Anda di halaman 1dari 78

MODUL

BIMBINGAN KONSELING
KELAS X
KATA PENGANTAR
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat mencapai
perkembangan secara optimal. Semasa SMK, peserta didik dituntut untuk mampu
mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki
daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi
Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya
mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan penguatan
pendidikan karakter peserta didik/konseli.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah melalui Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupaya menguatkan peran layanan
Bimbingan dan Konseling dengan menyusu model inspiratif layanan Bimbingan dan
Konseling yang mengacu kepada dokumen Capaian Layanan (CL) yang telah
dikembangkan. Harapannya satuan pendidikan dapat mengembangkan sendiri perangkat
layanan Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan Profil Pelajar Pancasila seutuhnya.

Magelang, Juli 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
VISI DAN MISI BK ii
PERATURAN KELAS iii
DAFTAR ISI iv

BAB I LANDASAN HIDUP RELIGIUS 1

A. Beribadah Kepada Tuhan YME 1

B. Kesabaran dalam Menghadapi Kehidupan 3


BAB II LANDASAN PERILAKU ETIS

A. Berperilaku Sesuai Norma Sopan Santun 5

B. Ridhonya Orangtua, Ridhonya Tuhan 11


BAB III KEMATANGAN EMOSI

A. Pengendalian Emosi 16

B. Berlatih Asertif 20
BAB IV KEMATANGAN INTELEKTUAL

A. Ciri-ciri Kemampuan Berfikir Kritis 26

B. Antara Kebutuhan dan Keinginan 28


BAB V KESADARAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

A. Sekolahku Pilihanku 31

B. Kebersihan Diri dan Lingkungan 33


BAB VI KESADARAN GENDER

A. Peran Laki-Laki dan Perempuan


dalam Kehidupan Sosial 37

A. Mengetahui Batas Pergaulan


Laki-Laki dan Perempuan
BAB VII PENERIMAAN DIRI DAN PENGEMBANGANNYA
44
A. Kecerdasan Majemuk
B. Menggali Potensi Diri Berdasarkan Teori
Kecerdasan Majemuk 48

BAB VIII PERILAKU KEWIRAUSAHAAN


A. Tips Hidup Hemat 50

B. Kunci Kesuksesan 52
BAB IX WAWASAN DAN KESIAPAN KARIR

A. Gaya Belajar 54
B. Perencanaan Studi Lanjutan 56
BAB X
KEMATANGAN HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA

A. Kerjasama (Teamwork) 60

B. Menunda Nikah Dini adalah Pilihan “SMART” 62


BAB XI PERSIAPAN DIRI UNTUK PERNIKAHAN DAN HIDUP
BERKELUARGA
A. Apa Itu HIV-AIDS 67

PENUTUP v
DAFTAR PUSTAKA v
PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam Modul ini, tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan keseluruhan isi dalam modul ini.

Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan selanjutnya.
Semoga Modul ini dapat berguna bagi penyusun khususnya dan bagi para pengguna Modul
pada umumnya.

Magelang, Juli 2022

Tim Penyusun,
DAFTAR
PUSTAKA

Armstrong, T. 2000. Multiple Intelligence in The Classroom. Alexandria, Virginia US :


ASCD.

Armstrong, T. (2004). Kamu itu Lebih Cerdas daripada yang Kamu Duga. Alih bahasa:
Arvin Saputra. Batam : Interaksara.

Gardner, H. (2003). Kecerdasan Majemuk : Teori dalam Praktek. Alih bahasa : Arvin
Saputra. Batam : Interaksara.

Hafid. Dedi Herdiana. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung. Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI.

Paramitha, 2011. Kumpulan Materi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta.


Paramitha Publishing.

Shearer, C.B. (2004). Multiple Intelligences After 20 years. Teachers College Record,
106(1), 2 -16. https://teguhfachmi.wordpress.com/2011/03/15/ayo-tes kecerdasan -
majemuk-okkrayy/

Yusuf, Syamsu.Dr.H.M.Pd.2000.Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosda.


BAB I
LANDASAN HIDUP RELIGIUS

Standar Kompetensi Kemandirian : Landasan Hidup Religius


Rumusan Kompetensi Kelas / : Mempelajari Hal Ihwal Ibadah
Semester Alokasi waktu : X (Sepuluh)
Bidang Fungsi Tujuan : 2 x 45 menit
: Pribadi
: Pemahaman
: 1. Siswa dapat memahami ibadah dan makna sabar
Topik bahasan Siswa dapat menilai diri sejauhmana pemahaman terhadap
hal ihwal ibadah
Siswa dapat menerapkan perilaku sabar
: 1. Beribadah Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kesabaran dalam Menghadapi Kehidupan

A. Materi 1
BERIBADAH KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

Ketaatan Kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan merupakan salah satu kaidah- kaidah
ajaran agama sesuai dengan keyakinan masing-masing pribadi yang menganutnya. Bentuk ketaatan
Kepada Tuhan Yang Maha Esa mempunyai makna sangat luas dan dapat mencakup segala aspek
kehidupan. Setiap ajaran agama selalu mengajak umatnya untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan.
Taqwa adalah berhati-hati, takut atau rasa malu untuk melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan.

Perintah Tuhan itu menyangkut semua hal atau


perbuatan yang baik, bermanfaat dan mensejahterakan dan
membahagiakan orang lain seperti: beribadah sholat bagi umat
muslim, menjalin silaturahmi, bekerja untuk mencapai rejeki
yang halal, berbuat baik kepada orang tua dan orang lain,
berbuat baik kepada diri sendiri, bertutur kata yang baik, rajin
belajar dan sebagainya. Sedangkan larangan Tuhan menyangkut
berbagai hal atau perbuatan
yang haram, tidak baik, mencelakakan atau merugikan orang lain, seperti : mencuri, membunuh,
berzina, tawuran, berbohong, menyakiti orang lain, korupsi dan sebagainya. Semuanya merupakan
wujud ketaatan setiap pribadi atau individu dalam beribadah kepada Tuhan-Nya.

Orang yang beriman menduduki derajat yang tinggi disisi Tuhan, seseorang dapat mencapai
derajat ketaqwaan, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Aspek Keimanan, meliputi pikiran, ucapan, dan perilaku.

Modul Bimbingan dan Konseling

9
2. Aspek Ibadah, melaksanakan ibadah ritual seperti Sholat, peribadatan lain.
3. hAspek Akhlak, meliputi berbuat baik kepada kedua orang tua, saudara, guru, teman, bisa
menguasai rasa marah, selalu bersyukur, bersabar, jujur, menjauhkan diri dari perbuatan yang
dilarang Tuhan, memelihara kebersihan, serta memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.

Sebagai remaja yang beriman ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan amalan ibadah yang baik,
apapun yang kita lakukan dari pagi sampai malam merupakan ibadah jika dikerjakan dengan niat baik
dan dilakukan dengan niat baik pula, oleh karena itu janganlah sia-siakan hidup kita dan jangan
sampai waktu kita hidup di dunia terbuang percuma.

Aktivitas Siswa :
Berikanlah jawabanmu, terhadap pertanyaan dibawah ini !
1. Menurut saya ibadah itu hanyalah menyembah Tuhan. Ya /
Tidak
Alasan…………………………………………………………………………………………………........
.................
2. Saya ragu akan ajaran agama saya.
Ya / Tidak
Alasan……………………………………………………………………………………………………
…………….......
3. Saya bangga dengan agama saya.
Ya / Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………………………………………
…….....
4. Saya yakin Tuhan itu tahu apapun yang saya perbuat. Ya /
Tidak
Alasan :
……………………………………………………………………………………………………………
……...
5. Saya harus rajin beribadah agar mendapat kemudahan dalam menjalani hidup. Ya /
Tidak
Alasan :
……………………………………………………………………………………………………………
……...
6. Berdoa tidak ada manfaatnya
Ya / Tidak
Alasan :
……………………………………………………………………………………………………………
……...

Modul Bimbingan dan Konseling

10
B. Materi 2:
KESABARAN DALAM MENGHADAPI HIDUP

Sabar menurut bahasa adalah menahan diri dari keluh


kesah. Sabar menunjukkan pada keteguhan, keuletan, ketahanan
diri, dan ketegaran jiwa. Kesabaran menuntut kita untuk lebih
tabah dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat dan pahit,
yang harus diterima dan dihadapi dengan penuh tanggung jawab.
Kesabaran mempunyai manfaat yang besar dalam membina jiwa,
meningkatkan kepribadian, meningkatkan kekuatan manusia
dalam menahan penderitaan, memberikan kekuatan manusia
dalam menghadapi berbagai masalah
hidup, beban hidup, musibah dan bencana.

Kesabaran meliputi :
1. Kesabaran dalam menghadapi masalah duniawi.
Cobaan hidup, baik fisik maupun non fisik akan menimpa semua orang, bisa berupa lapar,
haus, sakit, rasa takut, kehilangan orang-orang yang dicintai, kerugian harta benda, dan lain-
lain. Cobaan seperti itu bersifat alami, manusiawi karena tidak ada seorangpun yang dapat
menghindarinya, yang diperlukan adalah menerimanya dengan lapang dada dan penuh
kesabaran serta mengembalikan segala sesuatunya kepada Tuhan.

2. Kesabaran terhadap dorongan hawa nafsu. Dorongan


hawa nafsu untuk menginginkan segala macam
kenikmatan hidup, kesenangan dan kemegahan
dunia. Untuk mengendalikan segala keinginan
itu diperlukan kesabaran, jangan sampai
semua kesenangan hidup di dunia membuat lupa
diri apalagi lupa dengan Tuhan-Nya.

3. Kesabaran dalam pergaulan.


Dalam pergaulan dengan sesama manusia, antara orang tua dan anaknya, guru dengan
muridnya atau dalam pergaulan dalam masyarakat yang lebih luas, akan ditemui hal-hal yang
tidak menyenangkan atau menyinggung perasaan. Oleh sebab itu dalam pergaulan sehari-hari
diperlukan kesabaran, sehingga kita bisa menguasai diri dari rasa marah, tersinggung, atau
memutuskan silaturahmi apabila menemui hal-hal yang tidak disukai.

Modul Bimbingan dan Konseling

11
Kesabaran mengajari manusia untuk berusaha
mengerahkan kemampuannya untuk merealisasikan tujuan-
tujuan hidupnya, sabar merupakan sifat mulia yang istimewa.
Maka orang yang sabar juga menempati posisi yang
istimewa. Seorang pelajar tidak akan berhasil menyelesaikan
sekolah tanpa sifat sabar dalam belajar, sifat sabar sangat
dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan di dunia maupun di
akhirat.

Aktivitas Siswa :
Carilah dan tuliskan ayat-ayat tentang kesabaran menurut kitab suci agama masing-masing
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“TUHAN merahasiakan masa depan agar kita berprasangka baik, berencana yang baik dan
berusaha yang terbaik”

“BERSABARLAH! Segala sesuatu itu awalanya SULIT sebelum menjadi MUDAH”

Modul Bimbingan dan Konseling

12
BAB II
LANDASAN PERILAKU ETIS

Standar Kompetensi Kemandirian : Landasan Perilaku Etis


Rumusan Kompetensi : 1. Mengenal keragaman sumber norma yang berlaku di masyarakat
2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-
aspek etis
Kelas / Semester Alokasi Waktu : X (Sepuluh) / Genap
Bidang : 4 x 45 menit
Fungsi Tujuan : Pribadi, Sosial
: Pemahaman, Pemeliharaan
: 1. Siswa dapat memahami norma yang berlaku di masyarakat
Siswa dapat memahami pentingnya menghormati orangtua
Siswa dapat menampilkan perilaku yang menunjukkan baktinya
Topik bahasan sebagai seorang anak
Siswa dapat mengungkapkan rasa sayang terhadap keluarga yang
disayanginya
: 1. Berperilaku sesuai norma sopan santun
2. Ridhonya Orangtua, Ridhonya Tuhan

A.Materi 1 :

BERPERILAKU SESUAI NORMA SOPAN SANTUN


Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya dalam
masyarakat misalnya interaksi sosial didalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lain
sebagainya. Interaksi sosial juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Norma sangat penting peranannya dalam kehidupan untuk mewujudkan kehidupan yang
sesuai dengan harkat dan martabat manusia, karena tanpa norma kehidupan masyarakat seperti
kehidupan di hutan belantara yakni siapa yang kuat dialah pemenangnya. Dengan norma, setiap
manusia memperjuangkan kepentingan dan kebutuhannya dalam batas- batas yang tidak melanggar
aturan dan tidak merugikan kepentingan orang lain sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang
tertib, aman dan tenteram.

1. Mengenal Norma yang berlaku


Norma berasal dari bahasa latin yaitu mos yang merupakan bentuk jamak dari mores yang artinya
adalah kebiasaan, tata kelakuan atau adat istiadat, ada juga yang berpendapat bahwa norma
berasal dari bahasa Belanda norm, yang berarti pokok kaidah, patokan atau pedoman. Norma
berisi dua hal yaitu PERINTAH dan LARANGAN.

Modul Bimbingan dan Konseling

13
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal 4 macam norma. Norma tersebut antara lain NORMA
AGAMA, NORMA KESUSILAAN, NORMA KESOPANAN dan NORMA HUKUM.
a. Norma Agama adalah Peraturan atau petunjuk
hidup yang memuat perintah-perintah, larangan-larangan
dan anjuran-anjuran yang bersumber dari Tuhan. Norma
agama merupakan landasan dari norma-norma yang
lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut :
 perintah untuk beribadah kepada
Tuhan
 larangan untuk berzina, mencuri,
mabuk-mabukkan dan berkata kotor
b. Norma Kesusilaan adalah peraturan atau petunjuk hidup yang bersumber dari suara hati
nurani manusia yang mengatur tentang patut tidaknya perbuatannya atau susila tidaknya
perilaku manusia. Norma kesusilaan memberikan petunjuk tentang cara bersikap dan
bertingkah laku dalam memutuskan hal-hal yang harus dilakukan, dihindari dan ditentang.
Pelanggaran terhadap norma kesusilaan adalah pelanggaran penasaran yang bersifat
penyesalan karena telah melakukan pengingkaran terhadap hati nurani. Contohnya adalah :
 Selalu bersikap dan bertingkah laku jujur
 Tidak mengambil milik orang lain
c. Norma Kesopanan sering disebut sopan santun, tatakrama atau adat istiadat. adalah norma
yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk saling hormat- menghormati.
Suatu kelompok masyarakat dapat menetapkan peraturan yang berisi hal-hal yang dianggap
sopan dan boleh dilakukan dan hal-hal yang dinilai tidak sopan dan harus dihindari. Ukuran
norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan, atau kepatutan yang berlaku dalam sebuah
masyarakat, sehingga setiap masyarakat memiliki ukurannnya sendiri-sendiri mengenai apa
yang dianggap pantas, bisa dan patut. Contohnya adalah :
 Jangan makan sambil bicara
 Orang yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua
d. Norma Hukum adalah norma yang berisi peraturan-peraturan yang ditetapkan dan
diberlakukan oleh Negara. Norma hukum bersifat melengkapi norma-norma yang lain yang
ada dalam masyarakat. Artinya norma hukum memperkuat sanksi atas pelanggaran norma
lainnya. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa
ancaman hukuman dan biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan tertulis. Contohnya
adalah :
 Dilarang membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain karena bertentangan dan
melanggar pasal 338 KUHP
 Dilarang mencuri karena bertentangan dan melanggar pasal 362 KUHP

2. Fungsi Norma
Fungsi norma dalam kehidupan adalah sebagai berikut :
a. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat dalam
pergaulan sosial
b. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku masyarakat diawasi dan dikendalikan oleh aturan
yang berlaku
c. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat
tidak menimbulkan kekacauan atau tidak tertib.
Modul Bimbingan dan Konseling

14
d. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat
e. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar norma
f. Membentuk budi pekerti manusia yang baik, perilaku yang patuh, sadar hukum,
memiliki akhlak mulia

3. Pentingnya memiki norma sopan santun di masyarakat


Norma sopan santun sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena
norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Norma kesopanan merupakan tuntutan
dalam hidup bersama dan merupakan norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial.
Bertingkah laku sesuai dengan cara yang diterima dan dihargai oleh lingkungan sosial
menunjukan rasa hormat, kepedulian, dan perhatian kepada orang lain. Perilaku yang sangat baik
dapat membantu anda memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang yang anda kenal, dna
orang-orang yang akan anda temui. Sopan santun membawa rasa hormat kepada orang ang
berinteraksi dengan anda, dan anda juga mendapat rasa hormat dari orang yang berinteraksi
dengan anda. Dalam hal ini sopan santun dapat memberikan banyak manfaat atau pengaruh yang
baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

3.1Pengertian Sopan Santun


Dalam andas besar bahasa Indonesia, sopan berarti hormat dan takzim, tertib menurut
adat yang baik, beradab tingkah lakunya, tutur katanya, pakaian, dsb; tahu adat, baik budi
bahasanya, baik kelakuannya sedangkan santun berarti halus dan baik budi bahasanya,
tingkah lakunya sopan, sabar, dan tenang.
3.2 Sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma
kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di
berbagai tempat, lingkungan atau waktu, seperti sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah,
pergaulan dan sebagainya Dasar Sopan Santun
a. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja
b. Memberi perhatian kepada orang lain
c. Berusaha untuk menjaga perasaan orang lain
d. Bersikap ingin membantu
e. Memiliki rasa toleransi yang tinggi
f. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam
situasi apapun
g. Mengucapkan kata “Tolong”, “Maaf” dan “terima kasih”
h. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan
i. Memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri
j. Tidak meludah di sembarang tempatMembantu yang lemah
k. Tidak menyela pembicaraan
l. Tidak berkata-kata kasar, kotor, dan takabur
m. Bergaul dengan orang-orang yang baik

Modul Bimbingan dan Konseling

15
3.3 Menerapkan Sopan Santun dalam kehidupan sehari-hari
Sopan santun haruslah diterapkan dimanapun saat itu kita berada yang sesuai
dengan tuntutan lingkungan kita berada, yang kali ini akan dibahas adalah menerapkan
sopan santun di sekolah. Di sekolah, siswa diharapkan dapat mewujudkan sikap dan
perilaku yang sehat dan serasi sesuai dengan norma sopan santun. Perwujudan nilai sopan
santun ini disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi maupun kelompok.
3.3.1 Secara Pribadi
Siswa sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau
kelompok harus dapat mewujudkan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan
sehari-hari sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi
pekerti luhur. Sikap dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam :
a. Sikap berbicara
b. Sikap duduk
c. Sikap berdiri
d. Sikap berjalan
e. Sikap berpakaian
f. Sikap makan dan minum
g. Sikap pergaulan
h. Sikap penghormatan
3.2.2.Sikap menggunakan fasilitas umum Secara Kelompok
Siswa sebagai insan dalam kodratnya sebagai makhluk sosial yang memiliki
norma nilai sopan santun harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok
sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun di lingkungan sosialnya,
sebagai berikut :
a. Sikap memasuki ruangan (kelas, guru, kepala sekolah, dll)
b. Sikap duduk di kelas
c. Sikap terhadap guru, kepala sekolah dan tata usaha
d. Sikap terhadap sesama teman
e. Sikap berpakaian seragam sekolah
f. Sikap pada waktu mengikuti upacara di sekolah
g. Sikap di lapangan olah raga
3.2.4 Sopan santun di lingkungan Sekolah
a. Menjaga tingkah laku, seperti berperilaku baik dan terpuji
b. Menghormati semua guru, staf TU dan warga sekolah
c. Menghormati sesama teman, kakak kelas atau adik kelas
d. Mematuhi peraturan sekolah
e. Menjaga kebersihan sekolah serta berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah

Modul Bimbingan dan Konseling

16
Aktivitas Siswa
SIMULASI : ROLE PLAYING
Petunjuk pelaksanaan Role Playing :
1. Guru BK memilih 2 orang sampai dengan 16 orang siswa untuk berperan di simulasi ini
2. Siswa yang terpilih diberikan petunjuk/ cue card oleh guru BK untuk memerankan adegan yang
dibagi menjadi 8 termin adegan. Masing-masing termin diperankan oleh 2 orang untuk 2
adegan yang berbeda
3. Siswa lain bertugas untuk memberikan penilaian di kertas kerja yang telah disediakan. Penilaian
yang dilakukan yaitu dengan cara sebagai berikut :
 memberikan checklist (v) jika adegan tersebut yang menunjukan sikap yang
seharusnya diterapkan oleh siswa yang memiliki norma sopan santun
 memberikan silang (x) jika adegan tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena menunjukkan
sikap yang tidak sopan santun
 memberikan deksripsi singkat mengenai sikap positif yang harus ditujukan sesuai dengan
norma sopan santun (sesuai dengan peran positif/ adegan seharusnya yang dilakukan atau bisa
ditambahkan berdasarkan pendapatmu secara pribadi mengenai sikap positif yang harus
ditunjukkan sesuai dengan norma sopan santun)
4. lakukan penilaian untuk 8 termin (16 adegan)
5. Selamat menonton, menilai, dan mendapatkan hikmah untuk bisa berperilaku lebih baik!

LEMBAR PENILAIAN
”ROLE PLAYING”
MENERAPKAN SOPAN SANTUN DISEKOLAH

Nama :
Kelas :

P P DESKRIPSI SIKAP YANG


E E POSITIF YANG HARUS
N R R DITUNJUKAN SESUAI DENGAN
O DI SEKOLAH A A NORMA SOPAN
N N SANTUN
A B
1. Sikap memasuki ruangan kelas
(jika belum ada guru)
2. Sikap memasuki ruangan kelas
(jika ada guru)
3. Sikap duduk di kelas
4. Sikap jika akan izin ke
toilet
5. Sikap terhadap guru, kepala
sekolah dan tata usaha
6. Sikap berpakaian
seragam sekolah
7. Sikap pada waktu
mengikuti upacara di
Modul Bimbingan dan Konseling

17
sekolah
8. Sikap ketika makan di
kantin/kelas
CATATAN PENTING
1. Pemeran terbaik versiku adalah

Cue card/ Petunjuk “Role Playing” yang akan dimainkan siswa

PERAN PERAN
NO DI SEKOLAH
A B
1. Sikap memasuki ruangan Siswa masuk ke ruangan dengan Siswa masuk ke ruangan dengan
kelas (jika belum ada berlari, menggeser kursi yang berjalan, mengucapkan salam
guru) akan diduduki dengan kaki, dan ketika di pintu, dan menyimpan tas
menyimpan tas dengan dengan perlahan
melempar
2. Sikap memasuki ruangan Siswa masuk ke ruangan dengan Siswa masuk ke ruangan kelas
kelas (jika ada guru) mengucapkan salam dan dengan mengucapkan salam, lalu
langsung menuju kursi dan duduk meminta izin kepada guru untuk
masuk ke ruangan “maaf
bapak/ibu izin masuk”. Ketika guru
sudah mempersilahkan, ucapkan
“terima kasih” lalu menghampiri
guru tsb mencium tangan dan baru
duduk di kursi
3. Sikap duduk di kelas Siswa duduk dengan posisi : Siswa duduk dengan posisi:

- Tegap - Ditumpang kaki


- Kaki lurus - Kaki 1 diangkat ke kursi
- Pandangan ke depan - Badan bersandar ke kursi,
- Tangan di meja bersantai santai kursi
mengangkat seperti duduk di
kursi goyang
4. Sikap jika akan izin Siswa izin ke toilet dengan ”Siswa izin ke toilet dengan
ke toilet/WC berdiri, mengangkat tangan, berdiri dari kursi sambil berkata
mengatakan “maaf/permisi “Bu, saya mau ke toilet?” dan
Bapak/ibu”, ketika guru sudah sebelum diizinkan sudah keluar
merespons, lalu mengatakan dengan berlari
“saya mau minta izin ke toilet
Bapak/Ibu” dan diizinkan, maka
mengucapkan “terima kasih”
5. Sikap terhadap guru, kepala Siswa bertemu dengan guru di Siswa bertemu dengan guru di jalan
jalan dan hanya lewat saja, atau dan tersenyum, menyapa dengan

Modul Bimbingan dan Konseling

18
sekolah dan tata usaha sekedar Hai saja mengucapkan salam dan juga
mencium tangan

6. Sikap berpakaian seragam Siswa menggunakan baju Siswa menggunakan baju


sekolah dimasukkan, memakai sabuk, dikeluarkan, tidak memakai sabuk,
memakai kaos kaki tidak memakai kaos kaki
7. Sikap pada waktu mengikuti Siswa berdiri dengan sikap Siswa berdiri dengan sikap tidak
upacara di sekolah sempurna, hormat grak sesuai sempurna, goyang-goyang badan,
dengan yang seharusnya, tidak gerakan hormat dengan badan
bicara dengan teman condong ke kanan, bercanda dengan
disebelahnya. teman disebelahnya
8. Sikap ketika makan Siswa mengambil jajanan dengan Siswa mengambil jajanan dengan
di kantin/kelas tangan kiri, siswa makan sambil tangan kanan, makan sambil
berdiri,mengunyah dengan mulut duduk, mengunyah dengan mulut
terbuka, dan sambil tertawa tertutup dan berbicara ketika sudah
terbahak bahak tidak ada yang dikunyah

B.Materi 2:
RIDHO ORANGTUA, RIDHONYA TUHAN

1. Kenapa kita harus menghormati orangtua?


Pernahkah kita sejenak merenungi akan betapa besarnya
jasa orang tua kita? Banyak di antara kita sendiri yang lupa
dengan segunung jasa ayah dan ibu kita. Pernahkah juga kita
bayangkan jasa ibu kita yang dulu mengandung kita dengan
sangat kepayahan dan kesusahan? Selama 9 bulan berjuang
melawan beban yang bertambah berat, rasa mual dan , rasa
meriang,
pegal-pegal, kepayahan tidur, duduk dan berjalan semakin hari justru semakin menjadi- jadi. Hal
ini saja seharusnya sudah bisa mengispirasi kita untuk senantiasa memenuhi kewajiban kita
terhadap orang tua kita.Bukan sekedar itu. Ada hari-hari yang sangat mendebarkan bagi sang ibu
ketika si kecil mulai rindu untuk bertemu. Yaitu hari dimana nyawa dipertaruhkan padahal
hanyalah satu. Isakan tangis, teriakan, rontaan dan banjiran linangan air mata menjadi saksi yang
seakan tak pernah bisu. Darahpun mengalir deras. Tubuhpun terkuras sangat lemas. Kuluman
doapun tak pernah henti sembari terus meregang nafas. Tiba-tiba tangisan si kecil itu meretas
bersama nyawa yang seolah hampir lepas. Akhirnya kitapun hadir di dunia ini dengan perjuangan
yang luar biasa.
Ternyata tidak hanya sampai disitu. Kita yang saat itu masih bayi merah dan hanya bisa
menangis begitu disayang oleh sang ibu. Rasa sakit sehabis melahirkan yang belum kunjung
sembuh tak menghalangi ibunda melayani kita. Dua puluh empat jam non stop. Bahkan malam
hari yang hening untuk istirahat sang ibu rela menyusui kita. Ikatan- ikatan kecapekan dalam
tubuh ibumu seolah lenyap saat mendekap kita. Guratan- guratan lukapun seolah tak terasa saat
dia menyusui kita. Kurang lebih 2 tahun kita minum air susu ibu kita. Adakah kita ingat itu
semua? Bukankah ini saja sudah bisa menyakinkan kita betapa besar kewajiban anak terhadap
orang tua kita yang harus nya telah kita penuhi

Modul Bimbingan dan Konseling

19
Ayah kitapun tak kalah tinggi jasanya. Setiap hari bergelut dengan pahit getirnya mencari
nafkah untuk anak-anaknya. Pergi di pagi hari dan pulang terkadang malam hari demi mencari
sesuap nasi untuk menghidupi anak dan istrinya di rumah. Tak peduli panasnya terik matahari
atau hujan deras sepanjang hari. Cucuran keringatpun menetes tiada henti. Bahkan banyak di
antara bapak kita berhari-hari dan berbulan-bulan terpaksa meninggalkan kita. Bukan karena tak
cinta, namun karena besarnya tanggungjawab menafkahi keluarga termasuk kita. Semua itu agar
kita bisa merasakan penghidupan yang baik, bisa bersekolah seperti anak-anak yang lain, menjadi
pintar dan berakhlak baik serta berguna dimasa tua mereka. Namun pahamkah kita saat ini akan
jasa-jasa yang telah mereka kepada kita? Mengapa cepat sekali kita lupa dengan kebaikan ayah
dan bunda kita? Renungkanlah wahai jiwa yang seringkali lupa, lupa bahwa pentingnya hormat
dan patuh kepada orangtua, termasuk guru sangat ditekankan dalam agama.
2. Berbahagialah bagi mereka yang kini
mendapati kedua orang tuanya masih
hidup. Sungguh ini merupakan
kesempatan emas bagi kita untuk masuk
surga lewat perantara mereka. Jangan
pernah disia-siakan akan hal ini karena
kerugian yang sangat besar bagi mereka.
Semua agama mengajarkan dan
mewajibkan kita untuk berbakti dan taat
kepada Ayah dan Ibu.
Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada orangtua dan guru bukanlah tanpa alasan.
Penjelasan diatas merupakan alasan betapa pentingnya kita berbakti kepada kedua orangtua dan
guru. Balaslah jasa kedua orangtua dengan berbakti!
Ketinggian jasa orang tua memang tak terbalas dengan uang atau materi dunia, bahkan
orangtua tidak berharap anaknya membalas semua jasanya. Ada sebagian orang mengira bahwa
berbakti kepada orang tua cukup dengan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Memberikan
uang setiap bulan, mencukupi kebutuhan sandang, kebutuhan pangan, papan dan lain
sebagainya. Memang tak dipungkiri hal tersebut merupakan bentuk bakti anak kepada orang tua
yang utama. Namun satu hal penting yang harus kita perhatikan dan tidak boleh kita lupakan
yaitu masa depan akhirat orang tua kita. Bagaimanapun akhirat adalah tujuan utama kita karena
tempat abadi kita dan keluarga kita termasuk kedua orang tua kita

Pertanyaannya sempatkah kita sejenak merenung bagaimana masa depan akhirat orang tua
kita? Atau bahkan kita sendiri malah tak sempat menggubris karena disibukkan dengan diri
sendiri dan malah mengurusi “pacar” yang belum tentu akan menjadi “istri/suami” kita?. Langkah
yang bisa kita upayakan untuk berbakti kepada orangtua adalah dengan bersyukur dan berusaha
menjalankan kewajiban kita sebagai anak dengan baik, yaitu sebagai berikut :
a. Menaati mereka selama tidak mendurhakai perintah Tuhan
Jika orangtua memerintahkan suatu hal yang dapat kita jalankan, sesuai dengan ketentuan
agama maka janganlah menolak atau menunda-nunda. Sangat tidak pantas ketika dimintai
tolong kepada kita namun kita masih mencari-cari alasan untuk mengelak dari perintah
tersebut apalagi kita malah balik menyuruh orangtua.
b. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtua
Hendaklah kita berbuat baik pada ibu bapak dengan sebaik-baiknya. Berbakti disini salah
satunya kita sebagai anak wajib untuk membantu meringankan beban orangtua tersebut
seperti halnya membantu menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan rumah, dan
pekerjaan-pekerjaan lainnya dan rendahkanlah diri terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan. Hindarilah perbuatan yang malah merendahkan orangtua misalnya menyebutkan
Modul Bimbingan dan Konseling

20
kejelekan orangtua, mencemarkan nama baik, dan bahkan malu mengakui orangtuanya.
c. Berbicara dan berperilaku lemah lembut di hadapan mereka
Kita selayaknya berlaku lemah lembut dalam bertutur kata saat berbicara dengan orangtua
kita, jagalah setiap tutur kata kita, berperilaku santun dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Jauhilah ucapan-ucapan bernada tinggi, apalagi dengan kata-kata
kasar, mencaci maki, membentak mereka sehingga membuat orangtua sedih dan sakit hati,
ditambah dengan perilaku yang negatif misalnya bermuka masam, cemberut Karen ini
merupakan perbuatan dosa besar.
d. Meminta izin dan doa restu
Seorang anak selayaknya meminta izin dan doa restu dari kedua orangtuanya pada setiap
keinginan dan kegiatannya misalnya mencari ilmu, mencari pekerjaan, dll. Hal ini karena
restu Tuhan disebabkan restu orangtua. Anak yang berbakti kepada orangtua, doanya akan
lebih mudah dikabulkan oleh Tuhan, Izin kepada orangtua dilakukan sebelum pergi ke
sekolah, alangkah lebih baik dengan mencium tangan kedua orangtua dengan perasaan
sayang.
e. Mendoakan kedua orang tua
Banyak sekali bentuk doa untuk orangtua kita tercinta yang bisa kita panjatkan. Salah satu
doa yaitu ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil hingga dewasa ini
f. Memelihara Orangtua
Disaat orang tua lanjut usia disitulah bukti dan
bakti anak menjadi amal utama. Bukankah
secara naluri saja kewajiban seorang anaklah
yang harus mengurusinya sebagaian dulu ia
kecil lemah dan tak berdaya? Tapi memang
dizaman sekarang ini banyak anak yang tidak
mau direpotkan dengan mengurusi orang tua
yang barangkali telah sakit-sakitan, keriput,
bungkuk bahkan pikun. Padahal disitulah
mungkin kesempatan seorang anak masuk
surga lewat orangtuanya. Disitulah seharusnya
kita sebagai seorang anak dapat
memaksimalkan untuk lebih berbakti kepada
orangtua kita bukan malah menelantarkan
mereka.

Modul Bimbingan dan Konseling

21
g. Memberikan nafkah kepada orangtua
Hal ini juga termasuk bentuk bakti kepada kedua orang tua, terutama jika hal tersebut
merupakan hasil jerih payah sendiri. Lebih-lebih jika kondisi keduanya sudah renta.
Hendaknya seseorang jangan bersikap kikir terhadap orang yang menyebabkan keberadaan
dirinya, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya. Sudah seyogyanya,
mereka disediakan makanan dan minuman yang terbaik.
h. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintainya.
Hendaknya seseorang membuat kedua orang tuanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-
orang yang mereka cintai yaitu dengan memuliakan mereka, menyambung tali silaturrahim
dengan mereka, menunaikan janji-janji orang tua kepada mereka, dan lain sebagainya.
i. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik kepada istri. Lelaki
yang sudah menikah kewajibannya tidak hanya untuk istrinya tetapi memiliki kewajiban
yang pertama terhadap ibunya. Maka, sayangilah dan cintailah ibumu dengan sepenuh
hati.
3. Bagaimana bakti jika orangtua sudah meninggal?
Bagaimana jika orangtua kita telah meninggal? Dan saat ini, kita merasa menyesal bahwa
selama orangtuanya masih hidup ia tidak sempat berbuat baik kepada bapak- ibunya dan sekarang
menyesal karena merasa sudah tertutup baginya untuk berbuat baik kepada bapak-ibunya. Ada
lima perkara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk berbuat baik atau berbakti kepada
orang tuanya jika orangtua sudah meninggal, yaitu:
a. Mengurus jenazah dan mendoakan keduanya
b. Menunaikan janji/wasiat/hutang kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa hidup
mereka yang sesuai dengan ketentuan agama
c. Menjaga tali silaturahmi yang telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua
d. Melanjutkan kebaikkan yang selama ini dilakukan oleh keduanya, sebab pahala akan terus
mengalir kepada mereka berdua apabila amal baik tersebut dilanjutkan
4. Jika memungkinkan menziarahi makam keduanya. Hikmah berbakti kepada kedua orangtua!
Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orangtua dan guru, antara lain
seperti berikut :
a. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amalan yang paling utama
b. Apabila kedua orang tua kita ridha atas apa yang kita perbuat, maka Tuhan pun ridho.
Ada istilah “ ridhonya Orang tua, Ridhonya Tuhan”.
c. Berbakti kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami
d. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur
e. Berbakti kepada orang tua dapat memasukkan kita ke surga

Aktivitas Siswa
“Membuat Surat Cinta untuk keluarga”
PETUNJUK PENGERJAAN :
1. Buat surat untuk keluargamu (boleh untuk Ayah dan Ibu, atau untuk ibu saja, atau untuk Ayah
saja, atau anggota keluarga lain di keluargamu) di buku BK sebanyak minimal 2 lembar.
2. Isi surat :
 Nyatakan bahwa anda menyayangi mereka, anda berusaha untuk membuat mereka bahagia
 Anda mempunyai keterbatasan dan kekurangan sehingga sering timbul kesalahan- kesalahan
dalam berinteraksi dengan mereka (rincilah kesalahan-kesalahan yang sering anda lakukan,
anda menyesal telah bersikap yang kurang sesuai dengan harapan dan keinginan mereka)
 Nyatakan juga harapan anda/keinginan anda terhadap mereka
Modul Bimbingan dan Konseling

22
3. Akhiri surat dengan ungkapan perasaan dan penyesalan, serta harapan anda untuk
memperbaikinya
4. Tanda tangani surat di sebelah kanan bawah, beri nama jelas

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“INGATLAH, kesuksesan dan kebahagiaan yang anda miliki bukan dari doa kekasih yang
tidak halal yang sering kau pujakan, tetapi keberkatan doa seorang ibu yang tanpa lelah
mengingat dan mendoakanmu”

“Kiat sukses = 5 S + 1 M + 2 T (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Maaf, Tolong, Terima kasih)”

Modul Bimbingan dan Konseling

23
BAB III
KEMATANGAN EMOSI

Standar Kompetensi Kemandirian : Kematangan Emosi


Rumusan Kompetensi : 1. Mempelajari cara-cara menghindari konflik
2. Mengekpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas
Kelas / Semester Alokasi Waktu : X (Sepuluh) / Genap
Bidang : 4 x 45 menit
Fungsi Tujuan : Pribadi, Sosial
: Pemahaman
: 1. Siswa mampu menguasai dan mengendalikan emosi
Topik bahasan 2. Siswa mampu bersikap asertif dalam transaksi sosial sesuai
dengan situasi yang dikehendaki
: 1. Pengendalian Emosi
2. Berlatih Assertif

A.Materi 1 :
PENGENDALIAN EMOSI
1. Pengertian dan Macam-Macam Emosi
Emosi meliputi semua perasaan seseorang yang terkena pengaruh, bukan hanya sebatas pada
luapan rasa marah saja. Perasaan yang terpengaruh karena adanya rangsang yang ditangkap indera
disebut emosi. Perbedaan rangsang yang diterima oleh indera menimbulkan emosi yang berbeda-beda
pula.
a. Emosi marah
Seseorang yang marah terhadap oranglain disebabkan ia menganggap
bahwa orang itu bersalah terhadap dirinya. Orang yang marah bisa
menunjukkan tingkah laku agresif, menganggu orang yang dikenai marah,
memukul orang bahkan membunuh.
Orang yang selalu menunjukkan ekspresi marah disebut pemarah. Apabila
Anda tidak dapat mengendalikan emosi marah, anda dapat merugikan diri
sendiri ataupun orang lain yang dikenai marah. Ada
beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi atau mengendalikan emosi marah
sebagai berikut:
1) Jika anda akan marah, maka segeralah berpikir tentang akibat buruk (negatif) yang akan
terjadi.
2) Berusahalah menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan kemarahan. Jika yang
menyebabkan anda marah adalah orang lain, segeralah memaafkan orang tersebut.
b. Emosi sedih, susah, duka, atau pilu
Seseorang pasti merasa sedih. Karena sedih, seseorang bisa menangis.
Menangis adalah salah satu ekspresi perasaan sedih. Sebaiknya anda
mampu mengendalikan emosi sedih yang anda alami. Seseorang yang tidak
mampu mengendalikan emosi sedih biasanya mengekspresikannya secara
berlebihan yang pada akhirnya dapat merugikan diri sendiri.
c. Emosi Iri

Modul Bimbingan dan Konseling

24
Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan orang lain.
Jika dirinya lebih rendah atau kurang dari orang yang dibandingkannya
maka timbul rasa iri.
Emosi iri harus dapat dikendalikan dan diekspresikan secara positif.
Ekspresi rasa iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan
meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai orang yang
dibandingkan itu.
Jika anda ingin menyamai orang lain karena anda menganggap orang lain lebih dari diri anda,
sebaiknya anda menempuh usaha yang positif dan bukan dengan usaha yang negatif.
d. Emosi takut
Ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari objek penyebab
takut. Orang takut pada sesuatu objek karena menganggap objek tersebut
dapat menyebabkan musibah.
Perasaan takut yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kejiwaan
pada seseorang. Misalnya: Sendrie sangat takut melihat api. Jika ia melihat
api, ia langsung membayangkan akan terjadi kebakaran. Karena alasan
yang tidak menggunakan akal sehat itu,
setiap melihat api Sendrie langsung pingsan.
Agar terhindar dari gangguan kejiwaan, anda harus menggunakan akal setiap menghadapi objek
yang menakutkan.
e. Emosi cinta
Emosi dapat berupa cinta. Cinta dalam pikiran banyak orang adala
penyatuan dua cinta yang menyebabkan kebahagiaan. Cinta memadukan
kerinduan dan keterpisahan antara dua makhluk termasuk dengan orangtua.
Cinta dapat menumbuhkan energi dan semangat orang untuk hidup,
perasaan saling melengkapi dan kebahagiaan. Namun dengan cinta pula
dapat menyebabkan
kecemasan, rasa tidak puas, rasa sakit apabila tidak terbalas, berpaling , terbagi, gejolak dalam
hati dan jiwa yang tidak dapat terhindarkan. Disinilah emosi cinta harus bisa dikendalikan. Sebab
jika anda tidak mengendalikan, dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

2. Pengendalian Emosi
Mengendalikan emosi adalah salah satu sifat penting yang harus ada pada orang bijak sebagai
salah satu cara menghindari konflik dengan oranglain. Pengendalian emosi dituntut agar kita
mempunyai jiwa yang tenang, dan emosi yang stabil. Kemampuan seseorang mengendalikan emosi
dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor lingkungasn
ialah faktor-faktor eksternal yang memberikan pengaruh kepada jiwa dan emosi, seperti kesulitan-
kesulitan diri, kesulitan- kesulitan sosial, kesulitan-kesulitan ekonomi, dan kesulitan-kesulitan
pendidikan. Karena, orang yang tumbuh dilingkungan yang dipenuhi dengan kekerasan watak dan
emosi, kemungkinan menjadi watak pemarah dan emosional. Meskipun demikian, kemampuan
menguasai syaraf dan mengendalikan emosi tetap dapat diusahakan, karena ia memang sifat yang
diperoleh dengan usaha.
Penguasaan dan pengendalian emosi tidak terbatas pada suatu waktu dan tempat tertentu saja.
Manusia dituntut untuk dapat menguasai emosinya untuk setiap keadaan dan tempat.
Kemampuan seseorang mengendalikan emosinya tidak bisa dinilai pada keadaan biasa, ketika
pengaruh-pengaruh yang merangsang emosi hanya sedikit, atau bahkan tidak ada. Melainkan, hal itu
baru bisa dinilai dalam keadan ketika emosi gampang sekali tersulut. Coba perhatikan apakah anda
mampu menguasai emosi anda pada keadaan-keadaan berikut:
Modul Bimbingan dan Konseling

25
a. ketika orang mengkritik anda dengan nada keras dan pedas.
b. ketika anda dihina.
c. ketika seseorang membuat anda marah.
d. ketika orang lain memperlakukan anda dengan berlawanan dengan apa yang anda
harapkan.
e. ketika anda kehilangan orang yang anda cintai.
f. ketika anda tertimpa musibah.
g. ketika orang lain tidak mengerjakan pekerjaan untuk anda sesuai dengan yang anda minta,
atau tidak mengerjakannya sama sekali.
h. ketika anda tidak berhasil dalam melakukan suatu pekerjaan.
i. ketika anda berselisih pendapat dengan orang lain.
j. ketika anda berbuat kebaikan dan tidak ada orang yang mengucapkan terima kasih kepada
anda.

Jika kita mampu menguasai dan mengendalikan emosi pada


keadaan-keadaan diatas, atau keadaan-keadaan yang serupa
dengannya, maka anda termasuk orang bijak yang memiliki
kemampuan menguasai dan mengendalikan emosi.

Ada beberapa cara untuk mengendalikan dan mengarahkan emosi secara positif sebagai berikut:
a. Setiap tindakan anda harus didasarkan pada akal sehat.
b. Berpikir tentang akibat negatif yang mungkin terjadi.
c. Berusahalah untuk memaafkan kesalahan orang lain.
Siswa yang sudah memiliki kematangan emosional ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mampu mengontrol emosinya (self-control), dalam arti mampu mengendalikan diri dari
perasaan, keinginan, atau perbuatan tertentu yang apabila diturutkan akan berdampak kurang
baik (bagi dirinya atau orang lain). Contoh orang yang tidak
mampu mengontrol emosi, itu seperti: terlibat perkelahian, minuman keras, dan membolos
dari sekolah/kuliah.
b. Bersikap optimis dalam menatap masa depan. Siswa yang memiliki sikap optimis akan
menampilkan pribadi yang penuh semangat dalam belajar atau melaksanakan tugas-tugas.
Melakukan kegiatan-kegitan yang positif, tidak mengeluh, dan mempunyai tekad yang kokoh
untuk mencapai cita-cita.

Modul Bimbingan dan Konseling

26
c. Menaruh respek terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini siswa merasa bahwa
dirinya berharga demikian juga orang lain. Dalam bergaul, dia tidak merasa minder (rendah
diri), atau bersikap sombong.
d. Mencintai atau menghormati orang atau aturan (norma) secara ikhlas. Contohnya:
(1) mencintai orang tua, bukan karena ingin diberi hadiah atau takut dimarahinya, tetapi
betul-betul didasari hati yang tulus, atau berniat ibadah. (2) menghormati guru, bukan karena
ingin nilai baik, tetapi didasarkan oleh niat yang sama; dan (3) mentaati tata tertib sekolah,
bukan karena takut dihukum, tetapi didasarkan pertimbangan, bahwa ketaatan itu berdampak
positif bagi dirinya.
e. Dapat merespon frustasi (kekecewaan) secara wajar atau dengan cara yang positif. Frustasi itu
merupakan perasaan kecewa atau sedih karena tidak terpenuhinya kebutuhan (keinginan).
Frustasi itu ada yang ringan dan ada juga yang berat. Frustasi yang dapat menimbulkan
masalah bagi individu atau remaja, biasanya frustasi yang berat. Tetapi itupun tergantung
kekuatan pribadi atau kematangan emosional masing-masing, sebagai ilustrasi:
1) Seorang siswa sebuah SMA mempunyai cita-cita ingin menjadi pilot, namun pada
waktu peminatan dia masuk program IPS. Peminatan itu didasarkan kepada
pertimbangan yang matang, yaitu menggunakan kriteria: data psikotes, prestasi belajar,
dan pertimbangan para guru. Dari data yang ada, ternyata siswa tersebut nilai
matematika dan nilai fisikanya sangat rendah, dan data psikotesnya pun kurang
menunjang cita-citanya tersebut. Dengan jurusan yang tidak diminatinya itu, dia merasa
kecewa berat. Sebagai reaksi kefustrasiannya itu, penampilan dia menjadi berubah sama
sekali, terutama sering melanggar tatatertib sekolah.
2) Respon yang baik, apabila mengalami kegagalan, atau kecewa, adalah menghadapinya
dengan cara : (a) bersikap menerima kenyataan yang dihadapi, dan (b) berusaha untuk
mencari alternatif lain yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Dapat menghindarkan diri dari perasan atau sifat yang tidak baik, seperti permusuhan, tidak percaya
diri, dan mudah putus asa. Aktivitas Siswa Refleksi
Ceritakan pada kolom yang tersedia, kejadian yang membuatmu sangat marah, sedih, iri, takut,
cinta serta tuliskan apa yang anda lakukan saat itu!

Yang Anda Evaluasi Reaksi


No Emosi Uraian Kejadian Lakukan anda
1 Marah
2 Sedih
3 Iri
4 Takut
5 Cinta
tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi. Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut
untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan
secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak
lainnya. Seorang yang asertif memiliki kriteria:
a. Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan
b. Mengetahui hak mereka
c. Mampu mengontrol kemarahan. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi
mengontrol dan membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi semata.
Modul Bimbingan dan Konseling

27
B.Materi 2 :
BERLATIH ASERTIF (KELUGASAN)

2. Pengertian Perilaku Asertif


Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk
mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan
dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan
menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.
Pengertian perilaku asertif mengandung suatu tingkah laku
yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi
dan keadaan efektif yang mendukung yang antara lain meliputi :
menyatakan hak-hak pribadi, berbuat sesuatu untuk mendapatkan
hak tersebut, melakukan hal

3. Memahami Perilaku Asertif


Asertif mungkin dapat dipahami dengan baik bila membandingkan asertif dengan dua gaya dalam
merespon suatu situasi, yaitu: pasif atau tidak peduli dan agresif atau menyerang.
a. Perilaku Pasif
Respon pasif bertujuan untuk menghindari konflik dengan cara apapun. Orang yang pasif atau
tidak asertif akan mengatakan hal-hal yang tidak tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan
karena takut orang lain tidak setuju.
Individu yang pasif “bersembunyi” dari orang lain dan menunggu orang lain untuk memulai
percakapan. Mereka meletakkan kepentingan atau keinginan orang lain di atas dirinya.
Dalam suatu hubungan dengan orang lain, mereka cenderung gelisah, khawatir bagaimana
orang lain akan bereaksi kepada mereka dan memiliki kebutuhan yang tinggi untuk disetujui.
Masalah akan muncul ketika orang yang bersikap pasif, secara rahasia, merasa marah atau benci
kepada orang lain. Orang yang pasif mungkin memandang diri mereka sendiri sebagai korban
manipulasi oleh orang lain. Cara pandang yang seperti inilah yang merusak kepercayaan diri
mereka

b. Perilaku Agresif
Pada suatu situasi konflik, orang yang agresif ingin selalu “menang” dengan cara
mendominasi atau mengintimidasi orang lain. Orang yang agresif memajukan kepentingannya
sendiri atau sudut pandangnya sendiri tetapi tidak peduli atau “kejam” terhadap perasaan,
pemikiran, dan kebutuhan orang lain.
Cara agresif ini sering berhasil karena orang lain mengalah untuk menghindari konflik yang
lebih buruk atau berkepanjangan. Karena perilaku agresif dapat memberikan efek yang
menguntungkan dalam jangka pendek, seseorang bisa enggan untuk tidak menggunakan strategi
yang agresif.

Seringkali orang-orang yang cenderung untuk menggunakan strategi agresif untuk mencapai
tujuannya, memiliki sudut pandang yang menyimpang misalnya bahwa mereka merasa dirinya
terus menerus dalam situasi yang terancam, diserang secara personal, atau merasa diganggu oleh
orang lain yang menghalangi usahanya. Individu seperti itu mudah marah dan frustasi. Mereka
nampaknya percaya bahwa mereka seharusnya tidak merasakan frustasi. Bukannya secara
rasional menganggap suatu kejadian sebagai kekecewaan, orang yang agresif meresponnya
dengan kemarahan. Bukannya membantu menyelesaikan masalah, mereka malah “meluapkan apa
Modul Bimbingan dan Konseling

28
yang ada di dalam dada” meningkatkan kemarahan dan serangan. Pada awalnya orang lain
mungkin menyerah akibat intimidasi oleh individu yang bersikap agresif, mereka juga bisa
bertindak dengan cara yang halus untuk membalas. Contoh perilaku agresif dalam

c. Perilaku Asertif
Perilaku asertif adalah menyatakan secara langsung suatu ide, opini, dan keinginan. Tujuan
perilaku asertif adalah untuk mengkomunikasikan sesuatu pada suasana saling percaya. Konflik
yang muncul dihadapi dan solusi dicari yang menguntungkan semua pihak. Individu yang asertif
memulai komunikasi dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat menyampaikan kepedulian dan
rasa penghargaan mereka terhadap orang lain
Tujuan komunikasi ini adalah untuk mengungkapkan pendapat diri sendiri dan untuk
menyelesaikan masalah interpersonal tanpa merusak suatu hubungan. Perilaku asertif
mengharuskan kita untuk menghormati orang lain sebagaimana kita menghormati diri sendiri.
Konflik tidak dapat dihindari dalam hubungan dengan sesama manusia. Walaupun konflik
biasanya dipandang sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, tetapi proses penyelesaian konflik
tersebut dapat membuat seseorang berkembang, meningkatkan pemahaman dan rasa hormat
kepada orang lain, kendati terdapat perbedaan-perbedaan. Masalah timbul ketika konflik membuat
kita memandang orang lain sebagai “musuh”, ketika perbedaan kekuasaan dieksploitasi, atau
ketika diskusi untuk penyelesaian masalah menjadi tidak fokus dengan membawa persoalan lain
untuk mengalihkan percakapan. Faktor penting untuk menjadi individu asertif adalah kemampuan
untuk bertindak secara konsisten sesuai standar yang kita miliki untuk perilaku kita sendiri.

Contoh perilaku asertif, antara lain:

1) ‘Saya berpendapat … bagaimana pendapat


Anda?
2) ‘Masalah ini akan saya hadapi dengan
Prinsip dan bentuk asertif antara lain: cara ini. Bagaimana efeknya terhadap
1) pada prinsipnya asertif adalah kecakapanAnda?’
orang untuk
berkata tidak, untuk meminta bantuan atau minta
tolong orang lain
2) kecakapan untuk mengekspresikan perasaan- perasaan
positif maupun negatif
3) kecakapan untuk melakukan inisiatif dan memulai
pembicaraan.
Ada 3 kategori perilaku asertif yaitu :
1) asertif penolakan yaitu ucapan untuk memperhalus, seperti misalnya : maaf !
2) asertif pujian yaitu mengekspresikan perasaan positif, seperti misalnya menghargai,
menyukai, mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur;
3) asertif permintaan yaitu asertif yang terjadi kalau seseorang meminta orang lain melakukan
sesuatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai tanpa tekanan atau
paksaan.

4. Indikator sikap asertif dalam pergaulan.


Seseorang dikatakan asertif jika ia memiliki indikator sebagai berikut:
a. Mampu bergaul dengan langsung dan jujur

Modul Bimbingan dan Konseling

29
b. Mampu mengungkapkan perasaan, pikiran, kebutuhan, ide, mempertahankan hak tetapi
tidak melanggar hak dan kebutuhan orang lain.
c. Otentik, apa adanya, terbuka dan langsung.
d. Mampu bertindak demi kepentingan orang lain
e. Mampu mengambil inisiatif demi memenuhi kebutuhannya
f. Meminta informasi dan bantuan dari orang lain bila membutuhkan
g. Apabila konflik dengan orang lain bersedia mencari penyelesaian yang memuaskan kedua
belah pihak
h. Mampu bekerja sama dan bersedia membantu orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Contoh:
Mengungkapkan perasaan:” Saya merasa malu ketika anda mengatakan hal itu dihadapan banyak
orang.”
Mengungkapkan kebutuhan:” Saya mau istirahat malam ini.” Mengungkapkan
pikiran:” Saya kurang mengerti penjelasanmu!”
5. Upaya-upaya untuk meningkatkan sikap asertif dalam pergaulan antara lain:
a. Berlatih terus menerus bersikap langsung, jujur dan terbuka tentang perasaan, pendapat
juga kebutuhan kita.
Langsung artinya: tidak berpura-pura, pesan disampaikan dengan jelas terfokus,
berbicara tidak berputar-putar.
Jujur artinya: Ada keselarasan antara kata dan perbuatan/ perilaku dengan perasaan,
pikiran dan kebutuhan.
Terbuka berarti: memberitahukan perasaan, pikiran dan kebutuhan kita kepada orang
lain.
Contoh: “ Saya kecewa karena anda tidak tepat waktu mengembalikan buku saya,
sehingga saya terlambat mengumpulkan tugas.”
b. Belajar berkata” tidak “terhadap apasaja ( pikiran, perasaan,kebutuhan orang lain
yang tidak sesuai/ bertentangan perasaan, pikiran kebutuhan kita..
Berani berkata tidak kepada orang lain terhadap apa saja, kalau itu salah atau tidak baik
secara tegas. Seperti secara tegas mengatakan “ tidak” untuk menolak dan memberikan
alasannya.
6. Berusaha dan berani bertanya tentang sesuatu yang belum diketahui atau untuk lebih
mengerti/memahami sesuatu yang sudah diketahuinya. Jika Anda merasa belum jelas/belum
memahami akan hal tertentu bertanyalah kepada orang lain untuk mendapat kejelasan. Tips untuk
berperilaku asertif yang dapat digunakan adalah :
a. Tentukan sikap yang pasti, apakah anda ingin menyetujui atau
tidak. Jika anda belum yakin dengan pilihan anda, maka anda bisa
minta kesempatan berpikir sampai mendapatkan kepastian.

Modul Bimbingan dan Konseling

30
b. Berikan penjelasan atas penolakan anda secara singkat, jelas, dan logis. Penjelasan yang panjang
lebar hanya akan mengundang argumentasi pihak lain.
c. Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” untuk
penolakan, dari pada “sepertinya saya kurang setuju..sepertinya saya kurang sependapat…saya
kurang bisa…..”
d. Pastikan pula, bahwa sikap tubuh anda juga mengekspresikan atau mencerminkan “bahasa” yang
sama dengan pikiran dan verbalisasi anda …Seringkali orang tanpa sadar menolak permintaan
orang lain namun dengan sikap yang bertolak belakang, seperti tertawa-tawa dan tersenyum.
e. Gunakan kata-kata “Saya tidak akan….” atau “Saya sudah memutuskan untuk…..” dari pada
“Saya sulit….”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk….” lebih menunjukkan sikap
tegas atas sikap yang anda tunjukkan.
f. Jika anda berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak anda padahal anda juga
sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang dapat anda lakukan :
mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan percakapan.
g. Anda tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang anda sampaikan (karena anda berpikir hal
itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain)…Sebenarnya, akan lebih baik anda
katakan dengan penuh empati seperti : “saya mengerti bahwa berita ini tidak menyenangkan
bagimu…..tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk …”
h. Janganlah mudah merasa bersalah ! anda tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang lain…
atau atas kebahagiaan orang lain.
i. Anda bisa bernegosiasi dengan pihak lain agar kedua belah pihak mendapatkan jalan tengahnya,
tanpa harus mengorbankan perasaan, keinginan dan kepentingan masing- masing.

Aktivitas Siswa

Keuntungan berperilaku asertif : Dengan menyatakan apa adanya perasaan atau


emosinya seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi,
lebih dihargai orang lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas.

Mengerjakan Quiz Asertifitas:


Nilailah seberapa baik anda membuat batasan dan mengasertifkan diri pada kolom yang tersedia
sejajar dengan pernyataan di sampingnya dengan berpedoman pada skala penilaian berikut:
5. sangat baik
4. baik
3. tidak buruk dan tidak baik
2. buruk
1. sangat buruk

Modul Bimbingan dan Konseling

31
QUIZ ASERTIVITAS
NO BIDANG/KATEGORI SITUASI SKOR
1 Sadar akan perasaan dan keinginan penting anda
2 Bebas dari pikiran tidak realistik yang menghambat pernyataan diri
3 Mampu terlibat dengan pembicaraan dalam hati yang berguna, bukannya
membahayakan
4 Mampu mengembangkan hubungan pribadi melalui pengungkapan diri yang
tepat
5 Mampu mengakui kekuatan dan kelemahan diri
6 Mampu secara tepat menyentuh dan tersentuh (perasaan)
7 Mampu menyatakan keinginan dan harapan kepada orang lain secara jelas
8 Mampu membuang pikiran yang menghambat untuk mengatakan “YA”
9 Mampu mengambil inisiatif
10 Menyatakan pikiran dan perasaan positif terhadap dan tentang orang lain
11 Mampu bertindak secara positif terhadap orang lain
12 Mampu mengakui kesalahan dan menghindari pembelaan diri sekedar untuk
berkelit dari kesalahan
13 Mampu menyatakan pikiran dan perasaan negatif terhadap orang lain
14 Mampu menetapkan batasan diri dan mengatakan “TIDAK”
15 Mampu mengakhiri hubungan dengan tepat
16 Menghindari perlawanan terhadap paksaan orang lain yang salah
17 Menggunakan cara yang tepat bila Anda menyatakan diri anda
18 Mampu menghindari diri dari menghancurkan diri secara sia-sia
19 Bersikap tepat terhadap umpan balik dan kritik orang lain ketika Anda sedang membuka
diri
20 Mengetahui kapan Anda tidak perlu bersikap asertif
Skor Total =

Setelah anda mengerjakan quiz diatas selanjutnya silahkan hitung oleh sendiri atau oleh
teman berapa pencapaian nilai anda dan berada pada kualifikasi mana diri anda, berikut kualifikasi
tentang asertivitas diri :

Arti skor:
89 – 100 = sangat asertif
71 – 87 = asertif
54 – 70 = cukup asertif
37 – 53 = kurang asertif
20 – 36 = tidak asertif

Modul Bimbingan dan Konseling

32
Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Seseorang yang mampu MENGENDALIKAN EMOSI dalam diri adalah


PEMENANG HIDUP sejati
“Kalau anda lunak kepada diri anda, maka kehidupan akan keras kepada anda, Kalau anda keras
kepada diri anda, maka kehidupan akan lunak kepada anda

Modul Bimbingan dan Konseling

33
BAB IV
KEMATANGAN INTELEKTUAL

Standar Kompetensi Kemandirian : Kematangan Intelektual


Rumusan Kompetensi: Mempelajari cara cara pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah secara objektif
Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Bidang: Pribadi Sosial
Fungsi: Pemahaman
Tujuan: 1. Siswa mampu mempelajari cara cara pengambilan keputusan
Siswa bisa berlatih untuk berfikir kritis
Siswa mampu mengaplikasikan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari hari dengan
efektif
Topik bahasan: 1. Ciri-ciri Kemampuan Berpikir Kritis
2. Antara Kebutuhan dan Keinginan

A. Materi 1 :
CIRI-CIRI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
Kemampuan berpikir kritis dapat diajarkan di sekolah melalui cara- cara langsung dan
sistematis. Dengan memunculkan kemampuan-kemampuan berpikir kritis akan melatih siswa untuk
mampu bersikap rasional dan memilih alternatif pilihan yang terbaik bagi dirinya. Siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis akan selalu bertanya pada diri sendiri dalam setiap menghadapi
segala persoalan untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya. Demikian juga jika siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis akan terpatri dalam watak dan kepribadiannya dan
terimplementasi dalam segala aspek kehidupannya. Kemampuan berpikir kritis tiada lain adalah
kemampuan siswa dalam menghimpun berbagai informasi lalu membuat sebuah kesimpulan evaluatif
dari berbagai informasi tersebut (Dede Rosyada, 2004: 170).
Beyer (dalam Sapriya, 2011: 146) menegaskan bahwa ada seperangkat keterampilan berpikir
kritis yang dapat digunakan dalam studi sosial atau untuk pembelajaran disiplin ilmu-ilmu sosial.
Keterampilan-keterampilan tersebut adalah:
1). Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat;
2). Menentukan reliabilitas sumber;
3). Menentukan akurasi fakta dari suatu pernyataan;
4). Membedakan informasi yang relevan dari yang tidak relevan;
5). Mendeteksi penyimpangan;
6). Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan;
7). Mengidentifikasi tuntutan dan argument yang tidak jelas atau samar-samar;
8). Mengakui perbuatan yang keliru dan tidak konsisten;
9). Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat dipertanggungjawabkan;
10). Menentukan kekuatan argumen.

Alec Fisher (2009: 7) menyebutkan ciri-ciri kemampuan berpikir kritis sebagai


berikut:
1. Mengenal masalah
Modul Bimbingan dan Konseling

34
2. Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu
3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan.
4. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan.
5. Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas
6. Menilai fakta dan mengevalusai pernyataan-pernyataan
7. Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah
8. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaaan-kesamaan yang diperlukan
9. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seeorang ambil
10. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas k)
Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan
sehari-hari.

Ciri-ciri berpikir kritis menurut Cece Wijaya (1996: 72) adalah :


1. Pandai mendeteksi masalah
2. Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak
relevan
3. Mampu membedakan fakta dengan fiksi atau pendapat
4. Mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan atau
kesenjangan-kesenjangan informasi
5. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis
6. Dapat membedakan di antara kritik membangun dan merusak
7. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah
tersedia dengan data yang diperoleh dari lapangan
8. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.

Dari penjelasan di atas terkait ciri-ciri kemampuan berpikir kritis, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa ciri-ciri berpikir kritis meliputi :
1. Kemampuan mengidentifikasi. Pada tahapan ini terdiri atas mengumpulkan dan menyusun
informasi yang diperlukan, mampu menentukan pikiran utama dari suatu teks atau script, dan
dapat menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu pernyataan.
2. Kemampuan mengevaluasi. Hal ini terdiri atas dapat membedakan informasi relevan dan
tidak relevan, mendeteksi penyimpangan, dan mampu mengevaluasi pernyataan-pernyataan.
3. Kemampuan menyimpulkan. Hal ini terdiri atas mampu menunjukkan pernyataan yang
benar dan salah, mampu membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat atau
pernyataan, dan mampu merancang solusi sederhana berdasarkan naskah.
4. Kemampuan mengemukakan pendapat. Hal ini terdiri atas dapat memberikan alasan yang
logis, mampu menunjukkan fakta – fakta yang mendukung pendapatnya, dan mampu
memberikan ide-ide atau gagasan yang baik.

Modul Bimbingan dan Konseling

35
Aktivitas Siswa
Diskusi kelompok
1. Siswa membuat kelompok kelompok kecil.
2. Setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 orang
3. Masing masing kelompok menentukan opini dan masalah kekinian
4. Berilah tanggapan terhadap opini dan masalah kekinian yang ditentukan.
B.Materi 2
ANTARA KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
Pernahkah Anda menginginkan sesuatu hal/barang dan harus
dimiliki dan tanpa disadari kita memaksakan kehendak untuk
mendapatkannya? Contoh, Anda menginginkan kendaraaan
bermotor untuk fasilitas ke sekolah, padahal anda mengetahui
orang tua anda terbatas untuk membelikan keinginan anda?
Padahal rumah anda masih terlewati akses kendaraan umum,
maka apakah anda masih meminginginkan kendaraan motor
tersebut? Apakah itu kebutuhan atau keinginan? atau mungkin
anda pernah memiliki uang seratus ribu rupiah, anda
berkeinginan untuk membeli pizza dengan harga yang dimiliki
anda sekarang, padahal kebutuhan makan anda selama satu
minggu membutuhkan seratus ribu rupiah, nah apa yang akan
akan anda lakukan? Apakah itu keinginan atau kebutuhan?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu definisi dari
kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang,
apabila tidak terpenuhi dapat mengganggu kelangsungan hidup orang tersebut. Sedangkan
Keinginan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang dan apabila tidak terpenuhi tidak
mempengaruhi kebutuhan orang tersebut.
Dalam menentukan kebutuhan tentunya ada hal yang perlu diperhatikan yaitu dengan
Bersikap rasional maksudnya adalah bersikap atau bertindak dengan menggunakan pertimbangan akal
sehat. Akal sehat inilah yang akan memilih dengan baik mana yang memang termasuk kebutuhan
ataupun keinginan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa memilih dan memilah antara
keinginan dan kebutuhan.
1. Membuat skala prioritas /urutan kepentingan dari yang terpenting sampai ke yang kurang penting
a. Dalam membuat skala prioritas kebutuhan jangan berpedoman pada dorongan nafsu sesaat,
melainkan berpedoman pada kepentingan jangka panjang, misalnya selama satu bulan atau
satu minggu
b. Skala prioritas kebutuhan setiap orang umumnya berbeda, karena masing-masing memiliki
kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu, buatlah skala prioritas berdasarkan
kebutuhan dan kepentingan sendiri, jangan melihat skala prioritas orang lain.
c. Bila skala prioritas kebutuhan telah dibuat, mulailah menggunakan pendapatan yang ada
untuk memenuhi kebutuhan mulai dari yang terpenting menuju ke yang kurang penting.

Modul Bimbingan dan Konseling

36
2. Menyusun pedoman belanja
Bagi Anda yang kos atau mengontrak atau jauh dari orang tua, tentunya anda diberikan
kepercayaan untuk mengatur keuangan bisa selama satu minggu atau mungkin selama satu bulan.
Dalam menyusun pedoman belanja mulailah dengan paling prioritas, sesuai dengan kebutuhan
diri secara tepat guna, tepat waktu dan tepat jumlah serta tepat mutu.
3. Mencari Informasi yang Banyak tentang Cara- Cara Mengelola Keuangan
Dengan banyak mencari ilmu tentang informasi ini maka kita akan semakin cermat untuk
menentukan kebutuhan kita bukan, bahkan jika kita terbiasa untuk menentukan skala prioritas
tidak mustahil kita pun dapat membudayakan menabung setiap harinya, jangn khawatir walaupun
anda menabung sehari seribu rupiah dalam setahun lumayan kan ayo kita hitung bersama.
4. Jadikan keinginan sebagai pembelajaran untuk menabung
Jika kita memiliki keinginan yang memang diluar kebutuhan dan kita ingin mendapatkannya
maka tidak salah kita bersabar untuk mendapatkan barang tersebut. Belajarlah untuk mandiri
dengan meminimalisir permintaan kepada orang tua kita, mulailah menabung sedikit demi sedikit
hingga tercapai harga sesuai dengan barang yang kita inginkan. Jadi bila kita sudah menguasai
tentang kebutuhan dan keinginan maka tentunya kita sudah mampu menentukan mana yang
memang harus kita dulukan bukan?
Aktivitas Siswa Membuat Skala

Jadi, dalam membeli barang/makanan mana yang kita prioritaskan apakah kebutuhan
atau keinginan?

Prioritas
Urutkan skala prioritas di bawah ini sesuai dengan kebutuhan. Ceklist (V) sesuai dengan nomor
keterangan di bawah ini pernyataan yang sesuai dengan yang anda rasakan :
1. Penting dan mendesak
2. Penting dan tidak mendesak
3. Tidak penting dan mendesak
4. Tidak Penting dan Mendesak

Modul Bimbingan dan Konseling

37
No PERNYATAAN 1 2 3 4

1 Makan nasi dan lauknya

2 Makan mie ayam

3 Minum es krim

4 Makan di restoran cepat saji

5 Jajan gorengan

6 Jajan Kue-kue

7 Membayar SPP

8 Membayar iuran kegiatan sekolah

9 Memphoto copy tugas-tugas sekolah

10 Membeli buku tulis sekolah

11 Membeli pulpen/pensil/penggaris/Penghapus

12 Membeli pulsa

13 Membeli kaset cd favorit

14 Membeli komik/majalah

15 Membeli kaos kaki sekolah

16 Membeli atribut sekolah

17 Jalan-jalan ke mall

18 Mentraktir teman/pacar

19 Nonton konser music

20 Membeli barang koleksi

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Kekecewaan adalah salah satu cara Tuhan dalam berkata : “Aku punya sesuatu yang lebih baik buatmu

Modul Bimbingan dan Konseling

38
BAB V
KE KESADARAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Standar Kompetensi : Kesadaran tanggung jawab sosial


Kemandirian
Rumusan Kompetensi : Mempelajari keragaman Interaksi Sosial
Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Bidang : Sosial Belajar
Fungsi : Penyesuaian dan pemahaman
Tujuan : 1. Siswa menyadari tentang sekolah yang di pilihnya berdasarkan
keputusannya sendiri
2. Siswa memahami tentang manfaat menjaga kebersihan diri
dan lingkungan
Topik bahasan : 1. Sekolahku Pilihanku
2. Kebersihan diri dan Lingkungan

A. Materi 1 :
SEKOLAHKU
PILIHANKU
Kelulusan SMP/MTs menjadi kebahagiaan
tersendiri bagi para siswa kelas IX, terbayang sekolah
impian ada di depan mata, seiring dengan itu
kegalauan datang menghampiri, sekolah mana yang
harus dipilih, orang tua menginginkan kita masuk ke
sekolah A, ajakan teman-teman masuk ke sekolah B,
ataupun saran guru –guru SMP/MTs untuk ke sekolah
ini, itu pusing deh jadinya betulkah demikian yang
dirasakan anda pada saat itu?
Sekolah favorit tentu menjadi impian setiap lulusan siswa-siswi SMP/MTs untuk dijadikan
jenjang pendidikan selanjutnya, namun pernahkah kita menyadari apakah pilihan sekolah itu adalah
kehendak kita sendiri atau keinginan orang lain. Terlepas dari itu, semua proses pasti harus dijalani
untuk mendapatkan sekolah impian. Namun yang perlu diketahui ketika kita memutuskan untuk
masuk pada satu sekolah pilihan yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan pendekatan dulu
bagaimana sekolah itu, pelajarannya, jurusannya, kegiatan ekstrakulikulernya, fasilitasnya, aturannya
dan lain sebagainya. Ayo apakah anda melakukan itu dulu sebelum anda duduk di kelas X sekarang?
Seyogyanya pada saat kelas IX, kita merencanakan sekolah lanjutan setelah lulus ya. Dan sekolah
yang dituju tidak hanya satu pilihan saja tetapi juga ada alternatif sekolah lainnya. jika sekolah yang
pertama tidak diterima karena bukan jodoh kita, maka kita tetap merasa tenang karena sekolah yang
kita dapatkan betul-betul atas pilihan atau perencanaan kita, ayo apakah anda melakukan ini juga
pada saat di kelas IX?

Modul Bimbingan dan Konseling

39
Yang pasti, hal-hal yang perlu kita punya dalam mejalani proses pendidikan dimanapun kita
berada baik di sekolah favorit, sekolah negeri ataupun sekolah swasta, yang pertama adalah tanamkan
bahwa semua sekolah bertujuan baik yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang lebih
lengkapnya tercantum dalam tujuan pendidikan nasional yaitu;
1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berakhlak mulia
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan
4. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
5. Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri
6. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Jadi sangat jelas yah, Anda bersekolah dimanapun hasilnya anda dapat memiliki sikap- sikap dan
kemampuan seperti yang tercantum pada tujuan pendidikan nasional. Yang kedua pastikan di
sekolah anda sekarang adalah pilihan anda sendiri, walaupun mungkin pada awalnya itu atas
keinginan orang tua, ajakan teman-teman, ataupun coba-coba daftar, kenapa begitu?, iya lah kan yang
menjalani sekolah adalah kita sendiri, tentunya kita yang mesti bersungguh-sungguh menjalaninya
karena proses pendidikan yang kita jalani di sekolah yang baru ini baik buruknya buat kita sendiri,
betul ga ?
Jadi hal-hal yang perlu kita miliki supaya kita berbahagia di sekolah yang baru adalah;
1. Pastikan bahwa sekolah itu adalah pilihan kita, dan kita
harus bangga dengan sekolah pilihan itu
2. Bertanggung jawab menjalankan dengan sepenuh hati
untuk bersungguh-sungguh menuntut ilmu di sekolah
kita.
3. Miliki tujuan yang jelas setiap tahunnya dan juga buat
impian setelah lulus SMA /SMK/ MA, agar kita terus
berusaha untuk berprestasi.
4. Ikuti aturan yang diberlakukan di sekolah tersebut.
Aman deh kalau kita melaksanakan itu.
5. Bertemanlah dengan orang-orang baik dan ikutilah
organisasi atau kegiatan ekstrakulikuler yang ada di
sekolah kita
6. Buatlah orang tua kita merasa bangga dengan prestasi
kita.
Jika kita sudah merasa bahagia dengan pilihan kita sendiri, pastinya kita betah dan nyaman di
sekolah tersebut dan mau melakukan yang terbaik, karena kenyamanan itu tercipta karena kita sendiri
yang mmbuatnya, jadi yuk nikmati setiap proses perjalanan kehidupan di sekolah kita masing-masing
dengan penuh semangat dan optimis bahwa masa depan ada ditangan kita.

Aktivitas Siswa

LEMBAR EVALUASI
Isilah kolom di bawah ini dengan (X) yang dirasakan anda pada saat ini Anda
masuk di sekolah ini atas ?
Pilihan sendiri Keinginan orang tua Ajakan teman-teman
Modul Bimbingan dan Konseling

40
Apa yang anda rasakan selama beraktivitas di sekolah ini ?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………
Jika jawaban di atas bukan pilihan sendiri, hal-hal apa saja yang harus anda lakukan agar berbahagia di
sekolah anda?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………
Sebutkan perencanaan- perencanaan yang akan dilakukan untuk mendukung prestasi di sekolah
anda di
Kelas X
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………
Kelas XI
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………
Kelas XII
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………

Modul Bimbingan dan Konseling

41
B.Materi 2 :
KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN

Sering kita mendengar slogan “Kebersihan adalah pangkal


kesehatan” atau program pemerintah tentang 5K (ketelitian,
Kerapihan,Kebersihan Kesegaran dan kedisplinan) hanya sayang slogan
dan program pemerintah itu hanya bertahan pada even- even
perlombaan ataupun tulisan pelajaran semata. Bisa terbayangkan andai
saja jika program pemerintah tersebut menjadi kebiasaan bangsa
Indonesia khususnya diri kita sendiri dan keluarga serta lingkungan
terdekat pasti diri kita, lingkungan kita akan terlihat bersih dan sehat
dan nyaman.
a. Kesehatan Diri
Masa remaja adalah masa dimana fisik dan psikis berkembang dengan pesat, Aktivitas fisik
yang semakin meningkat mengakibatkan produksi keringat meningkat, termasuk kematangan
reproduksi, bagi remaja laki-laki telah ditandai dengan mimpi basah, dan remaja putri menarki
(menstruasi pertama kali) dan akan datang setiap bulannya.
Tentunya setiap pengeluaran kotoran ini memerlukan trik sendiri agar tubuh kita tetap bersih, sehat,
segar setiap hari.
Adapun tips agar tubuh kita tetap bersih, segar dan sehat adalah:
1. Aktivitas fisik yang meningkat, membuat produksi keringat meningkat, maka para remaja
seyogyanya mandi secara teratur minimal dua kali dalam sehari dengan menggunakan sabun
mandi (bukan sabun cuci ya) dan menggunakan sampo untuk rambut minimal sekali per dua hari
dan jangan lupa memakai deodoran ya untuk ketiak agar tidak terjadi ketidakstabilan aroma di
lingkungan sekitar kita.
2. Kebersihan gigi dan mulut agar tidak terjadi bau mulut yang menimbulkan ketidaknyaman
terhadap lingkungan sekitar, rajinlah menggosok gigi dan jangan mengkonsumsi makanan terlalu
pedas ataupun asam yang menimbulkan panas dalam karena ini akan menimbulkan bau mulut
dan perbanyaklah minum air putih minimal 8 gelas per hari.
3. Pakaian seragam dan kaos kaki digunakan maksimal dua
hari dan jika sudah kotor segera di cuci jangan di tunda
untuk keawetan pakaian
4. Pakaian dalam harus diganti setiap habis mandi
5. Sepatu sekolah dan tas sekolah dicuci minimal 1 bulan 1
kali atau sesuai dengan kebutuhan di jemur harus sampai
benar-benar kering agar tidak berbau.
6. Rajinlah mencuci tangan, misal sebelum dan sesudah
makan, setelah memegang uang, dll.
7. Selama masa menstruasi, pembalut diganti secara berkala dalam 1 hari seyogyanya diganti 2-3
kali dan bekas pembalut menstruasi dibersihkan di dalam toilet dan jika sudah bersih dari darah
haid di buang ke tempat sampah dengan dibungkus plastik terlebih dahulu.
8. Setelah mimpi basah, seyogyanya celana beserta sprei yang terkena cairan, di cuci sendiri sambil
mandi, jangan diberikan pada orang lain untuk membersihkannya.
9. Setelah menstruasi selesai bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki-laki harus mandi. Dalam
aturan islam, harus mandi besar mengkuti tata cara mandi junub.

Modul Bimbingan dan Konseling

42
Dengan menjaga kebersihan diri maka diri kita akan terlihat lebih sehat dan orang- orang
terdekat di sekitar kita merasa nyaman dekat dengan kita bukan?

b. Kesehatan Lingkungan
Selain menjaga kesehatan diri, menjaga kesehatan lingkungan pun sangat di butuhkan karena
jika lingkungan tidak sehat, bau, berantakan dan sampah-sampah berserakan tentu yang merasakan
ketidaknyamanan itu adalah diri kita sendiri, ayo siapa yang merasa nyaman dengan keadaan itu?
Oleh karena itu hal-hal yang perlu dilakukan untuk kesehatan lingkungan adalah sebagai
berikut:
1. Biasakan membuang sampah pada tempatnya dengan gerakan TSP yang sering di publikasikan
oleh Aa Gym (T= Tidak membuang sampah sembarangan, S=Simpan sampah pada
tempatnya, P=Pungut sampah dengan hati yang ikhlas) agar lingkungan kita bersih dari
sampah, ini masalah sepele tapi jika kita tidak disiplin dan sadar dalam membuang sampah maka
dampaknya sangat besar, tentu tahu dong anda dampak dari membuang sampah sembarangan?
2. Tidak membuang ludah sembarangan, hal ini perlu diperhatikan
karena ludah mengandung banyak bakteri yang merugikan jika orang
lain terkena ludah itu maka akan menyebarkan virus dan menebarkan
penyakit dan tentunya perilaku ini sangat tidak sopan, jadi jika kita
mau membuang ludah buanglah di tempat-tempat yang tidak dilalui
orang banyak seperti kamar mandi, parit-parit dsb.
3. Biasakan jika sudah menggunakan fasilitas umum seperti habis menggunakan kursi dan meja
untuk berkegiatan maka kembalikan kursi dan meja tersebut seperti sedia kala ( harus rapi
kembali). Jika menggunakan toilet jangan lupa menyiramnya kembali sampai bersih,
menggunakan fasilitas mushola rapikan kembali jika sudah digunakan, jika masuk ruangan pintu
tutup kembali dan kembali sesuatu pada tempatnya serta masih banyak lagi, jadi disipilinkan diri
dan munculkan kepekaan sosial. Tentunya kita merasa bahagia kan jika fasilitas-faslitas umum
itu bisa dijaga dengan baik dan semua orang dapat menikmatinya dengan penuh rasa nyaman.
Bahagianya bisa bermanfaat untuk orang lain.
4. Kembali masalah sampah, jika kita menggunakan fasilitas-fasilitas yang memproduksi limbah
sampah maka kumpulkan sampah tersebut jangan dibiarkan begitu saja, contoh kita ujian
menggunakan kertas bantuan untuk mengkotret hitungan maka bekas kertas kotretan tersebut kita
pungut dan masukan ke dalam tempat sampah, atau ketika kita sedang duduk di taman atau
tempat terbuka, atau bekas sholat ied di lapangan ketika memakai kertas koran maka jangan lupa
kertas-kertas tersebut dipungut dan masukkan ke dalam tempat sampah.
5. Bagi pengendara bermotor, para remaja laki-laki nih biasanya, senang dengan bunyi knalpot
yang semakin keras semakin eksis, padahal tanpa kita sadari bunyi knalpot yang berlebihan
menimbulkan polusi suara dan udara tentunya. Nah jika ini terus dibiarkan tentu akan merugikan
orang-orang sekitar kita, betul ga?
6. Biasakan setiap bangun tidur, kamar tidur termasuk tempat tidur dalam keadaan rapi kembali,
tentunya kita yang membereskan untuk melatih kemandirian.
7. Dan biasakan juga untuk membantu orang tua setiap hari seperti mencuci baju sendiri,
membersihkan dan membereskan rumah, dan sebagainya

Modul Bimbingan dan Konseling

43
Ayo apalagi yang bisa di paparkan mengenai kebersihan lingkungan tentu anda mampu
menyebutkan, semoga saja materi ini hanya sekedar mengingatkan barangkali selama ini kita lalai dan
lupa bahwa menjaga kebersihan diri dan lingkungan itu sangat penting untuk kesehatan dan
kenyamanan hidup kita. Bersih diri bersih lingkungan masa depan gemilang aamin yra

Aktivitas Siswa :
Isilah daftar isian di bawah ini sesuai dengan pengalaman masing-masing
1. Pada umur berapa tahun anda mengalami “Menarki” (menstruasi pertama kali) bagi perempuan
atau “Mimpi Basah” bagi laki-laki dan perasaan apa yang muncul serta langkah apa yang anda
lakukan menghadapi hal tersebut?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Hal-hal apa saja yang Anda lakukan untuk mengatasi bau tidak sedap terhadap tubuh Anda
dan mulut anda
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
3. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang pernah Anda
laksanakan dan paparkan manfaat dari kegiatan tersebut
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
4. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang pernah anda lakukan yang dapat merugikan kepentingan orang
banyak dan lingkungan sekitar kita dan sikap dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk
memperbaikinya
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Lihatlah dan perhatikan sekeliling Anda, jika ada yang harus Anda pungut dan rapikan, “yuk
3M Gerakan semut”

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Apa yang kita dapat hari ini adalah hasil pilihan yang kita buat di masa lalu. Apa yang kita pilih hari
ini adalah yang akan kita dapau di masa depan” “Rumus perubahan = 3M (Mulai dari diri sendiri,
Mulai dari hal kecil, Mulai dari sekarang”

Modul Bimbingan dan Konseling

44
BAB VI
KESADARAN GENDER

Standar Kompetensi : Kesadaran Gender


Kemandirian
Rumusan Kompetensi : Perbedaan Peran Sosial Antara Laki-laki dan Perempuan
Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Bidang : Pribadi, Sosial
Fungsi : Pemahaman
Tujuan : 1. Siswa memahami fungsi sosial laki-laki dan Perempuan
2. Siswa memahami batas pergaulan laki-laki dan perempuan
3. Siswa dapat menampilkan perilaku yang disesuaikan dengan
jenis
kelaminnya
Topik bahasan : 1. Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Kehidupan Sosial
2. Batas pergaulan laki-laki dan perempuan

A.Materi 1 :
PERAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
1. Pengertian peran sosial
Peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status
sosialnya.Apabila seorang individu telah melaksanakan kewajiban dan meminta hak-haknya sesuai
dengan status sosial yang disandangnya, dia telah menjalankan suatu peran yang benar/tepat.
Peran berasal dari pola pergaulan hidup.
Oleh karna itu, peran menentukan apa yang diberikan
oleh masyarakat di sekitarnya. Peran diangap sangat
penting karena mengatur perilaku seseorang yang
berada di dalam masyarakat, berdasarkan norma
berlaku di dalam masyarakat.
Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi,
seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Dalam
peranan yang berhubungan dengan pekerjaannya, seseorang diharapkan menjalankan kewajiban-
kewajiban yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya.
Gross, Masson, dan McEachren mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang
dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan
imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat.
Untuk lebih memahami peran sosial silakan amati uraian berikut

Modul Bimbingan dan Konseling

45
Bu Tati punya 3 anak yaitu 2 anak perempuan dan 1 anak Laki- laki
yang
sudah berusia remaja. Pada hari libur mereka dimintai bantuan oleh
ibunya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, adapun pekerjaan
yang perlu di bantu adalah :
Membersihkan sampah daun diatas genteng
Mengganti genting yang pecah
Membeli sayuran di pasar
d. Memasak
e Mengembalikan gerobak ke rumah Pak
f.
. Mendandani
RT adik perempuan yang mau ke
ulang tahun teman

Dari enam kegiatan diatas


manakah yang lebih cocok dilakukan
anak laki-laki dan mana yang lebih
cocok dilakukan oleh anak
perempuan

PERBEDAAN PERAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN


LAKI-LAKI PEREMPUAN
▣ Calon Kepala Rumah Tangga ▣ Calon Ibu Rumah Tangga
▣ Diandalkan untuk pekerjaan yang ▣ Diandalkan untuk pekerjaan yang tidak
mengandalkan otot terlalu mengandalkan otot
▣ Banyak berperan pada kegiatan di luar ▣ Banyak berperan pada kegiatan di dalam
rumah rumah
▣ Pencari Nafkah ▣ Pengelola nafkah

Karena perbedaan mental dan fisik (psikologis dan biologis dan lain-lain) pada manusia berakibat
pada perbedaan dalam fungsi-fungsi sosialnya dan memisahkan peranan laki-laki dan perempuan
dalam masyarakat dan keluarga, maka berbagai perbedaan secara alamiah juga menyebabkan
munculnya aneka sudut pandang sosiologis. Perbedaan-perbedaan ini memberi peluang kepada tujuan
penciptaan untuk dipenuhi sehingga tatanan dunia manusia yang sebaik-baiknya berdasarkan
perannya. Ketiadaan masing-masing dari

Modul Bimbingan dan Konseling

46
perbedaan ini dalam masyarakat dan pada laki-laki dan perempuan akan mengarah kepada kekacauan.
Akibatnya, akan muncul semacam kegelisahan di dalam hati individu dan lingkungan sekitarnya.
Persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat karena perbedaan peranan laki-laki dan
perempuan :
◾ Masih adanya orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan tinggi lebih cocok untuk anak
laki-laki.
◾ Di dunia pendidikan banyak jurusan yang rentan terhadap masalah gender seperti jurusan
teknik banyak didominasi kaum laki-laki sedang jurusan tata boga, tata busana, tata
kecantikan banyak didominasi perempuan.
◾ Upah pekerja laki-laki kadang-kadang lebih tinggi di banding perempuan.
2. Gambaran Umum
◾ Perempuan dianggap kaum lemah sehingga sering
menjadi korban eksploitasi.
◾ Laki-laki ditunjukkan dalam berbagai macam peran
sosial dan aktivitas sosial, sedangkan, sedangkan
perempuan lebih terbatas pada peran keluarga dan
dosmetik
◾ Laki-laki umumnya digambarkan sebagai ahli dan pemimpin, perempuan sebagai
subordinat.
◾ Laki-laki biasanya digambarkan lebih aktif, asertif dan berpengaruh ketimbang perempuan.
◾ Meski populasi perempuan lebih banyak, mereka lebih sedikit ditampilkan di media.
◾ Munculnya masalah-masalah sensitif yang sering terjadi di masyarakat karena:

 Karena dibedakan derajatnya


 Salah satu jenis kelamin di rugikan
 Salah satu jenis kelamin dianggap lemah
 Salah satu jenis kelamin tidak diberikan peran
Aktivitas Siswa
Refleksi
1. Sebutkan tugas-tugas yang biasa anda lakukan di rumah?
2. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh Ayah dirumah?
3. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh Ibu dirumah?

Modul Bimbingan dan Konseling

47
B.Materi 2 :
MENGETAHUI BATAS PERGAULAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
1. Pengertian Pergaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga
oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai
makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari
kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik
pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan
hal-hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal
itulah yang harus dihindari terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja
ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba
sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
Tuhan menciptakan manusia, baik laki- laki
maupun perempuan dengan suatu fitrah yang
khas. Keduanya tidak dapat dibedakan dari aspek
kemanusiaannya. Keduanya telah ditakdirkan
untuk hidup bersama dalam sebuah masyarakat.
Tuhan juga telah menetapkan bahwa
kelangsungan keturunan manusia bergantung pada
interaksi kedua lawan jenis tersebut, selain
keberadaan keduanya dalam masyarakat.
Lengkap dengan segala kelebihan yang
dimilikinya dan segala kemampuan yang
mendukung kehidupannya.
Manusia, termasuk di dalamnya remaja, baik laki-laki maupun perempuan, keduanya dibekali
oleh Tuhan dengan sebuah potensi hidup dan pemikiran/akal. Potensi tersebut berupa dorongan
kebutuhan jasmani dan berbagai potensi naluri. Kebutuhan jasmani di stimulus dari dalam diri
manusia/internal, seperti rasa haus, lapar, dll sehingga tuntutan pemenuhannya adalah suatu
keniscayaan. Jika tidak dipenuhi maka akan mendatangkan penyakit, bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Namun tidak demikian halnya dengan potensi naluriah. Tuhan menganugerahkan pada kita naluri
beragama, naluri untuk mempertahankan kehidupan dan naluri seksual untuk melestarikan keturunan ,
yang ketiganya di stimulus dari luar/eksternal, berupa fakta-fakta dan pemikiran. Tuntutan
pemenuhannya tidak pasti, tidak sampai menimbulkan kematian dan bisa di-manage. Fakta bahwa
perempuan dapat membangkitkan naluri seksual laki-laki,
tidak berarti bahwa naluri tersebut pasti muncul setiap kali seorang laki-laki bertemu dangan
perempuan. Demikian pula sebaliknya. Akan tetapi, fakta itu menunjukkan bahwa pada dasarnya,
keberadaan setiap laki-laki atau perempuan dapat membangkitkan naluri tersebut pada lawan
jenisnya, sehingga dapat mendorong masing-masing dari keduanya untuk melakukan hubungan di
luar batas. Namun demikian, dapat pula naluri tersebut tidak muncul meskipun terjadi interaksi,
seperti ketika melakukan aktifitas jual beli, pada saat operasi bedah pasien, pada proses belajar
mengajar, dll

Modul Bimbingan dan Konseling

48
Dalam sistem pergaulan, telah diatur interaksi antara laki-laki dengan perempuan atau sebaliknya
serta mengatur hubungan yang terjadi sebagai implikasi dari adanya interaksi tersebut dan segala
sesuatu yang terkait dengan hubungan tersebut, seperti tata pergaulan secara umum. Pengaturan
hubungan antara laki-laki dan perempuan telah ditetapkan di dalam beberapa hal diantaranya:
 Baik laki-laki maupun perempuan untuk menundukkan pandangan (dari melihat aurat dan
melihat selain aurat dengan hawa nafsu).
 Tuhaan memerintahkan manusia untuk menjaga kemaluannya yang mencakup segala jenis
penjagaan atau pemeliharaan: penjagaan dari pandangan, sentuhan, ciuman, perbuatan zina,
homoseksual (gay dan lesbi).
 Seorang perempuan dilarang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain selama
sehari semalam, kecuali dengan keluarganya.
 Laki-laki dan perempuan dilarang untuk berdua-duaan, kecuali jika perempuan itu disertai
dengan keluarganya.
 Hubungan kerjasama antara laki-laki dan
perempuan hendaknya bersifat umum.
Kerjasama antara keduanya bertujuan agar
masing-masing mendapatkan apa yang menjadi
hak-haknya dan kemashlahatannya, di samping
agar mereka melaksanakan apa yang menjadi
kewajiban-kewajibannya.
Aktivitas Siswa
Presentasi
Petunjuk Pelaksanaan Presentasi :
1. Membuat 2 kelompok laki-laki dan perempuan (dipilih oleh Guru Bimbingan dan Konseling).
2. Masing-masing kelmpok mendiskusikan tentang fenomena pergaulan remaja saat ini.
3. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara bergiliran
4. Tanya jawab, dan kesimpulan

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Banyak anak muda studi dan hidupnya jadi berantakan setelah mulai mengenal pacaran. Tunda pacaran
selama mungkin, supaya sukses studi dan Karir semuda mungkin. Setelah itu, cinta terbaik yang akan
datang” (Mario Teguh)
“Kita menghargai hidup kita saat kita menghargai hidup orang lain”

Modul Bimbingan dan Konseling

49
BAB VII
PENERIMAAN DIRI DAN PENGEMBANGANNYA

Standar Kompetensi Kemandirian : Penerimaan Diri dan Pengembangannya


Rumusan Kompetensi: Mempelajari keunikan diri dalam konteks kehidupan Kelas / Semester: X (Sepuluh) /
Genap
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Bidang: Pribadi
Fungsi: Pemahaman
Tujuan: 1. Siswa mampu menemukan dan menerima keunikan dirinya,
2. Siswa mampu mengembangkan keunikan dirinya tersebut dalam kehidupan yang lebih luas
Topik bahasan: 1. Kecerdasan Majemuk
2. Menggali Potensi Diri Berdasarkan Teori Kecerdasan Majemuk

A.Materi 1 :
KECERDASAN MAJEMUK (Multiple Intelligence)

Pada tahun 1980an, seorang psikolog dari Universitas


Harvard bernama Howard Gardner mengubah pendapat yang
menyatakan bahwa kecerdasan itu bersifat tunggal dan
menyatakan bahwa kecerdasan ada beraneka ragam. Dan
setiap orang, termasuk anak-anak,memiliki karakteristik
kecerdasan yang berbeda-beda.
Ada 8 jenis kecerdasan menurut Gardner :
1. Kecerdasan Logika-Matematika
Kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu,
menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan
matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah berbagai
permasalahan secara ilmiah. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan logika
matematika adalah : akuntan, ahli statistik, insinyur, penemu, pedagang, dan pembuat program
computer.
2. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun
kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau mengungkapkan
ekspresi dan metafora. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan linguistik adalah
wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, copywriter, penulis dan pengacara.
3. Kecerdasan Musikal
Kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal, merespon terhadap musik,
menggunakan musik sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide
musikal, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif.

Modul Bimbingan dan Konseling

50
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan musikal adalah guru musik, pembuat
instrumen atau alat musik, pemain band atau konduktor, DJ, kritikus musik, kolektor musik, pencipta
lagu atau penyanyi.
4. Kecerdasan Spasial
Kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan
spasial serta menerjemahkan pola ruang secara tepat. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan
kecerdasan spasial adalah photographer, decorator ruang, perancang busana, arsitek, pembuat film.
5. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic )
Kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu,
membangun kedekatan untuk mengkonsolidasikan dan meyakinkan serta mendukung orang lain, dan
menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan yang
membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, aktor, penari atau koreografer.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang
perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai jenis
komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan motivasi orang lain. Beberapa jenis
pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer, politisi, pekerja sosial,
pemimpin, psikolog, guru atau konsultan.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan untuk menilai kekuatan
kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta
menggunakannya untuk menentukan tujuan,
menyusun dan mengembangkan konsep dan teori
berdasarkan pemeriksaan ke dalam diri sendiri,
memahami perasaan, intuisi, temperamen, dan
menggunakannya untuk mengekspresikan
pandangan pribadi. Beberapa jenis pekerjaan yang
menggunakan kecerdasan ini adalah perencana,
pemuka agama, atau ahli filosofi.
8. Kecerdasan Naturalis
Kemampuan untuk mengenali dan
mengelompokkan dan menggambarkan berbagai
macam keistimewaan yang ada di lingkungannya.
Beberapa pekerjaan yang membutuhkan
kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau
ahli konservasi lingkungan.

Selain kedelapan jenis kecerdasan diatas, ternyata masih ada bentuk kecerdasan lain, yaitu :
Kecerdasan Eksistensial
Kemampuan untuk menikmati pemikiran-pemikiran dan ingin tahu mengenai kehidupan,
kematian dan realita yang ada. Anak-anak dengan tingkat kecerdasan eksistensial yang tinggi
mungkin akan menunjukkan keingintahuan mengenai bagaimana bumi bertahun-tahun yang lalu,
mengapa kita ada di bumi, apakah ada kehidupan di planet

Modul Bimbingan dan Konseling

51
lain, ke mana mahluk hidup setelah mati, apakah ada dimensi kehidupan lain dan berbagai pertanyaan sejenis.

Aktivitas Siswa
QUIZ “Kecerdasan Majemuk”

Petunjuk Pengerjaan Quiz :


1. Berilah tanda checklist (V) pada
kolom paling kanan jika Anda
menjawab “Ya” dan kosongkan
kolom paling kanan jika Anda
menjawab “Tidak”
2. Isilah setiap kolom jumlah sesuai dengan
jumlah checklist (V) yang Anda isi di atasnya.
3. Mintalah penjelasan pada Guru
Bimbingan dan Konseling Anda
jika ada pernyataan yang kurang
jelas.

Cheklist
No Pernyataan
(V) Jika Ya
1 Apakah Anda menyenangi pelajaran matematika?
2 Apakah Anda senang menyelesaikan berbagai soal matematika?
3 Apakah Anda senang bekerja dengan komputer?
4 Apakah Anda sering bertanya mengenai cara kerja suatu benda?
5 Apakah Anda senang permainan seperti puzzle, catur, dan
permainan stategi lainnya ?
JUMLAH
6 Apakah Anda senang membaca buku?
7 Apakah Anda senang belajar kosa kata baru dan menggunakannya
dalam berbicara atau menulis?
8 Apakah Anda senang bercerita atau mendengarkan cerita?
9 Apakah Anda memiliki ingatan yang baik tentang orang, tempat,
nama dan tanggal?
10 Apakah Anda sering kesal jika seseorang salah menggunakan kata?
JUMLAH
11 Apakah Anda senang menggambar atau mencoret-coret di atas
kertas?
12 Apakah Anda lebih mudah membaca peta, gambar dan diagram
dibandingkan tulisan?
13 Apakah Anda dapat menemukan jalan di tempat baru tanpa harus
ditunjukkan?
14 Apakah Anda senang membongkar sesuatu dan menggabungkannya
kembali?
15 Apakah Anda senang bermain balok 3 dimensi seperti LEGO?
JUMLAH
16 Apakah Anda tidak bisa diam atau kaki Anda terus bergerak ketika
sedang duduk untuk waktu yang agak lama?
Modul Bimbingan dan Konseling

52
17 Apakah Anda senang melakukan kegiatan seperti berenang, berlari,
naik sepeda atau bermain sepatu roda?
18 Apakah Anda menggunakan bahasa tubuh dan gerakan tangan
ketika berbicara dengan orang lain?
19 Apakah Anda Ingin menyentuh benda yang baru dikenal/ dilihat?
20 Apakah Anda sering menunjukkan gerakan fisik sewaktu sedang
berpikir atau bekerja?
JUMLAH
21 Apakah Anda senang mendengarkan musik?
22 Apakah Anda senang bernyanyi atau bersenandung?
23 Apakah Anda kesal jika suara musik dimatikan?
24 Apakah Anda senang memainkan alat musik?
25 Apakah Anda mudah mingingat irama suatu lagu walaupun baru
mendengar satu kali?
JUMLAH
26 Apakah Anda memiliki dua atau lebih sahabat dekat?
27 Apakah Anda mengerti perasaan teman Anda dari raut wajah,
gerakan tubuh dan suara?
28 Apakah Anda suka memperhatikan perasaan teman?
29 Apakah Anda sering membantu teman menyelesaikan masalahnya?
30 Apakah Anda menempati posisi di organisasi sekolah atau
kelompok?
JUMLAH
31 Apakah Anda senang menyendiri?
32 Apakah Anda membutuhkan tempat yang tenang untuk diri Anda?
33 Apakah Anda bisa mengekspresikan perasaan Anda secara tepat?
34 Apakah Anda sering menunjukkan kemandirian dan keras kepala?
35 Apakah Anda memiliki kemampuan untuk menyadari kekuatan dan
kelemahan diri Anda?
JUMLAH
36 Apakah Anda senang berada di luar ruangan seperti bersepeda,
mendaki gunung, berkemah, atau memancing?
37 Apakah Anda senang mengkoleksi hal-hal yang berkaitan dengan
alam misalnya bebatuan, bunga, dll?
38 Apakah Anda tertarik dengan alam dan berusaha mempelajarinya
secara rinci?
39 Apakah Anda senang mengamati bintang, bulan, gelombang, dan
sebagainya serta berusaha mencari informasi mengenai hal
tersebut?
40 Apakah Anda menyenangi binatang dan mau mempelajarinya?
JUMLAH

Modul Bimbingan dan Konseling

53
Penjelasan Hasil Quiz :
Jika Anda memiliki 3 atau lebih jumlah checklist (jawaban
Ya) pada setiap kolom jumlah berarti Anda memiliki jenis
kecerdasan tersebut.
Nomor 1-5 : kecerdasan logika matematika
Nomor 6-10 : kecerdasan linguistik
Nomor 11-15 : kecerdasan spasial Nomor
16-20 : kecerdasan kinestetik
Nomor 21-25 : kecerdasan musikal Nomor
26-30 : kecerdasan interpersonal
Nomor 30-35 : kecerdasan intrapersonal
Nomor 36-40 : kecerdasan naturalis

B.Materi 2 :
MENGGALI POTENSI DIRI BERDASARKAN TEORI KECERDASAN MAJEMUK

Aktivitas siswa dalam kegiatan ini diarahkan pada kemampuan siswa untuk menemukan potensi
dirinya serta mampu menampilkannya di depan kelas. Aktivitas siswa ini dinamakan kegiatan “Gali
Potensi Diri”, dengan uraian kegiatan sebagai berikut.
1. Menuliskan potensi diri yang Anda miliki dan mampu Anda tampilkan di depan kelas (misalnya
menyanyi, memainkan alat musik, menggambar, mempresentasi hasil masakan, hapalan quran,
tutorial keterampilan tertentu, hasta karya, demo keterampilan dalam berolahraga, membuat
tulisan seperti puisi atau cerpen, menggunakan aplikasi komputer, dan sebagainya)
2. Menuliskan uraian langkah-langkah persiapan untuk presentasi di depan kelas yang akan Anda
lakukan. Misalnya jika menyanyi, dimulai dari memilih lagu, berlatih vocal, sampe berlatih
tampil membawakan lagu yang telah dipilih.
3. Melakukan latihan dan persiapan di rumah, termasuk
menuliskan segala hasil latihan dan persiapan tersebut ke
dalam bentuk Laporan Kegiatan “Gali Potensi Diri” disertai
dengan foto-foto saat Anda melakukan latihan atau persiapan
di rumah.
4. Menuliskan pula kesan-kesan yang Anda rasakan saat
atau selama Anda melakukan kegiatan latihan atau persiapan
kegiatan gali potensi diri ini dalam laporan Anda.
5. Mempresentasikannya di depan kelas (dipilih oleh
Guru Bimbingan dan Konseling).
Format Laporan :
A. Potensi diri yang akan ditampilkan di depan kelas beserta alasan mengapa Anda memilih hal
tersebut.
B. Langkah-langkah persiapan yang dilakukan.
C. Proses latihan dan persiapan di rumah, disertai foto-foto dan dokumentasi lengkap selama proses
tersebut.
D. Kesan-kesan selama melakukan latihan atau persiapan.
E. Format Cover Laporan :

Modul Bimbingan dan Konseling

54
LAPORAN KEGIATAN “GALI POTENSI DIRI”
(Tuliskan jenis potensi yang akan ditampilkannya mis.
“Shoes Painting” atau Menghias Sepatu)

LOGO SEKOLAH

NAMA SISWA : KELAS :

BIMBINGAN DAN KONSELING


SMA/SMK XXX TAHUN

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Cara mudah menghafal 8 kecerdasan majemuk adalah “SLIM N BIL (Spasial, Logic-mathematics,
Interpersonal, Musical, Naturalis, Bodily kinesthetic, Intrapersonal dan Lingustic)”

“Keyakinan itu seperti bahan bakar, inilah yang membuat doa, harapan, impian, amal, dan
action kita jadi lebih berisi. Jadi yakinlah pada dirimu sendiri!kamu bisa, pasti bisa, dan
harus bisa (dA)”

Modul Bimbingan dan Konseling

55
BAB VIII
PERILAKU KEWIRAUSAHAAN (KEMANDIRIAN PERILAKU
EKONOMIS)

Standar Kompetensi Kemandirian : Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku Ekonomis) Rumusan


Kompetensi: Mempelajari strategi dan peluang untuk berperilaku hemat, ulet,
sungguh-sungguh, dan kompetitif dalam keragaman kehidupan
Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu: 1 x 45 menit
Bidang: Pribadi
Fungsi: Pemahaman
Tujuan: 1. Siswa dapat menampilkan perilaku hemat dalam kehidupan sehari- hari
2. Siswa dapat termotivasi untuk memiliki sikap-sikap positif untuk Terwujudnya kesuksesan
Topik bahasan: 1. Tips Hidup Hemat
2. Kunci Kesuksesan (Kerja keras, tekun, ulet, dan Teliti)

A. Materi 1 :
TIPS HIDUP HEMAT

Setiap orang pada dasarnya menginginkan kesuksesan finansial dalam hidupnya, namun hanya
sedikit saja yang berhasil meraihnya. Mengapa? Jawaban atas pertanyaan ini akan diungkap pada
materi tentang "Tips hidup hemat" pada kesempatan kali ini.
Sebelum kita memulai materi ini, maka anda harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud
dengan hidup hemat. Jika anda menilai bahwa hidup hemat = pelit dan sangat bertentangan dengan
karakter serta kepribadian anda, maka anda keliru karena sesungguhnya definisi hemat atau
pengertian hidup hemat adalah proses efisiensi konsumsi di saat sekarang untuk dapat
mengkonsumsi lebih banyak di masa depan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan hidup boros
yang memiliki pengertian mengkonsumsi lebih banyak di saat sekarang dengan mengambil
kemampuan konsumsi dimasa mendatang.
Mengutip dari kata-kata bijak Robert T Kiyosaki yang juga seorang motivator dan pakar finansial
terkenal yang pernah menerbitkan banyak buku-buku best seller diantaranya Rich Dad Poor Dad,
Rich Dad's CASHFLOW Quadrant. "Setiap kali anda berhutang uang kepada seseorang, maka anda
akan menjadi pegawai dari uang mereka" yang bila diartikan bahwa kehidupan finansial yang baik
akan lebih mudah diwujudkan jika anda tak berhutang atau menghutangi seseorang. Jika
kalimat diatas terdengar klise dan mungkin terlalu universal bagi anda, maka mulai kini anda bisa
mempraktekkannya di mulai dari hal-hal yang kecil dan mudah dahulu dalam menghemat uang anda,
hal-hal apa sajakah itu?

Modul Bimbingan dan Konseling

56
1. Catat dan bukukan semua uang pemasukan dan pengeluaran anda.
Buat catatan yang sistematis guna memonitoring semua
uang masuk dan uang keluar. Minimalkan uang
pengeluaran dan maksimalkan sebagian besar uang yang
anda sisihkan untuk ditabung. Disiplin, komitmen serta
pengorbanan yang besar diperlukan pada tahap ini supaya
rencana ini dapat dilakukan dengan sukses. Ingat,
perubahan akan selalu terasa tidak enak di masa-masa
awal, terutama saat memutuskan untuk merubah pola
hidup. Namun seiring waktu, maka anda akan menjadi
terbiasa.

2. Rubah pola hidup konsumtif, gengsi dan hobi mahal yang memakan biaya.
Jangan pernah merasa malu dan minder saat anda harus memotong sebagian besar budget yang anda
miliki untuk ditabung dan merubah gaya hidup anda. Merubah gaya hidup bukan berarti anda harus
membuang "gaya" anda, tapi yang anda perlukan hanyalah menyiasatinya.

3. Buang pengeluaran rutin anda yang kurang diperlukan.


Buang pengeluaran rutin anda yang kurang diperlukan dan lakukan secara bertahap. Biaya
pengeluaran rutin yang kurang memiliki banyak manfaat sebaiknya diminimalisir seminim mungkin
atau buang saja jika memang diperlukan.

4. Bawa bekal dari rumah.


Jangan malu untuk membawa bekal baik makanan atau minuman dari rumah karena hal ini justru
mencerminkan kebiasaan hidup yang lebih sehat dibandingkan dengan membeli makanan diluar yang
belum tentu terjamin kebersihannya. Selain bisa menghemat, cara ini juga kini telah banyak
diaplikasikan oleh mereka yang ingin menimimalisir anggaran budgetnya atau tengah menjalankan
diet dengan menu makanan sehat.

5. Temukan hal-hal lain yang memakan biaya kemudian


alokasikan ke tabungan anda.
Langkah selanjutnya adalah menemukan hal-hal lain yang kurang
diperlukan dan anda anggap kerap memakan biaya kemudian
alokasikan ke tabungan anda. Semakin banyak anda menemukannya,
maka semakin cerah masa depan finansial anda. Ingat selalu pada
pencapaian serta tujuan akhir dan konsistensi dalam proses, itu yang
paling penting. Ingat, apa yang anda jalani saat ini adalah manifestasi
apa yang anda dapatkan esok hari.

Jangan lupa untuk tidak hanya menerapkannya pada anda saja, akan tetapi akan lebih baik lagi jika
anda juga bisa menerapkannya kepada teman dan orang di sekitar anda. Selalu percaya bahwa untuk
berkeliling dunia pun harus dimulai dengan satu langkah kecil. Jadi jangan pernah remehkan hal-hal
yang kecil karena siapa tahu justru karena hal-hal kecil yang anda lakukan bisa membawa anda
kepada kesuksesan yang besar.

Modul Bimbingan dan Konseling

57
AKTIVITAS SISWA

1. Catatlah keuangan anda selama satu minggu, pemasukan dan pengeluaran


2. Cobalah dianalisa apakah keuangan anda sudah baik atau masih ada yang perlu diperbaiki,
jika keadaannya masih lebih besar pengeluaran daripada pemasukan berarti ada yang salah
3. Cobalah memilih prioritas keuangan

B.Materi 2 :
KUNCI KESUKSESAN

Setiap orang dapat meraih kesuksesan, namun


benarkah bahwa sikap, mental dan motivasi kita
selama ini sudah menuju kearah kesuksesan? Jika
belum, maka kesuksesan yang Anda impikan
barulah isapan jempol semata. Menjadi sukses
bukanlah seperti berjalan di taman yang indah.
Berikut ini adalah beberapa sikap positif yang
harus dikembangkan untuk meraih kunci
kesuksesan, yaitu;
1. Kerja Keras
Kerja keras dapat diartikan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan atau yang dicita-citakan. Setiap agama menganjurkan umatnya untuk selalu
bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Contoh dari kerja keras yaitu Bella duduk di kelas X di daerahnya. Dia rajin belajar, membantu
orang tuanya yang berjualan dan belajar Al-qur’an di masjid. Tidak ada sedikit pun waktu yang
digunakan tanpa sesuatu yang bermanfaat.
Keutamaan Kerja Keras
a. Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya.
b. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik.
c. Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
d. Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain.
e. Turut serta dalam memajukan lingkungan sekitar dan negara.
f. Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok.

2. Tekun dan Ulet


Dalam Andas Besar Bahasa Indonesia tekun diartikan dengan rajin, keras hati, atau sungguh-
sungguh. Orang yang bersifat tekun ditunjukkan dengan kesungguhan dalam berusaha dan tetap
bersemangat dalam menjalankan segala sesuatu.
Ulet diartikan dengan kuat atau tidak mudah putus asa. Orang yang bersifat ulet berarti tidak
mudah menyerah meskipun banyak hambatan yang harus dihadapi.
Keutamaan Tekun dan Ulet
a. Menjadi orang yang disukai Tuhan.
b. Memiliki perencanaan yang matang dalam menjalankan sesuatu.
c. Pekerjaan menjadi cepat selesai sehingga tidak membuang waktu.
d. Bersikap disiplin dalam menyelesaikan sesuatu.

Modul Bimbingan dan Konseling

58
e. Tidak mudah bergantung pada orang lain.
f. Bersikap optimis dalam menjalani hidup.

3. TELITI
Teliti berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu. Orang yang teliti ditunjukkan
dengan cermat, penuh minat, dan berhati-hati dalam menjalankan sesuatu agar tidak terjadi kesalahan.
Lawan sikap teliti adalah ceroboh atau teledor. Orang yang bersifat teliti selalu sabar dan tidak asal
cepat dalam mengerjakan sesuatu. Termasuk dalam bicara, kita tidak boleh ceroboh, tetapi harus
cermat.

Keutamaan Teliti
a. Terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan sesuatu.
b. Terhindar dari sifat suudzan atau buruk sangka terhadap orang lain.
c. Meningkatkan kesempurnaan setiap pekerjaan.
d. Terhindar dari penyesalan akibat kegagalan yang disebabkan ketergesa-gesaan.

AKTIVITAS KELOMPOK

Presentasi Petunjuk
kegiatan:
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa!
2. Buatlah sebuah laporan biografi dari orang-orang sukses
3. Carilah data sebanyak-banyaknya melalui nara sumber, media massa, dan buku-buku
penunjang lainnya!
4. Presentasikan hasil laporan biografi di depan kelas!

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Bekerja keras itu menghasilkan, bekerja cerdas itu melipatgandakan, dan bekerja ikhlas itu
menentramkan”

“Muda berupaya, tua kaya raya. Muda menabung ,tua beruntung!”

Modul Bimbingan dan Konseling

59
BAB IX
WAWASAN DAN KESIAPAN KARIR

Standar Kompetensi Kemandirian : Wawasan dan Kesiapan Karir


Rumusan Kompetensi: Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam pekerjaan,
pendidikan dan aktivitas yang terfokus pada pengembangan alternatif karir yang lebih terarah
Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Bidang: Karir
Fungsi: Pengembangan
Tujuan: 1. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan siswa mengenai Wawasan pembelajaran dan studi
lanjutan
Topik bahasan: 1. Gaya belajar 2.Perencanaan Studi Lanjutan

A.Materi 1 :
GAYA
BELAJAR

1. Apa itu Gaya Belajar?

Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan
individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsirkan, mengorganisasi, merespon, dan
memikirkan informasi tersebut.
Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan
dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika anda sudah bisa mengenal gaya belajar Anda yakni
bagaimana Anda menyerap dan mengolah informasi, maka Anda akan dapat menjadikan belajar dan
berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Anda sendiri.

2. Mengapa Perlu Mengenali Gaya Belajar Anda Sendiri?

Pengenalan gaya belajar ini akan melahirkan


orang-orang yang lebih efektif untuk belajar dengan
cara berkelompok, bekajar secara sendiri-sendiri di
kamar, belajar dengan cara berdiskusi, dan lain
sebagainya. Gaya belajar dapat dibedakan menjadi
tiga. Pertama, gaya belajar visual; yaitu gaya belajar
yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai
alat untuk menyerap informasi. Kedua, Gaya belajar
auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak
menggunakan telinga sebagai alat untuk

Modul Bimbingan dan Konseling

60
menyerap informasi yang masuk. Ketiga adalah gaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang
lebih menekankan praktik langsung atas apa yang sedang dipelajari. Sebagai ilustrasi :
a. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.
b. Orang-orang auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain
c. Sementara orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik
langsung.
Untuk mengetahui sebagian dari ciri-ciri gaya belajar Anda , cobalah menyelesaikan lembar
aktivitas yang tersedia di bawah ini.

Aktivitas Siswa
Tipe manakah saya?
Berikan tanda cek (√) pada angka 1
= tidak pernah anda lakukan
2 = jarang anda lakukan 3
= selalu anda lakukan

Gaya Belajar Auditori


No Pernyataan 1 2 3
1 Teliti terhadap yang detail
2 Mengingat dengan mudah apa yang dilihat
3 Mempunyai masalah dengan intruksi lisan
4 Tidak mudah terganggu dengan suara gaduh
5 Pembaca cepat dan tekun
6 Lebih suka membaca daripada dibacakan
7 Lebih suka membaca metode demonstrasi daripada ceramah
8 Bila menyampaiakn gagasan sulit memilih kata
9 Rapi dan teratur
10 Penampilan sangat penting
Jumlah
Total

Gaya Belajar Visual


No Pernyataan 1 2 3
1 Bicara pada diri sendiri pada saat bekerja
2 Konsentrasi mudah terganggu oleh suara ribut
3 Senang bersuara keras ketika membaca
4 Sulit menulis,tetapi mudah bercerita
5 Pembicara yang pasih
6 Sulit belajar dalam suasana bising
7 Lebih suka music daripada lukisan
8 Bicara dalam irama yang terpola
9 Lebih suka gurauan lisan daripada membaca buku yang
humoris
10 Mudah menirukan nada,irama, dan warna suara
Jumlah
Total

Modul Bimbingan dan Konseling

61
Gaya Belajar kinestetik
No Pernyataan 1 2 3
1 Berbicara dengan perlahan
2 Menanggapi perhatian fisisk
3 Menyentuh orang untuk mendapat perhatian
4 Banyak bergerak dan selalu berorientasi pada fisisk
5 Menggunakan jari sebagai penunjuk dalam membaca
6 Banyak menggunakan isyarat tubuh
7 Tidak bisa diam dalam waktu lama
8 Menyukai permaiann yang menyibukan
9 Selalu ingin melakukan sesuatu
10 Tidak mudah mengingat letak geografi
Jumlah
Total

Contoh:
Jika skor anda:
Skor Auditori 25
Skor Visual 12
Skor Kinestetik 10
Maka anda termasuk orang yang cenderung memiliki gaya belajar auditori, yang lebih senang
mendapatkan informasi melalui ceramah-ceramah pembelajaran dari guru.

B.Materi 2 :
PERENCANAAN STUDI LANJUTAN

Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi


tentunya kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih baik akan
semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak bisa dipungkiri,
persaingan begitu ketat untuk mencapai pekerjaan. Disamping itu,
didalam agama dikatakan bahwa setiap insan wajib menuntut
ilmu sepanjang hayat, usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi
pikir akan mendatangkan pahala yang besar, kemiskinan sangat
beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya/hilangnya
keimanan).

1. Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk Perguruan Tinggi


Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional, jalur
akademik (biasanya disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu
pengetahuan serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh
gelar dan terbuka kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana).
Jalur pendidikan akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta sekolah tinggi. Jalur
profesional (sering disebut jenjang diploma)

Modul Bimbingan dan Konseling

62
menekankan pada penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan
kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu dan teknologi.
Secara umum perguruan tinggi di Indonesia di bedakan menjadi 6 (enam) jenis, Yaitu:
Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki
Karateristik yang berbeda.
a. Universitas, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional
(diploma) dalam sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi paling
beragam, mulai dari ilmu eksakta sampai sosial.
b. Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional
(diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut Pertanian Bogor, Institut
Teknologi Bandung, dan sebagainya.
c. Sekolah Tinggi, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau
profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi
manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi Akutansi (STAN), dan sebagainya.
d. Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau
sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi Sekretaris,
Akademi Perawat, dan sebagainya.

e. Politeknik, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang


pengetehuan khusus, misalnya politeknik elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.
f. Perguruan Tinggi Kedinasan
Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain
Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung terikat
dengan departemen bersangkutan , sehingga banyak yang bisa langsung mendapat pekerjaan
tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya murah bahkan
ada yang gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja (prospek cerah) serta fasilitas
lengkap. Untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-syarat tertentu, yang
terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya, setiap manusia memiliki
energi yang tidak terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat melakukan apa saja yang
diinginkannya. Apabila memiliki obsesi untuk sukses jalan akan terbentang menuju tujuan, asal
memiliki program dan melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan diri, serta lupa
mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa. IPDN,AKMIL,AKPOL,STAN, dan lain-lain

Modul Bimbingan dan Konseling

63
Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara garis
besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara: non test
(penelusuran bakat, minat, dan kemampuan,SNMPTN) tes, (ujian saringan masuk SBMPTN) yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.

2. Hal Penting Untuk Anda Ketahui


Pertimbangan mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut
a. Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah
kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan,
politikus, pengacara, pengusaha, dan lain-lain.
b. Fokus bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain- lain
c. Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan terlebih
dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program studi terkait dengan
kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan perguruan tinggi cenderung
berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan finansial/keuangan.
d. Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk didalamnya
daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran memang jurusan yang
menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun dan biaya praktikum relatif
lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua pas- pasan, tentu akan mendapat banyak
masalah, lain cerita jika orang tua Anda mampu untuk membiayainya.

Aktivitas Siswa
Tuliskan contoh perguruan tinggi yang Anda ketahui (negeri dan/swasta)
Jenis Perguruan
No Nama Perguruan tinggi Lokasi
Tinggi

1. Universitas

2. Institut

Sekolah tinggi
3.

Akademi
4.

Modul Bimbingan dan Konseling

64
5. Politeknik

Perguruan tinggi
6.
kedinasan

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Ilmu adalah harta karun yang akan selalu mengikuti kemanapun pemilikinya”

“Yang kita perlukan hanya SATU LANGKAH, kalo diam tidak akan terjadi apa- apa”

Modul Bimbingan dan Konseling

65
BAB X
KEMATANGAN HUBUNGAN DENGAN TEMAN
SEBAYA

Standar Kompetensi Kemandirian : Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya


Rumusan Kompetensi: Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang
lebih luas
Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Bidang: Sosial
Fungsi: Penyesuaian
Tujuan: 1. Siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
Topik bahasan: 1. Kerjasama (Team Work)
2. Menunda nikah dini adalah pilihan SMART

A.Materi 1 :

KERJASAMA (TEAM WORK)

1. Pentingnya Kerjasama
Manusia terlahir di dunia selain sebagai makhluk individu maupun sebagai mahkluk sosial,
maksudnya dalam kehidupan ini tak akan terlepas bagi seorang individu mempunyai hak-hak dan
kewajibannya untuk diri sendiri berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai makluk
social tak akan terlepas hubungannya membutuhkan dengan manusia lainnya.
Dalam menjalani kehidupan sebagai makluk
individu maupun sosial, sekiranya selalu perlu
dukungan kerjasama dalam menyelesaikan tugas
ataupun perkejaan dapat saja yang dibebankan kepada
diri kita untuk pencapaian tujuan bersama. Bagaimana
agar kita dapat memikat orang lain mengikuti cara
berfikir kita? Agar dapat menemukan suatu
kesepakatan dan dapat mulai mewujudkan kerjasama
diantaranya sebagai berikut :
a. Satu-satunya cara memperoleh manfaat
sepenuhnya dari perdebatan adalah
menghindarinya.

Modul Bimbingan dan Konseling

66
b. Membina Team Work
 Hindari Debat Kusir
 Hormati Pendapat Orang Lain, Hindari mengatakan “anda salah”
 Jika Anda salah mengakui dengan simpatik
 Mulai dengan cara yang ramah
 Mulai dengan hal-hal yang disepakati bersama
 Ajak orang lain berbicara banyak
 Buatlah agar usulan pendapat datang dari orang tersebut
 Beri tantangan
 Himbaulah dengan motif yang mulia
 Dramatisir ide Anda
 Cobalah dengan tulus melihat masalah dari sudut pandang orang lain

c. Komitmen untuk mendapatkan kerjasama yang antusias dengan :


Mempelajari prinsip-prinsip “mendapatkan kerjasama yang antusias“
Mengenali kesempatan di mana kita dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain
Mempelajari bagaiman menciptakan hubungan dengan win-win solution

Besikaplah tulus, jadilah sederhana dalam kata-kata, perilaku dan gerakan. Buatlah orang lain
senang saat Anda memberi perintah. Jika Anda dapat membuat orang tertawa, Anda dapat
berfikit dan membuatnya menyukai dan mempercayai Anda

Aktivitas Kelompok

Simulasi Game “THE LONGEST TIE”

Tujuan : Melatih kerjasama , sikap rela berkorban demi kelompok dan sikap
empati
Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
Waktu : 15 menit
Bahan/alat : Barang barang kelompok
Jumlah peserta : Berkelompok (7-20)
Jenis permainan : Games kerjasama dan kompetisi
Langkah permainan :
1. Peserta di bagi menjadi beberapa kelompok
2. Peserta membuat rangkaian dari barang- barang milik sendiri dengan anggota
kelompoknya

Evaluasi dan Refleksi :


1. Siapakah yang bersemangat untuk mengorbankan barang miliknya untuk keperluan
kelompoknya
2. kelompok mana yang rangkaiannya paling panjang?

Modul Bimbingan dan Konseling

67
3. Berapa barang yang dimiliki untuk membuat rangkaian ?
4. Apakah makna dari permainan ini?

Poin belajar yang diperoleh:


Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/ guru bimbingan dan konseling/ fasilitator
memfasilitasi peserta untuk menemukan poin poin belajar yaitu melatih kerjasama, sikap rela
berkorban demi kelompok dan melatih sikap empati pada kelompok

B.Materi 2 :

MENUNDA NIKAH DINI ADALAH PILIHAN “SMART”

Beberapa waktu lalu, dunia pendidikan kita


dihebohkan oleh adekan tak layak
dipertontonkan kepada masyarakat umum.
Seorang siswi SMP di Magetan, melakukan
perbuatan yang dilarang oleh agama dan
ditabukan oleh masyarakat yang terekam
melalui ponsel HP. Pernahkan anda bayangkan
itu menimpamu? Tentunya tidak bukan!!!
Dunia terus berkembang, mau tidak mau remaja harus mengikutinya. Mengikuti, bukan
berarti kita mau melakukan apapun tetapi kita harus selektif memilih dan memilahnya. Kendalanya
adalah kadang kita dikatakan nggak gaul kalau nggak mengikuti dan orang tua serta masyarakat akan
menilai kita anak nakal kalau kita berlebihan mengikutinya.Remaja harus pandai menempatkan diri
dalam pergaulan yang serba modern seperti saat ini
Perkembangan ukuran dan bentuk tubuh beserta
organ special yang menyertai sering kali menyita pikiran
remaja di masa-masa remaja ini. Pertanyaan – pertanyaan
menggunung disekitar perkembangan fisik dan psikologis
remaja. Cantikkah saya? Normalkah ukuran tubuh saya?
Menarikkah saya? Adalah contoh pertanyaan-

Modul Bimbingan dan Konseling

68
pertanyaan pada diri remaja. Sebenarnya yang disebut ”normal” atau ”ideal” itu ukurannya apa? Dan
siapa yang berhak untuk ngasih batasan? Asal kita tahu, citra diri kita termasuk citra pribadi kita
enggak dinilai dari hal ini. Namun menyangkut perilaku positif dan bertanggung jawab di mana aspek
biologis (perasaan suka dan disukai)), aspek psikologis (menggunakan perasaan dan pikiran), dan
aspek sosial di mana norma-norma yang ada ikut memengaruhi dalam satu kesatuan.Setiap orang
adalah unik. Spesial atau enggaknya bukan ditentukan oleh bentuk dan ukuran tubuh yang kita miliki.
Namun menyangkut perilaku yang kita tunjukkan dan bagaimana kita menempatkannya.
Putuskan untuk menunggu
Kita semua pasti sudah tahu konsekuensi yang kita tanggung kalau melakukan hubungan seks
sebelum nikah. Dalam keyakinan apa pun hal ini merupakan perbuatan dosa dan bisa menimbulkan
kehamilan di luar nikah. Sementara jika dilihat secara biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi
hampir dipastikan seusia kita belum siap menjadi ayah dan ibu. Apalagi jika dilakukan secara enggak
aman, maka akan berpotensi terhadap penularan HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS)
lainnya. Dalam pertemanan atau di lingkungan kita pun bisa menjadi enggak percaya diri (pe-de) lagi
dalam pergaulan. Perlu juga dipikirkan, bagaimana dengan kesempatan untuk sekolah atau berkarier
demi masa depan kita? Coba renungkan, betapa banyak konsekuensi yang harus kita tanggung.
Sementara jika kita menunda hubungan seks hingga saat yang sah (dalam perkawinan), kita
dapat menghitung keuntungan-keuntungan yang bisa didapat.

1. Kesempatan untuk menikmati hidup dan


merencanakan masa depan

Dengan menunda hubungan seks memberikan


kita lebih banyak waktu untuk menikmati hidup,
bermain bersama teman- teman, belajar tentang
mengenal lawan jenis, belajar tentang
menyiapkan diri untuk pernikahan, dan dapat
menyiapkan diri untuk meraih masa depan yang
baik.

Modul Bimbingan dan Konseling

69
2. Terhindar dari stres

Tentu saja. Kita enggak perlu stres setiap hari memikirkan apakah pacar kita akan hamil atau
enggak. Kita enggak perlu memikirkan bagaimana kalau kita enggak perawan lagi. Atau enggak
perlu memikirkan apakah kita terkena HIV/AIDS serta infeksi menular seksual lainnya.

3. Lebih percaya diri (PD)

Kita lebih yakin dengan konsep diri kita. Bangga dan menjadi percaya diri. Dengan memandang
diri lebih positif akan membantu kita untuk memandang orang lain secara positif, termasuk
hubungan yang kita bangun. Kita menjadi percaya diri karena melakukan hal-hal positif dan
merasakan kebahagiaan dan kepuasan hidup.

4. Membuat hidup lebih sehat

Menunda hubungan seks menghindari risiko penyakit dan kerusakan terhadap tubuh kita. Kita
dapat menjaga tubuh kita dan orang lain dari penyakit dan kerusakan. Jadi, kalau tubuh sehat kita
dapat melakukan aktivitas secara baik dan menyenangkan.

Jawa Pos, menuliskan bahwa salah satu sebab kanker serviks pada perempuan adalah
karena menikah diusia dibawah 18 tahun. Usia kalian baru 15-17 tahun, jadi
sepantasnyalah kalau belajar untuk meraih cita-cita, hidup berprestasi dalam
menyongsong masa depan adalah yang utama bagi remaja. Itu sebabnya mengapa
menunda hubungan seks kita katakan sebagai sebuah pilihan SMART.

Aktivitas Siswa I :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Coba jelaskan bagaimanakah cara menjadi remaja ideal?


Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………
………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………..

2. Berilah contoh :
a. Remaja yang berprestasi :
………………………………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………………………………
Modul Bimbingan dan Konseling

70
……………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………..
b. Remaja “yang nakal”:
………………………………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………

3. Jelaskan keuntungan-keuntungan apabila kita menghindari hubungan diluar nikah pada


masa remaja!
Jawab:

……………………………………………………………………………………………………………
………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………
…………………………………………………………………………………………………………….
……………………..

4. Berilah contoh penyakit seks menular !


Jawab :
……………………………………………………………………………………………………………
………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………..

5. Apa yang anda ketahui tentang kanker serviks?


Jawab :

......
……………………………………………………………………………………………………………
…………….....
.........................................................................................................................................

Modul Bimbingan dan Konseling

71
......................................
………………………………………………………………………………………………

Aktivitas II :

Cobalah anda komentari kisah remaja di SMP di Magetan diatas! Jelaskan pula cara-cara apa yang
bisa anda lakukan agar tidak terjebak pada pergaulan bebas!

Komentar
….

Modul Bimbingan dan Konseling

72
Cara-cara yang anda bisa lakukan agar tidak terjebak pada pergaulan bebas?

Tanda Tangan
Catatan Guru
Tanggal Guru
Pembimbing
Pembimbing

“Tidak banyak yang dapat kita lakukan sendirian, sangat banyak yang data kita lakukan
bersama-sama (Hellen Keller)

“Raihlah PRESTASI, karena ia tidak mendatangimu, tetapi engkau yang menjemputnya”

Modul Bimbingan dan Konseling

73
BAB XI
PERSIAPAN DIRI UNTUK PERNIKAHAN DAN HIDUP
BERKELUARGA

Standar Kompetensi Kemandirian : Persiapan Diri untuk Pernikahan dan Hidup Berkeluarga
Rumusan Kompetensi: Mempelajari perilaku kolaborasi antar jenis dalam ragam kehidupan
Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap
Alokasi Waktu: 1 x 45 menit
Bidang: Pribadi
Fungsi: Informasi
Tujuan: Siswa memahami bahaya Virus HIV-AIDS
Topik bahasan: 1. Apa itu HIV- AIDS?

A. Materi :
APA ITU HIV – AIDS?

1. Pengertian
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune
Deficiency Syndrome atau kumpulan gejala atau
sindroma akibat dari kekurangan sistem kekebalan
tubuh. Sedangkan HIV adalah singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus, jadi HIV adalah virus yang
menginfeksi manusia dan menyebabkan AIDS. Jadi
AIDS merupakan suatu fase dari infeksi HIV.

2. Penyebab
a. Penularan seksual
Penularan (transmisi) HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara alat reproduksi
laki-laki dan perempuan
b. Kontaminasi patogen melalui darah
Jalur penularan ini terutama berhubungan dengan pengguna obat suntik, penderita
hemofilia, dan resipien transfusi darah dan produk darah.
c. Penularan masa perinatal
Transmisi HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui rahim (in utero) selama masa
perinatal, yaitu minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat persalinan. Bila tidak ditangani,
tingkat penularan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan adalah sebesar 25%.
Namun demikian, jika sang ibu memiliki akses terhadap terapi antiretrovirus dan melahirkan
dengan cara bedah caesar, tingkat penularannya hanya sebesar 1%.Sejumlah faktor dapat
memengaruhi risiko infeksi, terutama beban virus pada ibu saat persalinan (semakin tinggi
beban virus, semakin tinggi risikonya). Menyusui meningkatkan risiko penularan sebesar 4%.

Modul Bimbingan dan Konseling

74
3. Gejala dan Kontaminasi
a. Penyakit paru-paru utama
Pneumonia pneumocystis (PCP) jarang dijumpai pada orang
sehat yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, tetapi
umumnya dijumpai pada orang yang terinfeksi HIV.
b. Penyakit saluran pencernaan utama
Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut
ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur
(jamur kandidiasis) atau virus (herpes simpleks-1 atau virus sitomegalo). Ia pun dapat
disebabkan oleh mikobakteria, meskipun kasusnya langka. Diare kronis yang tidak dapat
dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai penyebab; antara lain infeksi
bakteri dan parasit yang umum (sepertiSalmonella, Shigella, Listeria, Kampilobakter, dan
Echerichia coli). Serta infeksi oportunistik yang tidak umum dan
virus (seperti kriptosporidiosis, mikrosporidiosis, Mycobacterium avium
complex, dan virus sitomegalo (CMV) yang merupakan penyebab kolitis).
c. Penyakit syaraf dan kejiwaan utama
Infeksi HIV dapat menimbulkan beragam kelainan tingkah laku karena gangguan pada syaraf
(neuropsychiatric sequelae), yang disebabkan oleh infeksi organisma atas sistem syaraf yang
telah menjadi rentan, atau sebagai akibat langsung dari penyakit itu sendiri.
d. Kanker dan tumor ganas (malignan)
Pasien dengan infeksi HIV pada dasarnya memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap
terjadinya beberapa kanker. Hal ini karena infeksi oleh virus DNA penyebab mutasi genetik;
yaitu terutama virus Epstein-Barr (EBV), virus herpes Sarkoma Kaposi (KSHV), dan virus
papiloma manusia (HPV).
e. Infeksi oportunistik lainnya
Pasien AIDS biasanya menderita infeksi oportunistik dengan gejala tidak spesifik, terutama
demam ringan dan kehilangan berat badan. Infeksi oportunistik ini termasuk infeksi
Mycobacterium avium-intracellulare dan virus sitomegalo. Virus sitomegalo dapat
menyebabkan gangguan radang pada usus besar (kolitis) seperti yang dijelaskan di atas, dan
gangguan radang pada retina mata (retinitis sitomegalovirus), yang dapat menyebabkan
kebutaan. Infeksi yang disebabkan oleh jamur Penicillium marneffei, atau disebut Penisiliosis,
kini adalah infeksi oportunistik ketiga yang paling umum (setelah tuberkulosis dan
kriptokokosis) pada orang yang positif HIV di daerah endemik Asia Tenggara.

4. Tanda-tanda
Pada orang dewasa, 3 tanda-tanda utama AIDS adalah:
a. Kehilangan 10% dari berat badan lebih dari satu bulan tanpa penyebab.
b. Diare lebih dari satu bulan.
c. Demam yang berlangsung selama lebih dari satu bulan baik konstan atau datang dan pergi.

Modul Bimbingan dan Konseling

75
Pada orang dewasa, 5 tanda minor AIDS adalah:
a. Batuk kering yang tidak sembuh-sembuh.
b. Kulit gatal di seluruh tubuh.
c. Herpes zoster (mirip cacar air, atau disebabkan virus yang juga mengakibatkan cacar air,
virus herpes) yang tidak kunjung sembuh.
d. Candidiasis, yang putih, mengangkat ruam pada mulut, lidah, atau tenggorokan.
e. Pembengkakan kelenjar (di leher, ketiak, atau selangkangan) dengan atau tanpa infeksi aktif.

Orang dewasa dapat didiagnosis mengidap AIDS, jika memiliki minimal 2 tanda-tanda utama dan
satu tanda minor. Tapi, itu sudah cukup untuk membuat diagnosis AIDS jika seseorang mengidap
kanker kulit (disebut Karposi, yang biasanya kemerah-merahan, ungu, atau bintik-bintik hitam
pada kulit yang dapat menjadi besar dan menyakitkan) atau kriptokokal meningitis (infeksi pada
meliputi otak yang menyebabkan demam, leher kaku, sakit kepala, kebingungan, dan
ketidakmampuan untuk bangun). Pada anak- anak, 3 tanda-tanda utama AIDS adalah:
a. Berat badan, atau pertumbuhan lambat.
b. Diare berat selama 14 hari atau lebih.
c. Demam selama lebih dari satu bulan.

Pada anak-anak, 5 tanda minor AIDS adalah:


a. Kulit gatal di seluruh tubuh.
b. Pembengkakan kelenjar (di leher, ketiak, atau
selangkangan)
c. Candidiasis (bintik-bintik putih) di dalam
mulut, lidah, atau tenggorokan
d. Infeksi pada telinga, tenggorokan, dan
infeksi lainnya
e. Batuk yang tidak sembuh-sembuh.

Tanda kecil lainnya adalah jika sang ibu telah dinyatakan positif HIV / AIDS atau memiliki
tanda-tanda AIDS. Bagi seorang anak untuk dapat didiagnosis dengan AIDS, maka harus ada 2
besar dan 2 kecil tanda-tanda yang tercantum di atas.

5. Dampak Sosial Budaya


a. Stigma Masyarakat/ Hukuman Sosial
Hukuman sosial atau stigma oleh masyarakat di berbagai belahan dunia terhadap pengidap
AIDS terdapat dalam berbagai cara, antara lain tindakan-tindakan pengasingan, penolakan,
diskriminasi, dan penghindaran atas orang yang diduga terinfeksi HIV

Modul Bimbingan dan Konseling

76
b. Dampak ekonomi
HIV dan AIDS memperlambat pertumbuhan ekonomi dengan
menghancurkan jumlah manusia dengan kemampuan produksi (human
capital). Tanpa nutrisi yang baik, fasilitas kesehatan dan obat yang ada di
negara-negara berkembang, orang di negara-negara tersebut menjadi korban
AIDS. Mereka tidak hanya tidak dapat bekerja, tetapi juga akan
membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai. Ramalan bahwa hal ini
akan menyebabkan runtuhnya ekonomi dan hubungan di daerah. Di daerah
yang terinfeksi berat, epidemik telah meninggalkan banyak anak yatim piatu
yang dirawat oleh kakek dan neneknya yang telah tua.

A
k
ti
v
it
a
s
S
is
w
a
M
e
m
b
u
a
t
K
li
p
i
n
g

1. Carilah sumber informasi (dari Koran, majalah, web, blog, dll) tentang kasus
penderita HIV-Aids.
2. Buatlah kliping dari sumber informasi tersebut. (tuliskan sumber informasi
yang jelas di kliping yang dibuat)
3. Berikan analisa anda mencakup faktor penyebab, gejala, tanda-tanda, dampak
yang dialami oleh penderita HIV-aids tersebut
4. Berikan opini/pendapat anda agar terhindar dari infeksi HIV-aids
Tanda
Catatan Guru
Tanggal Tangan Guru
Pembimbing
Pembimbing

“kemarin adalah sejarah, hari ini adalah anugerah. Buatlah sejarah terbaik
dalam hidupmu dengan melakukan hal yang baik”

“Lebih baik mencegah daripada mengobati”

Anda mungkin juga menyukai