Anda di halaman 1dari 44

“ETIKA ISLAM DALAM

PENERAPAN ILMU
HUKUM

Disusun oleh Kelompok Hukum B1 Semester 4

1) Dina arinda p (212040100021)


2) Inge bethzeda s (212040100015)

Dosen pengampu :

Bapak Dr. Supriyadi,S.pdI.,M.PdI

Program studi Ilmu Hukum

Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu sosial


Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tahun
ajaran 2022
Abstrak ; Etika Islam dalam ilmu hukum
adalah sistem nilai moral yang didasarkan
pada ajaran agama Islam. Tujuannya adalah
mewujudkan keadilan, keseimbangan, dan
kemaslahatan umum. Keadilan menjadi
prinsip utama dalam penerapan hukum,
memastikan perlakuan yang adil tanpa
memandang faktor sosial, agama, ras, atau
gender. Keseimbangan antara hak individu
dan kewajiban sosial juga ditekankan, di
mana hukum melindungi hak individu
sambil mengharuskan tanggung jawab
terhadap masyarakat. Integritas dan etika
menjadi aspek penting dalam penegakan
hukum. Penegak hukum diharapkan
berperilaku jujur, menjaga martabat dan hak
asasi manusia, serta menghindari
penyalahgunaan kekuasaan. Prinsip moral
seperti kejujuran, amanah, dan tanggung
jawab menjadi pedoman.Pentingnya dialog,
musyawarah, dan konsultasi dalam
pembuatan kebijakan hukum juga
ditekankan. Prinsip "syura" atau konsultasi
menjadi landasan dalam pengambilan
keputusan yang adil dan demokratis. Melalui
musyawarah, berbagai pandangan dan
aspirasi dapat dihormati, menciptakan
keputusan hukum yang inklusif dan
representatif.Dalam kesimpulannya, etika
Islam dalam ilmu hukum memberikan
kerangka nilai moral yang kaya. Kata kunci
utama termasuk etika Islam, ilmu hukum,
keadilan, keseimbangan, kemaslahatan
umum, penegakan hukum, dialog, dan
konsultasi. Penerapan etika Islam dalam
ilmu hukum dapat menghasilkan sistem
hukum yang adil, berintegritas, dan
berorientasi pada kemaslahatan umum.
Kata kunci : Etika Islam, ilmu hukum,
keadilan, keseimbangan.
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Dalam era globalisasi dan perkembangan


kompleksitas isu hukum, pemahaman yang
komprehensif tentang bagaimana etika Islam
diterapkan dalam ilmu hukum menjadi
semakin relevan.Pertama, pentingnya etika
Islam dalam ilmu hukum terletak pada nilai
keadilan yang merupakan prinsip
fundamental dalam agama Islam. Keadilan
dianggap sebagai pangkal kebenaran dan
keadilan yang adil menjadi landasan bagi
sistem hukum yang berfungsi dengan baik.
Namun, seringkali ada situasi di mana
keadilan tidak sepenuhnya tercapai atau
terdistorsi, baik itu dalam proses
pengambilan keputusan hukum, penerapan
hukuman, atau perlakuan yang berbeda bagi
individu atau kelompok tertentu. Oleh
karena itu, pemahaman yang lebih
mendalam tentang bagaimana etika Islam
memandang keadilan dan bagaimana
menerapkannya dalam ilmu hukum menjadi
penting.Kedua, perlu ditekankan pentingnya
keseimbangan antara hak individu dan
kewajiban sosial dalam ilmu hukum. Dalam
konteks hukum Islam, hak individu
dihormati dan dilindungi, tetapi juga ada
tanggung jawab terhadap kesejahteraan
umum. Namun, dalam beberapa kasus,
perhatian terhadap hak individu mungkin
menjadi tidak seimbang, mengorbankan
kemaslahatan umum atau masyarakat luas.
Oleh karena itu, penting untuk memahami
prinsip-prinsip etika Islam yang mencakup
keseimbangan ini dan bagaimana
menerapkannya dalam pembentukan
kebijakan hukum.
Ketiga, tantangan dalam penegakan hukum
yang berkaitan dengan etika juga
memerlukan perhatian. Etika dalam
penegakan hukum melibatkan integritas,
kejujuran, dan penggunaan kekuasaan yang
bertanggung jawab. Dalam praktiknya,
terkadang ada penyalahgunaan kekuasaan,
korupsi, atau tindakan yang melanggar etika
dalam proses penegakan hukum. Oleh
karena itu, penting untuk memahami etika
Islam dalam konteks penegakan hukum dan
bagaimana menerapkan nilai-nilai moral
yang diwariskan dalam ajaran agama Islam
dalam tindakan penegakan hukum sehari-
hari.Dalam kesimpulannya, latar belakang
masalah tentang etika Islam dalam ilmu
hukum melibatkan tantangan dan kebutuhan
untuk memahami dan menerapkan prinsip-
prinsip etika Islam dalam konteks keadilan,
keseimbangan hak individu dan kewajiban
sosial, serta penegakan hukum yang
beretika. Dengan pemahaman yang lebih
dalam tentang etika Islam dalam ilmu
hukum, dapat diharapkan terciptanya sistem
hukum yang lebih adil, berintegritas, dan
berorientasi pada kemaslahatan umum.

A. Rumusan masalah
 Apa yang dimaksud etika islam
dalam hukum?
 Apa maksud bisnis dalam etika
islam?Tuliskan beserta dalilnya?
 Apa penilaian etika dalam islam
dalam pandangan masyarakat?
 Salah satu ulama yang berpendapat
masalah etika islam dalam ilmu
hukum?

B. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini tentang etika Islam
dalam ilmu hukum adalah untuk
menganalisis dan memahami peran serta
kontribusi nilai-nilai moral Islam dalam
mengembangkan sistem hukum yang adil,
berintegritas, dan berorientasi pada
kemaslahatan umum. Sedangkan sumber
data diperoleh melalui analisis
mendalam dari berbagai literatur seperti
buku-buku, jurnal/majalah, internet dan
dokumen terkait pandangan Imam
Ghazali tentang keberadaan etika Islam
dalam kerangka moderasi etika berbasis
agama di Indonesia. Sedangkan metode
kepustakaan adalah penelitian yang
dilakukan dengan membaca buku atau
jurnal beserta sumber data lain yang ada
di perpustakaan baik perpus online atau
perpus offline Berikut ini adalah beberapa
tujuan penelitian yang mungkin relevan:

 Menganalisis konsep keadilan


dalam ajaran Islam dan bagaimana
nilai-nilai etika Islam dapat
diterapkan dalam kerangka hukum.
Penelitian ini bertujuan untuk
memahami prinsip-prinsip keadilan
Islam, seperti kesetaraan, perlakuan
adil, dan penghindaran
diskriminasi, serta bagaimana
prinsip-prinsip ini dapat menjadi
dasar dalam pembentukan dan
pelaksanaan hukum.
 Meneliti keseimbangan antara hak
individu dan kewajiban sosial
dalam ilmu hukum Islam. Tujuan
penelitian ini adalah untuk
memahami bagaimana etika Islam
mengajarkan pentingnya menjaga
hak-hak individu dalam konteks
tanggung jawab terhadap
masyarakat dan kemaslahatan
umum. Penelitian ini dapat
menyoroti pentingnya
keseimbangan antara hak-hak
individu dan kepentingan bersama
dalam perumusan kebijakan
hukum.

 Membahas peran etika dalam


penegakan hukum dalam Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis prinsip-prinsip moral
yang harus dipatuhi oleh penegak
hukum dalam menjalankan tugas
mereka, seperti integritas,
kejujuran, dan perlakuan yang adil.
Tujuan ini membantu memahami
pentingnya penegakan hukum yang
beretika dalam mencapai tujuan
keadilan dan kemaslahatan umum.

 Meneliti peran dialog,


musyawarah, dan konsultasi dalam
pengembangan kebijakan hukum
dalam kerangka etika Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk
memahami bagaimana prinsip
"syura" atau konsultasi dalam Islam
dapat diterapkan dalam proses
pembuatan kebijakan hukum yang
adil dan partisipatif. Tujuan ini
menyoroti pentingnya melibatkan
berbagai pihak dalam pengambilan
keputusan untuk mencapai keadilan
dan kesepakatan bersama.
 Dengan tujuan penelitian yang jelas
dan mendalam tentang etika Islam
dalam ilmu hukum, penelitian
dapat memberikan kontribusi
penting dalam memperkuat
pemahaman tentang penerapan
etika Islam dalam konteks hukum,
serta memberikan rekomendasi
yang dapat meningkatkan keadilan
dan efektivitas sistem hukum.

C. Metode penelitian

Penelitian di dalam artikel yang


bertajuk masalah etika islam ini
menggunakan literatur
(kepustakaan) baik berupa buku,
catatan maupun laporan hasil
penelitian terdahulu Adapun
sumber penelitian dari pembahasan
ini ada dua yakni sumber primer
dan sumber grounwork sumber
skunder Sumber groundwork ini
menjelaskan terkait hasil karya asli
majid fakhry yaitu etika dalam
islam ,sedangkan sumber
skundernya berkaitan dengan
penelitian berupa
buku,jurnal,artikel,makalh yang
terkait dengan ini.Informasi yang
sudah terkumpul lalu di
analisis.dipilah,dideskripsikan,berd
asarkan tujuan dari permasalan
penelitian ini yaitu pengaruh etika
hukum terhadap bisnis islam guna
untuk meningkatkan kinerja.
Alasanya dan tujuan menggunakan
penelitian ini untuk mengetahui dan
melaksanakan bagaimana cara
penerapan etika Islam di era
digitalisme terutama di dalam
lingkup para remaja dan
masyarakat dengan menerapkan
aqidah yang sesuai dengan syariat
Islam. Penggunakan metode
literatur ini supaya dapat membantu
menemukan pengelolahan dalam
persoalan dan menemukan
landasan teori dan topik yang akan
di bahas selanjutnya. Doktrin dan
norma hukum yang berkaitan
dengan penelitian, lalu
didukung dengan teknik
pengumpulan data melalui
observasi dan wawancara.

 Observasi merupakan kegiatan


yang dilakukan dengan sengaja,
serius, dan sistematis terhadap
fenomena sosial dan gejala-
gejala alam dengan cara
pengamatan dan pencatatan.
Metode ini melibatkan analisis
terhadap kasus-kasus hukum
yang melibatkan aspek etika
Islam. Anda dapat memilih
kasus-kasus hukum yang
relevan dan menganalisis
argumen hukum yang
digunakan serta implikasinya
terhadap etika Islam.
Pendekatan ini memungkinkan
Anda untuk memahami
bagaimana prinsip-prinsip etika
Islam diaplikasikan dalam
konteks hukum.

 Wawancara adalah sesi tanya


jawab seputar jurnal artikel
dengan responden yang sesuai
dengan pedoman wawancara
yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan kebutuhan review jurnal
artikel. Metode ini melibatkan
wawancara dengan pakar
hukum Islam, sarjana, dan
praktisi hukum yang memiliki
pengetahuan tentang etika Islam
dalam ilmu hukum. Anda dapat
mengajukan pertanyaan terkait
pandangan mereka tentang etika
Islam dan bagaimana prinsip-
prinsip tersebut dapat diterapkan
dalam konteks hukum.
Wawancara ini dapat
memberikan perspektif
langsung dari para ahli dan
memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang topik
yang diteliti.
 Survei: Metode ini
melibatkan
pengumpulan data
melalui kuesioner yang
ditujukan kepada
responden yang
berpengalaman atau ahli
dalam bidang hukum
Islam. Kuesioner dapat
dirancang untuk
mengeksplorasi
pandangan mereka
tentang berbagai aspek
etika Islam dalam ilmu
hukum. Data yang
dikumpulkan kemudian
dapat dianalisis secara
statistik untuk
mendapatkan
pemahaman yang lebih
umum tentang
pandangan dan
pendapat responden.
 Pendekatan Komparatif:
Metode ini melibatkan
perbandingan antara
prinsip-prinsip etika
Islam dengan prinsip-
prinsip etika lainnya
yang mungkin ada
dalam sistem hukum
lain. Anda dapat
membandingkan konsep
dan praktik etika Islam
dengan etika sekuler,
etika Kristen, atau
sistem hukum lainnya.
Pendekatan ini dapat
memberikan
pemahaman tentang
kesamaan dan
perbedaan antara etika
Islam dan sistem hukum
lainnya.
PEMBAHASAN

Makalah ini membahas tentang peran


etika Islam dalam ilmu hukum dan
relevansinya dalam konteks masyarakat
muslim. Etika Islam merujuk pada
prinsip-prinsip moral yang diambil dari
ajaran agama Islam, yang memiliki
dampak langsung dalam pembentukan
hukum dan pengambilan keputusan
dalam sistem hukum. Makalah ini
mengeksplorasi konsep-konsep etika
Islam yang mendasari ilmu hukum, serta
mengidentifikasi implikasi praktisnya
dalam konteks keadilan, perlindungan
hak asasi manusia, dan penegakan
hukum yang adil..Salah satu negara yakni
(Yunani) juga ikut serta dalam lahirnya
filsafat Islam. Selain itu, etika juga
merupakan bagian penting dan esensial dari
disiplin ilmu etika merupakan nilai dari
seseorang atau sekelompok orang dalam
melihat norma etika merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari ilmu filsafat, hal ini
terjadi karena filsafat dalam diri seseorang
merupakan bentuk ceminan etika dan adab
dengan demikian secara sederhananya etika
dapat diartikan sebagai ilmu tentang
perilaku manusia tentang baik buruknya
seseorang berperilaku. Etika merupakan
sebuah refleksi moral yang berfungsi
sebagai mengontrolnterhadap apa saja yang
pantas dan tidak pantas dilakukan dalam
etika bisnis Islam sebenarnya telah diajarkan
Nabi SAW saat menjalankan perdagangan.
Karakteristik Nabi SAW sebagai pedagang
adalah, selain dedikasi dan keuletannya juga
memiliki sifat shidiq, fathanah, amanah dan
tabligh, ciri-ciri itu masih ditambah dengan
sifat Istiqamah. Shidiq berarti mempunyai
kejujuran dan selalu melandasi ucapannya
sesuai apa yang di lakukan, keyakinan dan
amal perbuatan atas dasar nilai-nilai yang
diajarkan Islam. Istiqamah atau konsisten
dalam iman dan nilai-nilai kebaikan, meski
menghadapi godaan dan tantangan.
Istiqamah dalam kebaikan ditampilkan
dalam keteguhan, kesabaran serta keuletan
sehingga menghasilkan sesuatu yang
optimal. Fathanah memiliki arti mengerti,
memahami, dan menghayati secara
mendalam segala yang menjadi tugas serta
kewajibannya. Sifat ini akan menimbulkan
kreatifitas dan kemampuan melakukan
berbagai macam inovasi yang bermanfaat.
Amanah, tanggung jawab dalam
melaksanakan setiap tugas dan kewajiban.
Amanah ditampilkan dalam bentuk
keterbukaan, kejujuran dalam diri seseorang,
pelayanan yang optimal, dan ihsan
(kebajikan) dalam segala hal. Tablig
mengajak sekaligus memberikan contoh
kepada pihak lain untuk melaksanakan
ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti yang di
jelaskan dalam suatu hadis di bawah ini:

ِ >‫َّس>وْ َل َواُولِى ااْل َ ْم‬


‫>ر‬ ُ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا الر‬
‫َي ٍء فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬ ْ ‫ِم ْن ُك ۚ ْم فَا ِ ْن تَنَازَ ْعتُ ْم فِ ْي ش‬
‫ࣖ تُْؤ ِمنُوْ نَ ِباهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذ ِلكَ خَ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman,


taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika
kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah dan
Rasul, jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya.
Akhlak sebagaimana pendapat dari ulama’
al-Ghazali adalah bersifat religius dan
mistis. Jadi etika menurut pendapat beliau
adalah ilmu yang mempelajari keyakinan
agama tertentu, dan tentang benar atau
salahnya perbuatan yang harus diamalkan,
bukan sekedar ilmu. Dimana etika al
Ghazali di antarannya terletak pada
konsep keseimbangan dan langkah-
langkah peningktan akhlak. Sesuai
dengan inti persoalan, al-Ghazali
menamakan etikanya untuk ilmu menuju
akhirat (‘ilm tharîq al-akhîrah) atau jalan
yang dilalui para nabi dan leluhur saleh
(al-salaf al-shâlih). Ia juga
menamakannya ilmu pengamalan agama
(‘ilm al-mu’âmalah), Sebagai tambahan
pemahaman adalah pengertian tentang
induk ahlak buruk manusia Dalam
penelitian Silke Schiktanz, etika
dianggap sebagai gejala tren sosial baru-
baru ini dalam krisis pemerintahan,
dimana etika berfungsi sebagai praktek
sosial dan permainan kekuasaan oleh
penegak hukum. Silke mendefinisikan
etika adalah masalah moral dalam
situasi kehidupan sehari-hari yang
bergantung pada pandangan subjektif
dan perasaan yang memandu
kehidupan individu dan interaksi sosial
apa yang penting, benar dan adil,
metode mendapatkan akhlak baik bagi
manusia.

Dengan demikian dari beberapa telaah


dan paparan sumber-sumber yang ada,
maka dapat ditarik pemahaman tentang
etika secara teoritis etika terdiri dari: 1.
Etika deskriptif yaitu memberikan
gambaran dan ilustrasi tentang tingkah
laku manusia ditinjau dari nilai-nilai baik
dan buruk serta hal-hal yang mana yang
boleh dilakukan sesuai dengan etis yang
dianut oleh masyarakat. 2. Etika
Normatif yang membahas dan mengkaji
ukuran baik, buruknya tindakan
manusia yang biasanya dikelompokkan
menjadisebagai berikut: a. Etika umum
yang membahas berbagai macam
hubungan dengan kondisi manusia
untuk bertindak etis dalam mengambil
berbagai macam kebijakan berdasarkan
teori-teori dan juga prinsip-prinsip
moral. beberapa. Etika khusus yang
terdiri dari:
1) Etika Sosial yaitu etika yang
menekankan tangagung jawab sosial
dan hubungan antar sesama manusia
dalam aktivitas yang dilakukannya.

2) Etika Individual yaitu etika ini leih


endeerung yang lebih menekankan
kepada kewajiban manusia sebagai
pribadi.

3) Etika Terapan yaitu etika yang


diterapkan pada suatu profesi. Dalam
konteks penegakan hukum,etika dapat
dimaknai sebagai tingkat perilaku
seseorang.

Di dalamnya upaya atau strategi


peningkatan akhlak terhadap manusia.
Dalam bahasa sederhana dapat juga
kita maknai etika dengan segala
sumbernya dapat dipandang sebagai
sarana untuk membangun orientasi
bagi manusia yang ingin menjadi ―baik
dalam hidupnya., selain itu juga etika
dapat dipergunakan untuk membantu
manusia dalam menjawab pertanyaan
yang paling mendasar yaitu ‗bagaimana
manusia atau saya harus hidup dan
bertindak sebagai manusia dan secara
manusiawi? Walaupun sesungguhnya
jawaban untuk pertanyaan itu dapat
kita temukan diberbagai Lembaga
maupun sumber, misalnya dalam
lembaga agama, lembaga adat, akan
tetapi pandangan dari segi etika tetap
yang paling dipercaya, sebab
pandangan etika berdasarkannya
berasal dari kajian ilmiah.
Indicator moderasi beretika dalam
islam:

1) toleransi, 2) anti kekerasan, dan 3)


penerimaan terhadap tradisi, serta 4)
komitmen kebangsaan. Pertama dalam
hal toleransi, Indonesia yang notabene
merupakan negara besar dan menjadi
rumah bagi banyak agama, antara lain
Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan
berbagai kepercayaan lokal lainnya.
Dengan demikian, toleransi dalam
beragama merupakan keniscayaan untuk
menjamin stabilitas sosial dari
pemaksaan ideologis atau berupa
benturan fisik dalam masyarakat.
Perbedaan agama seharusnya saling
mengenal, saling menghormati, dan
bekerja sama dalam kebajikan. Di sisi
lain, perbedaan keyakinan agama
menjadi faktor pendorong untuk saling
menjatuhkan, saling meremehkan, atau
mencampuradukkan satu agama dengan
agama lain. 24 Dengan demikian
toleransi dapat disimpulkan bahwa
toleransi adalah sikap saling
menghormati yang ada berkaitan dengan
agama, yaitu nilai-nilai kebebasan
beragama dan beribadah.

Perspektif etika islam dalam


pandangan hukum menurut al
Ghazali:

Dimana dalam konteks pemikiran al


Ghazali pada pembahaan etika ini
khususnya dalam perilaku akhlak
islamm dimana beliau mengemukakan
gagasan bahwa akhlak dalam Islam
didasarkan pada akhlak yang baik (good
manner). Sehingga jika hubungan
tersebut dalam kerangka moderasi moral
berbasis agama di Indonesia pada era
saat ini, maka hal tersebut merupakan
suatu keniscayaan, karena dalam
indikator moderasi beragama di
Indonesia mengutamakan nilai-nilai
Islam yang mencerminkan akhlak yang
baik. , khususnya berupa sikap 1)
toleransi, 2) anti kekerasan, 3)
penerimaan tradisi, dan 4) komitmen
cinta tanah air. 34 Dengan demikian
Islam juga meletakkan ajaran dasar
untuk penerapan moderasi beragama,
antara lain menghormati perbedaan
agama, menghormati keyakinan dan
cara beribadah orang yang berbeda
keyakinan, toleransi, dan
memperlakukan semua agama secara
adil. Komitmen dasar moderasi
beragama terhadap toleransi
menjadikannya cara terbaik untuk
menghadapi ekstremisme agama yang
mengancam kehidupan beragama dan
pada gilirannya mempengaruhi
kehidupan persatuan dalam masyarakat,
bangsa dan negara. Selain itu, dalam
konsep moderasi moral berbasis agama
di Indonesia pada era saat ini, jika
dikaitkan dengan etika, semisal dalam
bidang ekonomi Islam mengedepakan
etika bisnis Islami, dalam bidang
pendidikan mengedepankan
multikultural,dalam bidang hukum
Islam mengedepankan hukum Islam
progresif, dalam bidang hukum positif
di Indonesia mengedepankan kepatuhan
hukum dan lain sebagainya.

Beberapa prinsip etika islam dalam ilmu


hukum:

1. Keadilan: merupakan prinsip


utama dalam hukum Islam.
Hukum harus diterapkan secara
adil dan setiap individu
memiliki hak yang sama di
hadapan hukum. Keadilan juga
melibatkan perlakuan yang
proporsional dan tidak
diskriminatif terhadap semua
pihak
2. Kemaslahatan: Prinsip
kemaslahatan umum, atau
maslahah, menekankan
pentingnya kebaikan bersama
dalam pembentukan hukum.
Hukum harus
mempertimbangkan dan
mempromosikan kemaslahatan
umum serta melindungi
kepentingan masyarakat secara
keseluruhan.
3. Maqasid al-shariah: hal ini
mengacu bahwa pada tujuan-
tujuan dan prinsip-prinsip
umum hukum Islam. Prinsip ini
melibatkan perlindungan
terhadap lima kepentingan
dasar, yaitu agama, jiwa, akal,
keturunan, dan harta benda.
Hukum harus berfokus pada
mencapai maqasid al-Shariah
dan melindungi nilai-nilai yang
dianggap penting dalam Islam.
4. Kesetaraan: Islam menekankan
kesetaraan di antara individu,
baik dalam hal hak dan
kewajiban. Dalam ilmu hukum,
prinsip kesetaraan ini
mengharuskan perlakuan yang
adil tanpa memandang ras,
agama, atau latar belakang
social.
5. Keseimbangan moral: Etika
Islam mempertimbangkan aspek
moral dalam pembentukan dan
pelaksanaan hukum. Tindakan
yang sesuai dengan nilai-nilai
etis Islam dihargai, sedangkan
tindakan yang bertentangan
dengan nilai-nilai tersebut
dihindari.
Dalam ilmu hukum Islam, etika
berperan penting dalam
menentukan kesesuaian suatu
hukum dengan prinsip-prinsip
agama dan dalam menentukan
tindakan yang diambil oleh para
ahli hukum dan hakim. Etika
Islam memberikan panduan
moral bagi mereka yang
berurusan dengan hukum, baik
dalam merumuskan undang-
undang, mengambil keputusan
hukum, atau dalam kegiatan
profesional mereka.

KESIMPULAN
Penelitian ini menggunakan literatur
(kepustakaan) baik berupa buku, catatan
maupun laporan hasil penelitian terdahulu.
Data yang terkumpul kemudian dianalisi,
dipilah dan dideskripsikan berdasarkan
tujuan dari permasalah penelitian ini yakni
pengaruh etika bisnis Islam guna untuk
meningkatkan kinerja. Etika merupakan
bagian penting dan esensial dari disiplin
ilmu etika merupakan nilai dari seseorang
atau sekelompok dalam melihat norma
dalam diri seseorang dengan demikian
secara sederhananya etika dapat diartikan
sebagai ilmu Istiqamah atau konsisten dalam
iman dan nilai-nilai kebaikan, meski
menghadapi godaan dan tantangan.
Fathanah berarti mengerti, memahami, dan
menghayati secara mendalam segala yang
menjadi tugas dan kewajibannya. Amanah
ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran,
pelayanan yang optimal, dan ihsan
(kebajikan) dalam segala hal. Al-Ghazali
menamakan etika menurutnya ilmu menuju
akhirat, jalan yang dilalui para nabi dan
leluhur saleh, dan metode mendapatkan
akhlak baik bagi manusia.i. Dengan
demikian relevansi perspektif imam
ghazali tentang eksistensi etika Islam
dalam bingkai moderasi akhlak berbasis
agama di Indonesia di era sekarang
adalah relevan, hal ini terbukti bahwa
dengan keempat indicator tersebut akan
mewujudkan nilai-nilai etika Islam yang
luhur dalam segala aktivitas kegiatan
manusia dengan dibarengi penerapan
konsep nilai-nilai Islam rahmatan lil
‘alamin sejak dini di lingkungan
masyarakat Indonesia yang plural(tanpa
pembedaan). Makalah ini menyoroti
pentingnya mempertimbangkan etika
Islam dalam ilmu hukum dan
menawarkan wawasan tentang prinsip-
prinsip etika yang menjadi landasan
hukum Islam. Penerapan etika Islam
dalam ilmu hukum menuntut interpretasi
yang cermat dan kontekstualisasi yang
tepat agar dapat mengatasi tantangan
dan konflik potensial dengan prinsip
hukum sekuler dan internasional.
Dengan memahami dan menerapkan
etika Islam, diharapkan sistem hukum
dapat mencapai keadilan, melindungi
hak asasi manusia, dan menjaga
integritas dalam proses hukum.
REFRENSI

Sumber etika hukum islam 2021


https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/
alaqidah/article/download/2270/1595

Nur Manna Silviyah Universitas


Muhammadiyah Sidoarjo Pengaruh Etika
Bisnis Islam Dalam Meningkatkan UMKM
2022 https://jurnal.stai-
alazharmenganti.ac.id/index.php/AlIqtishod/
article/download/295/181

Jurnal hukum islam 2021 sekolah tinggi


agama islam banjar
http://jurnal.iailm.ac.id/index.php/mutawasit
h/article/download/185/141

Etika bisnis dalam islam


https://repository.penerbitwidina.com/media
/publications/410038-etika-bisnis-dalam-
islam-teori-dan-aplik-fe847cd2.pdf
Peranan Tokoh Masyarakat Dalam
Penerapan Etika Islam Di Era Digitalisme
2021
https://www.pusdikra-publishing.com/index.
php/jrss/article/download/293/253

ETIKA, MORALITAS DAN PENEGAK


HUKUM 2021
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarail
mu/article/download/2425/1896

ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF


HUKUM ISLAM
http://www.jurnal.una.ac.id/index.php/cj/arti
cle/download/2287/1839

MEMBUMIKAN KONSEP ETIKA ISLAM


DAN RELEVANSINYA DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
https://ejournal.staiarrosyid.ac.id/index.php/r
isda/article/download/28/28
CORPORTE SOCIAL RESPONSIBILITY
DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS
DAN HUKUM ISLAmM 2022
https://journal.stieamkop.ac.id/index.php/mi
rai/article/download/714/421

Eksistensi Etika Islam dalam Bingkai


Moderasi Akhlak Berbasis Agama di
Indonesia Perspektif Imam Ghazal 2022
https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/
empirisma/article/download/721/660

Anda mungkin juga menyukai