OLEH :
Kelas : Kewirausahaan B
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
penulis bisa menyelesaikan makalah konsep dan struktur kepemimpinan di masyarakat.
Dalam penulisan makalah ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi serta mempunyai nilai
manfaat bagi semua pihak.
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan
memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya
mampu mengelola lingkungan dengan baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia hidup
berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi
kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.
Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan
sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat
mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama
tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting dalam
membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu masalah kepemimpinan dalam organisasi dan masyarakat?
C. Manfaat
PEMBAHASAN
Ketika perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan perusahaan lain,
kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak efektif. Manajemen lebih
tertarik pada penampilan yang baik daripada melakukan apa yang diperlukan, hasilnya yaitu
kemunduran besar bagi ekonomi dan pendidikan di dunia. Pemimpin tim berfokus untuk
memeras bakat individu demi kepentingan organisasi Manajer, di sisi lain mengevaluasi isu-
isu dan masalah. Perbedaannya jelas sebuah tim memiliki visi dan sebuah manajemen
memiliki agenda.”
Seorang manager, pimpinan, supervisor, atau apapun namanya juga manusia. Mereka
tidak bisa luput dari berbagai macam kesalahan. Jika kita saat ini memiliki kesempatan untuk
menjadi pimpinan, ada baiknya kita mempelajari masalah kepemimpinan seperti apa yang
umumnya terjadi di sebuah perusahaan, anda kita bisa menghindari kesalahan yang sama.
Ataupun jika memang sudah terjadi dan kita tidak menyadarinya, maka kita bisa segera
memperbaiki kesalahan kita. Sebab seperti kata seorang bijak, adalah baik belajar dari
kesalahan, namun yang terbaik tetap jika tanpa kesalahan.
Tidak perduli anda tipe pemimpin yang galak atau pemimpin yang bersahabat, bawahan tetap
membutuhkan kehadiran anda. Sebagai pemimpin, andalah yang menjadi penunjuk arah bagi
mereka. Walaupun seandainya anda begitu sibuknya, tetap harus bisa memberikan sedikit
waktu untuk berkomunikasi dua arah dengan bawahan, apalagi jika anda masih mengelola
perusahaan yang dalam tahap berkembang. Pemimpin yang baik harus dapat mengelola
waktu, baik internal ataupun eksternal. Kesuksesan seorang pemimpin tidak lepas dari
management waktu yang baik; namun, banyak masalahyang berawal dari titik ini.
2. Kurangnya Review dan Evaluasi
Masalah kepemimpinan yang kedua adalah pembiaran. Terkadang, anda melihat karyawan
melakukan kesalahan yang kecil, tapi anda diamkan dengan harapan karyawan tersebut akan
sadar sendiri akan kesalahannya. Namun yang terjadi, karyawan tersebut tidak sadar, dan
pada akhirnya, anda sebagai seorang pemimpin akan menjadi sasaran keluhan dan complaint
dari karyawan lainnya. Pemimpin harus bisa menyelamatkan karyawannya. Jika ada
karyawan yang berpotensi mengganggu produktifitas karena kesalahan kecil saja, seorang
pemimpin harus menegur, menegur bukan berarti marah, dan juga bukan berarti harus
dihadapan banyak orang. Dengan demikian, karyawan tersebut akan faham apa yang dia
perbuat dan efek negatif dari perbuatan tersebut kepada perusahaan.
Adanya batasan antara atasan dan bawahan memang harus dihindari. Namun, jika terlalu
akrab maka kita akan menimbulkan masalah kepemimpinan di kemudian hari. Bayangkan,
jika ternyata menurut penilaian perusahaan anda harus memecat seorang anak buah yang
sudah terlanjur sangat dekat dengan anda. Bagaimana perasaan anda? Apa yang harus anda
katakan? Maka itu bisa menjadi sebuah batu sandungan bagi kelangsungan hidup dari tim
atau bahkan organisasi yang anda pimpin.
5. Kurangnya Motivasi
Dalam kepemimpinan salah satu tugas dari pemimpin adalah memotivasi. Namun jika salah
untuk memotivasi anak buah, maka ini menjadi masalah kepemimpinan, sebab tujuan dari
motivasi tersebut tidak akan tercapai. Seorang anak buah yang menginginkan penghargaan
akan tidak mempan jika diberi motivasi tentang uang.
Lima hal tersebut merupakan hal yang umum terjadi dalam kepemimpinan.
Terkadang, anda sebagai pemimpin terlambat atau bahkan kadang tidak menyadari sama
sekali bahwa anda tidak lagi berjalan di rel kepemimpinan yang benar, sesuai kaidah, normal,
dan nilai yang berlaku di perusahaan. Oleh sebab itu, kendali diri dan evaluasi sangat
diperlukan oleh seorang pemimpin. Sekali-sekali lihatlah ke belakang dan perhatikan jejak
yang anda buat.
Kepemimpinan memang merupakan suatu topik bahasan yang klasik, sudah sangat
tua usianya namun tetap sangat menarik untuk dikupas karena sangat menentukan
berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu esensinya adalah pertanggungjawaban.
Masalah kepemimpinan masih tetap hot untuk diungkap karena tiada habisnya untuk dibahas
di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini yang semakin
bobrok saja moral dan mentalnya. Ibaratnya, kita semakin sulit mencari pemimpin yang baik
(good leader). Pemimpin yang baik sebenarnya pemimpin yang mau berkorban dan peduli
untuk orang lain serta bersifat melayani. Tetapi, kenyataannya berbeda. Bila kita lihat
sekarang pada para pemimpin kita di atas sana, dari lapisan bawah sampai lapisan tertinggi,
dari pusat hingga ke daerah-daerah. Banyak pemimpin yang hadir dengan tanpa
mencerminkan sosok pemimpin yang seharusnya, malah terlihat adanya pemimpin-pemimpin
yang jauh dari harapan rakyat, tidak peduli dengan nasib rakyat bawah, dan hampir tidak
pernah berpikir untuk melayani masyarakat. Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi
pada keinginan pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan kelompok.
Kenyataan itu bisa kita ketahui bersama dalam potret keseharian masyarakat
Indonesia, yang ada di surat kabar dan terekspose di kotak kaca televisi. Siapapun
presidennya, rakyat selalu harus rela antre minyak tanah untuk kompor mereka. Siapapun
gubernur di ibukota, macet dan banjir adalah penyakit akut yang entah kapan akan musnah
dari kehidupan keseharian warga kota. Masih tingginya tingkat kriminalitas yang dilakukan
masyarakat dengan alasan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Masih rendahnya
kesempatan masyarakat dalam mendapatkan pendidikan. Kenyataannya biaya pendidikan
yang dirasa semakin mahal saja sehingga akan menghambat masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan terutama bagi masyarakat bawah. Penderita gizi buruk dan busung lapar pun
masih kerap menghantui masyarakat Indonesia karena minimnya biaya hidup mereka dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Melihat kenyataan yang seperti itu, sangat memprihatinkan
sekali dan sampai saat ini belum ada tindakan yang nayat dari para pemimpin-pemimpin kita.
Mereka malah asyik mempertontonkan kebolehan mereka dalam menyampaikan janji-janji
belaka. Kepemimpinan yang ada hanya sibuk membangun benteng kekuasaan dengan
permainan citra. Semua masalah bangsa diselesaikan dengan retorika dan janji-janji, lewat
iklan di media massa, atau setidaknya dengan kata “akan” lewat statemen di forum
kenegaraan. Dengan mendasarkan kata “akan” itu seolah-olah semua permasalahan sudah
dapat terselesaikan. Kenyataannya belum ada usaha dan tindakan nyata dari mereka untuk
mewujudkan janji-janji mereka saat kampanye. Tak heran jika akhirnya masalah-masalah
yang membelit bangsa ini jadi bertumpuk dan tidak pernah diselesaikan.
Lalu seperti apakah sosok pemimpin yang sebenarnya ada di Indonesia yang dapat
membawa bangsa Indonesia ke masa kejayaan dan kemerdekaan dalam arti yang
sesungguhnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dibutuhkan adanya suatu proses.
Bangsa Indonesia ini memerlukan pemimpin baru. Pemimpin yang menjadi problem solver.
Pemimpin seperti ini tentu lahir dari generasi baru. Bukan dari generasi lawas pewaris
kepemimpinan pola lama. Bukan juga berasal dari individu yang terlibat dan menyangga
kepemimpinan masa lalu. Dibutuhkan seorang pemimpin yang amanah, visioner, berani, jujur
dengan cita-cita perjuangan, memiliki komitmen dan keteguhan terhadap ideologi dan cita-
cita perjuangan, serta sabar dalam berjuang. Sosok pemimpin itu seharusnya bertindak tidak
harus menunggu protes dari masyarakatnya, tetapi dia mempunyai inisiatif tersendiri dalam
bertindak dan mengambil suatu keputusan yang terbaik. Dia memiliki sikap empati yang
dalam terhadap masyarakat yang dipimpinnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah dalam organisasi itu sebenarnya berasal dari diri mereka masing masing
yang menciptakan masalah itu sendiri dan juga dikarenakan manusia merupakan manusia
yang mempunyai akal dan pikiran yang berbeda beda.
Dalam sebuah organisasi ada beberapa hal yang harus dipelajar oleh setiap pemimpin
maupaun para anggotanya seperti:
Sebagai pemimpin atau anggota harus mau nenerima masukan dari orang lain dan
berani untuk menerima jika pendapatnya atau idenya itu ditolak oleh orang lain
Dalam berorganisasi antar ketua dan anggotanya harus saling mempercayai, jika
kepercayaan itu tercipta maka akan mudah dalam melaksanakan tugas – tugasnya
Sebagai ketua harus tegas dan jangan pernah lelah untuk mengingatkan para
anggotanya dalam tugas tugas yang diberikan
Berkerja sama / saling bahu membahu untuk mendapat tujuan bersama
Mau berkorban untuk organisasi
B. SARAN
Kepemimpinan merupakan aspek penting yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin
dalam mengatur suatu organisasi atau bentuk lainnya. Kepemimpinan yang baik akan sangat
berpengaruh bagi kelangsungan suatu organisasi yang dipimpinnya. Sebagai seorang
pemimpin kita harus cermat dalam bertindak agar tidak menimbulkan suatu permasalahan
dalam suatu organisasi maupun masyarakat.