Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ETIKA, HAK DAN DISIPLIN SDM

Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti

Perkuliahan Manajemen SDM

Dosen Pengampu :

Hendra Riofita, M. M

Oleh :

Ahmad Syafwan
12210615454

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam
dan nikmat kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dalam mata kuliah
“manajemen SDM” untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Hendra Riofita,M.M
dengan tepat waktu. Sholawat berangkaikan salam selalu tercurahkan kepada baginda besar Nabi
Muhammad Saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini bapak Hendra
Riofita,M.M yang telah memberikan tugas kepada kami, sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami ditekuni. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuanya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari, tugas yang kami tulis masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan tugas ini.

Pekanbaru, 04 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Etika Memainkan peran peran yang penting dalam mempengaruhi Hubungan

Antar karyawan..................................................................................................................3

B. Implementi Hak hak Karyawan........................................................................................4

C. Sistem Disiplin Kerja Yang Efektif...................................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................7

A. Kesimpulan..........................................................................................................................7

B. Saran dan Kritik.................................................................................................................7

Daftar Pustaka...............................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika merupakan prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku manusia dalam
berinteraksi dengan orang lain. Dalam konteks SDM, etika berperan penting dalam
menentukan bagaimana organisasi dan individu berperilaku dalam hal pengambilan
keputusan, hubungan kerja, dan tanggung jawab sosial. Etika juga melibatkan aspek-aspek
seperti kejujuran, integritas, dan perlakuan yang adil terhadap karyawan. Hak-hak
karyawan adalah aspek penting dalam manajemen SDM. Karyawan memiliki hak untuk
memperoleh perlakuan yang adil dan setara, hak untuk mendapatkan upah yang layak, hak
untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas kontribusi mereka, dan hak untuk
bekerja di lingkungan yang aman dan sehat. Memahami dan menghormati hak-hak ini
adalah tanggung jawab manajemen dalam menjaga kepuasan karyawan dan menciptakan
iklim kerja yang positif. Disiplin dalam konteks SDM berkaitan dengan aturan dan
prosedur yang mengatur perilaku karyawan dalam organisasi. Disiplin diperlukan untuk
menjaga ketertiban dan keamanan di tempat kerja, serta memastikan kepatuhan terhadap
kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan. Disiplin juga mencakup tindakan
pengawasan dan sanksi terhadap pelanggaran aturan yang dilakukan oleh karyawan.
Makalah ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara etika, hak, dan disiplin dalam
konteks manajemen SDM. Dalam analisis ini, akan dibahas penerapan etika dalam
pengambilan keputusan SDM, perlindungan hak-hak karyawan, serta pentingnya disiplin
dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana etika memainkan peran penting dalam mempengaruhi hubungan antara


karyawan ?

2. Bagaimana implementasi hak-hak karyawan ?

3. Bagaimana sistem disiplin kerja yang efektif ?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui etika memainkan peran penting dalam mempengaruhi hubungan karyawan


dan pengusaha dalam konteks kerja.

2. Mengetahui implementasi hak-hak karyawan dapat meningkatkan kepuasan kerja


dan produktivitas.

3. Mengetahui sistem disiplin kerja yang efektif dapat di terapkan untuk


meningkatkan kinerja karyawan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. ETIKA MEMAINKAN PERAN YANG PENTING DALAM MEMPENGARUHI


HUBUNGAN ANTARA KARYAWAN
Etika dalam SDM (Sumber Daya Manusia) merujuk pada seperangkat nilai, norma, dan
prinsip moral yang membimbing tindakan dan keputusan terkait manajemen sumber daya
manusia. Ini mencakup aspek-aspek seperti perlakuan adil terhadap karyawan, integritas dalam
proses rekrutmen, kepatuhan terhadap norma hukum, serta pertanggungjawaban sosial dalam
kebijakan dan praktik manajemen sumber daya manusia. Etika dalam SDM bertujuan
menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan memastikan
kesejahteraan serta hak-hak pekerja dihormatI.
Etika memainkan peran penting dalam mempengaruhi hubungan antara karyawan dan
pengusaha dalam konteks kerja. Berikut adalah beberapa pembahasan mengenai hal ini:
1. Kejujuran dan Integritas: Etika yang kuat melibatkan kejujuran dan integritas dalam
hubungan kerja antara karyawan dan pengusaha. Karyawan yang jujur dan memiliki
integritas tinggi akan dipercaya oleh pengusaha, dan ini dapat membangun kepercayaan di
antara keduanya. Sebaliknya, jika ada ketidakjujuran atau kekurangan integritas, hubungan
kerja dapat terganggu dan saling curiga muncul.
2. Penghormatan dan Perlakuan yang Adil: Etika memerlukan penghormatan dan perlakuan
yang adil terhadap semua karyawan. Pengusaha yang memperlakukan karyawan dengan
hormat dan memberikan perlakuan yang adil akan membangun hubungan yang positif. Hal
ini juga mencakup pengakuan terhadap kontribusi karyawan dan memberikan kesempatan
yang sama untuk berkembang dan maju dalam karir mereka.
3. Transparansi dan Komunikasi yang Efektif: Etika juga melibatkan transparansi dan
komunikasi yang efektif antara karyawan dan pengusaha. Pengusaha yang transparan
tentang kebijakan, prosedur, dan harapan kerja akan membangun kepercayaan dan
mengurangi ketidakpastian. Selain itu, komunikasi yang efektif memungkinkan karyawan
dan pengusaha untuk saling memahami, berbagi informasi, dan mengatasi masalah dengan
lebih baik.
4. Tanggung Jawab Sosial: Etika dalam konteks kerja melibatkan tanggung jawab sosial.
Pengusaha yang bertindak secara bertanggung jawab terhadap masyarakat, lingkungan, dan
3
kesejahteraan karyawan akan menciptakan hubungan yang lebih positif dengan karyawan.
Ini dapat melibatkan kebijakan perusahaan yang berkelanjutan, dukungan terhadap
komunitas, dan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan.
5. Dalam kesimpulannya, etika memainkan peran penting dalam mempengaruhi hubungan
antara karyawan dan pengusaha dalam konteks kerja. Kejujuran, integritas, penghormatan,
perlakuan yang adil, transparansi, komunikasi yang efektif, dan tanggung jawab sosial
adalah beberapa aspek etika yang dapat membangun hubungan kerja yang positif dan saling
menguntungkan.
B. IMPLEMENTASI HAK-HAK KARYAWAN
Hak-hak Sumber Daya Manusia (SDM) mencakup serangkaian prerogatif atau
keistimewaan yang dimiliki oleh individu sebagai pekerja atau anggota suatu organisasi. Ini
mencakup hak-hak dasar seperti upah yang adil, jam kerja yang wajar, dan kondisi kerja yang
aman. Selain itu, hak-hak SDM juga melibatkan aspek-aspek seperti hak untuk berorganisasi
dan berunding, hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan setara, serta hak untuk
mendapatkan peluang pendidikan dan pengembangan profesional. Hak-hak ini bertujuan untuk
melindungi kepentingan dan kesejahteraan pekerja dalam konteks lingkungan kerja.
Hak-hak karyawan yang dijamin dan dipenuhi oleh perusahaan dapat menciptakan
lingkungan kerja yang adil, aman, dan memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik.
Berikut adalah beberapa poin yang akan dibahas:
1. Hak-hak karyawan: Hak-hak karyawan yang mencakup berbagai aspek, seperti hak atas upah
yang adil, hak atas jaminan sosial, hak atas keselamatan dan kesehatan kerja, hak atas cuti dan
waktu istirahat, hak atas perlindungan dari diskriminasi dan pelecehan, serta hak untuk
berorganisasi dan berserikat. Hak-hak ini penting untuk menciptakan kondisi kerja yang baik
dan memastikan karyawan merasa dihargai dan diakui.
2. Peningkatan Kepuasan Kerja: Hak-hak karyawan yang dipenuhi dapat berkontribusi pada
peningkatan kepuasan kerja. Ketika karyawan merasa bahwa hak-hak mereka dihormati dan
dipenuhi, mereka cenderung merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
yang tinggi dapat meningkatkan motivasi, loyalitas, dan keterlibatan karyawan dalam
pekerjaan mereka. Hal ini dapat berdampak positif pada produktivitas individu dan tim kerja.
3. Peningkatan Produktivitas: Hak-hak karyawan yang terjamin dapat berdampak positif pada
produktivitas. Ketika karyawan merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil, mereka
cenderung lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik. Karyawan yang merasa nyaman dan
4
aman dalam lingkungan kerja juga cenderung lebih fokus dan efektif dalam menjalankan
tugas mereka. Dengan demikian, pemenuhan hak-hak karyawan dapat meningkatkan
produktivitas individu dan keseluruhan organisasi.
4. Dampak Lingkungan Kerja: Selain hak-hak karyawan, faktor-faktor lain dalam lingkungan
kerja juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan produktivitas. Faktor-faktor seperti
lingkungan kerja yang mendukung, kompensasi yang adil, kesempatan pengembangan karir,
dan hubungan yang baik antara rekan kerja dan atasan juga berperan penting dalam
meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas
Dalam kesimpulannya, pemenuhan hak-hak karyawan dapat berkontribusi pada
peningkatan kepuasan kerja dan produktivitas. Hak-hak karyawan yang terjamin menciptakan
lingkungan kerja yang adil, aman, dan memotivasi. Selain itu, faktor-faktor lain dalam
lingkungan kerja juga berperan penting. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan dan
memenuhi hak-hak karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang mendukung untuk
meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas karyawan.
C. SISTEM DISIPLIN KERJA YANG EFEKTIF
Dalam meningkatkan kinerja karyawan, penerapan sistem disiplin kerja yang efektif
sangat penting. Sistem disiplin kerja yang baik dapat membantu menciptakan lingkungan kerja
yang teratur, efisien, dan produktif. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dibahas:
1. Pengertian Disiplin Kerja: Disiplin kerja merujuk pada sikap dan tingkah laku yang harus
dijalankan oleh setiap pegawai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Disiplin
kerja melibatkan kepatuhan terhadap aturan waktu, peraturan perusahaan, aturan perilaku,
dan peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.
2. Sistem Presensi: Salah satu aspek penting dalam sistem disiplin kerja adalah sistem presensi.
Sistem presensi yang efektif, seperti e-presensi, dapat membantu meningkatkan disiplin kerja
karyawan. Dengan adanya sistem presensi yang teratur dan akurat, karyawan diharapkan
dapat mematuhi aturan waktu dan hadir tepat waktu di tempat kerja.
3. Sistem Merit: Selain itu, penerapan sistem merit juga dapat berkontribusi pada peningkatan
kinerja karyawan. Sistem merit berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
karyawan yang diberlakukan secara adil dan tanpa diskriminasi. Dengan adanya sistem merit,
karyawan akan merasa dihargai dan termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka.
4. Reward dan Punishment: Sistem reward berbasis kinerja juga dapat menjadi bagian dari
sistem disiplin kerja yang efektif. Pemberian reward kepada karyawan yang mencapai target
5
atau kinerja yang baik dapat meningkatkan motivasi dan kinerja mereka. Di sisi lain,
penerapan punishment atau sanksi terhadap karyawan yang melanggar aturan dapat menjadi
pengingat dan mendorong karyawan untuk mematuhi aturan yang berlaku.
5. Faktor-faktor Pendukung: Selain sistem disiplin kerja yang efektif, faktor-faktor lain juga
dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor-faktor seperti kepemimpinan yang baik,
pengendalian manajemen yang efektif, audit operasional, dan lingkungan kerja yang kondusif
juga berperan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan
6. Maka dari itu penerapan sistem disiplin kerja yang efektif, termasuk sistem presensi, sistem
merit, reward dan punishment, serta faktor-faktor pendukung lainnya, dapat membantu
meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya sistem disiplin kerja yang baik, karyawan
akan lebih teratur, efisien, dan produktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemahaman umum, dapat disimpulkan bahwa penerapan etika,
pemenuhan hak-hak karyawan, dan sistem disiplin kerja yang efektif dapat berkontribusi
pada peningkatan kinerja karyawan. Etika dalam manajemen sumber daya manusia
mencakup prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku individu dalam organisasi.
Pemenuhan hak-hak karyawan menciptakan lingkungan kerja yang adil dan memotivasi,
sementara sistem disiplin kerja yang efektif membantu menciptakan lingkungan kerja yang
teratur dan produktif. Dalam kesimpulannya, penting untuk menerapkan etika, memenuhi
hak-hak karyawan, dan memiliki sistem disiplin kerja yang efektif dalam manajemen
sumber daya manusia. Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja karyawan dan
menciptakan lingkungan kerja yang baik.

B. Kritik dan Saran


Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pada para pembaca sangat kami harapkan, agar penulisan makalah kami
kedepanya menjauh jauh lebih baik dari ini. Mudah-mudahan para pembaca dapat
memahami makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia. (n.d.). ETIKA ORGANISASI.


Elkind, D. (2000). Child Development and Education: Oxford.
Anderson, G. (1992). Selection dalam Brian, Towers ed

8
9
1
0
1
1
1
2

Anda mungkin juga menyukai