Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FIQIH SIYASAH 2

PENDEKATAN STUDI PEMIKIRAN ISLAM DAN PRINSIP DASAR POLITIK ISLAM


Dosen Pengampu: Munawir Sajali, S.H.,,M.A

Disusun Oleh :

Kuat (1200201030)

Imam Nur-Sidik (1200201025)

Fadilah Al-Madani (1200201014)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AZ-ZAYTUN INDONESIA (IAI AL-AZIS)

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya. Tak
lupa Shalawat serta salam semoga dapat terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan studi pemikiran islam dan prinsip dasar
politik islam”. Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca mengenai
Fiqih Siyasah

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami
semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami, informasi dan materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi pada makalah ini, kami mohon maaf. Maka dari itu, sekiranya kami menerima
kritik dan saran agar dapat menyempurnakan tulisan kami di masa mendatang.

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Allah menurunkan al-Quran kepada umat manusia sebagai petunjuk kepada seluruh umat manusia agar
tercipta kedamaian dan tata kehidupan yang harmonis antara satu dengan yang lainnya. Dalam suatu
Negara pasti terdapat hukum dan undang-undang yang telah disahkan oleh pemerintah Negara tersebut.
Akan tetapi dalam membuat atau menggunakan hukum beserta peraturan yang lain harus berdasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan yang sangat signifikan dengan realita Negara tersebut. Sebagaimana
kita ketahui bahwa setiap Negara pasti memiliki peraturan yang berbeda dengan Negara yang lain. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa dalam membuat hukum dan peraturan tidak semena-mena tanpa
melakukan pertimbangan. Dalam realita Negara kita yang sebagian besar penduduknya adalah orang
muslim maka sangat dibutuhkan suatu sumber dalam membuat hukum yang sumber tersebut tidak lain
adalah al-Quran dan hadist. Meskipun demikian teks-teks al-Quran tidak dapat difahami secara fullgar
akan tetapi harus secara mendalam. Dengan demikian posisi siyasah syari`yah sangat besar dalam
membuat suatuaturan agar peraturan tersebut dapat terealisasi baik dari segi ritual maupun dari segi sosial
kemasyarakatan dalam hal ini berbagsa dan bernegara dengan tujuan mencapai kemaslahatan secara
komprehensif

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fiqih Siyasah?
2. Apa Pengertian Istilah Fiqih Siyasah?
3. Bagaimana Cara Studi Pemikiran Islam?
4. Pengertian Prinsip Konsep Dasar Politik Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar Pembaca Mengetahui Pengertian Fiqih Siyasah
2. Agar Pembaca Mengetahui Bagaimana Cara Studi Pemikiran Islam
3. Agar Pembaca Mengetahui Pengertian Prinsip Dasar Politik Islam

1.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqih Siyasah


Selain dengan mengenali perjalanan sejarah penerapan fiqih siyasah, pengertian mengenai ruang lingkup
dan cakupan sesuatu disiplin (termasuk fiqih siyasah) dapat dilakukan dengan memahami pengertian-
pengertian baik pengertian harfiah maupun pengertian istilah fiqih siyasah itu sendiri. Oleh karna itu akan
dikutip beberapa pengertian yang ditulis oleh para ulama muslim. Dengan pengetahuan itu, diharapkan
dapat diketahui batas-batas wilayah kajian fiqih siyasah, aspek kehidupan yang sesuai dengan penelitian
fiqih siyasah, metode yang layak menjadi alat pendekatannya dan kegunaan pendekatan tersebut bagi
realitas kehidupan yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda. Selain itu hubungan antara fiqih
siyasah sebagai sebuah disiplin ilmu, yang mempunyai objek pendekatan dan kegunaan tertentu terhadap
disiplin ilmu yang lain dapat diketahui. Secara tersirat dalam pengertian al-siyasah, terkandung dua
dimensi yang berkaitan satu sama lain (a) “tujuan yang hendak dicapai melalui proses pengendalian” (b)
“cara pengendalian menuju tujuan tersebut”

Pengertian istilah Fiqih Siyasah


Pengertian harfiah tidak menjelaskan ihwal fiqih siyasah yang sesungguhnya. Tujuan apa yang dicapai
dengan pengendalikan menurut fiqih siyasah, cara apa yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut
menurut fiqih siyasah . dalam keadaan demikian pengartian teknis akademis mengenai siyasah dipandang
perlu. Berkenaan dengan kebutuhan. Siyasah adalah kemaslahatan untuk manusia dengan menunjukannya
kepada jalan yang menyelamatkan baik didunia maupun diakhirat. Siyasah berasal dari nabi, baik secara
khusus maupun secara umum, baik secara lahir maupun batin segi lahir siyasah berasal dari para
pemegang kekuasaan bukan dari ulama, sedangkan secara batin siyasah berasal dari ulama pewaris nabi
bukan dari pemegang kekuasaan. Siyasah syar’iyah ialah pengurusan hal-hal yang bersifat umum bagi
negara islam dengan cara yang menjamin perwujudan kemaslahatan dan penolakan kemudaratan dengan
tidak melampaui batas-batas syariah dan pokok-pokok syariah, meskipun tidak sesuai dengan pendapat
ulama-ulama mujahid. Siyasah adalah segala perbuatan yang membawa manusia lebih dekat kepada
kemaslahatan dan lebih jauh dari kemafsadata, sekalipun rasulullah tidak menerapkannya dan bahkan
Allah SWT tidak menentukannya. Siyasah syar’iyah ialah pengurusan hal-hal yang bersifat umum bagi
negara islam dengan cara yang menjamin perwujudan kemaslahatan dan penolakan kemudaratan dengan
tidak melampaui batas-batas syariah dan pokok-pokok syariah yang kully, meskipun tidak sesuai dengan
pendapat ulama-ulama musjahid.1

1
HA Djazuli. Fiqih SiyasahImplementasi kemaslahatan Umat dalam rambu rambu Syariah, (Jakarta.Kencana.
2003)hal 25
2.

B. Pendekatan Studi Pemikiran Islam

Suatu pendekatan yang digunakan ketika mengkaji politik Islam adalah islam. Pendekatan fiqih baru
digunakan setalah pendekatan teologi yang membahas tema politik. Para mutakallim yang pertama
mengangkat isu politik. Misalnya yang terefleksikan dalam bahasa imamah.1 Dalam wilayah teologi
pendekatan normatif dapat digunakan misalnya melihat respon ketika masa setelah Nabi. Belum terdapat
madzab yang betul-betul bisa menyikapi persoalaan tersebut. 1) Golongan Syiah mengatakan bahwasanya
imamah atau pemimpin yang wajib menggantikan posisi kepemimpinan hanya dari keturunan Nabi, 2)
Golongan Muawiyah juga mempunyai pandangan lain yakni pemerintah atau pemimpin adalah pilihan
manusia dan campur tangan Tuhan, 3) Golongan Khawarij menganggap bahwasanya yang patut untuk
menjadi pemimpin harus dikembalikan pada dalil al-Qur‟an. Selanjutnya pendekatan normatif merupakan
normatif-fiqhiy. Sesuai dengan pembahasan awal, ajaran fiqh tentang suatu politik baru dapat dituliskan
kira-kira pada 4-5 abad yang kemudian setelah perdebatan tentang imamah. Al-Mawardi, sebagai peletak
pokok dasar ajaran fiqh politik Islam, sehingga bertujuan untuk berusaha menguraikan tentang bagaimana
masyarakat dan bidang politik yang dapat berdiri sendiri. Dalam fiqh menjelaskan tentang bagaimana
mekanisme suatu kepemimpinan negara atau khalifah, yang kemudian menjadi tema sentralnya. Fiqh
Siyasah Dustury adalah siyasah yang berhubungan dengan peraturan dasar tentang bentuk pemerintahan,
dan batasan kekuasaan, cara pemilihan kepala negara, ketetapan hak-hak yang wajib bagi individu dan
masyarakat, serta hubungan penguasa dan rakyat. Fiqh Mally (Departemen Keuangan) adalah siyasah
yang mengatur hak-hak orang-orang miskin, mengatur sumber mata air, dan perbankan. Fiqh Dawliy
(Departemen Luar Negeri) yaitu siyasah yang mengatur tentang peperangan dan aspek-aspek yang
berhubungan dengannya, seperti perdamaian. Metode fiqh siyasah dalam pelaksanaan hukumnya tidak
berbeda dengan fiqh-fiqh pada umumnya yakni metode ushul fiqh dan kaidah-kaidah fiqh. Implementasi
dari kaidah kulliyah tidak terikat oleh dimensi ruang dan waktu dan memiliki makna universal. Kaidah ini
dijadikan sebagai landasan alat kontrol terhadap ketetapan produktif berfikir. Metode yang ada ini harus
menyelesaikan problematika yang ada saat ini yang bermoral agama dan menyesuaikan nilai-nilai
ketuhanan. Metode ushul fiqh dan qawa‟id al-fiqhiyyah digunakan pada bidang fiqh siyasah lebih penting
daripada fiqh-fiqh lain, karena fiqh siyasah ini tidak diatur secara rinci dan jelas di dalam Al-Qur‟an
ataupun Hadis

3.
C. Prinsip-Prinsip Dasar Politik Islam
Berbicara tentang pemikiran politik Islam di abad klasik dan pertengahan ( abad klasik
merentang dari tahun 650 – 1250 M. dan abad pertengahan 1250 – 1800 M. ), berarti bicara soal
teori dan konsep tentang politik Islam yang digagas oleh para Ulama dan Pemikir Islam,
antranya Ibnu Abi Rabi`, al-Farabiy, al-Mawardiy, al-Ghazaliy, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun,
dan lain-lainnya. Berdasarkan kajian mendalam terhadap pemikiran-pemikiran mereka tentang
politik kenegaraan, terdapat beberapa prinsip dasar ( al-mabda al-asasiy) bagi tegaknya sebuah
negara atau pemerintahan dalam Islam2
Djazuli dalam bukunya Fiqh Siyasah membagi nilai-nilai dasar fiqh siyasah syar‘iyyah kepada
13 nilai dari Al-Qur‘An dan lima nilai dari Hadis. Sementara Suyuthi Pulungan membagi
prinsip-prinsip siyasah dalam hidup bermasyarakat dan bernegara kepada 16 prinsip dari Al-
Quran dan 11 prinsip dari Hadis. Kesemua nilai dan prinsip yang mereka utarakan pada dasarnya
sama dengan prinsip-prinsip yang telah sebutkan oleh pakar sebelumnya dengan sedikit
penambahan sesuai dengan dalil yang dikemukakan3
hukum politik Islam (fiqh siyasah) adalah hukum yang terus berkembang dengan cepat dan
dinamis, Perkembangan ini memerlukan pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar apa yang
dirumuskan para ulama dalam bidang siyasah sehingga perkembangan hukum politik Islam tidak
lari dari rel dan norma standar yang telah disepakati. Menurut Islam, mekanisme operasional
pemerintahan dan ketatanegaran mengacu pada prinsip-prinsip syari'ah yang bersumber dari Al-
Quran dan Hadis. Prinsip-prinsip negara dalam Islam tersebut ada yang berupa prinsip-prinsip
dasar yang mengacu pada teks-teks syari'ah yang jelas dan tegas, dan ada pula prinsip-prinsip
tambahan yang merupakan kesimpulan dan termasuk ke dalam fiqh siyasah atau Hukum
ketatanegaraan dalam Islam. Prinsip-prinsip hukum politik Islam yang telah diuraikan oleh para
pakar politik Islam dalam berbagai referensi sangat variatif, dalam kajian ini prinsip-prinsip
siyasah dan penyelenggaraan negara dalam Alquran dapat diformulasikan tujuh prinsip dasar
hukum politik Islam. yaitu:
1) Azas Amanah
Amanah dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai “pesan” atau “titipan” atau
sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain.1 Menurut M. Tahir Azhary, kata
amanah dalam konteks kekuasaan negara dapat dipahami sebagai suatu pendelegasian atau
pelimpahan kewenangan dan karena itu kekuasaan dapat disebut sebagai “mandat” yang
bersumber atau berasal dari Allah. Kekuasaan menurut Azhari adalah suatu karunia atau nikmat
Allah yang merupakan suatu amanah kepada manusia untuk dipelihara dan dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan dalam Alquran dan
dicontohkan oleh sunnah rasulullah, Kekuasaan itu harus dipertanggungjawabkan kepada Allah.2
Kata yang berasal dari bahasa Arab ini maknanya mungkin sama dengan kata “trust” yang ada

2
Abdul Wahid Muhammad al-Far, al-Tsaqafah al-Islamiyah: Dirasah Ta`shiliyah Limadhmun al-Risalah al-Islamiyah
Fiy al-Dhau`i al-Qur`an wa al-Sunnah ( Jiddah: Dar al-`Ilmi, t.th. ), h. 84 -147
3
J. Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah, Ajaran, Sejarah Dan Pemikiran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994),
http://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=1209
dalam bahasa Inggis yang artinya “kepercayaan” atau mempercayakan sesuatu”. Di dalam
Alquran kata amanah ini tertera antara lain dalam surah al-Ahzab/33: 72;
‫ض َو ْٱل ِجبَا ِل فََأبَ ْينَ َأن يَحْ ِم ْلنَهَا َوَأ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا َو َح َملَهَا ٱِإْل ن ٰ َسنُ ۖ ِإنَّ ۥهُ َكانَ ظَلُو ًما َجهُواًل‬
ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
ِ ‫ِإنَّا َع َرضْ نَا ٱَأْل َمانَةَ َعلَى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh. (Q.S.33: 72 4

2). Prinsip Keadilan, Prinsip keadilan adalah kunci utama penyelenggaraan negara. Keadilan dalam
hukum menghendaki setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum. Seperti yang dicontohkan
ketika Rasulullah SAW memulai membangun negara Madinah, Beliau memulainya dengan membangun
komitmen bersama dengan semua elemen masyarakat yang hidup di Madinah dari berbagai suku dan
agama. Adil ( al-`dalah ) adalah menetapkan sesuatu secara proporsional dan objektif, atau menempatkan
sesuatu pada tempatnya. 32 Islam memerintahkan umatnya agar menjadikan keadilan sebagai prinsip
dasar dalam bersikap dan memperlakukan orang lain, karena realitasnya keadilan berimplikasi
pada terciptanya keamanan dan ketentraman hidup.33 Dalam konteks ini Allah berfirman dalam
surat al-Nisa, ayat 58, yang artinya; jika kamu memutuskan suatu ketetapan hukum di antara
manusia, putuskanlah dengan adil. 34 Berdasarkan pernyataan alQur`an, ayat 58, surat al-Nisa
ini dapat dipahami bahwa keadilan ( adil ) merupakan landasan pokok dalam pelaksanaan
supremasi hukum, sebagaimana juga amanah menjadi dasar dalam pergaulan dan interaksi yang
baik antara sesama anggota masyarakat dan dalam aktivitas berpolitik.35 Sikap adil dan amanah,
keduanya merupakan bagian dari akhlak ( moral Islam ) yang berimplikasi pada keberhasilan
melahirkan masyarakat yang transparan, dan al Qur`an menuntut setiap muslim agar memiliki
standar moral ( akhlak ) yang tinggi sehingga bersedia untuk menjadi saksi walau pun kepada
dirinya sendiri.5
Salah seorang Gubernur di era Khalifah Umar Ibnu Khattab mengirim surat kepada Khalifah
menyampaikan keluhan tentang situasi politik di daerah wilayahnya yang selalu bergejolak, tidak
kondusif, dan carut marut. Dia meminta bantuan kepada Khalifah untuk memulihkan situasi dan
kondisi sosial politik yang tidak stabil itu ke situasi yang kondusif. Khalifah Umar dalam surat
jawabannya menegaskan agar Gubernur yeng bersangkutan memperbaiki kondisi yang buruk itu
dengan menegakkan keadilan yang sebenar-benarnya6
3). Prinsip Musyawarah Dan Ijma, Musyawarah atau ijma adalah proses pengambilan keputusan dalam
semua urusan kemasyarakatan yang dilakukan melalui konsensus dan konsultasi dengan semua pihak.
Kepemimpinan negara dan pemerintahan harus ditegakkan berdasarkan persetujuan rakyat melalui
pemilihan secara adil, jujur, dan amanah.

4
Katimin. Politik Islam studi tentang azas pemikiran Praktik dalam sejarah politik umat Islam. Medan (Perdana
Publishing,2017.hal 3.
5
.Abdul Rasyid Moten, Ilmu Politik Islam, h. 107
6
Ibnu Qutaibah, Abu Muhammad Abdullah Ibnu Muslim Ibnu Qutaibah, `Uyun al-Akhbar ( Mesir: Wuzarat al-
Tsaqafah wa al-Irsyad alQaumiy, 1963 M./ 1383 ), Jld. 1, h. 13
Musyawarah ( al-syura atau consultation ) sinonim dengan istilah sidang, urun rembug atau konsultasi
tentang bagaimana menyelesaikan masalah yang melibatkan orang banyak. Dalam konteks ini, al-Qur`an
menempatkan musyawarah (syura ) sebagai dasar dalam mencari penyelesaian masalah yang menyangkut
kehidupan orang banyak, seperti urusan politik, ekonomi, pendidikan, kemasyarakatan dan
sebagainya. Oleh karena itu, al Qur`an mengarahkan Nabi Muhammad saw. untuk selalu
melakukan musyawarah dengan para Sahabatnya dalam menyikapi berbagai masalah yang
muncul di tengah-tengah masyarakat.7 Di tempat lain, al-Qur`an menyebut orang-orang beriman
sebagai orang-orang yang menyikapi urusan-urusan mereka dengan musyawarah antara sesama
mereka.8 Dengan demikian, musyawarah merupakan perintah ajaran agama yang harus
direalisasikan dalam rangka membangun kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan
realitas kehidupan di masyarakat, musyawarah berarti partisipasi masyarakat atau individu dalam
menentukan dan mengatur diri mereka berdasarkan kesepakatan -kesepakatan bersama.26 Dalam
realitas kehidupan di masyarakat, musyawarah dapat ditemui beberapa padanannya, antaranya;
rapat, sidang, urun rembug, pertemuan ( meeting ), konfrensi, dan sebagainya, meskipun istilah-
istilah ini secara khusus ada penekanannya masingmasing, tetapi secara substansi bahwa
semuanya adalah sama, yaitu adanya pembicaraan-pembicaraan mengenai berbagai masalah
yang memerlukan keputusan bersama. Pelaksanaan musyawarah harus didasarkan pada
keyakinan bahwa masalah-masalah penting yang menyangkut kehidupan orang banyak harus
diputuskan bersama secara kolektif dengan mekanisme yang disepakati bersama. Bagi umat
Islam di dalam melaksanakan musyawarah pastinya terikat dengan ajaran agama yang
membimbingnya, agar hasil keputusan musyawarah mencerminkan keputusan yang bijaksana
dan berbobot ( berkualitas ), maka musyawarah harus diwarnai dengan etika, moral, dan akhlak
yang mulia, serta harus berada pada kondisi yang bebas dari berbagai tekanan, harus transparan,
jujur ( amanah ), bertanggung jawab, serta adanya kesamaan tujuan yang mengacu pada
wujudnya kebaikan bersama ( maslahah ammah ), dan tidak menonjolkan egoisme golongan atau
kepentingan-kepentingan kelompok, atau kepentingan pribadi.9

4). Hak Dan Kewajiban Negara Dan Rakyat, Semua warga negara dijamin hak-hak dasar tertentu.
Beberapa hak warga negara yang perlu dilindungi yakni, Jaminan terhadap keamanan pribadi, Hak untuk
mendapatkan pelayanan hukum secara adil tanpa diskriminasi, Kemerdekaan untuk mengeluarkan
pendapat dan berkumpul, Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, Harga diri dan harta benda,
Pelayanan medis dan kesehatan, serta, Keamanan untuk melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi.
Menurut Subhi Mahmassani dalam bukunya Arkan Huquq al-Insan, beberapa hak warga negara yang
perlu dilindungi adalah: jaminan terhadap keamanan pribadi, harga diri dan harta benda, kemerdekaan
untuk mengeluarkan pendapat dan berkumpul, hak untuk mendapatkan pelayanan hukum secara
adil.diskriminasi, hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, pelayanan medis dan
kesehatan, serta keamanan untuk melakukan aktifitasaktifitas ekonomi.10

7
Al Qur An Al Imron ayat 159
8
Al Quran Asy Syura ayat 3
9
Aly Sirojuddin, Pemikiran Politik Islam, Sejarah Praktek dan Gagasan,Ciputat 2017 hal 3
10
Fahmi, Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Syariah . Volume 2, Number 1, 2017
5). Amar ma'ruf nahi munkar adalah sebuah mekanisme check and balancing dalam sistem politik Islam.
Seorang pemimpin dalam pandangan mayoritas Islam bukan seorang yang suci. Oleh karenanya, sangat
mungkin untuk dikritisi dan dinasihati Prinsip amar ma’ruf nahi munkar. Amar ma’ruf nahi munkar
adalah sebuah mekanisme check and balancing dalam sistem politik Islam. Sistem ini terlembaga
dalam Ahlul Hilli wal ‘aqdi (parlemen), wilayat al Hisbah serta wilayat al Qadha‘. Seorang
pemimpin dalam pandangan mayoritas Islam (sunni) bukan seorang yang suci (ma’shum), oleh
karenanya sangat mungkin untuk dikritisi dan dinasehati.11

4.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Fikih siyasah adalah suatu konsep yang berguna untuk mengatur hukum
ketatanegaraan dalam bangsa dan negara yang bertujuan untuk mencapai kemaslahatan
dan mencegah kemudharatan. Ada beberapa manfaat dari mempelajari fiqih siyasah diantara lain
seseorang yang mampu menguasai pikih siasah akan mampu hidup sesuai dengan kehendaksyari’ah,
sekalipun tanpa undang-undang buatan manusia, selain itu juga dapatmemahami politik islam yang
tentunya sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hariSegala hal di dunia ini diciptakan dengan
memiliki hubungan antara satu denganyang lainnya, baik hubungan saling menguntungkan ataupun yang
merugikan. Begitupula dengan ilmu, antara satu ilmu dengan ilmu lainya, seperti halnya ilmu fiqih
Siyasahdengan ilmu yang lain memiliki hubungan yang sangat erat.

11
Fitriyani. Abd. Basir. Abdul Rouf Fansyuri. KONSEP-KONSEP NEGARA DALAM FIQIH SIYASAH.AL FARABY. ISSN
1907 – 0993 E ISSN 2442 – 8264 Volume 19 Nomor 1 (Juni) 2022
DAFTAR PUSTAKA

Dedi, S. (2019). fIQIH Siyasah. Bengkulu: LP2 IAIN Curup. Jafar, W. A. (2018).
FIQH SIYASAH DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. AL-IMARAH
Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam , 20.
Ahmad Saebani, Beni. 2007 Fiqih Siyasah Bandung: Pustaka Setia
HA Djazuli. Fiqih SiyasahImplementasi kemaslahatan Umat dalam rambu rambu Syariah,
(Jakarta.Kencana. 2003
Abdul Wahid Muhammad al-Far, al-Tsaqafah al-Islamiyah: Dirasah Ta`shiliyah Limadhmun al-
Risalah al-Islamiyah Fiy al-Dhau`i al-Qur`an wa al-Sunnah .Jiddah: Dar al-`Ilmi,
J. Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah, Ajaran, Sejarah Dan Pemikiran .Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994,
Katimin. Politik Islam studi tentang azas pemikiran Praktik dalam sejarah politik umat Islam.
Medan Perdana Publishing,2017.
Ibnu Qutaibah, Abu Muhammad Abdullah Ibnu Muslim Ibnu Qutaibah, `Uyun al-Akhbar Mesir:
Wuzarat al-Tsaqafah wa al-Irsyad al Qaumiy, 1963 M.
Aly Sirojuddin, Pemikiran Politik Islam, Sejarah Praktek dan Gagasan,Ciputat 2017
Fahmi, Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Syariah . Volume 2, Number 1, 2017
Fitriyani. Abd. Basir. Abdul Rouf Fansyuri. KONSEP-KONSEP NEGARA DALAM FIQIH
SIYASAH.AL FARABY. ISSN 1907 – 0993 E ISSN 2442 – 8264 Volume 19 Nomor 1 (Juni)
2022

Anda mungkin juga menyukai