Makalah
Dosen Pengampu:
Oleh
JAKARTA
2022/2023
Kata Pengantar
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana mengimplementasikan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari?
2.Apa yang dimaksud kejujuran membawa kebaikan
3. Apa yang dimaksud orang yang jujur mendapat pertolongan Allah SWT
C. Tujuan masalah
1. Memahami pentingnya kejujuran dalam kehidupan
2. Mengetahui bahwa kejujuran dapat membawa kebaikan
3. Mengetahui bahwa kejujuran dekat dengan pertolongan Allah SWT
Pengertian Kejujuran
Kejujuran ialah sikap berani yang menunjukkan siapa dia, serta mengatakan apa yang dimaksudnya
dengan benar. Kejujuran adalah keterkaitan hati pada kebenaran. Sikap jujur juga merupakan sikap yang
ditandai dengan melakukan perbuatan yang benar, mengucapkan perkataan dengan apa adanya tanpa
menambah-nambahkan atau mengurangi apa yang ingin disampaikan dan mengakui setiap perbuatan
yang dilakukan baik positif maupun negatif.
Secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang
dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Dalam praktek dan penerapannya,
secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang
dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi (posting oleh Duadua, 2009). Jujur
diekspresikan dengan kata-kata atau sikap yang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya, tidak
ditutupi atau bahkan tidak menipu. Jujur adalah energi yang positif yang menyatakan sesuatu dengan
langsung, spontan, lugas, apa adanya akan menghemat waktu dan energi, terjadilah efisiensi. Itulah yang
dikatakan oleh Sawitri Supardi Sadarjoen, seorang psikolog.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu
dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun tidak dikurangi. Jujur dalam arti sempit
adalah sesuainya ucapan lisan dengan kenyataan. Dan dalam pengertian yang lebih umum adalah
sesuainya lahir dan batin. Karena itulah, orang munafik disebutkan sebagai kebalikan orang yang jujur.
Kejujuran menjadi penting karena dengan mengakui apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan
sebagaimana adanya, seseorang dapat terhindar dari rasa bersalah yang timbul akibat kebohongan yang ia
lakukan.1
1. Pentingnya Kejujuran
Hadis di atas berisi janji Allah kepada orang yang tidak ingin berdusta meski hanya dengan
bergurau. Ini berarti bahwa kejujuran adalah syarat mutlak terbentuknya karakter yang terpuji.
Karakter yang terpuji merupakan akhlak yang meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah
Ta’ala pun dalam sudut pandang manusia. Memiliki perangai yang baik bagi setiap manusia
menjadi satu hal yang penting. Sebab di mana pun kita berada, apapun pekerjaaan yang
dilakukan, nantinya akan disenangi oleh siapa pun yang menemuinya. Maksudnya adalah bahwa
akhlak itu menentukan baik buruknya seseorang, baik dihadapan penciptanya juga sesamanya
sebagai ciptaan Allah Ta’ala (Tasbih, 2014).
Imam Ibnul Qayyim berpandangan bahwa jujur merupakan sifat mulia yang mengandung banyak
nilai positif. Kejujuran dapat dimanifestasikan dalam ucapan, perbuatan, dan dalam semua
kondisi. Hal itulah yang menjadikan jujur sangatlah berharga, pun sekaligus menjadikan
seseorang yang memiliki sifat tersebut berharga (Ahmad, .)2005
Orang yang jujur jika diberi amanah baik berupa harta, hak-hak, pun rahasia-rahasia, jikalau pada
hari kemudian dia melakukan kesalahan, kejujurannya akan mampu menyelamatkannya.
Sedangkan pendusta, sebiji sawi pun tidak akan ada yang mempercayainya, jikapun ada, maka
kepercayaannya itu tidak penuh atau sederhananya kepercayaannya itu tidak mendatangkan
ketenangan. Sebab orang jujur itu akan selalu memiliki hati yang tenang, berbanding terbalik
dengan pendusta yang hatinya selalu gelisah. Orang jujur mengetahui betul konsekuensi yang
akan didapatkannya. Celaan, hinaan bisa menjadi makanannya, namun sebab keimanannya dia
1
David Chailsyah, Metode dan Teknik Mengajarkan Kejujuran Pada Anak Usia Dini. (Educhild, Vol.5, No.1 2016).
h.9
bertahan. Karena dengan iman dan kejujurannya dia tidak mungkin dapat mengucapkan sesuatu
kecuali perkara kebaikan2
2
Hanipatudiniah Madani, Pembinaan Nilai Nilai Kejujuran Menurut Rasulullah SAW, (Jurnal Riset Agama, Vol 1, No.
1, April 2021). h. 151
menjadi mimpi yang menyenangkan dan mengandung banyak manfaat untuk
anak.
Pemberitahuan dan Pujian
Pujian tetap menjadi sarana efektif bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk
orang dewasa. Pujian membawaperasaan tersendiri untuk melakukan hal yang
dipujikan lebih baik lagi. Untuk itu, lakukan hal yang bisa mereka terapkan
langsung. Tentunya pantauan kita pada keseharian anak-anak penting hingga tahu
mana yang salah dengan tingkah mereka dan mana yang harus diberi acungan
jempol kita. Suatu contoh, ketika mereka menemukan sesuatu di meja sekolahnya
lalu membawa barang itu pulang. Bisa jadi mereka berteriak kegirangan karena
menemukan barang bagus yang tidak mereka miliki di rumah. Jika itu terjadi,
beritahu anak-anak untuk mengembalikannya. Tentu, dengan tidak lupa memberi
penjelasan secara baik-baik. Bisa jadi, awalnya mereka tidak paham. Tapi lama-
kelamaan mereka pasti paham bahwa barang yang mereka temukan bukan hak
milik mereka. Ajarkan mereka untuk mengembalikan pada tempat mereka
menemukannya atau memberikan pada guru di sekolah.
Uji Coba
Ada uji coba yang lebih detail lagi yang harus dilakukan berkaitan dengan
kejujuran. Tentu saja pengujian yang paling efektif dan bisa terlihat adalah dalam
bentuk hal-hal yang berbau materi. Dan, yang paling nyata adalah dalam bentuk
uang. Tujuan jangka panjangnya adalah agar anak-anak kelak di masa dewasanya
tahu dengan jelas dan pasti batasan, mana uang yang menjadi miliknya dan mana
yang kepunyaan orang lain. Coba letakkan uang di atas meja belajar anak. Lalu
lihat apa reaksi mereka. Apakah mereka cepat-cepat bertanya uang siapakah itu?
Atau mereka diam saja hingga akhirnya kita bertanya? Jika mereka langsung
bertanya atau mengambil uang itu dan memberikan pada kita, itu berarti apa yang
sudah kita ajarkan benar-benar merasuk ke kepala mereka. Tapi apabila mereka
tidak lantas memberitahukan pada kita, jangan langsung menuding mereka tidak
jujur. Bisa jadi uang itu tidak terlihat oleh mereka atau jatuh ke kolong meja
hingga mereka tidak melihatnya? Atau jumlah uang itu sendiri tidak berarti bagi
anak seperti koin seratus perak. Kuncinya, jangan pernah mengecap anak tidak
jujur.3
3
David Chailsyah, Metode dan Teknik Mengajarkan Kejujuran Pada Anak Usia Dini. (Educhild, Vol.5, No.1 2016).
h.11-12