Anda di halaman 1dari 10

‘‘PENYELESAIAN SENGKETA HAK MILIK ATAS TANAH SECARA MEDIASI DI

DESA LALEMBUU JAYA KECAMATAN LALEMBUU KABUPATEN KONAWE


SELATAN”

ALANG
DI BAWAH BIMBINGAN : H1A1 15 027

Dr. Jabalnur, S.H., M.H.

Jumiati Ukkas, S.H.,M.H.


Latar Belakang
Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar sebagai sumber penghidupan
dan mata pencaharian, bahkan tanah dan manusia tidak dapat dipisahkan dari semenjak manusia lahir
hingga manusia meninggal dunia.

Sangat berartinya tanah bagi kehidupan manusia dan bagi suatu Negara dibuktikan dengan
diaturnya secara konstitusional dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 3 menyebutkan
bahwa : “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Ketentuan pasal tersebut kemudian menjadi landasan filosofis terhadap pengaturan tanah di In-
donesia yang secara yuridis diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok Agraria yang kemudian dikenal dengan sebutan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) .
UUPA memberikan perbedaan pengertian antara “bumi”dan “tanah

Pengertian “bumi” dalam UUPA mendapat pengaturan dalam Pasal 1 Ayat (4) yang
menyatakan bahwa: “Dalam pengertian bumi, selain permukaan bumi, termasuk tubuh bumi
di bawahnya serta yang berada dibawah air”.
Latar Belakang
Selanjutnya pengertian“tanah’’ mendapat penjelasan dalam ketentuan Pasal 4 Ayat (1)
bahwa: “Atas dasar hak menguasai dari Negara, ditentukan adanya macam-macam hak atas
permukaan bumi, yang disebut tanah yang dapat diberikan dan dipunyai oleh orang- orang, baik
sendiri-sendiri, maupun bersama- sama dengan orang lain atau badan hukum”.

Pasal 1 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No 6 tahun 2014 Tentang Desa dise-
butkan bahwa Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah Desa yang mempunyai kewajiban untuk
memberikan laporan penyelenggaraan Pemerintah Desa kepada Bupati/Walikota, memberikan
laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta mengimformasikan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat. Di Desa dibentuk pula lembaga
kemasyarakatan seperti rukun tetangga, rukun warga, PKK, karang taruna dan lembaga
pemberdayaan masyarakat.
Latar Belakang
Pengaturan mengenai desa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pelaksanaannya Pasal 19
mengenai Kewenangan Desa yang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adat-istiadat setempat yang di akui dalam systemPemerintahaan Nasional dan Berada di
Daerah Kabupaten, yang dinyatakan secara tegas di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik In-
donesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-UndangNo 6 tahun 2014 Tentang
Desa.
Pembangunan desa sebagai bagian integral dari pembangunan nasional tidak dapat dilepaskan
dari prinsip otonomi daerah, untuk mendukung penyelenggaraan otonomi desa diperlukan kewenangan yang

luas, nyata dan bertanggungjawab secara proporsional dan berkeadilan jauh dari praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme serta
Desa menyelenggarakan
Lalembuu kepentingan
Jaya Kecamatan Lalembuumasyarakat
Kabupatenberdasarkan prinsipmasih
Konawe Selatan keterbukaan, partisipasi
sering terdapat
masyarakat,
tanah-tanahdan
yangpertanggungjawaban
sering menimbulkankepada masyarakat
sengketa .
dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hampir
antar warga saling bersengketa tanah di wilayah ini, segenap pihak menangani permasalahan ini dengan
berbagai cara. Cara penyelesaian yang dapat ditempuh selama ini adalah melalui upaya litigasi yakni
melalui pengadilan dan upaya penyelesaian sengketa alternatif yaitu mediasi diluar pengadilan.
Latar Belakang
Desa Lalembuu Jaya Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan masih sering terdapat
tanah-tanah yang sering menimbulkan sengketa dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hampir
antar warga saling bersengketa tanah di wilayah ini, segenap pihak menangani permasalahan ini den-
gan berbagai cara. Cara penyelesaian yang dapat ditempuh selama ini adalah melalui upaya litigasi
yakni melalui pengadilan dan upaya penyelesaian sengketa alternatif yaitu mediasi diluar pengadilan.
Sengketa tanah yang sering terjadi di Desa Lalembuu Jaya Kecamatan Lalembuu Kabupaten
Konawe Selatan adalah :
1. Sengketa tanah mengenai perebutan hak atas tanah,
2. Sengketa mengenai batas-batas bidang tanah,
3. Sengketa mengenai luas bidang tanah,
4. Adanya kasus-kasus sengketa tanah yang belum terselesaikan dari tahun-tahun kemarin.
Latar Belakang
Kasus sengketa batas tanah antar tetangga Konflik atau sengketa batas tanah antar
tetangga ini terjadi antara Bapak Sugiato dengan Bapak Amin. Konflik bermula ketika pembangu-
nan Rumah milik Bapak Sugianto yang berada di sebelah timur rumah Bapak Amin dianggap
tidak sesuai dengan ukuran sertifikat tanah milik bapak Sugianto, dimana sebagian tanah milik
pak Sugianto seluas 3 Meter persegi masuk di tanah bapak Amin yang telah di pagar
pembatas yang di buat oleh bapak Amin Pembangunan pagar tersebut dianggap telah
merugikan pihak dari Bapak Sugianto Kemudian, karena permasalahan tersebut, Bapak
Sugianto mengajukan permohonan kepada Kepala desa untuk meminta bantuan penyelesaian
karena penyelesaian secara pribadi dengan Bapak Amin tidak dapat menemukan kesepakatan
bersama.
Dalam sengketa ini kepala desa/lurah mengambil langkah penyelesaian dengan cara men-
gadakan pertemuan yang di hadiri orang yang bersengketa, dengan menghadirkan para saksi dari
pihak keluarga, perangkat desa dan lurah sendiri untuk mempertemukan para pihak yang
bersengketa guna mengumpulkan semua pendapat dan masukan dari orang yang bersengketa,
saksi dari keluarga, tokoh masyarakat, aparat kelurahan untuk menghasilkan solusi yang terbaik
bagi para pihak yang bersengketa.
Peranan kepala desa sebagai hakim perdamaian desa diakui oleh Un-
dang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Peran Kepala Desa Dalam Menyelesaikan TUJUAN PENELITIAN
Sengketa hak milik atas tanah Di Desa Lalembuu Jaya 1. Untuk mengetahui Peran Kepala Desa
Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan ? Dalam Menyelesaikan Sengketa hak milik
2. Apakah Faktor-faktor penyebab terjadinya sengketa atas tanah Di Desa Lalembuu Jaya
hak milik atas tanah Di Desa Lalembuu Jaya Kecamatan Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe
Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan ? Selatan.
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor penyebab
terjadinya sengketa hak milik atas
tanah Di Desa Lalembuu Jaya Kecamatan
Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan.
MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
a). Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan di bidang hukum
khususnya hukum perdata dan hukum Agraria yang termasuk salah satu dari rumpun hukum yang
menjadi bagian dari Jurusan ilmu hukum.
b). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi/ rujukan bagi
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan wawasan, ilmu, serta penerapan-
nya di bidang ilmu hukum keprdataan.
Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan Umum Tentang Tanah

B. Pengertian Hak Milik Atas Tanah

C. Tinjauan Umum Tentang Kepala Desa

D. Tinjauan Umum Tentang Penyelesaian Sengketa.

E. Penyelesaian Sengketa Tanah Melalui Kepala Desa


Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian normatif empiris. Tipe
penelitian normatif merupakan tipe penelitian dengan mengkaji Liter-
atur, Buku, Artikel, Kamus, Undang-undang dan berusaha
menekankan pada kaidah-kaidah dan norma hukum yang berkaitan
dengan pokok permasalahan yang diteliti mengenai Desa Lalembuu
Jaya Kecamatan Lalembuu Kabupaten Konawe Selatan.
Sedangkan penelitian empiris adalah kajian ilmu hukum untuk
menemukan/menganalisis kenyataan-kenyataan yang terjadi di
dalam masyarakat khususnya di Kabupten Konawe Selatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai