Variasi kontrol antara lain tombol, panel dan sebagainya. Karakteristik penting dari
kontrol bergantung dari penggunaannya. 2 respon (on-off), beberapa nilai yang kontinyu
(pengaturan frekuensi pada radio), dan sebagainya.
Sanders dan McCormick (1987) mencirikan tindakan control sebagai berikut :
a. Mengaktifkan atau mematikan peralatan, seperti dengan mengunci ON-OFF
b. Membuat suatu “pengaturan terpisah” seperti pembuatan pemisah atau penyesuain
terpisah seperti pemilihan suatu saluran TV
c. Membuat suatu “pengaturan yang kuantitatif” suatu suhu atas alat pengatur panas ( ini
kasus khusus dari pengaturan terpisah)
d. Menggunakan “pengendalian yang berlanjut” seperti kemudi suatu mobil
e. “masuk data” seperti pada keyboard komputer.
Control dapat memberikan kekuatan dalam melakukan suatu kegiatan yang terjadi,
contohnya seperti menggerakkan pedal sepeda, dengan menggerakkan pedal sepeda tersebut
dengan kuat dan cepat maka sepeda akan melaju dengan cepat begitupun sebaliknya.
Control berperan sebagai interface antara mesin/alat dan pengguna. Desain control yang
ergonomis menjamin penggunaan yang efektif dan meminimalisir terjadinya eror. Sistem
control dapat dihubungkan dengan permesinan, pneumatic, hidrolik atau sistem elektrik.
Sistem control dirancang untuk membuat mesin menjadi lebih canggih dibandingkan
manusia.
Beberapa hal berikut adalah alasan mengapa control perlu dirancang dengan baik:
a. Disesuaikan dengan ergonomi tubuh manusia/operator yang mengoperasikan control
tersebut,
b. Meminimasi terjadinya human error dalam pengoperasian control
c. Meminimasi resiko terjadinya kecelakaan kerja
d. Meminimasi keluhan pemakaian alat
e. Agar efektif dan efisien dalam pengoperasian control
f. Alasan waktu dan dana
Sekumpulan kontrol harus dikelompokkan secara logika agar dapat diakses dengan
cepat oleh user. Mungkin hal ini tidak kelihatan terlalu kritis jika aplikasinya sederhana
seperti sebuah spreadsheet, namun akan menjadi vital jika digunakan misalnya pada aplikasi
kendali pabrik, penerbangan dan pengatur lalu lintas udara. Penempatan kontrol dan display
yang tidak tepat akan mengakibatkan inefisiensi dan frustasi bagi user terutama jika user
berada dalam tekanan yang besar dan dihadapkan pada sekumpulan kontrol dan display
dalam jumlah yang banyak.
Pengorganisasian kontrol dan display bergantung pada domain dan aplikasi yang
dibuat, namun hal-hal yang perlu diperhatikan harus meliputi apek-aspek berikut:
a. Aspek fungsional : kontrol diatur sedemikian rupa sehingga terhubung secara fungsional
antara satu dengan lainnya.
b. Aspek sekuensial: kontrol dan display diorganisasikan dengan menunjukkan urutan
penggunaannya pada aplikasi tertentu. Hal ini terutama pada domain yang pengerjaan
tugasnya secara berurutan, misalnya pada area penerbangan (aviation).
c. Aspek frekuensi: kontrol dan display ditempatkan sesuai dengan frekuensi
penggunaannya, dengan fungsi yang paling sering digunakan diletakkan pada lokasi yang
mudah diakses. Selain pengaturan kontrol dan display yang saling terkait satu dengan
lainnya, keseluruhan interface sistem harus diatur sedemikian rupa sehingga tepat dengan
posisi user.
Sesuai dengan kegunaan fungsionalnya, perancangan control semestinya mengikuti
kaidah-kaidah berikut:
Karakteristik Control
Kode control
Tujuan dari pengokodean pada control adalah agar lebih mudah diidentifikasi dengan hasil
yang akurat dan operasi yang cepat. Kode control yang tepat juga dapat mengurangi waktu
latihan. 6 hal umum yang digunakan dalam metode pengkodean adalah label, warna, lokasi,
bentuk, ukuran dan tekstur.
a. Label
Metode pengkodean yang termudah adalah pelabelan. Desain control operasi minimumnya
harus memiliki kriteria di bawah ini:
1. Fungsi pengontrolan
2. Posisi control
b. Warna
Warna yang digunakan harus spesisfik. Sekali menggunakan warna, maka warna tersebut
harus distandarkan. Mislanya, warna merah untuk kondisi darurat
c. Lokasi
Lokasi dari kode merujuk pada lokasi control.
Hal itu bervariasi secara langsung dengan control kecepatan dan tergantung pada perpindahan
atau percepatan.
Resistensi Inersia
Resistensi inersia bervariasi secara langsung dengan control percepatan. Hal ini juga
membantu operator untuk mengontrol pergerakan halus.
4. Lokasi
Memisahkan antara control yang penting dan kurang penting.
5. Recessing
Control dapat ditempatkan di permukaan tersembunyi untuk meminimalkan tonjolan
permukaan lainnya.
6. Orientasi
untuk mengontrol arah gerakan yang memungkinkan sedemikian rupa sehingga gerakan yang
tidak disengaja paling mungkin terjadi ke arah itu.
Kesesuaian
Secara ergonomis hal ini merujuk pada hubungan antara stimuli dan respon dari manusia.
Sanders dan McCormick berpendapat bahwa tipe-tipe kesesuaian adalah :
1. Spasial kompatibilitas
Dua elemen utama dari kompatibilitas spasial berlaku untuk menampilkan dan mengontrol
perangkat dan kesamaan fisik penataan fisik di area kerja
2. Kompatibilitas dari hubungan perpindahan.Tipe kedua meliputi hubungan antara control dan
kompatibilitas gerakan untuk memindahkan elemen tampilan, menampilkan elemen tanpa
gerakan-terkait, dan sistem gerak control dari respon yang terkait. Contohnya adalah
kesesuaian dari control dengan pergerakan mesin. Control dirancang sehingga arah dari
pergerakan control adalah sesuai atau cocok dengan pergerakan respon dari pengendalian
mesin, suatu sarana (angkut), peralatan, komponen, atau aksesori.
3. Kompabilitas Konseptual.
Kesesuaian jenis ini terkait dengan hubungan intrinsik antara item atau konsep. Contohnya
adalah tengkorak dan tulang bersilang yang menunjukkan bahaya, titik nyala untuk
meningkatkan unit pengisian lapangan, sinyal darurat berkabung, dan sebuah pesawat di peta,
yang menunjukkan sebuah bandara.
Tampilan Keyboard
Elemen penting dari desain keyboard adalah susunan tombol pada papan. Pengaturan
terbaik untuk mengoptimalkan kinerja penanganan data dengan perangkat tersebut. Beberapa
telah mengembangkan skema pengaturan. Skema yang paling banyak digunakan di dunia
barat adalah QWERTY, dieja dari enam tombol paling kiri pada baris atas dari susunan huruf.
Namun susunan QWERTY ini masih memiliki kelemahan, antara lain :
1. Tangan kiri sedikit kelebihan beban.
2. Melewatkan baris adalah umum dalam urutan yang sering digunakan.
3. Mengetik terlalu banyak dilakukan dengan menggunakan baris atas tombol.
4. Beban di beberapa jari lebih besar dari yang lain.
Kontrol suara memiliki potensi untuk secara radikal mengubah desain antar manusia
dengan mesin. keuntungan potensial dari kontrol suara adalah sebagai berikut :
1. Memberikan saluran komunikasi tambahan yang dapat mengambil beberapa load off
saluran yang lebih konvensional.
2. Membebaskan tangan untuk melakukan kegiatan lainnya
3. Subrutin sudah dibangun untuk produksi perintah suara, sehingga waktu pelatihan
harus dikurangi.
Panduan umum yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan tata ruang panel kontrol-
display yaitu sebagai berikut :
1. Prinsip Gestalt dapat digunakan untuk memastikan bahwa hubungan fungsi antara
sistem input dan output sudah benar dalam tata ruang panel.
2. Pertimbangan memori spasial dan keterbatasan operator untuk memproses gambaran
mental dapat meminimalisir mental workload yang tidak diinginkan.
3. Asosiasi antara tampilan, variabel yang ditampilkan, dan kontrol gerakan harus
disatukan untuk meminimalisir kesalahan.
Ketiga hal tersebut dapat digabungkan dengan informasi dari analisis tugas untuk
meningkatkan integrasi dari kontrol-display.
Sumber :
Wulanyani, Ni Made dkk. 2006. Buku Ajar Ergonomi. Denpasar : Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS UDAYANA
Rizani, Nataya Charoonsri dkk. “Penerapan Engineering Control Dan Administrative Control
Sebagai Bentuk Intervensi Ergonomi Di Pt Ganding Toolsindo”. J@TI Undip VI No.2
(2011): 107. PDF.