Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

OLEH KELOMPOK 5:
Anggun anggraini ( 2003001)
Maiyulia putri (2003009)
Meli sundari (2003010)
Vintya olinsa ( 211015201248)
Aisyah ( 211015201153)

Dosen Pengampu : Rifki Monrizal Nasrida Putra, SH,M.Si

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
TAHUN 2023
A. Bagaimana menurut saudara contoh keteladanan pemimpin yang
baik kepada para anggotanya?
Adapun menurut kelompok kami adalah
• Menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah. Butuh wibawa,
dedikasi, kepercayaan, ketegasan, serta integritas tinggi untuk menjadi seorang
pemimpin.Seseorang bisa dikatakan menjadi pemimpin apabila mereka memiliki
anggota .
• Pemimpin yang baik adalah mereka yang bisa membuat anggotanya mengikuti
arahannya
Contohnya:
 Tidak Menegur di Depan Umum
Di sisi lain, jika seseorang melakukan kesalahan, jangan mempermalukan mereka
di depan tim. Sebaliknya, bicaralah dengannya secara pribadi dan rahasiakan. Hal
ini akan menghindarkan karyawan atau anggota tersebut dari hinaan, yang dapat
membuat dia tidak semangat bekerja.
 Memberi Contoh
Cara terbaik untuk memimpin adalah dengan menunjukkan kepada anggota
bagaimana melakukan sesuatu dengan baik dan benar. Memberi mereka instruksi
tidak selalu cukup untuk membuat orang-orang mengetahui pencapaian hasi
yang di harapkan. Pemimpin juga harus menjalankannya terlebih dahulu sehingga
mereka akan melihat dengan jelas bahwa tugas tersebut dapat dilakukan, dan jika
seorang pemimpin dapat melakukannya, maka mereka juga dapat melakukannya.
 Akui Kesalahan dan Minta Maaf
 Perlakukan Semua Orang dengan Adil.
Dengan ada nya sikap dan perilaku yg baik terhadap anggota maka akan
terciptanya suatu hubungan yang baik antara pemimpin dan anggota.
Beberapa contoh bentuk keteladanan yang dapat dilihat, dikenali dan ditirukan
antara lain
 perilaku kedisiplinan, kerja sama, bersikap adil,jujur dan bijaksana.
 Seorang pemimpin harus mampu memberi keteladanan dalam memotivasi
karyawan,
 melakukan pendelegasian dan memberi kepercayaan kepada anggota
 tidak berpihak atau berat sebelah,
 mampu melakukan komunikasi yang baik dengan anggota,
 tidak mengambil hak yang bukan untuk dirinya dan lain sebagainya.

Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, karena menyangkut


banyak hal mulai dari pencapaian visi misi organisasi, pengembangan karier
sampai pada urusan kesejahteraan karyawan menjadi urusan dan tanggung jawab
seorang pimpinan. itulah sebabnya mengapa para pemimpin harus dibekali dengan
kompetensi managerial, teknis dan sosiokultural agar memiliki kemampuan yang
handal dalam kepemimpinan.
Seorang pemimpin tidak hanya karena selembar Surat keputusan sebagai alat
otoritas untuk berkuasa atau memerintah tetapi lebih dalam dari itu yaitu sebagai
sosok panutan dan sebagai agen of changes dalam tubuh organisasi. Keteladanan
sebagai salah bentuk integritas memegang peranan penting dalam menunjang
kesuksesan seorang pemimpin dalam mengembangkan organisasi yang
dipimpinnya.
Keteladanan seorang pemimpin sesunggahnya merupakan energi positif
yang menjadi strong point dalam manajemen kepemimpinan. Keteladanan
merupakan keseluruhan perilaku pimpinan yang dapat dilihat, dikenali dan ditiru
oleh para anggota dalam sebuah organisasi. Keteladanan bukan hanya sekadar
perkataan kosong atau janji-janji manis tetapi bukti dari perilaku kepemimpinan
yang dipertunjukkan setiap hari oleh para pemimpin-pemimpin hebat.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak hanya cerdas secara kognitif,
namun juga cerdas secara emosional. Pemimpin ideal mampu mengendalikan
emosi dalam situasi segenting apa pun dan tetap tenang dalam menghadapi
konflik yang terjadi.

B. Prilaku yang bagaimana yang tidak seharusnya dilakukan oleh


seorang pemimpin?
 Mengambil keputusan tanpa meminta pendapat pada bawahan nya
Apabila akan memutuskan suatu masalah maka alangkah baiknya di musyawarah
kan agar anggota dan pemimpin dapat memberi solusi jika terjadi hal yg tak
diinginkan nanti nya dan dapat merugikan

 Menyalahkan bawahan ketika tidak dapat melaksanakan tugas dengan


baik.
Melempar kesalahan kepada bawahan, tidak bertanggung jawab atas kesalahan
yang dilakukan bawahan. Padahal bisa jadi kesalahan yang dilakukan bawahan
akibat tidak adanya arahan yang jelas dari pimpinan.Yang terjadi kemudian,
bawahan takut bertindak, takut berkreasi.

C. Bagaimana menurut anda prilaku orang orang yang memandang


kekayaan dan uang sebagai suatu hal yang punya arti segalanya

 Kenyataannya, uang bukanlah segalanya tetapi uang adalah segalanya.


Ini adalah perbedaan perspektif diantara orang yang bergelimang harta dan orang
yang miskin. Orang kaya terus mengeluarkan uang untuk mendapatkan
kebahagiaan yang tidak berujung. Tapi kenyataannya mereka belum bahagia
karena mereka terus mencari kebahagiaan. Padahal kunci dari kebahagiaan yang
mereka cari ada dalam diri mereka sendiri.
Lantas apa kebahagiaan yang sesungguhnya? Jawabannya adalah Akal & pikiran
yang sehat.
Saat kita dapat menggunakan akal & pikiran kita, maka kita akan menemukan
mendapatkan berbagai pengetahuan akan alam semesta ini sehingga kita akan
melihat dunia dengan pandangan yang berbeda dan penuh dengan rasa syukur
karena telah terlahir di dunia ini.
iya,saya setuju akan hal itu. menurut saya,orang2 bisa mengatur skala
prioritasnya. dan membedakan mana yang memang dibutuhkan atau hanya
memang untuk gengsi. Tetapi kembali ke pendirian masing2 juga.
Setiap orang memiliki kebutuhan hidupnya masing-masing. Kebutuhan itu
berusaha untuk dapat dipenuhi dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang
memenuhi kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang berlebihan dalam
pemenuhan kebutuhannya. Hal tersebut menyebabkan orang-orang untuk
berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif seperti ini terjadi pada hampir semua
lapisan masyarakat. Tidak hanya pada orang dewasa, perilaku konsumtif pun
banyak melanda para remaja.
tindakan untuk berbelanja barang-barang yang bagus dapat dikatakan sebagai
cerminan dari prinsip ekonomi karena melibatkan prinsip kebutuhan dan
keinginan manusia, prinsip pilihan, prinsip biaya kesempatan, prinsip insentif, dan
prinsip efisiensi.
Bentuk penyedaran yang dapat kita berikan kepada orang yang memiliki perilaku
yang memandang kekayaan atau memandang uang sebagai suatu hal yang memiki
makna segala-galanya dalam hidup antara lain:
 Memberi masukan kepadanya bahwa masih banyak hal yang dibutuhkan
oleh manusia selain kekayaan atau harta.
 Memberi masukan kepadanya bahwa tidak semua hal dapat diselesaikan
atau diwujudkan hanya dengan kekayaan atau harta.
 Memberi masukan bahwa kekayaan dan harta merupakan benda yang juga
akan habis pada suatu saat bahkan tanpa diduga-duga.
Perilaku seseorang yang memandang kekayaan atau memandang uang sebagai
suatu hal yang memiki makna segala-galanya dalam hidup merupakan salah satu
bagian dari perilaku tercela. Seseorang yang memandang bahwa kekayaan adalah
hal yang lebih penting dari pada yang lain akan melakukan segala cara untuk
mendapat kekayaan. Sehingga seseorang yang memandang bahwa kekayaan
adalah hal yang lebih penting dari pada yang lain lebih mudah terjerumus dalam
kejahatan atau dalam kesesatan dan melakukan tindak kriminal.
Tidak heran dikalangan sekarang ini banyak yang beranggapan bahwa
uang adalah segalanya. Tetapi Jika uang adalah segalanya, mengapa banyak
orang-orang kaya yang masih haus pengakuan dan pujian atas kekayaannya?
Seolah dalam dirinya sebenarnya kosong jika tidak diakui atau dipuji. Kurang dan
kurang lagi. Belum cukup gaji ratusan juta, masih harus korupsi untuk beli
barang-barang mewah dan branded yang tiada henti.
Uang memang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk
bersenang-senang, untuk apapun. Tapi melihat orang-orang yang mempunyai
uang dan orang-orang yg punya uang sampai melakukan segala cara-cara yang
salah dan keterlaluan seperti sampai melakukan korupsi.
Bagaimana bentuk penyadaran yang tepat ?

1) berfikir lah bahwa uang itu alat bukan tujuan


Contoh : Apakah uang adalah keluarga? Jelas tidak. Tapi uang bisa dipakai untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Makan bersama, berlibur bersama,
menyekolahkan anak, merawat istri,

2) Pandanglah uang sebagai alat tukar


Perlakukan uang sebagai alat tukar untuk memperoleh keamanan dan kenyamanan
yang kita inginkan. ada orang yang tidak mau mengeluarkan uang untuk
kenyamanannya. Posisi sudah memiliki banyak uang, namun begitu sayangnya
dengan uang yang dimiliki, tidak mau mengeluarkan uang untuk kesehatannya,
memilih pengobatan yang tidak jelas dengan alasan murah.

Anda mungkin juga menyukai