Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar
rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika
spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan.
Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus
dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan,
waktu penyerahannya dan sebagainya.
Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya
biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis,
saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya
rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.
Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta
rencana penyambungan dengan jaringan PLN.
– Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan,
misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.
– Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu
dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.
– Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung
bagi yang bersangkutan.
– Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang
perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak
B) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :
– System pentanahannya.
diagram garis tunggal
C) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :
Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan
pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya
dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam
pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan
berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam
pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada
bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan
kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama
waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas
waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung
jawab atas kecelakaan tersebut.
1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan instalasi listrik rumah tinggal.
– Penghantar / kabel.
– Pipa PVC untuk pengkabelan yang di tanam di dalam tembok dengan ukuran standart.
– Klem pipa.
– Stop kontak.
– Sekring / MCB.
– Palu.