SKRIPSI
Oleh:
St. Sholikhah
NIM. T201511060
iv
Tugas akhir (Skripsi) untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) ini saya
persembahkan untuk :
1. Bapak Mat Kholiq dan ibu Sabti yang telah mendo’akan serta selalu
memberi kesempatan kepada saya untuk menuntut ilmu hingga saat ini.
Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas
dengan lancar. Sholawat serta Salam untuk Nabi Muhammad SAW atas
sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan.
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor IAIN Jember
2. Ibu Dr. Hj. Mukniah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan
3. Bapak Drs. H. Mahrus, M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam
5. Segenap Jajaran Dosen dan Staff Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
6. Ibu Ike Yuni Rahmawati, S.Pd.I Kepala RA Perwanida 02, dan guru-guru RA
vi
penulis mendapat balasan yang baik dari Allah SWT. Penulis berharap semoga
apa yang terkandung dalam skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
St. Sholikhah
NIM. T201511060
vi
Salah satu kemampuan anak usia dini yang sedang berkembang adalah
kemampuan bahasa. Ketika anak-anak berinteraksi dengan orang lain, anak-anak
sekaligus akan belajar tentang bahasa, namun bahasa yang digunakan sering kali
tidak tepat. Bermain adalah karakteristik anak usia dini. Permainan pesan berbisik
merupakan permainan yang dapat meningkatkan kemampuan bahasa. Pada
Kelompok A di RA Perwanida 02 Tegalwangi, Umbulsari, Jember, ditemukan
beberapa anak yang kemampuan bahasanya masih belum sesuai dengan standar
tingkat pencapaian perkembangan anak dengan terlihatnya siswa yang
berinteraksi menggunakan bahasa Indonesia disertai bahasa daerah.
Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana
langkah-langkah meningkatkan kemampuan bahasa reseptif melalui permainan
pesan berbisik pada kelompok A Raudhatul Athfal Perwanida 02 Tegalwangi,
Umbulsari, Jember Tahun Pelajaran 2018/2019, dan hasilnya? 2) Bagaimana
langkah-langkah meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif melalui permainan
pesan berbisik pada kelompok A Raudhatul Athfal Perwanida 02 Tegalwangi,
Umbulsari, Jember Tahun Pelajaran 2018/2019, dan hasilnya?
Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan langkah-langkah
meningkatkan kemampuan bahasa reseptif melalui permainan pesan berbisik pada
kelompok A Raudhatul Athfal Perwanida 02 Tegalwangi, Umbulsari, Jember
Tahun Pelajaran 2018/2019, dan hasilnya. 2) Mendeskripsikan langkah-langkah
meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif melalui permainan pesan berbisik
pada kelompok A Raudhatul Athfal Perwanida 02 Tegalwangi, Umbulsari, Jember
Tahun Pelajaran 2018/2019, dan hasilnya.
Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah penelitian deskritif dan teknik
pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara
mendalam dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif dan
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian
ini memperoleh kesimpulan 1)Langkah-langkah meningkatkan kemampuan
bahasa reseptif melalui permainan pesan berbisik pada kelompok A Raudhatul
Athfal Perwanida 02 Tegalwangi, Umbulsari, Jember Tahun Pelajaran 2018/2019
adalah melalui kegiatan menyimak perkataan orang lain dengan menggunakan
satu kata, dua kata, tiga kata, dan empat kata. Dan hasilnya adalah dari 21 anak
terdapat 4 anak berkembang sangat baik, 13 anak berkembang sesuai harapan, dan
4 anak mulai berkembang. 2) Langkah-langkah meningkatkan kemampuan bahasa
ekspresif melalui permainan pesan berbisik pada kelompok A Raudhatul Athfal
Perwanida 02 Tegalwangi, Umbulsari, Jember Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah
melalui kegiatan mengulang kalimat sederhana dengan menggunakan satu kata,
dua kata, tiga kata, dan empat kata. Dan hasilnya adalah dari 21 anak terdapat 5
anak berkembang sangat baik, 13 anak berkembang sesuai harapan, dan 3 anak
mulai berkembang.
vi
HALAMAN JUDUL.............................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................iii
HALAMAN MOTTO...........................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................vi
ABSTRAK SKRIPSI.............................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Fokus Penelitian......................................................................7
C. Tujuan Penelitian....................................................................7
D. Manfaat Penelitian..................................................................8
E. Definisi Istilah........................................................................9
A. Penelitian Terdahulu...............................................................12
B. Kajian Teori............................................................................18
1. Hakekat Bahasa................................................................18
B. Lokasi Penelitian....................................................................48
C. Subyek Penelitian...................................................................48
E. Analisis Data...........................................................................52
F. Keabsahan Data......................................................................54
A. Penelitian Terdahulu...............................................................12
B. Kajian Teori............................................................................18
1. Hakekat Bahasa................................................................18
B. Saran-saran.............................................................................89
DAFTAR PUSTAKA............................................................................91
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
2. Matrik Penelitian
3. Pedoman Penelitian
4. Jurnal Penelitian
5. Struktur organisasi
6. Gambar/Denah
8. RPPH
9. Penilaian Harian
A. Penelitian Terdahulu...............................................................12
B. Kajian Teori............................................................................18
1. Hakekat Bahasa................................................................18
No H
2.1 Persamaan dan Perbedaan...........................................................16
No H
3.1 Komponen dalam analisis data (interaktive model).......................53
xiii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dibutuhkan oleh anak usia dini, dan merupakan awal dari tahap-tahap
pendidikan yang kelak akan dijalani. Hal ini dikarenakan pada masa
secara optimal. Hal ini senada dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003
1
Mukhtar Latif et. al, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori Dan Aplikasi (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), 21.
2
Sekretariat Negara RI, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide dan pikiran kepada orang
lain, sehingga orang lain yang diajak berkomunikasi akan lebih mudah
mengerti dan memahami apa maksud dari ucapan kita. Sebagaimana yang
sering kali tidak tepat. Kemampuan bahasa anak usia dini memang masih
melalui komunikasi yang aktif dengan menggunakan bahasa yang baik dan
usia dini berada dalam masa perkembangan kecerdasan dan bahasa yang
sangat pesat. Mereka memiliki kapasitas besar untuk belajar kata-kata dan
3
Rini Hildayani et. al, Modul Psikologi Perkembangan Anak (Jakarta: Universitas Terbuka, 2014),
7.1.
4
George S. Morrison, Dasar-Dasar Pendidikan Anak usia Dini (PAUD), terj. Suci Romadhona &
Apri Widiastuti (Jakarta: PT. Indeks, 2012), 255.
baik akan mempengaruhi kualitas dari suatu interaksi antara seorang anak
dengan anak lain maupun antara seorang anak dengan orang yang lebih
itu tiada hari tanpa bermain. Bermain adalah salah satu strategi
atau cara untuk meningkatkan kemampuan tertentu pada anak. Hal ini
masing. Akan tetapi “Islam juga memberikan petunjuk agar umat Islam
5
Baverly Otto, Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini, terj. Tim Penerjemah Prenadamedia
Group (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), 3.
6
Masitoh et. al, Modul Strategi Pembelajaran TK (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), 1.19.
telah disebutkan oleh Allah SWT dalam surat Al- Jumuah ayat 11:
Ketika seorang anak berada pada usia tertentu, ada standar tingkat
Nomer 137 Tahun 2014 Pasal I ayat 2 dan 3 tahun 2014 tentang Standar
7
Atik Wartini & Muhammad Askar,” Al-quran dan Pemanfaatan Permainan Edukatif pada Anak
Usia Dini”, Al-Afkar, 1 (April, 2015), 100-101.
8
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran Departemen Agama RI, Alhidayah Al-Quran Tafsir Per Kata
Tajwid Kode Angka, (Tangerang: Kalim, 2011), 555.
4-5 tahun yang mencakup dua hal yaitu memahami bahasa dan
awal kemampuan bahasa yang dapat dipelajari oleh seorang anak, dan
ekspresif).
sosial”.10
9
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Permendikbud No. 137 Pasal 1 Ayat 2 dan 3
tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
10
Baverly Otto, Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini, terj. Tim Penerjemah Prenadamedia
Group (Jakarta: Prenadamedia, 2015), 3-4.
ketika anak berusaha mendengar suara yng sangat pelan (bisikan) dan
dalam menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari cara anak
namun disertai dengan bahasa daerah yaitu bahasa Jawa atau bahasa
11
Tadkiroatun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Modul Bermain dan Permainan Anak (Tangerang :
Universitas Terbuka, 2015), 8.23.
12
Ibid., 8.48.
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
13
Eny Hariyanti, Wawancara, Jember, 4 Februari 2019.
14
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember, 2018), 45.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
15
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember, 2018), 45.
E. Definisi Istilah
1. Kemampuan bahasa
16
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember, 2018), 45.
kekalahan.18
F. Sistematika Pembahasan
skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format
17
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas
Terbuka,2014), 1.5.
18
Tadkiroatun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Modul Bermain dan Permainan Anak (Tangerang:
Universitas Terbuka, 2015), 7.6.
BAB II, Kajian Kepustakaan, pada bab ini berisi tentang penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan kajian teori yang
BAB III, Metodologi Penelitian, pada bab ini berisi tentang metode
BAB IV, Hasil Penelitian, pada bab ini berisi tentang penyajian
BAB V, Penutup, pada bab ini merupakan bab terakhir yang berisi
19
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember, 2018), 48.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
20
Amalia Fauziah, Pengaruh Metode Permaianan Bahasa Biisik Berantai terhadap Keterampilan
Minyimak Pantun (Quisi Eksperimen pada Kelas IV SDN Bekasi Jaya II), 2015 Skripsi
(Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).
12
Sekolah Dasar.
siklus II, dan siklus III yang telah dilaksanakan selama penelitian,
anak, dan siklus III ada 24 anak yang kemampuan berbahasa berkembang
65,8%, siklus II 78%, dan pada siklus III mengembang menjadi 84%.
Pelajaran 2013/2014.
pengembangan bahasa.
Rancaekek.22
Aktivitas belajar siswa pada siklus I ialah 65,07% dengan kategori cukup
85,28% dengan kategori sangat aktif. Rata-rata aktivitas guru pada siklus
I ialah 82,5% dengan kategori sangat aktif, sedangkan pada siklus II ialah
Tabel 2.1
Persamaan dan
Perbedaan
1 2 3 4 5
1. Amalia Pengaruh Metode Penelitian yang Peneliti
Fauziah (2015) Permainan telah dilakukan menggunakan
Bahasa Bisik sama-sama meneliti pendekatan
Berantai terhadap tentang metode Deskriptif
Keterampilan permainan bisik Kualitatif,
Menyimak berantai membahas
Pantun (Quisi bahasa,
Eksperimen pada jenjang
Kelas IV Pendidikan
Anak Usia
1 2 3 4 5
SDN Bekasi Jaya Dini sedang
II) skripsi Amalia
Fauziah
menggunakan
metode Quisi
Eksperimen,
fokus
membahas
menyimak
pantun,
jenjang
Sekolah Dasar
1 2 3 4 5
Tematik di Kelas sedang Anna
II MI Qurrota Rabbaniah
A’yuni Rahim
Rancaekek. menggunakan
Pendekatan
Tindakan
Kelas (PTK),
membahas
aktivitas siswa
dalam
pembelajaran
tematik,
jenjang
Madrasah
Ibtidaiyah
B. Kajian Teori
1. Hakikat bahasa
kelebihan dari makhluk lain yaitu berupa akal pikiran. Akal pikiran
kata, kalimat atau bunyi yang teratur. Sehingga bahasa merupakan alat
beberapa ahli:
23
Yeti mulyati et. al, Modul Bahasa Indonesia (Tangerang: Universitas Terbuka, 2017), 2.3.
24
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya (Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2011), 73.
25
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 1.5.
26
Baverly Otto, Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini, terj. Tim Penerjemah Prenadamedia
Group (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), 3.
sebagai alat untuk berkomunikasi dan adanya daya cipta individu yang
konsisten.
perkembangan zaman.
27
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 1.12.
dan cara mengekspresikan dan suatu konsep dalam kata atau rangkaian
28
Rini Hildayani et. al, Modul Pskiologi Perkembangan Anak (Tangerang: Unuversitas Terbuka,
2014), 7.6.
ragam bahasa, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan.
(menyampaikan pesan).
menunjukkan apa.30
29
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka, 2014),
1.14.
30
Baverly Otto, Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini, terj. Tim Penerjemah Prenadamedia
Group (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), 3.
1) Pengertian menyimak
31
Kementerian Agama RI, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3489 Bab II tahun
2016 tentang Kurukulum Raudhatul Atfhal
32
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Lampiran I, 26.
33
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Permendikbud No. 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, Lampiran I, 31.
34
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 4.14.
35
Ibid., 4.14.
36
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014),, 4.15.
oleh telinga.
baik.39
37
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 4.4
38
Ibid., 4.3.
39
Yeti Mulyati et. al, Modul Bahasa Indonesia (Tangerang: Universitas Terbuka, 2017), 3.11.
lembaga PAUD.
40
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 10.10.
41
Ibid.,10.13-10.15.
ketika mekanisme ujaran anak mulai matang dan anak mulai bisa
secara tepat”.44
kalimat sederhana.45
42
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 1.14.
43
Baverly Otto, Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, terj. Tim Penerjemah Prenadamedia
Group (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), 4.
44
Kementerian Agama RI, Keputusan Jenderal Pendidikan Islam No. 3489 Bab II tahun 2016
tentang Kurikulum Raudhatul Athfal
45
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Permendikbud No. 137 tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Lampiran I, 27.
1) Pengertian berbicara
diperolehnya.
benar.50
menguasai hampir 800 kata dan siswa pra sekolah usia 6 tahun
49
Nurbiana Dhieni et, al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 5.2.
50
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran Departemen Agama RI, Alhidayah Al-Quran Tafsir Per
Kata Tajwid Kode Angka, (Tangerang: Kalim, 2011), 428.
harinya.51
51
Nurbiana Dhieni et, al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 5.3.
52
Ibid., 5.15-5.16.
orang lain.
a. Tahap Pralinguistik
53
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi &Aspek perkembangan Anak (Jakarta:
Kencana, 2016), 113.
54
Nurbiana Dhieni et. al, Modul Metode Pengembangan Bahasa (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 5.17
b. Tahap Linguistik
tidak kongkrit.”56
Tabel 2.2
Perkembangan Bahasa Anak Usia 4-6 Tahun
Phonology Semantics Grammar Pragmatics
1 2 3 4
Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan Mengembangkan
kesadaran jumlah kemampuan tata kemampuan
akan bunyi kosakata.pada bahasa. Mampu berkomunikasi,
bahasa, usia 3 tahun, merangkai huruf dalam arti memiliki
khususnya diharapkan menjadi kata pemikiran yang baik
perbedaan telah memiliki dan kata tentang suatu kata
phonem. 900-1000 kata menjadi sebuah dan bagaimana kata
Cenderung yang berbeda. kalimat tersebut seharusnya
banyak bicara Dapat bermakna. digunakan dengan
dengan ujaran menggunakan Kalimat yang lebih jelas,
semakin jelas. 1200 kata diucapkan disesuaikan situasi
Sering setiap hari. Di bertambah dan kebutuhan
bertanya dan usia 6 tahun, panjang (sekitar pendengar.
bercerita anak dapat 4-5 kata) dan Mulai
melalui kata- mengucapkan semakin memperhatikan
kata. 2600 kata yang kompleks. Mulai apakah pendengar
mereka memahami
Menyukai berbeda. menyukai
pembicaraannya,
bunyi yang Penguasan kalimat multi dan tanpa diminta
berirama, kosakata, kausal (sebab- mereka akan
senang khususnya kata akibat), belajar mengulangi
menghafalkan benda dan kata kalimat pembicaraannya bila
lagu dan syair ganti orang
majemuk. dibutuhkan, atau
pendek. (aku, nama memperjelasnya
diri). dengan gerakan.
57
Rini Hildayani et. al, Modul Psikologi Perkembangan Anak (Tangerang: Universita Terbuka,
2014), 7.23-7.24.
1 2 3 4
Tertarik Jenis kosakata Dapat Memiliki berbagai
dengan kata lebih banyak mengubah istilah yang populer
dan kalimat berupa kata- bentuk kalimat dikalangan mereka
yang terdengar kata yang dalam dan menggunakan
“aneh” memiliki arti percakapan. humor dalam
kongkrit dan Selain kalimat berhubungan dengan
dapat berita, mereka orang lain. Di akhir
dipersepsi juga mulai usia prasekolah,
dengan indera. mengeluarkan pembicaraan anak
Senang kalimat negatif, telah mendekati
mempelajari kalimat tanya gaya bicara orang
kata baru dan kalimat dewasa, (intonasi,
termasuk pasif. suara lebih
mempetanyaka terkontrol,
n arti suatu pembuatan kalimat
kata. semakin panjang
dan kompleks).58
58
Rini Hildayani, Modul Psikologi Perkembangan Anak (Tangerang: Universitas Terbuka, 2014),
7.25.
59
Tadkirotun Musfiroh &Sri Tatminingsih, Modul Bermain dan Permainan Anak (Tangerang:
Universitas Terbuka, 2015), 1.5.
60
Euis Kurniati, Permainan Tradisional Dan Perannya Dalam Mengembangkan Keterampilan
Sosial Anak (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), 5.
pada anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini bermain anak
usia 2-7 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai bisa
tertentu.
pada anak usia 7-11 tahun. Pada tahap ini anak bermain
objektif.
61
M. Fadlillah, Buku Ajar Bermain & Permainan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2017), 43.
berikut.62
1) Unoccopied play
perhatian anak.
2) Onlooker play
62
Rini Hildayani et. al, Modul Psikologi Perkembangan Anak (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 9.15.
4) Bermain pararel
5) Bermain asosiatif
6) Bermain kooperatif
yaitu:63
kesukaannya.
63
Tadkirotun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Modul Bermain dan Permainan Anak (Tangerang:
Universitas Terbuka, 2015), 7.10.
apabila,64
lain.
masing-masing.
memerankan sesuatu.
64
Tadkirotun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Modul Bermain dan Permainan Anak (Tangerang:
Universitas Terbuka, 2015), 1.12.
Permainan ini terdiri dari dua kelompok yang terdiri dari 3-10
teman.67
65
Tadkirotun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Modul Bermain dan Permainan Anak ( Tangerang:
Universitas Terbuka, 2015), 8. 24.
66
Tadkirotun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Modul Bermain dan Permainan Anak ( Tangerang:
Universitas Terbuka, 2015), 8.48.
67
Muthmainnah, 100 Permainan Anak Usia Dini (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), 33.
METODE PENELITIAN
terperinci.69
kata tertulis, lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.70
bahasa siswa yang bervariasi. Hal ini terlihat dengan adanya siswa yang
(field research).71
68
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), 3.
69
Morissan, Metode Penelitian Survei (Jakarta: Kencana, 2017), 22.
70
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), 4.
71
Morissan, Metode penelitian Survei (Jakarta: Kencana,2017), 26.
47
B. Lokasi Penelitian
Kementerian Agama.
C. Subyek Penelitian
dibutuhkan.
72
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), 300.
1. Ibu Linia selaku wali murid dari ananda Wildan. Subyek ini
dipilih karena ibu Linia adalah wali murid yang sering berada di
2. Ibu Azizah selaku wali murid dari ananda Anisa. Subyek ini
dipilih karena ibu Azizah adalah wali murid dari ananda Anisa
3. Ibu Asih Budi Pekerti selaku wali murid dari ananda Rina. Subyek
ini dipilih karena ibu Asih merupakan wali murid dari ananda Rina
4. Ibu Irmawati selaku wali murid dari ananda Sakila. Subyek ini
pendek.
a) Observasi
b) Wawancara
secara lebih terbuka. Adapun data yang ingin peneliti peroleh adalah
sebagai berikut:
c) Dokumentasi
75
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), 318.
karya tulis akademik dan seni yang telah ada.76 Dokumen yang ingin
Umbulsari Jember
Umbulsari Jember
Umbulsari Jember
Jember
E. Analisis Data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yng diperoleh
datanya sudah jenuh.78 Analisis data yng digunakan dalam penelitian ini
76
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pedekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), 329.
77
Ibid., 334.
78
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2017), 133.
interaktif.
Gambar. 3.1
Komponen dalam analisis data (interaktive model)
Data
collection
Data
display
Data
reduction
Conclusions:
drawing/verifying
kredibel.
F. Keabsahan Data
G. Tahap-Tahap Penelitian
2. Tahap penelitian
c) Mengumpulkan data
d) Menyempurnakan data
79
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2013), 330.
laporan
57
69745331.80
a) Visi:
KARIMAH
Indikator:
b) Misi:
pendidik.
80
Dokumentasi, Profil Lembaga RA Perwanida 02 Tegalwangi Umbulsari Jember, 19 Maret 2019.
secara optimal.
zamannya.81
a) Tujuan umum
menyenangkan.
81
Dokumentasi, Profil Lembaga RA Perwanida 02 Tegalwangi Umbulsari Jember, 19 Maret 2019.
b) Tujuan Khusus
perilaku sehari-hari.
zamannya.82
4. Guru di RA Perwanida 02
dengan jumlah empat guru. Dimana sebagai kepala sekolah adalah ibu
Ike Yuni Rahmawati, S.Pd.I, sedangkan dewan gurunya adalah ibu Siti
Asiyah, S.Pd, ibu Eny Hariyanti, S.Pd, dan ibu Elok Widuriningsih,
S.Pd.83
5. Siswa di RA Perwanida 02
82
Dokumentasi, Profil Lembaga RA Perwanida 02 Tegalwangi Umbulsari Jember, 19 Maret 2019.
83
Ibid., 19 Maret 2019.
dapat dipindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sehingga dapat
digunakan oleh seluruh warga sekolah. Meja dan kursi, papan tulis,
84
Dokumentasi, Profil Lembaga RA Perwanida 02 Tegalwangi Umbulsari Jember, 19 Maret 2019.
85
Dokumentasi, Profil Lembaga RA Perwanida 02 Tegalwangi Umbulsari Jember, 19 Maret 2019..
suatu interaksi.
Salah satu peran guru yang dapat dilakukan adalah dengan membuat
bahwa:
menyatakan bahwa:
86
Ike Yuni Rahmawati, Wawancara, Jember, 19 Maret 2019.
ini guru membawa media berupa 3 macam buah tomat dengan warna
87
Eny Hariyanti, Wawancara, Jember, 19 Maret 2019
88
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
89
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
media yang beragam sehingga membuat anak akan lebih berperan aktif
dalam pembelajaran.
Hal ini dapat terlihat dari media yang disediakan oleh guru
buah tomat dengan tiga warna berbeda dan tiga ukuran berbeda. Anak-
guru. Begitu juga ketika guru mengajak anak untuk belajar melalui
Begitu pula menurut ibu Azizah Selaku wali murid dari ananda
Ica mengatakan bahwa: “Saya sering bertanya pada Ica, Ica dapat
bahwa:
pesan berbisik, ada anak yang antusias dengan segera berbaris. Namun
yang pertama kali tentang tata cara permainan pesan berbisik, ada
anak yang langsung dapat melakukan sesuai yang diminta yaitu guru
menjadi lebih banyak, hanya ada 3 anak yang belum melakukan sesuai
berbisik.96
Rahmawati bahwa:
kedua. Pada saat anak ketiga menerima pesan yang disampaikan anak
96
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
97
Ike Yuni Rahmawati, Wawancara, 19 Maret 2019.
yang terakhir.98
menyimak pada fase ini hampir sama dengan fase yang pertama. Yaitu
dengan terlihatnya semua anak dapat menjawab dengan tepat kata yang
98
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
99
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
100
Eny Hariyanti, Wawancara, Jember, 20 Maret 2019
masing anak dalam menyimak terlihat berbeda. Ada anak yang dapat
menyampaikan pesan dengan tepat namun ada pula anak yang hanya
berbisik melalui fase tiga kata, pola permainannya tetap sama yaitu
bantuan dari guru, dan yang belum tepat dalam menjawab pertanyaan
fase empat kata. Dalam hal ini guru memilih rangkaian kata dari kata-
sebelumnya yaitu guru memilih rangkaian kata “aku suka buah tomat”.
101
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
102
Eny Hariyanti, Wawancara, Jember, 20 Maret 2019.
103
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
membisikan pesan berupa kalimat “aku suka buah tomat” kepada anak
pertanyaan guru, ada 4 anak yang dapat menjawab dengan tepat tanpa
ada petunjuk tambahan dari guru, ada 13 anak yang dapat menjawab
10, dilanjutkan dengan membaca abjad A-Z, tanya jawab kegiatan hari
104
Eny Hariyanti, Wawancara, Jember, 20 Maret 2019.
105
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
tepat tanpa ada petunjuk tambahan dari guru dan mendapat nilai 4, ada
petunjuk tambahan dari guru dan mendapat nilai 3, dan ada 4 anak
bahasa yang cepat. Pada tahap ini anak mulai menerapkan struktur tata
106
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
arti dari suatu kata baru setelah mendengarnya satu atau dua kali dalam
kata sifat yang tidak kongkrit. Penguasaan tata bahasa yaitu mampu
Sebagaimana yang disampaikan oleh ibu Asih Budi Pekerti selaku wali
Senada dengan ibu Asih, ibu Irmawati selaku wali murid dari
ananda Sakila mengatakan bahwa: “Sakila adalah anak yang tidak suka
107
Asih Budi Pekerti, Wawancara, Jember, 18 Maret 2019.
108
Irmawati, Wawancara, Jember, 18 Maret 2019.
bermain antara anak dengan anak dan dibimbing oleh guru sehingga
tempat dan ruang bermain, menentukan bahan dan alat bermain, serta
109
Ike Yuni Rahmawati, Wawancara, 19 Maret 2019.
110
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
111
Siti Asiyah, Wawancara, Jember, 19 Maret 2019.
oleh setiap anak. Pada tahap bermain guru mengajak anak berbaris,
anak apakah sesuai dengan kata atau kalimat yang dibisikkan oleh guru
diawal permainan.113
mengulang satu kata terlebih dahulu. Untuk kata yang dibisikkan pada
awal permainan adalah jenis kata benda sesuai dengan tema pada hari
yang disampaikan oleh ibu Siti Asiyah bahwa “sebelum rangkaian kata
kata”.114
menyebutkan kata tunggal yaitu aku, suka, buah, tomat. Setelah itu
guru menyebutkan dua kata yaitu “aku suka” dan dilanjutkan dengan
“buah tomat”.115
mengulang fase dua kata terlebih dahulu.116 Pada observasi kali ini
Yaitu menirukan rangkaian dua kata “aku suka” dan “buah tomat”.
diucapkan guru.117
114
Siti Asiyah, Wawancara, Jember, 20 Maret 2019.
115
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
116
Eny Hariyanti, Wawancara, Jember, 20 Maret 2019.
117
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
kata benda dan disesuaikan dengan kata-kata yang digunakan pada fase
suka tomat”. Ketika anak yang terakhir selesai menerima pesan, guru
kata. Dari 21 anak yang ikut bermain, terdapat 5 anak yang dapat
ada 14 anak. Walaupun masih ada anak yang dapat mengulang kalimat
kemampuan menyimak.119
tersebut dengan suara yang keras dan diulang sebanyak tiga kali.
dengan cara meminta anak mengulang kalimat “aku suka buah tomat”
terlihat ada anak yang dapat mengulang empat urutan kata tersebut
dengan tepat tanpa bantuan guru namun ada sebagian anak yang belum
namun memerlukan petunjuk tambahan dari guru ada 13. Dan masih
120
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
121
Observasi pembelajaran bahasa melalui permainan pesan berbisik di RA Perwanida 02
Tegalwangi Umbulsari Jember, 20 Maret 2019.
apa, siapa dan situasi apa yang akan dievaluasi, menentukan tujuan
lanjut.”122
permainan pesan berbisik dan hasil data evaluasi guru, dari 21 anak
Namun masih ada 3 anak yang dapat mengulang kalimat tetapi kurang
C. Pembahasan Temuan
122
Masitoh et. al, Modul Strategi Pembelajaran TK (Tangerang: Universitas Terbuka, 2014), 9.20.
Tabel 4.1
Hasil Temuan
1 2 3
1. Bagaimana langkah-langkah Guru menggunakan empat langkah
meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan kemampuan
bahasa reseptif melalui bahasa reseptif, yaitu: permainan
permainan pesan berbisik pada menggunakan satu kata, permainan
kelompok A RA Perwanida 02 menggunakan dua kata, permainan
Tegalwangi Umbulsari Jember menggunakan tiga kata, permainan
Tahun Pelajaran 2018/2019, menggunakan empat kata.
dan hasilnya? Guru melakukan pembelajaran
melalui permainan pesan berbisik.
Sebelum permainan dimulai, terlihat
ada 4 anak yang dapat melakukan
sesuai yang diminta guru yaitu segera
berbaris. Permainan dimulai guru
membisikkan kata pada anak pertama,
anak pertama membisikkan pada anak
kedua dan seterusnya sampai anak
terakhir.
Setelah empat langkah dilakukan,
hasil dari guru bertanya pada masing-
masing anak, kata yang dibisikkan.
Ada 4 anak yang dapat menjawab
dengan tepat tanpa petunjuk
tambahan dari guru, 13 anak dapat
menjawab dengan tepat namun
memerlukan petunjuk tambahan dari
guru dan 4 anak dapat menjawab
namun kurang tepat.
Guru tidak memamfaatkan media
yang ada yaitu buah tomat agar anak
dapat menyimak lebih baik.
2. Bagaimana langkah-langkah Guru menggunakan empat langkah
meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan
bahasa ekspresif melalui bahasa ekspresif yaitu permainan
permainan pesan berbisik pada menggunakan satu kata, permainan
kelompok A RA Perwanida 02 menggunakan dua kata, permainan
Tegalwangi Umbulsari Jember menggunakan tiga kata, dan
Tahun Pelajaran 2018/2019, permainan menggunakan empat kata.
dan hasilnya? Guru memilih jenis kata benda yang
sesuai dengan tema hari itu yaitu
1 2 3
tanaman perdu yang berbuah. Untuk
kata awal yang dibisikkan adalah kata
tomat. Untuk fase satu kata semua
anak dapat mengulang dengan tepat.
Guru terlebih dahulu menyebutkan
per kata dari kalimat yang akan
dibisikkan. Aku, suka, buah, tomat.
Kemudian guru menyebutkan per dua
kata, aku suka, buah tomat,
dilanjutkan tiga kata “aku suka
tomat”. Dan selanjutnya guru
menyebutkan kalimat utuh yaitu “aku
suka buah tomat”. Kalimat ini diulang
sebanyak tiga kali.
Setelah empat langkah dilakukan,
pada langkah keempat guru
membisikkan kalimat “aku suka buah
tomat” pada anak yang pertama, dan
anak pertama membisikkan pada anak
kedua dan seterusnya. Pada saat
kalimat yang dibisikkan, ada 5 anak
yang dapat mengulang kalimat
dengan tepat tanpa petunjuk
tambahan dari guru, 13 anak dapat
mengulang dengan tepat namun
membutuhkan petunjuk tambahan
dari guru, dan ada 3 anak yang
mengulang kalimat namun kurang
tepat.
indonesia.123
permainan menggunakan dua kata yaitu “aku suka” dan “buah tomat”,
tepat dan melakukan sesuai yang diminta. Hal ini sesuai dengan
123
Masitoh et. al, Modul Strategi Pembeelajaran TK (Tangerang: Universitas Terbuka, 2014), 9.4.
anak pertama membisikan pada anak kedua dan seterusnya. Guru tidak
memanfaatkan media yang dibawa yaitu tiga buah tomat dengan warna
kongkrit lebih mudah diserap daripada kata sifat yang tidak kongkrit
arti dari suatu kata baru setelah mendengarnya satu atau dua kali dalam
kata, yaitu kata benda. Kata benda yang dipilih yaitu jenis tanaman
124
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Permendikbud No. 137 tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Lampiran I, 26.
125
Rini Hildayani et. al, Modul psikologi Perkembangan Anak (Tangerang: Universitas Terbuka,
2014), 7.23.
pembelajaran.
dan tahap penutup), dan tahap yang terakhir dari pembelajaran melalui
126
Masitoh, et. al, Modul Strategi Pembelajaran TK (Tangerang: Universitas Terbuka, 2014), 9.19.
cerita atau buku yang dibacakan guru, menceritakan kembali apa yang
telah didengarnya.127
dengan tidak tepat dan tidak melakukan sesuai yang diminta sehingga
127
Kementerian Agama RI, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3489 Bab II tahun
2016 tentang Kurukulum Raudhatul Atfhal.
tiga kata yaitu mengulang “aku suka tomat”, dan permainan empat kata
yaitu mengulang “aku suka buah tomat”. Jenis kegiatan yang dipilih
membisikkan dua kata yaitu “aku suka” dan “buah tomat”. Dan untuk
dari fast mapping yaitu proses seorang anak menyerap arti dari suatu
menjadi kata dan kata menjadi sebuah kalimat bermakna, anak usia 4-5
128
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Permendikbud No. 137 tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Lampiran I, 27.
129
Rini Hildayani et. al, Modul Metode Psikologi Perkembangan Anak (Tangerang: Universitas
Terbuka, 2014), 7.23.
tahun rata-rata anak dapat dapat membuat kalimat yang terdiri dari
kata.130
hadiah berupa satu buah permen kepada anak yang dapat mengulang
kalimat, baik anak yang dapat mengulang dengan tepat tanpa bantuan
guru atau anak dapat mengulang kalimat secara tepat dengan bantuan
guru.
Hal ini sesuai dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 3489
jika diantaranya adalah anak dapat bercerita tentang apa yang telah
130
Rini Hildayani et. al, Modul Metode Psikologi Perkembangan Anak (Tangerang: Universitas
Terbuka, 2014), 7.23.
131
Kementerian Agama RI, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3489 Bab II tahun
2016 tentang Kurukulum Raudhatul Atfhal.
yang artinya berkembang sesuai harapan (BSH) dan anak yang dapat
pesan berbisik dan data evaluasi dari guru maka dapat disimpulkan
132
Enah Suminah et.al, Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta:
Derektorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbud, 2017), 5.
A. Kesimpulan
menggunakan satu kata, dua kata, tiga kata, dan empat kata. Dengan
ditanya dan melakukan sesuai yang diminta. Dan hasilnya adalah dari
menggunakan satu kata, dua kata, tiga kata, dan empat kata. Dengan
88
mulai berkembang.
B. Saran
adalah:
pembelajaran.
3. Bagi RA Perwanida 02
Dhieni, Nurbiana et. al. 2014. Modul Metode Pengembangan Bahasa. Tangerang:
Universitas Terbuka.
Fadillah, M. 2017. Buku Ajar Bermain & Permainan Anak Usia Dini.
Jakarta:Kencana.
Hildayani, Rini et. al. 2014. Modul Psikologi Perkembangan Anak. Tangerang:
Universitas Terbuka.
Kementerian Agama RI, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3489
Bab II tahun 2016 tentang Kurikulum Raudhatul Athfal.
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran Departemen Agama RI. 2011. Alhidayah Al-
Quran Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka. Tangerang: Kalim.
Latif, Mukhtar et. al. 2016. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Prenadamedia Group.
91
Musfiroh, Tadkirotun & Tatminingsih, Sri. 2015. Modul Bermain dan Permainan
Anak. Tangerang: Universitas Terbuka.
Sekretariat Negara RI, 2003. Undang-undang No. 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 14
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Suryana, Dadang. 2016. Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi & Aspek
Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.
Tim Penyusun. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember.
JUDUL VARIABEL SUB-VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE PENELITIAN FOKUS MASALAH
Meningkatkan 1. Meningkatkan 1. Kemampuan 1. Menyimak 1. Wawancara 1. Pendekatan penelitian 1. Bagaimana Langkah-
Kemampuan kemampuan bahasa Reseptif a. Kepala Kualitatif Deskriptif langkah Meningkatkan
Bahasa bahasa. Sekolah 2. Subyek penelitian Kemampuan Bahasa
Melalui 2. Kemampuan 2. Berbicara b. Guru Purposive Reseptif Melalui
Permainan bahasa Ekspresif c. Wali murid 3. Teknik pengumpulan data: Permainan Pesan Berbisik
Pesan Berbisik 2. Dokumentasi a. Observasi pada Kelompok A
pada 3. Kepustakaan b. Interview/ wawancara Raudhatul Athfal
Kelompok A c. Dokumentasi Perwanida 02 Tegalwangi
Raudhatul 1. Rancangan 4. Teknik analisis: Umbulsari Jember Tahun
Athfal 2. Pelaksanaan a. Pengumpulan data pelajaran 2018/2019, dan
Perwanida 02 2. Permainan 3. Evaluasi b. Data Reduction Hasilnya?
Tegalwangi, pesan berbisik. c. Data Display 2. Bagaimana Langkah-
Umbulsari, d. Conclution langkah Meningkatkan
Jember Tahun 5. Keabsahan data Kemampuan Bahasa
Pelajaran menggunakan triangulasi Ekspresif Melalui
2018/2019 sumber dan teknik Permainan Pesan Berbisik
pada Kelompok A
Raudhatul Athfal
Perwanida 02 Tegalwangi
Umbulsari Jember Tahun
Pelajaran 2018/2019, dan
Hasilnya?
A. PEDOMAN OBSERVASI
Jember
Jember
Jember
B. PEDOMAN WAWANCARA
2018/2019?
2018/2019?
2018/2019?
C. PEDOMAN DOKUMENTASI
Jember.
Jember.
Jember.
KETUA YAYASAN
IKE YUNI RAHMAWATI, S.Pd.I IKE YUNI RAHMAWATI, S.Pd.I LAYYIN HANIF
PENJAGA SEKOLAH
SISWA
LILIK
MASYARAKAT
B T
T
T
KETERANGAN
1. RUANG KELAS
2. KANTOR
3. DAPUR
4. TAMAN BERMAIN
5. GAZEBO
6. MI BUSTANUL ULUM
7. T TOILET
Skala 1 : 500
Sub-sub Tema
Macan-macam
tanaman
perdu yang berbuah
KI. 3 KI. 4
3.10.1 Mulai memahami 4.10.1.Melakukan sesuai yang
bahasa Reseptif diminta 4.11.1.Mengulang
sederhana
3.11.1 Mulai memahami kalimat
bahasa Ekspresif
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis,
percaya diri, mandiri, peduli, mampu menghargai, dan toleran terhadap
orang lain, mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati, dan santun
dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan teman
3. Mengenal diri, keluarga, pendidik, lingkungan sekitar, agama,
teknologi, seni budaya, di rumah, tempat bermain, satuan PAUD
dengan cara: mengamati dengan indera ( melihat, mendengar,
menghirup, merasa, meraba); menanya, mengumpulkan informasi,
menalar dan mengkomunikasikan melalui kegiatan
4. Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan dan dipikirkan
melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif,
serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap positif
3.10 Memahami bahasa Reseptif (menyimak dan membaca)
4.10 Menunjukkan kemampuan bahasa Reseptif (menyimak dan
membaca)
3.11 Memahami bahasa Ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal
dan non verbal)
4.11 Menunjukan kemampuan bahasa Ekspresif (mengungkapkan bahasa
secara verbal dan non verbal
C. INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
1.1.2. Mempertanyakan benda-benda ciptaan Allah
2.3.3. Membedakan warna
4.10.1. Melaksanakan perintah sederhana sesuai dengan aturan yang
disampaikan
4.11.1. Mengungkapkan bahasa dengan mengulang kalimat sederhana
F. EVALUASI/PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Observasi
b. Hasil karya
2. Instrumen Penilaian
a. Observasi
Kegiatan pembelajaran Aspek yang dinilai Nilai
1. Menyebut beberapa Menyebut dengan tepat
macam warna Tomat sesuai dengan warna
2. Tanya jawab tentang
kandungan dan manfaat Menjawab dengan tepat
3. Kriteria Penilaian
BB = Belum Berkembang (1)
MB = Mulai Berkembang (2)
BSH = Berkembang Sesuai Harapan (3)
BSB = Berkembang Sangat Baik (4)
b. Sarana
1. Ruang Kelas
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Meja Anak 28
2. Kursi Anak 37
3. Papan Tulis Besar 4
4. Spidol 5
5. Penghapus Papan Tulis 4
6. Meja Dan Kursi Guru 5
7. Lambang Negara RI 2
8. Gambar Presiden Dan Wakil Presiden 2
9. Bendera Merah Putih Dan Tiangnya 1
10. Papan Absen Anak 2
11. Rak Alat Pelajaran Beserta 2
Kelengkapannya Papan Planel 2
12. Jam Dinding 2
13. Celemek 2
14. Keset Kaki 2
15. Tempat Sampah 2
16. Kemoceng 2
17. Kalender 2
18. Loker 2
19. Almari 3
20. Sapu 4
4. Ruang Dapur
No Nama Barang Jumlah keterangan
1. Kompor 1
2. Peralatan untuk memasak 1 set
3. Peralatan makan minum 1 set
4. Meja 1
5. Kursi 2
6. kamarMandi/ WC Anak
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Gayung 1
2. Handuk kecil 1
3. Tempat sabundan Sabun 1
4. Ember 1
5. Gantungan Handuk 1
6. Keset Kaki 1
7. Alat Pembersih Lantai 1
Riwayat Pendidikan