Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FIQIH SIYASAH 2

PENDEKATAN STUDI PEMIKIRAN ISLAM DAN PRINSIP DASAR POLITIK ISLAM


Dosen Pengampu: Munawir Sajali, S.H.,,M.A

Disusun Oleh :

Kuat (1200201030)

Imam Nur-Sidik (1200201025)

Fadilah Al-Madani (1200201014)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AZ-ZAYTUN INDONESIA (IAI AL-AZIS)

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya. Tak
lupa Shalawat serta salam semoga dapat terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan studi pemikiran islam dan prinsip dasar
politik islam”. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca mengenai
Fiqih Siyasah

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami
semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami, informasi dan materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi pada makalah ini, kami mohon maaf. Maka dari itu, sekiranya kami menerima
kritik dan saran agar dapat menyempurnakan tulisan kami di masa mendatang.

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Allah menurunkan al-Quran kepada umat manusia sebagai petunjuk kepada seluruh umat manusia agar
tercipta kedamaian dan tata kehidupan yang harmonis antara satu dengan yang lainnya. Dalam suatu
Negara pasti terdapat hukum dan undang-undang yang telah disahkan oleh pemerintah Negara tersebut.
Akan tetapi dalam membuat atau menggunakan hukum beserta peraturan yang lain harus berdasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan yang sangat signifikan dengan realita Negara tersebut. Sebagaimana
kita ketahui bahwa setiap Negara pasti memiliki peraturan yang berbeda dengan Negara yang lain. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa dalam membuat hukum dan peraturan tidak semena-mena tanpa
melakukan pertimbangan. Dalam realita Negara kita yang sebagian besar penduduknya adalah orang
muslim maka sangat dibutuhkan suatu sumber dalam membuat hukum yang sumber tersebut tidak lain
adalah al-Quran dan hadist. Meskipun demikian teks-teks al-Quran tidak dapat difahami secara fullgar
akan tetapi harus secara mendalam. Dengan demikian posisi siyasah syari`yah sangat besar dalam
membuat suatuaturan agar peraturan tersebut dapat terealisasi baik dari segi ritual maupun dari segi sosial
kemasyarakatan dalam hal ini berbagsa dan bernegara dengan tujuan mencapai kemaslahatan secara
komprehensif

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fiqih Siyasah?
2. Apa Pengertian Istilah Fiqih Siyasah?
3. Bagaimana Cara Studi Pemikiran Islam?
4. Pengertian Prinsip Konsep Dasar Politik Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar Pembaca Mengetahui Pengertian Fiqih Siyasah
2. Agar Pembaca Mengetahui Bagaimana Cara Studi Pemikiran Islam
3. Agar Pembaca Mengetahui Pengertian Prinsip Dasar Politik Islam

1.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqih Siyasah


Selain dengan mengenali perjalanan sejarah penerapan fiqih siyasah, pengertian mengenai ruang lingkup
dan cakupan sesuatu disiplin (termasuk fiqih siyasah) dapat dilakukan dengan memahami pengertian-
pengertian baik pengertian harfiah maupun pengertian istilah fiqih siyasah itu sendiri. Oleh karna itu akan
dikutip beberapa pengertian yang ditulis oleh para ulama muslim. Dengan pengetahuan itu, diharapkan
dapat diketahui batas-batas wilayah kajian fiqih siyasah, aspek kehidupan yang sesuai dengan penelitian
fiqih siyasah, metode yang layak menjadi alat pendekatannya dan kegunaan pendekatan tersebut bagi
realitas kehidupan yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda. Selain itu hubungan antara fiqih
siyasah sebagai sebuah disiplin ilmu, yang mempunyai objek pendekatan dan kegunaan tertentu terhadap
disiplin ilmu yang lain dapat diketahui. Secara tersirat dalam pengertian al-siyasah, terkandung dua
dimensi yang berkaitan satu sama lain (a) “tujuan yang hendak dicapai melalui proses pengendalian” (b)
“cara pengendalian menuju tujuan tersebut”

Pengertian istilah Fiqih Siyasah


Pengertian harfiah tidak menjelaskan ihwal fiqih siyasah yang sesungguhnya. Tujuan apa yang dicapai
dengan pengendalikan menurut fiqih siyasah, cara apa yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut
menurut fiqih siyasah . dalam keadaan demikian pengartian teknis akademis mengenai siyasah dipandang
perlu. Berkenaan dengan kebutuhan. Siyasah adalah kemaslahatan untuk manusia dengan menunjukannya
kepada jalan yang menyelamatkan baik didunia maupun diakhirat. Siyasah berasal dari nabi, baik secara
khusus maupun secara umum, baik secara lahir maupun batin segi lahir siyasah berasal dari para
pemegang kekuasaan bukan dari ulama, sedangkan secara batin siyasah berasal dari ulama pewaris nabi
bukan dari pemegang kekuasaan. Siyasah syar’iyah ialah pengurusan hal-hal yang bersifat umum bagi
negara islam dengan cara yang menjamin perwujudan kemaslahatan dan penolakan kemudaratan dengan
tidak melampaui batas-batas syariah dan pokok-pokok syariah, meskipun tidak sesuai dengan pendapat
ulama-ulama mujahid. Siyasah adalah segala perbuatan yang membawa manusia lebih dekat kepada
kemaslahatan dan lebih jauh dari kemafsadata, sekalipun rasulullah tidak menerapkannya dan bahkan
Allah SWT tidak menentukannya. Siyasah syar’iyah ialah pengurusan hal-hal yang bersifat umum bagi
negara islam dengan cara yang menjamin perwujudan kemaslahatan dan penolakan kemudaratan dengan
tidak melampaui batas-batas syariah dan pokok-pokok syariah yang kully, meskipun tidak sesuai dengan
pendapat ulama-ulama musjahid.

2.
B. Pendekatan Studi Pemikiran Islam

Suatu pendekatan yang digunakan ketika mengkaji politik Islam adalah islam. Pendekatan fiqih baru
digunakan setalah pendekatan teologi yang membahas tema politik. Para mutakallim yang pertama
mengangkat isu politik. Misalnya yang terefleksikan dalam bahasa imamah.1 Dalam wilayah teologi
pendekatan normatif dapat digunakan misalnya melihat respon ketika masa setelah Nabi. Belum terdapat
madzab yang betul-betul bisa menyikapi persoalaan tersebut. 1) Golongan Syiah mengatakan bahwasanya
imamah atau pemimpin yang wajib menggantikan posisi kepemimpinan hanya dari keturunan Nabi, 2)
Golongan Muawiyah juga mempunyai pandangan lain yakni pemerintah atau pemimpin adalah pilihan
manusia dan campur tangan Tuhan, 3) Golongan Khawarij menganggap bahwasanya yang patut untuk
menjadi pemimpin harus dikembalikan pada dalil al-Qur‟an. Selanjutnya pendekatan normatif merupakan
normatif-fiqhiy. Sesuai dengan pembahasan awal, ajaran fiqh tentang suatu politik baru dapat dituliskan
kira-kira pada 4-5 abad yang kemudian setelah perdebatan tentang imamah. Al-Mawardi, sebagai peletak
pokok dasar ajaran fiqh politik Islam, sehingga bertujuan untuk berusaha menguraikan tentang bagaimana
masyarakat dan bidang politik yang dapat berdiri sendiri. Dalam fiqh menjelaskan tentang bagaimana
mekanisme suatu kepemimpinan negara atau khalifah, yang kemudian menjadi tema sentralnya. Fiqh
Siyasah Dustury adalah siyasah yang berhubungan dengan peraturan dasar tentang bentuk pemerintahan,
dan batasan kekuasaan, cara pemilihan kepala negara, ketetapan hak-hak yang wajib bagi individu dan
masyarakat, serta hubungan penguasa dan rakyat. Fiqh Mally (Departemen Keuangan) adalah siyasah
yang mengatur hak-hak orang-orang miskin, mengatur sumber mata air, dan perbankan. Fiqh Dawliy
(Departemen Luar Negeri) yaitu siyasah yang mengatur tentang peperangan dan aspek-aspek yang
berhubungan dengannya, seperti perdamaian. Metode fiqh siyasah dalam pelaksanaan hukumnya tidak
berbeda dengan fiqh-fiqh pada umumnya yakni metode ushul fiqh dan kaidah-kaidah fiqh. Implementasi
dari kaidah kulliyah tidak terikat oleh dimensi ruang dan waktu dan memiliki makna universal. Kaidah ini
dijadikan sebagai landasan alat kontrol terhadap ketetapan produktif berfikir. Metode yang ada ini harus
menyelesaikan problematika yang ada saat ini yang bermoral agama dan menyesuaikan nilai-nilai
ketuhanan. Metode ushul fiqh dan qawa‟id al-fiqhiyyah digunakan pada bidang fiqh siyasah lebih penting
daripada fiqh-fiqh lain, karena fiqh siyasah ini tidak diatur secara rinci dan jelas di dalam Al-Qur‟an
ataupun Hadis

3.

C. Prinsip-Prinsip Dasar Politik Islam


hukum politik Islam (fiqh siyasah) adalah hukum yang terus berkembang dengan cepat dan dinamis,
Perkembangan ini memerlukan pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar apa yang dirumuskan para
ulama dalam bidang siyasah sehingga perkembangan hukum politik Islam tidak lari dari rel dan norma
standar yang telah disepakati. Menurut Islam, mekanisme operasional pemerintahan dan ketatanegaran
mengacu pada prinsip-prinsip syari'ah yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis. Prinsip-prinsip negara
dalam Islam tersebut ada yang berupa prinsip-prinsip dasar yang mengacu pada teks-teks syari'ah yang
jelas dan tegas, dan ada pula prinsip-prinsip tambahan yang merupakan kesimpulan dan termasuk ke
dalam fiqh siyasah atau Hukum ketatanegaraan dalam Islam. Prinsip-prinsip hukum politik Islam yang
telah diuraikan oleh para pakar politik Islam dalam berbagai referensi sangat variatif, dalam kajian ini
prinsip-prinsip siyasah dan penyelenggaraan negara dalam Alquran dapat diformulasikan tujuh prinsip
dasar hukum politik Islam. yaitu:
1). Prinsip Kedaulatan, Prinsip kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi dalam suatu negara.
Kedaulatan yang mutlak dan legal adalah milik Allah. Kedaulatan tersebut dipraktikkan dan diamanahkan
kepada manusia selaku khalifah di muka bumi, Kedaulatan ini terletak di dalam kehendak Allah SWT
seperti yang dapat dipahami dari syari'ah. Syari'ah sebagai sumber dan kedaulatan yang aktual dan
konstitusi ideal, tidak boleh dilanggar. Sedang masyarakat Islam yang diwakili oleh konsensus rakyat
(ijma' al-ummah), memiliki kedaulatan dan hak untuk mengatur diri sendiri.
2). Prinsip Keadilan, Prinsip keadilan adalah kunci utama penyelenggaraan negara. Keadilan dalam
hukum menghendaki setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum. Seperti yang dicontohkan
ketika Rasulullah SAW memulai membangun negara Madinah , Beliau memulainya dengan membangun
komitmen bersama dengan semua elemen masyarakat yang hidup di Madinah dari berbagai suku dan
agama.
3). Prinsip Musyawarah Dan Ijma, Musyawarah atau ijma adalah proses pengambilan keputusan dalam
semua urusan kemasyarakatan yang dilakukan melalui konsensus dan konsultasi dengan semua pihak.
Kepemimpinan negara dan pemerintahan harus ditegakkan berdasarkan persetujuan rakyat melalui
pemilihan secara adil, jujur, dan amanah.
4). Hak Dan Kewajiban Negara Dan Rakyat, Semua warga negara dijamin hak-hak dasar tertentu.
Beberapa hak warga negara yang perlu dilindungi yakni , Jaminan terhadap keamanan pribadi, Hak untuk
mendapatkan pelayanan hukum secara adil tanpa diskriminasi , Kemerdekaan untuk mengeluarkan
pendapat dan berkumpul, Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, Harga diri dan harta benda,
Pelayanan medis dan kesehatan, serta, Keamanan untuk melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi.
5). Amar ma'ruf nahi munkar adalah sebuah mekanisme check and balancing dalam sistem politik Islam.
Seorang pemimpin dalam pandangan mayoritas Islam bukan seorang yang suci. Oleh karenanya, sangat
mungkin untuk dikritisi dan dinasihati.

4.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Fikih siyasah adalah suatu konsep yang berguna untuk mengatur hukum
ketatanegaraan dalam bangsa dan negara yang bertujuan untuk mencapai kemaslahatan
dan mencegah kemudharatan. Ada beberapa manfaat dari mempelajari fiqih siyasah diantara lain
seseorang yang mampu menguasai pikih siasah akan mampu hidup sesuai dengan kehendaksyari’ah,
sekalipun tanpa undang-undang buatan manusia, selain itu juga dapatmemahami politik islam yang
tentunya sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hariSegala hal di dunia ini diciptakan dengan
memiliki hubungan antara satu denganyang lainnya, baik hubungan saling menguntungkan ataupun yang
merugikan. Begitupula dengan ilmu, antara satu ilmu dengan ilmu lainya, seperti halnya ilmu fiqih
Siyasahdengan ilmu yang lain memiliki hubungan yang sangat erat.

DAFTAR PUSTAKA

Dedi, S. (2019). fIQIH Siyasah. Bengkulu: LP2 IAIN Curup. Jafar, W. A. (2018).
FIQH SIYASAH DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. AL-IMARAH
Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam , 20.
Ahmad Saebani, Beni. 2007 Fiqih Siyasah Bandung: Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai