Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Koperasi & UMKM

Kepemimpinan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Koperasi Dan UMKM (SDM )

KELOMPOK 4
1. Dandi Prayoga ( 22010056 )
2. Nurul Ilma ( 22010075 )
3. Hernining ( 22010050 )
4. Asharman ( 22010090 )
5. Satria ( 22010087 )
6. Dea Imut Masarro ( 22020073 )

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH KENDARI


2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa
perlindungan-Nya maka makalah ini tidak dapat kami selesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan. Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang “Kepemimpinan dan
Pengambilan Keputusan dalam koperasi dan UMKM” beserta dengan contoh peristiwa yang
berkaitan dengan judul tersebut.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis maupun sumber referensi
yang digunakan. Oleh karena itu mohon maaf jika makalah ini kurang sempurna. Tak lupa
penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota kelompok yang lainnya
yang telah membantu dalam penulisan serta penyelesaian makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang
memerlukannya. Jika terdapat kesalahan kami selaku penulis memohon maaf atas
keterbatasan yang kami miliki. Atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan Terima
Kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................


B. Rumusan masalah…………………………………………………………….......
C. Tujuan……………………………………………………………………………..
D. Manfaat………………………………………………………………………........

BAB II PEMBAHASA

A. Cerita Kepemimpinan yang Sukses …………………………………………......


B. Teori Kepemimpinan – Karakter ………………………………………………..
C. Langkah –langkah Dalam Pengambilan keputusan……………………………..
D. Tipe pemimpin …………………………………………………………………….
E. Effective Leadership ……………………………………………………………..

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara
intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam
usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan
sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja,
bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini
disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan
(leadership) ( Siagian, 1980)

Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi


keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi
terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada
kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan
keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk
memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk
dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami
dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan
komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-
kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan
negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.

Kepemimpinan merupakan sebagian dari masalah-masalah yang paling sering


dibahasdalam kebanyakan organisasi. Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya kerja atau
carabekerja sama dengan orang lain secara konsisten.Melalui apa yang dikatakan dan
apayang diperbuat, pemimpin membantu bawahan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan(Pace dan Faules, 2010:276).

Untuk dapat memperoleh hasil kerja yang diinginkan dari bawahan, seorang pemimpin
harus memperhatikan komunikasi yang dapat membantu bawahan dalam melaksanakan
tugas melalui informasi-informasi yang berhubungan dengan pekerjaan.Gaya
kepemimpinan meliputi sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi
bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang
pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara
produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Malayu, 2000:167).

Luthans mengemukakan salah satu peran kepemimpinan sebagai pengambil keputusan.


Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan ditentukan oleh
fungsi yang sangat penting dalam kepemimpinan, yaitu pengambilan keputusan. Semakin
tinggi posisi seseorang dalam kepemimpinan organisasimaka pengambilan keputusan
menjadi tugas utama yang harus dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cerita kepemimpinan yang suskses ?
2. Bagaimana munculnya teori kepemimpinan –karakter ?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam pengambilan keputusan ?
4. Apa sajah tipe- tipe seorang pemimpin ?
5. Apa effective leadership ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cerita kepemimpinan itu
2. Untuk mengetahui teori apa sajah dalam kepemimpinan – karakter
3. Untuk mengetahui langkah- langkah dalam pengambilan keputusan
4. Untuk mengetahui bagaiaman tipe seorang pemimpin itu
5. Untuk mengetahui effective leadership
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cerita Kepemimpinan Yang Sukses


Eleanor Roosevelt pernah berkata, “seorang pemimpin yang baik menginspirasi orang-
orang untuk memiliki kepercayaan diri dalam diri mereka.” Anda bekerja keras untuk
mengembangkan produk Anda, Anda berjuang untuk menyelesaikan masalah finansial
diperusahaan Anda, Anda mempromosikan bisnis Anda, tapi Anda tidak
mempertimbangkan masalah kepemimpinan dan bagaimana mencari staff-staff
terbaik.Kata John Maxwell, penulis buku kepemimpinan handal.

Kisah Mc’Donald
1. Tahun 1937-an, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil, kakak beradik
Dik & Mor berinovasi dengan membuka kedai khusus yang bias memesan dari
mobil. Bisnis meraih sukses besar.
2. Menu andalan adalah hot-dog, gorengan (french fries), burger, roti sandwich, coca
cola dan aneka salad. Bisnis ini meledak, bahkan antrian semakin panjang hingga
keluar pintu.
3. Inovasi dilakukan yaitu dengan menghapus pesanan dari mobill, fokus pada walk-up
customer, mengurangi daftar menu, fokus pada hamburger. Perubahan menjadi berita
di media, dan mereka mendapatkan iklan gratis.
4. Tahun 1955, usaha mereka stuck, omsetnya tetap, dan banyak pendatangpendatang
baru yang meniru. Akhirnya usaha itu mengalami kemunduran.
5. Adalah Ray Kroc yan menuangkan semua konsep yang ada di kedua kepala kakak
beradik itu ke dalam sebuah manual tertulis McDonald‟s system. Manual itu dibeli
dan ia pun mendapat hak untuk memperluas bisnis McDonald‟s dengan konsep
franchise!
6. Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang Mc Donald‟s tanpa
modal sama sekali. Semuanya dibiayai oleh para franchise.

B. Teori Kepemimpinan – Karakter


Beberapa ahli manajemen mungkin sudah mekemukakan bagaimana timbulnya seorang
pemimpin dalam suatu organisasi. Dan isi dari teori yang satu dengan lainnya pun tidak
sama. Dari bebrapa teori yang dikemukakan ada 3 yang sering dipelajari yaitu:
1. Teori Genetic
Penganut teori ini berpendapat bahwa seorang pemimpin memiliki bakat atau jiwa
kepemimpinan sejak ia lahir. Artinya jiwa kepemimpinan itu takdir dari Tuhan untuk
menjadikan seorang sebagai pemimpin. (Leaders are born and note made)
2. Teori Sosial
Berbeda dengan teori geneti yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah takdir,
penganut teori ini berpendapat bahwa semua manusa berhak menjadi pemimpin
asalkan ia mau belajar dan diberikan kesempatan untuk itu. (Leaders are made and
note born).
3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan gabungan sisi poditif antara teori genetic dan teori social, dimana
seseorang akan menjadi pemimpin yang baik apabila sudah ditakdirkan Tuhan dan
memiliki bakat untuk menjadi pemimpin, yang kemudian bakat-bakat tersebut
dikembangkan dengan cara belajar dan adanya kesempatan untuk menambah
pengalaman dan mengembangkan bakat tersebut.

Teori Kepemimpinan – Karakter yaitu :


1. Manajer dan panggilan tugasnya menjadi manajer yang mumpuni,
2. Unggul dan efektif,
3. Karya staf yang tuntas paripurna,
4. Mengelola tindakan manajerial,
5. Pembinaan, pendampingan, penyuluhan (CMC),
6. Pemanfaatan waktu secara cerdas dan efektif,
7. Komunikasi yang efektif,
8. Kecakapan negosiasi,
9. Menyelenggarakan rapat yang efektif,
10. Pendelegasian yang memberdayakan,
11. Kepemimpinan,
12. Berpikir kreatif,
13. Kemampuan belajar, dan
14. Pelatihan motivasi berprestasi (AMT).
Bentuklah tim yang berdikasi antara lain :
1. Berkomunikasi,
2. Jangan berasumsi,
3. Jadilah Otentik,
4. Mengetahui hambatan Anda,
5. Bentuklah karakter tim,
6. Percayalah pada tim Anda,
7. Membagikan ide,
8. Jagalah tim Anda tetap menyatu,
9. Tetaplah tenang

Teori Kepemimpinan Awal


Teori kepemimpinan awal berfokus pada pemimpin (teori ciri) dan cara pemimpin
berinteraksi dengan anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri terkait kepemimpinan
yang efektif antara lain :
1. Dorongan,
2. Kehendak untuk memimpin,
3. Kejujuran dan Integritas,
4. Kecerdasan,
5. Kepercayaan Diri, dan
6. Pengetahuan terkait pekerjaa

C. Langkah-Langka dalam Pengamnbilan Keputusan

Langkah- langkah pengambilan kepuutusan sebagai berikut:


1. Mendefinisikan masalah (mengenal persoalan) yaitu menetapkan apa yang menjadi
persoalan terjadinya penyimpangan.
2. Menentukan pedoman pemecahan masalah seperti mencari rambu-rambu yang tepat
untuk memecahkan penyebab masalah.
3. Mengidentifikasikan alternatif di mana pilihan pemecahan sedapat mungkin harus
dimunculkan
4. Mengadakan penilaian terhadap baik buruknya alternatif dengan cara atau model
tertentu
5. Menilai alternatif yang terbaik dengan standar ukuran tertentu
6. Mengimplementasikan alternatif yang dipilih, yaitu penerapan keputusan beserta
resiko dan konsekuensinya agar dipertimbangkan

Selain itu juga Herbert A. Simon mengajukan proses pengambilan keputusan yang
dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan samapai perancangan dan kemudian
pada pemulihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap
sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah
proses bersinambungan. Tahapan pengambilan keputusan, yaitu:
1. Tahap penyelidikan mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan
keputusan. Data mentah yang diperoleh, diolah dan diuji untuk dijadikan petunjuk
yang dapat mengidentifikasi persoalan.
2. Tahap perancangan, mendaftar, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan
yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan,
menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.
3. Tahap pemulihan, memilih arah tindakan tertentu dari semua yag ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan.

D. Tipe Pemimpin
Tipe Kepemimpinan Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin organisasi seorang
pemimpin memiliki beberapa tipe yang dapat dilihat dari caranya bersikap dan
memimpin serta menilai anggotanya dan cirri-ciri khusus pada masing-masing tipe. Tipe
– tipe tersebut ialah:
1. Tipe Kepemipinan Otokrasi
Tipe kepemimpinan ini selalu menganggap dirinya benar, egois dan menilai
kepemimpinan adalah hak yang diberikan padanya.Cirri-ciri pemimpin ini adalah:
a. Tidak mau menerima pendapat ataupun kritikan dari orang lain
b. Memperlakukan anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadinya
c. Selalu menganggap organisasi adalah milik pribadinya
d. Dalam mengatur anggotanya sering kali menggunakan ancaman dan paksaan.
Dari cirri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang otokratis tidak dapat
menghargai hak-hak anggotanya dan sangat tidak cocok jika diterapkan sekarang
dimana perkembangan sudah mulai modern.
2. Tipe Kepemimpinan Militeris
Yang dimaksud dengan Tipe Kepemimpinan militeris disini tidak sama dengan
pemimpin dalam dunia militer, artinya seorang yang memimpin di dunia militer pun
tidak semua memiliki tipe kepemimpinan yang militeris. Sifat-sifat pemimpin yang
mempunyai tipe kemimpinan yang militeris adalah:
a. Selalu menuntut kedisiplinan yang tinggi
b. Anggota harus patuh terhadap pemimpin
c. Tidak menerima kritik dari anggota lainnya
d. Terlalu formalitas dalam menjalankan tugasnya
Dari sifat pemimpin yang bertipe militeris dapat dilihat bahwa tipe pemimpin yang
seperti ini bukanlah pemimpin yang ideal.

3. Tipe Kepemimpinan Fathernalistik


Tipe ini selalu menggunakan pendekatan kebapa-an yang sifatnya terlalu sentimental
dalam memerintahkan anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu. Sifat umum
pemimpin tipe ini adalah:
a. Selalu menganggap angootanya sebagai anak atau pun orang yang belum dewasa
dan selalu ingin melindungi anggotanya
b. Hampir tidak pernah memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan pada
anggotanya, sehingga terkadang tidak ada pelimpahan tanggung jawab untuk
anggotanya
c. Anggota tidak diberikan kesempatan untuk berpendapat atau mengembangkan ide
kreatifnya
d. Beranggapan bahwa hanya dirinya yang serba tahu.
Perlu diakui terkadang suatu organisasi perlu memiliki pemimpin seperti ini. Tetapi
dilihat dari sifat negatifnya jelas pemimpin Fathernalistis kurang dapat
mengembangkan organisasi yang dipimpinnya.

4. Tipe Kepemimpinan Karismatik


Tipe kepempinan ini jelas sangat sulit untuk dijelaskan sifat-sifat atau karakteristik
yang dimilikinya karena Kharisma seseorang itu muncul alami dari dirinya sendiri.
Yang dapat diketahui adalah seorang pemimpin yang kharismatik mempunyai daya
tarik tersendiri terhadap dirinya sendiri ataupun organisasinya sehingga membuat
anggota dan orang lain simpatik.
5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan, Tipe pemimpin yang Demokratis dianggap paling
ideal dan yang terbaik. Ini karena pemimpin yang demokratis selalu mendahulukan
kepentingan orang banyak (organisasi/umum) dibandingkan kepentingan dirinya
sendiri atau keluarga. Beberapa cirri dari tipe kepemimpinan yang demokratis adalah:
a. Selalu berusaha untuk mengimbangi kepentingan pribadi dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi/umum.
b. Senang menerima saran, tanggapan ataupun kritikan yang membangun dari
anggotanya demi terwujudnya tujuan organisasi.
c. Dapat member maaf dan memaklumi ketidak pahaman anggotanya dalam bekerja
serta tak sungkan membantu anggotanya untuk maju tanpa mengurangi
pengetahuan dan ide anggotanya.
d. Kerjasama atau gotong royong menjadi prioritas utama dalam melakukan sesuatu
guna mencapai tujuan umum
e.  Tidak menganggap rendah atau bodoh anggotanya dan terbuka dengan
anggotanya.
Dari ciri-ciri diatas jelas sangatlah sulit untuk menjadi seorang pemimpin yang
demokratis, tetapi tidak ada salahnya jika ingin mencoba menjadi pemimpin yang
seperti ini.

Adapun beberapa tipe lain yaitu antara lain :


Pemimpin dengan tipe SANGUINIS (YANG POPULER)
1. cenderung ingin popular (terkenal),
2. pemimpin yang ingin disenangi oleh orang lain,
3. suka pencitraan positif,
4. hidupnya penuh dengan bunga warna-warni.
5. Pemimpin senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan.
6. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan,
7. suatu saat ia berteriak kegirangan dan beberapa saat kemudian bisa menangis
tersedu- sedu.
8. Pemimpin dengan kepribadian sanguinis suka lupa,
9. sulit berkonsentrasi,
10. cenderung berpikir pendek dan hidupnya serba tidak teratur,
11. kurang disiplin dengan waktu dan meja kerjanya berantakan.
12. Suka memberi janji tanpa implementasi.

Pemimpin dengan tipe Melankolis (yang sempurna ) biasanya Cenderung serba teratur,
rapi, terjadual, tersusun sesuai pola. Namun umumnya pemimpin jenis ini suka dengan
fakta-fakta, data-data, angka-angka dan memilikirkan segala sesuatu secara mendalam.
Dalam pertemuan cenderung menganalisis, memikirkan secara mendalam,
mempertimbangkan secara matang lalu kalau bicara apa yang dikatakan betulbetul hasil
yang dipikirkan secara mendalam dan tepat.

Pemimpin dengan tipe Koleris (yang kuat) yaitu


1. sering sekali mengatur orang lain,
2. suka tunjuk-tunjuk atau perintah,
3. tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya,
4. tamu pun ia perintah melakukan sesuatu untuknya.
5. Pemimpin yang goal oriented sehingga tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan
sesuatu, suka tantangan, tidak mudah menyerah, suka bertarung dan memimpin
peperangan.

Pemimpin dengan tipe Plegmatis (cinta damai) adalah pemimpin yang tidak suka
konflik, dan disuruh apa saja ia mau lakukan meski ia tidak suka, baginya kedamaian
adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa
timbul pertengkaran, ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera
selesai.Namun biasanya pemimpin dengan tipe ini memiliki sifat kurang semangat,
kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem dan kalau memecahkan masalah
umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau menjadi pendengar yang baik,
tapi kalau disuruh mengambil keputusan sering menunda-nunda.

SANGUINIS :Perbanyak mendengarkan/rileks, catatalah hal-hal yang penting dan


tentukan tujuan khusus, periksa detail dan tetap tenang, belajarlah
berkosentrasi.
MELANKOLIS: Perbanyak bicara dan senyum, tunjukkan penghargaan dan minat
pribadi, rileks, bagikan informasi dan terbuka pada orang lain.
KOLERIS : kurangi kecepatan, ambilkan waktu untuk mendengarkan gagasan orang
lain, tahan diri untuk tidak mendominasi, tunjukkan kesabaran dan
lebih rileks.
PLEGMATIS : tingkatkan kecepatan, lebih banyak omong, kurangi mendengarkan,
hendaklah tegas dan mengontrol dan ambil beberapa resiko.

E. Efective Leadership
Efective leadership di bagi menjadi beberapa pon penting antara lain :
1. Keberhasilan seorang pemimpin tidak kalah pentingnya juga dipengaruhi oleh
kompetensi sang pemimpin mengenal tipe kepribadiannya dan tipe para
pendukungnya (staf). Untuk itu para manajer koperasi kredit agar bisa berhasil
hendaknya mengetahui, memahami dan menerapkan tipe-tipe kepribadian.
2. Menjadi pemimpin yang unggul (Extraordinary) dalam lingkungan kerja.
3. Memiliki kualitas kepemimpinan yang sejati yang mampu memotivasi team.
4. Mampu melakukan fungsi Manager atau Supervisor secara maksimal.
5. Menjadi pemimpin yang mampu melakukan Coaching terhadap bawahan.
6. Mampu menciptakan unsur FUN dalam kepemimpinan.
7. Menguasai 6 Emotional Needs yang mampu memberdayakan orang yang dipimpin.
8. Menguasai berbagai tools memimpin secara efektif dan membawa pengaruh positif.
9. Menjadi mahir dalam membina hubungan dalam lingkungan kerja.
10. Mampu mengembangkan jaringan yang luas (Networking).
11. Menguasai teknik-teknik komunikasi yang efektif sebagai seorang pemimpin
(Communication Skill).
12. Memiliki kepribadian yang menarik agar disukai banyak orang (Like Ability Factor).
13. Kemampuan mengenali tipe kepribadian diri sendiri dan orang lain (Personality
Profile).
14. Mengerti cara melakukan pendekatan yang tepat ke berbagai macam orang.
15. Mengetahui cara memimpin dan mengatasi orang yang sulit diatur.
16. Membangun kerjasama dan performance team yang solid (Team Work).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar. manajer
adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar. Kepemimpinan seseorang
dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan,
sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah
satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan,
seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Bambang. dan Erwin, Permana. 2017. Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) Perkembangan, Teori dan Praktek. Keidiri :Fakultas Ekonomi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
http://desndesty.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan_dalam_7976.html

Anda mungkin juga menyukai