Anda di halaman 1dari 13

FIQIH SIYASAH

Dosen Penganmpu: Risvan Akhir Roswandi S.Sy, M.H.


KELOMPOK 6
Auliya Syaputri
Lin Nurul Hidayah
Pokok bahasan :
01 02
Pengertian Fiqih Konsep Fiqih
Siyasah Siyasah

03 04
Ruang Lingkup Sumber Hukum
Fiqih Siyasah Islam dalam Fiqih
Siyasah
Pengertian Fiqih Siyasah
Secara etimologi, Siyasah menurut bahasa yaitu mengatur, mengurus dan
membuaat kebijaksanaan pemerintahan dan politik. Secara terminologis,
siyasah dalam Lisan al-Arab berarti mengatur atau memimpin sesuatu dengan
cara membawa kepada kemaslahatan.

Siyasah adalah ilmu pemerintahan untuk mengendalikan tugas dalam negeri dan
luar negeri, yaitu politik dalam dan luar negeri serta kemasyarakatan yakni
mengatur kehidupan umum atas dasar keadilan dan istiqamah.
Pendapat yang berbeda dari kalangan ahli fiqih tentang asal usul
kata siyasah, yaitu:

Al-Maqrizy: Kata siyasah berasal dari bahasa Mongol yakni dari kata
yasah yang mendapat imbuhan sin berbaris kasrah diawalnya sehingga
dibaca siyasah. Pendapat tersebut didasarkan pada sebuah kitab undang-
undang milik Jenghis Khan yang berjudul Ilyasa yang berisi panduan
pengelolaan negara dan berbagai bentuk hukuman berat bagi pelaku pindak
pidana tertentu.
Konsep Fiqih Siyasah
Fiqih Siyasah mempunyai kedudukan penting juga memiliki posisi yang strategis
dalam masyarakat Islam. Untuk memikirkan, merumuskan dan menetapkan
kebijakan-kebijakan politik praktis yang berguna bagi kemaslahatan masyarakat
muslim khususnya, dan warga negara lain umumnya. Sehingga Pemerintah
membutuhkan siyasah syar'iyyah.
Sebagaimana konsep negara yang terdapat dalam piagam madinah, sebagai
berikut:

 Piagam Madinah Sebagai Konsep Negara dalam Fiqh Siyasah.

Piagam Madinah oleh para sarjana muslim dianggap sebagai konstitusi


pertama yang menekankan pentingnya saling membantu, bekerjasama dan
tidak saling memusuhi. Selain itu, perjanjian tersebut juga sebagai bukti
bahwa Islam adalah agama yang toleran dan tidak membedakan antara
seorang muslim dengan non-muslim.
 Tugas dan Tujuan Negara dalam Fiqih Siyasah.

Tujuan negara adalah harapan atau cita-cita yang hendak dicapai, sedangkan
fungsi (tugas) negara adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan Negara. namun
tujuan yang ada pada akhirnya sama yaitu menciptakan kebahagian pada
rakyatnya. Dengan tujuan negara harus melaksanakan dua tugas umum yaitu;
• harus mengatur penghidupan dalam negara dengan sebaik-baiknya,
• harus mengatur dan menyelenggarakan pemerintahan melalui aparatur yang
berkuasa dengan sebaik-baiknya.
Ruang Lingkup Fiqih Siyasah
Beberapa ahli kenegaraan Islam membagi ruang lingkup fiqih siyasah atas
beberapa bagian:
1. Imam al-Mawardi, ahli fikih Madzhab Syafi’i dan negarawan pada masa
Dinasti Abbasiyah, dalam bukunya al-Ahkam al-Sulthaniyah mengatakan
bahwsannya ruang lingkup fiqih siyasi mencakup lima bagian, yakni politik
perundang undangan (siyasah dusturiyah), politik moneter (siyasah
maliyah), politik peradilan (siyasah qadla’iyah), politik peperangan (siyasah
harbiyah), dan politik administrsasi (siyasah idariyah). 

2. Ibnu Taimiyyah dalam bukunya asy-syiyasah al-Syar’iyyah fi Aislah al-Ra’I


wa al-Ra’iyyah membagi fiqih siyasah atas tiga bagian ,yakni politik
administrasi, politik moneter, dan politik luar negeri.
3. Hasbi al-Siddieqy, ahli hukum Indonesia membaginya atas delapan hukum,
yaitu politik perundang-undangan, penetapan syariah atau hukum, peradilan,
moneter, administrasi, luar negeri, pelaksanaan undang-undang, dan peperangan

Untuk pengembangan fiqih siyasah beberapa metode yang dapat diaplikasikan


dalam mengembangkannya sebagai sumber penggalian hukum yakni : qias,
istihsan, istishab, maslahah mursalah, az-zari’ah, dan urf.
Sumber Hukum Islam dalam Fiqih Siyasah
1. Ijma’
Diartikan sebagai kesepakatan para ahli fiqh pada suatu kasus. Seperti pada
kasusnya Khalifah Umar Ra. Dalam mengatur jalannya pemerintahan. Beberapa
hal mulai diberlakukan seperti hukum perdata, menggaji tentara, administrasi
negara, dan lain-lain.
2. Qiyas
Qiyas diartikan sebagai upaya menyamakan suatu permasalahan di mana
hukumnya tidak terdapat dalam alQur’an dan menyamakan hukum yang ada
dalam alQur’an karena terdapat persamaan illat hukum pada keduanya.
3. Mashlahah al-Mursalah
Maslahah al-Mursalah merupakan segala hal yang menjadi kebutuhan
manusia namun tidak dijelaskan di dalam al-Qur’an ataupun Hadis. Contohnya
pembukuan alQur’an yang dilakukan oleh Usman bin Affan Ra.
4. Sadd al-Dzari’ah dan Fathal-Dzari’ah
Sadd al-Dzari'ah merupakan upaya pengendalian atau tindakan preventif bagi
masyarakat untuk menghindari kemafsadatan. Sedangkan Fath al-Dzari’ah ialah
upaya perekayasaan masyarakat dalam mencapai kemaslahatan.

5. A’dah
A’dah juga disebut dengan ‘Urf secara bahasa berarti adat atau kebiasaan. ‘Urf
lebih mudah dipahami sebagai sesuatu yang dikenal manusia dan menjadi
kebiasaan yang berlaku di sekitar lingkungannya, baik berupa ucapan, perbuatan
atau meninggalkan sesuatu.

6. Kaidah-Kaidah Kulliyah Fiqhiyah


Kaidah-kaidah kulliyah fiqhiyah merupakan teori ulama yang sering digunakan
untuk melihat ketetapan pelaksanaan fiqh siyasah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai