2. Ibnu'Aqil;
()
. .
"Perbuatan yang membawa manusia lebih dekat pada
kemaslahatan (kesejahteraan) dan lebih jauh menghindari
mafsadah (keburukan/ kemerosotan), meskipun Rasul
tidak menetapkannya dan wahyu tidak membimbingnya".
3. Ibnu 'Abidin;
kesejahteraan manusia dengan cara menunjukkan jalan
yang benar (selamat) baik di dalam urusan dunia maupun
akhirat. Dasar-dasar siyasah berasal dari Muhammad saw,
baik tampil secara khusus maupun secara umum, datang
secara lahir maupun batin.
2. Hasbi Ashshiddiqie;
objek kajian fiqh siyasah adalah pekerjaan-
pekerjaan mukallaf dan urusan-urusan mereka dari
jurusan pentadbirannya, dengan mengingat
persesuaian pentadbiran itu dengan jiwa syari'ah,
yang kita tidak peroleh dalilnya yang khusus dan
tidak berlawanan dengan sesuatu nash dari nash-
nash yang merupakan syari'ah 'ammah yang tetap.
Objek fiqh siyasah menjadi luas, sesuai kapasitas
bidang-bidang apa saja yang perlu diatur, seperti
peraturan hubungan warga negara dengan lembaga
negara, hubungan dengan negara lain, Islam dengan
non Islam ataupun pengatuaran-pengaturan lain yang
dianggap penting oleh sebuah negara, sesuai dengan
ruang lingkup serta kebutuhan negara tersebut.
1. Siyasah Dusturiyah Syar'iyyah.
2. Siyasah Tasyri'iyyah Syar'iyyah.
3. Siyasah Qadhaiyyah Syar'iyyah.
4. Siyasah Maliah Syar'iyyah.
5. Siyasah Idariyah Syar'iyyah.
6. Siyasah Kharijiyyah Syar'iyyah/Dawliyyah.
7. Siyasah Tanfidziyyah Syar'iyyah.
8. Siyasah Harbiyyah Syar'iyyah.
Metode yang dipergunakan untuk mempelajari fikih
siyasah adalah ushul fiqh dan kaidah fiqhiyyah.
Menggunakan metoda ushul fiqh dan qawa'id al-
fiqhiyyah dalam bidang siyasah syar'iyyah (fiqh
siyasah) lebih penting dibanding dengan fiqh-fiqh
lain, karena problim siyasah hampir tidak diatur
secara terperinci oleh syari'at Al-Qur'an maupun al-
Hadits.
Metode-metode tersebut adalah: (1) al-ijma' (2) al-
qiyas (3) al-maslahah al-mursalah (4) fath al-dzariah
dan sadzu al-dzari'ah (5) al-'adah (6) al-istihsan.
Kaidah fiqhiyyah diantaranya:
.<
<
.
<
Dr.Muhammad Iqbal, M.Ag. Fiqh Siyasah
(Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam).
Kencana. Jakarta 2014.