Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM

Oleh
Muhammad Zikra
1710104076

Dosen Pembimbing
Gusrianti,M.Kes

STIKES ALIFAH PADANG


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN
2020/2021
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Kepemimpinan dan Berpikir Sistem
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padang, 13 April 2020

Penyusun

i
Daftar Isi

Halaman Judul............................................................................................................
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusasn Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbedaan Pemimpin dan Manajer...............................................................3
B. Syarat-Syarat Pemimpin.............................................................................12
C. Perbedaan Karakter Pemimpin Yang Hebat dengan .................................13
Pemimpin Yang Biasa
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan
sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok
baik dalam kelompok besar mahupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota
kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah
impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang
harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi
dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi
kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah &
memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan
itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan
dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik,
kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk
itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk
memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola
diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam
penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah
dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan
agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

B. Rumusan Masalah

1
1. Apa perbedaan antara pemimpin dan manager ?
2. Apa saja syarat menjadi pemimpin ?
3. Apa perbedaan karakter pemimpin yang hebat dengan pemimpin lain ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan antara pemimpin dan manager
2. Untuk mengetahui syarat menjadi pemimpin
3. Untuk mengetahui perbedaan karakter pemimpin yang hebat dengan
pemimpin lain

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Perbedaan Pemimpin dan Manajer


1. Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia
mampu mempengaruhi orang – orang lain untuk bersama – sama melakukan
aktivitas – aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan .
Jadi, pemimpin itu ialah seorang yang memiliki kelebihan ,
sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan
membimbing bawahan, juga mendapatkan pengakuan serta dukungan dari
bawahannnya, sehingga dapat menggerakan bawahan ke arah pencapaian
tujuan tertentu.
Henry Pratt Fairchild menyatakan bahwa : Pemimpin, dalam
pengertian yang luas ialah seorang yang memimpin, dengan jalan
memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menujukan,
mengorganisir atau mengontrol usaha atau upaya orang lain, atau melalui
prestise, kekuasaan atau posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin
ialah seorang yang membimbing-memimpin dengan bantuan kualitas-
kualitas persuasifnya, dan akakseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para
pengkutnya.
John Gage Alle menyatakan bahwa : “Leader…a guide :a
conductor: a comander (pemimpn itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun:
komandan ).
Definisi berikut lebih menekankan aspek politisnya,yaitu sebagai
berikut : “ Pemimpin adalah kepala aktual dari organisasi partai di kota,
dusun atau subdivisi- subdivisi (bagian – bagian )lainnya. Sekalipun dia itu
secara nominal (pada namanya) saja dippilih secara langsung atau tidak

3
langsung oleh pemimpin –pemimpin/atau pemberi suara partai, secara aktual
dia itu sering dipilih oleh satu klik kecil atau oleh supervisior langsung dari
paartai . perbedaan antara “boss” (kepala, atasan,majikan, sep) dan pemimpin,
sebagian besar tergantung pada metode pemilihan dan pemimpinnya dalam
mana kekuasaan dilaksanakan.
Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya
dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah ,kemampuan untuk
mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas – tugas
yang harus dilaksanakannya. Menurut Stoner, (1988) semakin banyak jumlah
sumber kekuasaan yang tersedia bagi pimpinan, akan makin besar potensi
kepemimpinan yang efektif. Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada
pemimpin formal, yaitu yang terjadi karena pemimpin bersandar pada
wewenang formal. Ada pula pemimpin informal, yaitu terjadi karena
pemimpin tanpa wewenang formal berhasil mempengaruhi perilaku orang
lain. Sebagaimana telah diungkapkan pada bagian terdahulu, kekuasaaan itu
bersumber pada imbalan, paksaan, keahlian, acuan, hukum, kharisma/
kekuatan pribadi. Berdasarkan itu bawahan atau orang menerima atau tidak
menerima atas segala sesuatu yang harus dilakukan.
Berbagai perdekatan dalam memecahkan masalah kepemimpinan
telah dilakukan. Perdekatan pertama, yaitu pendekatan sifat yang
memfokuskan pada karakteristik pribadi pemimpin. Pendekatan kedua, yaitu
pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan bawahannya, Pendekatan
ketiga, yaitu pendekatan situsional yang memfokuskan pada kesesuaian
antara perilaku pemimpin dengan karakteristik situsional. Pandangan situasi
mengasumsikan bahwa kondisi yang menentukan efektiv‘itas pemimpin
bervariasi menurut situasi, keterampilan dan harapan bawahan, lingkungan
organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan itu dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Seorang pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan
atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang

4
dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian
sasaran – sasaran tertentu.
2. Pengertian Manajer
Manajer adalah orang yang menjalankan kegiatan manajemen. Dalam
berbagai jenis organisasi, istilah manajer dapat direpresentasikan oleh istilah
lain, seperti presiden, ketua, wakil presiden, wakil ketua, kepala bagian, dan
seterusnya. Beberapa keahlian diperlukan agar para manajer dapat
menjalankan fungsi-fungsi manajernya dengan baik. Keahlian-keahlian
tersebut diantaranya adalah keahlian teknis, keahlian konseptual, keahlian
berkomunikasi dan berinteraksi, keahlian dalam pengambilan keputusan,
keahlian dalam pengaturan waktu, keahlian dalam manajemen global, serta
keahlian dalam teknologi. Menurut tingkatannya manajer dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu top manager, middle manager dan first line manager /
lower manager.
Top manager bertanggung jawab terhadap perusahaan secara
keseluruhan. Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik
oleh manajer di bawahnya. Contoh dari tugas-tugas top manager adalah
membuat kebijakan mengenai rencana perluasan pasar (expantion), kebijakan
mengenai kesejahteraan karyawan dan menetapkan besarnya penjualan yang
dicapai. Sedangkan middle manager bertugas mengawasi beberapa unit kerja
dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih
tinggi.
Selanjutnya mereka melaporkan hasil pekerjaannya kepada Top
manager. Contohnya adalah kepala klinik suatu rumah sakit, dekan pada
suatu universitas, manajer divisi. Posisi Middle manager berada di antara top
manager dan lower manager.
Lower manager merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu
organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.
Sebutan lain untuk jabatan ini, antara lain supervisor, kepala departemen, dan
mandor (foreman). Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan

5
diharapkan mampu menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek yang
sesuai dengan rencana top manager dan middle manager.
Meskipun tugas dari setiap tingkatan manajer berbeda-beda, namun
manajer disetiap tingakatan memiliki suatu tugas yang sama namun berbeda
kapasitas dan tingkatan keputusan yang diambil. Pengambilan keputusan
merupakan hal penting dalam sebuah organisasi, karena pengambilan
keputusan akan menjadi awal dari berbagai kegiatan perusahaan atau
organisasi. Selain sebagai awal dari berbagai kegiatan, pengambilan
keputusan juga berfungsi sebagai solusi dari permasalahan yang sedang
dihadapi dalam organisasi atau perusahaan.
3. Perbedaan Manajer dan Pemimpin
John Kotter, seorang guru besar manajemen dari Universitas Harvard,
membedakan secara kongkrit antara makna leadership dan makna manajemen.
Kotter (2007) mengatakan bahwa leadership melahirkan visi dan strategi
sedangkan manajemen melahirkan perencanaan dan anggaran (budget).
Pandangan Kotter ini didasarkan pada argumentasi bahwa leadership adalah
menetapkan arah organisasi melalui visi dan strategi, yang melibatkan banyak
orang dalam berbagi visi (share vision). Di samping itu, leadership juga
memotivasi dan memberikan semangat kepada orang lain, untuk memahami dan
menguasai sumber daya organisasi, guna melakukan perubahan dengan baik demi
menjaga kebutuhan dasar mereka.
Visi adalah pengakuan bersama untuk mencapai masa depan. Visi
memuat tujuan ideal yang disusun bersama dalam organisasi untuk diwujudkan
dalam jangka paniang, Keinginan dan pengakuan bersama yang dituangkan dalam
visi akan dipegang oleh seluruh anggota organisasi, karena visi adalah
kepentingan terbaik bagi organisasi dan termasuk juga kebutuhan dasar dari
anggota organisasi. Terwujudnya visi pada hakikatnya adalah terwujudnya
seluruh keinginan anggota organisasi. Kejelasan visi akan memperteguh keinginan
seseorang untuk berusaha mewujudkan visi organisasi yang telah ditentukan
bersama.
Strategi adalah upaya masuk akal yang disusun dalam rangka
mewujudkan visi. Penyusunan strategi harus mempertimbangkan dukungan pisik,

6
keuangan, dan sumberdaya manusia yang dibutuhkan dalam rangka mewujudkan
setiap visi. Penyusunan strategi tidak boleh dilepaskan dari visi, karena strategi
adalah cara mewujudkan visi. Visi organisasi akan terwujud bila strategi yang
disusun jelas, masuk akal,memilikidukungan sumberdaya,memungkinkan untuk
dilaksanakan dan terukur dalam evaluasi.
Lebih lanjut Jhon Kotter menyatakan bahwa manajemen melahirkan
perencanaan dan penganggaran (budget). Perencanaan adalah langkah-langkah
yang disusun secara spesifik dengan jadwal waktu untuk melaksanakan dan
memonitori strategi. Perencanaan yang disusun barns sesuai dengan Strategi yang
dipergunakan dalam rangka mewujudkan visi organisasi. Jadi, visi organisasi
diwujudkan melalui strategi dan strategi dapat berjalan bila telah disusun suatu
perencanaan. Ketiga unsur ini saling berkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.
Penganggaran (budget) adalah perencanaan yang secara khusus
menghitung biaya yang dikeluarkan untuk suatu kegiatan (project) berupa jumlah
dana yang dibutuhkan untuk keperluan teknis dan biaya manusia (gaji).
Penyusunan anggaran biaya yang tepat dan masuk akal, akan mempermudah
menialankan strategi guna mewujudkan visi organisasi. Ketidaktepatan
penyusunan anggaran untuk suatu kegiatan berakibat fatal, karena salah satu urat
nadi kegiatan organisasi adalah dana.
Manajemen menetapkan perencanaan dan alokasi sumberdaya,
mengorganisasikan staf dan mendelegasikan tanggungjawab, menciptakan tujuan
untuk memonitor kemajuan dan mengontrol proses, serta menyelesaikan
persoalan yang muncul di kalangan anggota organisasi. Prinsip manaiemen ini
harus dilakukan dan diterapkan secara simultan, karena unsur-unsur ini saling
terkait satu sama lain.
Adanya perencanaan dan alokasi sumberdaya dalam manaiemen
dimaksudkan untuk memetakan kuantitas dan kualias sumberdaya yang dimiliki
organisasi. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui sejauh inana kekuatan dan
kelemahan dukungan sumberdaya organisasi. Sumberdaya yang dimaksud dapat
berupa sumberdaya manusia, keuangan maupun teknis yang mendukung kegiatan
suatu organisasi.

7
Pandangan Kotter di atas, dapat di analisis dari dua sisi. Pertama,
leadership adalah unsur penting dalam suatu organisasi. Leadership atau
kepemimpinan akan meneatukan penyusunan dan proses perwuiudan visi
organisasi. Kedua, manaiemen merupakan kcgiatan yang dilakukan secara terarah,
terpadu, terorganisir dengan menggunakan sumberdaya manusia yang optimal
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Manajemen adalah upaya dalam rangka
mewujudkan visi organisasi. Tanpa manajemen, visi merupakan angan-angan
yang tidak akan pernah terwujud dalam kenyataan.
Warren Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader,
menjelaskan perbedaan peran antara manager dan pemimpin sebagai berikut :
a. Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
b. Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
c. Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
d. Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus
kepada orang
e. Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin
membangkitkan kepercayaan
f. Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif
jangka panjang
g. Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya
apa dan mengapa
h. Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan
i. Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
j. Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya
k. Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya
sendiri
Perbedaan Manajer dan Pemimpin yaitu sebagai berikut:
a. Dalam hal perencanaan.
Manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal yang sifatnya
prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele namun jika pemimpin
tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana

8
prosedural, pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam
perencanaannya.

b. Dalam hal pengaruh


Manajer memiliki pengaruh hanya dalam batasan formal, yang artinya dia
akan memiliki pengaruh ketika dia secara formal diberikan jabatan seorang
manajer jika pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan energik
dalam berpikir, bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin lagi,
pendapat-pendapatnya akan tetap di pertimbangkan dan diutamakan.
c. Dalam mengontrol organisasi dan anak buahnya
Sang manajer akan cenderung malas untuk memberikan perhatian moral
dalam mengontrol anak buahnya, namun justru lebih sering memberikan
control yang sifatnya prosedural, seperti memberikan sanksi untuk
memotivasi anak buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan
performa, hal ini berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin(leader)
justru akan memberikan kepedulian kepada anak buahnya jika performa anak
buahnya menurun.
d. Dalam mengatur sumber daya manusia di organisasinya
Manajer akan memilih untuk memberikan perintah ini dan itu ketimbang
menunggu anak buahnya melakukan sesuatu untuknya, misalnya manajer
akan cenderung selalu memberikan tugas ini itu dan sebagainya, tugas itu
biasanya terkesan menuntut jika pemimpin justru akan memberikan kekuatan
wewenangnya untuk memberdayakan (empowering) anak buahnya, biasanya
pemimpin akan menjelaskan keinginan yang berkaitan dengan organisasi
dengan anak buahnya, tanpa menjelaskan bagaimana, apa, dan siapa yang
harus merealisasikannya, namun justru anak buahnya akan dengan senang
hati merealisasikannya untuknya
e. Dalam hal tujuan yang ingin dicapai
Manajer memiliki tujuan yang jelas dan memiliki target kuantitatif, yaitu
mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan atau organisasi
miliknyanamun pemimpin akan lebih suka memperbaiki sistem di
organisasinya yang ia rasakan kurang atau belum sempurna

9
f. Dalam hal fungsi.
Sesungguhnya antara pemimpin dan manajer memiliki fungsi yang berbeda.
Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan dan
menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu
tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer adalah managemen, yaitu
kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian
(organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol
(controlling).
g. Dalam hal berkaitan dengan objeknya.
Bila berhubungan dengan orang, maka kedudukan pemimpin dan manajer
adalah sama, bahwa mereka adalah atasan dan yang menjadi obyek
kedudukan mereka adalah bawahan. Tapi berhubungan dengan obyek ini juga
ada perbedaan, bahwa pemimpin selalu dan hanya berhubungan dengan
orang-orang/para bawahan, sedangkan manajer tidak. Manajer yang
melakukan fungsi manajemen tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi
juga bisa dengan berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang, seperti waktu
kemudian dikenal manajemen waktu, berhubungan dengan tujuan maka
disebut dengan manajemen tujuan, dsb. Maka dari sini kita bisa
menyimpulkan istilah manajer diberikan dikarenakan ia melakukan fungsi
manajemen bukana karena semata-mata posisi dia sebagai atasan, karena itu
juga ada tingkatan manajer, seperti manajer tingkat atas (top manajer),
manajer tingkat menengah (midle manajer) dan manajer tingkat rendah (low
manajer). Sedangkan seseorang disebut sebagai pemimpin/pimpinan semata-
mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena itu dalam kepemimpinan tidak
dikenal dualisme kepemimpinan karena hanya akan memecah belah dan
menghancurkan. Pemimpin haruslah satu.
h. Dalam hal menjalankan fungsinya.
Seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan kekuasaan
jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan dapat
melakukan paksaan/hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan
seorang pemimpin lebih menekankan pengaruh/karisma yang dimilikinya
sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia

10
menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang
menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan atau
hukuman.
i. Berdasarkan jalannya menjadi manajer atu pemimpin.
Seorang manajer dipilih melalui jalur formal, seperti dipilih oleh komisaris
atau direktur, sedangkan pemimpin biasanya berdasar pilihan dan kontrak
sosial dengan anggota atau bawahan.
j. Dalam hal menjalankan tugasnya.
Bennis dan Nanus, dua orang pakar manajemen, dalam bukunya “Leaders” ,
membuat perbedaan antara manajer dan pemimpin. Manager menjalankan
tugasnya dengan benar, sementara pemimpin melakukan sesuatu yang benar.
Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang
Manager hanya berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi.
Sedangkan seorang Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang,
memberdayakan dan menyalurkan potensi yang dimiliki oleh orang lain.
Bila berhubungan dengan orang, maka kedudukan pemimpin dan
manajer adalah sama, bahwa mereka adalah atasan dan yang menjadi obyek
kedudukan mereka adalah bawahan. Tapi berhubungan dengan obyek ini juga ada
perbedaan, bahwa pemimpin selalu dan hanya berhubungan dengan orang-
orang/para bawahan, sedangkan manajer tidak. Manajer yang melakukan fungsi
manajemen tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi juga bisa dengan
berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang, seperti waktu kemudian dikenal
manajemen waktu, berhubungan dengan belajar maka disebut dengan manajemen
belajar, berhubungan dengan tujuan maka disebut dengan manajemen tujuan, dsb.
Maka dari sini kita bisa menyimpulkan istilah manajer diberikan
dikarenakan ia melakukan fungsi manajemen bukan karena semata-mata posisi dia
sebagai atasan, karena itu juga ada tingkatan manajer, seperti manajer tingkat atas
(top manajer), manajer tingkat menengah (midle manajer) dan manajer tingkat
rendah (low manajer). Sedangkan seseorang disebut sebagai pemimpin/pimpinan
semata-mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena itu dalam kepemimpinan
tidak dikenal dualisme kepemimpinan karena hanya akan memecah belah dan
menghancurkan. Pemimpin haruslah satu.

11
Dengan demikian kita tahu, bahwa sesungguhnya antara pemimpin dan
manajer memiliki fungsi yang berbeda. Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar
adalah mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada
arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer adalah
managemen. Yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning),
pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing)
dan kontrol (controlling). Seorang pemimpin sangat mungkin menggunakan
fungsi manajemen untuk mencapai tujuan, tetapi itu bukan satu-satunya cara
untuk mencapai tujuan. Terutama untuk organisasi sosial/nirlaba, ternyata
memiliki kemampuan manajemen yang baik tidak selalu dapat mencapai
kesuksesan.

B. Syarat-Syarat Pemimpin
Ada tiga hal penting dalam konsepsi pemimpin antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaaan adalagh otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang
kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk
berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga
pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan
secara teknis maupun social, yang melebihi dari anggota biasa.
Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee menyatakan pemimpin itu harus
mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain:
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan
2. menilai.
3. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
4. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
5. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
6. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.

12
C. Perbedaan Karakter Pemimpin Yang Hebat dengan Pemimpin Yang Biasa
Ada beberapa karakter yang mampu menjadikan seseorang sebagai pemimpin
yang baik Diantaranya yaitu :.
1. Punya Pendirian
Sebagai seorang pemimpin, Anda wajib untuk punya pendirian yang teguh.
Pendirian kuat tidak akan membuat Anda mudah goyah dan juga membuat
Anda konsisten dalam menjalankan sesuatu. Bayangkan apabila pendirian
Anda mudah goyah. Sudah pasti Anda akan mudah untuk dipengaruhi orang
lain dan tak dapat mendelegasikan tugas-tugas kepada bawahan dengan baik.
2. Proaktif
Pemimpin harus proaktif. Pemimpin tidak boleh pasif, karena apabila seorang
pemimpin bersifat pasif, tujuan tidak akan kunjung tercapai, bahkan ini akan
membuat bawahan tidak memiliki rasa hormat kepadanya.
Seorang pemimpin yang baik punya inisiatif kuat akan berbagai hal sehingga
bawahan pun dapat mengandalkannya dalam berbagai macam situasi.
3. Jujur
Kejujuran mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Sosok yang jujur
adalah sosok yang dapat diandalkan dalam berbagai hal dan tidak akan
menggagalkan suatu tujuan hanya untuk kepentingan pribadinya. Sosok
pemimpin yang jujur tidak hanya dapat dipercaya. Dia juga dapat
menjerumuskan bawahannya dan mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak
sesuai dengan kenyataan.
4. Komunikatif
Komunikatif artinya pemimpin mampu menyampaikan berbagai hal dengan
jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Untuk bisa memiliki sifat ini,
pemimpin harus tahu bagaimana metode komunikasi yang baik. Metode
komunikasi yang baik artinya adalah komunikasi yang persuasif, yang
mampu menarik orang untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan. Selain itu,

13
pemimpin yang baik juga semestinya terhindar dari kesalahan penyampaian
pesan.
5. Terbuka terhadap Pendapat
Seseorang boleh menjadi cerdas, tetapi percuma apabila mereka tidak terbuka
terhadap ilmu dan juga pendapat baru. Seorang pemimpin wajib terbuka
terhadap setiap pendapat yang ada dan tidak boleh menutup diri.
Apabila seorang pemimpin menutup diri dari pendapat dan wawasan, mereka
tidak akan dapat menjadi orang yang lebih baik dan juga membuat tujuan tak
kunjung tercapai. Pemimpin yang tertutup dengan pendapat atau wawasan
juga tak akan mampu untuk menganalisa kelebihan dan potensi bawahannya.
6. Tidak Mudah Iri
Pada dasarnya, pemimpin memang seseorang yang lebih unggul daripada
bawahan. Namun, bukan berarti pemimpin iri apabila bawahannya unggul
dalam suatu hal dan justru berusaha untuk terlihat lebih baik. Pemimpin yang
baik harus bisa mengarahkan bawahannya, tetapi juga tetap mampu
mengapresiasi bawahannya atas sesuatu yang sukses mereka lakukan.
7. Visioner
Tentu kita tahu bahwa seorang pemimpin yang baik tak mungkin bisa
meramal, tetapi setidaknya mereka punya kemampuan analisis kuat dan bisa
merencanakan berbagai hal serta membuat perkiraan tentang apa yang terjadi
berdasarkan data-data yang ada.
8. Sabar
Akan ada banyak cobaan yang didapatkan oleh seorang pemimpin. Kunci dari
hal ini tentu adalah kesabaran yang besar. Tanpa adanya kesabaran,
bagaimana mungkin pemimpin bisa menyelesaikan suatu masalah dengan
kepala dingin?

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus,
dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang
dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran
– sasaran tertentu.
Manajer adalah orang yang menjalankan kegiatan manajemen. Dalam
berbagai jenis organisasi, istilah manajer dapat direpresentasikan oleh istilah lain,
seperti presiden, ketua, wakil presiden, wakil ketua, kepala bagian, dan
seterusnya. Beberapa keahlian diperlukan agar para manajer dapat menjalankan
fungsi-fungsi manajernya dengan baik. Keahlian-keahlian tersebut diantaranya
adalah keahlian teknis, keahlian konseptual, keahlian berkomunikasi dan
berinteraksi, keahlian dalam pengambilan keputusan, keahlian dalam pengaturan
waktu, keahlian dalam manajemen global, serta keahlian dalam teknologi.
Perbedaan Manajer dan Pemimpin
1. Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
2. Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
3. Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
4. Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus
kepada orang
5. Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin
membangkitkan kepercayaan
6. Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif
jangka panjang
7. Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya
apa dan mengapa
8. Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan
9. Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
10. Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya

15
11. Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya
sendiri

Syarat-Syarat Pemimpin
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan
menilai.
2. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri,
agresif.
4. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.
Perbedaan Karakter Pemimpin Yang Hebat dengan Pemimpin Yang Biasa
1. Punya Pendirian
2. Proaktif
3. Jujur
4. Komunikatif
5. Terbuka terhadap Pendapat
6. Tidak Mudah Iri
7. Visioner
8. Sabar

B. Saran
Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai materi ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan materi ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya materi ini. Semoga
materi ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://barudakipsb.wordpress.com/2018/10/07/perbedaan-pemimpin-dan-
manajer/
https://salamadian.com/pengertian-kepemimpinan/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132049942/penelitian/KEPEMIMPINAN+ADMI
NISTRATIF.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai