Anda di halaman 1dari 11

GAYA KEPEMIMPIAN AUKTORAT

Diajukan untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan


Dosen pengajar : Arni Wianti S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun oleh :

1. Ade Hidayat
2. Diah Ayu Permatasari
3. Hana Naibatul Aulia
4. Kiki Kaniawati
5. Nani Sulistya Ningsih
6. Yuyum Yumita

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN YPIB MAJALENGKA


PROGRAM S1 KEPERAWATAN
Jalan Gerakan koperasi No.003 Majalengka
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu 
menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah manajemen
keperawatan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pandangan tentang
gaya kepemimpinan otoriter, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa stikes ypib
Majalengka. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari
sempurna.Untukitu,  kepada  dosen  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi 
perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca
Majalengka,  19 September 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1               Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan
yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan
hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan &
menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk tuhan lainnya. Manusia
di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik
& mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan
dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun
perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan
baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut
kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan
dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang dapat di rumuskan dari latar belakang masalah yaitu :
a)    Bagaimana gaya kepemimpinan otoriter ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah manajemen
keperawatan
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :
a)    Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan kepemimpinan.
b)   Mengetahui adanya berbagai macam tipe kepemimpinan.
c)    Mengetahui bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kepemimpinan


Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan
sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan
lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
a)    Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya
dalam mencapai tujuan.
b)   Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang
formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
c)    Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin
yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis
dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak
ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong,
menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari
kepemimpinan Pancasila adalah :
a)    Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya
menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
b)   Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa
dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
c)    Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya
berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
2.2 Jenis-Jenis Kepemimpinan
a)    Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin
yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

b)   Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic


Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu
tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi
tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

c)    Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire


Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang
secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

2.3 Ciri Seorang Pemimpin


Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Banyak yang mencela walaupun sudah banyak
upaya dilakukan. Tidak hanya orang lain, bahkan oleh anggota timnya sendiri.
Lantas, seperti apa pemimpin yang baik itu. 10 Ciri pemimpin yang baik berikut akan
memberikan sedikit gambaran kepada Anda semua, bagaimana harapannya seorang pemimpin
akan menjadi lebih baik.
a)     Jujur dan Dapat Dipercaya
b)   Mampu Bertanggung Jawab
c)    Mampu Menentukan Skala Prioritas
d)   Mampu Mendelegasikan Tugas
e)    Cepat Menangani dan Mengatasi Masalah
f)     Memiliki Sikap Positif
g)   Kemampuan Berkomunikasi Efektif
h)   Keberanian Sosial dan Percaya Diri
i)     Mampu Mengembangkan Setiap Anggota Tim
j)     Mampu mengendalikan keadaan

2.4 Fungsi dan Tanggung Jawab Seorang Pemimpin


Fungsi utama seorang pemimpin menurut Davis Krench dan Richard S.
Krutchfield sebagai berikut :
a)    Perencana
b)   Pelaksana
c)    penyusun kebijakan
d)   tenaga ahli
e)    wakil kelompok luar
f)     pengawas dan pengendali pertalian-pertalian di dalam kelompoknya
g)   pelaksana hukuman dan pujian
h)   pelerai bawahannya yang bersengketa
i)     suri teladan bawahannya
j)     lambang suatu kelompok
k)    penanggung jawab
l)     tokoh bapak
m)  kambing hitam
n)   pecinta ideologi bagi kelompoknya
Tanggung jawab seorang pemimpin terdiri dari 2 tahap, yaitu :
a)    kewajiban untuk menyelesaikan tugas
b)   mempertanggungjawabkan kepada atasan atau kepada orang yang mendelegasikan
wewenang mengenai hasil yang telah dicapai.
BAB III
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1 Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang paling tua dikenal manusia.
Oleh karena itu gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau
sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa.
Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal.Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya lebih
banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak buah.Kedudukan
bawahan semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak
pimpinan.Pemimpin memandang dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan dengan
bawahannya.Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah, sehingga dianggap tidak mampu
berbuat sesuatu tanpa perintah.Perintah pemimpin sebagai atasan tidak boleh dibantah, karena
dipandang sebagai satu-satunya yang paling benar.Pemimpin sebagai penguasa merupakan
penentu nasib bawahannya. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain, selain harus tunduk dan patuh
di bawah kekuasaan sang pemimpin. Kekuasaan pimpinan digunakan untuk menekan bawahan,
dengan mempergunakan sanksi atau hukuman sebagai alat utama.Pemimpin menilai
kesuksesannya dari segi timbulnya rasa takut dan kepatuhan yang bersifat kaku. Kepemimpinan
dengan gaya otoriter banyak ditemui dalam pemerintahan Kerajaan Absolut, sehingga ucapan
raja berlaku sebagai undang-undang atau ketentuan hukum yang mengikat. Di samping itu sering
pula terlihat gaya dalam kepemimpinan pemerintahan diktator sebagaimana terjadi di masa Nazi
Jerman dengan Hitler sebagai pemimpin yang otoriter.

Kelebihan gaya kepemimpinan Diktator :


a)    Keputusan dapat diambil secara cepat
b)   Mudah dilakukan pengawasan
Kelemahan gaya kepemimpinan Diktator:
a)    Keberhasilan yang dicapai adalah karena ketakutan bawahan terhadap atasannya dan bukan
atas dasar keyakinan bersama.
b)   Disiplin yang terwujud selalu dibayang-bayangi dengan ketakutan akan hukuman yang keras
bahkan pemecatan.
c)    Pemimpin yang diktator tidak menghendaki rapat atau musyawarah.
d)   Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan,
pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah
diberikan.
e)    Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan untuk
mengeluarkan pendapatnya.
f)     Pengawasan bagi pemimpin yang diktator hanyalah berarti mengontrol, apakah segala
perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
g)   Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang-orang yang dianggap
tidak taat kepada pemimpin, kemudian orang-orang tersebut diancam dengan hukuman,
dipecat, dsb. Sebaliknya, orang-orang yang berlaku taat dan menyenangkan pribadinya,
dijadikan anak emas dan bahkan diberi penghargaan.
h)   Kekuasaan berlebih ini dapat menimbulkan sikap menyerah tanpa kritik dan
kecenderungan untuk mengabaikan perintah dan tugas jika tidak ada pengawasan langsung.
BAB IV

 PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan secara otokratis adalah kepemimpinan yang cara memimpinnya
menganggap organisasi sebagai miliknya sendiri. Sehingga seorang pemimpin bertindak sebagai
diktator terhadap para anggota organisasinya dan menganggap mereka itu sebagai bawahannya
dan merupakan alat atau mesin, tidak diperlakukan sebagaimana manusia. Bawahan hanya
menurut dan menjalankan perintah atasannya serta tidak boleh membantah, karena pimpinan
tidak mau menerima kritik, saran dan masukan. Tipe kepemimpinan otokratis adalah
kepemimpinan yang sama dengan tipe otoriter, yang mana dari kepemimpinan ini, bawahan tidak
berhak menyampaikan saran, pendapat, dan kritik. Dalam kepemimpinan ini seorang pemimpin
menganggap dirinya adalah segala-galanya yang memiliki kekuasaan dan kewenangan atas anak
buah sesuai dengan kehendaknya.
Kepemimpinan ini lebih identik dengan system satu orang yang berkuasa, yang berhak
menentukan kebijakan, berhak dalam mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan dalam
organisasi. Kepemimpinan ini hanya dibatasi dengan undang-undang saja.
4.2 Saran
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Penulis akan
menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah ini
di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://ulfamin.blogspot.co.id/2013/01/makalah-manajemen-kepemimpinan.html
https://aritmaxx.wordpress.com/2011/04/03/kepemimpinan-otoriter/
http://www.kampungrumasa.com/2011/12/8-tipe-kepemimpinan-yang-ada-di-dunia.html.
/desiesyworlds.blogspot.com/2012/04/type-kepemimpinan.html.

Anda mungkin juga menyukai