UNIVERSITAS SUMATERA BARAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN TAHUN 2023 A. Bagaimana menurut saudara contoh keteladanan pemimpin yang baik kepada para anggotanya? Adapun menurut kelompok kami adalah • Menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah. Butuh wibawa, dedikasi, kepercayaan, ketegasan, serta integritas tinggi untuk menjadi seorang pemimpin.Seseorang bisa dikatakan menjadi pemimpin apabila mereka memiliki anggota . • Pemimpin yang baik adalah mereka yang bisa membuat anggotanya mengikuti arahannya Contohnya: Tidak Menegur di Depan Umum Di sisi lain, jika seseorang melakukan kesalahan, jangan mempermalukan mereka di depan tim. Sebaliknya, bicaralah dengannya secara pribadi dan rahasiakan. Hal ini akan menghindarkan karyawan atau anggota tersebut dari hinaan, yang dapat membuat dia tidak semangat bekerja. Memberi Contoh Cara terbaik untuk memimpin adalah dengan menunjukkan kepada anggota bagaimana melakukan sesuatu dengan baik dan benar. Memberi mereka instruksi tidak selalu cukup untuk membuat orang-orang mengetahui pencapaian hasi yang di harapkan. Pemimpin juga harus menjalankannya terlebih dahulu sehingga mereka akan melihat dengan jelas bahwa tugas tersebut dapat dilakukan, dan jika seorang pemimpin dapat melakukannya, maka mereka juga dapat melakukannya. Akui Kesalahan dan Minta Maaf Perlakukan Semua Orang dengan Adil. Dengan ada nya sikap dan perilaku yg baik terhadap anggota maka akan terciptanya suatu hubungan yang baik antara pemimpin dan anggota. Beberapa contoh bentuk keteladanan yang dapat dilihat, dikenali dan ditirukan antara lain perilaku kedisiplinan, kerja sama, bersikap adil,jujur dan bijaksana. Seorang pemimpin harus mampu memberi keteladanan dalam memotivasi karyawan, melakukan pendelegasian dan memberi kepercayaan kepada anggota tidak berpihak atau berat sebelah, mampu melakukan komunikasi yang baik dengan anggota, tidak mengambil hak yang bukan untuk dirinya dan lain sebagainya.
Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, karena menyangkut
banyak hal mulai dari pencapaian visi misi organisasi, pengembangan karier sampai pada urusan kesejahteraan karyawan menjadi urusan dan tanggung jawab seorang pimpinan. itulah sebabnya mengapa para pemimpin harus dibekali dengan kompetensi managerial, teknis dan sosiokultural agar memiliki kemampuan yang handal dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin tidak hanya karena selembar Surat keputusan sebagai alat otoritas untuk berkuasa atau memerintah tetapi lebih dalam dari itu yaitu sebagai sosok panutan dan sebagai agen of changes dalam tubuh organisasi. Keteladanan sebagai salah bentuk integritas memegang peranan penting dalam menunjang kesuksesan seorang pemimpin dalam mengembangkan organisasi yang dipimpinnya. Keteladanan seorang pemimpin sesunggahnya merupakan energi positif yang menjadi strong point dalam manajemen kepemimpinan. Keteladanan merupakan keseluruhan perilaku pimpinan yang dapat dilihat, dikenali dan ditiru oleh para anggota dalam sebuah organisasi. Keteladanan bukan hanya sekadar perkataan kosong atau janji-janji manis tetapi bukti dari perilaku kepemimpinan yang dipertunjukkan setiap hari oleh para pemimpin-pemimpin hebat. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak hanya cerdas secara kognitif, namun juga cerdas secara emosional. Pemimpin ideal mampu mengendalikan emosi dalam situasi segenting apa pun dan tetap tenang dalam menghadapi konflik yang terjadi.
B. Prilaku yang bagaimana yang tidak seharusnya dilakukan oleh
seorang pemimpin? Mengambil keputusan tanpa meminta pendapat pada bawahan nya Apabila akan memutuskan suatu masalah maka alangkah baiknya di musyawarah kan agar anggota dan pemimpin dapat memberi solusi jika terjadi hal yg tak diinginkan nanti nya dan dapat merugikan
Menyalahkan bawahan ketika tidak dapat melaksanakan tugas dengan
baik. Melempar kesalahan kepada bawahan, tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan bawahan. Padahal bisa jadi kesalahan yang dilakukan bawahan akibat tidak adanya arahan yang jelas dari pimpinan.Yang terjadi kemudian, bawahan takut bertindak, takut berkreasi.
C. Bagaimana menurut anda prilaku orang orang yang memandang
kekayaan dan uang sebagai suatu hal yang punya arti segalanya
Kenyataannya, uang bukanlah segalanya tetapi uang adalah segalanya.
Ini adalah perbedaan perspektif diantara orang yang bergelimang harta dan orang yang miskin. Orang kaya terus mengeluarkan uang untuk mendapatkan kebahagiaan yang tidak berujung. Tapi kenyataannya mereka belum bahagia karena mereka terus mencari kebahagiaan. Padahal kunci dari kebahagiaan yang mereka cari ada dalam diri mereka sendiri. Lantas apa kebahagiaan yang sesungguhnya? Jawabannya adalah Akal & pikiran yang sehat. Saat kita dapat menggunakan akal & pikiran kita, maka kita akan menemukan mendapatkan berbagai pengetahuan akan alam semesta ini sehingga kita akan melihat dunia dengan pandangan yang berbeda dan penuh dengan rasa syukur karena telah terlahir di dunia ini. iya,saya setuju akan hal itu. menurut saya,orang2 bisa mengatur skala prioritasnya. dan membedakan mana yang memang dibutuhkan atau hanya memang untuk gengsi. Tetapi kembali ke pendirian masing2 juga. Setiap orang memiliki kebutuhan hidupnya masing-masing. Kebutuhan itu berusaha untuk dapat dipenuhi dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang memenuhi kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang berlebihan dalam pemenuhan kebutuhannya. Hal tersebut menyebabkan orang-orang untuk berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pada orang dewasa, perilaku konsumtif pun banyak melanda para remaja. tindakan untuk berbelanja barang-barang yang bagus dapat dikatakan sebagai cerminan dari prinsip ekonomi karena melibatkan prinsip kebutuhan dan keinginan manusia, prinsip pilihan, prinsip biaya kesempatan, prinsip insentif, dan prinsip efisiensi. Bentuk penyedaran yang dapat kita berikan kepada orang yang memiliki perilaku yang memandang kekayaan atau memandang uang sebagai suatu hal yang memiki makna segala-galanya dalam hidup antara lain: Memberi masukan kepadanya bahwa masih banyak hal yang dibutuhkan oleh manusia selain kekayaan atau harta. Memberi masukan kepadanya bahwa tidak semua hal dapat diselesaikan atau diwujudkan hanya dengan kekayaan atau harta. Memberi masukan bahwa kekayaan dan harta merupakan benda yang juga akan habis pada suatu saat bahkan tanpa diduga-duga. Perilaku seseorang yang memandang kekayaan atau memandang uang sebagai suatu hal yang memiki makna segala-galanya dalam hidup merupakan salah satu bagian dari perilaku tercela. Seseorang yang memandang bahwa kekayaan adalah hal yang lebih penting dari pada yang lain akan melakukan segala cara untuk mendapat kekayaan. Sehingga seseorang yang memandang bahwa kekayaan adalah hal yang lebih penting dari pada yang lain lebih mudah terjerumus dalam kejahatan atau dalam kesesatan dan melakukan tindak kriminal. Tidak heran dikalangan sekarang ini banyak yang beranggapan bahwa uang adalah segalanya. Tetapi Jika uang adalah segalanya, mengapa banyak orang-orang kaya yang masih haus pengakuan dan pujian atas kekayaannya? Seolah dalam dirinya sebenarnya kosong jika tidak diakui atau dipuji. Kurang dan kurang lagi. Belum cukup gaji ratusan juta, masih harus korupsi untuk beli barang-barang mewah dan branded yang tiada henti. Uang memang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk bersenang-senang, untuk apapun. Tapi melihat orang-orang yang mempunyai uang dan orang-orang yg punya uang sampai melakukan segala cara-cara yang salah dan keterlaluan seperti sampai melakukan korupsi. Bagaimana bentuk penyadaran yang tepat ?
1) berfikir lah bahwa uang itu alat bukan tujuan
Contoh : Apakah uang adalah keluarga? Jelas tidak. Tapi uang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Makan bersama, berlibur bersama, menyekolahkan anak, merawat istri,
2) Pandanglah uang sebagai alat tukar
Perlakukan uang sebagai alat tukar untuk memperoleh keamanan dan kenyamanan yang kita inginkan. ada orang yang tidak mau mengeluarkan uang untuk kenyamanannya. Posisi sudah memiliki banyak uang, namun begitu sayangnya dengan uang yang dimiliki, tidak mau mengeluarkan uang untuk kesehatannya, memilih pengobatan yang tidak jelas dengan alasan murah.