Anda di halaman 1dari 3

Nama : Luthfi Fathu Rohman

NIM : 1193040040

Mata Kuliah : Sosiologi Hukum Islam

Jur/Kls/SMT : PMH A

Dosen : Dr. Dedah Jubaedah, M.Si, PIA

Soal UTS

1. Sosiologi hukum Islam adalah mata kuliah yang mengkaji mengenai hukum Islam dalam perspektif
sosiologi. Bagaimana pendapat anda mengenai manfaat dari mata kuliah ini!

2. Hukum Islam adalah aturan dari Allah ta’ala bagi seluruh umat manusia, ia terdiri dari elemen-
elemen yaitu syariah, Fiqh, Qanun, Fatwa. Apa perbedaan dari keempatnya? Berikan contohnya
masing-masing!  

3. Apa yang mempengaruhi hukum secara sosiologi dalam suatu Lembaga Kemasyarakatan.?
Jelaskan !

4. Dalam masyarakat modern,dimana kaidah hukumnya bersipat "restitutif" dan dibangun solidaritas
social mekanis. Jelaskan!

5. jelaskan bahwa sistem hukum sebagai alat Pendukungnya di perlukan Sistem sosial.

Jawaban

1. Manfaat mempelajari mata kuliah sosiologi hukum diindonesia

 Memberikan kemampuan pemahaman hukum dalam konteks sosial;


 Memberikan kemampuan untuk menganalisis efektifitas hukum dalam masyarakat baik
sebagai sarana pengendalian sosial, sarana pengubah masyarakat dan sarana untuk
mengatur interaksi sosial tertentu atau yang diharapkan;
 Memberikan kemampuan mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap hukum dalam
masyarakat.

2. Perbedaan Syariah, Fiqh, Qanun, Fatwa dan contohnya

Syari’ah

Kata syari’ah menurut bahasa mempunyai banyak arti sesuai dengan uslub kalimatnya itu sendiri.
Sering kali syari’ah berarti “ketetapan dari Allah bagi hamba-hamba-Nya.” Syariah secara etimologi
(bahasa) berrarti “jalan tempat keluarnya air untuk minum”

Contoh syari’ah adalah : sholat 5 waktu, kewajiban zakat dan hajji.

Fiqh
Secara semantik kata fiqih bermakna “mengetahui sesuatu dan memahaminya dengan baik.
Sedangkan secara terminologis, fiqih menurut Abu Zahroh dalam kitab Ushu al-Fiqh adalah
mengetahui hukum-hukum syara’ yang bersifat ‘amaliyah yang dikaji dari dalil-dalilnya secara
terperinci. Sedangkan menurut al-Amidi berarti ilmu tentang seperangkat hukum syara’ yang bersifat
furu’iyah yang didapatkan melalui penalaran dan istidlal.

Contoh fiqh adalah bagaimana tata cara pelaksanaan akad nikah adanya rukun dan syarat.

Fatwa

Fatwa jamak fatawa yakni pandangan dan keputusan hukum yang dirumuskan oleh ahli-ahli hukum
Islam. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan fatwa jawaban (keputusan, pendapat) yang
diberikan oleh mufti tentang suatu masalah, ataua nasehat orang alim, pelajaran baik, petuah.

Contohnya :

 Fatwa sahabi.
 Fatwa Abu Ishak Ash-Shatibi dalam kitabnya Al-Muwafaqat, Al-I’tisam dan Nayl al-Ibtihaj,
yang jumlah keseluruhannya 40, seperti fatwanya tentang penafsiran, masalah teologi, ritual
dan ibadah dan seterusnya.
 Fatwa Majelis Ulama Indonesia, seperti Haramnya Liberalis Agama dan lain-lain sebagainya.

Qonun

Qanun disebut juga dengan istilah Qanun-wadl’i yaitu undang-undang aturan manusia. Qanun
artinya undang-undang, rich atau law, kata qanun sekarang di Barat dipakai dalam arti syari’at
gereja, dalam Bahasa Arab melalui bahasa Suryani, pada mulanya dipakai dalam arti “garisan”,
kemudian dipakai dalam arti “kaidah”. Dalam Bahasa Arab qanun berarti “ukuran” dari makna inilah
diambil perkataan : qanun kesehatan, qanun tabi’at, dan sebagainya. Fuqahak Muslimin sedikit
sekali memakai kata ini dalam istilahnya. Mereka memakai kata “syari’at” dalam hukum syara’
sebagai pengganti qanun.

Contoh Qanun di antaranya :

 Pengaturan Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) terhadap seluruh bidang Syari’ah
yang mencakup bidang aqidah, ibadah dan syiar Islam yang diatur dalam Qanun Nomor 10
Tahun 2002 dan Nomor 11 Tahun 2002. Dalam Qanun ini diatur mulai dari bentuknya
sampai sanksi atas pelanggaran terhadapnya.
 Kodifikasi Hukum Islam di Malaysia, dinamakan Hukum Qanun Melaka, yang mencakup
bidang qishash, hudud, diyyah, ta’zir, muamalat, hukum perkawinan, hukum pembuktian,
hukum acara dan administarsi dan hukum tentang syarat-syarat penguasa.
 Undang-undang Perkawinan Yordania Nomor 92 Tahun 1951 dengan nama Qanun, Huquq
al-‘A’liah.

3. Yang mempengaruhi hukum secara sosiologi dalam suatu Lembaga Kemasyarakatan

 himpunan nilai-nilai yang berada dalam masyarakat,


 kaidah kaidah dan pola-pola perilakuan yang berkisar pada kebutuhan-kebutuhn pokok
masyarakat.

4. Solidaritas mekanis merupakan sebuah keseragaman bagi masyarakat sederhana di mana pun
mereka berada, terutama masyarakat suku pedalaman. Hukum berjalan dengan hukuman langsung
bagi pelanggarnya. Contoh, suku Amazon di Amerika Selatan, jika seorang wanita melakukan
perbuatan cabul dengan orang asing, maka kepala suku akan memberikan hukum langsung tanpa
proses pertanyaan (pengadilan) dengan cara membunuh wanita terebut sesuai dosanya. Namun,
solidaritas organis di masyarakat modern sudah terjadi proses berpikir secara keilmuan, di mana
pelanggar hukum (law breakers) diperoses dengan mekanisme badan peradilan.

5. Hukum secara bertahap telah menggantikan fungsi agama dan moralitas sebagai instrumen
penting untuk mencapai ketertiban sosial. Kontrol sosial diperlukan untuk melestarikan peradaban
karena fungsi utamanya adalah mengendalikan “aspek internal atau sifat manusia”, yang
dianggapnya sangat diperlukan untuk menaklukkan aspek eksternal atau lingkungan fisikal

Anda mungkin juga menyukai