Anda di halaman 1dari 4

Nama : R.

Ahmad Zuhair Ronaldo

NIM : 19106060044

UTS PSIKOLOGI INDUSTRI

1. Hubungan antara perilaku rasional-irasional dan produktivitas kerja di pabrik


Perilaku rasional-irasional memberikan pengaruh pada produktivitas kerja di
pabrik agar dapat berjalan baik. Jika rasional memilik dampak baik maka produktivitas
kerja akan memiliki dampak baik juga, begitu pun sebaliknya. Misal saja untuk
menghindari efek halo yang membuat produktivitas di pabrik menjadi menurun. Salah
satunya dalam pengambilan jalan pintas dalam mengambil keputusan seorang ekonom
untuk menghindari efek halo. Dalam pengambilan keputusan yang rasionalitas terbatas
yaitu dengan cara menggunakan informasi yang tersedia. Para ekonom akan memberi
tahu kita bahwa orang mencoba membuat pilihan yang rasional. Mereka mengambil
semua informasi tentang suatu situasi dan kemudian membuat keputusan berdasarkan
itu informasi. Mereka sangat rasional karena memiliki akses ke semua informasi
diperlukan untuk membuat keputusan. Contohnya yaitu ketika seorang manajemen
mengawasi dan memberi aturan batasan-batasan yang rasional maupun irasional dan
dibarengi dengan disiplin yang tinggi, maka seorang karyawan akan bekerja atau
berproduktivitas dengan sungguh-sungguh dan manajemen dapat mengevaluasi
karyawan secara langsung dengan memberi contoh yang benar. Dengan pengawasan
yang rutin dibarengi aturan-aturan yang rasional maka akan memacu karyawan bekerja
dengan sungguh-sunguh dan akan mengembangkan sikap yang baik yang akan
mendatangkan konsekuensi dan melaksanakan kewajiban untuk bekerja dengan
maksimal.

2. Pengaruh etika kerja terhadap proses pengendalian kualitas terpadu (total


quality management)
Etika sangatlah pemting, karena etika merupakan salah satu ciri khas atau utama
dari pengendalian kualitas terpadu. Etika yaitu kesopanan, keramahan, atau jujur. Etika
mempunyai dua aspek, yang Pertama sebagai istilah teknik yaitu ilmu pengetahuan
yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. Kedua, sebagai tata cara
dan kebiasaan/ adat yang melekat dalam kodrat manusia (in herent) yang terikat dengan
pengertian "baik dan buruk" suatu tingkah laku atau perbuatan manusia. Etika
mencakup empat hal berikut :
1) Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat
dari hak (the principles of morality, including the science of good and the nature of
the right).
2) Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama
dari kegiatan manusia. (the rules of conduct, recognize in respect to a particular
class of human actions).
3) Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (the
science of human character in its ideal state, and moral principles as of an
individual).
4) Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (the science of duty).

Perilaku beretika dalam Pengendalian Kualitas terpadu sangat peting. Organisasi yang
menerapkan pendekatan Pengendalian Kualitas terpadu tidak akan dapat terwujud dengan
baik manakala di institusi tersebut para karyawannya dalam berperilaku tidak memegang
etika. Sebagaimana dijelaskan di atas, Etika terkait dengan moral, sedangkan moral merujuk
kepada nilai-nilai yang dipegang teguh masyarakat dan dianjurkan untuk ditaati. Etika dipakai
sebagai sumber rujukan dalam merumuskan aturan, kesepakatan, dan hukum dan
menjadi rambu-rambu dalam berperilaku keseharian. Perilaku beretika akan berada
pada cakupan moral dan dalam konteks Pengendalian Kualitas terpadu meliputi khususnya
kepercayaan (trust), tanggung jawab, dan integritas dimana semua ini merupakan nilai-
nilai utama dari sistem manajemen mutu total/terpadu

3. Pengaruh tingkat kesejahteraan (Well-Being) individu dalam pemecahan suatu


masalah pekerjaan di pabrik
Kesejahteraan merupakan suatu bentuk kepuasaan terhadap sesuatu.
Kesejahteraan di tempat kerja merupakan bentuk kepuasan terhadap kualitas pekerjaan
maupun kebahagiaan di tempat kerja. Kesejahteraan itu juga dapat mencakup dimensi
fisik, materi, sosial, emosional (kebahagiaan), maupun perkembangan serta aktivitas.
Kesejahteraan di tempat kerja juga dipengaruhi oleh kesehatan mental dan fisik,
keamanan kerja, organisasi kerja, keterlibatan kerja, tunjangan kehidupan kerja, dan
upah.
Ada beberapa penelitian informatif tentang determinan kesejahteraan. Menurut
Warr mengidentifikasi tiga kategori faktor penentu; yaitu terkait pekerjaan, gaya hidup,
dan kepribadian. Dalam hal pekerjaan mungkin tipe kerja berat maupun posisi yang
diterima suatu pekerja. Pada gaya hidup mungkin berlatar keluaga sejak dari kecil yang
mendapat hidup yang layak maupun tidak layak. Seperti contohnya jika dari kecil
berlatar belakang keluarga kaya, terkadang gaya hidupnya menjadi mewah. Tetapi hal
itu tidak bisa menjadi patokan. Dikarenakan Kepribadian itu bermacam-macam, maka
bisa dikatakan kepribadian seseorang terlahir dari bagaimana kedua orang tuanya
mendidik anak tersebut dari bayi hingga besar dan mempunyai kepribadian yang seperti
apa. Jika orang tua tidak peduli atau bahkan yang lebih parah memberi tekanan yang
berlebihan terhadap anak, maka bisa dimungkinkan anak tersebut mempunyai
kepribadian yang buruk. Jika sebaliknya, maka sang anak akan mempunyai kepribadian
yang baik.
Kemudian, jika kita menginginkan suatu kesejahteraan dicapai, mungkin
perlunya diadakan pengamatan dan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor apa
yang mempengaruhi risiko kesejahteraan di tempat kerja. Maka dari itu perlunya
pengkaitan antara bahaya terhadap kesejahteraan dan keterpaparan terhadap pekerjaan
perlu dikarakterisasi sehingga risiko dalam pekerjaan dapat diantisipasi dalam rentang
yang memungkinkan sehingga setidaknya adanya perbaikan dalam pekerjaan dan dapat
dikembangkan untuk membedakan antara tingkat ancaman terhadap kesejahteraan
dalam produktivitas.

4. Pengaruh manajemen sumber daya manusia terhadap proses pencapaian kualitas


produk yang sesuai kebutuhan konsumen
Fenomena Globalisasi bisnis yang mengarah pada pengelolaan SDM yang
efektif di seluruh organiasi telah menghasilkan mobilisasi sumber daya manusia yang
lebih besar. Belakangan ini, departemen SDM memainkan peran penting dalam
pemanfaatan sumber daya manusianya secara efektif dengan perencanaan sumber daya
manusia, sehingga mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. Fungsi manajemen
sumber daya manusia yang berbeda saat ini telah menyatukan orang dan organisasi,
meningkatkan produktivitas serta kreativitas, dan telah memfasilitasi penciptaan nilai.
Ketika Perencanaan Sumber Daya Manusia memiliki tujuan :
1. Menyeimbangkan Permintaan dan Penawaran,
2. Alokasi dan Realokasi tenaga kerja,
3. Mengantisipasi masalah sumber daya manusia, dan
4. Merencanakan program yang diperlukan sehingga kebutuhan tenaga kerja masa
depan terpenuhi secara efektif.
Maka yang terjadi Perencanaan sumber daya manusia dalam manajemen
sumber daya manusia terhadap proses pencapaian kualitas produk yang sesuai
kebutuhan konsumen akan memberikan manfaat :
• Membantu manajemen organisasi dengan kebutuhan SDM dan membantu dalam
memanfaatkan kapasitas SDM;
• Memiliki fungsi pemanfaatan potensi, keterampilan, kapasitas dan kemampuan
karyawan ini secara efektif, dan membuka jalan bagi proses motivasi yang efektif;
• Membantu perencanaan yang besar bagi karyawan organisasi dalam
meningkatkan efisiensi SDM dan memberikan identitas.
• Membantu dalam memaksimalkan kinerja karyawan melalui berbagai program
aksinya
• Menyediakan lingkungan tempat kerja yang kohesif yang membuat mereka
antusias, produktif, berkinerja tinggi, terlibat penuh dan berkomitmen.
Sehingga tercapailah pencapaian kualitas produk yang sesuai kebutuhan konsumen.
Contoh dalam konteks pabrik/industri pada

Anda mungkin juga menyukai