KELOMPOK 1
OLEH :
KABUPATEN BEKASI
BAB I
PENDAHULUAN
Sementara itu ada kepemilikan individu yang mana masyarakat adat dapat
memiliki tanah dan diwariskan ke keturunannya. Namun hal ini dapat
menghilangkan nilai-nilai masyarakat yang baik seperti kebersamaan, gotong-
Di Indonesia, sistem hak kepemilikan atas tanah yang dikehendaki ada dua yaitu
konsesi masyarakat atas tanah negara dan sertifikasi tanah perorangan. Sistem
sertifikasi tanah perorangan inilah yang menimbulkan banyak pro-kontra dengan
resiko besar yang dapat mempengaruhikelangsungan hidup masyarakat adat.
Dengan pertimbangan tersebut, maka kami melakukan analisis terkait sistem
sertifikasi tanah perorangan dengan metode SWOT untuk selanjutnya ditentukan
solusi rekomendasinya.
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
Berdasar video Hak Atas Tanah pada kanal Youtube LifeMosaic, dijelaskan
bahwa terdapat tiga perbandingan sistem kepemilikan yaitu konsesi masyarakat
atas tanah negara, sertifikat tanah perorangan, dan hak komunal atas wilayah
adat. Hak komunal atas wilayah adat dinilai sebagai pilihan tepat bagi
masyarakat untuk memiliki sekaligus mengelola tanah secara sah. Wilayah
komunal berada di bawah otoritas masyarakat adat dan lembaga perwakilan
mereka untuk bertanggung jawab atas tata ruang wilayah tersebut. Sebaliknya,
terdapat pro dan kontra terkait konsesi masyarakat atas tanah negara dan
sertifikat tanah perorangan.
Fishbone analysis merupakan salah satu alat analisis yang perlu dilakukan untuk
tiga perbandingan sistem kepemilikan yaitu konsesi masyarakat atas tanah
negara, sertifikat tanah perorangan, dan hak komunal atas wilayah adat,
sehingga dapat diketahui faktor yang menjadi penyebab utama terkait dengan
pro dan kontranya konsesi masyarakat atas tanah negara dan sertifikat tanah
perorangan.
Dari Fishbone di atas maka dapat ditentukan solusi atau strategi rekomendasi,
yaitu:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan