Di susun oleh:
Kelompok 3
1. Carolus Samudra S. (06)
2. Devi Sinta Nuriya (08)
3. Dwi Gifa Fitri Oxtavia (09)
4. Ilham Fachri Nur Firmansyah (12)
5. Juwita Elga Mandasari (13)
6. Wahyu Agustina Adi Putra (35)
Kelas : XI MIPA 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, yang berjudul Menumbuhkan jiwa
kepemimpinan ini, tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Guru BK yang telah memberikan tugas ini,
sehingga menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................................8
Daftar Pustaka...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makluk sosial, yang berarti manusia yang tidak dapat hidup
sendiri. Dalam hidup manusia memerlukan interaksi dengan sesamanya dan dengan
lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah, perlu rasa tenggang rasa dan
harga menghargai satu dengan yang lain, agar tercipta kehidupan yang harmonis dan serasi.
Rasa ini dapat dicapai melalui adanya keteraturan hidup, yang didapatkan dari pengertian dan
pemahaman bahwa manusia adalah makluk yang paling tinggi dan paling sempurna yang
diciptakan Tuhan. Manusia dicipta dengan kemampuan berpikir, untuk memilah tindakan apa
yang seharusnya dilakukan dan tindakan apa yang tidak boleh dilakukan, dan memilih jalan
hidup yang sesuai dengan nilai kemanusiaannya. Dengan segala kelebihannya itu, manusia
dapat berinteraksi dengan sesama dan lingkungannya, termasuk tata cara hidup berkelompok
dan cara mengelola sumber daya alam dengan bijaksana.
Dari uraian tersebut diatas, terlihat menarik untuk dikaji tentang kepemimpinan, baik
definisi maupun karakter-karakter yang melekat pada jiwa seorang pemimpin. Dari kajian
tersebut diharapkan mengasah dan membentuk jiwa jiwa kepemimpinan pada generasi muda
milenial saat ini.
4
a. Apa saja teori tentang kepemimpinan?
b. Apa hakekat kepemimpinan itu?
c. Apa saja syarat kepemimpinan?
d. Bagaimana menumbuhkan jiwa kepemimpinan?
e. Bagaimana menghadapi tantangan dalam kepemimpinan pada masa sekarang, yang
berbasis virtual?
Penulis berharap, agar makalah ini memiliki nilai manfaat, antara lain :
a. Pengetahuan tentang teori kepemimpinan.
b. Pengetahuan tentang hakikat kepemimpinan
c. Pengetahuan tentang syarat kepemimpinan
d. Pengetahuan tentang cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan
e. Pengetahuan tentang tantangan kepemimpianan pada jaman berbasis virtual saat ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
Memimpin pada hakikatnya adalah melayani, walau kadang pada kenyataannya pemimpin
yang banyak dilayani oleh bawahan, dengan alasan protokoler atau SOP-nya memang
demikian. Tidak salah juga jika mekanismenya sudah diatur, tetapi pemimpin yang bijak
tidak unggah adat atau “ngaménak.”.Dia tetap merakyat dan egaliter bersama para
bawahannya.
5
Seorang pemimpin tidak perlu alergi terhadap saran dan kritik dari bawahannya, karena itu
adalah resiko sebagai pemimpin. Bahkan mintalah saran dan solusi yang solutif dari
bawahannya. Komunikasi yang santun antara pimpinan dan bawahan tetap dijunjung tinggi.
Pemimpin jangan malu meminta maaf ketika menyadari salah dalam mengambil keputusan.
Pemimpin bukanlah malaikat, yang sempurna, bebas dari kekurangan, tetapi manusia biasa
yang bisa salah dan khilaf. Permohonan maaf seorang pemimpin menandakan dia adalah
seorang pemimpin yang gentle, tidak mencari-cari pembenaran akan keputusannya yang
keliru. Hal ini akan melahirkan sikap hormat dan membuatnya semakin dicintai oleh
bawahan.
Beberapa teori telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai timbulnya seorang
pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Ada tiga teori yang paling
menonjol yaitu sebagai berikut :
1. Teori Genetis
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leader are born and not made”. Penganut
teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.
Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi
pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi
pemimpin.
2. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka penganut social
mengatakan sebaliknya yaitu “leaders are made and not born”.Penganut teori ini berpendapat
bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan
untuk itu
3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis danteori sosial. Penganut-
penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik
apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Teori ini
menggabungkan segi-segi positif dari kedateorigenetis dan teorisosial dan dapat dikatakan
6
teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang
jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-
faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
1. Integritas
Kejujuran dan integritas adalah kunci utama untuk menjadi seorang pemimpin ideal.
2. Menginspirasi
Kriteria pemimpin ideal selanjutnya adalah mampu menginspirasi banyak orang dengan
memberikan contoh-contoh terbaik
Seorang pemimpin ideal adalah yang mampu mengkomunikasikan visi dan misi dengan baik.
Kriteria pemimpin ideal selanjutnya adalah mampu mengambil keputusan yang tepat di
waktu yang tepat.
Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kreatif dan inovatif untuk menciptakan dan
mengembang kan hal hal yang menarik dan tentunya bermanfaat bagi dirinya maupun
anggota tim.
6. Akuntabilitas
Kriteria pemimpin ideal seharusnya siap menerima lebih banyak kritikan atas kesalahan
daripada pujian atas keberhasilan.
Percaya diri ini bisa meliputi kesiapan Anda dalam mengambil keputusan, kesediaan Anda
mengambil risiko, dan kepercayaan yang Anda berikan kepada tim Anda dalam menangani
sebuah tugas.
7
8. Kecerdasan Emosional
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak hanya cerdas secara kognitif, namun juga
cerdas secara emosional. Pemimpin ideal mampu mengendalikan emosi dalam situasi
segenting apa pun dan tetap tenang dalam menghadapi konflik yang terjadi.
Menjadi seorang pemimpin, harus memiliki jiwa kepimimpinan yang baik. Berikut adalah
cara-cara menumbuhkan jiwa kepimimpinan antara lain :
1. Percaya diri
Percaya diri membuat kita berani melakukan apapun di sekitar kita. Percaya diri menjadi
semangat bagi kita untuk tampil dengan baik. Sehingga ini menimbulkan sikap optimis bagi
diri kita untuk lebih maju.
Terbuka terhadap orang lain berarti kita bisa berinteraksi baik dengan orang lain. Kita tidak
perlu memaksakan kehendak kita sendiri, tetapi kita harus melihat kehendak orang lain
juga.Jika kita terbuka terhadap orang lain, maka orang lain juga akan sebaliknya.
3. Bersikap tegas
Sikap tegas sangat penting dalam melakukan berbagai hal. Kita tidak boleh ragu-ragu
ataupun takut dalam melakukan sesuatu.Sikap tegas ini akan membuat kita lebih mudah
dalam bertindak.
4. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab berarti kita mau menerima segala risiko yang kita lakukan. Sikap
tanggung jawab identik dengan berani, karena orang beranilah yang mau bertanggung jawab.
Dengan memiliki sikap tanggung jawab, membuat kita tahu apa yang kita lakukan itu benar
atau salah.
8
5. Sikap saling menghargai
Sikap saling menghargai sangat penting dimiliki dalam berinteraksi dengan orang lain. Kita
tidak boleh menganggap diri kita yang paling hebat ataupun paling tinggi. Tetapi, kita harus
menganggap diri kita itu sama dengan orang lain
Menjadi seorang pemimpin pasti tak luput dari masalah atau tantangan yang harus dihadapi.
Seorang pemimpin yang baik tentu bisa menghadapi segala tantangan yang kerap terjadi
dengan bijak. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering terjadi yaitu sebagai berikut :
Pemimpin identik dengan pengaruh, terutama pengaruh yang memberikan inspirasi bagi para
bawahan mereka.Visi dan misi sangat penting untuk memungkinkan orang lain merasa
seolah-olah pekerjaan mereka memiliki tujuan dan makna di luar tugas yang mereka lakukan
setiap hari.
Perubahan itu akan selalu ada. Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mencegah perubahan
itu. Kita hanya bisa meminimalkan dampak negatifnya dan bersiap-siap lebih awal jika
memungkinkan. Tidak perlu takut dengan perubahan! Anda sebagai pemimpin perlu
menegaskan hal ini kepada para bawahan Anda. Perubahan akan menjadi sebuah momentum
perkembangan jika Anda dan anggota tim Anda menyikapinya dengan pandangan yang
positif.
9
1. Mendorong komunikasi terbuka diantara anggota tim
2. Perencanaan yang cerdas dalam menghadapi masalah atau problem
3. Mempunyai pola pikir yang baik dan logis dalam mengambil sebuah keputusan
4. Tidak terburu buru dalam mengambil tindakan
5. Mempunyai menejemen emosional yang baik
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama
lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria
yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat
sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.Rahasia utama
kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan
kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras
memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.Pemimpin bukan sekedar gelar atau
jabatan yang diberikan dari luar melainkansesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
3.2. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri
10
sendiri.Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi
luar biasa. Karena jatuh bangunnya kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin untuk
memimpin, pengikut untuk mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan
baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita
tergantung kualitas pemimpin kita.Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang
dipimpin.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/34409423/
MAKALAH_TENTANG_KEPEMIMPINAN_KATA_PENGANTAR
https://yunit4m4l1aa.wordpress.com/2012/04/17/makalah-kepemimpinan-2/
https://www.kompasiana.com/idrisapandi/hakikat-
kepemimpinan_58fb8125349373880b4c289e
https://www.qubisa.com/article/10-kriteria-pemimpin-yang-wajib-
diketahui#showContent
https://sg.docworkspace.com/d/sIGrB49FF8I-skAY
11
9
12