A. Pengertian
Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya benar, dapat
dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur
merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar atau sesuai
dengan kenyataan.
Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta. Berdusta adalah menyatakan
sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Adapula yang berpendapat bahwa jujur itu
tengah-tengah antara menyembunyikan dan terus terang. Dengan demikian, jujur berarti
keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi kalau suatu berita sesuai
dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak maka dikatakan
dusta.
Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat
tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan
kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari
segala keburukan. Syari’at Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat jujur dalam segala
keadaan, walaupun secara lahir kejujuran tersebut akan merugikan diri sendiri. Allah SWT telah
berfirman dalam Surat An-Nisaa Ayat 135 yang berbunyi:
۞ يرا فَٱهَّلل ُ أَ ۡولَ ٰى بِ ِه َم ۖا فَاَل ۚ ِوا قَ ٰ َّو ِمينَ بِ ۡٱلقِ ۡس ِط ُشهَدَٓا َء هَّلِل ِ َولَ ۡو َعلَ ٰ ٓى أَنفُ ِس ُكمۡ أَ ِو ۡٱل ٰ َولِد َۡي ِن َوٱأۡل َ ۡق َرب
ٗ ِينَ إِن يَ ُك ۡن َغنِيًّا أَ ۡو فَق ْ ُٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
ْ ُوا ُكون
١٣٥ يراٗ ُِوا فَإِ َّن ٱهَّلل َ َكانَ بِ َما ت َۡع َملُونَ خَ ب ْ وا َوإِن ت َۡل ُٓۥو ْا أَ ۡو تُ ۡع ِرضْ ۚ ُى أَن ت َۡع ِدل ٓ ٰ ُوا ۡٱلهَ َو
ْ تَتَّبِع
Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum
kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar-
balikan ( kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui
segala apa yang kamu kerjakan.” ( Q.S. An- Nisaa’ : 135 ),.
Allah selalu memerintahkan kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun ucapan,
sebagaimana firman-Nya :
َّ ٰ وا َم َع ٱل
١١٩ َص ِدقِين ْ ُوا ٱهَّلل َ َو ُكون ْ ُ ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن ,
ْ ُوا ٱتَّق
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar” ( Q.S. At-Taubah : 119 )
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagai sesorang yang melakukan
suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yan,g ada pada batinnya. Ketika berani
mengatakan “tidak” untuk korupsi, maka ia harus berusaha menjauhi korupsi, bukan malah hanya
mengatakan tetapi ia sendiri melakukan korupsi.
Kejujuran merupakan ciri-ciri orang beriman sedangkan lawannya dusta merupakan sifat orang yang
munafik. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. Bersabda “Tanda orang munafik itu ada
3, yaitu : Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.” (HR.
Bukhari Muslim)
Allah Swt. Menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu
menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).
َ ُِوا ع َۡن ۚهُ ٰ َذل ٰ َّ ٰ ال ٱهَّلل ُ ٰهَ َذا يَ ۡو ُم يَنفَ ُع ٱل
ك ۡٱلفَ ۡو ُز ۡٱل َع ِظي ُم ِ ت ت َۡج ِري ِمن ت َۡحتِهَا ٱأۡل َ ۡن ٰهَ ُر ٰخَ لِ ِدينَ فِيهَٓا أَبَ ٗد ۖا َّرٞ َّص ۡدقُهُمۡۚ لَهُمۡ َجن
ْ ض َي ٱهَّلل ُ ع َۡنهُمۡ َو َرض ِ َص ِدقِين َ َق
١١٩
Artinya : “Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar
kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar" ( Q.S
al-Maidah : 119 )
1. Jalan ke Surga
Jujur membawa manfaat bukan hanya di dunia, tetapi juga menjadi jalan yang mengantarkan seseorang
menuju ke surga. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist :
“sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan mengantarkan ke
surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya
bohong itu akan menunjukkan kepada kezaliman, dan kezaliman itu akan mengantarkan ke arah
berat, pahit, dan mengundang resiko. Tetapi segala sesuatu yang diniatkan karena Allah tentu akan
mendapat jaminan balasan yang terindah dari Allah pula yaitu berupa surga.
Allah memerintahkan hamba Nya untuk senantiasa beriman dan meningkatkan kualitas taqwa nya dengan
menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan Nya, perintah jujur tersebut adalah jujur dalam
berkata, jujur dalam berbuat, dan jujur dalam seluruh keadaan atau kondisi apapun agar senantiasa
semangat serta terhindar dari segala bentuk keinginan yang buruk karena sesungguhnya kejujuran itu akan
menjunjukkan pada kebaikan dan kebaikan tersebutlah yang akan menunjukkan jalan menuju ke surga
“hai orang orang ang beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah bersama orang orang
“dan barang siapa yang mentaati Allah dan rasul Nya, mereka itu akan dikumpulkan bersama dengan
orang orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiiqiin, orang orang yang mati
syahid, dan orang orang yang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik baiknya. Yang demikian itu
adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui”. (QS An Nisaa 69-70)
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang jujur memiliki keutamaan yang besar dan kedudukan yang
tinggi di sisi Allah SWT yaitu dengan mendapat keistimewaan dikumpulkan bersama orang orang yang
mulia lagi shaleh di hari kiamat nanti. Iman Ath Thibii mengomentari ayat tersebut dengan mengatakan :
“barang siapa senantiasa mengutamakan sifat jujur dan amanah, maka dia termasuk golongan orang
Luar biasa nikmat dari Allah tersebut, dengan menjadi orang yang jujur, akan didekatkan dengan para Nabi
Manusia memiliki kedudukan dan derajat yang berbeda beda di mata Allah, bukan dari kecantikan fisik
nya tetapi dari amal perbuatan nya, yang membedakan manusia satu dengan yang lainnya adalah iman dan
taqwa nya, artinya Allah membedakan berdasarkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Jujur merupakan
salah sifat mulia yang mendapat derajat tinggi di sisi Allah, dengan menjadi orang yang jujur akan
mendapat kemuliaan dan derajat tinggi dari Allah seperti dalam firman Allah berikut :
“inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang
mengalir dibawahnya sungai sungai, mereka kekal di dalamnya selama lamanya. Allah ridha kepada
mereka dan mereka pun ridha kepada Nya, itulah kemenangan yang agung”. (QS Al Maidah 119)
Kejujuran menjadi sebuah kebenaran yang kukuh dan berhubungan langsung dengan Allah SWT.
Kejujuran meliputi perkataan dan perbuatan yang dilaksanakan demi untuk mentaati perintah Allah SWT,
balasan dari Allah berupa derajat yang tinggi tersebut akan diperoleh dalam kehidupan di dunia dan
akherat.
Jujur merupakan inti kebaikan hati nurani seseorang, jika dalam hati seseorang memiliki kejujuran dan
nurani yang bersih, tentunya akan melakukan segala urusan yang mengarah pada kebaikan pula, akan
dicintai oleh Allah dan rasul Nya karena melaksanakan segala urusan dengan niat yang bersih karena Allah
SWT.
Rasulullah bersabda “jika engkau ingin dicintai oleh Allah dan rasul Nya maka tunaikanlah jika diberi
amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang orang di sekelilingmu”. (HR
Ath Thbrani)
Setiap perintah dari Allah selalu memiliki kebaikan di dalam nya, termasuk perintah untuk berbuat dan
berkata jujur yag menjadi salah satu amalan mulia tentunya memiliki pahalan yang besar juga di sisi Allah
“sesungguhnya laki laki dan perempuan yang muslim, laki laki dan perempuan yang mukmin, laki laki
dan perempuan yang sidiqin (benar), laki laki dan perempuan yang sabar, … Allah telah menyediakan
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. (QS Al Ahzab 35)
Orang yang jujur mendapat pahala dan ampunan dosa seperti orang yang mati syahid di jalan Allah SWT,
Rasulullah bersabda
“Barang siapa meminta mati syahid dengan jujur, maka Allah akan mengantarkannya ke dalam golongan
orang orang syahid, walaupun ia mati di atas kasurnya”. (HR Muslim)maksud dari hadist tersebut adalah,
orang orang yang meninggal dunia dala keadaan senantiasa berbuat dan berkata jujur akan diampuni dosa
dosa nya dan mendapat pahala seperti orang yang mati syahid.
Ada sebuah pepatah menyatakan bahwa “orang jujur pasti mujur”, artinya orang yang jujur akan senantiasa
mendapat kenikmatan dari Allah baik diantaranya mendapat pertolongan, dan doa doa nya dikabulkan.
Orang jujur akan disayang oleh Allah, tentunya dalam kehidupan orang tersebut akan senantiasa mendapat
pertolongan serta dikabulkan segala hajat nya. keutamaan berdoa dalam islam adalah salah satu sifat orang
mukmin yang bertaqwa pada Allah, taqwa tersebut yang menjadi sisi kebaikan di mata Allah seperti
“barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka sangka nya. Dan barang siapa bertawakal kepada
Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (QS Ath Thalaq 2-4)
Setiap manusia selalu mencari cari seseorang untuk dijadikan contoh, misalnya dalam keluarga yang
pertama menjadi teladan seorang istri adalah suami nya sebagai kepala keluarga, seorang ibu juga menjadi
teladan bagi anaknya. Karena itulah sebagai manusia harus senantiasa bersikap yang baik agar dapat
amat jujur dan amanah. Sebagai umat muslim sudah selayaknya kita mengamalkan sifat sifat Rasulullah
agar dapat menjadi contoh atau teladan yang baik bagi orang lain seperti firman Allah sebagai berikut
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS Al Ahzab 21)
Dalam khutbah atau ceramah keagamaan kita sering mendengar mengenai tiga ciri ciri orang munafik yaitu
: “jika berbicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari, jika diberi amanah ia berkhianat”. (HR Al
Bukhari)
Dari hadist tersebut manusia diingatkan untuk senantiasa berhati hati dalam berbuat dan bersikap, untuk
senantiasa jujur dalam perbuatan dan tutur kata agar tidak termasuk golongan orang yang munafik.
Seorang mukmin bisa saja memiliki sifat bakhil atau sifat penakut, namun tidak mungkin berbohong,
seorang mukmin akan senantiasa jujur dan terhindar dari sifat munafik seperti dalam kisah berikut yang
diriwayatkan oleh Malik dari Sofwan bin Sulaim dalam kitab Al Muwatha :
“Ditanyakan kepada Rasulullah SAW : Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut? Beliau menjawab
ya. Lalu beliau ditanya lagi, apakah seorang mukmin isa menjadi bakhil? Beliau menjawab ya. Lalu
ditanyakan lagi apakah seorang mukmin bisa menjad pembohong? Beliau menjawab tidak!”
9. Mendapat Keberkahan
Keberkahan adalah karunia Allah yang mendatangkan kebaikan atau manfaat dalam kehidupan dan
merupakan puncak kebahagiaan seorang muslim. Keberkahan berarti memperoleh keuntungan dunia
akherat. kejujuran merupakan salah faktor yang mempengaruhi keberkahan, misalnya dalam urusan jual
beli, penjual yang jujur akan mendapatkan keuntungan yang lebih berkah dan ke depan nya mendapatan
“kedua orang penjual dan pembeli masing masing memiliki khiyar (hak pilih) selama keduanya belum
berpisah, bla keduanya berlaku jujur dan salin terus terang maka keduanya akan memperoleh keberkahan
Orang yang selalu jujur akan memiliki hati yang tenang, dia selalu merasa nyaman dengan perbuatan dan
kalimat jujur yang dilakukannya. Apapun urusan yang dilakukan dia tetap mendapatkan kedamaian dalam
hati nya karena segala sesuatu telah dilakukannya dengan benar dan tidak merugikan orang lain.
Rasulullah SAW bersabda :
“Tinggalkanlah apa apa yang meragukanmu dengan mengerjakan apa apa yang tidak meragukanmu,
sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan sesungguhnya kedustaan akan mengantarkan kepada
Dalam hadist Rasulullah bersabda “empat perkara apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya
segala sesuatu dari dunia dari padamu, yaitu memelihara amanah, berkata yang jujur, akhlak yang baik,
Arti dari hadist tersebut ialah, orang yang jujur tidak akan pernah merasa rugi sekalipun kehilangan
sesuatu yang berharga di dunia ini, karena dari kejujuran tersebut dia senantiasa kebaikan dari Allah
Orang yang senantiasa berniat dan berusaha jujur pada awalnya mungkin merasakan berat akan tetapi pada
akhirnya ia akan mendapat keberkahan diberi keselamatan oleh Allah SWT, selamat dari segala mara
“Berperangailah selalu dengan kejujuran! Jika engkau melihatnya jujur itu mencelakakan maka pada
hakikatnya ia merupakan keselamatan” (HR Ibnu Abi Ad Dunya dari riwayat Manshur bin Mu’tamir)
Umumnya setiap orang akan merasa bahagia dan senang berada di dekat orang yang jujur. Dalam
hubungan apapun, kejujuran merupakan awal dari kepercayaan, dan kepercayaan adalah awal dari
Dalam islam, diperintahkan berlaku jujur untuk menyampaikan kebenaran sesuai adanya, tidak
diperbolehkan berdusta sekalipun hal tersebut terasa pahit, seperti hadist yang disampaikan oleh Rasulullah
Allah telah memberi perintah pada hamba Nya untuk bertutur kata jujur dan berbuat baik pada sesama
“dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, … (QS Al Baqarah :83)
٥٠ ق َعلِ ٗيّا ِ ََو َوه َۡبنَا لَهُم ِّمن ر َّۡح َمتِنَا َو َج َع ۡلنَا لَهُمۡ لِسَان
ٍ ص ۡد
Artinya : “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan
mereka buah tutur yang baik lagi tinggi” ( Q.S. Maryam : 50 )
٥٤ ق ۡٱل َو ۡع ِد َو َكانَ َر ُسواٗل نَّبِ ٗيّا ِ ََو ۡٱذ ُك ۡر فِي ۡٱل ِك ٰت
َ َب إِ ۡس ٰ َم ِعي ۚ َل إِنَّهۥُ كَان
َ صا ِد
Artinya : “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al
Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan
nabi” ( Q.S Maryam : 54 )
Artinya : “ Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw. Bersabda. “Sesungguhnya jujur itu
membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga…” ( HR. Bukhari )