Anda di halaman 1dari 6

INTEGRITAS

KELOMPOK 4

Anggota :
1. Yehosapat Paulus Haryono
Timisela, S.T
2. Erlin Febriani, S.Pd.
3. Vitria Wahyuni, S.Pd.
4. Ilham Anshoruddin, A.Md.
5. Ruyat Maulana, S.T.
6. I Komang Sulendra, S.T.
7. Nur Ratnasari Sakinah, A.Md.
TUGAS

A. PERAN INTEGRITAS DALAM PEMBINAAN KARIR ASN

Pembahasan :

1. Integritas meningkatkan kepercayaan rekan kerja atau atasan

Salah satu alat ukur Integritas sebagaimana dimaksud pada UU No.5 Tahun
2014 pasal 69 ayat 2 dan 4 adalah kejujuran. Kejujuran sangat dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan dalam segala hal. Kejujuran harus menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari semua aktifitas yang kita jalani, termasuk dalam tugas tanggung
jawab sebagai ASN. Kejujuran dalam bekerja akan mencegah perbuatan tercela dan
membangun kepercayaan rekan kerja atau atasan. Sehingga akan berdampak pada
kepercayaan rekan kerja atau atasan untuk terus kerjasama atau menjalin relasi.

2. Integritas salah satu kunci ASN untuk menjadi seorang pemimpin

Integritas merupakan suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam


tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode, prinsip dan berbagai hal yang dihasilkan. ASN
berintegritas memiliki sikap yang teguh memegang prinsip pada nilai-nilai moral dan
kemampuan uang memancarkan kewibawaan.

3. Integritas digunakan sebagai pondasi PNS agar terciptanya PNS


professional.
Sebagai PNS kita harus memiliki kompetensi yang mumpuni dan memiliki
sikap jujur, patuh terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan, mampu
bekerja sama, memahami fungsinya sebagai pelayan publik, adanya
kemampuan untuk meningkatkan motivasi dalam bekerja, dan
pengembangan potensi diri untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif
dengan tujuan kepercayaan masyarakat pada pemerintah akan meningkat.
Pentingnya integritas dalam diri seorang ASN dibuktikan dengan pemberian
pembekalan dan orientasi CPNS terkait nilainilai yang harus dimiliki seorang ASN
salah satunya Integritas. Pembekalan ini bertujuan agar nilai-niali tersebut dapat
melekat pada individual sebelum masuk ke satuan kerja.

4. Integritas membentuk Pola Pikir dan sikap PNS menjadi lebih baik
Adanya keinginan dari diri sendiri komitmen untuk terus berkembang dan
bersamaan dengan keinginan untuk mencoba hal-hal baru ditambah dengan adanya
bimbingan dari senior maupun rekan kerja sehingga terciptanya sikap positif disekitar
tempat kerja dan dapat meningkatkankinerja pada unit kejra tersebut yang
mendukung PNS dalam pembinaan karir PNS

B. PERAN INTEGRITAS DALAM KELUARGA

Pembahasan :

1. Integritas dapat menciptakan citra baik bagi orang tua di mata anak
Keluarga merupakan salah satu elemen terpenting dalam mendukung
perkembangan kepribadian seseorang, karena lingkungan yang pertama dijumpai
seorang anak adalah keluarga. Orang tua yang memiliki integritas akan mendapatkan
kesan orang tua yang baik dan bertanggung jawab di mata anak-anak/anggota
keluarga.

2. Integritas menciptakan kepercayaan antara anggota keluraga dan menjadi salah


satu kunci menciptakan keluarga bahagia dan harmonis
Nilai-nilai integritas yang terdiri dari jujur, sabar, adil, berani, bertanggung
jawab, sederhana, bekerja keras, berdisiplin dan mandiri, akan menjadi tolak ukur
yang mengokohkan jiwa dan raga kita untuk tidak berbuat sesuatu yang melanggar
norma-norma dalam bermasyarakat. Dalam keluarga integritas dapat menjaga
keamanan dan keharmonisan keluarga. Integritas juga dapat menjadikan seseorang
menjadi pribadi yang bertanggung jawab sebagai bagian dari anggota keluarga,
seperti Ayah bertanggung jawab terhadap perekonomian keluarga, ibu bertanggung
jawab mendidik anak, dan lain sebagainya.

3. Integritas menjadi modal/contoh dalam pembentukan karakter anak sejak dini


Integritas dapat membentuk karakter seorang anak menjadi pribadi yang
pemberani, percaya diri, berani berpendapat dan belajar jujur. Sehingga nantinya
setelah seluruh anggota keluarga kita mengerti, memahami dan melaksanakan
seluruh nilai-nilai integritas yang sudah tertanam di dalam diri masing- masing,
kemungkinan mereka untuk melakukan hal-hal yang bisa melanggar norma sangat
kecil bahkan bisa jadi tidak ada. Ini dikarenakan nilai-nilai integritas yang kita
sampaikan sudah tertanam di diri mereka sejak dini mencakup segala aspek
kehidupan bermasyarakat.
Berikut Sembilan nilai-nilai integritas yang dapat kita ajarkan atau lakukan dirumah :

1. KEJUJURAN
Ajari anak untuk tidak mengambil kepunyaan orang lain, biasakan meminta ijin
sebelum meminjam. Tidak mencontek, tumbuhkan kebanggaan saat ia berhasil
dengan upaya sendiri. Dapat pula kita tekankan untuk berkata jujur dengan
membiasakan anak bercerita secara terbuka, ajari mengakui kesalahannya,
dan selalu tepati janji pada anak.

2. KESEDERHANAAN
Ajarkan anak merasa cukup dengan apa yang dimiliki, setiap anak ingin
membeli sesuatu ingatkan bahwa ia sudah punya di rumah. Biasakan membeli
yang baru jika membutuhkan bukan menginginkan. Tekankan bahwa yang
penting bukan baru atau bagusnya tapi fungsi dan manfaatnya.

3. KEGIGIHAN
Kalau menghadapi masalah jangan langsung dibantu, beri kepercayaan dan
dukungan bahwa ia mampu menghadapi masalahnya sendiri. Misalnya belajar
mengikat tali sepatu, naik sepeda, dll. Biasakan pula anak tidak selalu memilih
jalan pintas, misalnya kalau ingin nilai bagus harus belajar bukan mencontek.

4. KEBERANIAN
Keberanian dan kepercayaan diri dapat dibangun dengan membiarkan anak
berekplorasi dan belajar dari kesalahannya. Tanamkan nilai-nilai moral sejak
kecil dan ajak anak melakukan apa yang diyakininya sebagai sesuatu yang
benar. Misalnya membela teman yang diejek, berani menegur teman yang
membuang sampah sembarangan, dan lan-lain.
5. RASA TANGGUNG JAWAB
Ajari anak tentang konsekuensi, misalnya jika menumpahkan air maka harus
dilap, jika merusak mainan temannya maka mencoba memperbaiki, berani
mengakui kesalahan.
Dukung anak menyelesaikan tugasnya. Misalnya membereskan tempat tidur,
mengerjakan PR, memberi makan hewan peliharaan, dan sebagainya.

6. KEDISIPLINAN
Tumbuhkan disiplin dengan contoh, bukan paksaan, karena kita ingin datang
dari dirinya sendiri. Kebiasaan tepat waktu, membuang sampah pada
tempatnya, mengikuti peraturan di rumah atau di sekolah adalah beberapa
bentuk disiplin yang bisa ditanamkan sejak kecil. Kuncinya adalah contoh dan
konsistensi.

7. KEADILAN
Ajarkan konsep adil sesuai usianya, dan ajari anak berbagi.Tanamkan pula
nilai bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama dan harus
diperlakukan dengan setara. Kita bisa menjadi contoh saat berinteraksi
dengan bibi dan tukang kebun di rumah, dengan keluarga, maupun dengan
rekan kerja, semua diperlakukan dengan sama.

8. KEPEDULIAN
Tumbuhkan empati sejak kecil, ajari anak tentang emosi, dan tunjukkan
bagaimana caranya menunjukkan kepedulian dengan cara sederhana,
misalnya menghibur teman yang sedih, berbagi makanan kepada teman yang
tidak membawa bekal, menolong kucing yang sakit.

9. KERJASAMA
Berikan contoh saat di rumah atau di sekolah, bisa bekerjasama saat bermain
atau menyelesaikan project, saat merapikan mainan, dan sebagainya.
Perlihatkan pada anak bahwa dengan kerjasama pekerjaan kita lebih cepat
selesai dan hasilnya lebih bagus.
Sembilan nilai integritas ini sebaiknya ditanamkan sedini mungkin agar anak
menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup. Selain baik untuk
membangun karakter anak, tentu menjadi upaya kita juga untuk mencegah dan
akhirnya mengurangi tindak korupsi di sekitar kita. Oleh karena itu, orang tua menjadi
kunci apakah anggotanya akan memiliki integritas atau tidak.

Terkait peran integritas seorang istri dalam keluarga, seorang istri mempunyai
peranan yang sangat penting dalam mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai
Integritas kepada keluarganya baik itu kepada anak maupun kepada suami. Istri
adalah cerminan dari seorang suami begitupun sebaliknya. Dibalik suami yang hebat,
ada peran istri hebat yang mendukungnya. Seorang istri memiliki andil yang sangat
besar dalam menentukan langkah suaminya, akan sangat terlihat dan terasa andil
seorang istri atas pengorbanan, kesetiaan, dan keikhlasan istri dalam kehidupan
suami. Ada beberapa contoh kasus pejabat yang harus dicopot jabatannya bahkan
dipenjara karena perbuatan istri yang kurang bertanggungjawab yaitu dengan
sembarangan mengunggah kata kata tak pantas di sosial media, menuntut gaya hidup
mewah dan lain sebagainya. Pada contoh lainnya yaitu kasus korupsi first travel
pasutri anissa hasibuan dan andika surachman, Keduanya memiliki kebiasaan hidup
mewah, sehingga mengakibatkan keduanya tejerat pada kasus korupsi dana jamaah.

Demikian pula dengan pemerintah, pemerintah merupakan gambaran orang


tua bagi seluruh rakyatnya. Berintegritas berarti meyakini nilai-nilai luhur yang baik
dan benar serta mampu menerapkannya dalam sistem kepemerintah. Jika pemerintah
tidak lagi dipandang benar, maka sebagai rakyat kitapun harus memberikan masukan
kepada pemerintah.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai