Disusun oleh :
NIM : 484012010032
KARAWANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman sekarang yang semakin berkembangnya teknologi berdampak pada pola
pikir yang serba cepat dan instan. Memang semakin maju dan semakin baik, tetapi disisi
lain ada dampak negative yang sedang melanda Negara kita, tentunya Negara Indonesia.
Masalahnya yaitu seperti bencana korupsi, kolusi, dan nepotisme serta maraknya
pelanggaran nilai moral oleh remaja.
Salah satu factor bencana korupsi tersebut terjadi karena tidak adanya sikap jujur
dari dalam diri para pejabat pemerintahan, yang serba instan membuat sikap jujur jarang
diterapkan. Menerapkan sikap jujur sebenarnya tidaklah sulit. Dimulai dengan niat yang
sungguh-sungguh dan dibiasakan dalam kehidupan sehari hari, maka sifat itu akan
tertanam pada diri kita dengan sendirinya.
Adapun dalam maraknya pelanggaran nilai moral oleh remaja dapat dipandang
sebagai perwujudan rendahnya disiplin diri. Pemicu utamanya diduga adalah situasi dan
kondisi keluarga yang negative. Disiplin diri merupakan aspek utama dan esensial pada
pendidikan dalam keluarga yang diemban oleh orang tua karena mereka bertanggung jawab
secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasar dan fondasinya kepada anak. Orang tua yang
mampu menghayati keadaan anaknya dan sebaliknya anak menghayati dunia orang tua
maka terjadi pertemuan makna diantaranya. Masing-masing anggota keluarga secara
bersama-sama dapat saling membantu untuk membuat pedoman diri dlam mengarahkan
dirinya agar senantiasa untuk memiliki dan meningkatkan nilai-nilai mral untuk dipolakan
dalam kehidupannya. Peran orang tua guna mengembangkan disiplin dalam diri anak
sangatlah berarti. Anak yang hidup dalam keluarga yang harmonis senantiasa akan
mendapatkan dorongan dalam menggali potensi dirinya untuk berprilaku positif dan
mendisiplinkan dirinya.
Hubungan antar professional adalah suatu kegiatan antar pekerjaan dan profesi
dalam memenuhi kebutuhan untuk mampu beraktifitas dan menghasilkan sesuatu. Dalam
aktifitas tersebut maka mereka akan berhubungan dengan manusia lainnya untuk
memenuhi kebutuhan. Hubungan antar professional dapat dilakukan dalam kalangan
profesi apapun sesuai keahlian dalam bidangnya masing-masing. Tetapi dalam makalah ini
akan dibahas tentang hubungan antar professional dalam pelayanan kesehatan.
Dalam hubungan antar professional, mereka harus memiliki tanggung jawab yang
tinggi terhadap profesinya, mencangkup banyak hal dari konsekuensi profesi yang
dijalaninya. Para professional biasanya menemukan diri mereka dalam hubungan
profesionalnya dengan orang lain, mencangkup pekerja dan pekerjaan, klien dan
professional, professional dengan professional lainnya, serta masyarakat dengan
profesionalnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kejujuran adalah sebuah pengakuan yang dilakukan oleh seseorang baik itu
perbuatan yang baik maupun buruk. Bila seseorang berhadapan
dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran
tentang sesuatu atau fenomena tersebut dan bila dia menceritakan informasi
tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan
realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Jadi pengertian kejujuran secara luas adalah jika apa Anda yang beritahukan adalah sesuatu
yang benar, baik, dan berguna
Selain itu jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau
mencocokan antara Informasi dengan fenomena. Dalam hal ini misalnya seseorang
memberikan berita atau informasi sebelum terjadinya peristiwa atau fenomena, yaitu dia
mengatakan dia akan hadir dalam pertemuan di sebuah gedung bulan depan. Kalau
memang dia hadir pada waktu dan tempat yang telah di sampaikannya itu maka seseorang
itu bersikap jujur. Dengan kata lain jujur juga berkaitan dengan janji. Disini jujur berarti
mencocokan atau menyesuaikan ungkapan (informasi) yang disampaikan dengan realisasi
(fenomena). Contoh lain misalnya seorang tukang bekerja berdasarkan sebuah pedoman
kerja. Dalam pedoman kerja (tertulis atau tidak) ada ketentuan sebuah perbandingan yakni
3 : 5. Tapi dalam pelaksanaan kerja Tukang tersebut tidak mengikuti angka perbandingan
itu, dia membuat perbandingan yang lain yakni 3 : 6, Peristiwa ini jelas memperlihatkan
si Tukang tidak mengikuti ketentuan yang ada dalam pedoman kerja. Dengan demikian
berarti si Tukang tidak bersikap jujur. Dalam kasus ini sang Tukang tidak berusaha
menyesuaikan informasi yang ada dengan fenomena (tindakan yang dilaksanakan ).
Dalam agama Islam sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau
mencocokan antara Informasi dengan fenomena dinamakan shiddiq. Makanya jujur itu
bernilai tak terhingga
Adapun unsur-unsur jujur/kejujuran :
Berkata dengan benar hal yang terjadi
Dilandasi dengan keikhlasan, tidak dengan keterpaksaan
Menganut kepercayaan
Merupakan fakta dan tidak berdusta
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti taat dan patuh terhadap suatu
peraturan yang yang berlaku, dan mendapat imbuhan ke-dan-an jadi kedisiplinan bisa
diartikan suatu sikap yang taat dan patuh terhadap suatu peraturan, ketentuan, etika,
norma dan kaidah yang berlaku, Sehingga disiplin mengacu pada pola tingkah laku
dengan ciri :
Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah
menjadi norma, etik, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat
Adanya perilaku yang dikendalikan
Adanya ketaatan (obedience)
tanpa adanya suatu peraturan maka tidak akan tercapailah suatu kedisiplinan , dengan
adanya suatu peraturan akan melatih seseorang untuk disiplin dalam segala hal , dan
dengan sikap yang selalu disiplin membuat seseorang berhasil dengan apa yang
seseorang tersebut impikan itulah sebabnya kedisiplinan adalah modal utama suatu
keberhasilan.
Untuk mencapai suatu keberhasilan seseorang harus mulai hidup disiplin ,
kedisiplinan harus dimulai dari kecil , agar di saat dewasa nanti seseorang tersebut biasa
mencapai suatu keberhasilan. Dan kedisiplinan dapat dimulai dari lingkungan keluarga
, kemudian di lingkungan belajar mengajar dan lingkungan masyarakat .
Kedisiplinan di lingkungan keluarga dimulai daritidur dan bangun tepat waktu,
taat melakukan shalat 5 waktu (ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa),
merapikan tempat tidur dan kamar, makan dengan teratur, kemudian,
melakukan kegiatan secara teratur, melakukan tugas-tugas pekerjaan rumah
tangga (membantu orang tua), menyiapkan dan membenahi keperluan
belajarnya, mematuhi tata tertib di rumah, menjaga kebersihan rumah.
Kedisiplinan di lingkungan mengajar misalnya pelaksanaan tata tertib, tidak
terlambat, membuang sampah pada tempat sampah
Kedisiplinan di lingkungan masyarakat bisa berupa ketaatan terhadap rambu-
rambu lalu lintas, kesopanan dalam bertamu, menjaga kebersihan lingkungan,
menjaga keamanan lingkungan, kesopanan dalam bertamu dan tidak
mengganggu tetangga
Kedisiplinan dapat dilatih dengan menekankan pada pikiran dan watak untuk
menghasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan sebagainya. Latihan- latihan itu
dalam rangka menghasilkan kebiasaan patuh dapat dilihat pada penanaman
kedisiplinan di kalangan angkatan bersenjata, ibadah puasa dapat digolongkan sebagai
latihan yang tujuannya untuk penanaman kedisiplinan guna mempertinggi daya kendali
diri. Orang-orang yang berdisiplin adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya.
Tetapi perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat mengakibatkan
terjadinya perubahan dalam masyarakat berupa pergeseran nilai-nilai serta tradisi yang
ada, yang berpengaruh terhadap sikap serta pandangan hidup manusia, sehingga terjadi
hal-hal yang tak terkendali. Hal ini memperjelas pengertian bahwa pada hakikatnya
kedisiplinan mengandung beberapa unsur, yakni ketaatan, pengetahuan, kesadaran,
ketertiban perasaan senang di dalam menjalankan tugas dan mematuhi atau mentaati
segala peraturan perundangan yang berlaku. Sehingga peran kedisiplinan adalah
sebagai pencipta suatu kondisi di mana individu, masyarakat dan aparatur pemerintah
mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang ada sehingga tercapainya suatu keadaan
yang
tertib dan teratur.
3. Profesionalisme
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S.
Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional
sendiri berarti bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan
latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua
kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran).Kedua hal itu merupakan satu
kesatuan yang saling berhubungan.Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki
profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi)
yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
Disiplin social
Adalah perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui
kewajiban pribadi dalam individu. Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia.
Dilihat dari latar belakang budaya manusia memiliki latar belakang yang
berbeda. Oleh karena itu setiap manusia memiliki watak dan tingkah laku yang
berbeda. Maka dari itu dengan cara disiplin mengikuti aturan masyarakat,
manusia dapat menghargai manusia yang lainnya. Disiplin social berawal dari
dalam mengamalkan nilai, ketentuan, peraturan dan tata tertib yang berlaku
baik itu di lingkungan belajar mengajar, masyarakat, maupun Negara
Disiplin nasional
Adalah kemampuan dan kemauan mengendalikan diri untuk mematuhi sebuah
peraturan yang telah ditentukan oleh Negara. Negara adalah alat untuk
memperjuangkan keinginan bersama. Oleh karena itu adanya masyarakat yang
disiplin akan bisa mewujudkan keinginan Negara
Disiplin Ilmu
Mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai ilmuwan. Jika
seorang ilmuwan memiliki disiplin ilmu, maka ilmuwan tersebut memiliki kode
etik (aturan) dan perilaku yang baik. Sebagai contoh : seorang ahli nuklir jika
tidak memiliki disiplin ilmu maka keahlian yang dimilikinya digunakan untuk
menghancurkan sebuah Negara dan bukan untuk kepentingan umat manusia
bersama. Seorang ilmuwan sejati tidak akan melakukan perbuatan yang
bertolak belakang dari pengetahuannya.
Displin tugas
Yaitu mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh atasan atau kepala
sekolah. Bentuk-bentuk ketaatan kepada atasan adalah sebagai berikut :
Mendengarkan dan memahami perintah dengan sebaik-baiknya.
Memohon penjelasan sampai jelas kemudian melaksanakannya dengan
baik
Melipatgandakan kesabaran saat melaksanakan perintah tersebut, ikhlas
dan tidak mengurangi atau menambah sedikitpun
Melaksanakan dengan segera perintah tersebut, walaupun tidak sesuai
dengan pendapat atau keinginannya. Saling memberi dan menerima
nasihat
Meminta izin dalam setiap urusan dan memberikan masukan sebelum
pemimpin mengambil keputusan
2. Manfaat kedisiplinan
Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada
orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada
orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan mudah menyelami
perasaan orang lain juga.
Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin membuat
anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu
memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya
dengan baik
Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis ternyata
lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap
selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk
melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan
sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin
merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan pilihan
yang bijak.
Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena
kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia
menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh dengan sempurna
tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya akan membentuk
kebiasaan dan sikap yang positif.
Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang
memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan
anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas kemauan
sendiri.
3. Manfaat Profesionalisme
Profesionalisme adalah suatu keharusan bagi setiap orang dalam bidang bisnis yang
berfokus pada pencapaian tujuan dan pengembalian keuntungan yang lebih tinggi.
Keuntungan dari kode etik ini menyaring melalui setiap fase hari kerja, dari
komunikasi dengan rekan kerja hingga persiapan untuk pengadaan meeting dan
memastikan bahwa semua tenggat waktu proyek dipenuhi tanpa pertanyaan.
Beberapa manfaat atau keuntungan memiliki sikap profesionalisme, diantaranya yaitu:
Bagian dari profesionalisme adalah menjadikan diri kita sebagai anggota tim bisnis
yang konsisten. Ini termasuk datang tepat waktu untuk rapat dengan informasi yang
baik tentang tugas yang ada dengan sikap fokus dan siap.
Sikap ini akan menanamkan kepercayaan pada atasan kita bahwa kita serius dengan
pekerjaan kita dan menganggap serius tujuan perusahaan. Hal ini dapat mengarah pada
proyek yang semakin penting dan peran yang lebih menonjol dalam proyek tersebut.
Dengan menunjukkan keteguhan kita, kita menjadikan diri kita aset bagi atasan kita.
Menjadi komponen penting dalam manajemen berarti bahwa ketika seorang manajer
dipromosikan.
Dengan kata lain, atasan kita akan ingin membawa kita ke jenjang perusahaan
bersamanya karena kita adalah seorang profesional yang dapat diandalkan saat tugas
itu penting untuk keberlanjutan kesuksesan perusahaan. Menaiki tangga perusahaan
memerlukan lebih banyak tanggung jawab dan, tentu saja, gaji yang lebih besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kejujuran merupakan sifat yang tertanam pada diri manusia yang pada dasarnya
kemauan pada diri manusia dan rasa kepercayaan diri yang kuat akan cenderung
berdampak positif daripada negative. Dan jika menerapkan sikap jujur, secara tidak
langsung kita telah melatih kemampuan kita
Kedisiplinan berarti taat dan patuh terhadap suatu peraturan, ketentuan, etika,
norma dan kaidah yang berlaku, Sehingga disiplin mengacu pada pola tingkah. Dan disiplin
merupakan modal utama dalam suatu keberhasilan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa antara kejujuran,
kedisiplinan, dan profesionalisme saling berhubungan satu sama lain, karena merupakan
bagian dari integritas.