Abstract
The Islamic law become one part of people's lives. In this context, it is important to understand the concept of
Maqasid Al-Syari'ah in Islamic Law. Maqasid Al-Syari'ah is an important concept in the discussion of
Islamic law which determines the objectives of establishing Islamic law. The aim of this research is to explain
the concept of Maqasid Al-Syari'ah, the concept of Maqasid Al-Syari'ah in Islamic Law, and the
implementation of Maqasid Al-Syari'ah in Islamic Law. This research uses literature study and data analysis
methods.
Keywords: Concept, Maqasid Al-Syariah, Law, Islam
A. PENDAHULUAN
Hukum Islam memiliki peran yang sangat penting sebagai bagian integral
agama Islam. Sebagai panduan utama, hukum Islam membentuk landasan moral
dan etika bagi individu serta masyarakat Muslim. Hukum Islam tidak hanya
sebatas pada aspek ritual ibadah saja, tetapi juga mencakup pedoman interaksi
sosial, ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan sehari-hari, hukum Islam menjadi
ekonomi. Ini menciptakan landasan yang kuat membentuk warga negara yang
adil dan setara, di mana kepentingan bersama dihormati dan dilindungi. Melalui
kesejahteraan umum.
mengacu pada maksud dan tujuan hukum Islam sebagai landasan terbentuknya
dalam mengenai pandangan Islam sebagai agama yang tidak hanya menetapkan
standar moral dan etika tetapi juga mengejar tujuan tertentu untuk mencapai
esensi ajaran Islam. Konsep ini menyoroti aspek tujuan dari peraturan-peraturan
agama Islam, menjelaskan bahwa syariat tersebut tidak hanya mengatur tata cara
pada pemeliharaan lima hajat dalam kehidupan manusia, yaitu agama, jiwa,
akal, keturunan dan kekayaan2. Ide ini menyiratkan bahwa hukum Islam
1
Hasan, M. (2017). Tafsir Maqasid: Penafsiran Al Qur'an berbasis Maqasid Al Syariah.
Maghza.
2
ibid
Dengan memahami Maqasid Al-Syari'ah, umat Islam dapat
zaman. Konsep ini memberikan ruang bagi ijtihad (pemikiran kreatif) dalam
yang adil dan bermanfaat dalam mewujudkan tujuan-tujuan luhur agama ini,
dari memelihara kebebasan beragama hingga menjaga hak asasi manusia dan
keadilan sosial.
kajian keilmuan Islam. Berbagai interpretasi dan aplikasi dari konsep ini muncul
tentang hukum Islam yang relevan, adil, dan bermakna dalam konteks
kehidupan modern.
yang ingin dicapai oleh syariat Islam, serta bagaimana prinsip-prinsip ini dapat
yang dihadapi oleh umat Muslim dan masyarakat luas 4. Oleh karena itu, tulisan
B. METODE PENELITIAN
literatur yang relevan dengan judul atau tema penelitian ini. Metode ini
sumber yang relevan. Data ini kemudian dianalisis untuk memahami dan
data dapat melibatkan teknik statistik, pemodelan, atau metode lainnya untuk
mengungkap pola, hubungan, dan tren dalam data. Ini bisa mencakup buku,
artikel jurnal, makalah konferensi, dan sumber lainnya. Tujuannya adalah untuk
dipahami dan diterapkan dalam Hukum Islam. Metode literatur juga membantu
dalam memahami konteks historis dan budaya dari Maqasid Al-Syariah. Konsep
sumber doktrin Islam, yaitu Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Dengan pendekatan ini,
Hukum Islam diharapkan selalu relevan setiap saat, di tempat mana pun, dan
Hasil dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan Definisi Maqasid Al-
Islam yang terkait dengan maqasid yang mengandung kebaikan dunia dan
akhirat, kedua aspek tersebut sejatinya tidak dapat dipisahkan dalam hukum
5
ibid
6
Harahap, Z. A. (2014). Konsep Maqasid Al-Syariah Sebagai Dasar Penetapan Dan
Penerapannya Dalam Hukum Islam Menurut ‘Izzuddin Bin ‘Abd Al-Salam (W.660 H).
Tazkir .
islam Islam. Dengan pengertian tentang tujuan-tujuan hukum Islam, ijtihad
tidak diatur dalam teks hukum untuk menyelesaikan permasalahan hukum yang
yaitu maqasid dan syari’ah. Kata “maqasid” merupakan bentuk jamak dari
dengan sengaja). Misalnya dalam arti kata dasar kedua adalah: “qashadtu
al-syay` kassartuhu) (saya selesai). Misalnya dalam arti ketiga adalah “al-
sana7.
sebagaimana ungkapan “wa ‘alâ Allâh qashd al-sabîl” (Q.s. Al Nahl: 9) Ayat
kata ini; (3) keseimbangan dan moderasi merupakan konsep yang harus di
Syariah dapat dijelaskan sebagai berikut. Makna umum suatu hukum atau hadis
dapat dipahami dari kata-kata yang dipakai dan situasi yang mengelilinginya.
7
Op.cit Hasan,
8
Abû, P., & Wardani, I. A.-S. (n.d.). MAQÂSHID AL-SYARÎ’AH SEBAGAI PARADIGMA IDEAL-
MORAL TAFSIR AL-QUR’AN.
Arti yang terkandung dalamnya bergantung pada konteks dan kata-kata yang
digunakan. Pemahaman umum seperti arti dari Maqasid alsyariah (Tujuan Allah
hukum).
karena itu, dalam menetapkan hukum untuk setiap situasi, penting untuk
dan kesejahteraan umat manusia. Dalam istilah ilmu usul fikih, maqasid
9
Auda, J. (2014). Memahami Maqasid Syariah. Malaysia: PTS Islamika SDN
diterapkan dalam kehidupan manusia, termasuk perintah, larangan,
komunitas dan semua orang10. Segala hukum yang Allah berikan kepada
hingga yang paling tidak penting, dan memberi peringkat yang berbeda-
beda sesuai dengan tujuannya: yaitu peringkat utama, kedua, dan ketiga.
Hal ini dapat terjadi di semua bidang kehidupan manusia dan mencakup
Islam yang menekankan pada tujuan atau maksud dari hukum Islam 11.
Konsep ini merujuk pada prinsip bahwa tujuan utama dari hukum Islam
hadis Nabi Muhammad saw., serta diatur oleh para ulama Muslim
10
Khatib, S. (2018). Konsep Maqashid Al-Syari`Ah: Perbandingan Antara Pemikiran Al-
Ghazali Dan Al-Syathibi. MIZANI.
11
ibid
baik di dunia maupun di akhirat12. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Untuk mencapai kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat, ahli usul
fikih telah melakukan penelitian dan ditetapkan lima unsur utama yang
menjadi dua, yakni yang berasal dari Sang Pencipta dan dari ciiptaannya.
adalah sesuatu yang dapat dipahami secara logis, bisa diamati melalui
insting, pengalaman, kebiasaan, pikiran yang benar dan karena itu dapat
kesungguhan mereka.
mencapai usia baligh akan meraih manfaat, jika dia dapat menjaga kelima
Memelihara agama (hifz al-din) adalah tujuan syariat Islam yang paling
utama. Maqasid ini berkaitan dengan menjaga akidah dan keyakinan umat Islam
terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. Agama adalah pondasi bagi kehidupan
manusia. Dengan agama, manusia akan memiliki pedoman hidup yang benar
dan bermoral15. Agama juga mengajarkan manusia untuk berbuat baik dan
ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰاَم ُنوا اَّتُقوا الّٰل َه َح َّق ُتٰق ىِتهٖ َو اَل َتُمْو ُتَّن ِااَّل َو َاْنُتْم ُّمْس ِلُمْو َن
kewajiban shalat lima waktu. Jika shalat tidak dilakukan, maka akan
salat jama' dan qasar bagi orang yang sedang bepergian, dengan tujuan
15
ibid
3) Peringkat tahsiniyyah (tersier) melibatkan mengikuti ajaran agama untuk
penting, baik ketika sedang beribadah maupun pada waktu lainnya. Selain
pelakunya.
dan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan individu dan masyarakat. Ini
tindakan dan keputusan kita17. Dengan memahami tujuan hidup kita sebagai
ciptaan Allah, kita menemukan makna dan kepuasan yang lebih dalam dalam
hidup kita. Ini seperti memiliki kompas internal yang menuntun kita ke arah
kecemasan, dan ketakutan. Dengan keyakinan yang kuat kepada Allah, kita
16
Al-Himayah, J., Gumanti, R., Syariah, F., Sultan, I., & Gorontalo, A. (n.d.). Maqasid Al-Syariah
Menurut Jasser Auda (Pendekatan Sistem dalam Hukum Islam).
17
ibid
Agama menekankan pentingnya kejujuran, kebaikan, dan kasih sayang18.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, kita dapat membentuk ikatan yang lebih
kokoh dan lebih berarti dengan keluarga, teman, dan komunitas kita. Agama
Dengan mengikuti ajaran agama, kita dapat mengembangkan karakter yang baik
dan membuat keputusan yang etis19. Ini menuntun kita untuk menjadi orang
yang lebih jujur, adil, dan bertanggung jawab, berkontribusi pada masyarakat
dukungan. Keyakinan kepada Allah SWT membantu kita untuk bangkit kembali
Memelihara agama (hifz al-din) bukan hanya kewajiban, tetapi juga pilihan
yang membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita. Pentingnya bukan hanya
fokus pada kehidupan setelah kematian, tetapi juga pada upaya untuk
jiwa manusia. Jiwa adalah anugerah Allah SWT yang paling berharga bagi
18
Dr. Drs. Moh. Ahsanuddin Jauhari, S. M. (2020). Filsafat Hukum Islam. Bandung: Pt.
Liventurindo.
19
Ibid
20
Sabil Op Cit,
Karena itu, dalam agama Islam, sangat ditekankan betapa pentingnya untuk
apa pun, berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, dan janganlah membunuh
memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.’ Janganlah pula kamu mendekati
perbuatan keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Janganlah kamu
membunuh orang yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar)
jiwa yang dianugerahkan oleh Allah SWT21. Untuk bertahan hidup, seseorang
minum, pakaian, dan menjaga kesehatan agar tetap sehat. Hal ini sangat
2) Menjaga jiwa dalam tingkatan hajiyyah, seperti di izinkan kita bisa mencari
hewan untuk dimakan dan menikmati hidangan yang lezat dan halal22. Jika
21
Musolli. (2018). Maqasid Syariah: Kajian Teoritis Dan Aplikatif Pada Isu-Isu
Kontemporer. At-Turāṡ.
22
Gumanti, R. (2018). Maqasid Al-Syariah Menurut Jasser Auda (Pendekatan Sistem dalam
Hukum Islam). Jurnal Al-Himayah
3) Menjaga jiwa dalam tingkatan tahsiniyyah, seperti memutuskan bagaimana
Memelihara jiwa (hifz al-nafs) merupakan Salah satu tujuan utama syariat
Islam yang signifikan. Jiwa merupakan karunia yang paling berharga dari
Tuhan, dan kita bertanggung jawab untuk merawatnya dengan baik 23. Berikut
Jiwa yang sehat dan bahagia adalah dasar bagi kehidupan yang sejahtera
dan bahagia. Dengan memelihara jiwa, kita dapat menghindari berbagai masalah
psikologis, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Hal ini akan membuat kita
lebih produktif dan kreatif, serta dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna.
Jiwa yang sehat dan kuat akan lebih mudah untuk dikendalikan. Dengan
memelihara jiwa, kita akan lebih mampu mengendalikan diri dari perbuatan
maksiat, seperti judi, narkoba, dan perzinahan. Hal ini akan menjaga kita dari
Jiwa yang sehat dan bersih akan lebih mudah untuk menerima petunjuk
Allah SWT. Dengan memelihara jiwa, kita akan lebih mudah untuk memahami
dan mengamalkan ajaran Islam24. Hal ini akan meningkatkan ketakwaan kita
Orang yang memiliki jiwa yang sehat dan bahagia akan lebih mudah untuk
menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini karena mereka akan lebih berperilaku
23
ibid
24
Hafid, M. (2021). Telaah Interkoneksi Konsep Istihsan dan Konsep Maqasid al-Syariah. An
Nawazil
Jiwa yang sehat dan bahagia akan meningkatkan kualitas hidup kita. Hal ini
Islam, berdampingan dengan menjaga agama, jiwa, harta, dan keturunan 25. Akal,
di dalam Islam, dipandang sebagai anugerah luar biasa dan alat penting untuk
Qur’an:
ُقْل َأَر ايُتْم ِإْن َه َد اُك ُم الَّلُه َأْو َأْظَلَم ُك ْم َعَلى َأْنُف ِس ُك ْم َمْن َيُقوُدُك ْم ِم ْن ُظُلَم اِت َه ِذِه ِإاَّل الَّلُه َأَفاَل َتَتَف َّك ُر وَن
kepada kamu atau membiarkan kamu dalam kesesatan siapakah yang dapat
yang jernih, kita dapat terhindar dari kesesatan dan menjalani kehidupan sesuai
minuman keras. Jika aturan ini tidak dipatuhi atau terus dilanggar, dapat
untuk memperoleh ilmu26. Jika tindakan ini tidak dilakukan maka tidak akan
25
ibid
26
Noor op,cit.
merugikan jiwa namun akan menimbulkan kesulitan bagi masyarakat, dan
berkembang.
Akal adalah anugerah Allah SWT yang sangat penting. Dengan akal,
manusia dapat berpikir, memahami, dan mengambil keputusan 27. Oleh karena
itu, memelihara akal merupakan salah satu tujuan syariat Islam yang penting.
Akal yang sehat dan kuat akan membantu kita untuk mengambil keputusan
yang tepat dalam hidup. Hal ini akan mengantar kita pada kehidupan yang
Akal yang sehat dan jernih akan membantu kita untuk membedakan antara
yang baik dan yang buruk. Dengan memelihara akal, kita akan lebih mampu
Akal yang sehat dan bersih akan membantu kita untuk memahami ajaran
Islam dengan baik. Dengan memelihara akal, kita akan lebih mampu untuk
Orang yang memiliki akal yang sehat dan jernih akan lebih mudah untuk
menjadi teladan bagi masyarakat28. Hal ini karena mereka akan lebih berperilaku
27
Sabil, op,cit
28
Noor op.cit
5) Meningkatkan kualitas hidup
Akal yang sehat dan kuat akan meningkatkan kualitas hidup kita. Hal ini
karena kita akan lebih mampu untuk menghadapi tantangan hidup dan meraih
kesuksesan.
syariat Islam, berdampingan dengan menjaga agama, jiwa, akal, dan harta.
اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َعِم ُلوا الَّصاِلَح اِت َو َأْو َصْو ا ِباْلَح ِّق َو َأْو َصْو ا ِباْلِبِّر َك اُنوا َأْص َح اَب اْلَيِم يِن
Artinya: "Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan saling berpesan
keturunan.
memberikan talak30. Apabila mahar tidak disepakati dalam akad nikah, maka
29
Pangiuk op,cit.
30
Shidiq, op.cit
mahar sebagai kewajiban. Dalam situasi perceraian, suami mungkin akan
melengkapi acara pernikahan. Jika tindakan ini tidak diambil, maka akan
syariat Islam. Hal ini tidak hanya relevan bagi keberlangsungan generasi
manusia, tetapi juga dengan membentuk generasi yang saleh dan berakhlak
peradaban Islam. Tanpa regenerasi, umat Islam akan terancam punah dan nilai-
kasih sayang, dan saling menghormati. Dengan merawat dan mendidik anak
dengan baik, kita berkontribusi terhadap terwujudnya keluarga yang ideal sesuai
ajaran Islam.
31
Musolli, op cit
32
Shidiq, G. (2009). Teori Maqasid Al Syariah dalam Hukum Islam. Jurnal Sultan Agung.
Melalui pendidikan dan pembinaan yang tepat, kita dapat membentuk
Generasi yang saleh menjadi aset dan penggerak kemajuan bagi masyarakat dan
peradaban Islam.
baik dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan batin yang besar bagi orang
tua33. Ini merupakan salah satu nikmat dan anugrah Allah SWT.
secara halal dan bermanfaat. Harta merupakan aset yang penting bagi manusia
untuk memenuhi keperluan hidup, baik keperluan utama maupun yang lebih
yang lebih luas dari sekadar menjaga keutuhan atau kepemilikan materi (Hakim,
2017). Ini mencakup aspek pemanfaatan, pengelolaan, dan nilai moral terkait
kebutuhan hidupnya dan hidup dengan layak. Ayat yang menjelaskan tentang
Memelihara Harta:
Ayat ini menunjukkan bahwa rezeki dan harta berasal dari Allah. Sikap
manusia terhadap harta harus tawakal dan syukur, tidak boleh tamak dan kufur.
33
ibid
Menjaga harta dilihat dari segi kepentingannya, menjaga harta dapat
1) Menjaga harta dalam tingkatan daruriyyah, seperti telah diatur cara untuk
harta orang lain secara tidak jujur34 (Pangiuk, 2016). Jika aturan tersebut
permasalahan jual beli dengan akad salam. Jika tindakan ini tidak diambil,
hal ini tidak akan membahayakan keberadaan harta tetapi akan membuatnya
aspek hukum Islam, termasuk dalam hukum keluarga, hukum pidana, hukum
ekonomi, dan hukum sosial. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa
hukum Islam relevan, adil, dan membawa kemaslahatan bagi umat manusia.
Shariah dapat berbeda antara kelompok ulama dan mazhab hukum Islam.
Meskipun ada kesepakatan umum tentang lima maqasid utama, ada perbedaan
syariat Islam yang penting. Kekayaan merupakan salah satu kebutuhan pokok
tinggal, dan kesejahteraan35. Oleh karena itu, menjaga kekayaan adalah suatu
34
Hafid, M. (2021). Telaah Interkoneksi Konsep Istihsan dan Konsep Maqasid al-Syariah. An
Nawazil.
35
Noor, G. N. (2014). Konsep Maqashid Al-Syariah Dalam Menentukan Hukum Islam (Perspektif
Al-Syatibi Dan Jasser Auda). Al Iqtishadiyah
1) Memastikan Kelangsungan Hidup
Dengan memiliki harta yang cukup, kita dapat memastikan kelangsungan hidup
harta yang cukup, kita dapat memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-
Harta yang dimiliki dapat digunakan untuk membantu orang lain yang
membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang sakit. Dengan
4) Mencapai Kemakmuran
Islam.
istislah (maslahat), dan istidlal (analogi)38. Dalam maksud ini agar hukum Islam
memenuhi kebutuhan dan tujuan umat Islam dalam menjalankan agama mereka.
38
Hafid, op.cit
dikategorikan sebagai Maqasid al-syari'ah, sesuatu harus memenuhi empat
kriteria berikut:
2. Harus jelas, sehingga tidak akan ada perbedaan di antara para ahli hukum
3. Harus terukur, makna haruslah memiliki batasan yang jelas dan tidak
diragukan. Pengharaman khamr adalah untuk menjaga akal agar tetap jernih,
4. Berlaku umum, hal tersebut berlaku untuk semua situasi, sehingga artinya
perkawinan.
tujuan syari'ah secara umum menjadi dua kelompok, yaitu tujuan syari'at
penting, yaitu:
penetap hukum agama (syari'ah). Allah tidak akan pernah menetapkan hukum-
Nya tanpa tujuan untuk kebaikan hamba-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Tujuan ini dapat tercapai jika ada peraturan hukum yang bisa menjalankannya
dengan pemahaman dan pengertian yang jelas oleh manusia sebagai pihak yang
bertanggung jawab39. Oleh karena itu, semua target akan tercapai jika manusia
mematuhi aturan hukum. Manfaat sebagai inti dari tujuan-tujuan Maqasid al-
pada hal ini, baik dalam hal spiritual (agama) maupun dalam hal
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, hal ini menjadi sangat penting
dalam kehidupan manusia dan tidak bisa diabaikan. Jika hal tersebut
(Gumanti, 2018).
c. Tahsiniyat, yaitu hal ini merupakan bagian dari etika, dan tujuannya
39
Harahap, op.cit
atau kesulitan bagi kehidupan manusia. Kesejahteraan pendidikan ini
kehidupan manusia.
Bila maslahat dilihat dari segi tingkat kekuatan dalil yang mendukungnya.
manfaat karena didukung oleh bukti yang tidak bisa ditolak, atau
yang ditunjukkan oleh bukti yang cukup banyak yang berasal dari
berdasarkan akal, atau kebaikan yang didukung oleh dalil yang jelas
40
Harahap, op.cit
memprioritaskan maslahat yang boleh diambil dan yang harus
D. SIMPULAN
menentukan tujuan dari penetapan hukum Islam, sehingga hukum Islam dapat
41
Khatib, op.cit
Daftar Pustaka
Abû, P., & Wardani, I. A.-S. (N.D.). Maqâshid Al-Syarî’ah Sebagai Paradigma Ideal-
Moral Tafsir Al-Qur’an.
Al-Himayah, J., Gumanti, R., Syariah, F., Sultan, I., & Gorontalo, A. (N.D.).
Maqasid Al-Syariah Menurut Jasser Auda (Pendekatan Sistem Dalam Hukum
Islam). Http://Journal.Iaingorontalo.Ac.Id/Index.Php/Ah
Dr. Drs. Moh. Ahsanuddin Jauhari, S. M. (2020). Filsafat Hukum Islam. Bandung:
Pt. Liventurindo.
Hafid, M. (2021). Telaah Interkoneksi Konsep Istihsan Dan Konsep Maqasid Al-
Syariah. An Nawazil.
Musolli. (2018). Maqasid Syariah: Kajian Teoritis Dan Aplikatif Pada Isu-Isu
Kontemporer. At-Turāṡ.
Pangiuk, A. (2016). Bagi Hasil (Studi Tentang Implikasi Konsep Maqasid Al-
Syariah Al-Syatiby). Ijieb.
Shidiq, G. (2009). Teori Maqasid Al Syariah dalam Hukum Islam. Jurnal Sultan
Agung.
Siddig Ahmad, W. S. (2022). Hakikat Maqasid Al-Qur’an Imam Al-Ghazali dan
Perkembangan Perbahasan Berkenaan Maqasid Masa Kini. ISLĀMIYYĀT
44 (Isu Khas), 29 - 40.