Anda di halaman 1dari 5

ETIKA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

A.  PERSPEKTIF AJARAN ISLAM DAN PERSPEKTIF AJARAN NON ISLAM

Kedua perspektif tersebut akan menyoroti 3 sistem pendekatan, yaitu :


1.      System etika teologi.
Teori teologi berdasarkika tan pengambilan keputusan moral dengan pengukuran hasil atau
konsekuensi suatu perbuatan. Teori teologi ini akan di bahas diantaranya teori yang
dikembangkan oleh jeremi bethan (w.1832) dan john stuart mill(w.1873) bahwa etika
teologi mendasarkan pada konsep utility yang kemudian disebut utilitarianism, dan teori
keadilan distribusi atau keadilan yang berdasarkan pada konsep fairness yang di
kembangkan oleh john rawis.

2.      System etika deontology.


Yaitu menentukan etika dari suatu perbuatan berdasarkan aturan atau prinsip yang
mengatur proses pengambilan keputusan. Bahasanya antara lain yang dikembangkan oleh
Immanuel kant, dan teori virtue.

3.      Teori hybrid
Merupakan kombinasi atau sesuatu yang berlainan dari teori teologi dan deontology.
Bahasan akan di fokuskan antara lain teori kebebasan individuyang dikembangkan oleh
Robert nozick, etika egoism dan etika egoism baru, teori relativisme, teori hak dan teori
eksistensi.

B.PERSPEKTIF DARI AJARAN ISLAM


Etika bisnis merupakan seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar dan salah dalam
dunia bisnis berdasarkan pada prinsip moralitas, ada beberapa hal yang dapat dikemukakan
yaitu :
1. Menanamkan kesadaran akan adanya dimensi etis dalam bisnis.
2. Memperkenalkan argumentasi moral dibidang ekonomi dan bisnis serta cara
penyusunannya.
3. Membantu untuk menentukan sikap moral yang tepat dalam menjalankan profesi.
Etika bisnis merupakan hal yang vital dalam perjalanan sebuah aktivitas bisnis professional.
Sebagaimana diungkapkan oleh Dr. syahata, bahwa etika bisnis mempunyai fungsi
substansial membekali para pelaku bisnis beberapa hal sebagai berikut:
1. Membangun kode etik Islami yang mengatur, mengembangkan dan menancapkan metode
berbisnis dalam kerangka ajaran agama.

2.    Kode etik islam dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan tanggung jawab pelaku
bisnis, terutama bagi diri meraka sendiri, antara komunitas bisnis, masyarakat , dan di atas
segalanya adalah tanggung jawab dihadapan Allah.

3.    Kode etik dipersepsi sebagai dokumen hukum yang dapat menyelesaikan persoalan yang
muncul dari pada harus diserahkan kepada pihak peradilan.

4.    Kode etik dapat memberi kontribusi dalam penyelesaian banyak persoalan yang terjadi
antara sesame pelaku bisnis.

5.    Kode etik dapat membantu mengembangkan kurikulum pendidikan, pelatihan dan seminar
yang di perlukan bagi pelaku bisnis yang menggabungkan nilai-nilai moral dan perilaku baik
dengan prinsip bisnis kontemporer.

6.    Kode etik ini dapat mempresentasikan bentuk aturan islam yang konkret dan bersifat
cultural sehiongga dapat mendeskripsikan konfrehensif dan orisinalitas ajaran islam yang
dapat diterapkan disetiap zaman dan tempat.

 Dasar  Falsafah Etika dalam Islam


Etika bersama dengan agama berkaitan eret dengan manusia tentang upaya
pengaturan kehidupan dan perilakunya. Islam meletakan “ teks suci” sebagai dasar
kebenaran, sedangkan fisafat barat meletakan “akal” sebagai dasar.
Substansi engan kemaha kuasaan  tuhan tanggung jawab manusia. Dan (3) keadilan tuhan
dan realitas kadilannya di hari kemudian.

Berbagai teori etika barat dapat dilihat dari susut pandang islam sebagai berikut:
1.    Teologi utilitarian dalm islam :”hak individu dan kelompok penting” dan “ tanggungjawab
adalh perseorangan.
2.    Distributive justice dalam islam:” hak orang miskin berada pada harta orang kaya.
3.    Deontology dalam isslam :” niat baik tidak dapat mengubah yang “haram” jadi “halal”.
4.    Enternal law dalam islam :” allah mewajibkan manusia untuk mempelajari wahyu dan
ciptannya.

 Etika Skriptual
Etika skriptual dapat diartika sebagai sebuah etika yang berangkat dari interprestasi yang
melibatkan aktivitas intelektual yang serius dan sungguh-sungguh terhadap nash ai quran
dan sunnah nabi sabagai etika utama.
Al quran dipandang mencakup tiga hal utama, yaitu hakikat benar dan salah, keadilan dan
kekuasaan dan kekuasaan tuhan dan kebebasan dan tanggungjawab. Sumber :
-          Al quran dan topic analisis. Teks dan interpretasinya, kebaikan dan kebenaran, keadilan
tuhan dan tanggung jawab.
-          Bukti-bukti dan tradisi hadis nabi : kekuasaan tuhan, kemampuan manusia, kebaikan ada di
dalam hati, rukun iman, inti keadilan dan tanggung jawab moral.

 Teori etika teologis


Rasionalisasi etika , dasar-dasar deontology dari  benar dan salah : (a)kapasitas manusia dan
tanggungjawabnya,(b) kebijaksaan tuhan dan kedilan.
Etika kebebasan , ketentuan tuhan sebagai dasar benar dan salah :(a)  capacity dan
acquisition,(b) keadilan dan ketidakadilan yang diterapkan tuhan.
Persoalan teologi, memunculkan berbagai aliran pemikiran dalam islam, antara lain :
1)    Mu’tazilah berhadapan asy ariah , meliputi sumber pengetahuan =akal pikiran
2)    Sumber hukum = akal, wahyu dan agama, syariat baik/buruk= akal dan syariat.
3)    Jabariah terhadap qadariah.

 Rasionalisme (mu’tazilah)
Benar / salah terbatas a hokum etika berkaitan dengan : pujian/ cercaan, pahala/siksa.
Manusia diberi akal jadi harus berfikir untuk menentukan perbuatan. Perbuatan dan
tanggung jawab bergantung pada pengetahuan . akal menopang kehidupan etika secara
keseluruhan . benar/.salah diketahui lewat pengetahuan atau akal.

 Semi rasionalis-asyriah
(1)  Dasar pnentuan benar/salah :a. benar =apa yang dikehendaki dan di perintah Allah, salah =
apa yang dilarang allah,b. perbuatan itu di ciptakan tuhan dan manusia, c. wahyu yang
menentukan segala hal yang menjadi kewajibansecara moral dan agama, d.peran wahyu
adlah mengonfirmasikan apa yang telah di temukan oleh akal.
(2)  Tanggung jawab manusia a. sebatas/sesuai dengan perbuatan yang berasal dari kekuasaan
yang diciptakan saja.
(3)  Keadilan tuhan : apapun yang dilakukan / dikehendaki tuhan itu adil.

 Etika filsafat
Latar belakang pendapat mayoritas ahli-ahli islam: tidak ada mazhab etika dalam pemikiran
islam karena dalam pemikiran islam karena sudah ada Al quran dan Hadist.

Prinsip utama :
1)    Berpihak pada teori etika yang bersifat universal dan fitri.
2)    Moralitas dalam islam didasarkan pada keadilan menempatkan segala sesuatu pda
tempatnya.
3)    Tidak etis akan menghasilkan kebahagiaan termai dunia dan fisik.
4)    Tindakann etis bersifat rasional.

 Etika keagamaan
Cirri-cirinya adalah :
1)    Berakar pada Al quran dan Hadist
2)    Cenderung melepas kepelikan metodolodi langsung mengungkapkan moralitas islam secara
langsung.
3)    Kebaikan/perilaku yang baik menurut : Al Dunya, miskawaih, hasan al basin, mawardi.
Kebaikan / perilaku yang baik, Al Dunya : Ucapan yang benar, setia dan taat kepada Allah,
dermawan, membalas perbuatan baik, menegakkan kebenaran , solider terhadap teman.

 Teori keadilan distribusi islam


Para pengamat mengatakan bahwa, tujuan distribusin dalam islam adalah persamaan dalam
distribusi.
Dalam pandangan munawar iqbal, bahwa yang di maksud dengan distribusi justice dalam
islam adlah distribusi yang menjamin 3 hal berikut:

1)    Jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar bagi semua.


2)    Objektivitas atau kedilan  tetapi bukan persamaan dalam pendapatan individu
3)    Pembatasan ketidak merataan ekstrem dalam pendapatan dan kekayaan individu.

Anda mungkin juga menyukai