Anda di halaman 1dari 1

Nama : Artika Nurani

Nim : 105641103822

1. a). Yang termasuk kepentingan pribadi/ individu dan yang termasuk kepentingan publik/masyarakat.
 Kepentingan pribadi/publik  Kepentingan publik/masyarakat

 Belajar  Mengasuh anak  Berkompromi


 Merawat diri  Membayar pajak  Membantu tetangga
 Berkeluarga  Menafkahi keluarga  Memilih presiden
 Bertanggung jawab  Disiplin  Menjadi saksi di pengadilan
 Santun terhadap orang lain  Bersikap sopan  Menaati norma
 Mengawasi jalannya pemerintahan

b). Urutan kepentingan mulai dari kepentingan yang dianggap paling penting saat ini.
 Merawat diri  Bertanggung jawab  Santun terhadap orang lain  Membayar pajak
 Belajar  Menaati norma  Membantu tetangga  Memilih presiden
 Berkeluarga  Membantu tetangga  Berkompromi
 Menafkahi keluarga  Bersikap sopan  Mengawasi jalannya pemerintahan
2. Menyelesaikan masalah pelebaran jalan yang akan dilakukan pemerintah dengan ganti rugi yang
tidak sebanding dengan harga jual tanah dari milik masyarakat.

Tentunya semua orang tahu bahwa semua rakyat Indonesia memiliki hak bersuara dan
berpendapat, hal tersebut dikatakan dengan hak individu. Hak individu (perseorangan) sangat
berkaitan erat dengan hak asasi manusia. Dijelaskan secara umum, pengadaan tanah untuk
kepentingan umum adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang
layak dan adil kepada pihak yang berhak untuk kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang
harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Pengadaan tanah tersebut wajib diselenggarakan oleh pemerintah dan tanahnya selanjutnya
dimiliki pemerintah pusat atau pemerintah daerah, atau menjadi milik badan usaha milik negara
(“BUMN”) dalam hal instansi yang memerlukan pengadaan tanah untuk kepentingan umum adalah
BUMN. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan dengan pemberian ganti kerugian
yang layak dan adil yang diberikan secara langsung kepada pihak yang berhak, misalnya pemegang
hak atas tanah dan pemegang hak pengelolaan.
Dalam hal ini, bentuk ganti kerugian dapat berupa uang, tanah pengganti, pemukiman kembali,
kepemilikan saham, atau bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak. Maka dalam hal tanah
yang merupakan hak milik warga tersebut terkena pelebaran jalan, seharusnya pemegang hak milik
atas tanah terkait memperoleh ganti kerugian yang layak dan adil, yang penetapan besar dan
bentuknya dilakukan sesuai dengan prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Namun, dalam kasus ini pemerintah memberikan ganti rugi dengan jumlah yang tak sebanding
dengan harga jual tanah tersebut, sehingga masyarakat menolak keputusan pembebasan tanah yang
akan dilakukan pemerintah. Maka perlu adanya tindakan hukum untuk mengadili hal tersebut
sehingga tidak ada pihak yang rugi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jika ditanyakan siapa yang harus diutamakan tentunya adalah kepentingan pribadi (warga yang
memiliki tanah) karena merekalah pemiliknya dan tentunya memiliki hak atas itu. Tetapi, bukan
berarti pelebaran jalan dibatalkan karena ini juga merupakan sebuah kepentingan bersama atau
umum jadi cukup dilakukannya pembicaraan lebih lanjut lagi antara pemerintah dan warga si pemilik
tanah bagaimana solusi terbaik agar tidak ada hambatan untuk keduanya antara pelebaranan jalan
dengan ganti rugi untuk warga si pemilik tanah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai