PENDAHULUAN
Begitu kuatnya oxymoron itu, muncul istilah business ethics atau ethics in business.
Sekitar dasawarsa 1960-an, istilah itu di Amerika Serikat menjadi bahan kontroversial.
Orang boleh saja berbeda pendapat mengenai kondisi moral lingkungan bisnis tertentu
dari waktu ke waktu. Tetapi agaknya kontroversi ini bukanya berkembang ke arah yang
produktif, tapi malah semakin menjurus ke suasana debat kusir.
Wacana tentang nilai-nilai moral (keagamaan) tertentu ikut berperan dalam kehidupan
sosial ekonomi masyarakat tertentu, telah banyak digulirkan dalam masyarakat
ekonomi sejak memasauki abad modern, sebut saja Misalnya, Max weber dalam
karyanya yang terkenal, The Religion Ethic and the Spirit Capitaism, meneliti tentang
bagaimana nilai-nilai protestan telah menjadi kekuatan pendorong bagi tumbuhnya
kapitalisme di dunia Eropa barat dan kemudian Amerika. Walaupun di kawasan Asia
(terutama Cina) justru terjadi sebaliknya sebagaimana yang ditulis Weber. Dalam
karyanya The Religion Of China: Confucianism and Taoism, Weber mengatakan bahwa
etika konfusius adalah salah satu faktor yang menghambat tumbuhnya kapitalisme
nasional yang tumbuh di China.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Etika bisnis merupakan hal yang vital dalam perjalanan sebuah aktivitas
bisnis professional. Sebagaimana diungkapkan oleh Dr. syahata, bahwa etika bisnis
mempunyai fungsi substansial membekali para pelaku bisnis beberapa hal sebagai
berikut:
1. Membangun kode etik aslam yang mengatur, mengembangkan dan menancapkan
metode berbisnis dalam kerangka ajaran agama.
2. Kode etik islam dapat menjadi dasar hokum dalam menetapkan tanggung jawab
pelaku bisnis, terutama bagi diri meraka sendiri, antara komunitas bisnis, masyarakat ,
dan di atas segalanya adalah tanggung jawab dihadapan Allah.
3. Kode etik diperspsi sebagai dokumen hokum yang dapat mnyelesaikan persoalan
yang munculdari pada harus diserahkan kepada pihak peradilan.
4. Kode etik dapat memberi kontribusi dalam penyelesaian banyak persoalan yang
terjadi antara sesame pelaku bisnis.
6. Kode etik ini dapat mempresentasikan bentuk aturan islam yang konkret dan bersifat
cultural sehiongga dapat mendeskripsikan konfrehensif dan orisinalitas ajaran islam
yang dapat diterapkan disetiap zaman dan tempat.
3
Berbagai teori etika barat dapat dilihat dari susut pandang islam sebagai berikut:
1. Teologi utilitarian dalam islam :”hak individu dan kelompok penting” dan
“ tanggungjawab adalh perseorangan.
2. Distributive justice dalam islam:” hak orang miskin berada pada harta orang kaya.
3. Deontology dalam isslam :” niat baik tidak dapat mengubah yang “haram” jadi “halal”.
4. Enternal law dalam islam :” allah mewajibkan manusia untuk mempelajari wahyu dan
ciptannya.
Etika Skriptual
Etika skriptual dapat diartika sebagai sebuah etika yang berangkat dari interprestasi
yang melibatkan aktivitas intelektual yang serius dan sungguh-sungguh terhadap nash
ai quran dan sunnah nabi sabagai etika utama.
Al quran dipandang mencakup tiga hal utama, yaitu hakikat benar dan salah, keadilan
dan kekuasaan dan kekuasaan tuhan dan kebebasan dan tanggungjawab. Sumber :
- Al quran dan topic analisis. Teks dan interpretasinya, kebaikan dan kebenaran,
keadilan tuhan dan tanggung jawab.
- Bukti-bukti dan tradisi hadis nabi : kekuasaan tuhan, kemampuan manusia, kebaikan
ada di dalam hati, rukun iman, inti keadilan dan tanggung jawab moral.
Persoalan teologi, memunculkan berbagai aliran pemikiran dalam islam, antara lain :
1) Mu’tazilah berhadapan asy ariah , meliputi sumber pengetahuan =akal pikiran
2) Sumb hukum = akal, wahyu dan agama, syariat baik/buruk= akal dan syariat.
3) Jabariah terhadap qadariah.
Rasionalisme (mu’tazilah)
4
Benar / salah terbatas a hukum etika berkaitan dengan : pujian/ cercaan, pahala/siksa.
Manusia diberi akal jadi harus berfikir untuk menentukan perbuatan. Perbuatan dan
tanggung jawab bergantung pada pengetahuan . akal menopang kehidupan etika
secara keseluruhan . benar/.salah diketahui lewat pengetahuan atau akal.
Semi rasionalis-asyriah
(1) dasar pnentuan benar/salah :a. benar =apa yang dikehendaki dan di perintah Allah,
salah = apa yang dilarang allah,b. perbuatan itu di ciptakan tuhan dan manusia, c.
wahyu yang menentukan segala hal yang menjadi kewajibansecara moral dan agama,
d.peran wahyu adlah mengonfirmasikan apa yang telah di temukan oleh akal.
(2) Tanggungjawab manusia a. sebatas/sesuai dengan perbuatan yang berasal dari
kekuasaan yang diciptakan saja.
(3) Keadilan Tuhan : apapun yang dilakukan / dikehendaki Tuhan itu adil.
Etika filsafat
Latar belakang pendapat mayoritas ahli-ahli islam: tidak ada mazhab etika dalam
pemikiran islam karena dalam pemikiran islam karena sudah ada Al quran dan Hadist.
Prinsip utama :
1) Berpihak pada teori etika yang bersifat universal dan fitri.
2) Moralitas dalam islam didasarkan pada keadilan menempatkan segala sesuatu pda
tempatnya.
3) Tidak etis akan menghasilkan kebahagiaan termai dunia dan fisik.
4) Tindakan etis bersifat rasional.
Etika keagamaan
Cirri-cirinya adalah :
1) Berakar pada Al quran dan Hadist
2) Cenderung melepas kepelikan metodolodi langsung mengungkapkan moralitas
islam secara langsung.
5
3) Kebaikan/perilaku yang baik menurut : Al Dunya, miskawaih, hasan al basin,
mawardi.
Kebaikan / perilaku yang baik, Ai Dunya : Ucapan yang benar, setia dan taat kepada
Allah, dermawan, membalas perbuatan baik, menegakkan kebenaran , solider terhadap
teman.
6
dan mengembangkan lebih lanjut konsep ini sehingga menjadi bagian penting dari
konsep liberal dalam tujuan kebijakan Negara.
Konsep Deontologi
Deontologi berasal dari kata deon yang berarti tugas atau kewwajiban. Apabila sesuatu
dilakukan berdasarkan kewajiban, maka ia melepaskan sama sekali moralitas dari
konsekuensi perbuatannya.tokoh pengembang konsep ini adalah imanuel kant.
Teori keutamaan (virtue ethics)
Dasar teori ini adalah tidak menyoroti perbuatan manusia semata, namun seluruh
manusia sebagai pelaku moral.pendekatan ini menggunakan dasar pemikiran
aristoteles tentang kebijakan/kesalehan, dimana manusia sebagai makhluk politik tak
dapat lepas dari polis/komunitasnnya.
Teori hukum abadi(Eternal Law)
Dasar dari teori ini adalah bahwa perbuatan etis harus didasarkan ajaran kitab suci dan
alam, namun permasalahan timbul karena kemudian agama menganjurkan
meninggalkan keduniawian dengan meditasi untuk menjadi orang yang sempurna.
Teori personal libertarianisme
Teori ini bersifat deontology karena melindungi hak kebebasan individu, namun bersifat
teleology pula, karena juga melihat hasil, yaitu apakah kebebasan telah dibatasi atau
tidak.
Teori ini dikembangkn oleh Robert Nozick, dimana perbuatan etika diukur bukan
dengan keadilan distribusi kekayaan namun dengan kedilan/kesamaan kesempatan
bagi semua terhadap pilihan-pilihan yang ada untuk kemakmuran mereka. Teori ini
percaya bahwa moralitas akabn tumbuh subur dari maksimalisasi kebebasan individu.
Teori Ethical Egoisme
Dalam teori ini maksimalisasi kepentingan individu dilakukan sesuai keinginan individu
yang bersangkutan. Kepentingan bukan harus barang/kekayaan, bisa pula ketenaran,
7
keluarga bahagia, pekerjaan yang baik atau apapun yang dianggap penting oleh
pengambil keputusan.
Teori Existentialisme
Tokoh yang mengembangkan pahan ini adlah jean-paul Sartre. Menurutnya standar
perilaku tidak dapat dirasionalisasikan . menurut interpretasinya eksistensi mendahului
esensi.Awainya manusia dahulu yang ada kemudian baru ia menentukan siapa ia atau
esensi dirinya. Setiap orang adalah makhluk bebas. Pertanggungjawaban moral berada
pada setiap individu dengan caranya sendiri-sendiri.
Teori Relativisme
Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relative. Jawaban etika tergantung dari
situasinya. Dasar pemikiran ini adalah bahwa tidak ada criteria universal untuk
menentukan perbuatan etis.setiap individu menggunakan kriterianya masing-masingdan
berbeda setiap budaya atu Negara.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Begitu kuatnya oxymoron itu, muncul istilah business ethics atau ethics in
business. Sekitar dasawarsa 1960-an, istilah itu di Amerika Serikat menjadi bahan
controversial. Orang boleh saja berbeda pendapat mengenai kondisi moral lingkungan
bisnis tertentu dari waktu ke waktu. Tetapi agaknya kontroversi ini bukanya
8
berkembang ke arah yang produktif, tapi malah semakin menjurus ke suasana debat
kusir.
B. SARAN
Bertolak dari pembahasan Etika dari Berbagai Perspektif penyusun memberikan saran
sebagai berikut :
Bagi pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun
demi sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA