Anda di halaman 1dari 12

Jujur Merupakan Perilaku Islami

(Ditujukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam semester genap)

Oleh:

DEWI KARTIKA
XI – MIPA6

SMA NEGERI 2 CIAMIS


Jl. K.H Ahmad Dahlan No.2, Linggsari, Kec. Ciamis,
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46211, Indonesia
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya dipanjatkan kepada Allah Ta’ala, Rabb semesta alam . Shalawat dalam
salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW., kepada
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang baik hingga hari hisab. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Jujur merupakan
perilaku islami ” ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun
saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, teman kelas serta guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.

Makalah ini di susun oleh saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhirya, saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami mengharapkan sumbangsih kritik dan saran yang membangun. Akhir kata,
semoga Allah SWT, memberikan pertolongan kepada semua orang menjalani kehidupan ini.
Aamiin..

Ciamis, 2 Mei 2018

Dewi Kartika
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia.
Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas kebongan, khianat serta
perbuatan curang. Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi
manusia, kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Ungkapan tentang “orang
jujur akan hancur” merupakan keliru. Allah SWT menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini
merupakan bukti kesktian jujur.

Keujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika berkata jujur, tidak akan ada
ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnya sesuatu yang tidak
dikatakan.

Akan tetapi, saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari masih kurang seperti
perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak-anak dibangku sekolah.

B. Tujuan
1. Menambah wawasan baru mengenai pentingnya sikap kejujuran dalam berprilaku.
2. Menguatkan sifat kejujuran dengan didukung dengan ayat Al-Quran dan Hadits yang
jelas.
3. Melaksanakan tugas makalah Pendidikan Agama Islam.

C. Rumusan Masalah
1. Seberapa penting dan utamanya berperilaku jujur ?
2. Ada berapa macam bentuk kejujuran ?
3. Apakah akibat dari perilaku berbohong ?
4. Bagaimana hikmah dari perilaku jujur ?

BAB II
PEMBAHASAN

PERILAKU JUJUR

A. Pengertian

Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya benar, dapat
dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran.
Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar
atau sesuai dengan kenyataan.

Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta. Berdusta adalah
menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Adapula yang
berpendapat bahwa jujur itu tengah-tengah antara menyembunyikan dan terus terang. Dengan
demikian, jujur berarti keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi kalau suatu
berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak
maka dikatakan dusta.

B. Pentingnya Perilaku Jujur

Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si
pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan
akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia
dan selamat dari segala keburukan.

Syari’at Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat jujur dalam segala keadaan,
walaupun secara lahir kejujuran tersebut akan merugikan diri sendiri. Allah SWT telah
berfirman dalam Surat An-Nisaa Ayat 135 yang berbunyi:

۞‫ىيىلأ ليَيهلاًّ ٱَللقذيلن لءاٗلملنوااٗ لكولنَوااٗ قلىلوقميِلن قبٱَولققوسقط لشهللداَلء قللق لوللوو لعلل ىى لأنَفلقسلك وم ألقو ٱَولىلولقلدويقن لوٱَوللوقلرقبيِنلن قإنِ يللكون لغنقيِياًّ ألوو فلققيِرراٗ لفٱَللل ألووللىى‬
‫ن‬
١٣٥ ٗ‫ضوااٗ فلإ قلنِ ٱَللل لكاًّلنِ بقلماًّ تلوعلمللولنِ لخقبيِررا‬ ‫ى لأنِ تلوعقدللوااٗ لوقإنِ تلول ىلوۥُااٗ ألوو تلوعقر ل‬
‫بققهلمااًّ فللل تلتلبقلعوااٗ ٱَولهللو ى‬

Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan
kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
kamu memutar-balikan ( kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” ( Q.S. An- Nisaa’ : 135 ),.

Allah selalu memerintahkan kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun ucapan,
sebagaimana firman-Nya :
‫ ىيىلأ ليَيهلاًّ ٱَللقذيلن لءاٗلملنوااٗ ٱَتللقوااٗ ٱَللل لولكولنَوااٗ لملع ٱَل ى ل‬,
١١٩ ‫صقدققيِلن‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar” ( Q.S. At-Taubah : 119 )

Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagai sesorang yang melakukan
suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yan,g ada pada batinnya. Ketika berani
mengatakan “tidak” untuk korupsi, maka ia harus berusaha menjauhi korupsi, bukan malah
hanya mengatakan tetapi ia sendiri melakukan korupsi.

Kejujuran merupakan ciri-ciri orang beriman sedangkan lawannya dusta merupakan sifat
orang yang munafik. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. Bersabda “Tanda orang munafik
itu ada 3, yaitu : Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya
khianat.” (HR. Bukhari Muslim)

Allah Swt. Menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang
mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).

‫ضوااٗ لعون نهل ىلذلق ل‬ ‫ى‬ ‫قلاًّلل ٱَللل ىهللذاٗ يلوولم لينفللع ٱَل ى ل‬
‫ك‬ ‫صودقلهل نوم للهل وم لجنلتت تلوجقريِ قمن تلوحتقهلاًّ ٱَوللونَ ىهللر ىلخلققديلن قفيِلهاَ ألبلردااٗ لر ق‬
‫ضلي ٱَللل لعونهل وم لولر ل‬ ‫صقدققيِلن ق‬
١١٩ ‫ٱَولفلوولز ٱَوللعقظيِلم‬

Artinya : “Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang
benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan
yang paling besar" ( Q.S al-Maidah : 119 )

C. Keutamaan Perilaku Jujur

Kedudukan sifat jujur sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat para nabi, yakni Nabi
Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub, sebagaimana firman Allah :

٥٠ ًّ‫ق لعلق ريِيا‬ ‫لولوهلوبنلاًّ لللهم ممن لروحلمتقنلاًّ لولجلعولنلاًّ للهل وم لقلساًّلنِ ق‬
‫صود ق‬
Artinya : “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami
jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi” ( Q.S. Maryam : 50 )

Dan Ismail dipuji karena jujur, sebagaimana firman Allah :

٥٤ ًّ‫ق ٱَوللووعقد لولكاًّلنِ لرلسورل نَلبق ريِيا‬ ‫لوٱَوذلكور قفي ٱَولقك ىتل ق‬
‫ب إقوسىلمقعيِنلل إقنَلهۥُل لكاًّنَل ل‬
‫صاًّقد ل‬
Artinya : “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang
rasul dan nabi” ( Q.S Maryam : 54 )

Nabi Muhammad Saw menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran
merupakan akhlak yang mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan,
sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad Saw :

Artinya : “ Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw. Bersabda. “Sesungguhnya jujur
itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga…” ( HR. Bukhari )

Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si
pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan
akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia
dan selamat dari segala keburukan. Orang jujur akan dipermudah rezeki dan segala
urusannya.

Contoh yang perlu diteladani, karena kejujurannya, Nabi Muhammad saw. Di percaya oleh
Siti Khadijah untuk membawa barang dagangan lebih banyak lagi. Ini artinya Nabi
Muhammad saw akan mendapatkan keuntungan lebih besar lagi dan tentu saja apa yang
dilakukan Nabi akan mendapat kemudahan.

Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan segala urusannya.
Orang yang pernah berbohong akan terus berbohong karena untuk menutupi kebohongan
yang diperbuat, dia harus berbuat kebohongan lagi.

Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur
membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati menjadi was-was.

Kegundahan hati dan kekhawatiran yang bertumpuk-tumpuk beresiko menjadi penyakit.

D. Macam-Macam Kejujuran

Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu :

1. Shidq Al-Qalbi (Jujur dalam niat dan kehendak), yaitu motivasi bagi setiap gerak dan
langkah seseorang dalam rangka menaati perintah Allah Swt, dan ingin mencapai rida-
Nya. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur berarti tidak ikhlas dalam
berbuat.

Rasulullah Saw. Bersabda,

“Ingatlah, dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, akan baiklah
seluruh tubuh. Dan bila ia rusak, rusaklah ia seluruhnya. Itulah qalbu (hati).” (HR.
Bukhari)
2. Shidq Al-Hadits (Jujur dalam ucapan), yaitu memberikan, yaitu memberikan sesuatu
sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh
syari’at seperti dalam kondisi perang, mendamaikan dua orang yang bersengketa, dan,
semisalnya. Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan,
dianjurkan menghindari kata-kata sindiran Karena hal itu sepadan dengan
kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat
tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan
merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang diantara macam-macam
kejujuran.
3. Shidq Al-Amal (Jujur dalam perbuatan), yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah
hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini
juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang di ridhai Allah Swt, dan
melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas.

Orang jujur tentu akan sejalan dengan semua kebaikan dan sebagai penegak segala
kebagusan, sedangkan kebaikan itu adalah jalan menuju ke syurga, bahkan kebajikan
itu sebagai kunci masuk syurkan, kunci tersebut tak lain untuk membuka syurga,
sebagaimana firman Allah :

٢٥ ‫ يلوسقلوولنِ قمن لرقحيِقق لموخلتوقم‬٢٤ ‫ضلرةل ٱَلنلقعيِقم‬ ‫ لعللى ٱَولللراَئق ق‬٢٢ ‫إقلنِ ٱَوللوبلراٗلر للقفي نَلقعيِقم‬
‫ تلوعقر ل‬٢٣ ِ‫ك لينظللرولن‬
‫ف قفي لولجوقهقه وم نَل و‬
٢٦ ِ‫س ٱَوللمتل ىنلفقلسولن‬ ‫قخ ىتللمهۥُل قموس تنك لوقفي ىلذلق ل و‬
‫ك فلليِلتلنلاًّفل ق‬
Artinya : “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam
kenikmatan yang besar (surga). mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil
memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang
penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya).
layaknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-
lomba.” (Q.S Al-Mutoffifin : 22-26)

4. Shidq Al-Wa’d (Jujur bila berjanji), janji membuat kita selalu berharap. Janji yang
benar membuat kita bahagia. Janji palsu membuat kita selalu was-was. Maka
janganlah memperbanyak janji (namun tidak ditepati) karena Allah Swt, sangat
membenci oran-orang yang selalu mengingkari janji. Sebagaimana dalam firman-Nya:

٩١ ِ‫ضوااٗ ٱَوللويىلملن بلوعلد تلووقكيِقدهلاًّ لوقلود لجلعولتللم ٱَللل لعللويِلك وم لكقفيِ ي نل إقلنِ ٱَللل يلوعلللم لماًّ تلوفلعللولن‬
‫لوألوولفوااٗ بقلعوهقد ٱَللق إقلذاٗ ىلعلهديَت وم لولل لتنقل ل‬

Artinya : “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah
kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu
telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu).
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat” (Q.S. An-Nahl : 91)

٣٤ ‫لولل تلوقلرلبوااٗ لماًّلل ٱَوليِلقتيِقم إقلل قبٱَللقتي قهلي ألوحلسلن لحتلىى يلوبلللغ أللشلد نهۥُل لوألوولفوااٗ قبٱَوللعوهاقد إقلنِ ٱَوللعوهلد لكاًّلنِ لم و‍لسورل‬
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu
pasti diminta pertanggungan jawabnya” (Q.S. Al-Israa : 34)

5. Shidq Al-Haal (Jujur dalam kenyataan). Orang mukmin hidupnya selalu berada di atas
kenyataan. Dia tidak akan menampilkan sesuatu yang bukan dirinya. Dia tidak pernah
memaksa orang lain untuk masuk kedalam jiwanya. Dengan kata lain, seorang
mukmin tidak hidup berada dibahawah bayang-bayang orang lain. Artinya, kita harus
hidup sesuai dengan keadaan diri kita sendiri.

Merealisasikan kejujuran adakalanya kehendak untuk jujur itu lemah, ada kalanya pula
menjadi kuat.

E. Petaka Kebohongan

Betapa berbahayanya sebuah kebohongan, kebohongan akan mengantarkan pelakunya tidak


dipercaya lagi oleh orang lain.

Ketika seseorang sudah berani menutupi kebenaran, bahkan menyelewengkan kebenaran


untuk tujuan jahat, ia telah melakukan kebohongan. Kebohongan yang dilakukannya itu telah
membawa kepada apa yang telah dikhianatinya itu.

‫ك قملن ٱَولقعولقم فلقلول تللعاًّللووااٗ نَلود ل‬


‫ع ألوبلناَلءنَلاًّ لوألوبلناَلءلك وم لونَقلساَلءنَلاًّ لونَقلساَلءلك وم لولأنَفللسنلاًّ لولأنَفللسلك وم ثللم نَلوبتلقهول فلنلوجلعل‬ ‫فللمون لحاَلج ل‬
‫ك قفيِقه قمنن بلوعقد لماًّ لجاَلء ل‬
٦١ ‫ت ٱَللق لعللى ٱَولىلكقذقبيِلن‬ ‫للوعنل ل‬

Artinya : “Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang
meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami
dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu;
kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah
ditimpakan kepada orang-orang yang dusta” (Q.S Ali-Imran : 61)

١٦١ ِ‫س لماًّ لكلسبلوت لوهل وم لل يلوظلللمولن‬ ‫و‬ ‫و ن‬ ‫لولماًّ لكاًّلنِ لقنلبقيي لأنِ يللغنلل لولمن يلوغللول يلوأ ق‬
‫ت بقلماًّ لغلل يلوولم ٱَلقق ىيِللمقة ثللم تللوفلىى لكيَل نَلف ق‬
Artinya : “Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang.
Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia
akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi
pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak
dianiaya” ( Q.S Ali-Imran : 161 )
Dalam hadits Rasulullah Saw mengingatkan :

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra., dia berkata ; Rasulullah saw., bersabda, “Akan datang
kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan,
sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya, sedangkan orang yang
amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu, Ruwaibidhah berbicara.” Beliau
menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu
Majah)

٣ ِ‫ لكبللر لموقتياًّ قعنلد ٱَللق لأنِ تللقوللوااٗ لماًّ لل تلوفلعللولن‬٢ ِ‫ىيىلأ ليَيهلاًّ ٱَللقذيلن لءاٗلملنوااٗ لقلم تللقوللولنِ لماًّ لل تلوفلعللولن‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak
kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang
tidak kamu kerjakan” (Q.S. Ash-Shaff : 2-3)

Syaikh Muhammad al-Ghazali mengatakan, bahwa menjaga amanah ialah menunaikan


dengan baik terhadap hak-hak Allah Swt. Dan hak-hak manusia tanpa terpengaruh oleh
perubahan keadaan, baik susah maupun senang.

F. Hikmah Perilaku Jujur

Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut:

1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak takut
akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.

‫لق أللل بققذوكقر ٱَللق تلوطلمئقيَن ٱَولقلللو ل‬


٢٨ ‫ب‬ ‫ٱَللقذيلن لءاٗلملنوااٗ لوتلوطلمئقيَن قلللوبللهم بققذوكقر ٱَ ل ل‬

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram” (Q.S. Ar-Ra’d : 28)

2. Mendapat kemudahan dalam hidupnya.


3. Selamat dari azab dan bahaya.

‫صلد ل‬
۞ِ‫ق بق قىهۦ‬ ‫ق لو ل‬ ‫صود ق‬‫ لوٱَللقذيِ لجاَلء قبٱَل م‬٣٢ ‫س قفي لجهلنللم لموثروى لمولىلكفققريلن‬ ‫ق إقوذ لجاَلء ن ىهۥُل ألللويِ ل‬ ‫صود ق‬ ‫ب لعللى ٱَللق لولكلذ ل‬
‫ب قبٱَل م‬ ‫فللمون ألوظلللم قملمن لكلذ ل‬
‫ى‬
‫ لقيِللكفملر ٱَللل لعونهل وم ألوسلوأل ٱَللقذيِ لعقمللوااٗ لويلوجقزيلهل وم ألوجلرلهم‬٣٤ ‫ك لجلزاَلء ٱَوللموحقسقنيِلن‬ ‫ لللهم لماًّ يللشاَلءولنِ قعنلد لربمقه نوم ىلذلق ل‬٣٣ ِ‫ك هللم ٱَوللمتللقولن‬ ‫ألاوللئق ل‬
٣٥ ِ‫بقأ لوحلسقن ٱَللقذيِ لكاًّلنَوااٗ يلوعلمللولن‬

Artinya : “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta
terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di
neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir. Dan orang yang
membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang
yang bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan
mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik. Agar Allah akan
menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka
kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan” (Q.S. az-Zumar : 32-35)

4. Dijamin masuk surga.


5. Dicintai oleh Allah Swt. Dan rasul-Nya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal dalam
kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya, tidak berbuat
basa basi , tidak membuat-buat, tidak menambah atau mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai
kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat dan Allah selalu membalas
perbuatan dengan ganjaran yang setimpal.

B. Pesan

Mari mulai jujur untuk diri sendiri, kejujuran membuat hati menjadi tenang. Kami sangat
berharap untuk memberikan kritik dan saran yang membangun . Kami ucapkan terimakasi
pada pembaca sekalian, kemampuan kami tidak apa-apa tanpa dukungan sekitar, guru, dan
ridha Allah Swt.

DAFTAR PUSTAKA
dannyferdiansyah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-kejujuran.html?m=1

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai
Pustaka.1991

homeworkapw.blogspot.co.id/2013/09/makalah-sifat-terpuji-jujur_6860.html?m=1

Kementrian Pendidikan dan, Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta.
2014

ukhuwahislah.blogspot.co.id/2013/10/makalah-jujur-dalam-perkataan-dan.html?m=1

https://rahmatikhsan78.wordpress.com/2014/04/03/26/

Anda mungkin juga menyukai