BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
hidup yang ada didunia ini, karena istimewah nya tanah, sehingga orang-orang
atau masyarakat sekitar saling memperubutkan demi memunuhi hasrat hati nya
tampa harus memandang orang lain di Indonesia khususnya diDesa tanah merah
sebagai lahan untuk penanaman modal baik untuk perkebunan, industri, maupun
pembangunan perumahan.
sangat kompleks, karena tidak hanya melibatkan satu atau dua individu saja
melainkan seluruh masyarakat yang terkait dengan tanah yang dimilikinya seperti
Banyaknya tanah hak ulayat masyarakat hukum Adat yang belum terdaftar
adan (tidak bersertipikat atas nama masyarakat hukum adat) dan sekarang tanah
untuk penanaman modal, dan disisi lain, tanah hak ulayat banyak yang sudah
Hukum Adat dan sudah terdaftar atau bersertipikat atas nama individu-
Eksistensi Masyarakat Hukum Adat sebagai satu kesatuan yang tetap dan teratur
yang sangat mendasar dan asasi ini tidak tersusun dengan baik, maka akan lahir
termasuk perekonomiannya, terutama masih bercorak agraris, bumi, air dan ruang
angkasa, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa mempunyai fungsi yang amat
penting untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur sebagai yang kita
cita-citakan.
Hukum agraria yang berlaku sekarang ini, seharusnya merupakan salah satu
alat yang penting untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur tersebut,
dalam pelaksananan hak ulayat dan pelaksanaan hak-hak serupa itu dari
harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan negara,
Undang Pokok Agrariaia, yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak
lebih tinggi disebutkan bahwa “Hukum Agraria yang berlaku atas bumi air dan
ruang angkasa ialah hukum adat sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan
Agraria Jelaslah bahwa keberadaan Tanah Hak Ulayat Masyarakat Adat yang
Pengakuan yang lebih riil diberikan melalui Peraturan Menteri Negara Agraria
atau Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun 1999 tentang Pedoman
Kegiatan pengumpulan data fisik (obyek) dan data yuridis (subyek) dalam
Tanah dan penggunaannya, jenis haknya, siapa pemegang haknya, atau tidak
adanya pihak lain yang membebaninya, sedang kegiatan yang ketiga adalah
Surat tanda bukti hak-hak atas tanah yang sudah didaftar tersebut disebut
harus didaftar, bentuk penyimpanan dan penyajian data yuridis, serta bentuk tanda
buktinya.
atas, untuk mengetahui dan mempelajari lebih mendalam tentang prosedur dan
4
penulis tertarik untuk meneliti dan menuangkan dalam suatu tulisan dalam bentuk
B. Fokus Penelitian
Dari uraian di atas latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka
permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah. Dampak konflik terhadap hukum
adat pada masyarakat dayak tidung di Kalimantan utara Kebupaten Tanah tidung
tidung Kalimantan utara kebupaten tanah tidung kecamatan tanah lia desa
tanah merah ?
C. Tujuan Penelitian
penelitian adalah :
5
D. Kegunaan penelitian
Hasil penelitian mengenai konflik tanah terhadap hukum adat yang terjadi
pada masyarakat dayak tidung khusu Kalimantan utara, kebupaten tanah tidung,
kecamatan tanah lia, desa tanah merah, diharapkan dapat memberi kegunaan :
pertanahaan.
1.) Penelitian terdahulu yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh
karanganyar.
tangan dari tugas dan fungsi kewenangan Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia.
Karanganyar dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 31 Mei 2010 dengan
Bp. Witarsono, S.H selaku Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara
Pertanahan, didapat keterangan dan data yang bahwasanya dari setiap sengketa,
konflik dan perkara pertanahan yang masuk dan terdaftar di Kantor Pertanahan
penyelesaian sengketa tanah hak ulayat di kabupaten nabire provinsi papua studi
antara masyarakat adat Suku besar Wate dan Suku Yeresiam dengan pihak
Bandara Udara Nabire, dan pihak Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Nabire
ini.
Penyelesaian sengketa pertanahan ini dilakukan melalui cara non litigasi atau
yang cocok dengan karakter dan cara hidup masyarakat yang bersifat
gotong royong.
antara lain dapat diuraikan sebagai berikut. Penyelesaian sengketa secara alternatif
lebih dipilih oleh masyarakatkarena penyelesaian dengan cara ini biayanya relatif
cara ini sudah menjadi kebiasaan dalam lingkungan mereka dimana setiap terjadi
mereka.
9
secara turun temurun.Waktu penyelesaian yang relatif singkat juga menjadi alasan
ada dalam masyarakat yang heterogen, yang mana hal ini identik dengan
hubungan satu terhadap yang lainnya yang cenderung tanpa pamrih karena
masyarakat lainnya.
besar dan memerlukan biaya yang relatif lama karena prosesnya cukup panjang
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dalam penelitian ini penulis tidak
aturan penyelesaian sengketa secara alternatif pada sengketa ini tidak semata-mata
bersifat formalistik. Setidaknya ada tiga (3) kelompok aturan yang digunakan
a. Peraturan-Peraturan Negara
pemerintah yang mengatur mengenai tanah. Peraturan yang dimaksud antara lain
mengenai permohonan hak milik yang berasal dari hak garap dan sebagainya.
b. Peraturan Kelurahan/Distrik
tanah, kepemilikan segel tanah oleh pemilik tanah dan sebagainya. Peraturan
tersebut pada dasarnya berisi keterangan dan petunjuk mengenai penguasaan serta
kebiasaan yang sudah sering digunakan sebagai aturan. Kebiasaan tersebut sudah
cara rapat bersama dengan cara duduk bersama dan saling mengutarakan pendapat
antara para pihak (masyarakat adat dan pihak pengelola Bandara Udara), untuk
sengketa tanah terjadi. Salah satu faktor yang menentukan suksesnya atau
berhasilnya suatu sengketa tanah adalah kebijakan seorang tokoh yang sangat
berpengaruh di masyarakat.
pada hukum formal yang berlaku, akan tetapi didasarkan pada kebijakan serta
litigasi atau alternatif secara umum dibagi dua (2) tahap yaitu
1. Tahap Musyawarah.
Pada tahap ini terdapat beberapa proses yang harus dilalui oleh para pihak
Pada tahap ini maka para pihak akan melaksanakan kesepakatan yang telah
Purwanto, Kepala Seksi Hak-hak Atas Tanah, Kantor Badan Pertanahan Nasional
3.) Penelitian terdahulu yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh
sengketa tanah yang terletak diperbatasan desa menurut hukum islsm dan hukum
positif.
mendamaikan dua orang yang berselisih Ash sulh merupakan akad yang sangat
mewujudkannya maka hal itu pun diajurkan. dalam jaman Rasulullah, Rasulullah
dibolehkan adalah adil ( fair ), yang diperhatiakn oleh Allah dan Rasul-nya.
2. Tahkim ( Arbitrase )
13
”Tahkim” tahkim itu sendiri bersal dari kata “tahkim” secara etomologi,tahkim
dikenal dewasa ini yakin pengangkatan seseorang atau lebih sebagai wasiat oleh
dua orang yang berselisih atau guna menyelesaikan perselisihan mereka secara
Al-hisbah adalah suatu tugas keagamaan dengan misi untuk melakukan amar Ma
ruf Nahyu anil munkar, menyuruh orang berbuat kebaikan dan mencegah orang
diperbatasan desa Bandar sakti dan Desa Gunung Agung. Karena bukti yang
yaitu, adanya pengakuaan hak milik tanah antara TRANSAD TNI desa Bandar
sakti dengan suku pribumi dan dengan pihak ketiga dan pemindahan batas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a.) Konflik
Konflik pertanahan merupakan persoalan yang kronis dan bersifat klasik serta
berlangsung dalam kurun waktu tahunan bahkan puluhan tahun dan selalu ada
sifatnya kompleks dan multi dimensi. Oleh karena itu usaha pencegahan, penanganan
non hukum.
dan faktor pencetusnya sehingga dapat dirumuskan strategi dan solusinya. Dengan
mensejahterakan,
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
Konflik dapat juga dikatakan sebagai suatu bentuk interaksi sosial ketika dua
antara mereka. Pada dasarnya konflik merupakan hal yang alamiah dan sering
c. ) Definisi Konflik
beda, beberapa tema umum mendasari sebagian besar dari konflik tersebut.
Konflik harus disarankan oleh pihak-pihak yang terlibat, apakah konflik itu ada
atau tidak ada merupakan persoalan persepsi. Jika tidak ada yang menyadari akan
adanya konflik, secara umum lalu disepakati konflik tidak ada. Kesamaan lain dari
bentuki interakis.
Beberapa faktor ini menjadi kondisi yang merupakan titik awal proses
konflik. Jadi, kita dapat mendefinisikan konflik (conflict) sebagai sebuah proses
yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah
titik awal proses konflik. Jadi kita dapat mendefinisikan konflik (conflict) sebagai
sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak
lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau
Definisi ini mencakup beragam konflik yang orang alami dalam organisasi
disebabkan oleh ekspektasi perilaku Selain itu, definissi lain cukup flekibel untuk
17
2002:3-4)
berhenti dalam kematian. Konflik Menurut Max Weber. ( dalam, Zekia, 2016:
sosial. Perdamaian tidak lebih dari sebuah perubahan dalam bentuk konflik atau
dalam hal antagonis atau objek konflik, atau pada akhirnya dalam kesempatan
seleksi.
Sengketa atau konflik merupakan suatu yang menjadi bagian dari kehidupan
bukan sesuatu yang harus dihindari tetapi dihadapi melalui pengenalan dan
kehidupan sosial yang dapat berlaku dalam berbagai keadaan akibat dari
kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini,
pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang
Dari beberapa pengertian konflik yang disampaikan pakar di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Konflik adalah proses yang dinamis dan keberadaannya lebih
banyak menyangkut persepsi dari orang atau pihak yang mengalami dan
merasakannya. Dengan demikian jika suatu keadaan tidak dirasakan sebagai konflik,
maka pada dasarnya konflik tersebut tidak ada dan begitu juga sebaliknya. ( Zakie,
2016: 46-47)
sebagai akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau
berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya
saling terganggu.
kondisi emosional yang dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak
Tahap perubahan dari apa yang dirasakan secara tersembunyi yang belum
timbulnya tujuan dan nilai yang berbeda, perbedaan peran dan sebagainya. Paling
tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perorangan maupun kelompok
dalam mencapai tujuan, memainkan peran atau adanya nilai-nilai atau norma yang
saling berlawanan.
lain agar dapat memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab,
kebutuhan psikologis seperti: rasa aman, kepercayaan diri, kasih, penghargaan dan
aktualisasi diri.
Pada tahap ini, ada dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu konflik,
Jika konflik diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang tepat dapat
memberikan kepuasan dan dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila
tidak, maka bisa berdampak negative terhadap kedua belah pihak sehingga
resiko paling kecil dan mudah diatasi, serta akibatnya tidak begitu fatal. Pendapat
1) Sumber Daya Yang Terbatas Sumber daya dapat meliputi uang, persediaan,
orang atau informasi. Sering kali, unit organisasi berada dalam persaingan
untuk sumber daya yang terbatas atau menurun. Hal ini menciptakan situasi
2) Individu mungkin tidak setuju tentang siapa yang memiliki tanggung jawab
3) Bentrokan Konflik kepribadian muncul ketika dua orang tidak akur atau
a.) Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict)
mengandung nilai positif dan negative bagi orang yang mengalami konflik
tersebut.
dua atau lebih hal yang negative tetapi tujuan tujuan yang dicapai saling
21
terpisah satu sama lain. Konflik dapat terjadi karena orang mencapai
berbicara, gaya penulisan, dan gaya komunikasi nonverbal. Perbedaan gaya ini
sering mendistorsi proses Komunikasi rusak menyebabkan salah satu persepsi dan
Distors, pada gilirannya sering mengakibatkan salah membaca dengan pihak yang
terlibat.
kemampuannya.
yang sama Konflik ini timbul akibat tekanan yang berhubungan dengan
4.) Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Adanya pertentangan
suatu Negara. Konflik semacam ini sebagai sarana untuk mengembangkan produk
baru, teknologi, jasa-jasa, harga yang lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya
( Wahyudi, 2002:1- 6 )
individu individu lain, atau antara satu kelompok dengan kelompok lain.
dalam masyarakat. Konflik dapat memacu bagi terjadinya kompetisi yang sehat,
orang berupaya untuk menjadi lebih baik dari yang lainnya. Konflik bisa menjadi
23
tahap awal perubahan sosial. Dari segi negatif, konflik merupakan salah satu
Menurut Johnson, ( dalam, Sumartias dan Agus Rahmat, 2013: 15) Oleh
karena konflik di masyarakat merupakan sesuatu yang tak bisa dielakkan, maka
yang perlu diketahui adalah apakah konflik itu ada atau tidak ada, tapi bagaimana
intensitas dan tingkat kekerasannya, dan dalam bentuk apa konflik itu, apakah
kekerasan konflik menyangkut alat atau sarana yang digunakan dalam situasi
dibandingkan bila masalahnya sekadar bersifat sekunder atau dinilai tak penting
Konflik realistik merupakan suatu alat untuk suatu tujuan tertentu, yang
kalau tujuan itu tercapai mungkin akan menghilangkan sebab-sebab dasar dari
Mediator haruslah orang atau lembaga yang dapat diterima oleh semua
serta berlangsung dalam kurun waktu tahunan bahkan puluhan tahun dan selalu
yang sifatnya kompleks dan multi dimensi. Oleh karena itu usaha pencegahan,
Mencari keseimbangan atau win-win solution atas konflik yang sudah terjadi
jelas membutuhkan upaya yang tidak mudah. Karena itu dibutuhkan pemahaman
mengenai akar konflik, faktor pendukung dan faktor pencetusnya sehingga dapat
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
Konflik dapat juga dikatakan sebagai suatu bentuk interaksi sosial ketika
di antara mereka.Pada dasarnya konflik merupakan hal yang alamiah dan sering
sosial.Perdamaian tidak lebih dari sebuah perubahan dalam bentuk konflik atau
dalam hal antagonis atau objek konflik, atau pada akhirnya dalam kesempatan
seleksi.
konflik merupakan suatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia sebagai
bagian penting yang kerap kali dihadapi ketika berinteraksi dalam masyarakat.
Para ahli, praktisi dan akademisi memiliki cara pandangan yang beragam dalam
dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan. Konflik
dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian
ditarik kesimpulan bahwa Konflik adalah proses yang dinamis dan keberadaannya
lebih banyak menyangkut persepsi dari orang atau pihak yang mengalami dan
konflik, maka pada dasarnya konflik tersebut tidak ada dan begitu juga
sebaliknya.
B. Pengertian Sengketa
Konflik pertanahan dapat diartikan sebagai konflik yang lahir sebagai akibat
adanya hubungan antar orang atau kelompok yang terkait dengan masalah bumi
dan segala kekayaan alam yang terdapat di atas permukaan maupun di dalam
perut bumi. Istilah sengketa dan konflik pertanahan sering kali dipakai sebagai
perseorangan, badan hukum atau lembaga yang tidak berdampak luas secara
politis.
dilaksanakan oleh lembaga peradilan atau putusan lembaga peradilan yang masih
tidak atau belum dilekati hak (tanah negara), maupun yang telah dilekati hak
2) Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, yaitu perbedaan persepsi, nilai atau
3) Batas atau letak bidang tanah, yaitu perbedaan pendapat, nilai kepentingan
mengenai letak, batas dan luas bidang tanah yang diakui satu pihak yang teiah
28
mengenai status hak tanah yang perolehannya berasal proses pengadaan tanah,
proses penetapan ganti rugi, penentuan subyek obyek dan pembagian tanah
obyek Landreform.
mengenai status ulayat dan masyarakat hukum adat di atas areal tertentu baik
yang telah diterbitkan hak atas tanah maupun yang belum, akan tetapi dikuasai
atau obyek hak atas tanah atau mengenai prosedur penerbitan hak atas tanah
tertentu.
Jika diamati secara seksama, apa yang pernah diidentifikasi oleh pengkaji
ada benarnya. Di samping itu, dalam berbagai sengketa agraria, terdapat berbagai
a) Adanya aktor ekonomi, aktor politik ataupun aktor sosial yang kuat.
Adapun sebab yang lebih detail dari munculnya sengketa agraria adalah
faktor-faktor seperti
ada.
b) ekspansi wilayah oleh suatu kelompok, dan ini lebih banyak terjadi di
perkotaan.
semakin luas. Jika dianalisa terkait posisi para pihak yang terlibat
sengketa, maka ada konflik vertikal dalam arti konflik antara masyarakat
Hukum ) Hukum adalah kekuasaan yang mengatur dan memaksa dengan tiada
perdagangan, dan pemberian perbagai jasa dan dari perkara-pekara lainnya, dan
berhubungan,
dengan orang yang menerima dan itu lah dilakukan antar lain dengan membentuk
meminta kembali uangnya sejumlah yang sama dan pihak yang lain wajib
menyatakan peraturan atau kaidah yang mengatur hubungan antar dua orang atau
lebih, Untuk menyatkan poeraturan hubungan yang di atur oleh hukum objektif
berdasarkan mana yang satu mempunyai hak. Yang lain mempunyai kewajiban
terhadap sesuatu.
Hukum terdiri dari pada peraturan-peraturan tingkah laku tetapi masih ada
agar ia dapat memenuhi tujuannya, antar Hukum dan adat pada satu pihak dan
kesusilaan pada pihak lain terutama terdapat perbedan tujuan hukum adalah ialah
sebagai berikut." Jika kalau kita menanyakan apakah yang dinamakan Hukum,
a.) Meyers
ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi
Kansil,1983:34)
b.) Krabbe
hukum adalah penjelmaan dari pada salah satu bagian dari perasaan
sebulumnya terlpas dari kehendak kita, oleh karena itu kita lalu mau tidak mau
tentu menguluarkan reaksi, untuk mentapkan mana yang baik, mana yang adil dan
sebaginya. ( Soehino,1998:157)
c.) Duguit
" Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang
daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai
jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan reaksi
dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang
yang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan". Sebab dari mengapa
hukum itu sulit didefinisikan adalah karena hukum itu mempunyai segi dan
bentuk yang sangat banyak sehingga tak mungkin tercakup keseluruhan segi dan
bentuk hukum itu.di dalam satu definisi,seperti kata bekan seorang guru besar
gunung maka seharunya iy melihat sendiri gunung itu, demikian pula barang siapa
yang inggin mengenal hukum ia pun harus melihat pula namun jika kita ingin
Oleh karena itu gunung dapat dilihat hukum tidak dapat pula dilihat
sesunggunya kita dapat mengetahui ada nya hukum itu apa bila kita telah
melangar norma-norma yang berlaku dinegara ini. Akan tetapi walapun hukum itu
33
tidak dapat kita lihat degan kepal kita sendiri tapi ia sangat penting bagi
kehidupan bermasyarakat.
kemasyarakatan yang telah diatur oleh apa yang disebut hukum itu dan karena
lapangan hukum itu luas sekali menyebapkan hukum itu tidak dapat diadakan
selengkapnya tidak dapat hanya mempelajari buah karangan satu atau dua orang
yang dilihatnya. Kiranya perlu pula diperhatikan ucapa Menurut Seholten,( dalam
pendapat hukum yang satu terhadap hukum yang lainnya. Dengan menginsafi
bahwa dalam kedua-duanya pendapat itu ada juga sesuatu yang dapat dibenarkan.
memenuhi kekesongan yang ada sistim hukum, asalkan penambahan itu tidak lah
terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum dan tujuan hukum itu
yang dibuat oleh badan badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap
tertentu".
h.) Tirtaamidjaja,
harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan
yaitu yang hidup dibuat dan dijalankan suatu wilayah tertentu senitiasa
dihidupkan kepada tentutan keadilan yang demikain itu dan ini mennimbulkan
hukum tidak pernah finaln, melaikan sesuatu perjuangan, pada hakikatnya adalah
35
pencerminan dari adanya hukum ala mini. Oleh karena ada hukum yang diangap
ideal, konsep keadilan yang bersifat mutlak, maka kehidupan hukum yang
sekarang yang didasarkkan pada hukum positif, senantiasa diuji oleh ideal-edeal
3. Ciri-Ciri Hukum
Menurut Kensil dalam Buku nya yang berjudul, Pengantar Ilmu Hukum dan
Tata Hukum Indonesia. Untuk dapat mengenal hukum itu kita harus dapat
2.) Perintah dan atau larangan itu harus patuh ditaati setiap orang. yang
menentukan masyarakat dan mengatur masyarakat itu pula Setiap orang wajib
dengan lancar dan silaturahmi juga dapat terjaga dengan baik oleh karena itu lah
itu pula. Barang siapa yang dengan sengaja melanggar sesuatu Kaedah Hukum
bernama Hukuman.
satu tahun
Telah dijelaskan diatas bahwa agar tata-tertib dalam masyarakat itu tetap
terpelihara, maka harus lah kaidah-kaidah hukum itu ditaati tapi tidak lah semua
manusia yang inggin menataati peraturan-peratun yang telah ditetapkan oleh yang
unsur mekasa Hukum itu mempunyai sifat mengatur dan memaksa.Ia merupakan
kepan proses pembentukan hukum dan pencapaian tujuannya oleh karena itu,
( Zainuddin, 2005:41)
Subekti,( dalam Kensil, 1983: 39) Mengatakan, bahwa hukum itu mengabdi
pada tujuan negara yang dalam pokonya adalah mendatangkan kemakmuran dan
suatu kesimbagan yang akan membawa keterteraman di dalam hati orang dan jika
dikatakan bahwa keadilan itu menurut bahwa “ dalam keadaan yang sama tiap
orang harus menerima bagian yang sama pula” dari mana asal keadilan itu berasal
dari tuhan yang maha esa, tetapai manusia diberikan kecakapan atau kemapuan
untuk meraba atau merasakan keadaan yang dinamakan adil itu, dan segala
keadilan itu pada manusia dengan demikian maka dapat kita lihat.
yang bertentangan satu sama yang lain, untuk mendapatkan keseimbangan lagi
a.) Apeldoorn
38
manusia tentu sehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta benda terhadap pihak yang
merugikan.
diantaranya, hukum hanya dapat mencapai tujuan, jika ia menuju peraturan yang
persamarataan.
sama Keadilan komutatif ialah keadilan yang memberikan pada setiap orang sama
peranan dalam tukar menukar pada pertukaran barang-barang dan jasa dalam
32-40 )
bertujuan mewujudkan keadilan, Teori ini pertama sekali dikemukakan oleh filsuf
menyatkan bahwa: Hukum mempunyai tugas yang suci, yaitu memberi kepada
Untuk ini tentu saja peraturan hukum dibuat untuk setiap orang atau untuk
menyelesaikan suatu kasus tertuntu. Hal ini jelas tidak mungkin, dilakukan,
karena peraturan hukum tidak mungkin dibuat untuk mengatur setiap orang atau
setiap kasus, tetapi dibuat untuk umum, yang sifatnya abstrak dan hipotetis.
lain teori ethis ini adalah bahwa hukum tidaklah selalu mewujudkan keadilan.
Peraturan hukum lalu lintas misalnya yang menetukan orang yang mengendarai
kendaraan harus mengambil disebelah kiri jangan ambil sebelah kanan, bukan
dan keteraturan lalu lintas, sehingga tidak terjadi tabrakan antara-pemakai jalan
banyaknya teori ini dijabarkan oleh Jeremy Bentham tahun 1784-1832, ( dalam
Syahrani, 2004: 21) seorang ahli hukum dari inggris dalam bukunya Introduction
to the morals and Legislation. Teori-teori ini pun mengandung kelemahan, karena
tujuan hukum adalah untuk mengatur pergaulan hidup secara damai hukum
jiwa, harta benda, dan sebagainya terhadap yang merugikan kepentingan individu
mengatakan bahwa tujuan hukum adalah Tujuan pokok dan pertama dari hukum
bagi ada nya suatu masyarakat manusia yang teratur. Disamping itu ketertiban
tujuan lain dari pada hukum adalah tercapainya keadilan, yang berbeda-beda isi
diusahakan ada nya kepastian dalam bergaul antara manusia dalam masyarakat
yang penting sekali bukan saja bagi suatu kehidupan masyarakat yang bteratur,
tetapi merupakn syarat Mutlak bagi suatu organisasi hidup yang melampaui
perkawinan, hak milik, dan kontrak. Tampa kepastian umum dan ketertiban
bakat-bakat dan kemapuan yang diberikan tuhan kepadanya secara optima dalam
dalam masyarakat.
hukum sifatnya universal. Hukum tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat, tetapi
sampai meninggal dunia. Bahkan kehendak terakhir dari seseorang yang telah
meninggal dunia masih di atur oleh hukum. Dan hukum mengatur semua aspek
dan sebagainya). Tidak ada satupun segi kehidupan manusia dalam masyarakat
yang luput dari sentuhan hukum. Jadi, hukum itu berada dalam masyarakat sebab
perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Pendapat ini di pelopori oleh mazhab
Friendrich Carl Von Savigny, ( dalam, Syahrani, 2004: 21) seorang ahli hukum
dari Jerman.
42
tugas untuk mempertahankan ketertiban atau pola kehidupan yang ada. Hukum
disini hanya sekedar menjaga agar setiap orang menjalankan peranannya sebagai
yang telah ditentukan. Sedangkan fungsi hukum sebagai social engineering lebih
batin.
pembangunan.
masyarakat Indonesia yang sedang mengalami masa transisi, dan dimana hukum
dalam masyarakat.
yang bernama Gevers, yang menerangkan fungsi hukum secara umum dalam
1. Hukum berfungsi sebagai alat untuk membagi hak dan kewajiban diantara
arah pada tuntutan yang dapat dilaksanakan oleh berbagai peserta dalam
nya hidup bersama untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga menghasilkan
kebudayaan. Masyarakat merupakan suatu sistem sosial, yang menjadi wadah dari
kelompok sosial. Diselidiki buat waktu apabila pun dan didaerah mana pun, sifat
hukum adat yang harusnya tidak dogmatis, memang benar sekali. Akan tetapi hal
itu bukan merupakan halangan, untuk mencoba menyususn suatu paradigm yang
adat yang sama, disamping adanya unsue-unsur yang berbeda, Oleh sebap itu,
maka didalam bagian ini akan diusahakan untuk menjelaskan perihal masyarkat
(Soekanto,1983: 91-93 )
Tanah adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia di
meninggal dunia, manusia membutuhkan tanah untuk tempat tinggal dan sumber
bekerja dan hidup, tempat dari mana mereka berasal dan akan kemana pula
mereka pergi.
Dalam hal ini tanah mempunyai dimensi ekonomi, sosial, kultural politik
dan ekologis. Dalam sejarah peradaban umat manusia, tanah merupakan faktor
yang paling utama dalam menentukan produksi setiap fase peradaban. Tanah tidak
hanya mempunyai nilai ekonomis tinggi tetapi juga nilai filosofis, politik, sosial,
dan kultural.
Tidak mengherankan jika tanah menjadi harta istimewa yang tidak henti-
hentinya memicu berbagai masalah sosial yang kompleks dan rumit. Sebagai
sumber agraria yang paling penting, tanah merupakan sumber produksi yang
corak dan bentuk hubungan antara manusia dengan tanah, yang sekaligus
normatif, baik pada hukum tertulis maupun tidak tertulis. Perkembangan itu ikut
manusia dengan tanah merujuk kepada hubungan yang bersifat individualis dan
berorientasi ekonomis.
kepemilikan secara individu. Tanah bagi kehidupan manusia mempunyai arti yang
sangat penting untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sejak lahir manusia sudah
Berlakunya pepatah yang menyatakan sedhumuk batuk senyari bumi di tohi pati,
sampai nyawa akan dipertaruhkan apabila ada yang mencoba mengusik apalagi
merampasnya.
Bagi bangsa Indonesia tanah bukan sekedar bernilai ekonomis tetapi juga
mengandung nilai atau ikatan magis yakni dengan ditanamnya ari-ari (placenta)
sebagai sumber kehidupan ketika berada dalam rahim ibu. Mengandung nilai
penduduk terhadap tanah menjadi tinggi. Meskipun masih banyak tanah yang
belum digarap, namun permintaan tanah yang berlebihan oleh petani-petani yang
tidak memiliki tanah menyebabkan masalah tanah begitu kompleks dan sangat
rumit.
memanfaatkan tanah.
Jika usaha itu tidak diawasi dengan cara-cara tertentu, penyerobotan atau
tanah dan pengambilan tanah menjadi begitu jelas dan mungkin akan terjadi
modal dasar, maka tanah memiliki dua fungsi: fungsi produksi dan fungsi non
mengingat bahwa terdapatnya jumlah luas tanah yang terbatas, pada sisi yang lain
terdapat dua makna atas arti penting tanah. Tanah dapat diartikan sebagai nilai
ekonomi, pada sisi yang lain tanah diartikan memiliki kegunaan non ekonomi
Pada saat itulah memunculkan konflik tanah yang tampaknya tidak mudah
darah sejak masa lalu hingga perang Irak dan semua peperangan di muka bumi ini
lebih disebabkan perebutan atas penguasaan sebidang tanah. Seorang sarjana dari
Barat mengibaratkan tanah sebagai sepotong intan atau batu permata yang
memiliki banyak sisi, kadang tanah dipandang sebagai ruang, alam, faktor
produksi, barang-barang konsumsi, milik, dan modal. Di samping itu ada juga
yang memandang tanah sebagai benda yang berkaitan dengan sang pencipta
(Tuhan),
sebagai kosmos, dan pandangan bahwa tanah adalah sebagai tabungan (saving)
hubungan yang sangat erat antara manusia dengan tanahnya. Dalam hubungan
antara manusia dengan tanah akan terbentuk suatu dialektik yang memberi
suatu negara.
50
tanah pada mulanya ditemukan dalam bentuk hukum tidak tertulis, yang
berkembang dan dibentuk bersama oleh masyarakat tersebut, dan berlaku serta
literatur hukum di Indonesia dikenal dengan hukum adat dan aturan adat tentang
murni, akan tetapi tanah merupakan sebuah domein negara. Tanah menjadi
sumber bagi pencapaian kemakmuran sebuah bangsa, dan ketika berbicara bangsa
maka negara berperan secara aktif dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanah.
sumber daya alam, salah satunya adalah tanah.Inilah konsep dasar hak menguasai
negara atas tanah yang bertujuan untuk mencapai sebuah taraf kemakmuran bagi
rakyat Indonesia. Akan tetapi pada dataran implementasi yang terjadi justru
kroninya yang hal ini telah menyebabkan banyak petani yang kehilangan hak dan
akses atas tanah.Akibatnya adalah dalam 20 tahun terkahir jumlah sengketa tanah
di Indonesia meningkat tajam dan sengketa ini sering kali berubah menjadi
sebidang objek fisik berupa tanah secara kasat mata, tetapi juga sebuah keyakinan
bahwa tanah mengandung nilai religi magis yang kuat di kalangan masyarakat.
memandang bahwa tanah tidak sekedar bernilai ekonomis tetapi mengandung nilai
sakral, karena di tanah tersebut ia dilahirkan, orang tua dimakamkan, harga diri
dimunculkan dalam bentuk penguasaan atas tanah. Pendek kata ada nilai
masyarakat adat dengan dengan hak atas tanah perlu dicermati secara sungguh-
yang utopis. Eksistensinya sudah ada sejak ratusan tahun, yang ditandai adanya
tertentu. Pergaulan mereka selalu didasarkan pada filosofi hidup yang sudah
kekeluargaan.
mengapa pengaturan masyarakat adat dalam hukum Negara dari dulu sampai kini
masyarakt adat.
dengan hak ulayat (beschikking recht). Ulayat artinya wilayah.Hak ulayat adalah
Wewenang dan kewajiban tersebut ada yang masuk dalam ranah hukum Perdata
atau privat misalnya hak bersama atas tanah yang mereka huni, dan ada juga yang
masuk dalam wilayah hukum umum atau publik berupa kewenangan untuk
penggunaan dan pemeliharaan atas sumber daya agraria dalam wilayah hak ulayat
tersebut.
Benturan makna atas tanah muncul ketika saling berhadapannya ipso jure
versus ipso facto.Ipso jure yang berasal dari konsep hukum barat berhadapan
dengan ipso facto yang berasal dari konsep hukum adat. Secara juridis (ipso jure);
53
masyarakat dianggap sebagai pemilik sah atas tanah jika ia sebagai subjek hukum
sebidang tanah tidak dibuktikan melalui ada atau tidak adanya surat bukti
kepemilikan berupa sertifikat tanah. tetapi dari hubungan intensif yang terjadi
Sebutan tanah dalam bahasa kita dapat dipakai berbagai arti maka dalam
penggunaannya perlu diberi batasan, agar diketahui dalam arti apa istilah itu
digunakan.Dalam Hukum Tanah kata sebutan ”Tanah” dipakai dalam arti Yuridis,
sebagai sesuatu pengertian yang telah diberi batas resmi oleh UUPA. Dalam pasal
4 dinyatakan, bahwa atas dasar hak menguasai dari Negara ditentukan adanya
macam-macam hak atas permukan bumi, yang disebut tanah yang dapat diberikan
kepada orang-oarang.
adalah permukaan bumi hak atas tanah adalah atas sebagain tertuntu
dipermukaan bumi, yang bertasan, berdeminsi dua dengan ukuran panjang dan
lebar.tanah diberikan kepada dan dipunyai oleh orang dengan hak-hak yang
tubuh bumi yang ada dibawahnya dan air serta ruang yang ada diatasnya. oleh
karena itu dalam ayat (2) dinyatakan bahwa hak-hak atas tanah bukan hanya
yang bersangkutan, yang disebut “ Tanah” tetapi juga tubuh bumi yang ada
dibawahnya, air serta ruang yang ada diatasnya. dengan demikian maka yang
dipakai dengan hak atas tanah itu adalah tanahnya, dalam arti sebagai tertentu dari
permukaan bumi.
diperluaskan hingga meliputi juga penggunaan ” sebagian tubuh bumi yang ada
dibawah tanah dan air serta ruang yang ada diatasnya”. Tubuh bumi dan air serta
ruang yang dimaksudkan itu bukanlah kepunyaan pemegang hak atas tanah yang b
pasal 4 Ayat 2 dengan kata kata: sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langs
peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi. Sedalam berapa tubuh bumi itu boleh
digunakan dan setinggi beberapa ruang yang ada di atasnya boleh digunakan,
teknis kemampuan tubuh bumi itu sendiri, kemapuaan pemegang haknya serta
Pengertian pengguasan dan Menguasai dapat dipakai dalam arti Fisik juga
dalam arti Yuridis juga beraspek perdata dan berespek publik. Penguasaan yuridis
dilandasih dengan hak,dengan hak yang di lindungi oleh hukum dan umumnya
Dan penyewa atau tana tersebut di kuasai secara fisik oleh pihak lain tampa
hak. Dalam hal pemilik tanah berdasarkan hak penguasaan yuridisnya, berhak
kepadanya. Dalam hukum tanah kita di kenal juga pengguasaan yuridis yang tidak
pemegang hak jaminan atas tanah mempunyai hak pengguasaan yuridis atas tanah
yang dijadikan bangunan tapi pengguasaan nya secara fisik tetap ada pada yang
Antara hak ulayat dan hak-hak perseoragan selalu ada pengaruh timbal balik.
Makin banyak usaha yang dilakukan seseorang atas suatu bidang tanah, makin
erat hubungannya dengan tanah yang bersangkutan dan makin kuat pula hak atas
Menurut Hukum Adat Karo sebidang tanah, (Harsono, 2008: 188) Kesain
yaitu sebidang tanah kosong yang letaknya dalam kampung bisa menjadi hak
56
perseoragan, setelah tanah itu diusahkan secara intensif oleh seseorang penduduk
kampung itu” kumpulan Putusan Mahkama Agung mengenai hukum adat. Dalam
hal yang demikian, kekuatan Hak Ulayat terhadap tanah itu berkurang. Tetapi
menurut hukumnya asli bagaimanapun juga kuatnya, hak perorangan atas tanah
itu tetap terkait oleh Hak Ulayat. dalam pada itu,di banyak daerah, hak-hak
perorangan.
menjadi kondor, miasalnya tidak diusahakan lagi Hak Ulayat menjadi kuat
1.) Hak ulayat diakui tetapi pengakuaan itu disertai 2 syarat yaitu mengenai
menurut kenyataanya masih ada ”demikian daerah-daerah dimana hak itu tidak
ada lagi, tidak akan dihidupkan kembali. didaerah-daerah dimana tidak ada lagi
pelakasanaan Hak Ulayat juga diatur dalam pasal 3 “ pelaksanaan hak ulayat
harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara,
menunjukan bahwa ada kalanya hak ulayat itu pelaksanaanya oleh para penguasaa
tanah merah, desa tanah lia, kebupatena tanah tidung, ( Kalimantan utara )
yang notabene berupa tana alang-alang yang tidak mungkin dapat diusahakn
bukan-bukan. Pengalaman menjunkan bahwa hak ulayat ada kalah nya merupakan
penghambat pembagunan daerah itu sendri. UUPA mendudukan hak ulayat itu
2.) Apa yang merupakan kreteria bagi masih adanya hak ulayat dilingkungan
kelompok warga masyarakat hukum adat tertentu itu tidak terdapat ketentuannya,
baik dalam udang UUPA sendiri maupun dalam penjelasanya. kira nya masih
yang disadari kepunyaan bersama para warga masyarakat hukum adat itu
hukum adat yang bersangkutan juga diketahui dari keyataan, masih adanya
3) Kepala adat dan para tetua adat yang pada keyataannya dan diakui para
berlangsung menurut hukum adat setempat mengatur hak ulayat menurut para
58
hak induvidu, melalui pengaturannya dalam bentuk hukum yang tertulis dan
haknya.
mencukup dan mengantikan peranan kepala adat dan para tertua adat masyarakat
sudah dihaki secara individual oleh para warga masyarakat hukum adat yang
4.) Apa yang diuraikan diatas adalah kebijakan yang digariskan 40 tahun lalu, saat
dan kalau ada pun yang dilakasanakan, barulah secara sporadi dan terbatas
yang bersangkutan. umumnya pada waktu itu, tidak sukar memperoleh tanah
ulayat yang diperlukan, karena pada kenyatannya masih cukup tanah yang
5.) Mengenai bentuk imbalan terhadap bidang tanah yang dikuasai dengan hak
umum atau berbentuk lain yang bermanfaat bagi masyarakt setempat. Ini yang
59
dalam Kekppres tersebut yang didasarkan atas pengertian adat yang asli. kiranya
dalam keadaan perkembangan banyak hukum adat sekarang ini yang sudah dapat
dipertingbangkan.
6.) Apa yang dikemukakan diatas berlaku juga dalam usaha memperoleh bagian-
bagian tanah ulayat yang sudah dimiliki secara individual oleh para warga
hukum adat masyarakat hukum adat yang ada di daerah bersangkutan, juga
alam. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal 5 tersebut akan diatur
adat yang masih ada tidak berlaku terhadap bidang-bidang tanah yang pada saat
badan-badan hukum dengan sesuatu hak atas tanah atau merupakan bidang-
bidang tanah yang sudah diperoleh atau dibebaskan oleh instansi pemerintah,
badan hukum atau perseorangan sesuai ketentuan dan tatacara yang berlaku. (
Sebagaimana dalam lingkup Hak Ulayat, dialam lingkup hak bangsa pun
menggunakan sebagian tanah bersama itu secara individual, dengan hak-hak yang
bersifat pribadi.
dan diperolehkan. Hal itu ditegaskan dalam pasal 4 ayat 1 yang menyatakan
bahwa : Atas Dasar Hak Menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam
pasal 2, ditentukan adanya macm-macam hak asas permukaan bumi, yang disebut
tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri
dan tidak ada keharusan untuk menguasai dan menggunakannya secara kolektif.
badan hukum, juga menunjukan prinsip masyarakat dan penggunaan tanah secara
individual tersebut
warganegara Indonesia yang sama untuk memperoleh sesuatu hak atas tanah serta
untuk mendapat manfaat dan hasilnya, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.
Kata-kata untuk mendapat manfaat dan hasilnya, baik bagi diiri sendiri maupun
keluarganya menunjukan sifat pribadi dari hak-hak asas tanah dalam konsepsi
Hak-hak atas tanah yang individual dan bersifat pribadi tersebut dalam
kebersamaan atau unsur kemasyarakatan tersebut ada pada tiap hak atas tanah,
karena semua hak atas tanah secara langsung atau pun tidak langsung bersumber
Lagi pula tanah yang dihaki secara individual itu adalah sebagian dari tanah
bersama Hak-hak atas tanah yang langsung bersumber pada hak bangsa adalah
apa yang disebut hak-hak primer, yaitu hak milik, hak guna usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai yang diberikan oleh Negara, sebagai petugas bangsa.
hak-hak yang bersumber tidak langsung dari hak bangsa, adalah apa yang disebut
hak-hak sekunder, yaitu hak-hak yang diberikan oleh pemegang hak primer,
kata: Semua hak atas tanah mempunyai fungsi social.’( Harsono, 2008: 233-234 )
pemegang haknya untuk berbuat sesuatu dengan tanah yang dihaki, sesuatu yang
boleh, wajib dan atau larangan untuk diperbuat itulah yang merupakan tolok
pembeda antara berbagai hak masyarakat atas tanah yang diatur dalam hukum
kita juga mengetahui, bahwa hak-hak masyarakat atas tanah itu dapat
diartikan sebagai lembaga hukum, jika belum dihubungkan dengan tanah dan
subyek tertuntu. hak-hak penguasa atas tanah dapat juga merupakan hubungan
hukum konkret. (“ subjek tief recht”), jika sudah dihubungkan denga tanah
hukum dan berbagai hubungan hukum konkret itulah serta penalaran mengenai
atas tanah dapat dilakukan dengan menggunakan seuatu Sistematis yang khas,
f.) Tanah
sebagian tubuh bumi yang ada dibawahnya dan sebagian dari ruang yang ada
tinggi.sedalam berapa tubuh bumi dan setinggi beberapa ruang yang bersangkutan
Mengenai pemilikan bangunan yang ada diatas tanah yang dihaki, kita
telah ketahui, bahwa hukum kita menggunakan asas hukum adat, yaitu asas
pemisahan horizontal menurut asas ini bangunan dan tanaman bukan merupakan
bagaian dari tanah yang bersangkutan, maka hak atas tanah tidak dengan
dan tanaman, tetapi biar pun demikian, dalam praktik dimungkinkan suatu
pembuatan hukum mengenai tanah meliputi juga bangunan dan tanaman yang ada
diatasnya misalnya:
262-263)
Indonesia dan Negara-negara Asia lainnya, seperti Cina, India, Jepang dan Negara
lain. Sistem huum adat ini bersumber pada peraturan- peraturan hukum tidak
hukum masyarakatnya. Hukum adat itu mempunyai tipe yang bersifat tradisional
besar bagi kehendaknya suci nenek moyang itu. Oleh karena itu, keinginan untuk
kehendak suci nenek moyang- sebagai tolok ukur terhadap keinginan yang akan
sering kali tidak diketahui, bahkan kadang-kadang tidak disadari oleh masyarakat.
Hal itu karena terjadi pada situasi sosial tertentu di dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah hukum adat adalah terjermahan dari istilah dalam bahasa belanda
Hurgronje (dalam, Muhammad 2006:1) adalah orang yang pertama kali memakai
perundang-undagan,
istilah adtrecht itu baru muncul pada tahun 1920 yaitu untuk pertama kali
belanda, Net erlands kata adat ini sebenarnya berasal dari arab, yang berarti
kebiasaan, dalam bahasa Indonesia dan berbagai seku atau gelongan dipakai
istilah yang bermacam-macam misalnya, di daerah Gayo: odot; sedang kan dijawa
tengah dan jawa timur adat ngadat; di daerah minang kabau: lembaga lambago
atau adat lembaga kadang-kadang pertentangan antar adat dan lembaga, yaitu
“adat” adalah mengikat dan mempunyai akibat hukum; di daerah minahasa dan di
daerah Maluku terdengar istilah adat kebiasaan: di darah batak karo istilah adat
jarang sekali terdengar, disitu dipakai istilah-istilah basa atau bicara yang
yang di satu pihak mempunyai sanksi dan pihak lain dalam keadaan tidak
dikodifikasihkan dengan kata lain. Hukum adat adalah kebiasan yang mempunyai
sebap hukum dan istilah hukum adat juga terjemahan dari adatrecht yang pertama
kali diperkenalkan oleh Snouck Hurgronje, dan istilah hukm adat di pergunakan
hukum adat, putusan hakim perdamaian Desa, dan sebagainya sesuai dengan
dapat dikembalikan pada pertanyaan dasar apakah tujuan hukum itu. Apabila
hendak direduksi pada satu hal saja maka tujuan pokok dari hukum adalah
teratur dan tertib maka diperlukan hukum. Manusia, masyarakat, dan hukum
Pameo Romawi yang menyatakan ubi societas ibi ius (dimana ada
masyarakat di situ ada hukum) mengambarkan hubungan ini dengan tepat sekali.
Dalam pergaulan antar manusia dalam masyarakat tidak hanya diatur oleh hukum
akan tetapi juga dipedomani oleh agama, moral, susila, kesoponan dan kaidah-
yang erat, yang satu memperkuat yang lainnya. Satu hal yang membedakan
Hukum sebagai kaidah sosial tidak lepas dari nilai yang berlaku dalam suatu
nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Hukum yang baik adalah hukum yang
sesuai dengan hukum yang hidup (the living law) dalam masyarakat, tentunya
Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat (tingkah laku) mungkin saja pada
awalya merupakan suatu kebiasaan yang kemudian timbul menjadi suatu perasaan
pada suatu masyarakat yang menganut kebiasaan itu menjadi sesuatu yang patut.
Sesuatu yang patut kemudian meningkat menjadi adat.Unsur yang patut itulah
aturan tingkah laku itu ada yang menjadi adat ada yang menjadi hukum. Yang
67
membedakan antara adat dengan hukum adalah pada ada tidaknya badan-badan
tertentu.
mengikat. Inilah yang membedakan antara adat dengan hukum. Jika hukum itu
tidak tertulis maka disebut hukum adat tetapi sebaliknya jika dia tertulis maka
undangan.
tersebut tidak lepas dari sikap (attitude) dan sifat-sifat yang dimiliki oleh orang-
orang yang menjadi anggota masyarakat. Tanpa perubahan sikap dan sifat kearah
yang diperlukan, maka segala pembangunan dalam arti fisik akan sedikit sekali
maknanya.
mempunyai arti yang sama yaitu sebagai suatu rangkaian norma yang mengatur
tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat dengan tujuan terciptanya
sifatnya tidak tertulis dan tidak dibuat oleh legislatif. Dalam pemberlakuan hukum
adat sebagai hukum positif kiranya perlu diketengahkan dua konsep pemikiran
68
penyamaan hukum dengan undang-undang sebab hukum itu tidak mungkin dibuat
aliran tentang pembangunan hukum di Indonesia yang pada awalnya juga terbelah
atas aliran yang menghendaki kodifikasi dan unifikasi serta aliran yang
diunifikasikan.
terjadinya pembaratan dalam hukum. Pada sisi lain mempertahankan hukum adat
dipertemukan dalam keseimbangan antara hukum sebagai alat dan hukum sebagai
cermi budaya masyarakat. Juga antara hukum sebagai alat untuk menegakkan
ketertiban yang sifatnya konserfatif (memelihara) dan hukum sebagai alat untuk
law atau hukum yang hidup dalam masyarakat. Sebaliknya pihak mazhab sejarah
hukum itu tidak mungkin dibuat melainkan tumbuh sendiri dari kesadaran hukum
masyarakat.
Pemikiran dan sikap mazhab ini terhadap hukum telah memainkan peranan
yang penting dalam mempertahankan hukum adat sebagai pencerminan dari nilai-
nilai kehidupan penduduk pribumi. Pada sisi yang lain literatur hukum juga
mencatat bahwa hukum dalam pengertian luas dapat dikelompokkan dalam dua
Hukum adat termasuk dalam kelompok kedua. Akan tetapi yang menjadi
permasalahan adalah tidak ada satu pasalpun dalam batang tubuh Undang-Undang
Dasar UUD) 1945 yang mengatur tentang kedudukan hukum tidak tertulis.Malah
undang oeganik).
Perintah pengaturan lebih lanjut ketentuan Pasal dalam UUD 1945 ke dalam
dahulu hanya dijelaskan atau dicantumkan dalam Penjelasan Umum UUD 1945
tertulis.
dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-atauran dasar yang timbul dan terpelihara
Indonesia.
hidup, jelas materi dan lingkup masyarakat adatnya. Ketentuan di atas dapat
dipahami bahwa UUD 1945 lebih mengutamakan hukum yang tertulis dari pada
tidak tertulis.Ini maknanya bahwa pengakuan terhadap hukum adat yang masih
kiranya diperhatikan salah satu aliran dalam ilmu hukum yaitu, Hukum positif
yang baik dan efektif adalah hukum yag sesuai dengan living law dari masyarakat
suatu kenyataan dan tidak dapat dipungkiri bahwa hukum adat yang berlaku di
Indonesia pada umumnya dan Provinsi Aceh pada khusunya adalah hukum yang
Oleh karena itu agar hukum adat dapat efektif berlaku dalam masyarakat
maka dalam pembentukan undang-undang dan Qanun di Aceh, wakil rakyat yang
undang maupun qanun akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menjaga
ketertiban dan kerukunan hidup masyarakat. Lebih lanjut peranan hakim sebagai
penemu hukum juga sangat penting untuk memperhatikan kesadaran hukum yang
sengketa.
hukum yang hidup dalam masyarakat dapat digunakan sebagai dasar dalam
1.) Supomo
adat”memberi pengertian hukum adat sebagai hukum yang tidak tertulis di dalam
yang meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib, ditaati dan didukung oleh
mempunyai kekuatan.
2.) Sukanto
72
dikitabkan dan bersifat paksaan, mempunyai saksi, jadi mempunyai akibat hukum.
(Wignjodipoero 1967:14)
3.) Muhamad
pengertian hukum adat terutama dalam bahasa Indonesia dan memenuhi syarat
sebagai pengantar dalam arti kata yang sebenarnya yaitu, baik dalam arti
memberikan dasar umum yang singkat yuridis, sosio- kultu dan historis, maupun
kekosongan dalam literature, hukum adat yang akan dapat memberikan suatu
4.) Masriani
diterbitkan oleh Sinar Grafika, memberi defenisi sebagai berikut “:Hukum Adat
adalah hukum keseluruhan aturan-aturan tingkah laku positif yang di suatu pihak
5.) Kansil
Hukum Adat adalah adat anasir agama, Tetapai anasir ini tidak merupakan bagain
besar dari hukum itu. Naka dari situ Vollenhoven beragapan bahwa “kebiasaan”
ilmu hukum adat, Dalam pidato itu dikatakan bahwa sering terjadi penguasa
masyarakat adat baru saja dapat menyebut peraturan yang bersangkutan telah
atau konflik sekitar, peraturan itu dengan kata lain. Apabila peraturan yang
bersangkutan telah di jadikan objek nyata dalam keputusan yang telitik Tre Haar
dalam pergaulan masyarakat adat adalah sama dengan apa yang akami sendiri
g. Terhaar
para Fungsionaris.
berlaku itu hanya dapat diketahui dan dilihat dalam bentuk keputusan-
keputusan para fungsionaris Hukum itu. bukan saja Hakim tetapi juga kepala
6. Menurut Hazairin
puntidak lansung. Dengan demikian maka dalam sistem hukum yang tidaklah ada
tempatnya bagi seutu yang tidak selaras atau yang bertentangan dengan
kesusilaan.
dan persesuaian yang langsung antara hukum dan kesusilaan, pada ahkirnya antar
hukum dan adat, yaitu sedemikian langsungnya sehinga istilah bikinan yang
disebut “ Hukum adat” itu tidak dibutuhkan oleh rayat biasa yang memahamkan
menuerut halanya sebutan “ hukum adat” , baik dalam arti sebgai ( adat) sopan
adat’ Hukum adat adalah pencerminan dari pada jiwa bangsa dari abab ke abat.
(Wignjodipoero, 1967:13)
8. Menurut Kartohadiprodjo
Hukum adat adalah suatu jenis hukum tidak tertulis yang tertentu yang
memiliki dasar pemikiran yang khas yang prinsipil berbeda dari hukum tertulis
lainnya. Hukum adat adalah hukum adat karena tersusun dengan benar pemikiran
tertentu yang prinsipil berbeda dari dasar pemikiran hukum barat (Wulansari,
2010: 5).
9. Muhammad
Hukum adat adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia indonesia
dalam hubungan satu sama lain baik yang merupakan keseluruhan kelaziman,
kebiasan dan kesusila yang benar-benar hidup dimasyarakat adat dianut dan
sanksi atas pelagaran yang di tetapkan dalam keputusan para penguasa adat
dalam masyarakat adat itu yaitu dalam keputusan lurah, penghulu,wali tanah
10. Notopuro
Hukum adat adalah hukum tak tertulis, Hukum kebiasaan dengan ciri khas
2010: 4-5)
76
Hukum Adat pada umumnya belum tertulis satau tidak tertulis. Oleh
karena itu di lihat dari ahli hukum yang memegang teguh kitab undang-undang,
g.) Unsur-unsur hukum adat Hukum Adat memiliki dua unsur, yaitu:
1. Unsur kenyataan; bahwa adat itu dalam keadaan yang sama selalu diindahkan
oleh rakyat.
2. Unsur psikologis, bahwa terdapat adanya keyakinan pada rakyat, bahwa adat
a. Hukum Negara,
c. Hukum Pidana
d. Hukum Perdata,
dua golongan: hukum privat atau sipil dan hukum publik. Pembangian yang
demikian ini adalah oleh para sarjana hukum Barat (Belanda) yang memiliki
atrecht”, bahwa dalam hal ini orang harus tidak menggunakan suatu teori, tetapi
mengikat para penduduk serta ada perasaan umum yang menyatakan bahwa
peraturan-peraturan itu harus dipertahankan oleh para Kepala Adat dan petugas
Ter Haar, ( dalam ,Wignjodipoero, 1967 : 19) Di dalam orasinya pada tahun
1937 berkata,bahwa hukum adat yang berlaku hanya dapat diketahui dari
seperti Kepala Adat, hakim, rapat adat, perabot desa dan lain sebagainya
peraturan mengenai tingkah laku manusia (“rule of behaviour”) pada suatu waktu
“Hukum” sebagi berikut: Adat ialah tingkah laku yang oleh dan dalam suatu
dipernyatakan oleh para petugas hukum demikian ini dapat dijadikan tanda ciri
untuk menunjukkan batas antara yang “Adat” dan yang ‘Hukum”.Pada saat
positif.Saat penetapan tadi dapat disebut “Exsistential Moment” (saat adanya atau
lahirnya) hukum itu. Jadi hukum ini tidak tertulis, maka itu disebut: “Hukum
Adat”.
1.Hukum yang tidak tertulis (“jus non scriptum”); merupakan bagian yang
terbesar.
2.Hukum yang tertutlis (“jus scriptum”); hanya sebagian kecil saja, misalnya
sultan-sultan dahulu.
tergantung dari
factor-faktorsebagai berikut:
mengalami perubahan.
(Wignjodipoero, 1967:16-23)
b.) Hukum adat tidak mengadakan pemisahan antara pelangaran hukum yang
Berhubungan dengan itu, di dalam sistem hukum adat tidak ada perbedaan
reaksi adat), guna membetulkan hukum yang dilanggar itu, suatu tindakan
pemulihan hukum.
sendiri. Ukuran yang dipakai hukum adat untuk menentukan dalam hal
mana para bertugas hukum harus bertindak ex officio dan dalam hal mana
a.) Masyarakat
tertuntu.masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup cukup lama dan
tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batat-batas tertentu dalam
adalah sekelompok manusia yang besar yang mempunyai kebiasan, tradisi, sikap
lebih kecil.
Agak lebih terperinci adalah yang berbunyi bahwa masyarakat adalah suatu
sistem dari cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling membantu yang
yang kompleks yang selalu berubah, atau jarigan dari relasi sosial itulah yang
society) sedang kan dilain pihak diartikan suatu wadah dalam pergaulan hidup
manusia konsep masyarakat sebagai jalinan pergaulan hidup manusia, tidak dapat
berkembang karena adanya sifat-sifat yang sama dan berbeda diantar manusia-
para warganya untuk berinterkasih secara intensif, dan dengan frekuensi yang
tinggi.
jaringan jalan raya, jarigan jalan kereta api, jaringan penghubung udara, jaringan
telkomunikasih, sistem Radio dan Tv, berbagai macam surat kabar ditingkat
Nasional suatu sistem Upacara pada hari-hari raya nasional dan sebagai.
berinteraksih secara intensif dari pada negara dengan wilayah geogerafis yang
sangat luas. Tambahan pula bila negara nersebut berupa kepulawan, seperti halnya
negara kita.
kelompok manusia itu saling berinteraksih sebalik nya bila hanya ada suatu
pontensih untuk berinteraksih saja belum berarti bahwa warga dari suatu kesatuan
manusia itu benar-benar akan berinteraksih. suatu suku bangsa, misalnya saja
83
suku bangsa bali, mempunyai potensih untuk berinteraksih, yaitu bahasa bali.
Namun ada potensih itu saja tidak akan menyebapkan bahwa semua orang bali
seorang tukang penjual jamu dipinggir jalan tidak dapat di sebuat sebagai suatu
sebenarnya semua kumpulan manusia penoton apa pun juga, tidak di sebut
kerumunan.Di dalam bahasa inggris telah dipakai istilah crowd. Ikatan yang
membuat suatu kesatuan manusia menjadi suatu masyarakat adalah pola tingkah
laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu.
Lagi pula, pola itu harus bersifat mantap dan kontinu; dengan perkatan lain , pola
suatu sekolah, tidak dapt kita sebut masyarakat karena miskipun kesatuan manusia
yang terdiri dari murid, guru, pegawai ademisterasi, serta para kriyawan lain itu
terikat dan diatur tingkah lakunya oleh berbagai norma dan aturan sekolah dan
84
lain-lain, namun sistem norma nya hanya meliputi beberapa sektor kehidupan
bersifat sementara, artinya tidak ada kontinuitasnya. selain ikata adat-istiadat khas
yang meliputi sektor kehidupan dan kontinuitas waktu, warga suatu masyarakat
harus juga mempunyai ciri lain, yaitu suatu rasa indentitas bahwa mereka memang
lainnya.
Ciri ini memang dimiliki oleh penghuni suatu asrama atau angota suatu
sekolah akan tetapi tidak adanya sistem norma yang menyeluruh dan tidak adanya
kontinuitas, menyebapkan penghuni suatu asrama atau murid suatu sekolah tidak
bisa disebut masyarakat sebaliknya suatu negara, suatu kota atau desa, misalnya
2.) Adat istiadat, norma, hukum, dan aturan khas yang mengatur seluruh pola
4.) Dan rasa identitas kuat yang mengikat semua warga. Itulah sebapnya suatu
negara atau desa dapat kita sebut masyarakat dan kita memnag sering
urayan tadi, sekarang tiba waktu nya untuk merumuskan suatu depenisi
sistem adat-istiadat tertentu yang bersipat kontinu, dan yang terikat oleh
dan” kontinuitas” dalam defenisi kita, serta unsur Common atttudes and feelings
of unity sama dengan unsur “ identitas bersama”. Suatu tambahan dalam defenisi
Gillin adalah unsur ( the largest ) “ terbesar” yang tidak dimuat dalam definisi
kita. Walapun demikian, konsep itu dapat diterapkan pada konsep Masyarakat
Bukan hanya mahluk manusia saja, melainkan juga banyak jenis mahluk
Dari ilmu mikrobiologi, misalnya, kita mengetahui bahwa banyak jenis protozoa
hidup bersama mahluk sel sejenisnya dalam suatu kelompok sebanyak ribuan sel,
pembagian kerja yang nyata antara subkelompok yang terdiri dari ratusan sel
yang fungsinya mencari makan bagi seluruh kelompok: ada yang subkelompok
lainnya yang berfungsi mereproduksi jenis dengan cara membelah diri, ada
untuk mendeteksi adanya bahan yang dapat dimakan, dan lingkungan yang cocok
untuk teproduksi dan lain-lain kita juga mengetahui bahwa banyak jenis seranga,
dalam kelompok serangga seperti itu pun dapat kita amati adanya pembagian kerja
Ada beberapa jenis semut yang menurut para ahli terbagi kedalam 16
macam fungsi hidup yang berbeda-beda.Ada yang hanya bertugas dalam fungsi
produksi dengan berteler, ada yang berfungsi sebagai pencari makan, ada yang
Selain makluk sel dan serangga, dan banyak juga jenis binatang yang lebih
tinggi seperti ikan, berung, serigal, benteng, dan makluk-makluk primata, hidup
itu kita dapat mengastraksikan beberapa cri yang kita anggap ciri khas kehidupan
berkelompok, yaitu:
3) Kerja sama antara individu yang disebapkan karena sifat ketergantugan tadi
87
tadi
mutlak perlu berbagi jenis- jenis mahluk hidup untuk dapat bertahan dalam alam
yang kejam.
Hanya sikap egois yang dapat membuat sejenis mahluk menjadi kuat
sehingga ia cocok ( Fit) dengan alam untuk bertahan dan hidup ( survive). Sikap
egois menungkinkan ”the survival of the fittest” Sebaliknya, ada beberapa ahli
filsafat lain yang menujukan bahwa lawan asas egoisme, yaitu asas altruisme atau
asas ” Hidup berbakti untuk kepentingan yang lain”, juga dapat membuat jenis
mahluk itu menjadi sedemikian kuatnya sehingga dapat bertahan dalam proses
Kita dapat mengerti bahwah asas altruisme ini terutama berarti bagi mahluk-
mahluk yang hidup berkelompok justuru karena altruisme yang kaut, maka jenis-
saling tolong-menolong dan kerja sama yang serasih sehingga sebagai kelompok
mereka menjadi begitu kuat dapat bertahan hidup dalam alam yang kejam.
berkonseterasi aktifitas bertelur saja sehingga dapat menetaskan semut baru yang
Manusia adalah jenis mahluk yang juga hidup dalam berkelompok degan
sebenarnya telah dapat kita pelajari sebagai jenis protozoa, Serangga dan
Walaupun demikian masih ada suatu perbedan asasi yang sangat mendasar
telah terencana oleh alam dan terkandung dalam jenis gen binatang yang
hal ini disebapkan karena lepas dari pengaruh Ciri-ciri has, baik Kau
otak yang khas otak manusia telah menggembangkan suatu kemapuan yang
biasanya disebut “akal” akal manusia mampu untuk membayangkan dirinya dan
demikian,
ditemukan suatu tingkah laku yang efektif dalam menggulangi suatu masalah
hidup maka tingkah laku itu tentu diulanginya setiap kali masalah serupa timbul.
individu-individu lainnya
menjadi mantap dan menjadi suatu adat yang dilaksankan sebagian besar warga
kelompok itu. Dengan demikian, banyak dari pola tingkah laku manusia yang
telah menjadi adat-istiadat itu dijadikan milik dirinya dengan belajar Kelakuan
pada manusia menjadi tingkah laku yang dijadikan milik diri dengan belajar
( learned action) agar ada suatu pembedaan yang tajam antara kelakuan binatang
direncanakn dalam gennya dan merupakan milik dirinya tampa belajar, seperti
refleks, kelakuan naluri dan kelakuan dan membabi buta tetap kita sebut kelakuan
(bebavior).
Sebalik nya, perilaku manusia yang prosesnya tida terencana dalam gen nya,
tetapi yang harus dijadikan miliknya dirinya dengan belajar, kita sebut tindakan
Oleh karena pola-pola tindakan dan tingkah laku manusia adalah hasil
belajar, maka kita dapat mudah mengerti bahwa pola-pola tindakan dapat berubah
dengan lebih cepat dari pada pertumbuhan bentuk biologis nya. Apabila pola
kelakuan dan hidup berkelompok seranga lebah dan bentuk sarangnya tidak
90
beubah, sejak ratusan generasi iya berada dialam bumi ini, tidak demikian hanya
Tingkah laku dan hidup manusia beberapa tahun yang lalu sangat berbeda
dengan yang sekarang. Hamya tiga dasawarsa hingga empat dasawarsa yang
dengan kelompok kerabat nya yang luas, dan dari musim ke musim menanam padi
di ladang atau sawah sebagai petani. Kini keturunan langsung dari para petani
atau perusahaan swasta, dan tiap hari hidup dikantor, perusahaan, atau pabrik
Hanya dua tiga generasi yang lalu banyak orang Eskimo didaerah pantai
utara kanada dan alaska masih berkemah dalam tenda-tenda yang dibuat dari kulit
beruang yang dilindung oleh gumpalan pengumpalan salju keras di sekeliling dan
Keturunan langsung para pemburu itu kini sudah tingal didalam apartemen-
apatemen yang dibuat dari batu dan semen dengan pengaturan suhu yang
kaleng atau kompleks perusahaan pusat ngeboran minyak tempat mereka bekerja
generasi mausia tidak sama cepat naya pada kelompok manusia satu dengan
memerlukan jangka waktu dua-tiga generasi saja selama hanya beberapa puluh
kesatuan hidup manusia yg berada dimuka bumi ini. Apa bila sejenis seranga
lebah terap sama pola kelakuan dan cara hidupnya dimana pun ia berada, tidaklah
demikian halnya degan pola tingkah laku hidup manusia diasia, aprika, australia,
Manusia dimuka bumi saat ini berjumlah lebih dari tiga meliyar dan seluruh
karena ciri-ciri ras kaukasoid, mongoloid, negroid, dan beberapa ciri lain yang
berbeda-beda namun, seperti yang telah tersebut tadi, beragam ciri ras itu tidak
Orang indonesia pribumi ). Serupa itu juga ada orang amirika yang mempunyai
ciri-ciri ras Kaukasoid dfan orang amerika yang mempunyai ciri-ciri ras Negroid
dan bertingkah laku menurut adat istiadat dan gaya hidup orang Amerika. Ragam
tingkah Laku manusia memang bukan disebapkan karena ciri-ciri ras, melainkan
sekarang ini wujud tersebut adalah kelompok-kelompok yang besar terdiri dari
92
Pada ahkir abat ke 20 ini, hampir semua manusia di dunia ini tergolong ke
dalam salah satu negara nasional. Di asia tenggara, tampak kesatuan- kesatuan
manusia yang berwujud sebagai negara nasional besar- kecil seperti Indonesia,
satu dengan yang lain. Hal ini disebapkan karena adat-istiadat dan bahasa suku
dengan suku bangsa aceh yang bebrbeda suku bangsa Batak Toba, bukan hanya
suku bangsa Aceh yang dominan Islam, dan suku bangsa Batak Toba yang
dominan Kristen.
diJawa ada dua Macam Suku bangsa Jawa, yang walapun sama adat-
Islam Santri, dan lainnya beragam Islam Kejewen. Demikian juga dalam batas
Wilayah Inggris misalnya, ada suku bangsa Anglosaxon yang beragama Kristen
Anglikan dan suku bangsa Irish yang beragama Katolik: atau dibatas Wilayah
93
Belgia dimana ada suku bangsa Flam yang berbahasa Belanda, dan suku bangsa
Lebih Khusus, dalam tiap suku bangsa ada kesatuan-kesatuan hidup yang
lebih kecil lagi, yaitu desa dan kota, didalamnya manusia yang terikat dalam
organisasi dagang, bedan-badan politik lainya dalam suatu kota jumlah organisasi
khusus itu seperti biasanya lebih besar dari desa manusia yang hidup didesa
maupun dikota biasanya menjadi warga atau anggota dari lebih dari satu
indonesia pada khusus nya, mempunyai Wujud seperti yang terurai tadi sebagai
contoh yang kongkrit akan kita tinjauh lebih khusus salah satu suku bangsa yaitu
Orang bali juga hidup dalm desa-desa maupun dalm kota-kota di pulau bali.
untuk mengurus pertanian dan irigasih yang bernama subak; ada organisasi-
sika tukang patung, seka tukang pandai besi, seka tukang ukir, seka pelukis dan
lain-lain; ada organisasi-organisasi untuk kesenian atau untuk rekeriasi yang juga
di sebut seka.
94
perkumpulan sepak bola dan sebagai.di kota bali kelompok dan organisasi seperti
tersubut diatas juga ada, malahan jumlahnya seringkali lebih besar, terutama dari
mempunyai wujud yang lain. Beragam wujud ini bukan di sebapkan karena ada
sosial yang berbeda-beda.Warga dari suatu negara dapat kita golong golongkan
isatiadat, dan gaya hidup yang berbeda-beda gelongan- gelongan seperti itu seolah
mengenai tiap gelongan tadi oleh warga dan negara yang bersakutan.
lapisan sosial yang berlaku untuk seluruh negara .selain itu terdapat juga terdapat
sistem-sistem lapaisan sosial yang hanya berlaku untuk tiap suku bangsa dalam
negara. Pelapisan sosial di bali yang berwujud kasta brahmana, satriya, waisyah,
dan sunda, tidak berlaku misalnya dalam adat istiadat sunda, minang kabau, aceh,
macam kesatuan manusia tadi. Kecuali istilah yang paling lazim, yaitu
masyarakat, ada istilah istilah lain untuk menyebut kesatun kesatuan khusus yang
syart-syarat penikatannya, dan ciri-ciri lainnya, akan kita tinjaui secara lebih
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan
Penelitian ini fokusnya pada konflik tanah yang terjadi didaerah desa tanah
ini dilakukan mengingat sifat dari metode ini adalah untuk menginterprestasikan
B. Sumber data
Dalam penyusun penelitian ini, Ada dua cara sember data dalam penulisannya
yaitu
Dalam primer adalah sumber data yang lasung memberikan data kepada
pengumpulan data.
Sugiyono.2016: 224)
C. Pengumpulan Data
97
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tampa
tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah
yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajah umum, dan menyeluruh
Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari observasi ini disimpulkan dalam
keadaan yang belum tertata. Obersivasi tahapan ini sering disebut sebagai Grand
tour Observation, dan peneliti menghasilkan kesimpulan pertama, bila dilihat dari
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian ( Margono,2005: 158 ). Objek
yang diteliti meliputi terjadi nya konflik didesa tanah merah kebupaten tanah
dilokasi penelitian .
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
98
dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catat harian, sejarah kehidupan life
d.) Triangulasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. .( Sugiyono.2016: 241)
lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini
namun dalam penelitian kualitatif, analisi data lebih mengfokuskan selam Proses
memfokuskan pada hal-hal penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian
data yang telah direduksi akan memberi gambaran yang lebih jelas dan
Sugiyono.2016: 247)
urain singkat, bagan, hubungan kata kategori, flowchart dan sejenisnya, dalam hal
ini Miles and Huberman (dalam, sugiyono, 2016: 525) menyatakan yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat Neratif data penelitian mencari tema,persamaan dan hal-hal
yang telah terkumpul dideskripsikan dalam bentuk bahasa verbal dan mudah
dipahami.
walaupun kesimpulan tersebut pada awalnya nampak kurang jelas dan diharapkan
pada langkah selanjutnya akan semakin dengan adanya landasan yang kuat.
Sugiyono.2016: 252 )
Kesimpulan awal yang ditemukan bukti-bukti yang kuat dsn mendukung pada
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
2016: 252)
101