Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sigli, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………i

DAFTAR ISI …………………………...……………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..1


A. Latar belakang ………………..……………………………………..………1
B. Rumusan masalah ……………………………………………….…..……...1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………...2


A. Pengertian dan Sumber Filsafat Hukum Islam ……………………………
B. Pengertian Syariat dan Figh …………………………....………………….
C. Ciri-Ciri Syariah dan Figh ………………………………..……………….
D. Pegertian Tasyri dan Ciri-Cirinya …………………………………………

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………

A. Kesimpulan ……………………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam senarai ilmu-ilmu keislaman, studi hukum Islam masih menempati posisi
dan rangking utama yang sangat penting, serta menjadi begitu sentral dibandingkan
pelbagai disiplin ilmu lainnya. Hal ini tentu tidak bisa dilepaskan dari asumsi bahwa
“Islam itu sendiri adalah agama hukum. studi hukum Islam itu—selain pemahaman
akan materil hukum dan metode penalarannya (reasoning)—adalah pengetahuan
mengenai sejarah yang melatari kemunculan penetapan suatu hukum.

penetapan suatu hukum sekonyong-konyong dapat muncul dengan sendirinya,


tanpa didukung oleh faktor lain yang melatarinya. Padahal jamak dimaklumi, bahwa
suatu hukum tidaklah lahir dari ruang vakum, melainkan ada proses dan dialektika
yang mengitarinya, sehingga ketika ditetapkan, tetap memiliki pengalaman
sejarahnya tersendiri yang mesti diketahui, dipahami dan terus dipelajari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian dan apa sumber filsafat
hukum islam?
2. Apa pengertian dari syariah dan figh?
3. Sebutkan ciri-ciri syariah dan fiqh?
4. Apa definisi dari tasyri dan apa ciri-cirinya ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN SUMBER FILSAFAT HUKUM


ISLAM

1. PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM ISLAM

Filsafat hukum merupakan obyek materi filsafat. Filsafat hukum senantiasa ada
kaitannya dengan filsafat moral dan sistem nilai. Filsafat hukum dalam
perkembangannya senantiasa berhubungan dengan masalah kekuasaan negara dan
kaitan dengan ilmu hukum, tidak lepas dari persoalan hubungan teori hukum dan
dogmatika hukum. Secara filsafat, maka hukum merupakan sesuatu yang berkenaan
dengan manusia. Manusia dalam hubungannya dengan manusia lainnya dalam suatu
pergaulan hidup. Tanpa pergaulan hidup tidak akan ada hukum (ibi societies ibi ius,
zoon politicon). Hukum berfungsi mengatur hubungan pergaulan antarmanusia.
Masalah-masalah hukum seperti: Hubungan hukum dengan kekuasaan, Hubungan
hukum dengan nilai-nilai sosial budaya, apa sebabnya Negara berhak menghukum
orang, apa sebabnya orang menaati hokum, Masalah peranan hukum sebagai sarana
pembangunan.1

Filsafat hukum Islam adalah pengetahuan tentang hakikat, rahasia, dan tujuan
Islam baik yang menyangkut materinya maupun proses penetapannya, atau filsafat
yang digunakan untuk memancarkan, menguatkan, dan memelihara hukum Islam,
sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan Allah SWT menetapkannya di muka bumi
yaitu untuk kesejahteraan umat mansia seluruhnya.

Para ahli mempunyai definisi yang sangat beragam mengenai apa itu filsafat
hukum islam karena tradisi dan keilmuan islam menganggap sebaigai cabang ilmu

1
Harun Nasution, 1986 Pembaharuan Hukum Islam, Pemikiran dan Gerakan,Jakarta, Bulan Bintang, Cetakan
Keempat, hlm 30
baru. Menurut beberapa ahli filsafat merupakan suatu pemikiran yang diterapkan
pada aturan dalam islam yang digunakan untuk menganalisis hukum islam secara
metodis dan sistematis sehingga mendapat keterangan yang mendasar.2

2. SUMBER FILSAFAT HUKUM ISLAM

Hukum Islam diyakini oleh umat Islam sebagai hukum yang bersumber pada
wahyu Allah swt. Keyakinan ini didasarkan pada kenyataan bahwa sumber hukum
dalam Islam adalah Alquran dan sunnah, Allah dan Rasul- Nya lazim disebut al-
Syari. Adapun sumber filsafat hukum islam yang dikembangkan dengan pemikiran-
pemikiran diambil dari al-quran dan hadis oleh para ulama-ulama yang meneliti
tantang hukum Islam.3

B. PENGERTIAN SYARIAH DAN FIQH


1. PENGERTIAN SYARIAH
Dari pengertian secara etimologis ini, muncul pengertian secara terminologis
bahwa syariah adalah jalan, aturan, dan hukum yang diciptakan Allah SWT yang
harus ditegakkan oleh manusia. Alasannya, karena syariah itu common law of Islam.
Artinya, segala titah Allah SWT dalam al-Qur’an dan Nabi SAW dalam al-Sunnah
wajib dijalani. Dapat diartikan syariah sebagai common law of Islam itu tidak hanya
mengatur hukum-hukum ibadah manusia secara vertikal kepada Allah SWT, namun
lebih jauh mengatur juga hubungan manusia dengan sesamanya secara horisontal,
seperti soal perdata, pidana, dan siyasah (politik). Semuanya harus ditegakkan dengan
syariah.
Pengertian syariah berkaitan dengan ketentuan dalam agama Islam. Syariah
merupakan aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan manusia
lainnya, dan dengan alam. Syariah bersumber kepada Al-Quran dan hadis. Arti

2
Fathurrohman Djamil, DR.H.,M.A., 1997 Filsafat hukum Islam, Jakarta: Logos wacana Ilmu, hlm 5

3
Akhmal Bashori, Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Kencana, 2020), hlm 216
syariah dalam ekonomi patut dipahami oleh setiap muslim. Pasalnya, hal ini dapat
menuntun seorang umat Islam untuk melakukan kegiatan ekonomi berdasarkan
kepada ketentuan agama. Nilai-nilai dasar dari ekonomi syariah perlu kamu tanamkan
dalam jiwa.

Ada beberapa pendapat pengertian syariah menurut para ahli yaitu:


1. Menurut Prof. Mahmud Syaltout, syariat adalah peraturan yang diciptakan oleh
Allah supaya manusia berpegang teguh kepadaNya di dalam perhubungan dengan
Tuhan dengan saudaranya sesama Muslim dengan saudaranya sesama manusia,
beserta hubungannya dengan alam seluruhnya dan hubungannya dengan
kehidupan.
2. Menurut ar-Razi dalam bukunya Mukhtar-us Shihab bisa berarti nahaja
(menempuh), awdhaha (menjelaskan) dan bayyan-al masalik (menunjukkan
jalan).
3. Menurut Al-Jurjani Syariah artinya mazhab dan thriqah mustaqim (jalan yang
lurus).
4. Menurut Syeikh Mahmout Syaltout, Syari’ah adalah peraturan-peraturan yang
diciptakan Allah, atau yang diciptakannya pokok-pokoknya supaya manusia
berpegang kepadanya dalam berhubungan dengan Tuhan, saudara sesama muslim,
saudaranya sesama manusia, serta hubungannya dengan alam seluruhnya dan
hubungannya dengan kehidupan.
5. Abu Hanifah, mendefinisikan syari’ah sebagai semua yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW yang bersumber pada wahyu, yakni semua bagian-bagianajaran
Islam, kebanyakan ulama memandangnya sebagai definisi yang luas dari syari’ah.

Imam Syafi’i, mengartikan syari’ah sebagai peraturan-peraturan bagi umat Islam


yang bersumber pada wahyu dan kesimpulan (deductions) yang dapat ditarik dari
wahyu. Imam Syafi’i menggunakan istilah syari’ah dalam pengertian lembaga, lebih
jauh lagi, ia menggunakan istilah syar’i dengan pengertian kewajiban yang harus
dilaksanakan.
Bagi Umat Islam, syari’ah adalah “tugas umat manusia yang meyeluruh”,
meliputi moral, teologi dan etika pembinaan umat, aspirasi spiritual, ibadah formal,
dan ritual yang rinci. Syari’ah mencakup semua aspek hukum publik dan perorangan,
kesehatan, bahkan kesopanan dan akhlak.4

2. PENGERTIAN FIQH

Fikih adalah di alam bahasa Arab, perkataan fiqh yang ditulis fiqih atau kadang-
kadang fekih setelah diindonesiakan, artinya paham atau pengertian. Kalau
dihubungakan dengan ilmu ,,dalam hubungan ini dapat juga dirumuskan (dengan kata
lain), ilmu fiqih adalah ilmu yang bertugas mnentukan dan menguraikan norma-
norma hukum dasar yang terdapat di dalam al-quran dan ketentuan-ketentuan umum
yang terdapat dalam Sunnah Nabi yang direkam dalm kitab-kitab hadis.

Al-Ghazali berpendapat bahwa secara literal, fikih (fiqh) bermakna alµLOP wa


al-fahm (ilmu dan pemahaman). Sedangkan menurut Taqiyyuddin al-Nabhani, secara
literal, fikih bermakna pemahaman (al-fahm) . Sementara itu, secara istilah, para
ulama mendefinisikan fikih sebagai berikut: Fikih adalah pengetahuan tentang hukum
syariat yang bersifat cabang yang digunakan sebagai landasan untuk masalah amal
perbuatan dan bukan digunakan landasan dalam masalah akidah.

Dengan kata lain ilmu fikiih adalah ilmu yang berusaha memahami hukum-
hukum yang terdapat di dalam al-quran dan sunah Nabi untuk diterapkan pada
perbuatan manusia yang telah dewasa yang sehat akalnya yang berkewajiban
melaksanakan hukum Islam. Hasil pemahaman tentang hukum Islam itu disusun
secara sistematis dalam kitabkitab fiqih dan disbut hukum fiqih.5

C. CIRI-CIRI SYARIAH DAN FIQH


1. CIRI-CIRI SYARIAH

4
Abdurrauf. al-quran dan ilmu hukum Jakarat; Bulan Bintang, 1970. hlm 56-60

5
Abu Zahra, al-Imam. Ushul al-Fiqhi. al-Qahirah: Dar al Fikr al- Arabi: 2006. hlm 8-12
Muhammad Ali Al-Sayis mengatakan bahwa karakteristik syari’ah yang paling
menonjol ada tiga hal, yaitu:
a) Tidak menyusahkan dan selalu menghindari kesusahan dalam
pelaksanaannya,
b) Menjaga kemaslahatan manusia dan,
c) Selalu melaksanakan keadilan dalam penerapannya.
Karakter-karakter di atas sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
surat al-‘Araf ayat 157, yaitu tidak susah, sedikit beban, berangsur-angsur, ada
kelonggaran dan sesuai dengan kemaslahatan umum.
Secara Umum Karakteristik syari’ah adalah sempurna (ta’amul), harmonis
(wasathiyah), dan dinamis (harakah).6
Dalam beberapa kajian, paling tidak terdapat empat karakteristik yang menjadi
pemikiran syari’ah di Indonesia, yakni:
a) Fiqh
Fiqh adalah pemahaman terhadap syari’at menyangkut amal perbuatan
manusia. Istilah Fiqh, menurut bahasa berarti pintar, cerdas, tahu, dan paham
menurut asal mulanya paham terhadap tujuan seorang pembicara dari
pembicaraannya; paham sampai mendalam. Di Indonesia, fiqh dapat berarti
hasil ijtihad para ulama yang kemudian disetujui dan jawaban bagi
permasalahan hukum secara umum yang berkembang ketika diktum-diktum
fiqh tersebut ditulis.
b) Fatwa
Fatwa adalah hasil ijtihad seorang mufti sehubungan dengan peristiwa hukum
yang diajukan kepadanya. Fatwa bersifat dinamis, karena merupakan respon
terhadap perkembangan baru yang dihadapi masyarakat. karena itu, setiap
muncul persoalan yang sifatnya asing dan dia merupakan aktivitas baru yang
belum jelas kedudukan hukumnya, diperlukan fatwa. Fatwa biasanya
cenderung bersifat dinamis karena dia merupakan respon terhadap

6
Hamka Haq , Syari’at Islam: Wacana dan Penerapannya, Yayasan Ahkam, Makassar 2003 hlm 11
perkembangan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, namun
kadang fatwa juga tidak selalu dinamis, hal tersebut tergantung pada visi
hukum dan visi sosial ulama pemberi fatwa.
c) Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah putusan hakim atau Pengadilan Agama yang merupakan
salah satu dari karakteristik produk syari’ah. Putusan hakim, diambil atau
ditetapkan berdasarkan pemeriksaan perkara di depan sidang pengadilan, atau
ketetapan hukum syar’i yang disampaikan melalui seorang qadhi atau seorang
hakim yang diangkat untuk itu. Berbeda dengan fatwa, putusan-putusan
pengadilan bersifat mengikat kepada pihak-pihak yang berperkara.
d) Perundang-Undangan
Undang-undang atau peraturan perundang-undangan adalah suatu peraturan
yang dibuat warga negara dimana undang-undang itu diberlakukan.
Pelanggaran terhadap sebuah undang-undang akan mendatangkan sanksi.7

2. CIRI-CIRI FIQH
Ada beberapa karakteristik fiqh secara umum yaitu :
a. Sumbernya adalah Wahyu. Al-Qur'an dan sunah nabi adalah sumber
utama fikih.
b. Fiqh mencakup semua aspek kehidupan.
c. Fiqh memiliki hubungan dengan etika.
d. Fiqh bertujuan untuk kesejahteraan individu dan masyarakat secara
keseluruhan.
e. Hukumnya pantas untuk diterapkan setiap saat.

Ada beberapa karakteristik menurut para ahli fiqh yaitu sebagai berikut
a. Fiqh mencakup hasil pikiran fuqaha terhadap syariat dan kebenarannya
bersifat relative.
b. Fiqh beragam, seperti adanya aliran-aliran hukum yang biasa disebut mazhab.

7
Hasbi Ash-Shiddieqqy, Syari’at Islam Menjawab Tantangan Zaman, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 1961 hlm 23-
26
c. Fiqh mengalami perubahan seiring dengan tuntutan ruang dan waktu, situasi
dan kondisi.
d. Fiqh terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia yang biasa
disebut sebagai perbuatan hukum.8

D. PENGERTIAN TASRI DAN CIRI-CIRINYA


1. PENGERTIAN TASYRI
Secara termionologi, tasyri' berarti : pembentukan dan penetapan perundang-
undangan yang mengatur hukum perbuatan orang- orang mukallaf dan hal-hal yang
terjadi tentang berbagai keputusan serta peristiwa yang terjadi dikalangan mereka.
Adapun Ilmu Tarikh itu ialah suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui
keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau dikalangan umat; dan
keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang masih ada ( sedang
terjadi) di kalangannya.
Tasyri merupakan penetapan terhadap materi hukum tersebut, pengetahuan
tentang tasyri berarti pengetahuan tentang cara, proses dan tujuan Allah SAW
menetapkan hukum tersebut.
2. CIRI-CIRI TASYRI
a. Sumber perundang-undangan zaman itu hanya berasal dari wahyu, baik yang
terbaca (al-Quran) maupun yang tidak terbaca (hadis).
b. Referensi utama untuk mengetahui hukum-hukum syara’ saat itu hanya
Rasulullah
c. Rasulullah Saw sendiri, sebabAllah telah memilihnya untuk menyampaikan
risalah.
d. Syariat Islam telah sempurna hukumnya, telah dikukuhkan kaidah dan
dasarnya Kitabullah dan Sunnah Rasul memuat beberapa kaidah dan dasar
yang kokoh dan membuka pintu ijtihad.
e. Pada zaman Rasul, jika ada yang bertanya tentang hukum sesuatu maka Rasul
menjawabnya, dan ketika Rasul sedang tidak ada di tempat maka para sahabat

8
Abu Zahra, al-Imam. Ushul al-Fiqhi. al-Qahirah: Dar al Fikr al- Arabi: 2006.hlm 15-20
akan berijtihad sendiri kemudian mengembalikan keputusannya kepada Rasul
untuk ditetapkan atau dibatalkan.
f. Belum terlihat ada masalah-masalah yang bersifat iftiradhiyah (hipotesis),
semua masalah lahir dari realitas hidup yang perlu dijelaskan hukumnya.9

BAB III

PENUTUP

9
Manna’ Al-Qaththan, Tarikh al-Tasyri’ al-Islamiy, Beyrut: Muassasah al-Risalah, 1990 hlm 12-19
A. Kesimpulan
Para ahli mempunyai definisi yang sangat beragam mengenai apa itu filsafat hukum islam
karena tradisi dan keilmuan islam menganggap sebaigai cabang ilmu baru. Menurut beberapa ahli
filsafat merupakan suatu pemikiran yang diterapkan pada aturan dalam islam yang digunakan
untuk menganalisis hukum islam secara metodis dan sistematis sehingga mendapat keterangan
yang mendasar.
Bagi Umat Islam, syari’ah adalah “tugas umat manusia yang meyeluruh”, meliputi moral,
teologi dan etika pembinaan umat, aspirasi spiritual, ibadah formal, dan ritual yang rinci..
Syari’ah mencakup semua aspek hukum publik dan perorangan, kesehatan, bahkan kesopanan
dan akhlak.
Dengan kata lain ilmu fiqh adalah ilmu yang berusaha memahami hukum-hukum yang
terdapat di dalam al-quran dan sunah Nabi untuk diterapkan pada perbuatan manusia yang telah
dewasa yang sehat akalnya yang berkewajiban melaksanakan hukum Islam. Hasil pemahaman
tentang hukum Islam itu disusun secara sistematis dalam kitabkitab fiqih dan disbut hukum fiqih.
Tasyri merupakan penetapan terhadap materi hukum tersebut, pengetahuan tentang tasyri
berarti pengetahuan tentang cara, proses dan tujuan Allah SAW menetapkan hukum tersebut..

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman Djamil, DR.H.,M.A.,1997 Filsafat hukum Islam, Jakarta: Logos wacana Ilmu.
Harun Nasution,1986 Pembaharuan Hukum Islam, Pemikiran dan Gerakan,Jakarta, Bulan
Bintang, Cetakan Keempat,

Akhmal Bashori, 2020 Filsafat Hukum Islam Jakarta: Kencana,

Abdurrauf. 1970 al-quraan dan ilmu hukum Jakarat; Bulan Bintang,.

Abu Zahra, 2006 al-Imam. Ushul al-Fiqhi. al-Qahirah: Dar al Fikr al- Arabi.

Hamka Haq, 2003,Syari’at Islam: Wacana dan Penerapannya, Yayasan Ahkam, Makassar.

Hasbi Ash-Shiddieqqy, 1961, Syari’at Islam Menjawab Tantangan Zaman, IAIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.

Manna’ Al-Qaththan, 1990 Tarikh al-Tasyri’ al-Islamiy, Beyrut: Muassasah al-Risalah,

Anda mungkin juga menyukai