Anda di halaman 1dari 3

DOSEN PENGAMPU:KHAFI PUDDIN

NAMA MAHASISWA:ERIKA FERAWATI SITUMORANG

NIM:7212560003

PERTEMUAN KE:3

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN USAHA

DEFINISI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain atau sekelompok
orang ke arah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati bersama sebelumnya.
Menurut Stephen P.Robbins (2001), seorang pemimpin harus menguasai teori karakter
kepemimpinan, yaitu terori-teori yang berkaitan dengan (1) mencari karakter kepribadian, (2) sosial,
(3) fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dari bukan pemimpin.

Unsur-unsur penting kewiraswastaan/berkewirausahaan, antara lain adalah sikap mental,


kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan. Kepemimpinan adalah salah satu unsur penting
dalam berwirausaha. Kepemimpinan yang buruk dapat membuat perusahaan bangkrut. Banyak
pemimin yang bersikap dan bermental juragan dimana anak buah dipandang sebagai faktor produksi
bukan sebagai aset. Jika anak buah dianggap sebagai faktor produksi, maka berarti harus
dieksploitasi tanpa diberikan balas jasa yang memadai, suka dan tidak suka menjadi model dalam
kepemimpinan. Bahkan, seringkali anak buah dianggap tidak perlu dimanusiakan dan sering diancam
dengan ungkapan “jika tidak suka silahkan angkat kaki”. Kepemimpinan yang baik bisa dicontoh dari
negeri Jepang. Anak buah senantiasa dianggap sebagai aset perusahaan sehingga di Jepang
prinsipnya bekerja adalah seumur hidup. Penghargaan terhadap tenaga kerja luar biasa sehingga
pekerja atau anak buah juga akan memberikan tenaga dan pikirannya sepenuh hati karena anak
buah tidak pernah diremehkan dan tidak dipandang sebagai faktor produksi. Anak buah dipandang
sebagai rekan kerja yang sama tingkatannya dan sebagai aset yang tidak ternilai serta sebagai
makhluk mulia yang harus dihargai dan dijunjung tinggi perikemanusiannya.

Kepemimpinan dan manajemen adalah dua istilah yang sering rancu. Apa perbedaan diantara
keduanya? John Kottler dari Harvard Business School berpendapat bahwa manajemen menyngkut
hal mengatasi kerumitan. Manajemen yang baik akan menghasilkan tata tertib dan konsistensi
dengan (1) menyusun rencana-rencana formal, (2) merancang struktur organisasi yang ketat, dan (3)
memantau hasil melalui perbandingan dengan rencana. Kepemimpinan menyangkut hal mengatasi
perubahan. Pemimpin menetapkan arah dengan (1) mengembangkan suatu visi terhadap masa
depan , (2) menyatukan orang dengan mengomunikasikan visi tersebut, (3) mengihlami mereka
untuk mengatasi rintangan-rintangan.

2.2 TEORI KARAKTER

Ketika Margareth Thatcher menjadi perdana menteri Inggris, ia selalu dipilih karena
kepemimpinannya. Ia digambarkan sebagai sosok pemimpin wanita yang berkarakter dengan ciri-
ciri: (1) Percaya diri, (2)bertekad baja, (3) penuh tekad, (4) seorang pemimpin yang tegas, bila
sesuatu dikatakan benar ya memang benar dan bila salah ya harus di bilang salah alias tidak plintat-
plintut (plin-plan), (5) karismatik, (6) antusius, dan (7) pemberani.
Istilah-istilah tersebut menggambarkan pemimpin yang memegang atau memiliki karakter (traits)
dan para pendukung Thatcher ketika itu tidak sadar bahwa dengan menggambarkannya dalam istilah
semacam itu, mereka secara tidak sadar telah menjadi pendukung teori karakter contoh-contoh
pemimpin yang berkarakter selain Margareth Thatcher adalah (1) Nelson Mandela (Afrika Selatan),
(2) Richard Bronson (CEO Virin GROUP), (3) Steve Jobs (pendiri apple), (4) Todd Whitman (Gubernur
New Jersey), (5) KenChenault (diretur utama American Express), (6) Mahattir Muhammad (PM
Malaysia), dan Ir. Soekarno (presiden RI pertama).

Enam karakter yang cenderung membedakan antara pemimpin dengan bukan pemimpin. Menurut
Stephen P.Robbins (2001), yaitu (1) ambisi dan energi, (2) hasrat untuk memimpin, (3) kejujurn dan
integritas, (4) percaya diri, (5) kecerdasan, (6) pengetahuan yang relevan dengan pekerjaannya.
Kepemimpinan yang dimaksud disini adalah nilai atau kualitas , bukan pengetahuan tentang sumber
daya manusia. Pemimpin adalah orang yang menunjukkan arah, keputusannya mantap, dan disadari
oleh keyakinan diri disertai data yang akurat.

Sepak terjang seorang pemimpin selalu khas dan tidak lazim atau “tampil beda”. Banyak bisnis yang
didirikan mengalami kegagalan dan hanya 30 persen yang berhasil. Mengapa? Penyebab utamanya
adalah lemahnya kepemimpinan atau pemimpinnya yang gagal!

2.3 UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN

Faktor-faktor yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain sebagai berikut.

1. Kepemimpinan melibatkan orang lain/bawahan

Seorang pemimpin harus dapat merangkul dan menghargai seluruh bawahannya.

2. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan

Pendelegasian kekuasaan atau distribusi kekuasaan dari pemimpin kepada anak buah sesuai dengan
tingkatannya sangat mtlak diperlukan jika seorang pemimpin ingin menjalankan fungsinya dengan
efektif dan efisien.

3. Kepemimpinan menyangkut penamaan pengaruh dalam rangka mengarahkan bawahan

Penamaan pengaruh dari pemimpin kepada anak buah akan tercapai apabila seorang pemimpin
mampu memberikan contoh-contoh tindakan yang terpuji. Misalnya, memberikan contoh disiplin,
seorang pemimpin harus datang lebih awal dalam setiap kesempatan, mulai dari lebih awal masuk
kantor, lebih awal untuk masuk dalam suatu rapat, atau acara-acara resmi maupun tidak resmi
(formal dan nonformal). Dengan disiplin pada acara penting itu, biasanya anak buah akan segan dan
meneladaninya.

2.4 KETERAMPILAN MEMIMPIN

Keterampilan yang harus dimiliki seseorang dalam memimpin adalah sebagai berikut.

1. Technical Skills

Kemampuan untuk melakukan dan atau memahami pekerjaan-pekerjaan yang bersifat operasional
atau teknis pekerjaan, terutama pegawai baru.

2. Human Skills
Kemampuan bekerjasama dengan para bawahan dan membangun tim kerja dengan pendekatan
kepada kemanusiaan. Seorang pemimpin harus belajar bagaimana melakukan pendekatan kepada
anak buah, sehingga pada saat memberikan perintah kepada bawahan, bawahan tidak merasa
diperintah.

3. Conceptual Skills

Kemampuan untuk menyusun konsep atau berpikir dan mengungkapkan pemikirannya. Seorang
pemimpin adalah pemegang perubahan sehingga harus memiliki konsep atau minimal mampu
merumuskan misi, visi, strategi, serta program unggulan yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh
bawahannya.

KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternatif atau lebih. Pengambilan keputusan perlaku
dilakukan karena adanya perbedaan antara harapan/tujuan dengan hasil yang dicapai. Salah satu
model pengambilan keputusan adalah The Optimizing Model pengambilan keputusan yang
menguraikan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk mencapai hasil atau keluaran yang
maksimal.

2.7 KUNCI EFEKTIF KEPEMIMPINAN

Faktor situasional utama (kunci) yang menentukan keefektifan suatu kepemimpinan menurut fiedler
dalam bukunya (Stephen P.Robbins, 2001), adalah sebagai berikut.

1. Hubungan Pemimpin-Anggota

Hubungan yang berkaitan dengan: tingkat keyakinan, kepercayaan, dan respek bawahan terhadap
pemimpin mereka.

2. Struktur Tugas

Tingkat penugasan pekerjaan yang diprosuderkan (yakni terstruktur dan atau tidak terstruktur).

3. Kekuasaan Jabatan

Tingkat pengaruh yang dimiliki seorang pemimpin yang berkaitan dengan variabel kekuasaan, seperti
mempekerjakan bawahan, mencatat bawahan, mendisiplinkan bawahan, mempromosikan
bawahan, dan menaikkan gaji bawahannya

Anda mungkin juga menyukai