Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan
itu kami menyampaikan terima kasih terutama kepada guru bidang studi PAg,
yaitu Bapak Jajang Sutardi,S.Pd.I M.Pd dan kepada semua pihak yang telah
Adapaun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
PAI yang telah diberikan oleh Bapak Jajang Sutardi,S.Pd.I M.Pd. Selain itu
makalah ini juga di buat sebagai suatu kajian terhadap pengetahuan mengenai
berani hidup jujur. Dengan memaparkan materi antara lain : Berani Hidup Jujur.
Kami meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3.... Tujuan........................................................................................................ 1
1.4.... Manfaat...................................................................................................... 1
3.1.... Kesimpulan................................................................................................ 7
3.2.... Saran.......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan
dunia. Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas
kebongan, khianat serta perbuatan curang. Karena mulianya orang yang jujur, baik
di sisi Allah maupun di sisi manusia, kejujuran harus ditegakkan meskipun berat
dan susah. Ungkapan tentang “orang jujur akan hancur” merupakan keliru. Allah
SWT menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini merupakan bukti kesktian jujur.
Keujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika berkata jujur,
tidak akan ada ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang
Akan tetapi, saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari masih
kurang seperti perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak-anak dibangku
sekolah.
berikut:
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan yang dapat kita capai adalah sebagai
berikut :
berprilaku.
1.3.2 Menguatkan sifat kejujuran dengan didukung dengan ayat Al-Quran dan
Hadits.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi siswa dan guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk
1.4.2 Makalah ini juga bisa berfungsi sebagai sumber referensi dalam kegiatan belajar
mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang
artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan
perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji
(mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan.
antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi kalau suatu berita sesuai
dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak
maka dikatakan dusta. Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga
kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba
akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
Syari’at Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat jujur dalam segala
keadaan, walaupun secara lahir kejujuran tersebut akan merugikan diri sendiri.
Allah SWT telah berfirman dalam Surat An-Nisaa Ayat 135 yang berbunyi:
۞ َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا ُك وُنوْا َقَّٰو ِم يَن ِبٱۡل ِقۡس ِط ُش َهَدٓاَء ِهَّلِل َو َلۡو َع َلٰٓى َأنُفِس ُك ۡم َأِو ٱۡل َٰو ِل َد ۡي ِن َو ٱَأۡلۡق َر ِبيَۚن ِإن َيُكۡن َغ ِنًّي ا َأۡو
١٣٥ َفِقيٗر ا َفٱُهَّلل َأۡو َلٰى ِبِهَم ۖا َفاَل َتَّتِبُعوْا ٱۡل َهَو ٰٓى َأن َتۡع ِد ُلوْۚا َو ِإن َتۡل ٓۥُو ْا َأۡو ُتۡع ِر ُضوْا َفِإَّن ٱَهَّلل َك اَن ِبَم ا َتۡع َم ُلوَن َخ ِبيٗر ا
Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-
benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka
Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar-balikan ( kata-
kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” ( Q.S. An- Nisaa’ : 135 ),.
Allah selalu memerintahkan kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan
١١٩ َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا ٱَّتُقوْا ٱَهَّلل َو ُك وُنوْا َم َع ٱلَّٰص ِدِقيَن,
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagai sesorang
yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yan,g ada pada batinnya.
korupsi.
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. Bersabda “Tanda
orang munafik itu ada 3, yaitu : Apabila berbicara dusta, apabila berjanji
Allah Swt. Menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba
(kebenarannya).
ت َتۡج ِر ي ِم ن َتۡح ِتَه ا ٱَأۡلۡن َٰه ُر َٰخ ِل ِد يَن ِفيَه ٓا َأَب ٗد ۖا َّر ِض َي ٱُهَّلل َع ۡن ُهۡمٞ َقاَل ٱُهَّلل َٰه َذ ا َيۡو ُم َينَفُع ٱلَّٰص ِدِقيَن ِص ۡد ُقُهۚۡم َلُهۡم َج َّٰن
١١٩ َو َر ُضوْا َع ۡن ُۚه َٰذ ِلَك ٱۡل َفۡو ُز ٱۡل َعِظ يُم
Artinya : “Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-
orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya
berani antonimnya adalah al-jubn yang berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk
menggambarkan kesabaran di medan perang. Sisi positif dari sikap berani yaitu
resiko dalam rangka membela kehormatannya. Tetapi sikap ini bila tidak
kehinaan.
Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu
seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada
diri seorang pengecut sukar didapatkan sikap sabar dan berani. Selain itu Syaja’ah
semestinya.
bukan sinonim ‘adam al-khauf (tidak takut sama sekali)” Berdasarkan pengertian
yang ada di atas, dipahami bahwa berani terhadap sesuatu bukan berarti hilangnya
maslahat.
menegakkan kebenaran.
Dari dua macam syaja’ah (keberanian) tersebut di atas, maka syaja’ah dapat
a) Memiliki daya tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan
mungkin saja bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah Swt.
yang zalim.
bertanggung jawab.
d) Berani mengakui kesalahan salah satu orang yang memiliki sifat pengecut yang
tidak mau mengakui kesalahan dan mencari kambing hitam, bersikap ”lempar
batu sembunyi tangan” Orang yang memiliki sifat syajā’ah berani mengakui
jawab.
e) Bersikap obyektif terhadap diri sendiri. Ada orang yang cenderung bersikap
menganggap dirinya bodoh, tidak mampu berbuat apaapa dan tidak memiliki
kelebihan apapun. Kedua sikap tersebut jelas tidak proporsional dan tidak
obyektif. Orang yang berani akan bersikap obyektif, dalam mengenali dirinya
f) Menahan nafsu di saat marah, seseorang dikatakan berani bila ia tetap mampu
Dalam ajaran agama Islam sifat perwira ini sangat di anjurkan untuk di miliki
setiap muslim, sebab selain merupakan sifat terpuji juga dapat mendatangkan
(perwira) akan menimbulkan hikmah dalam bentuk sifat mulia, cepat, tanggap,
Berperilaku jujur sehari - hari penting, karena jujur adalah sifat ahlakul
karimah, yaitu sifat terpuji. Jika jujur sudah menjadi kebiasaan sehari-hari kita,
maka semua pekerjaan akan terasa lebih tenang, semua masalah akan mudah
tidak ada beban masalah. Jika kita suka berperilaku tidak jujur maka hidup kita
Membisakan berperilaku jujur harus dari kecil agar tidak susah melakukannya.
Cara membiasakan berperilaku jujur sejak kacil misalnya diajarkan untuk tidak
yang terlalu banyak, mengatakan apapun sesuai dengan kenyataan, dan lain-lain.
Kita harus menanamkan kesadaran untuk selalu berperilaku jujur dan menyadari
apa akibat dari kebohongan. Jika kita sudah bisa membiasakan berperilaku jujur
maka kita mudah mendapat teman, mudah mendapat pekerjaan, mudah mendapat
Kita harus menyadari akibat dari kebohongan, sehingga kita bisa menjauhi
kepercayaan orang lain terhadap kita, susah mendapatkan teman bahkan tidak
niat, dan pelakunya bisa dikatakan sebagai pendusta, sebagaimana kisah tiga
orang yang dihadapkan kepada Allah, yaitu seorang mujahid, seorang qari’, dan
seorang dermawan. Allah menilai ketiganya telah berdusta, bukan pada perbuatan
2. Jujur dalam ucapan. Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak berkata
kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis
3. Jujur dalam tekad dan memenuhi janji. Contohnya seperti ucapan seseorang,
di jalan Allah.” Maka yang seperti ini adalah tekad. Terkadang benar, tetapi
adakalanya juga ragu-ragu atau dusta. Hal ini sebagaimana firman Allah: “Di
antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di
antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak
“Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah,
pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang
saleh.’ Maka, setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-
Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah
4. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batin, hingga
5. Jujur dalam kedudukan agama. Ini adalah kedudukan yang paling tinggi,
sebagaimana jujur dalam rasa takut dan pengharapan, dalam rasa cinta dan
tawakkal. Perkara-perkara ini mempunyai landasan yang kuat, dan akan tampak
kalau dipahami hakikat dan tujuannya. Kalau seseorang menjadi sempurna dengan
kejujurannya maka akan dikatakan orang ini adalah benar dan jujur, sebagaimana
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kejujuran merupakan sifat yang tertanam pada diri manusia yang pada
dasarnya kemauan pada diri manusia itu sendiri dengan membiasakan diri dan
rasa kepercayaan diri yang kuat akan cenderung berdampak positif dari pada
negative. Jika menerapkan sikap jujur, secara tidak langsung kita telah melatih
kemampuan kita. Sampai dimana kemampuan kita? Itu pernyataan yang akan
3.2 Saran
Kita sebagai seorang muslim harus bisa berperilaku jujur dalam melakukan
DAFTAR PUSTAKA
https://bukubiruku.com/pentingnya-mempunyai-sifat-jujur/
http://ainiyahnur31.blogspot.com/2015/01/pentingnya-perilaku-jujur.html
http://mfahrisetiono.blogspot.com/2016/09/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang.html