b
Departemen Hukum Lingkungan Tata Ruang dan Agraria, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung
c
Departemen Hukum Lingkungan Tata Ruang dan Agraria, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung
ABSTRACT
Transfer of rights over land usually performed through authentic deed made before a notary. It
might also occurred from land consolidation. The legal consequences that might arise from the
transfer of right through land consolidation is in the change of status of the right over land for the
consolidation participant into a state-owned land. This research has the purpose to obtain better
understanding on the transfer of rights over land in the process of land consolidation in relation
227 ACTA DIURNAL
Volume 2, Nomor 2, Juni 2019
to the role of notary pursuant to the regulation regarding the land and to obtain depiction on
the process of land consolidation to optimize the function of land. This research use descriptive-
analytical specification and data-collection method is made through juridical-qualitative method
by summing-up the acquired data made in writing or in statement. Transfer of right over land in
consolidation process does not use any notarial service, yet it is performed directly by the Head
of the National Land Agency. It is made that way since the transfer of right in consolidation is
not made for eternity, the object of the land consolidation shall be returned to its owner after it
has been restructured in the process of land-consolidation. The process of land consolidation to
optimize the function of land is performed through the procreation of neatly planned housing or
city environmental area, equipped with the supporting facilities and infrastructure. That way, this
land consolidation shall be in accordance with the sustainable principle development.
Keywords: land consolidation; optimization of land function; transfer of right over land.
1
Muchtar Wahid, Memaknai Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah. Cet. Kesatu, Republika, Jakarta:, 2008, hlm.
2
Idem., hlm. 2
3
Idem., hlm. 3
4
Rosmidah, “Kepemilikan Hak Atas Tanah Di Indonesia”, Inovatif, Volume 6, No. 2, 13 Maret 2015, hlm. 1
5
Wibowo Tunardy, “Hak-Hak Atas Tanah”, http://www.jurnalhukum.com/ hak-hak-atas-tanah/, 5 Oktober 2018, 16:07 WIB
Fajrina Aprilianti D., Yani Pujiwati, Betty Rubiati 228
Peran Notaris dalam Pelepasan Hak Atas Tanah pada Proses Konsolidasi Tanah
yuridis merupakan hak dalam penguasaannya Pelepasan hak adalah kegiatan pemutusan
yang diatur oleh hukum dan ada kewenangan hubungan hukum dari pihak yang berhak
menguasai secara fisik. kepada negara melalui Lembaga Pertanahan.8
Pengadaan tanah mempunyai dua jenis. Jadi pelepasan tanah ini hanya dapat dilakukan
Pertama pengadaan tanah untuk kepentingan atas dasar persetujuan dan kesepakatan dari
pemerintah yang terdiri dari kepentingan pihak pemegang hak baik mengenai teknik
umum, sedangkan yang kedua pengadaan pelaksanaannya maupun mengenai besar dan
tanah untuk kepentingan swasta yang meliputi bentuk ganti rugi yang akan diberikan terhadap
kepentingan komersial dan bukan komersial. tanahnya. Pelepasan hak merupakan bentuk
Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-undang kegiatan pengadaan tanah yang menerapkan
Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah prinsip penghormatan terhadap hak atas tanah.
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Pelepasan hak atas tanah, atau pelepasan
yang dimaksud dengan Pengadaan Tanah hubungan hukum antara seseorang dengan
adalah kegiatan menyediakan tanah dengan tanah yang dimilikinya dengan cara pemberian
cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil ganti rugi yang besarnya di dasarkan pada
kepada pihak yang berhak. musyawarah antara kedua pihak, dapat
Adanya Hukum Pertanahan Nasional dilakukan dengan akta yang menyatakan bahwa
diharapkan terciptanya kepastian hukum hak yang bersangkutan telah dilepaskan oleh
di Indonesia. Untuk tujuan tersebut oleh pemegang haknya, secara notariil atau bawah
pemerintah ditindaklanjuti dengan penyediaan tangan, yaitu dengan:9
perangkat hukum tertulis berupa peraturan- 1. Akta notaris yang menyatakan bahwa
peraturan lain dibidang hukum pertanahan pemegang yang bersangkutan melepaskan
nasional yang mendukung kepastian hukum hak atas tanah (dalam hal ini hak milik),
serta selanjutnya lewat perangkat peraturan atau
yang ada dilaksanakan penegakan hukum 2. Surat keterangan dari pemegang hak
berupa penyelenggaraan pendaftaran tanah bahwa pemegang hak yang bersangkutan
yang efektif.6 melepaskan hak atas tanah (dalam hal
Pelepasan hak atas tanah meliputi banyak ini hak milik) yang dibuat di depan dan
aspek. Seperti, pelepasan hak atas tanah dalam disaksikan oleh camat letak tanah yang
rangka pembaharuan hak atau perubahan bersangkutan, atau
hak, pelepasan hak atas tanah dalam rangka 3. Surat keterangan dari pemegang hak
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk bahwa pemegang hak yang bersangkutan
kepentingan umum, pelepasan hak atas tanah melepaskan hak atas tanah (dalam hal
untuk kepentingan swasta, maupun pelepasan ini hak milik) yang dibuat di depan dan
hak atas tanah bagi perusahaan dalam rangka disaksikan oleh kepala kantor pertanahan
penanaman modal.7 setempat.
6
Ulfia Hasanah, “Status Kepemilikan Tanah Hasil Konversi Hak Barat Berdasarkan Uu No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria Dihubungkan Dengan Pp No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah”, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3, No. 1, hlm. 3
7
Ivor Ignasio Pasaribu, “Keabsahan Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHT)” https://www. hukumonline.com/klinik/
detail/lt4fae976f5aed2/surat-pernyataan-pelepasan-hak-atas-tanah, 14 Oktober 2018, 15:20 WIB
8
Pasal 1 angka 9 Undang- undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
9
Alfi Renata, “Pelepasan Hak Milik atas Tanah”, https://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl5382/ pelepasan-hak-milik-atas-tanah,
14 Oktober 2018, 15:30 WIB
229 ACTA DIURNAL
Volume 2, Nomor 2, Juni 2019
Pelepasan hak dilaksanakan dengan yang timbul yaitu pada status hak atas tanah
akta autentik yang dibuat dihadapan notaris. perserta tersebut, yang mana berubah menjadi
Notaris merupakan pejabat umum yang dalam tanah negara. Sehingga bukti hak yang dimiliki
mengembankan tugas dan kewenangannya oleh peserta saat itu hanya berupa bukti
telah diatur dalam Undang-Undang Republik pembayaran pajaknya saja. Sedangkan bukti
Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang hak berupa sertifikat telah dihapus di buku
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 tanah,12 yang selanjutnya tanah-tanah tersebut
Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Pelepasan dikonsolidasi sesuai dengan desain konsolidasi
hak juga dapat terjadi pada pelaksanaan yang sudah dibuat pemerintah. Baru setelah
konsolidasi tanah. Konsolidasi Tanah (Land selesai penataan tanah-tanah didaftar ulang
Consolidation) adalah kebijaksanaan sesuai hasil konsolidasi dan dibuat sertifikat
pertanahan mengenai penataan kembali yang baru.
penguasaan dan penggunaan tanah serta Seperti halnya pada pemerintah Kota
usaha pengadaan tanah untuk kepentingan Salatiga melaksanakan Program Reforma
pembangunan, untuk meningkatkan kualitas Agraria melalui Konsolidasi Tanah dengan
lingkungan dan pemeliharaan sumberdaya Konsep Agrowisata di Kelurahan Kauman
alam dengan melibatkan partisipasi aktif Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa
masyarakat10 Tujuan Konsolidasi Tanah Tengah. Karena wilayah tersebut mempunyai
adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah potensi yang luar biasa dalam agrowisata.
secara optimal melalui peningkatan efisien Kauman Kidul mempunyai areal persawahan
dan produktifitas penggunaah tanah.11 Maka yang asri, saluran irigasi bahkan bendungan
dengan dilakukannya konsolidasi tanah akan sejak jaman Belanda dahulu. Dengan
menimbulkan kemanfaatan yang maksimal bagi melakukan konsolidasi tanah yang dipadukan
masyarakat, guna teraturnya bentuk atau luas dengan agrowisata, akan memberikan nilai
di lingkungan yang tertata tersebut. tambah pada pemegang hak tanah. Konsep
Konsolidasi tanah ini jika dilihat dari aspek Agrowisata ini dilakukan berdasarkan lokasi
hukum, yaitu terjadinya perubahan letak dan hasil pemodelan dan Potensi Obyek Konsolidasi
luas tanah milik peserta seperti pergeseran Tanah (POKT) yang merupakan Lahan Pertanian
letak tanah, sehingga berpengaruh terhadap Pangan Berkelanjutan (LP2B) Jenis Konsolidasi
status hak atas peserta dan bukti haknya Tanah Pertanian dengan luas 152.948 m2 (tahap
setelah pelaksanaan proyek konsolidasi tanah. I) dan 148.769 m2 (tahap II) dengan jumlah
Guna kepastian hukum terkait sertifikat, 265 bidang, yang dibagi menjadi 115 bidang
pada tahapan proses konsolidasi setelah (tahap I) dan 150 bidang (tahap II). Pihak ATR/
mendapat persetujuan dari peserta untuk BPN telah selesai mensertipikatkan tanah di
mengikuti konsolidasi, dilanjutkan dengan Kelurahan Kauman Kidul untuk tahap I dan
pelepasan hak atas tanah. Konsekuensi hukum ditargetkan tahap II.13
10
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah.
11
Ibid.
12
Hasil Wawancara dengan Kasi Pemberdayaan Masyarakat Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kota Salatiga, Nur Rahmi Suryandari,
Aptnh Tanggal 14 Agustus 2018 sekitar pukul 10:00 WIB
13
Hasil Wawancara dengan Kasi Pemberdayaan Masyarakat Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kota Salatiga, Nur Rahmi Suryandari,
Aptnh Tanggal 14 Agustus 2018 sekitar pukul 10:00 WIB
Fajrina Aprilianti D., Yani Pujiwati, Betty Rubiati 230
Peran Notaris dalam Pelepasan Hak Atas Tanah pada Proses Konsolidasi Tanah
diandalkan. Segala sesuatu yang ditulis serta oleh peraturan perundang-undangan dan/atau
ditetapkannya (konstatir) adalah benar, notaris yang dikehendaki oleh yang berkepentingan
merupakan pembuat dokumen yang kuat dalam untuk dinyatakan dalam Akta autentik,
suatu proses hukum. menjamin kepastian tanggal pembuatan Akta,
Salah satu kewenangan yang diberikan memberikan grosse, salinan dan kutipan Akta,
kepada notaris sebagai pejabat umum adalah semuanya itu sepanjang pembuatan akta itu
membuat akta otentik disamping kewenangan tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada
lainnya yang ditentukan oleh undang-undang, pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan
Akta otentik menurut Pasal 1868 KUH Perdata oleh undang-undang.
merupakan akta yang dibuat oleh pejabat yang Jabatan Notaris di Indonesia diatur
berwenang yang bentuknya ditentukan oleh didalam UUJN sebagai salah satu produk
undang-undang. Sehingga apabila suatu akta hukum nasional. UUJN ini merupakan
dibuat bukan oleh atau dihadapan pejabat implementasi dari Pasal 1868 KUHPerdata
umum atau pejabat yang berwenang lainnya yang menyebutkan bahwa, suatu akta otentik
menurut undang-undang, maka akta tersebut adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk
bukan akta otentik. yang ditentukan undang-undang oleh atau
Menurut Irawan Soerodjo, jika bertitik dihadapan pejabat umum yang berwenang
tolak dari pengertian Notaris sebagai pejabat untuk itu di tempat akta itu dibuat. Pasal 1868
umum yang berwenang membuat akta autentik, KUHPerdata ini telah menunjuk suatu pejabat
maka akta-akta tanah yang juga merupakan umum untuk membentuk suatu akta otentik,
akta autentik jika ditinjau dari pengertian dan yang dimaksud dalam pejabat umum yang
akta autentik Pasal 1816 KUHPerdata. Maka berwenang ini salah satunya yaitu Notaris.
kewenangan pembuatan akta-akta tersebut Sebagaimana diketahui bahwa Pasal 1
sebenarnya dapat dilaksanakan dihadapan angka 1 UUJN mengatakan bahwa, Notaris
Notaris, dalam hal ini Notaris juga dapat adalah pejabat umum yang berwenang untuk
merupakan pejabat umum yang yang dapat membuat akta otentik dan kewenangan lainnya
ditunjuk khusus oleh Menteri Agraria/Kepala sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai ini. UUJN merupakan penyempurnaan dari
pejabat umum yang berwenang mengkonstatir undang-undang peningalan jaman kolonial dan
suatu perjanjian dengan obyek tanah ke dalam unifikasi sebagian besar undang-undang yang
suatu akta notariil.14 mengatur mengenai kenotariatan yang sudah
Terkait dengan kewenangan notaris, tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum
yaitu sebagaimana disebutkan dalam Undang- dan kebutuhan masyarakat.
undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Kemudian selain kewenangan pada Pasal
tentang perubahan atas UU Nomor 30 Tahun 15 ayat (1) tersebut, terutama pada Pasal 15 ayat
2004 Tentang Jabatan Notaris, Pasal 15 ayat (2) huruf (f) yaitu Notaris berwenang membuat
(1) disebutkan Notaris berwenang membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan.
Akta autentik mengenai semua perbuatan, Artinya Undang-undang Jabatan Notaris telah
perjanjian, dan penetapan yang diharuskan memberi kewenangan kepada Notaris untuk
14
Irawan Soerodjo, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia, Arloka, Surabaya: 2003, hlm. 161-162.
Fajrina Aprilianti D., Yani Pujiwati, Betty Rubiati 232
Peran Notaris dalam Pelepasan Hak Atas Tanah pada Proses Konsolidasi Tanah
membuat akta-akta otentik serta memberikan Notaris memberikan pelayanan kepada semua
kewenangan kepada Notaris untuk membuat pihak yangmenghadapnya, sehingga para pihak
akta yang berkaitan dengan Pertanahan dapat saling percaya dan dapat bekerja sama
sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 15 dalam mencegah terjadinya suatu persoalan
ayat (2) huruf f. antara para pihak dikemudian hari.
Makna dari akta yang berkaitan dengan Secara teori tanah mempunyai nilai
pertanahan yang merupakan kewenangan ekonomis, sehingga dapat dilihat pentingnya arti
notaris adalah bersifat sempit, artinya notaris tanah bagi kehidupan masyarakat. Tanah sangat
bisa membuat akta yang berkiatan dengan erat sekali hubungannya dengan kehidupan
pertanahan sepanjang akta tersebut bukan manusia, karena manusia membutuhkan
merupakan kewenangan pihak lain yang telah tanah selain untuk tempat tinggal juga untuk
diatur dalam undang-undang. perkebunan, pertanian, peternakan, sarana
Tujuan hukum adalah mewujudkan prasarana serta kebutuhan hidup lainnya.
kepastian hukum sekaligus keadilan bagi Tanah dalam arti hukum memiliki
masyarakat sebagaimana menurut Aristoteles peranan yang sangat penting dalam kehidupan
dan Aguinas Grotius yang mengajarkan bahwa manusia. Untuk mencegah masalah tanah
kepastian hukum dan keadilan adalah tujuan tidak sampai menimbulkan konflik kepentingan
dari sistem hukum. Dari sisi teori kepastian dalam masyarakat, diperlukan pengaturan,
hukum, Kewenangan Notaris untuk membuat penguasaan dan penggunaan tanah atau
akta yang berkaitan dengan pertanahan dengan kata lain disebut dengan hukum tanah
tersebut, sebagaimana yang dimaksud dalam Dalam pengertian hukum, tanah tidak
Undang-undang Jabatan Notaris adalah dalam hanya sekedar dimaksudkan sebagai permukaan
rangka turut serta menciptakan kepastian, bumi atau lapisan bumi yang paling atas, tetapi
ketertiban dan perlindungan hukum dibidang meliputi ruang diatas dan dibawah permukaan
hukum pertanahan nasional yang merupakan bumi dan setiap benda yang tumbuh diatas dan
tujuan pokok dari Undang-undang Pokok /atau yang melekat secara permanen di atas
Agraria. permukaan bumi, termasuk pula yang berkaitan
Seperti yang kita ketahui pelepasan dengan kepemilikan tanahnya.15
hak atas tanah adalah kegiatan pemutusan Tanah dalam wilayah Negara Kesatuan
hubungan hukum dari pihak yang berhak kepada Republik Indonesia adalah sumber daya alam
negara melalui Lembaga Pertanahan. Dan salah yang terbatas, akan tetapi kebutuhan tanah
satu akta terkait dengan pertahanan adalah sebagai hak dasar setiap orang yang dijamin
akta pelepasan hak atas tanah. Peranan seorang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Notaris disebutkan, sangat penting dalam Indonesia Tahun 1945, dari waktu kewaktu terus
pembuatan sebuah akta pelepasan hak atas meningkat seiring pertumbuhan penduduk,
tanah, khususnya akta Pernyataan Pelepasan pertumbuhan ekonomi, lajunya pembangunan
Hak/Pembebasan Hak Atas Tanah. Hal tersebut dan perkembangan wilayah. Hal ini telah
guna memberikan kepastian hukum dan alat mendorong terjadinya perubahan penggunaan
bukti yang sah. Selain itu, dengan fungsi dasar tanah, perubahan fungsi wilayah, penurunan
15
Yudhi Setiawan, Instrumen Hukum Campuran (gemeenschapelijkrecht) Dalam Konsolidasi Tanah, Raja Grafindo Persada, Jakart: 2009,
hlm. 161.
233 ACTA DIURNAL
Volume 2, Nomor 2, Juni 2019
rata-rata luas penguasaan/pemilikan tanah. memperoleh penguasaan itu, dan dengan batas
Dampaknya adalah terbentuknya permukiman waktu tertentu akan menjadi hak milik.
kumuh diwilayah perkotaan, dan menyempitnya Konsolidasi Tanah adalah kebijakan
tanah-tanah pertanian di wilayah pedesaan. pertanahan mengenai penataan kembali
Kondisi ini jika dibiarkan dapat menimbulkan penguasaan dan penggunaan tanah serta
dampak lanjutan antara lain dapat menurunkan usaha pengadaan tanah untuk kepentingan
kualitas hidup masyarakat. pembangunan, untuk meningkatkan kualitas
Seiring dengan berkembangnya tuntutan lingkungan dan pemeliharaan sumber daya
kebutuhan hidup terhadap tanah, yang terus alam dengan melibatkan partisipasi aktif
mengikuti dinamika perkembangan masyarakat masyarakat.
sebagai dampak perkembangan dibidang politik, Pada asasnya pembiayaan Konsolidasi
ekonomi, sosial dan budaya, telah berkembang Tanah ditanggung para peserta Konsolidasi
pula berbagai gagasan atau pemikiran Tanah, melalui sumbangan berupa tanah dan
berkenaan dengan pengelolaan pertanahan atau berupa uang maupun bentuk bentuk
dan ruang untuk dapat merespon kebutuhan sumbangan lainnya. Sumbangan tersebut
pembangunan disatu sisi dan sebagai sumber oleh peserta Konsolidasi tanah dilepaskan
penopang kahidupan masyarakat, disisi lain hak atas tanahnya atau garapannya kepada
dengan melibatkan partisipasi masyarakat. negara dihadapan Kepala Kantor Pertanahan
Demi terwujudnya penguasaan, setempat. Artinya proses konsolidasi tanah,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan adanya pelepasan hak atas tanah.
tanah yang dapat meningkatkan kesejahteraan Walaupun notaris mempunyai
dan kualitas hidup rakyat sekaligus menjamin kewenangan membuat akta berkaitan dengan
ketersediaan tanah bagi berbagai kebutuhan pertanahan sebagaimana tertuang dalam
kegiatan pembangunan, dan untuk mendukung Pasal 15 ayat (2) huruf (f) Undang-undang
pelaksanaan reforma agraria, maka kebijakan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014
penataan pertanahan melalui konsolidasi tentang perubahan atas UU Nomor 30 Tahun
tanah tetap harus dilaksanakan dan perlu 2004 Tentang Jabatan Notaris tersebut diatas,
adanya petunjuk teknis sebagai instrumen faktanya pelepasan hak atas tanah pada proses
untuk dijadikan sebagai landasan operasional konsolidasi dilaksanakan oleh Kepala Kantor
penyelenggaraan konsolidasi tanah guna Pertanahan bukan melalui jasa notaris.
dapat memberikan kepastian hukum atas hasil Sebagaimana pada Pasal 8 Peraturan
kegiatan konsolidasi tanah. Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
Dalam konsep hukum, hubungan antara 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah
orang dengan benda merupakan hubungan menyebutkan peserta konsolidasi melepaskan
yang disebut dengan hak. Artinya hak hak atas tanahnya oleh kepala Badan Pertanahan
kepemilikan atas suatu benda, disebut hak milik Nasional. Pelepasan hak tersebut dituangkan
atas benda itu. Dalam hubungannya dengan dalam Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas
hak milik atas tanah, maka ada satu proses yang Tanah (SPPHT) dengan ditandatangani langsung
harus dilalui yaitu proses penguasaan, dimana oleh masing-masing peserta, dan dua orang
hak menguasai itu harus didahului dengan saksi dihadapan Kepala Kantor Pertanahan.
tindakan pendudukan atau menduduki untuk Dengan demikian pelepasan hak atas tanah
Fajrina Aprilianti D., Yani Pujiwati, Betty Rubiati 234
Peran Notaris dalam Pelepasan Hak Atas Tanah pada Proses Konsolidasi Tanah
dalam konsolidasi tanah tidak menggunakan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Maka
jasa notaris, tapi dilaksanakan oleh Kepala akan berdampak kaitannya dengan dana para
Kantor Pertanahan. peserta konsolidasi. Pada dasarnya pelaksanaan
Pengaturan hukum konsolidasi tanah saat konsolidasi menggunakan biaya dari masing-
ini belum memadai dijadikan sebagai instrumen masing para peserta. Pemerintah hanya turut
kebijakan pertanahan dalam penataan ruang. andil dalam membantu pembuatan desain
Hal ini karena peraturan perundang-undangan konsolidasi dan urusan pensertifikatan. Artinya
mengenai konsolidasi tanah yang masih pada bila praktik konsolidasi tanah menggunakan jasa
tingkat Peraturan Kepala Badan Pertanahan notaris, hal tersebut akan lebih membebankan
Nasional memiliki beberapa kelemahan. biaya masyarakat. Karena selain masyarakat
Salah satu diantaranya adalah perturan harus mengeluarkan dana untuk pelaksanaan
tersebut belum mampu mengikat para pihak konsolidasi, masyarakat pun harus dibebankan
untuk melaksanakan konsolidasi tanah. dengan biaya jasa notaris jika seumpanya
Peraturan yang ada saat ini hanya bersifat intern pelaksanaan konsolidasi ini menggunakan jasa
administratif bagi aparat pertanahan untuk notaris. Hal itulah yang memicu pelepasan hak
melaksanakan konsolidasi tanah. Pelaksanaan pada konsolidasi tanah menggunakan Surat
konsolidasi tanah didasarkan pada perjanjian Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHT)
antara pihak peserta konsolidasi tanah dengan oleh Kepala Kantor Petanahan sesuai ketentuan
pihak pelaksana, yakni kantor pertanahan Pasal 8 Peraturan Kepala Badan Pertanahan
melalui penandatanganan surat pernyataan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang
persetujuan pelaksanaan konsolidasi tanah dan Konsolidasi Tanah.
surat pernyataan pelepasan hak atas tanah. Pada umumnya pelepasan hak yang dibuat
Akibat hukum dari kesepakatan tersebut dihadapan notaris merupakan pelepasan yang
adalah timbulnya kewajiban masing-masing permanen atau selamanya. Sebagai contoh
pihak. Kewajiban peserta konsolidasi tanah pelepasan hak yang dibuat notaris yaitu
adalah menyetujui pelaksanaan konsolidasi dengan proses jual beli tanah dengan suatu
tanah dan memberikan sumbangan tanah perusahaan. Perseroan Terbatas tidak dapat
untuk pembangunan. Sedangkan kewajiban memperoleh hak atas tanah dalam bentuk hak
pelaksana konsolidasi tanah adalah melakukan milik. Strategi yang dapat dilakukan adalah
penataan bidang-bidang menjadi tertib dan dengan cara perubahan status tanah terlebih
teratur. Namun yang menjadi kelemahan dahulu sebelum dilakukannya pemindahan hak.
dalam hal ini, belum ada ketentuan peraturan Misalnya perubahan status semula hak milik
perundang-undangan mengenai konsolidasi menjadi hak guna usaha, hak guna bangunan,
tanah mengenai hak dan kewajiban masing- dan lain sebagainya. Dan perubahan status
masing pihak dan baik itu pihak lain yang ikut tanah tersebut dilakukan oleh pemegang hak
terlibat secara rinci. milik. Setelah status tanahnya berubah sesuai
Dapat dibayangkan seumpama praktik kebutuhan perusahaan, selanjutnya dilakukan
pelepasan hak dalam konsolidasi tanah pengalihan hak kepada perusahaan dengan
dilakukan dengan pembuatan Akta Pelepasan cara jual beli.
Hak yang dibuat dihadapan notaris, yang Perubahan status tanah yang telah
mana notaris dalam penggunaan jasanya disebutkan diatas melalui cara pelepasan
235 ACTA DIURNAL
Volume 2, Nomor 2, Juni 2019
hak atas tanah. Pelepasan hak itu pemegang dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pertanahan
hak milik dapat menerima ganti rugi dari sebagimana Pasal 8 Peraturan Kepala Badan
perusahaan. Kemudian dengan dilepaskannya Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991
hak atas tanah oleh pelepas hak, maka tanah Tentang Konsolidasi Tanah menyebutkan
tersebut akan menjadi milik negara. Sebagai peserta konsolidasi melepaskan hak atas
pihak yang telah membayar ganti rugi, tanahnya oleh kepala Badan Pertanahan
perusahaan mempunyai hak prioritas dari Nasional dengan dituangkan dalam Surat
negara untuk mengajukan hak atas tanah baru Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHT).
sesuai dengan kebutuhan usahanya. Pelepasan
hak untuk keperluan perusahaan dilakukan Optimalisasi Fungsi Tanah Pada Proses
oleh pemegang hak dengan cara menyatakan Konsolidasi Tanah
melepaskan hak atas tanahnya kepada Lahan (site) adalah permukaan daratan
perusahaan secara tertulis. Adapun pelepasan dengan kekayaan benda padat, cair dan gas,
hak tersebut dapat dilakukan di hadapan Kepala sedangkan tanah (soil) yang dimaksud dalam
Kantor Pertanahan setempat atau Notaris/PPAT. hal ini adalah benda yang berwujud padat, cair
Apabila diperlukan, sebelum dilaksanakannya dan gas yang tersusun oleh bahan organik dan
pelepasan hak, terlebih dahulu dapat diadakan anorganik yang terdapat dalam tanah. Tanah
perjanjian kesediaan melepaskan hak. banyak dijadikan sebagai barang investasi yang
Perjanjian itu berisi kesepakatan bahwa dengan menguntungkan dan sekaligus mendorong
menerima ganti rugi, pemegang hak bersedia untuk melakukan spekulasi karena di satu
melepaskan hak atas tanahnya. aspek ketersediaan lahan tersebut, sedangkan
Berbeda halnya pelepasan hak dalam di aspek lain permintaan akan lahan semakin
proses konsolidasi tanah. Pelepasan hak dalam bertambah terus, sehingga mengakibatkan
konteks ini tidak bersifat permanen, melainkan harga tanah menjadi mahal terutama bila
hanya sementara saja. Karena nanti setelah berdekatan dengan pusat-pusat kota.
proses konsolidasi ini selesai para pemilik tanah Tanah dalam UUPA Pasal 4 ayat 1 secara
akan kembali pada tanah yang dimilikinya lagi. yuridis dijelaskan bahwa tanah merupakan
Pelepasan hak ini hanya sementara, dilepaskan perwujudan bumi bagian permukaan. Suatu
hanya untuk proses penataan kembali setelah sumber daya yang menyediakan ruangan yang
tanahnya ditata, tanah akan dikembalikan lagi dapat mendukung semua kebutuhan makhluk
kepada pemiliknya. hidup. Pada dasarnya ruangan yang disediakan
Jadi intinya proses pelepasan hak tidak sangat terbatas, sementara itu kebutuhan akan
dilakukan dihadapan notaris, walaupun Pasal tanah mempunyai kecenderungan yang terus
15 ayat (2) huruf (f) Undang-undang Republik meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk
Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang kebutuhan perumahan, pertanian, industri dan
perubahan atas UU Nomor 30 Tahun 2004 lain sebagainya. Hal ini seperti dalam PP nomor
Tentang Jabatan Notaris mengatur bahwa 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah, yang
notaris mempunyai kewenangan membuat akta mendefinisikan bidang tanah adalah bagian
berkaitan dengan pertanahan, tapi pelepasan permukaan bumi yang merupakan satuan
hak atas tanah pada proses konsolidasi bidang terbatas.
Fajrina Aprilianti D., Yani Pujiwati, Betty Rubiati 236
Peran Notaris dalam Pelepasan Hak Atas Tanah pada Proses Konsolidasi Tanah
Jurnal
Rosmidah, “Kepemilikan Hak Atas Tanah Di
Indonesia”, Inovatif, Volume 6, No. 2, 13
Maret 2015
Ulfia Hasanah, “Status Kepemilikan Tanah
Hasil Konversi Hak Barat Berdasarkan
Uu No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria Dihubungkan
Dengan Pp No. 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah”, Jurnal Ilmu Hukum,
Volume 3, No. 1
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004
Tentang Jabatan Notaris.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi
Tanah.