Anda di halaman 1dari 5

RESUME FIQIH V SIYASAH

Definisi, Kedudukan, Objek, Sumber Dan Pendekatan Fiqih

Disusun Oleh :
Kirey Marladilah
NIM : 44.14.0291.18

Mata Kuliah Fiqih V Siyasah


Prodi Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Riyadhul Jannah
A. Definisi Fiqih Siyasah
1) Secara etimologis Fiqh merupakan bentuk mashdar (gerund) dari
tashrifan kata faqiha-yufaqahu-fiqhan yang bebrarti pemahaman yang
mendalam dan akurat sehingga dapat memahami tujuan ucapan dana tau
tindakan (tertentu).
2) Secara terminologis Fiqh lebih popular didefinisikan sebagai berikut:
ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang bersifat perbuatn yang dipahami
dari dalil-dalilnya yang rinci..
3) Asal Kata Siyasah Pertama, al-maqrizi menyatakan, siyasah berasal dari
Bahasa Mongol, yakni kata yasah yang mendapat imbuhan huruf sin
berbaris kasrah di spasi awalnya sehingga dibaca siyasah. Kedua, dari
Ibn Taghri Birbi, siyasah berasal dari campuran tiga bahasa yakni
Bahasa Persia, Bahasa Turki, dan Mongol.

B. Kedudukan Fiqih Siyasah


1) Kedudukan Fiqih Siyasah dalam Sistematika Hukum Islam
 Fiqih Ibadah
Tata cara bagaimana manusia harus berhubungan dan menyembah kepada-Nya,
Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya. Menyampaikan kepada manusia
tentang dan tata cara mereka menghadap kepada-Nya. Tata cara tersebut
merupakan ibadah manusia kepada Allah antara lain yang diatur dalam hal ini
adalah masalah shalat, puasa, zakat dan haji.

 Fiqih Al-Muamalah
Hubungan ini bisa berkaitan dengan harta benda, kerja sama atau hal-hal yang
bersifat keperdataan lainnya. Para ulama menggali aspek ini dari wahyu Al-
Qur’an dan Sunnah Nabi. Yang termasuk dalam kajian adalah masalah jual beli,
utang piutang, pengaturan hak milik, sewa menyewa, perjanjian dan perseroan.

 Fiqih Al-Jinayah

2
Dalam kajian ini, para ulama bicara panjang lebar tentang berbagai tindak
pidana seperti hudud, qishash-diyat dan ta’zir serta hukuman-hukuman terhadap
pelakunya.
 Fiqih Murafa'ah ( Hukum Acara )
Dalam kajian ini dibicarakan antara lain permasalahan etika persidangan, tata
cara beracara dan etika hakim.
 Fiqih Munakahat
Ini merupakan kebutuhan biologis manusia yang harus tersalurkan dengan baik
dan benar. Karena itu agar hubungan dengan lawan jenisnya menjadi lebih
mulia, maka Allah mengatur tata cara perkawinan.
 Fiqih Mawaris
Dalam hal ini, agar anak-istri yang ditinggalkan tidak menderita atau terlantar,
maka peralihan harta benda tersebut dari orang yang meninggal kepada yang
masih hidup di atur sedemikian rupa.
 Fiqih Siyasah
Dalam kajian ini dibicarakan antara lain masalah perundang-undangan,
keuangan negara, hubungan pemerintah dengan rakyat dan hubungan dengan
negara lain.

2) Kedudukan Fiqih Siyasah Dalam Hukum Islam


 Dalam fiqih siyasah pemerintah bisa menetapkan suatu hukum yang
seacara tegas tidak diatur oleh nash, tetapi berdasarkan kemaslahatan
yang dibutuhkan oleh manusia. Untuk kasus Indonesia misalnya :
Keluarnya UU No. 1/1974 tentang Perkawinan, UU No.2/1989 tentang
sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 7/1989 tentang Peradilan Agama
dapat dikatakan sebagai bagian dari siyasah syar’iyah pemerintah
Indonesia.

 Dengan undang-undang tersebut, umat islam diberikan fasilitas dan


kesempatan untuk mengembangkan institusi keagamaan mereka dalam
rangka pelaksanaan dan penerapan hukum Islam itu sendiri.

3
C. Objek Fiqih Siyasah
Menurut Hasbi Ashshiddiqie; objek kajian fiqih siyasah adalah
pekerjaan-pekerjaan mukallaf dan urusan-urusan mereka dari jurusan
pentadbirannya, dengan mengingat persesuaian pentadbiran itu dengan jiwa
syari’ah, yang kita tidak peroleh dalilnya yang khusus dan tidak berlawanan
dengan sesuatu nash dari nash-nash yang merupakan syari’ah ’ammah yang
tetap.
Hasbi kemudian membidangkan objek kajian fiqih siyasah pada
delapan bidang, yaitu :
1. Siyasah Dustriyah Syar’iyyah (Pengaturan Perundang-undangan).
2. Siyasah Tasyri’iyyah Syar’iyyah.( Pengaturan penetapan hukum sesuai
syariat)
3. Siyasah Qadhaiyyah Syar’iyyah. (Pengaturan peradilan yang sesuai dengan
syariat)
4. Siyasah Maliah Syar’iyyah.(Pengaturan hak-hak fakir, sumber-sumber
keuangan dan irigasi)
5. Siyasah Idariyah Syar’iyyah.( Pengaturan administrasi sesuai dengan syariat)
6. Siyasah Kharijiyyah Syar’iyyah/Dawliyyah (Pengaturan Hubungan Luar
Negeri).
7. Siyasah Tanfidziyyah Syar’iyyah. (Pengaturan pelaksanaan syariat)
8. Siyasah Harbiyyah Syar’iyyah. (Pengaturan tentang peperangan sesuai
syariat)

D. Sumber Fiqih Siyasah


Fiqh siyasah adalah bagian dari fiqih. Fiqh siyasah sebagai sebuah
disiplin ilmu mempunyai sumber dalam pengkajiannya, Sumber Fiqh Siyasah
ada tiga bagian, yaitu :
1) Al-Qur’an dan Al-Sunnah,
2) Sumber-sumber tertulis selain Al-Qur’an dan Al-Sunnah

4
3) Peninggalan kaum muslimin terdahulu

E. Pendekatan Fiqih Siyasah


Ada tiga pendekatan dalam mengkaji Islam dan Politik, yaitu :
 Pendekatan Normatif
Pendekatan normatif diasumsikan bahwa memahami kajian politik dalam Islam
tidak bisa dilepaskan dari disiplin yang sangat dominan, yakni fikih.
 Pendekatan Sosio-Historis
Sementara pendekatan Sosio-Historis berarti menggabungkan dua pendekatan
sekaligus yakni sosiologis dan sejarah sebagai sebuah cara pandang. Mengkaji
politik Islam dalam kerangka Sosiohistoris berarti melihat elemen-elemen dalam
panggung politik Islam dari aspek sosial (bisa meliputi interaksi, struktur,
simbol, institusi dan lainnya)dan kesejarahan (peristiwa dengan memperhatikan
unsur tempat).
 Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis yang tentu saja bermaksud untuk melihat kandungan
nilai atau substansi dalam setiap formasi politik Islam. Pendekatan utama
yang biasa digunakan dalam mengkaji politik Islam adalah fikih.

Anda mungkin juga menyukai