Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

Berdasar video Hak Atas Tanah pada tugas agenda ketiga pembelajaran latsar
CPNS mengenai etika publik, dijelaskan bahwa terdapat tiga perbandingan sistem
kepemilikan yaitu konsesi masyarakat atas tanah negara, sertifikat tanah perorangan,
dan hak komunal atas wilayah adat. Hak komunal atas wilayah adat dinilai sebagai
pilihan tepat bagi masyarakat untuk memiliki sekaligus mengelola tanah secara sah.
Wilayah komunal berada di bawah otoritas masyarakat adat dan lembaga perwakilan
mereka untuk bertanggung jawab atas tata ruang wilayah tersebut. Sebaliknya, terdapat
pro dan kontra terkait konsesi masyarakat atas tanah negara dan sertifikat tanah
perorangan. Sertifikasi tanah perorangan dinilai akan mengancam keberlangsungan
wilayah setempat karena hak individu seperti inilah yang justru akan membawa resiko
besar. Dengan sertifikat perorangan, kemungkinan terburuk yang bisa terjadi adalah
tergusurnya masyarakat setempat di tanahnya sendiri.

Dalam menentukan solusi atas permasalahan hak atas tanah pada video tersebut,
dilakukan analisis Fishbone. Analisis ini berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab-
penyebab yang mungkin timbul dari suatu spesifik masalah dan kemudian memisahkan
akar penyebabnya, memungkinkan juga untuk mengidentifikasi solusi yang dapat
membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Dari Fishbone di
atas maka dapat
ditentukan solusi atau
strategi rekomendasi, yaitu:
1. Pemerintah membentuk lembaga khusus untuk menampung aspirasi terkait
permasalahan kepemilikan tanah.
2. Pemerintah atau pemangku adat menerapkan kebijakan terkait hak menjual tanah
tidak kepada pihak luar masyarakat adat.
3. Pemerintah atau pemangku adat menerapkan kebijakan untuk tidak memanfaatkan
kepemilikan tanah masyarakat adat ke perusahaan swasta.
4. Menggunakan sertifikat tanah berbasis elektronik untuk memudahkan kepemilikan
hak tanah dalam lingkup masyarakat adat.
5. Perlunya pengakuan dan perlindungan dari pemerintah atas hak kepemilikan tanah
masyarakat adat.
6. Perlunya musyawarah antara pemangku adat, masyarakat adat setempat, pemilik
sertifikat, dan instansi terkait dalam menentukan batas wilayah kepemilikan tanah
dan masalah-masalah lain terkait sertifikat hak milik.

Anda mungkin juga menyukai