Asalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………i
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………………...
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam senarai ilmu-ilmu keislaman, studi hukum Islam masih menempati posisi
dan rangking utama yang sangat penting, serta menjadi begitu sentral dibandingkan
pelbagai disiplin ilmu lainnya. Hal ini tentu tidak bisa dilepaskan dari asumsi bahwa
“Islam itu sendiri adalah agama hukum. studi hukum Islam itu—selain pemahaman
akan materil hukum dan metode penalarannya (reasoning)—adalah pengetahuan
mengenai sejarah yang melatari kemunculan penetapan suatu hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian dan apa sumber filsafat
hukum islam?
2. Apa pengertian dari syariah dan figh?
3. Sebutkan ciri-ciri syariah dan fiqh?
4. Apa definisi dari tasyri dan apa ciri-cirinya ?
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat hukum merupakan obyek materi filsafat. Filsafat hukum senantiasa ada
kaitannya dengan filsafat moral dan sistem nilai. Filsafat hukum dalam
perkembangannya senantiasa berhubungan dengan masalah kekuasaan negara dan
kaitan dengan ilmu hukum, tidak lepas dari persoalan hubungan teori hukum dan
dogmatika hukum. Secara filsafat, maka hukum merupakan sesuatu yang berkenaan
dengan manusia. Manusia dalam hubungannya dengan manusia lainnya dalam suatu
pergaulan hidup. Tanpa pergaulan hidup tidak akan ada hukum (ibi societies ibi ius,
zoon politicon). Hukum berfungsi mengatur hubungan pergaulan antarmanusia.
Masalah-masalah hukum seperti: Hubungan hukum dengan kekuasaan, Hubungan
hukum dengan nilai-nilai sosial budaya, apa sebabnya Negara berhak menghukum
orang, apa sebabnya orang menaati hokum, Masalah peranan hukum sebagai sarana
pembangunan.1
Filsafat hukum Islam adalah pengetahuan tentang hakikat, rahasia, dan tujuan
Islam baik yang menyangkut materinya maupun proses penetapannya, atau filsafat
yang digunakan untuk memancarkan, menguatkan, dan memelihara hukum Islam,
sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan Allah SWT menetapkannya di muka bumi
yaitu untuk kesejahteraan umat mansia seluruhnya.
Para ahli mempunyai definisi yang sangat beragam mengenai apa itu filsafat
hukum islam karena tradisi dan keilmuan islam menganggap sebaigai cabang ilmu
1
Harun Nasution, 1986 Pembaharuan Hukum Islam, Pemikiran dan Gerakan,Jakarta, Bulan Bintang, Cetakan
Keempat, hlm 30
baru. Menurut beberapa ahli filsafat merupakan suatu pemikiran yang diterapkan
pada aturan dalam islam yang digunakan untuk menganalisis hukum islam secara
metodis dan sistematis sehingga mendapat keterangan yang mendasar.2
Hukum Islam diyakini oleh umat Islam sebagai hukum yang bersumber pada
wahyu Allah swt. Keyakinan ini didasarkan pada kenyataan bahwa sumber hukum
dalam Islam adalah Alquran dan sunnah, Allah dan Rasul- Nya lazim disebut al-
Syari. Adapun sumber filsafat hukum islam yang dikembangkan dengan pemikiran-
pemikiran diambil dari al-quran dan hadis oleh para ulama-ulama yang meneliti
tantang hukum Islam.3
2
Fathurrohman Djamil, DR.H.,M.A., 1997 Filsafat hukum Islam, Jakarta: Logos wacana Ilmu, hlm 5
3
Akhmal Bashori, Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Kencana, 2020), hlm 216
syariah dalam ekonomi patut dipahami oleh setiap muslim. Pasalnya, hal ini dapat
menuntun seorang umat Islam untuk melakukan kegiatan ekonomi berdasarkan
kepada ketentuan agama. Nilai-nilai dasar dari ekonomi syariah perlu kamu tanamkan
dalam jiwa.
2. PENGERTIAN FIQH
Fikih adalah di alam bahasa Arab, perkataan fiqh yang ditulis fiqih atau kadang-
kadang fekih setelah diindonesiakan, artinya paham atau pengertian. Kalau
dihubungakan dengan ilmu ,,dalam hubungan ini dapat juga dirumuskan (dengan kata
lain), ilmu fiqih adalah ilmu yang bertugas mnentukan dan menguraikan norma-
norma hukum dasar yang terdapat di dalam al-quran dan ketentuan-ketentuan umum
yang terdapat dalam Sunnah Nabi yang direkam dalm kitab-kitab hadis.
Dengan kata lain ilmu fikiih adalah ilmu yang berusaha memahami hukum-
hukum yang terdapat di dalam al-quran dan sunah Nabi untuk diterapkan pada
perbuatan manusia yang telah dewasa yang sehat akalnya yang berkewajiban
melaksanakan hukum Islam. Hasil pemahaman tentang hukum Islam itu disusun
secara sistematis dalam kitabkitab fiqih dan disbut hukum fiqih.5
4
Abdurrauf. al-quran dan ilmu hukum Jakarat; Bulan Bintang, 1970. hlm 56-60
5
Abu Zahra, al-Imam. Ushul al-Fiqhi. al-Qahirah: Dar al Fikr al- Arabi: 2006. hlm 8-12
Muhammad Ali Al-Sayis mengatakan bahwa karakteristik syari’ah yang paling
menonjol ada tiga hal, yaitu:
a) Tidak menyusahkan dan selalu menghindari kesusahan dalam
pelaksanaannya,
b) Menjaga kemaslahatan manusia dan,
c) Selalu melaksanakan keadilan dalam penerapannya.
Karakter-karakter di atas sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
surat al-‘Araf ayat 157, yaitu tidak susah, sedikit beban, berangsur-angsur, ada
kelonggaran dan sesuai dengan kemaslahatan umum.
Secara Umum Karakteristik syari’ah adalah sempurna (ta’amul), harmonis
(wasathiyah), dan dinamis (harakah).6
Dalam beberapa kajian, paling tidak terdapat empat karakteristik yang menjadi
pemikiran syari’ah di Indonesia, yakni:
a) Fiqh
Fiqh adalah pemahaman terhadap syari’at menyangkut amal perbuatan
manusia. Istilah Fiqh, menurut bahasa berarti pintar, cerdas, tahu, dan paham
menurut asal mulanya paham terhadap tujuan seorang pembicara dari
pembicaraannya; paham sampai mendalam. Di Indonesia, fiqh dapat berarti
hasil ijtihad para ulama yang kemudian disetujui dan jawaban bagi
permasalahan hukum secara umum yang berkembang ketika diktum-diktum
fiqh tersebut ditulis.
b) Fatwa
Fatwa adalah hasil ijtihad seorang mufti sehubungan dengan peristiwa hukum
yang diajukan kepadanya. Fatwa bersifat dinamis, karena merupakan respon
terhadap perkembangan baru yang dihadapi masyarakat. karena itu, setiap
muncul persoalan yang sifatnya asing dan dia merupakan aktivitas baru yang
belum jelas kedudukan hukumnya, diperlukan fatwa. Fatwa biasanya
cenderung bersifat dinamis karena dia merupakan respon terhadap
6
Hamka Haq , Syari’at Islam: Wacana dan Penerapannya, Yayasan Ahkam, Makassar 2003 hlm 11
perkembangan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, namun
kadang fatwa juga tidak selalu dinamis, hal tersebut tergantung pada visi
hukum dan visi sosial ulama pemberi fatwa.
c) Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah putusan hakim atau Pengadilan Agama yang merupakan
salah satu dari karakteristik produk syari’ah. Putusan hakim, diambil atau
ditetapkan berdasarkan pemeriksaan perkara di depan sidang pengadilan, atau
ketetapan hukum syar’i yang disampaikan melalui seorang qadhi atau seorang
hakim yang diangkat untuk itu. Berbeda dengan fatwa, putusan-putusan
pengadilan bersifat mengikat kepada pihak-pihak yang berperkara.
d) Perundang-Undangan
Undang-undang atau peraturan perundang-undangan adalah suatu peraturan
yang dibuat warga negara dimana undang-undang itu diberlakukan.
Pelanggaran terhadap sebuah undang-undang akan mendatangkan sanksi.7
2. CIRI-CIRI FIQH
Ada beberapa karakteristik fiqh secara umum yaitu :
a. Sumbernya adalah Wahyu. Al-Qur'an dan sunah nabi adalah sumber
utama fikih.
b. Fiqh mencakup semua aspek kehidupan.
c. Fiqh memiliki hubungan dengan etika.
d. Fiqh bertujuan untuk kesejahteraan individu dan masyarakat secara
keseluruhan.
e. Hukumnya pantas untuk diterapkan setiap saat.
Ada beberapa karakteristik menurut para ahli fiqh yaitu sebagai berikut
a. Fiqh mencakup hasil pikiran fuqaha terhadap syariat dan kebenarannya
bersifat relative.
b. Fiqh beragam, seperti adanya aliran-aliran hukum yang biasa disebut mazhab.
7
Hasbi Ash-Shiddieqqy, Syari’at Islam Menjawab Tantangan Zaman, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 1961 hlm 23-
26
c. Fiqh mengalami perubahan seiring dengan tuntutan ruang dan waktu, situasi
dan kondisi.
d. Fiqh terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia yang biasa
disebut sebagai perbuatan hukum.8
8
Abu Zahra, al-Imam. Ushul al-Fiqhi. al-Qahirah: Dar al Fikr al- Arabi: 2006.hlm 15-20
akan berijtihad sendiri kemudian mengembalikan keputusannya kepada Rasul
untuk ditetapkan atau dibatalkan.
f. Belum terlihat ada masalah-masalah yang bersifat iftiradhiyah (hipotesis),
semua masalah lahir dari realitas hidup yang perlu dijelaskan hukumnya.9
BAB III
PENUTUP
9
Manna’ Al-Qaththan, Tarikh al-Tasyri’ al-Islamiy, Beyrut: Muassasah al-Risalah, 1990 hlm 12-19
A. Kesimpulan
Para ahli mempunyai definisi yang sangat beragam mengenai apa itu filsafat hukum islam
karena tradisi dan keilmuan islam menganggap sebaigai cabang ilmu baru. Menurut beberapa ahli
filsafat merupakan suatu pemikiran yang diterapkan pada aturan dalam islam yang digunakan
untuk menganalisis hukum islam secara metodis dan sistematis sehingga mendapat keterangan
yang mendasar.
Bagi Umat Islam, syari’ah adalah “tugas umat manusia yang meyeluruh”, meliputi moral,
teologi dan etika pembinaan umat, aspirasi spiritual, ibadah formal, dan ritual yang rinci..
Syari’ah mencakup semua aspek hukum publik dan perorangan, kesehatan, bahkan kesopanan
dan akhlak.
Dengan kata lain ilmu fiqh adalah ilmu yang berusaha memahami hukum-hukum yang
terdapat di dalam al-quran dan sunah Nabi untuk diterapkan pada perbuatan manusia yang telah
dewasa yang sehat akalnya yang berkewajiban melaksanakan hukum Islam. Hasil pemahaman
tentang hukum Islam itu disusun secara sistematis dalam kitabkitab fiqih dan disbut hukum fiqih.
Tasyri merupakan penetapan terhadap materi hukum tersebut, pengetahuan tentang tasyri
berarti pengetahuan tentang cara, proses dan tujuan Allah SAW menetapkan hukum tersebut..
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Fathurrohman Djamil, DR.H.,M.A.,1997 Filsafat hukum Islam, Jakarta: Logos wacana Ilmu.
Harun Nasution,1986 Pembaharuan Hukum Islam, Pemikiran dan Gerakan,Jakarta, Bulan
Bintang, Cetakan Keempat,
Abu Zahra, 2006 al-Imam. Ushul al-Fiqhi. al-Qahirah: Dar al Fikr al- Arabi.
Hamka Haq, 2003,Syari’at Islam: Wacana dan Penerapannya, Yayasan Ahkam, Makassar.
Hasbi Ash-Shiddieqqy, 1961, Syari’at Islam Menjawab Tantangan Zaman, IAIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.