebenarnya mereka mempunyai kapasitas kemampuan yang
rata-rata atau tidak mempunyai hambatan cacat fisik atau mental. Hal ini disebabkan
karena setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian belajar menurut para ahli
James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar) Belajar adalah
Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar) Belajar adalah suatu proses
untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan
tingkah laku.
Ciri-ciri Belajar - Hakikat belajar
Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :
 Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap
(afektif).

30 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


 Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat
disimpan.
 Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha.
Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.
 Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan

Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan
terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna
memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku
yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap,
tingkah laku dan daya penerimaan.
Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan
sesuatu smart (cerdik)

2. Tentang Gaya Belajar


Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan
preferensi atau pilihan individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsir
kan, mengorganisasi, merespon, dan memikirkan informasi tersebut. Gaya belajar
merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah,
dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika Kamu sudah bisa mengenal gaya
belajar Kamu yakni bagaimana Kamu menyerap dan mengolah informasi, maka
Kamu akan dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai
dengan gaya belajar Kamu sendiri.
Ada tiga macam gaya belajar, yaitu :
1. Gaya Belajar Visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan
indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi. Orang-orang visual banyak
mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
2. Gaya Belajar Auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan
telinga sebagai alat untuk menyerap informasi yang masuk. Orang-orang
auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain
3. Gaya Belajar Kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik
langsung atas apa yang sedang dipelajari. orang-orang kinestetik lebih senang
kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik langsung.

3. Modalitas Belajar, Ciri-ciri serta Strategi Belajarnya


Lingkungan belajar memberi pengaruh besar pada keberhasilan belajarmu.
Karena itu, ciptakanlah suasana belajar yang nyaman, sehat, dan santai.
Lingkungan yang nyaman bersifat subjektif karena terkait dengan modalitas
belajar.
Jika Anda adalah seorang dengan modalitas VISUAL, pengingat-pengingat visual
seperti poster, akuarium atau lukisan akan membuatmu memiliki sikap positif
dalam belajar.
Jika Anda memiliki modalitas AUDITORIAL, penggunaan musik untuk belajar atau
suasana yang tenang tanpa suara merupakan syarat mutlak untuk membantu
Anda lebih berkonsentrasi.
Jika Anda memiliki modalitas KINESTETIK, biasanya senam ringan diperlukan
sebelum belajar. Bahkan, sekadar melompat-lompat di ruang belajar dapat
membantu Anda berkonsentrasi dalam belajar.

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 31


Setiap modalitas memiliki ciri-ciri tersendiri, adapun ciri-ciri tersebut sebagai
berikut :
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Visual
1. Rapi dan teratur
2. Berbicara dengan cepat
3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
4. Teliti terhadap detail
5. Mementingkan penampilan
6. Pengeja yang baik dan dapat melikat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran
mereka
7. Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
8. Mengingat dengan asosiasi visual
9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan
10. Mempunyai masalah untuk menginat instruksi verbal kecuali ditulis dan
seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.
11. Pembaca cepat dan tekun
12. Lebih suka membaca daripada dibacakan
13. Memerlukan pandangan hidup dan tujuan yang menyeluruh serta sikap
waspada sebelum secara mental merasa pasti mengenai suatu masalah atau
proyek
14. Mencorat-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
15. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
16. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak”
17. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
18. Lebih suka seni lukis daripada seni musik
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Belajar dengan gambar, diagram dan peta
b. Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting
c. Gunakan video, gambar-gambar berwarna
d. Membuat pengelompokan
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Auditorial
1. Berbicara kepada diri sendiri pada saat bekerja
2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
4. Senang membaca dengan keras dan mengdengarkan
5. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara
6. Merasa kesulitas untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
7. Berbicara dalam irama yang terpola
8. Biasanya merupakan pembicara yang fasih
9. Lebih suka seni musik daripada seni lukis
10. Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan
daripada yang dilihat
11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang
lebar
12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi,
seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.
13. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskan sesuatu
14. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Membaca dengan suara / cerita

32 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


b. Menulis ulang yang dipelajari / ringkasan
c. Diskusi, berdebat, wawancara
d. Mendengar melalui kaset, seminar, lokakarya
Ciri-ciri Orang dengan Modalitas Kinestetik
1. Berbicara dengan perlahan
2. Menanggapi perhatian fisik
3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
5. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
7. Belajar melalui manipulasi dan praktik
8. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
9. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
10. Banyak menggunakan isyarat tubuh
11. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
Strategi Belajar Efektifnya :
a. Melakukan Praktek
b. Mengamati demo / contoh konkret
c. Drama, permainan, aktivitas lapangan
d. Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle
e. Menggunakan gerak dalam belajar

C. KEGIATAN SISWA
Kegiatan 1
Untuk mengetahui cirri-ciri gaya belajar, anda kerjakan lembar kerja berikut ini.
Petunjuk : berikan tanda ceklis (V) pada angka 3 jika pernyataan sesuai dengan
kebiasaan anda, angka 2 jika ragu/tidak tahu, dan angka 1 jika tidak sesuai denga
kebiasaan Anda.

GAYA BELAJAR VISUAL

No Pernyataan 1 2 3
1 Kamu sering lupa untuk menyampaikan kembali hal-hal yang pernah
dipesankan kepadamu secara lisan
2 Jika menerima telephon, kamu sering membuat catatn di kertas
3 Kamu bisa tampil sebagai seorang pembaca yang cepat
4 Kamu lebih suka membaca sendiri daripada dibacakan orang lain
5 Kamu lebih mudah mengingat kembali hal-hal yang disampaikan
dengan gambar/tulisan daripada secara lisan
6 Jika sedang belajar, kamu biasanya tidak terganggu oleh suara-suara
rebut di sekitarmu
7 Kamu lebih suka metoda demonstrasi dari pada ceramah
8 Kamu menyukai hal-hal yang detail dan cukup teliti dalam melakukan
sesuatu
9 Kamu mudah melamun jika mendengar/ memperhatikan pembicaraan
orang lain
10 Kamu lebih cepat memahami dengan melihat sendiri gambar peta
daripada diterangkan orang lain
Jumlah

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 33


Total

Gaya Belajar Auditorial


No Pernyataan 1 2 3
1 Kamu lebih mudah dalam mengeja sesuatu (missal bahasa Inggris)
daripada harus menuliskannya
2 Kamu lebih mudah mengingat kembali hal-hal yang telah diceritakan
secara lisan dari pada harus membacanya sendiri
3 Kamu lebih menyukai cerita humor yang langsung diceritakan, daripada
membaca buku sendiri
4 Kamu lebih mudah mengulangi lagi sesuatu irama atau nada tertentu
5 Bila sedang belajar kamu harus dalam keadaan tenang
6 Kamu lebih suka diterangkan secara verbal daripada diberi catatan
7 Kamu lebih suka music daripada kesenian lainnya, seperti melukis atau
menggambar
8 Kamu lebih sering tampil sebagai pembicara yang aktif dalam kelas atau
kelompok
9 Kamu menyukai diskusi dan menerangkan/menjelaskan secara panjang
lebar
10 Kamu lebih mudah mengingat sesuatu, bila membacanya dengan
bersuara
Jumlah
Total

Gaya Belajar Kinestetik

No Pernyataan 1 2 3
1 Kamu lebih mudah memahami sesuatu dengan mempraktekkannya atau
mencoba secara langsung
2 Kamu sering menggunakan jari tangan sebagai penunjuk dalam
membaca
3 Kamu lebih mudah mengingat kondisi daerah tertentu, bila sudah
berada di daerah tersebut daripada hanya diceritakan atau
membacanya
4 Kalau kamu berbicara, tanpa disadari berbicara secra perlahan dan
lambat
5 Kamu lebih berorientasi pada aktivita fidik yang banyak gerak, missal
berolahraga
6 Bila berbicara sering menggerakkan anggota badan
7 Kamu sering menggunakan isyarat tertentu ketika menanggapi sesuatu
8 Biasanya kamu seorang yang aktif dan tidak bisa duduk tenang dalam
waktu yang lama
9 Dalam menghafal kamu lebh menyukai dengan cara berjalan dan
melihat sesuatu
10 Kamu lebih menyukai permainan yang memerlukan gerakan
Jumlah
Total

34 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


Setelah selesai sekarang kamu jumlahkan masing-masing kelompok tersebut. Jika
sudah bandingkan, kelompok mana yang paling banyak mendapat skor. Bila saja kamu
memiliki jumlah skor terbanyak yang sama pada dua kelompok, hal ini berarti kamu
memang terbiasa belajar dengan kedua gaya tersebut.

Jika kamu mendapat skor terbanyak pada kelompok :


 Visual, maka dalam menerima pelajaran kamu harus minta penjelasan dari
guru dengan uraian atau gambar
 Auditorial, maka kamu harus dapat mempersiapkan kondisi lingkungan agar
lebih tenang, sehingga tidak terganggu konsentrasi belajar
 Kinertetik, maka ketika guru menerangkan pelajaran terlalu cepat, mintalah
untuk memperlambat tempo, bilamana perlu mintalah untuk
mempraktikkannya secara langsung

Jika kamu telah menyadari kebiasaan dalam belajar, tentunya akan berguna bagi
kamu sendiri, karena kamu akan lebih mampu memnyerap hal-hal yang baru yang
mungkin dituntut untuk kamu pelajari.

Kegiatan 2.

Diskusikan hasil lembar kerja tipe belajar kamu dengan teman sebangku
1. Termasuk tipe belajar apakah kamu ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah hasil lembar kerja tersebut sesuai dengan tipe belajar kamu ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana pendapat teman kamu tentang tipe belajar kamu, Jelaskan !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 35


LAYANAN

ETIKA PERGAULAN DENGAN


7 TEMAN SEBAYA

Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengenal system etika dan nilai-nilai


bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat.Bidang Bimbingan:SosialFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Siswa mampu memahami norma-norma dalam masyarakat, dapat bersosialisasi dan dapat
bergaul dengan teman sebaya sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat
VIII/1

Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Pergaulan remaja adalah kontak social di antara remaja, atau dalam kelompok
sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di sampingmemberikan pengaruh yang
positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut., juga
pengaruh yang negative. Pengaruh negative itu maksudnya, bahwa kelompok
teman sebaya itu menjadi racun bagi perkembangan remaja. Dalam menjaga
hubungan pertemanan terdapat banyak kejadian atau permasalahan yang muncul
dalam hubungan pertemanan atau persahabatan, bahkan hal tersebut bisa berujung
pada hubungan yang tidak harmonis lagi, untuk itu perlu cara bagaimana dapat
menjalin hubungan pergaulan secara harmonis antar teman sebaya

B. URAIAN MATERI
a. Definisi Etika
Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Etika adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang
mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
Kita semua manusia disebut sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Jadi
kita semua walaupun mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara pribadi
tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk mengantar ketujuan yang
kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian perlu pembinaan dari
sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang jauh dari pertentangan dan permusuhan yang dinilai dari masyarakat.
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam
kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai
anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh

36 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun
bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para anggotanya tidak
dilandasi moral, atau melecehkan norma agama, seperti : meminum minuman
keras, kecanduan obat-obat terlarang ( drug addiction), kriminalitas, sadisme,
pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau kumpul kebo).
Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana untuk
mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu kebutuhan
sosial, seperti :
1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)
2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih ( belongingness
and love needs)
3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)
4. Kebutuhan akan kebebasan (independence)
5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain ( self-esteem
needs)
Untuk memahami labih lanjut, tentang bagaimana bentuk pergaulan remaja,
yang mungkin juga sedang anda alami sekarang, adalah sebagai berikut :
1. Pergaulan Persahabatan
Pergaulan ini sifat hubungannya hanya sebatas berteman yang didasari
adanya kesamaan di antara mereka, seperti : kesamaan sekolah, agama,
hobi, tempat tinggal, pekerjaan, dan latar belakang status sosial ekonomi.
2. Pergaulan Percintaan
Masa remaja ditandai dengan mulai matangnya (terjadi perubahan
fungsional) organ-organ reproduksi dan postur tubuh. Perubahan-perubahan
itu dapat menimbulkan hasrat libido pada lawan jenisnya. Pada masa ini,
remaja hidupnya makin romantis, senang berhias diri, menyusun atau
mengarang puisi-puisi cinta, dan senang membaca novel-novel percintaan.
Remaja mulai berminat, atau menaruh perhatian yang lebih dalam untuk
bergaul lebih akrab dengan lawan jenisnya.
Keinginan remaja untuk menjalin cinta kasih dengan lawan jenisnya,
merupakan fitrah manusiawi yang tidak mungkin dihilangkan atau dihalang-
halangi. Persoalannya adalah bagaimana agar dalam menyalurkan fitrah cinta
kasihnya itu tidak melanggar norma agama atau adat istiadat.
b. Cara untuk Membina Persahabatan
Ada beberapa cara untuk Membina hubungan yang baik (Pergaulan) dengan
sesama teman,antara lain:
1. Belajar menghargai
Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia orang
berpangkat atau tidak, orang miskin atau kaya, sesama agama atau tidak
seagama, sesama suku atau tidak sesama suku, semuanya ingin dihargai
secara proporsional. Namun sayangnya, banyak orang dikalangan kita yang
tidak mau menghargai orang lain. Padahal menghargai orang lain bukan
berarti memberikan sesuatu yang besar nilainya. Misalnya saja menghargai
pendapat orang lain. Hal ini sangat penting dilakukan dalam membina
hubungan yang baik. Kalau kita tidak mau menghargai orang lain, jangan
berharap orang lain akan mau menghargai kita.
2. Belajar menghormati
Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, janganlah kita
menghormati orang lain karena ia kebetulan punya pangkat atau kedudukan.
Kita perlu menghormati orang bahkan orang yang seumuran dengan kita, bila

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 37


kita melihat orang lain tersebut melakukan sesuatu yang baik. Dengan kata
lain, ciptakan suasana saling menghormati di antara kita.
3. Mempunyai sikap mau mengerti
Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan perbuatan
sangat terpuji. Sebab, orang mempunyai sikap mau mengerti keadaan orang
lain ini membutuhkan kesadaran yang harus ditumbuhkan dari dalam hati
nurani yang terdalam. Oleh karena itu dalam membina hubungan yang baik,
sudah seharusnya kita mau mengerti keadaan orang lain tanpa pandang bulu.
Artinya kita harus menghindari sikap acuh tak acuh atau tidak peduli
terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita
4. Mau menberikan pujian
Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena
hasil keras dan jujur, maka sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap
teman kita tadi dengan penuh keihklasan. Sebab, pemberian pujian yang
sesuai dengan keadaannya, artinya tanpa dibuat-buat, akan memberikan
pengaruh positif bagi teman kita, meskipun pujian yang kita berikan itu dalam
bentuk sekecil apapun. Oleh karena itu, dalam rangka membina hubungan
yang baik antar sesama teman, sebaiknya kita jangan pelit memberikan
pujian.
5. Mau memberikan motivasi
Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus, artinya ada
kalanya ia mengalami masalah, seperti patah semangat atau putus asa dan
lain sebagainya, sehingga ia kehilangan semangat, malas, tidak bergairah.
Bila kita mempunyai teman yang mengalami demikian itu, maka sebagai
teman yang baik tentunya akan memberikan motivasi (dorongan), sehingga
teman kita tadi tumbuh kembali rasa percaya dirinya. Oleh karena itu dalam
membina hubungan yang baik, sebaiknya kita harus pandai-pandai
memberikan motivasi, khususnya terhadap teman yang sedang mengalami
suatu masalah.
6. Tidak bercanda keterlaluan.
Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin tidak masalah, tetapi
kalau sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung retak.
7. Hal yang dapat menjaga persabahatan adalah menjadi pendengar baik dan
saling menghormati satu sama lain.
Hormati saran teman dan dengarkan apa yang sahabat ungkapkan, ambil sisi
positifnya sebagai kritik yang membangun. Kepribadian yang berbeda antara
kita dan sahabat, akan dapat menjadi pelengkap satu sama lain. Tetapi
bukan berarti kita harus menceritakan segala hal kepada sahabat.
8. Jangan pernah mengkhianati kepercayaan sahabat kita.
Percayalah, ketika kita mengkhianati sebuah persahabatan, maka tidak akan
mendapatkan sahabat terbaik lagi. Beri dukungan ketika sahabat kita sukses
dan selalu mengagumi prestasinya. Ketika ada konflik di antara persahabatan
dapat diselesaikan dengan saling terbuka satu sama lain. Memaafkan
memang tidak gampang, tapi memaklumi bahwa setiap orang dapat
membuat suatu kesalahan dan demi kebaikan dan menjaga persahabatan
agar tetap utuh.
c. Etika yang Perlu Diperhatikan dalam Pergaulan
Diantara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan
dengan teman sebaya itu, adalah:
1. Pilihan teman yang berakhlak baik.

38 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


2. Bertemanlah dengan yang memiliki semangat belajar yang tinggi.
3. Kembangkanlah sikap saling membantu, dan memberi saran, dalam kelompok
anda.
4. Kembangkanlah sikap saling menghormati, dan menghargai diantara teman
kelompok.
5. Jadikanlah sikap solidaritas semua (buta)di antara teman, seperti solidaritas
terhadap teman yang melakukan tawuran.
6. Hindarkan pola perilaku yang melanggar norma agama (tidak normal).
7. Jadikanlah kelompok anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti
mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah-masalah
yang dihadapi, baik oleh pribadi masing-masing, maupun oelh bersama.

C. KEGIATAN SISWA
1. Jelaskan secara singkat pengertian etika, pergaulan, teman sebaya !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang dimaksud dengan etika pergaulan dengan pergaulan remaja ?
Apakah ada hubungannya, jelaskan !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Ada tiga bentuk pergaulan remaja, sebutkan bentuk pergaulan yang anda
ketahui!
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana cara untuk membina persahabatan agar menjadi persahabatan sejati ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Ada dua unsur etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan dengan teman
sebaya, sebutkan yang anda ketahui ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 39


LAYANAN

PERUNDUNGAN
8
Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengenal system etika dan nilai-nilai
bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat.Bidang Bimbingan:SosialFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Siswa mampu memahami tentang perundungan, bahaya perilaku bullying serta berani
melawan tindakan bullying
VIII/1

Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Dalam pergaulan di sekolah sering kita jumpai perilaku siswa yang suka
melakukan untuk mengejek, memukul, mengintimidasi, mengompas, memfitnah dan
sebagainya. Perilaku ini dikategorikan dalam perilaku bullying. Bullying sangat merugikan
siswa yang menjadi korbannya, karena korban perundungan atau bullying akan merasa
tidak nyaman, terancam, terganggu konsentrasi belajarnya sampai pada ketakutan yang
berlebihan, jika tindakan perundungan ini tidak dilawan maka akan semakin merugikan
banyak siswa yang menjadi korban bullying.

B. URAIAN MATERI
a. Pengertian Bulliying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan
dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan
mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah darinya. Victorian
Departement of Education and Early Chilhood Development mendefinisikan
bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau
mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun
psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus. Terdapat beberapa jenis-jenis
bullying. Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung.
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat
jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah,
kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan
seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi,
tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip
dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullying dalam bentuk verbal
adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk

40 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat
menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
2. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli,
menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan
merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas.
Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk
diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying
dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam
bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung
akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.
3. Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri korban
secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku
ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang
agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh
yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku bullying yang
paling sulit dideteksi dari luar..
4. Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying yang
dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone,
internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya
ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi,
gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti
atau menyudutkan.
b. Sebab-sebab Munculnya perilaku Perundungan / bullying
1. Bullying terjadi karena tradisi turun temurun dari senior
2. Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan perlakuan
yang sama .
3. Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan (superior)
4. Kecewa karena orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
5. Dorongan untuk mendapatkan kepuasan
6. Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (gank)
Dampak negative perundungan / bullying bagi orang yang menjadi korban
1. Terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya’
2. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman, resah,
tertekan dan gejala tekanan psikis lain.
3. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam dan
tertutup.
4. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa
mengerjalkan tugas, sampai menurunnya rangking atau tidak naik kelas.
c. Bagaimana Mencegah dan Melawan perundungan Bullying
Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan perundungan/
bullying anatara lain yang dapat kita lakukan adalah :
1. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang
berlebihan
2. Jangan sendirian terutama di tempat sepi
3. Hindari cari gara-gara dengan pelaku bullying
4. Jangan berada di dekat dengan orang yang suka melakukan tindakan bullying
atau berada di sekitar mereka
5. Kenali dan perhatikan pelaku perundungan bullying
6. Jangan ikut-kutan melakukan tindakan perundungan bullying dalam bentuk
apapun.

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 41


Sedangkan Untuk melawan pelaku perundungan bullying kita dapat mengambil sikap
sebagai berikut :
1. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak
mau mengganggu dan diganggu.
2. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu. jangan biarkan emosi
terpancing
3. Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan
laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun
sambil mencari pertolongan
5. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka
lakukan, laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.

C. KEGIATAN SISWA
1. Apakah yang dimaksud dengan perundungan / bullying ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan pengelompokan jenis perundungan/ bullying dan berikan contohnya !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Dampak apa saja yang akan diterima oleh korban perundungan bullying berikut
contohnya !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Sebutkan 3 langkah mencegah tindakan perundungan/bullying !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan 3 langkah untuk melawan tindakan perundungan / bullying !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua

42 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


LAYANAN

MENYONTEK, PENYEBAB
9 DAN SOLUSINYA

Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengenal system etika dan nilai-nilai


bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat.Bidang Bimbingan:SosialFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan

Kelas/Semester:

:Siswa mampu memiliki kedaran atau pemahaman bahwa menyontek adalah perbuatan
tercela
VIII/1

Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Suatu permasalahan klasik muncul, dimana ada peserta didik yang melakukan
suatu tindakan yang dalam kehidupan sehari-hari yang kita namakan “menyontek”.
Menyontek merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering menyertai aktivitas
proses belajar mengajar sehari-hari, tetapi jarang mendapatkan pembahasan dalam
proses pendidikan kita di Indonesia. Kurangnya pemabahasan mengenai menyontek
mungkin karena kebanuakan pakar menganggap persoalan ini sebagai sesuatu yang
sifatnya sepele. Padahal masalah mentontek sesungguhnya merupakan suatu yang
sangat mendasar.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian menyontek
Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta
sebagai suatu kegiatan mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang
lain sebagaimana aslinya. Cheating (menyontek) menurut Wikipedia Encyclopedia
sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk
menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. Ini mengindikasikan
bahwa telah terjadi pelanggaran aturan main yang ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964)
yang mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to
achieve a legitimate end (achieve academic success or avoid academic failure),”
maksudnya “menyontek” adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang
tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan
akademis atau menghindari kegagalan akademis.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang
menginginkan hasil paling bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek
dilakukan oleh para siswa yang sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian, dan
yang bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan bahan/materi pelajaran
yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan temannya

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 43


yang dianggap lebih pintar atau mengerjakan soal dengan jawaban yang
dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapakan. Catatan ini bisa berupa apa
saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.
2. Faktor Penyebab Menyontek
Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan
”menyontek” bisa dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam
(internal) yakni diri sendiri maupun dari luar (eksternal) misalnya dari guru, orang
tua maupun sistem pendidikan itu sendiri.
1. Faktor dari dalam diri sendiri
• Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal. Biasanya
disebabkan ketidaksiapan belajar baik persoalan malas dan kurangnya
waktu belajar.
• Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.
• Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk
bertahan.
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini
disebabkan pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau tidak
mengerti dan sehingga merasa tidak puas oleh penjelasan dari
guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat,
yakni merasa ada pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga
mempengaruhi keseriusan belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar
selalu mencari jalan keluar yang mudah dan cepat ketika menghadapi
suatu persoalan termasuk test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.
2. Faktor dari Guru
• Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga
yang terjadi tidak ada variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid
menjadi malas belajar.
• Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada
kesempatan untuk membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang
diberikan antara satu kelas dengan kelas yang lain sama atau bahkan dari
tahun ke tahun tidak mengalami variasi soal.
• Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.
• Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan
mudahnya soal diberikan kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.
3. Faktor dari Orang Tua
• Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.
• Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-
masing dari anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak
4. Faktor dari Sistem Pendidikan
• Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada,
akan tetapi sistem pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap
terjadi one way yakni dari guru untuk siswa.
• Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari
satu jenjang ke jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan
pelajar/siswa menganggap rendah dan mudah setiap materi. Sehingga
yang terjadi bukan semakin bisa melainkan pembodohan karena
kebosanan.

44 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal


3. Akibat Menyontek
Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana
kisah selanjutnya. Bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan
bahkan lebih fatal lagi adalah adalah didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus
ulangan. Ilmu yang didapatkan dengan tidak jujur, biasanya tidak membawa
barokah. Jangan-jangan mereka yang menganggur setelah lulus karena ilmu yang
diperolehnya selama sekolah didapatkannya dengan cara yang tidak jujur pula.
Hannya Tuhan yang tahu.
4. Cara Penanggulangan menyontek
Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi
penyebab menyontek yaitu:
(1) Faktor individual atau pribadi dari penyontek,
(2) Faktor lingkungan atau pengaruh kelompok
(3) Faktor sistem evaluasi dan
(4) Faktor guru/dosen atau penilai.
Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting
dalam pendidikan moral adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang
dapat mengundang dan memfasilitasi seseorang untuk selalu berbuat secara
moral dalam ujian (tidak “menyontek”) maka caranya adalah mengkondisikan
keempat faktor di atas ke arah yang mendukung, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor pribadi dari penyontek
(a) Bangkitkan rasa percaya diri
(b) Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional
(c) Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
2) Faktor Lingkungan dan Kelompok
Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan
pertimbangan moral.
3) Faktor Sistem Evaluasi
(a) Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)
(b) Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif
(c) Lakukan pengawasan yang ketat
(d) Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik
dan dengan mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip
andragogy.
4) Faktor Guru/ Dosen
(a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.
(b) Bersikap rasional dan tidak ”menyontek” dalam memberikan tugas
ujian/tes.
(c) Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.
(d) Berikan umpan balik atas setiap penugasan.

Bangga dengan hasil karya sendiri itu utama,


bangga karena meniru itu semu!
Menyontek berarti pembodohan diri !!!!!

MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal 45


C. KEGIATAN SISWA
1. Apakah yang disebut dengan menyontek ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang mendorong siswa menyontek !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Pernahkah kaliyan melihat temanmu menyontek ! Apa tindakanmu ? Jelaskan
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Pernahkah kamu menyontek, mengapa ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan akibatnya, jika siswa menyontek !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua

46 MGMP BK Kabupaten Jepara / SMP-MTs Kelas 8 / Semester Gasal

Anda mungkin juga menyukai