Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

INTEGRITAS PENDAMPING KEMENTERIAN SOSIAL

OLEH : SUHARYANTO

PENDAHULUAN

Integritas adalah adanya satu kesamaan antara apa yang diucapkan dengan apa yang
dilakukan dan disertai rasa kepuasan dalam melakukan apa yang Ia komitmenkan. Integritas
menyangkut rasa hormat terhadap diri sendiri terkait adanya konsistensi antara suara hati,
lisan dan tindakan. Integritas juga menyangkut kepuasan atas konsistensi antara apa yang
yang Ia inginkan dengan perilakunya sehingga terpuaskan tanpa harus menerima pujian
ataupun ucapan terimakasih dari pihak lain.

Pendamping Kementerian Sosial adalah sosok pribadi yang diharapkan mampu membawa
Keluarga Penerima Manfaat ( KPM )mengubah dirinya menjadi orang yang lebih baik dari
sebelumnya. Perubahan ini dapat dimungkinkan dengan adanya dampingan yang dilakukan
oleh pendamping Kementerian Sosial. Acuan KPM tentang perubahan tersebut tentunya
tertuju kepada pendamping Kementerian Sosial tersebut. Sesuatu yang tidak bisa dihindarkan
yakni pendamping Kementerian Sosial harus mampu menunjukkan pribadi yang serba
prima,konsisten seperti yang diharapkan KPM.

Setiap orang apapun profesinya, baik terlahir dari kemauan dirinya ataupun dorongan dari
luar dirinya,berupaya melakukan pekerjaannya sesuai dengan nama profesi yang
disandangnya. Sebagai contoh perasaan lahir dan batin seorang TNI adalah harus mampu
menunjukkan pribadi aparat negara yang sehat ,kuat dan pantang menyerah.demikian pula
seorang ulama, Ia dituntut harus mampu menampilkan sosok pembimbing manusia kearah
kebaikan, penyejuk dan perilakunya menjadi contoh bagi jemaahnya terutama sekali Ia harus
sanggup menjadi tempat umat mendapat pencerahan.

Dalam dinamika peran orang sehari-hari, tingkat kualitas bekerja orang dalam menjalani
pekerjaannya ternyata tergantung dari sejauh apa orang itu termotivasi untuk melakukannya.
Kualitas pekerjaan akan tinggi nilainya jika orang itu mampu melakukan pekerjaannya
dengan sebaik mungkin yang didasari bahwa apa yang dilakukan harus menghasilkan yang
terbaik dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Dorongan itu tumbuh dan muncul sangat
bergantung pada pemahaman orang tersebut dalam menggapai tujuan hidupnya. Dorongan
atau motivasi untuk menghasilkan yang terbaik ini terkait erat dengan komitmen untuk
menunjukkan dirinya sebagai orang yang bertanggung jawab atas amanah pekerjaannya.
Dengan demikian kondisi yang menunjukkan tingkat kualitas pekerjaan terbaik yang dilakukan
dengan performa optimal dan dapat dilihat serta dirasakan orang lain inilah yang disebut
kerja berintegritas tinggi .
Kinerja yang menampilkan hasil optimal bukan satu satunya dampak dari integritas, kecuali
itu,bagaimana kerja itu diimplementasikan harus diiringi dengan berpedoman pada etika yang
melingkupi lingkungan kerjanya. Integritas terkait erat dengan nilai nilai yang dianggap
tertinggi bagi lingkungan kerjanya. Dalam masyarakat yang serba permisif mungkin tantangan
yang dihadapi oleh orang yang berintegritas jauh lebih sulit dibanding dengan masyarakat
yang sudah dianggap mapan.

Pendamping Kementerian Sosial tentunya tidak cukup hanya memiliki semangat kerja saja, Ia
harus paham dengan norma dan budaya yang berkembang di masyarakat. Kepiawaian
memilih dan memilah norma yang berlaku serta etika yang dimiliki menjadi tugas yang tidak
ringan.

Modul ini akan membahas bagaimana seseorang pendamping Kementerian Sosial yang
secara fitrahnya sudah memiliki keinginan untuk bekerja baik, lebih dikembangkan lagi
kinerjanya agar apa yang dihasilkan dari yang pekerjaannya itu berdampak positif bagi diri
dan lingkungannya, yakni dengan menanamkan komitmen yang kuat untuk menunjukkan
bahwa yang dilakukannya sesuai dengan apa yang dia katakan sehingga orang lain
mempercayainya.

Peran pendamping bukan hanya dituntut untuk mampu menjadi contoh namun juga
kemampuan dalam mengagalang kekompakan dan rasa tanggung jawab antar sesama
pendamping artinya integritas dibutuhkan bukan saja dimiliki oleh pribadi pendamping
namun juga secara keorganisasian.

Mengingat urgensi dan strategisnya peran Pendamping Kementerian Sosial dalam


melaksanakan amanah pendampingannya yakni mewujudkan Keluarga Miskin terbebas dari
kemiskinannya melalui bantuan bersyarat yang diterimanya. Pendamping diharapkan dapat
dijadikan Role Model bagi Keluarga Miskin dalam hal menjalani hidup sejahtera melalui
tranformasi nilai - nilai atau pemahaman terhadap pendidikan dan kesehatan ,pengasuhan
dan hak-hak anak, dan pengelolaan ekonomi keluarga,perawatan lansia serta disabilitas
berat. Diharapkan suatu saat nanti ketika masyarakat mendengar kata Pendamping
Kementerian Sosial, maka konotasi mereka akan mengacu pada orang yang secara sungguh-
sungguh memiliki keteladan yang utuh.

APA ITU INTEGRITAS ?

Integritas menurut Kamus besar Bahasa Indonesia berarti mutu,sifat dan keadaan yang
menunjukkan keadaan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran. Sedangkan menurut National Integrity Plan Malaysia
Integritas adalah quality of excellence yang termanifestasikan dalam sikap yang terintegrasi
dan holistiK secara individual maupun organisasi.

Integritas tidak dapat dipisahkan dengan harga diri, penghormatan dan kewibawaan
seseorang. Integritas bersifat melekat bahkan menyatu pada nama-baik orang. Integritas itu
terlihat dan terasa , artinya hasil kerja seseorang dapat menunjukkan apakah Ia bekerja
secara berintegritas atau tidak. Orang berintegritas selalu menghasilkan kerja terbaik dengan
waktu yang sesuai dengan diharapkan.

Integritas melekat dengan nomenklatur profesi yang terkait dengan pekerjaan yang berkaitan
dengan bagaimana membuat orang mampu mendapatkan hak hak normatifnya. Pada
dasarnya seluruh pekerjaan menuntut adanya integritas, namun secara umum orang lebih
terfokus pada pekerjaan yang menuntut keteladanan moral, seperti profesi Pekerjaan Sosial,
guru, penegak hukum dan pejabat public. Hal ini bukan berarti profesi diluar yang disebutkan
diatas boleh tidak berintegritas. Masyarakat akan bereaksi yang tinggi jika mendengar “ ada
aparat hukum yang menjual – belikan perkara “ atau “ ada oknum guru yang melakukan
tindakan asusila “. Tentu berbeda jika menanggapi adanya “ petugas jaga malam yang
melakukan tindakan asusila “ atau “ manager FB hotel X korupsi “. Gambaran tersebut
menginformasikan pada kita bahwa dalam profesi tertentu masyarakat menghendaki pelaku
profesi itu memiliki moral yang tinggi berdasarkan etika profesinya

Peranan etika profesi adalah sebagai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama dan
sebagai landasan dalam pergaulan dan tata cara kehidupan. Adanya etika dalam profesi yaitu
agar suatu kelompok yang menjalankan suatu profesi memiliki nilai-nilai untuk mengatur
kehidupan bersama. Etika profesi menyatakan pengakuan profesi akan tanggung jawabnya
kepada publik. Etika ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya
dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Kode etik
merupakan rumusan atau standar tentang perilaku yang dianggap baik dan yang perlu
ditunjukkan oleh anggota profesi dalam melaksanakan tugas-tugasnya, kode etik ini dibuat
agar anggota profesi tidak melakukan suatu tindakan yang tidak sesuai dengan apa yang
seharusnya dilakukan. ( Menurut National Association of Sosial Workers )

Integritas kerja adalah bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik lembaga.
Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika
tersebut, dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.

Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus
terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik
tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang
tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip.
BAGAIMANA MENINGKATKAN INTEGRITAS PENDAMPING KEMENTERIAN SOSIAL ?
Pilihan untuk menjadi Pendamping Kementerian Sosial tentunya sudah didasari oleh adanya
motivasi yang mendorong dirinya untuk turut membentuk atau berpartisipasi dalam
membangun bangsa Indonesia kearah yang lebih sejahtera. Pilihan ini memungkinkan
Pendamping sudah harus memiliki komitmen yang kuat untuk dapat membawa yang
didampinginya terutama dalam mengubah pola pikir Keluarga Miskin untuk memahami
pentingnya menjalankan pola hidup sehat dan pentingnya pendidikan dalam mengasuh anak.

Mendampingi KPM dengan jumlah yang tidak sedikit minimal 150 KPM per seorang
pendamping, tentunya bukan perkara mudah. Pendamping harus mampu mempengaruhi dan
mengangkat pemahaman tentang diri dan lingkungan pada setiap pemangku kepentingan
PKH, upaya ini tentunya bukan usaha kerja yang main main atau setengah setengah.
Mengangkat harkat dan martabat KPM melalui PKH ternyata harus dilakukan secara
kelembagaan yang kuat, makna kelembagaan disini adalah setiap individu atau lembaga yang
terlibat dalam PKH harus memahami bahwa keberhasilan PKH harus dicapai berkat
keteladanan dan kerjasama yang solid antar berbagai pihak; khususnya dari penyedia layanan
kesehatan dan pendidikan.

Berdasarkan hasil evaluasi dan analisa terhadap PKH, Pemerintah memandang perlu
dilakukan upaya upaya percepatan untuk keberhasilan PKH. Salah satunya adalah dengan
menggunakan metode pendampingan dengan menggunakan pola pembelajaran “ Pertemuan
Peningkatan Kemampuan Keluarga ( P2 K2 ) yang berasal dari Family Development Session (
FDS ) , metode ini harus diterapkan saat ini juga. Selama ini Pendamping dalam menjalankan
pendampingannya lebih focus pada mencatat komitmen peserta PKH dalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas diri dan
keluarganya.Pendamping melakukan verifikasi kehadiran peserta KPM di faskes dan fasdik.

Mengingat PKH bukanlah cash transfer biasa tetapi ada conditional yang harus dipenuhi
sebagai peserta PKH, yaitu komitmen KPM terhadap kehadiran di fasilitas kesehatan dan
pendidikan. Verikasi perlu dilakukan karena jika komitmen tidak dilakukan minimal 85%
kehadiran maka KPM akan mendapatkan sanksi yakni ” pengurangan bantuan.” Hal ini
dianggap kurang efektif mengingat tugas ini akan menjadikan peran pendamping
Kementerian Sosial , hampir mirip sebagai “tukang catat meteran listrik “. Sementara itu,
peran Pendamping sebagai Fasilitator,motivator dan guru terabaikan.Hal ini terjadi karena
tugas pendamping lebih mengutamakan pada kegiatan administrasi seperti pelaporan,
catatan kegiatan verifikasi data dsb.
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan integritas Pendamping Kementerian Sosial
antara lain :

1. Bekerja karena dorongan keyakinan ( faith or believe )

Setiap orang pasti memliki keyakinan Illahiah artinya Manusia ada dimuka bumi ini
bukan sekonyong-konyong tercipta tanpa maksud tertentu dari sang Pencipta. Manusia
sadar ada sesuatu yang harus dilakukan untuk menunjukkan eksistensinya, karena hidup
menuntut pertanggung jawaban. Dengan demikian, kehidupan ini adalah sarana untuk
membuktikan bahwa dirinya harus melakukan segala sesuatunya dengan terbaik.

Kerja adalah Ibadah itu adalah motto yang harus dipegang, pemahaman ini menjadi
dasar prinsip hidup bagi seorang Pendamping Kementerian Sosial. Pendamping bersyukur
bahwa dirinya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memerankan sebagai orang yang
harus patut diteladani oleh KPM. Apapun yang Ia lakukan semata – mata karena Ia harus
menjalankan tugas Ketuhannanya bukan sekedar mencari nafkah semata. Pendamping
semacam ini berkeyakinan bahwa Tuhanlah sebagai pengawasnya; baik dilihat orang
maupun tidak ada yang melihat apa yang dikerjakannya, Ia tetap bekerja dengan
mengharap hasil yang terbaik. Pendamping memiliki prinsip dengan bekerja Ia dapat
memberi nafkah keluarganya dengan cara cara yang halal berdasarkan tugas yang jelas
dan tidak melanggar norma-norma masyarakat ( Rahmadi 2014 )

Agama mengajarkan dan menjunjung kejujuran sebagai nilai yang tinggi dan mulia. Atas
dasar ini pulalah pendamping diharapkan tidak memanipulasi data dan bekerja dengan
benar dan tidak melanggar aturan ataupun kode etik. Diatas itu semua Pendamping yang
berintegritas mampu memilah dan memilih mana yang harus dilakukan dan mana yang
tidak boleh dia lakukan. Pendamping harus mampu menunjukkan bahwa kerja itu adalah
ibadah. Hal ini dapat terlihat dengan ditandai oleh kesenangan dalam melaksanakan
tugas, tidak cepat mengeluh dan pandai melihat peluang dari hal- hal yang negative.

2. Membangun rasa percaya dalam hubungan ( building trust of relationship )

Henry Cloud seorang motivator menyatakan bahwa “ modal utama ciri khas dari seorang
yang berintegritas adalah memiliki kemampuan dalam membangun kepercayaan”.
Pendamping Kementerian Sosial adalah orang yang bekerja dalam wilayah kemanusiaan.
Ia harus mampu menunjukkan sebagai orang yang menjunjung tinggi nilai – nilai
kemanusiaan serta menghargai harkat dan martabat manusia. Karakter ini diwujudkan
dengan kemampuannya untuk siap bekerja dengan dasar rasa cinta terhadap
kemanusiaan.

Hasil pekerjaan seseorang terlihat setelah beberapa waktu,jika mengharapkan


mendapatkan hasil makanan dalam waktu tiga bulan, orang harus menanam padi atau
kentang : namun jika Ia menginginkan kelapa Ia harus menunggu minimal lima tahun;
demikian juga dengan membangun Manusia yang berkarakter , seorang pendamping
Kementerian Sosial harus mampu membangun manusia dalam waktu minimal sepuluh
tahun; dalam waktu itulah Ia dapat melihat hasil kerjanya. Pekerjaaan pendampingan
adalah pekerjaan membangun manusia yang hasilnya belum dapat dilihat dalam waktu
yang singkat. Kerja pendampingan membutuhkan kesabaran , keuletan dan pantang
menyerah.Perlu dipahami bahwa pekerjaan yang terkait dengan kemanusiaan “
kebenaran belum tentu diterima begitu saja “oleh orang yang didampingi.

Kecintaannya terhadap pekerjaan dibuktikan dengan bekerja dengan penuh keramahan


dan tidak mengeluh bahkan dalam hal hal tertentu Pendamping pandai mencari peluang
diantara masalah yang ada. Masalah adalah kesempatan atau peluang untuk Ia dapat
berbuat sesuatu yang bermanfaat. Jujur dan hormat baik kepada KPM maupun para
pemangku kepentingan PKH dilakukan tanpa sungkan karena kesuksesan tidak dapat
diraih tanpa kerjasama.Menurut Iqbalis :” Kerjasama menimbulkan dan menumbuhkan
persaudaraan, hasil kerja akan cepat terselesaikan, dan pekerjaan menjadi ringan”.

Pekerjaan diselesaikan tepat waktu dan terlaksana dengan baik akan menimbulkan
kepercayaan baik oleh orang orang disekitar lembaganya maupun orang orang diluar
lembaga atau organisasinya.Menunjukkan bahwa kerja itu adalah ibadah dapat terlihat
dengan ditandai kesenangan dalam melaksanakan tugas, tidak cepat mengeluh dan
pandai melihat peluang dari hal- hal yang negative. Pekerjaan diselesaikan tepat waktu
dan terlaksana dengan baik.

3. Mengdepankan dan berorientasi pada Kebenaran

Manusia selalu mencari kebenaran dan terdorong untuk menjalankan kebenaran yang Ia
yakini. kebenaran adalah salah satu nilai utama dalam kehidupan manusia,kebenaran
merupakan nilai nilai yang berfungsi ruhaniah untuk menunjukkan perilaku yang sesuai
dengan keyakinan seseorang dan lingkungannya. Jika manusia mengerti dan memahami
kebenaran,sifat asasinya terdorong untuk melaksanakan kebenaran itu. Sebaliknya
pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran tanpa melaksanakan kebenaran
tersebut manusia akan mengalami pertentang batin ( Zainurrahman 2014 ).
Dasar Negara kita telah mengamanatkan tentang pentingnya mewujudkan cita – cita
kemerdekaan serta maksud dan tujuan bernegara yakni menciptakan masyarakat yang
adil dan makmur berdasakan pancasila dan UUD 1945. Pendamping Kementerian Sosial
adalah salah satu komponen Negara yang berfungsi untuk mewujudkan cita – cita mulia
itu.orientasi terhadap tugasnya adalah bagaimana secara bersama sama mendorong (
khususnya KPM ) untuk sama menikmati hidup sejahtera didalam wilayah yang
mengedepan nilai nilai keadilan sosial serta seluruh tatanan bangsa ini berkomitmen
untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Ciri khas utama dan pertama
sebagai Pendamping Kementerian Sosial dalam menjalankan tugasnya adalah “TIDAK
KORUPSI”.

4. Bekerja menghasilkan dan tepat waktu

Karakteristik pendamping Kementerian Sosial yang berintegritas adalah menampilan


performa kerja yang bagus artinya dalam bekerja Ia mampu mremperlihatkan suasana
batin yang menyenangkan , penuh semangat dan ulet serta dibuktikan dengan
ketuntasan pekerjaan tepat waktu dengan tanpa kesalahan.
Cara cara kerja yang benar ditandai dengan:
a. Disiplin yang ditujukkan dengan datang dan pulang tepat waktu serta mengikuti aturan
yang berlaku
b. rajin dan giat ditampilkan dengan bekerja sepenuh hati dengan menunjukkan hasil
kerja yang berkualitas tinggi
c. memberi kontribusi bagi lembaganya ditujukkan dengan diimplementasikannya ide ide
cemerlang yang dikemukakannya
d. loyalitas tinggi dengan menampilkan kesetiaan pada organisasinya yang dibuktikan
dengan tidak “ Double jobs “ atau kerja rangkap ditempat lain, tidak mudah
meninggalkan pekerjaaan walaupun diiming- imingi pendapatan yang lebih tinggi
e. mampu bekerjasama dengan karyawan lainnya, senang melihat rekan maju dan berani
mengambil hikmah dari pengalaman dirinya dan orang lain, serta mudah berbagi ilmu
dan informasi
f. mampu menciptakan kondisi kerja yang kondusif dengan tidak mudah terprovokasi
pihak pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak gampang termakan isu isu negative
g. bersikap baik terhadap sesama rekan maupun atasan, bersikap baik ini bukan dengan
harapan ingin mendapat kedudukan atau jabatan dari atasan namun semata mata karena
cinta terhadap kemanusiaan.
h. Membangun hubungan yang baik antar sesama rekan yang didasari Karena ingin
membangun nilai nilai kebersamaan, persaudaraan dan ketuntasan kerja.
5. Merangkul yang negative

Ketika kita berhadapan dengan KPM yang rata-rata berpendidikan rendah, sulit paham
dan mudah menyerah, ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan oleh pendamping;
bukankah Ia direkruit karena adanya KPM seperti itu ? Kalau ada Sekolah atau Perguruan
Tinggi menghasilkan lulusan terbaik , itu wajar karena input mereka memang sudah teruji
baik dan berkualitas, sedangkan jika Pendamping sanggup mengubah pola pikir KPM yang
tentunya berlatar belakang berbeda untuk bertindak dan berperilaku yang sesuai dengan
tujuan PKH itu baru namanya berhasil.

Berbagai persoalan akan muncul seperti, beban pekerjaan, dinamika masalah yang ada
dilapangan, target yang harus dicapai serta ketidak pastian yang selama ini menjadi
makanan sehari-hari, bagi Pendamping yang berintegritas semua itu dianggap sebagai
kesempatan untuk mewujudkan mimpi mimpinya. Ia menganggap masalah bukan lah
masalah tetapi masalah adalah alat untuk meraih sesuatu yang akan mengangkat harkat
dan martabatnya.

6. Berorientasi pada perkembangan

Saat ini perkembangan dan kemajuan Informasi dan teknologi mengalami percepatan
yang luar biasa demikian juga kemajuan dibidang pendidikan dan pengajaran.
Pendamping Kementerian Sosial selain harus menguasai “IT” mereka juga harus
memahami tentang perkembangan dunia pendidikan khususnya Pendidikan bagi orang
dewasa, tehnik tehnik fasilitasi , ilmu ilmu sosial , dan pemahaman tentang
kemasyarakatan. Keterampilan dalam penguasaan IT dibutuhkan selain oleh tuntutan
pekerjaaan juga penguasaan itu mutlak dimiliki mengingat KPM pun saat ini sudah
banyak yang memiliki “HandPhone’ ; merekapun sudah mampu mengakses informasi
semudah menjentikkan jari tangan. Alangkan ironisnya jika KPM lebih dahulu
mengetahui IT dibanding pendampingnya.

Teknologi komunikasi telah berkembang sehingga tidak ada masyarakat modern yang
mampu bertahan tanpa komunikasi. Konsep ini yang mendasari bahwa manusia memiliki
kebutuhan berinteraksi sosial. Komunikasi bersinggungan dengan kehidupan berbudaya
dalam arti yang seluas-luasnya (termasuk lintas budaya) terjadi dalam beragam wujud
dan bentuk. Perkembangan teknologi turut memberikan arti yang sangat penting dalam
bidang komunikasi. Interaksi sosial dapat berlangsung dan tercipta tanpa adanya batasan
ruang dan waktu. Peran komunikasi sebagai penggerak interaksi sosial dalam masyarakat
dapat terus berkembang dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dilepaskan dari suatu konteks


perubahan masyarakat dalam arti luas. Perluasan teknologi komunikasi memiliki posisi
disetiap ilmu interdisiplin dan saling berkaitan dalam hal perkembangan ilmu-ilmu
khususnya sebagai sarana pemahaman dan penyebaran ilmu agar dapat dipahami
masyarakat secara rinci dan jelas. Teknologi komunikasi dilihat sebagai keberadaannya
yang unik dan objektif. Tehnologi Komunikasi mengalami perkembangan demi
kebutuhan manusia yang semakin hari semakin dinamis.

Demikian juga perkembangan dibidang metodelogi pendidikan. Saat ini sudah banyak
berkembang pendekatan pendidikan yang lebih memperlakukan peserta didik sebagai
sumber belajar . tehnik pembelajaranpun mengalami kemajuan yang luar biasa ,
pendekatan guru-murid mungkin sudah dianggap tidak cocok lagi bagi pendamping
Kementerian Sosial.Peserta PKH dikondisikan sedemikian rupa sehingga mereka merasa
nyaman ketika berada dalam pertemuan kelompok ,terlebih dalam mengikuti “
Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga “.Pendamping diharapkan mampu
menfasilitasi pertemuan dengan benar dan mampu menjadi Fasilitator yang handal
dalam pertemuan itu.

Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami tujuan


bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan
tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.Beberapa fasilitator akan
mencoba untuk membantu kelompok dalam mencapai konsensus pada setiap perselisihan
yang sudah ada sebelumnya atau muncul dalam rapat sehingga memiliki dasar yang kuat
untuk tindakan pada masa depan.

7. Berorientasi pada hal hal yang transenden

Transenden (Inggris: transcendent; Latin: transcendere) merupakan cara berpikir tentang


hal-hal yang melampaui apa yang terlihat, yang dapat ditemukan di alam semesta.
Contohnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan yang dianggap begitu jauh, berjarak
dan mustahil dipahami manusia.
Kerja bagi Pendamping Kementerian Sosial bukan sekedar mencari nafkah, kerja pada
dasarnya adalah ujud pengabdian pada Tuhan. KPM adalah subjek yang diharapkan
mampu mengantar Pendamping mencapai tujuan hidupnya yakni pengabdian tanpa
batas terhadap Tuhan, oleh karenanya Pendamping Kementerian Sosial harus mampu
melaksanakan tugas yang dapat memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri dan
lingkungannya.Jika kita ingin maju, kita harus mampu melalukan hal hal yang tidak biasa
dilakukan oleh kebanyakan orang; hala hal yang berbeda dari orang lain kerjakan ; hal
yang baru dan bersifat terobosan, itulah kunci sukses pendamping Kementerian Sosial.
Dan yang paling utama dipahami adalah memahami bahwa “ hidup bukanlah sekedar
mencari makan tetapi hidup adalah mencari makna yang sebenarnya dari kehidupan itu
sendiri “.

BAHAN RUJUKAN

WWW.adiewongso.co diunduh tanggal 9 Februari 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Transenden diunduh tanggal 21 Juli 2016

www.kemensos.go.id. Diunduh tanggal 10 Februari 2016

aj-belajar,blog.co.id Integritas diunduh tanggal 20 juli 2016

www.muslimahdaily.net 5 prinsip agar bekerja bernilai ibadah by rahmadi diunduh


tanggal 21 juli 2016

brainly.co.id integritas kerja by iqbalis diunduh tanggal 21 Juli 2016

Zainurrahmans wordpress.com kerja benar diunduh tanggal 21 Juli 2016

Tipkarier.com diunduh tanggal 21 Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai