KELOMPOK 4
1. Dandi Prayoga ( 22010056 )
2. Nurul Ilma ( 22010075 )
3. Hernining ( 22010050 )
4. Asharman ( 22010090 )
5. Satria ( 22010087 )
6. Dea Imut Masarro ( 22020073 )
JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa
perlindungan-Nya maka makalah ini tidak dapat kami selesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan. Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang “Kepemimpinan dan
Pengambilan Keputusan dalam koperasi dan UMKM” beserta dengan contoh peristiwa yang
berkaitan dengan judul tersebut.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis maupun sumber referensi
yang digunakan. Oleh karena itu mohon maaf jika makalah ini kurang sempurna. Tak lupa
penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota kelompok yang lainnya
yang telah membantu dalam penulisan serta penyelesaian makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang
memerlukannya. Jika terdapat kesalahan kami selaku penulis memohon maaf atas
keterbatasan yang kami miliki. Atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan Terima
Kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASA
Kesimpulan .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara
intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam
usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan
sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja,
bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini
disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan
(leadership) ( Siagian, 1980)
Untuk dapat memperoleh hasil kerja yang diinginkan dari bawahan, seorang pemimpin
harus memperhatikan komunikasi yang dapat membantu bawahan dalam melaksanakan
tugas melalui informasi-informasi yang berhubungan dengan pekerjaan.Gaya
kepemimpinan meliputi sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi
bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang
pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan bekerja secara
produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Malayu, 2000:167).
Kisah Mc’Donald
1. Tahun 1937-an, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil, kakak beradik
Dik & Mor berinovasi dengan membuka kedai khusus yang bias memesan dari
mobil. Bisnis meraih sukses besar.
2. Menu andalan adalah hot-dog, gorengan (french fries), burger, roti sandwich, coca
cola dan aneka salad. Bisnis ini meledak, bahkan antrian semakin panjang hingga
keluar pintu.
3. Inovasi dilakukan yaitu dengan menghapus pesanan dari mobill, fokus pada walk-up
customer, mengurangi daftar menu, fokus pada hamburger. Perubahan menjadi berita
di media, dan mereka mendapatkan iklan gratis.
4. Tahun 1955, usaha mereka stuck, omsetnya tetap, dan banyak pendatangpendatang
baru yang meniru. Akhirnya usaha itu mengalami kemunduran.
5. Adalah Ray Kroc yan menuangkan semua konsep yang ada di kedua kepala kakak
beradik itu ke dalam sebuah manual tertulis McDonald‟s system. Manual itu dibeli
dan ia pun mendapat hak untuk memperluas bisnis McDonald‟s dengan konsep
franchise!
6. Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang Mc Donald‟s tanpa
modal sama sekali. Semuanya dibiayai oleh para franchise.
Selain itu juga Herbert A. Simon mengajukan proses pengambilan keputusan yang
dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan samapai perancangan dan kemudian
pada pemulihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin dikembalikan ke tahap
sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan tersebut merupakan unsur-unsur sebuah
proses bersinambungan. Tahapan pengambilan keputusan, yaitu:
1. Tahap penyelidikan mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan
keputusan. Data mentah yang diperoleh, diolah dan diuji untuk dijadikan petunjuk
yang dapat mengidentifikasi persoalan.
2. Tahap perancangan, mendaftar, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan
yang mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan,
menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.
3. Tahap pemulihan, memilih arah tindakan tertentu dari semua yag ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan.
D. Tipe Pemimpin
Tipe Kepemimpinan Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin organisasi seorang
pemimpin memiliki beberapa tipe yang dapat dilihat dari caranya bersikap dan
memimpin serta menilai anggotanya dan cirri-ciri khusus pada masing-masing tipe. Tipe
– tipe tersebut ialah:
1. Tipe Kepemipinan Otokrasi
Tipe kepemimpinan ini selalu menganggap dirinya benar, egois dan menilai
kepemimpinan adalah hak yang diberikan padanya.Cirri-ciri pemimpin ini adalah:
a. Tidak mau menerima pendapat ataupun kritikan dari orang lain
b. Memperlakukan anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadinya
c. Selalu menganggap organisasi adalah milik pribadinya
d. Dalam mengatur anggotanya sering kali menggunakan ancaman dan paksaan.
Dari cirri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang otokratis tidak dapat
menghargai hak-hak anggotanya dan sangat tidak cocok jika diterapkan sekarang
dimana perkembangan sudah mulai modern.
2. Tipe Kepemimpinan Militeris
Yang dimaksud dengan Tipe Kepemimpinan militeris disini tidak sama dengan
pemimpin dalam dunia militer, artinya seorang yang memimpin di dunia militer pun
tidak semua memiliki tipe kepemimpinan yang militeris. Sifat-sifat pemimpin yang
mempunyai tipe kemimpinan yang militeris adalah:
a. Selalu menuntut kedisiplinan yang tinggi
b. Anggota harus patuh terhadap pemimpin
c. Tidak menerima kritik dari anggota lainnya
d. Terlalu formalitas dalam menjalankan tugasnya
Dari sifat pemimpin yang bertipe militeris dapat dilihat bahwa tipe pemimpin yang
seperti ini bukanlah pemimpin yang ideal.
Pemimpin dengan tipe Melankolis (yang sempurna ) biasanya Cenderung serba teratur,
rapi, terjadual, tersusun sesuai pola. Namun umumnya pemimpin jenis ini suka dengan
fakta-fakta, data-data, angka-angka dan memilikirkan segala sesuatu secara mendalam.
Dalam pertemuan cenderung menganalisis, memikirkan secara mendalam,
mempertimbangkan secara matang lalu kalau bicara apa yang dikatakan betulbetul hasil
yang dipikirkan secara mendalam dan tepat.
Pemimpin dengan tipe Plegmatis (cinta damai) adalah pemimpin yang tidak suka
konflik, dan disuruh apa saja ia mau lakukan meski ia tidak suka, baginya kedamaian
adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa
timbul pertengkaran, ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera
selesai.Namun biasanya pemimpin dengan tipe ini memiliki sifat kurang semangat,
kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem dan kalau memecahkan masalah
umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau menjadi pendengar yang baik,
tapi kalau disuruh mengambil keputusan sering menunda-nunda.
E. Efective Leadership
Efective leadership di bagi menjadi beberapa pon penting antara lain :
1. Keberhasilan seorang pemimpin tidak kalah pentingnya juga dipengaruhi oleh
kompetensi sang pemimpin mengenal tipe kepribadiannya dan tipe para
pendukungnya (staf). Untuk itu para manajer koperasi kredit agar bisa berhasil
hendaknya mengetahui, memahami dan menerapkan tipe-tipe kepribadian.
2. Menjadi pemimpin yang unggul (Extraordinary) dalam lingkungan kerja.
3. Memiliki kualitas kepemimpinan yang sejati yang mampu memotivasi team.
4. Mampu melakukan fungsi Manager atau Supervisor secara maksimal.
5. Menjadi pemimpin yang mampu melakukan Coaching terhadap bawahan.
6. Mampu menciptakan unsur FUN dalam kepemimpinan.
7. Menguasai 6 Emotional Needs yang mampu memberdayakan orang yang dipimpin.
8. Menguasai berbagai tools memimpin secara efektif dan membawa pengaruh positif.
9. Menjadi mahir dalam membina hubungan dalam lingkungan kerja.
10. Mampu mengembangkan jaringan yang luas (Networking).
11. Menguasai teknik-teknik komunikasi yang efektif sebagai seorang pemimpin
(Communication Skill).
12. Memiliki kepribadian yang menarik agar disukai banyak orang (Like Ability Factor).
13. Kemampuan mengenali tipe kepribadian diri sendiri dan orang lain (Personality
Profile).
14. Mengerti cara melakukan pendekatan yang tepat ke berbagai macam orang.
15. Mengetahui cara memimpin dan mengatasi orang yang sulit diatur.
16. Membangun kerjasama dan performance team yang solid (Team Work).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar. manajer
adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar. Kepemimpinan seseorang
dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan,
sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah
satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan,
seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Bambang. dan Erwin, Permana. 2017. Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) Perkembangan, Teori dan Praktek. Keidiri :Fakultas Ekonomi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
http://desndesty.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan_dalam_7976.html