Anda di halaman 1dari 2

Fikih

a. Pengertian
Bahasa : faham
Istilah : Fiqih ialah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat melalui metode ijtihad,
b. Perbedaan dengan ushul fikih
perbedaannya terdapat pada objek kedua ilmu tersebut. Objek ushul fikih adalah dalil-dalil,
sedangkan objek fikih adalah perbuatan seseorang yang telah mukalaf (dewasa dalam
menjalankan hukum).
c. Cakupannya
kajian fiqih di bagi mejadi enam bidang, yakni:
1. Ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan bidang ubudiyah, seperti sholat, puasa,
dan ibadah haji.
2. Ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan kehidupan keluarga, seperti perkawinan,
perceraian, nafkah, dan ketentuan nasab. Inilah yang kemudian disebut ahwal as-syakhsiyah.
3. Ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan hubungan sosial antara umat Islam dalam
konteks hubungan ekonomi dan jasa. Contohnya jual beli, sewa menyewa, dan gadai. Bidang
ini kemudian disebut fiqih muamalah.
4. Ketentuan hukum yang berkaitan dengan sanksi-sanksi terhadap tindak kejahatan kriminal.
Misalnya, qiyas, diat, dan hudud. Bidang ini disebut dengan fiqih jinayah.
5. Ketentuan hukum yang mengatur hubungan warga negara dengan pemerintahannya.
Pembahasan ini dinamakan fiqih siyasah.
6. Ketentuan hukum yang mengatur etika pergaulan antara seorang muslim dengan lainnya
dalam tatanan kehidupan sosial. Bidang ini disebut Ahkam khuluqiyah.
d. Delapan penyebab keragaman fikih/ulama fikih
Adapun yang menyebabkan munculnya perbedaan pendapat
tersebut, antara lain:
1. Legitimasi kebolehan berijtihad, yaitu adanya legitimasi dari Allah swt. dan Rasulullah
terhadap kegiatan ijtihad. Hal ini memberikan rangsangan kepada para mujtahid untuk
mencari kebenaran hakiki tentang hukum masalah yang belum ditemukan hukumnya;
2. Perbedaan dalam memahami ayat-ayat zanniyyat, ayat-ayat zanniyyat adalah ayat-ayat yang
memungkinkan setiap mujtahid memahami dan mengambil kesimpulan hokum yang berbeda
dari ayat tersebut.
3. Perbedaan dalam menilai hadis
4. Perbedaan dalam menilai posisi Muhammad saw., para mujtahid kadang-kadang berbeda
dalam melihat nilai yang keluar (perkataan, perbuatan, dan penetapan) dari Nabi Muhammad
saw. Apakah Nabi ketika berucap, bertindak atau menetapkan posisinya sebagai manusia bias
atau Rasulullah
5. Perbedaan dalam menerapkan qa’idah usuliyyah, para ulama terkadang berbeda dalam
menerapkan qa’idah usuliyyah, yaitu tata aturan yang berlaku dan dianut serta dijadikan dasa
oleh para mujtahid dalam menetapkan hokum
6. Faktor diri mujtahid dan lingkungannya, perbedaan pendapat bisa muncul karena perbedaan
kondisi diri mujtahid, baik yang menyangkut latar belakang pendidikan, latar belakan
kehidupan, watak, pengalaman dan kepandaiannya.
Sedangkan perbedaan metode penggalian (tharîqah al-istinbât) hukum. Ini disebabkan dalam 3
hal, yaitu: (1) perbedaan dalam sumber hukum (mashdar al-ahkâm) (2) perbedaan dalam cara
memahami nas (3) perbedaan dalam sebagian kaidah kebahasaan untuk memahami nas

Ushul fikih
1. Pengertian
Bahasa : sesuatu yang dijadikan dasar (pondasi) bagi fiqh.
Istilah : dalil-dalil bagi fiqh dan aturanaturan/ketentuan-ketentuan umum bagi fiqh.
2. Cakupannya
Objek ushul fiqih yakni :
a. Pembahasan tentang hukum syara’ dan yang berhubungan dengannya, seperti hakim,
mahkum fih, dan mahkum ‘alaih.
b. Pembahasan tentang sumber-sumber dan dalil-dalil hokum
c. Pembahasan tentang cara mengistinbathkan hukum dari sumber-sumber dan dalil-dalil itu
d. Pembahasan tentang ijtihad
3. Topic-topik dalam ushul fikih

Anda mungkin juga menyukai