Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SADD ADZ-DZARI’AH TERHADAP PENCATATAN TANAH

WAKAF

(Studi Kasus di Gampong Krueng Seumideun Kecamatan Peukan Baro


Kabupaten Pidie )

Framework Skripsi

JUMAILA SARI
NPM: 17112485

PROGRAM STUDI
HUKUM EKONOMI SYARI’AH (MU’AMALAH)
SEKOLAH TINGGI ILMU SYARI’AH AL-HILAL SIGLI

Telah Disetujui untuk


Diseminarkan Oleh :

Mengetahui,
Ketua Prodi HES Konsultan

(Mariana, M.Si) (Amsanul Amri, MA)


FRAME WORK SKRIPSI MAHASISWA
PRODI HUKUM EKONOMI SYARI’AH (MU’AMALAH)
STI SYARI’AH AL-HILAL SIGLI

Nama : Jumaila Sari NPM: 17112485 No.HP:081247862931


Judul:

ANALISIS SADD ADZ-DZARI’AH TERHADAP PENCATATAN

TANAH WAKAF

(Studi Kasus di Gampong Krueng Seumideun Kecamatan Peukan Baro


Peukan Pidie)

A. Latar Belakang Masalah


1 Problema Umum Tanah sangat penting bagi kehidupan manusia
karena fungsi dan perannya mencakup berbagai
aspek sosial, ekonomi, politik maupun budaya,
jumlah penduduk yang selalu bertambah.
Sedangkan lahan tanah yang sangat terbatas
ditambah dengan perkembangan pembangunan
sehingga mengakibatkan fungsi tanah sangat
dominan karena lahan tanah tidak sebanding
dengan kebutuhan yang diperlukan.

Oleh karna itu permasalahan pertanahan


merupakan tanggung jawab rasional untuk
mewujudkan cara pemanfaatan penguasaan dan
kepemilikan tanah bagi kemakmuran rakyat.

Tanah erat sekali hubungannya dengan


kehidupan manusia, setiap orang pasti
memerlukan tanah tidak hanya dalam kehidupan
nya bahkan dalam beribadah pun manusia
memerlukan tanah. Dalam kehidupan manusia
salah satu dari persoalan yang banyak dijumpai
pada masyarakat adalah persoalan mengenai
sengketa tanah.
Mengingat akan pentingnya persoalan mengenai
pertanahan yang berdasarkan hukum agama,
sudah di atur dalam ketentuan pasal 49 undang-
undang No 5 tahun 1960 tentang pokok Agraria,
yaitu sebagai berikut:

1. Hak milik tanah badan-badan


keagamaan dan sosial sepanjang
dipergunakan untuk usaha dalan bidang
keagamaan dan sosial, diakui dan
dilindungi. Badan-badan tersebut
dijamin pula akan memperoleh tanah
yang cukup untuk bangunan dan
usahanya dalam bidang keagamaan dan
sosial.
2. Untuk keperluan peribadatan dan
keperluan suci lainnya sebagai
dimaksud dalam pasal 14 dapat
diberikan tanah yang dikuasai langsung
oleh negara dengan hak pakai.
3. Perwakafan tanah milik dilindungin dan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

2 Problema Khusus Pencatatan tanah wakaf seharusnya dicatat


(Masalah yang secara jelas dan rinci, sehingga tidak
Terjadi di lapngan) menimbulkan sengketa tanah wakaf dalam
masyarakat. Dan tidak ada pihak-pihak lain yang
mengklaim kembali kepemilikan tanah wakaf
tersebut, karena tanah tersebut sudah di
wakafkan, baik untuk Menasah, Masjid ataupun
Gampong.
3 Seharusnya & Harapannya penulis seharusnya setiap
Alasan Peneliti penyerahan wakaf langsung ditulis oleh
penerima wakaf, sehingga dapat menutup
kemungkinan perselisihan dikemudian hari.
4 Dampak Yang Akibat dari masalah ini dapat merugikan
dirasakan penerima wakaf, karena tanah yang sudah
diwakaf di klaim kembali oleh pihak kerabat
dekat.
5 Penelusuran Penelusuran- Penelusuran yang di lakukan oleh
Penelitian penulis, belum menemukan secara khusus yang
Terdahulu membahas tentang analisis sadd adz-dzari’ah
terhadap pencatatan tanah wakaf.

B. Rumusan Masalah
Pertanyaan 1. Bagaimana praktik penyerahan tanah wakaf
Penelitian di Gampong Krueng Seumideun ?
2. Bagaimana kajian sadd adz-dzariah terhadap
pencatatan tanah wakaf di Gampong Krueng
Seumideun ?

C. Penjelasan Istilah
Defenisi Istilah  Sadd Adz-Dzari’ah adalah suatu metode
penggalian hukum islam dengan mencegah,
melarang, menutup jalan atau wasilah suatu
pekerjaan yang awalnya dibolehkan karena
dapat menimbulkan sesuatu yang
menyebabkan kerusakan atau sesuatu yang
dilarang.
 Pencatatan adalah suatu tindakan
administrasi yang dilakukah kantor
pertanahan, untuk mencegah terjadi
perubahan data perdaftaran tanah dalam
buku tanah atau terjadinya peralihan hak
atas tanah yang dijadikan objek gugatan di
Pengadilan, atas permohonan pihak yang
berkepentingan.
 Tanah Wakaf adalah tanah hak milik yang
sudah diwakafkan, perwakafan tanah hak
milik mrupakan suatu perbuatan hukum
yang suci, mulia dan terpuji yang dilakukan
oleh seseorang atau badan hukum, dengan
memisahkan sebagian dari harta
kekayaannya yang berupa tanah milik dan
melembagakannya untuk selama-lamanya
menjadi wakaf sosial.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1. Apa saja 1. Untuk mengetahui praktik penyerahan tanah
Tujuannya wakaf.
2. Untuk mengetahui kajian sadd adz-dzari’ah
terhadap pencatatan tanah wakaf.
2. Apa saja 1. Menambah pengetahuan tentang bagaimana
Manfaatnya pencatatan tanah wakaf menurut hukum
islam.
2. Manfaat nya untuk masyarakat dan
akademik.
3. Sebagai saran dan rekomendasi bagi
masyarakat agar setiap penyerahan wakaf
ditulis agar tidak terjadi perselisihan..

E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian Di Gampong Krueng Seumideun Kecamatan
dan alamatnya Peukan Baro Kabupaten Pidie

2. Data yang Buku-buku Fiqih Kontemporer, Fiqh Muamalah,


diperlukan Hukum Islam atau data-data tertulis yang
berkaitan dengan wakaf.
3 Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Pedoman
Data primer dan  Observasi Buku
data sekunder  Telaah dokumentasi tununan
 Wawancara menulis
skripsi
STIS Al-
Hilal,
2019

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Shomad, Abd, Hukum Islam: penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum


Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012

As Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid XIV, Terjemahan Mudzakir AS, Al Ma’arif ,


Bandung 1988

A. Faisal Haq dan A. Syaiful Anam, hukum Wakaf dan Perwakafan di


Indonesia, Garuda Buana Indah, Pasuruan, 1993

Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Kedudukan Tanah


Wakaf di Negara Kita, Cet. III, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1990

Anda mungkin juga menyukai