Koordinator MGBK :
Agus Awaluddin, S.Pd. M.Pd.
KATA PENGANTAR
Penyusun :
Assalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
Musyawarah Guru Bimbingan
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan
Konseling kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Kabupaten Jepara rahmat-Nya kami telah mampu menyusun buku
Materi Pengembangan Diri Melalui Layanan
Bimbingan dan Konseling ini dengan baik dan lancar.
Untuk SMP/MTs Mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat bagi
Kelas VIII Guru Pembimbing dalam memberikan Layanan
Bimbingan dan Konseling terhadap siswa asuhnya.
Kami menyadari bahwa kelancaran
Penulis : penyusunan Buku Layanan Bimbingan dan Konseling
H. Hanbali, S.Pd. ini berkat motivasi dan dukungan dari semua pihak
terkait. Oleh karena itu penyusun menyampaikan
Hj. Eny Nurhayati
terima kasih kepada semua pihak yang telah
Retno Handayani, S.Pd
mendukung atas terbitnya buku ini.
Lilik Siswanto, S.Pd. Maksud dan tujuan penyusunan buku ini adalah :
Sunarti, S.Pd. 1. Memberikan kemudahan kepada Guru
Eni Heriwati, S.Pd. Pembimbing dalam melaksanakan pemberian
layanan bimbingan konseling terhadap siswa
Yulianti ER, S.Pd.
asuhnya.
Mukh. Imron Rosyadi, S.Pd 2. Memberikan pemahaman kepada siswa untuk
Tommi Latif, S.Pd. dapat mengembangkan dirinya agar dapat
Hananingtyas H, S.Pd berkembang secara optimal dan mandiri.
Akhirnya apabila terdapat kekurang-
Hermawan Dedi Setyadi, S.Pd
sempurnaan dalam penyusunan buku ini, kami
menyampaikan permohonan maaf dan kami akan
senantiasa menerima saran / kritikan yang
membangun dari Bapak / Ibu Guru Pembimbing demi
kesempurnaan buku materi di waktu mendatang.
Wabillahi Taufiq Walhidayah, wal ridlo wal inayah.
Penerbit : Wassalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
Musyawarah Guru
Bimbingan Konseling
Penyusun
Kabupaten Jepara
SIKAP BERSYUKUR
1
Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mencapai perkembangan diri
sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa
Bidang Bimbingan:PribadiFungsi Layanan:PemahamanTujuan Layanan
Kelas/Semester:
:Peserta didik mengetahui atau menyadari nikmat dari Pemberi nikmat atau Tuhan YME
serta memiliki sikap syukur terhadap nikmat yang telah diberikan olehNya.
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Masihkah kita berkeluh kesah mengingkari nikmat dai Allah SWT. ? Bahkan
karena begitu dahsyatnya keutamaan bersyukur, sampai seorang pemikir dari barat
yang bernama James Ray, yang dikutip dalam buku “ The Secret” dia menagtakan : “
Syukur adalah bagian mendasar dari ajaran-ajaran guru besar sepanjang sejarah.
Dalam buku yang mengubah hidup saya, The Science of Getteing Rich, ditulis oleh
Wallace Wattles di tahun 1910, syukur adalah bab yang terpanjang. Sebagian besar
dari mereka memulai hari dengan pikiran dan pearasaan syukur”. Jika kita perhatikan
dari pernyataan di atas, sungguh begitu pentingnya bersyukur, dan bersukur
merupakan sesuatu yang universal untuk seluruh umat masusia yang ingin meraih
kebahagiaan, tidak memandang apakahdia muslim atau non-muslim brsyukur
meerupakan suatu daya tarik atas apa yang kita inginkan.
B. URAIAN MATERI
1. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita
bahagia dan kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah
sebuah penderitaan. Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita
masih diberi kesempatan untuk hidup bernafas bebas, panca indra yang
sempurna.
Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :
1. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita
bahagia dan kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah
sebuah penderitaan. Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita
masih diberi kesempatan untuk hidup bernafas bebas, panca indra yang
sempurna.
Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :
a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu
berfikir positif didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan
ataupun yang menyedihkan.
b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa
hidupnya penuh dengan kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa
bahagia karena yakin bahwa setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.
c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang
yang hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di
C. KEGIATAN SISWA
Kegiatan 1.
1. Mengapa kiat harus selalu mensykuri nikmat yang sudah Allah berikan kepada
kita? jelaskan!
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
2. Tuliskan manfaat apa saja ketiak kita selalu mensyukuri nikmat yang Allah
berikan!
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
3. Tuliskan dampak atau akibat ketika kita tidak pernah mensyukuri nikmat yang
telah Allah berikan !
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
4. Apa saja yang menyebabkan orang kurang bersyukur ?
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
5. Bagaimana cara mensykuri nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita ?
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua
Kelas/Semester:
:Siswa mampu mengembangkan ketrampilan belajar dan relasi sosialnya melalui kegiatan
kelompok belajar
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Untuk mendapatkan nilai baik di sekolah bukanlah perkara yang mudah. Kita
harus tekun belajar. Sekarang bagaimana cara kita untuk dapat melakukannya. Niat
saja tidak cukup bila tidak dilaksanakan. Lalu bagaimana bila ada materi pelajaran
yang kita tidak mengerti ? Kita menanyakan ini ke guru di sekolah atau guru di
tempat bimbingan belajar ( Bimbel ). Elain itu, kamu harus bisa menanyakan
pelajaran yang tidak kamu mengerti dengan cara belajar kelompok. Belajar kelompok
merupakan salah satu cara belajar yang dianggap bagus untuk perkembangan
seorang siswa.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Belajar Kelompok
Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta
didik belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas
belajar. Menurut Modjiono (1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan
sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota
yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan
tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar kelompok adalah
kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan
permasalahan yang ada.
Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara
berpikir kritis dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan
Contoh :
Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi
Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari
sanksi / hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik,
yang bila sanksi itu diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan
keakraban. Contoh : Membawa makanan ringan saat pertemuan kelompok
sebatas kemampuan, membersihkan meja kursi anggota selama 3 hari
berturut-turut, menggantikan kerja piket, mentraktir anggota kelompok
sebatas kemampuan, dan lain-lain.
c. Persiapan Belajar
Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-
bahan dan alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan
diselesaikan PR, tugas-tugas yang akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya.
Alat-alat dan sumber belajar seperti buku referensi dan kamus harus pula
disiapkan.
d. Pengantar Bicara
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk
membuka suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar
tujuan KKB tidak menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak
sebagai ketua saat itu.
e. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa.
Setiap anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama
pelaksanaannya bisa 1,5 jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang
terlalu lama dimungkinkan digunakan untuk bergurau atau ngobrol.
f. Cara Pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :
1. Membahas dan menyelesaikan soal.
2. Tanya jawab.
3. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.
4. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas, dan lain-lain.
Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para
anggota setelah mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB.
Masih tersimpan jelas kesan-kesan kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB
dengan kelompoknya yang penuh suka dan suka. Nama-nama anggota KKB
seakan terpatri dalam batin dan menjadi sejarah kehidupan yang sulit dilupakan.
Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua
EKSPLORASI BAKAT
3 SECARA MANDIRI
Kelas/Semester:
:Siswa dapat memahami dan mengenali pengertian bakat serta mengaktualisasikan bakat
yang dimilikinya
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Eksplorasi merupakan tahapan alamiah yang harus dilalui oleh siswa. Dengan
memberikan kebebasan bereksplorasi, siswa dapat mencoba berbagai macam hal
positif. Bakat tidak sama dengan kecerdasan. Bakat lebih mengacu pada motorik
maupun ketrampilan yang ditampilkan anak. Dengan kata lain, bakat bisa dilihat oleh
orang lain. Cara yang dilakukan nadalah terus menerus mengasah bakat melalui
latihan. Bakat tidak akan berkembang jika tidak ada penguat, sehingga kemudian
hilang. Selain bakat, mereka juga mempunyai minat terhadap bidang yang digeluti.
Adanya minat juga akan menguatkan bakat tersebut.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Bakat
Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg
dibawa sejak lahir. Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang
umum kita pahami, adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada
diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan
sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
S.C. Utami Munandar (1985)
Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering
berkolaborsi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam
2. Jenis-Jenis Bakat
Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya:
Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat
umum, artinya setiap orang memiliki.
Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya
tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah,
olahraga. Bakat khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam
bentuk kata-kata.
Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka.
Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli
sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum,
pramuniaga dan lain-lainnya.
Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis,
ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.
Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola
dua dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam
terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu
hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah
menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin,
perkakas dan alat-alat lainnya.
Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk
pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka.
(Termasuk didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir
C. KEGIATAN SISWA
Kegiatan
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas !
1. Apakah tang disebut dengan bakat itu ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Parenting (1989), ia menjelaskan, bakat manusia bisa muncul dalam berbagai
bentuk. Sebutkan daftar kemampuan )ability) yang dimaksud terutama yang ada
pada diri kaian !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ;
a. Hasrat sejati ( inner calling )
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
b. Pembuktian diri
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
c. Perbandingan positif
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
d. Pengasahan (practicing )
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Paraf
Guru Catatan
Orang Tua
Pembimbing
MOTIVASI BERPRESTASI
4
Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaranBidang Bimbingan:PribadiFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan
Kelas/Semester:
:Siswa dapat memahami pengertian motivasi berprestasi, mengetahui dan menerapkan cara
meningkatkan motivasi berprestasi
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Diakui bahwa bangsa Jepang begitu pesat dan unggul dalam produktifitas
dan prestasi teknologinya. Bangsa ini telang mengalahkan Eropa dan Amerika. Kini
korea Selatan mulai membuntuti Jepang. Apa rahasianya ? Bagaimana sumber daya
manusianya ? sehari-hari kita sering menemui orang yang begitu rajin, tekun
bekerja, dan sangat berprestasi tinggi. Mereka sangat produktif dan kreatif.
Sebaliknya banyak orang kita yang santai-santai, bekerja ala kadarnya, bermalas-
malasan. Mereka acuh tak acuh dengan kesuksesan. Motivasi berprestasi merupakan
bekal untuk meraih sukses. Denga memiliki motivasi berprestasi maka akan mundcul
kesadaranbahwa dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan (perilaku produktif
dan selalu memperhatikan kualitas). Sukses berkaitan dengan sikap perilaku
produktif.
B. URAIAN MATERI
1. a. Pengertian Motivasi
1. Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat
sendiri. Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya
untuk berbuat sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok daya
(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman 1986)
2. Filosofi Motivasi
a. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan
(reinforcement)
Kebutuhan
Aktualisasi
(actuallyzation needs)
C. KEGIATAN SISWA
1. Apa yang anda ketahui tentang motivasi berprestasi ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah penting setiap individu memiliki motivasi berprestasi ? jeplaskan !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Ada 3 tingkatan motivasi berprestasi, sebutkan dan jelaskan secara singkat !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi berprestasi ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Buatlah daftar contoh motivasi instrinsik dan ekstrinsik yang selama ini berhasil
mendorong anda untuk belajar !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua
Kelas/Semester:
:Siswa dapat mengenal hakekat belajar, memahami factor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar serta cara belaajr secara efektif dan efisien
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Pada saat ini, pendidikan di negara kita belum menunjukkan hasil yang
maksimal, padahal perkembangan teknologi di Negara kita dari tahun ke tahun
semakin pesat. Mengapa bisa menjadi demikian ? Salah satunya karena orang-orang
di sekitar kita lebih banyak menggunakan alat-alat elektronik bukan karena menajadi
sumber belajar untuk mencari ilmu, melainkan hanya untuk mencari hiburan dan
kesenangan. Oleh karena itu kita harus belajar dengan giat secara efektif, efisien
serta menggunakan banyak sumber belajar, salah satunya internet agar kita menjadi
orang yang sukses.
B. URAIAN MATERI
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah,
1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan
menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam
arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006:
104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang
terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil
belajar. Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih
oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada
akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan
kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami
sesuatu dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar.
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu
akan sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan
sekitar sangat mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar
dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah
lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab itu seseorang harus
bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya mampu
memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :
1. Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri,
kedua hal itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif
diri sendiri karena dengan begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang
kita pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut. Cara ini adalah cara paling
efektif untuk belajar sehingga kita terus mengingatnya, tetapi cara ini juga
sangat sulit karena butuh kemauan pada dirinya sendiri. Dan kemauan itu
tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri orang tersebut.
2. Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam
belajar karena kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah
tinggal memahami hal tersebut ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita
pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi, film
dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang
ingin dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif
dan efisein, diantaranya :
C. KEGIATAN SISWA
1. Bagaimana menurut Anda, apa saja factor yang mempengaruhi terhadap hasil
belajar?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana cara untuk menjaga kondisi fisik (factor internal) supaya tetap sehat,
sehingga belajar efektif dapat tercapai ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana cara mengantisipasi kondisi fisik yang negative supaya tetap positif,
sehingga belajar efektif tetap tercapai ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Apa yang bisa Anda lakukan untuk factor eksternal ( sarana prasarana dan
lingkungan sekitar) supaya memberikan kontribusi positif terhadap belajar efektidf
Anda ?
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mencapai belajar
yang efektif ?
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua
Kelas/Semester:
:Siswa mampu memahami serta mengetahui tenytang gaya belajar serta strategi belajarnya
untuk masing-masing gaya belajar tersebut
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Pada esensinya, belajar dilakukan oleh semua makhluk hidup. Untuk manusia,
belajar adalah proses untuk mencapai berbagai kemampuan., ketrampilan serta
sikap. Mulai dari bayi hingga remaja, seseorang akan terus belajar. Ketika dewasa,
diharapkan individu akan mahir akan tugas-tugas kerja tertentu serta ketrampilan
fungsional yang lain. Dalam belajar terkadang ada beberapa orang yang mengalami
kesulitan dalam usaha memahami sesuatu atau ia merasa kesulitan dalam
pelajarannya. Padahal sebenarnya mereka mempunyai kapasitas kemampuan yang
rata-rata atau tidak mempunyai hambatan cacat fisik atau mental. Hal ini disebabkan
karena setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian belajar menurut para ahli
James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar) Belajar adalah
Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar) Belajar adalah suatu proses
untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan
tingkah laku.
Ciri-ciri Belajar - Hakikat belajar
Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :
Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap
(afektif).
Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan
terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna
memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku
yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap,
tingkah laku dan daya penerimaan.
Strategi adalah sebuah cara yang dipakai oleh seseorang dalam melakukan
sesuatu smart (cerdik)
C. KEGIATAN SISWA
Kegiatan 1
Untuk mengetahui cirri-ciri gaya belajar, anda kerjakan lembar kerja berikut ini.
Petunjuk : berikan tanda ceklis (V) pada angka 3 jika pernyataan sesuai dengan
kebiasaan anda, angka 2 jika ragu/tidak tahu, dan angka 1 jika tidak sesuai denga
kebiasaan Anda.
No Pernyataan 1 2 3
1 Kamu sering lupa untuk menyampaikan kembali hal-hal yang pernah
dipesankan kepadamu secara lisan
2 Jika menerima telephon, kamu sering membuat catatn di kertas
3 Kamu bisa tampil sebagai seorang pembaca yang cepat
4 Kamu lebih suka membaca sendiri daripada dibacakan orang lain
5 Kamu lebih mudah mengingat kembali hal-hal yang disampaikan
dengan gambar/tulisan daripada secara lisan
6 Jika sedang belajar, kamu biasanya tidak terganggu oleh suara-suara
rebut di sekitarmu
7 Kamu lebih suka metoda demonstrasi dari pada ceramah
8 Kamu menyukai hal-hal yang detail dan cukup teliti dalam melakukan
sesuatu
9 Kamu mudah melamun jika mendengar/ memperhatikan pembicaraan
orang lain
10 Kamu lebih cepat memahami dengan melihat sendiri gambar peta
daripada diterangkan orang lain
Jumlah
No Pernyataan 1 2 3
1 Kamu lebih mudah memahami sesuatu dengan mempraktekkannya atau
mencoba secara langsung
2 Kamu sering menggunakan jari tangan sebagai penunjuk dalam
membaca
3 Kamu lebih mudah mengingat kondisi daerah tertentu, bila sudah
berada di daerah tersebut daripada hanya diceritakan atau
membacanya
4 Kalau kamu berbicara, tanpa disadari berbicara secra perlahan dan
lambat
5 Kamu lebih berorientasi pada aktivita fidik yang banyak gerak, missal
berolahraga
6 Bila berbicara sering menggerakkan anggota badan
7 Kamu sering menggunakan isyarat tertentu ketika menanggapi sesuatu
8 Biasanya kamu seorang yang aktif dan tidak bisa duduk tenang dalam
waktu yang lama
9 Dalam menghafal kamu lebh menyukai dengan cara berjalan dan
melihat sesuatu
10 Kamu lebih menyukai permainan yang memerlukan gerakan
Jumlah
Total
Jika kamu telah menyadari kebiasaan dalam belajar, tentunya akan berguna bagi
kamu sendiri, karena kamu akan lebih mampu memnyerap hal-hal yang baru yang
mungkin dituntut untuk kamu pelajari.
Kegiatan 2.
Diskusikan hasil lembar kerja tipe belajar kamu dengan teman sebangku
1. Termasuk tipe belajar apakah kamu ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah hasil lembar kerja tersebut sesuai dengan tipe belajar kamu ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana pendapat teman kamu tentang tipe belajar kamu, Jelaskan !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua
Kelas/Semester:
:Siswa mampu memahami norma-norma dalam masyarakat, dapat bersosialisasi dan dapat
bergaul dengan teman sebaya sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Pergaulan remaja adalah kontak social di antara remaja, atau dalam kelompok
sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di sampingmemberikan pengaruh yang
positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut., juga
pengaruh yang negative. Pengaruh negative itu maksudnya, bahwa kelompok
teman sebaya itu menjadi racun bagi perkembangan remaja. Dalam menjaga
hubungan pertemanan terdapat banyak kejadian atau permasalahan yang muncul
dalam hubungan pertemanan atau persahabatan, bahkan hal tersebut bisa berujung
pada hubungan yang tidak harmonis lagi, untuk itu perlu cara bagaimana dapat
menjalin hubungan pergaulan secara harmonis antar teman sebaya
B. URAIAN MATERI
a. Definisi Etika
Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang
sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang
berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Etika adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang
mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
Kita semua manusia disebut sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Jadi
kita semua walaupun mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara pribadi
tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk mengantar ketujuan yang
kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian perlu pembinaan dari
sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang jauh dari pertentangan dan permusuhan yang dinilai dari masyarakat.
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam
kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai
anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh
C. KEGIATAN SISWA
1. Jelaskan secara singkat pengertian etika, pergaulan, teman sebaya !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang dimaksud dengan etika pergaulan dengan pergaulan remaja ?
Apakah ada hubungannya, jelaskan !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Ada tiga bentuk pergaulan remaja, sebutkan bentuk pergaulan yang anda
ketahui!
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana cara untuk membina persahabatan agar menjadi persahabatan sejati ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Ada dua unsur etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan dengan teman
sebaya, sebutkan yang anda ketahui ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua
PERUNDUNGAN
8
Komponen layanan:Layanan DasarTugas Perkembangan:Mengenal system etika dan nilai-nilai
bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat.Bidang Bimbingan:SosialFungsi
Layanan:PemahamanTujuan Layanan
Kelas/Semester:
:Siswa mampu memahami tentang perundungan, bahaya perilaku bullying serta berani
melawan tindakan bullying
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Dalam pergaulan di sekolah sering kita jumpai perilaku siswa yang suka
melakukan untuk mengejek, memukul, mengintimidasi, mengompas, memfitnah dan
sebagainya. Perilaku ini dikategorikan dalam perilaku bullying. Bullying sangat merugikan
siswa yang menjadi korbannya, karena korban perundungan atau bullying akan merasa
tidak nyaman, terancam, terganggu konsentrasi belajarnya sampai pada ketakutan yang
berlebihan, jika tindakan perundungan ini tidak dilawan maka akan semakin merugikan
banyak siswa yang menjadi korban bullying.
B. URAIAN MATERI
a. Pengertian Bulliying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan
dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan
mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah darinya. Victorian
Departement of Education and Early Chilhood Development mendefinisikan
bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau
mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun
psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus. Terdapat beberapa jenis-jenis
bullying. Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung.
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat
jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah,
kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan
seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi,
tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip
dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullying dalam bentuk verbal
adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk
C. KEGIATAN SISWA
1. Apakah yang dimaksud dengan perundungan / bullying ?
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan pengelompokan jenis perundungan/ bullying dan berikan contohnya !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Dampak apa saja yang akan diterima oleh korban perundungan bullying berikut
contohnya !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
4. Sebutkan 3 langkah mencegah tindakan perundungan/bullying !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan 3 langkah untuk melawan tindakan perundungan / bullying !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua
MENYONTEK, PENYEBAB
9 DAN SOLUSINYA
Kelas/Semester:
:Siswa mampu memiliki kedaran atau pemahaman bahwa menyontek adalah perbuatan
tercela
VIII/1
Materi Bimbingan
A. APERSEPSI
Suatu permasalahan klasik muncul, dimana ada peserta didik yang melakukan
suatu tindakan yang dalam kehidupan sehari-hari yang kita namakan “menyontek”.
Menyontek merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering menyertai aktivitas
proses belajar mengajar sehari-hari, tetapi jarang mendapatkan pembahasan dalam
proses pendidikan kita di Indonesia. Kurangnya pemabahasan mengenai menyontek
mungkin karena kebanuakan pakar menganggap persoalan ini sebagai sesuatu yang
sifatnya sepele. Padahal masalah mentontek sesungguhnya merupakan suatu yang
sangat mendasar.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian menyontek
Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta
sebagai suatu kegiatan mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang
lain sebagaimana aslinya. Cheating (menyontek) menurut Wikipedia Encyclopedia
sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk
menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. Ini mengindikasikan
bahwa telah terjadi pelanggaran aturan main yang ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964)
yang mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to
achieve a legitimate end (achieve academic success or avoid academic failure),”
maksudnya “menyontek” adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang
tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan
akademis atau menghindari kegagalan akademis.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang
menginginkan hasil paling bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek
dilakukan oleh para siswa yang sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian, dan
yang bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan bahan/materi pelajaran
yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan temannya
Paraf
Catatan
Guru Pembimbing Orang Tua