Anda di halaman 1dari 19

Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Pengertian Anak Usia Dini

 Anak usia dini adalah anak yang baru saja lahir hingga berusia 6 tahun. Usia
dini merupakan usia emas di mana perkembangan otak anak berjalan sangat
pesat. Inilah yang menjadi alasan para ahli bahwa pendidikan penting
diberikan. Anak akan mudah memahami pendidikan dan menjadi fondasi yang
kuat ketika mereka dewasa nanti
Pengertian Karakter

 Lalu, apa itu karakter? karakter adalah suatu bawaan, hati, kepribadian,
personalitas, perilaku, tabiat, dan watak. Karakter sangat erat kaitannya dengan
personalitas seseorang. Karakter adalah bagaimana seseorang bersikap dalam
menghadapi segala hal. Karakter sifatnya juga spontan dan menyatu pada diri
seseorang itu sendiri.
Pengertian Pendidikan Karakter

 Apa itu pendidikan karakter? Pendidikan karakter adalah salah satu jenis
pendidikan yang mengembangkan berbagai nilai-nilai budaya yang baik.
Pendidikan karakter ini mengasah otak anak untuk memiliki perilaku yang baik
berdasarkan hati dan pikiran. Pendidikan karakter bertujuan agar anak bisa
menerapkan berbagai hal-hal yang baik dalam kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan ini sangat penting untuk membentuk moral dan akhlak anak.
Fungsi Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

 Fungsi dari pendidikan karakter anak usia dini itu sendiri, antara lain sebagai berikut:

 Fungsi Secara Umum

 Secara umum, pendidikan karakter anak pada usia dini memiliki fungsi untuk
membentuk karakter anak. Pendidikan nilai budaya yang baik kepada anak dengan
usia yang masih dini berguna untuk menciptakan karakter yang baik pula. Pendidikan
karakter mampu membentuk akhlak dan moral anak yang baik. Pendidikan ini
digunakan sebagai bekal untuknya saat melakukan interaksi sosial dengan siapa
saja. Baik orang tua di rumah, teman di sekolah dan lain-lain. Seperti yang telah
sedikit disinggung di atas, bahwasannya pendidikan karakter yang diajarkan sejak
dini akan mudah dipahami anak. Di masa emas tersebut, anak akan mencerna
pembelajaran yang positif sebagai fondasi berperilaku di masa dewasa nanti.
Fungsi Khusus
 Setelah mengetahui fungsi secara umum mengenai pendidikan karakter, kita akan membahas secara
khusus

 1. Sebagai Pengembang

 Fungsi yang pertama adalah sebagai pengembang. Apakah yang dikembangkan? Pendidikan karakter
dapat mengembangkan potensi peserta didik usia dini sehingga dapat berperilaku baik.

 2. Sebagai Perbaikan

 Fungsi yang berikutnya adalah untuk perbaikan. Ya, pendidikan karakter memiliki fungsi untuk
memperbaiki sistem pendidikan nasional agar dapat menciptakan peserta didik yang bermartabat.

 3. Sebagai Penyaring

 Fungsi yang berikutnya adalah sebagai penyaring. Pendidikan karakter berfungsi untuk menyaring
antara budaya Indonesia sendiri dengan bangsa lain. Pendidikan karakter dapat menjadi filter budaya
tidak baik yang berasal dari bangsa lain.
Tujuan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

 Lalu, apa sebenarnya tujuan pendidikan karakter itu? Tujuan karakter jika menurut Puskur adalah
sebagai berikut:

 1. Pengembangan Potensi Nurani

 Tujuan pendidikan karakter yang pertama adalah untuk mengembangkan potensi nurani anak.
Pendidikan ini dapat mengembangkan potensi hati atau kalbu sehingga anak dapat berperilaku baik.
Diharapkan anak didik usia dini dapat menerapkan nilai-nilai budaya dan juga karakter bangsa
Indonesia.

 2. Pengembangan Kebiasaan

 Selain untuk mengembangkan potensi nurani, pendidikan karakter juga memiliki tujuan untuk
mengembangkan kebiasaan atau perilaku. Pendidikan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik
melakukan berbagai hal yang terpuji.

 Anak diharapkan dapat berperilaku baik sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku secara universal. Tak
hanya itu saja, anak didik juga diharapkan bisa mengembangkan kebiasaan untuk melakukan tradisi
budaya bangsa yang religius.
 3. Penanaman Jiwa Kepemimpinan

 Tujuan yang selanjutnya adalah untuk menanamkan jiwa kepemimpinan pada


anak didik. Penanaman jiwa kepemimpinan ini tak hanya untuk memimpin
sebuah kelompok saja namun juga dimasukkan nilai kepemimpinan yang baik
dan benar.

 Anak diajarkan memimpin suatu kelompok  dengan penuh tanggung jawab.


Anak diajarkan menjadi pemimpin dan menjadi generasi penerus bangsa yang
bermanfaat bagi banyak orang.

 4. Pengembangan Kemampuan

 Pendidikan karakter juga digunakan sebagai aspek pendorong  untuk


mengembangkan berbagai jenis kemampuan yang baik. Peserta didik dengan
usia dini diajarkan mengembangkan karakter yang mandiri, kreatif, dan juga
memiliki wawasan kebangsaan yang baik.
 5. Pengembangan Lingkungan Sekolah

 Pendidikan karakter pada anak usia dini juga bertujuan untuk


mengembangkan lingkungan sekolah yang baik bagi proses belajar
anak didik. Pendidikan ini berperan penting dalam mewujudkan
lingkungan sekolah yang aman, jujur, dan memiliki rasa kebangsaan
yang tinggi.
9 Pilar Karakter
 Dalam pendidikan karakter anak usia dini, ada 9 pilar karakter yang perlu Anda ketahui dan pahami, antara
lain yaitu sebagai berikut:

 1. Mencintai Tuhan dan Semua Ciptaan-Nya

 Pilar karakter yang pertama adalah mencintai Tuhan Yang Maha Kuasa. Mencintai Tuhan bisa dilakukan
dengan rasa syukur. Tak hanya itu saja, pilar karakter juga meliputi kecintaan terhadap semua ciptaan
Tuhan.

 Kita harus mendoakan sesama, saling menyayangi dan menjaga semua ciptaan Tuhan. Tak hanya sesama
manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh hal yang ada di alam ini harus dicintai dengan sepenuh hati.

 2. Tanggung Jawab, Mandiri, dan Disiplin

 Pilar yang kedua adalah sikap tanggung jawab, mandiri, dan juga disiplin. Tanggung jawab dilakukan
dalam berbagai aktivitas baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. 

 Selain itu, mandiri dapat diwujudkan dengan melakukan berbagai hal dengan memaksimalkan kemampuan
diri sendiri. Disiplin juga harus dilakukan dalam berbagai aktivitas agar semua hal dapat terlaksana dengan
baik dan tepat waktu
 3. Memiliki Sifat Jujur, Amanah dan Selalu Berkata Bijak

 Kemudian, sifat jujur bisa diwujudkan dalam perkataan atau lisan anak. Sifat jujur juga bisa diwujudkan dalam
melakukan kewajiban dan tidak mengambil hak orang lain. Jujur juga dibuktikan dengan keberanian mengakui
kesalahan.

 Amanah atau bahasa lainnya dapat dipercaya bisa diwujudkan dengan menepati suatu janji. Tak hanya itu
saja, amanah juga bisa diwujudkan pada penyampaian pesan dari satu orang kepada orang lain dengan penuh
tanggung jawab. Yaitu, informasinya tidak dikurangi maupun ditambahkan.

 Berkata bijak juga menjadi pilar utama untuk selalu menjaga perkataan dengan bijak dan sopan. Berkata bijak
diwujudkan dengan perkataan yang baik dan tidak mempermalukan orang lain atau menyakiti hati orang lain.

 4. Selalu Hormat, Santun, dan Menjadi Pendengar yang Baik

 Hormat dan santun dapat diwujudkan dengan membiasakan anak mengucapkan terima kasih, tolong, dan
maaf. Hormat tak hanya soal perkataan itu saja akan tetapi juga mengatakannya dengan sopan santun.

 Pendengar yang baik juga diwujudkan dengan memperhatikan lawan bicara dan tidak memotong pembicaraan
orang lain. Menjadi pendengar yang baik juga dapat menatap mata orang yang berbicara di depannya.
 5. Bersikap Dermawan, Suka Menolong, dan Mau Bekerja sama

 Pilar karakter berikutnya adalah bersikap dermawan, suka menolong, dan juga mau bekerja sama
dalam kebaikan. Sikap dermawan dan bekerja sama tidak hanya dengan menggunakan harta saja
tetapi dengan yang lain. Dermawan pada anak usia dini dapat diciptakan mulai dari berbagi bekal
makanan, atau meminjamkan pensil kepada teman. Kerja sama bisa diwujudkan dengan kerja
kelompok yang terdiri dari beberapa siswa.

 6. Memiliki Sifat Percaya Diri, Kreatif dan Tidak Mudah Menyerah

 Percaya diri dapat diwujudkan dengan adanya kompetisi secara sehat. Percaya diri juga erat
hubungannya dengan kejujuran. Anak diajarkan untuk percaya pada kemampuannya sendiri tanpa
harus mengandalkan temannya pada suatu ujian. Kreatif dapat diwujudkan dengan mengajak anak
untuk menciptakan suatu karya tertentu. Kreativitas membuat anak bisa mengatasi berbagai
masalah dengan kemampuan yang ia miliki. Tidak mudah menyerah menjadi suatu rangkaian yang
juga penting dalam pendidikan karakter. Anak harus selalu dimotivasi untuk selalu semangat dan
terus berjuang untuk mendapatkan tujuan.
 7. Menjadi Pemimpin yang Adil

 Pilar yang berikutnya adalah menjadi pemimpin yang baik dengan bersikap adil. Seorang anak
harus memiliki inisiatif untuk menciptakan keadilan kepada siapa saja yang mereka pimpin.

 Hal ini bisa diwujudkan dengan memberikan tugas yang adil bagi anak didik. Pendidik juga
sebaiknya harus memberikan kesempatan anak didik untuk tampil dan belajar mengarahkan
teman lainnya.

 8. Berkelakuan Baik dan Selalu Rendah Hati

 Berkelakuan baik dan selalu rendah hati dapat diwujudkan dengan mengajarkan anak untuk selalu
menebar kebaikan. Kebaikan ini bisa dalam bentuk menghargai orang lain, senang menolong,
memberikan maaf, senyum, dan lain sebagainya.
 9. Memegang Teguh Toleransi, Cinta Kedamaian, dan Bersatu

 Pilar yang berikutnya adalah dapat memegang teguh toleransi


mengi8ngat kita semua hidup di Indonesia yang memiliki
keberagaman. Anak harus mengetahui pentingnya toleransi dan
menjadikan perbedaan menjadi sebuah kekayaan.

 Perbedaan juga harus diajarkan bukan sebagai suatu hal yang


membuat perseteruan namun harus menjadikan kedamaian.
Kedamaian harus tercipta di tengah-tengah perbedaan sehingga
menciptakan persatuan.
Nilai Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
 Selain 9 pilar karakter, dalam menerapkan pendidikan karakter anak usia dini kita juga
harus memahami nilai pendidikan karakter itu sendiri. Penjelasannya sebagai berikut:

 1. Religius

 Indonesia merupakan salah satu negara dengan agama yang sangat kental. Indonesia
memiliki banyak agama yang dianut oleh masyarakat. Islam, Kristen, Hindu, Budha,
Katolik, dan Kong Hu Chu.Semua anak bebas menganut agama yang diyakininya.
Anak-anak juga berhak untuk menjalankan agama yang dianutnya tersebut. Bahkan
anak-anak wajib melakukan ajaran-ajaran agama tersebut. Pada dasarnya, semua
agama memiliki ajaran yang kurang lebih sama. Semuanya memiliki ajaran yang baik,
oleh karena itu anak didik sebaiknya dididik untuk menjadi religius. Anak harus
memahami ajaran agama yang bagus. Ajaran agama ini digunakan sebagai suatu
fondasi anak dalam melakukan berbagai interaksi dengan orang lain.
 2. Jujur

 Selain religius, pendidikan karakter juga memiliki nilai untuk membentuk kejujuran anak.
Pendidikan karakter memiliki nilai untuk membentuk sifat yang jujur. Kejujuran adalah
suatu karakter yang penting pada anak. Kejujuran sangat sulit dilakukan, namun jika
sudah dibiasakan sejak kecil maka akan sangat mudah untuk anak. Anak menjadi lebih
mudah untuk berbesar hati.

 3. Disiplin

 Nilai yang ketiga adalah kedisiplinan. Anak-anak harus memiliki kedisiplinan yang tinggi
setelah mendapatkan pendidikan karakter itu sendiri. Disiplin berkaitan dengan ketaatan
pada peraturan, baik itu disiplin waktu atau disiplin dalam peraturan yang lain, misalnya
seragam. Anak diatur sedemikian  rupa agar nantinya hidup mereka lebih teratur.
 4. Kerja Keras

 Pendidikan karakter juga memiliki nilai kerja keras. Anak menjadi tidak mudah menyerah
dan terus bekerja keras untuk mendapatkan tujuannya. Kerja keras menggambarkan
anak yang selalu melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar. Anak menjadi tahu
bagaimana mendapatkan apa yang ia inginkan maka ia harus berusaha. Ya, tanpa
usaha maka ia tak bisa mendapatkan apa pun.

 5. Kreatif

 Pendidikan karakter juga sangat berkaitan dengan kreativitas anak. Nilai kreativitas ini
juga penting sebab kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Anak harus
menghadapi apa pun yang ada di depannya. Mereka harus melakukan berbagai cara
untuk menempuh tujuannya, kreativitas yang diasah sejak kecil akan terbawa olehnya
hingga dewasa.
 6. Mandiri

 Nilai yang selanjutnya adalah kemandirian. Mandiri menandakan anak tak bergantung
pada orang lain. Sifat yang satu ini penting dalam beberapa keadaan. Ya, dalam
beberapa momen, manusia tidak bisa mengandalkan orang lain. Salah satunya adalah
pada saat ujian. Anak harus percaya pada diri sendiri dan tidak bergantungan pada
orang lain
 7. Demokratis

 Demokratis juga menjadi nilai yang penting dalam kehidupan anak usia dini. Anak
diajarkan untuk menghargai orang lain. Tak semua orang memiliki pemikiran yang sama
sehingga anak tidak bisa memaksakan kehendak kepada teman-temannya. Untuk
menciptakan karakter demokratis pada anak dididik salah satunya pada pemilihan ketua
kelas. Akan muncul beberapa pendapat yang berbeda namun anak harus berbesar hati
jika kehendaknya tidak terwujud.
 8. Rasa Ingin Tahu

 Nilai yang berikutnya adalah rasa ingin tahu yang tinggi. Anak seharusnya memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, anak menjadi lebih kreatif
dan inovatif. Anak akan melakukan eksplorasi sehingga pengetahuannya menjadi lebih
banyak. Anak akan berpengetahuan luas dan menjadi banyak ilmu.

 9. Semangat Kebangsaan

 Nilai yang selanjutnya adalah semangat kebangsaan. Ya, siapa lagi yang akan
memelihara bangsa ini jika bukan generasi muda. Semangat kebangsaan harus
ditanamkan sejak dini, sangat penting bagi anak-anak memiliki rasa nasionalisme tinggi
untuk menjunjung nama baik Indonesia. Anak-anak harus berprestasi dan membawa
nama harum tanah kelahirannya.Begitulah beberapa penjelasan mengenai pendidikan
karakter anak usia dini yang perlu diketahui bersama. Pendidikan karakter sangat
penting diberikan di usia dini sebagai dasar di masa depan. Semoga informasi di atas
dapat bermanfaat, kita semua berperan penting dalam pendidikan karakter anak
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai