Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

UTS SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : Etika Bisnis Nama Mahasiswa : Iwan Purwo Santoso


Hari / Tanggal : 06 November 2021 NIM : 2031600550
Dosen : DR. Kartini Istikomah,S.E., M.M. Program : Magister Manajemen

Pertanyaan
1. Mengapa kita harus mempelajari Etika bisnis? jelaskan manfaatnya
2. Jelaskan perbedaan antara Etika bisnis, Etika profesi dan Etika Pelayanan
Pelayanan Publik. Berikan contoh masing-masing.
3. Apakah diperusahaan saudara bekerja sudah melakukan etika bisnis?
4. Mengapa Sosial budaya, Alam dan Teknologi berpengaruh secara eksternal
terhadap Etika Bisnis

Studi kasus:
1. Pada kondisi saat ini Pandemi Covid 19. Masyarakat mengkritisi tentang harga
PCR dari harga Rp 2 jt menjadi Rp 250 ribu. Apakah menurut saudara terjadi
pelanggaran Etika Bisnis? Jelaskan sesuai stakeholders terkait.
2. PT. Garuda Indonesia BUMN senior telah merugi sebesar Rp 70 trilliun padahal
banyak perusahaan penerbangan pesaing yang mampu bertahan bahkan bisnisnya
tumbuh. Menurut saudara apakah meruginya PT. Garuda Indonesia ada
hubungannya dengan Etika Bisnis?

Jawaban:

1. Mengapa kita harus mempelajari Etika bisnis? jelaskan manfaatnya

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika Bisnis dapat menjadi
standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Manfaat
pembelajaran etika bisnis untuk masyarakat, dapat mempelajari bagaimana caranya
berbisnis dengan baik dan saling menghargai dalam dunia bisnis agar tidak muncul
persaingan yang tidak sehat. Etika bisnis juga mencegah karyawan atau masyarakat
untuk bertindak korupsi dalam bekerja.

1
Manfaat Etika Bisnis:

Tujuan akhir dari etika bisnis tentu melibatkan keberlangsungan perusahaan. Dalam
jangka pendek, perusahaan dengan etika yang baik akan mendapatkan nilai dan
pandangan positif sehingga lebih dianggap tepercaya. Selain itu, berbisnis dengan
menggunakan etika akan menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan
karyawan, perusahaan dan konsumen, serta perusahaan dengan perusahaan lain. Hal
ini memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan. Jika etika diterapkan secara
internal di seluruh lapisan perusahaan, karyawan dan pimpinan akan memiliki relasi
yang baik, lalu suasana bekerja akan semakin kondusif dan suportif. Ini menjauhkan
perusahaan dari praktik curang di dalam lingkungannya sendiri.

2. Jelaskan perbedaan antara Etika bisnis, Etika profesi dan Etika Pelayanan
Pelayanan Publik. Berikan contoh masing-masing.
Ada beberapa perbedaan antara Etika Bisnis, Etika Profesi, dan Etika Pelayanan
Publik dilihat dari sudut pandang definisinya yaitu:

• Etika Bisnis:

Secara makro, etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari


sistem ekonomisecara keseluruhan. Secara meso, etika bisnis mempelajari
masalah-masalah etis di bidang organisasi. Secara mikro etika
bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomidan bisnis.
Sehingga etika bisnis adalah studi tentang aspek-aspek moral darikegiatan
ekonomi dan bisnis (etika dalam berbisnis). Etika bisnis adalah suatu kode
etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan normayang
dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi.

Contoh:
• Menjelaskan produk secara jujur ke klien
• Jujur ke calon investor soal kondisi perusahaan
• Tidak membocorkan rahasia perusahaan kepada pesaing atau menjelek-
jelekan produk pesaing kepada klien
• Tidak korupsi dalam perusahaan atau menghindari suap
• Besikap baik terhadap stakeholder dan supplier

2
• Etika Profesi:

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi ditetapkan atau
disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh: medis
atau dokter, pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science dan
sebagainya. Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah
dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi
dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Etika
profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakannya dengan
profesi lain yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya.
Etika profesi berkaitan dengan kewajiban etis mereka yang mendudukiposisi
yang disebut profesional. Etika profesi berfungsi sebagai panduan bagi
paraprofesional dalam menjalani mereka memberikan dan mempertahankan
jasa kepadamasyarakta yang berstandar tinggi.

Contoh:

Etika profesi kedokteran yang mengatur prinsip-prinsip moral dan etik


dalam menjalankan kegiatan kedokteran. Dalam hal ini, lingkup kode
etik profesi kedokteran mencakup perilaku dokter terhadap pasien, keluarga,
masyarakat, teman sejawat, dan mitra kerjanya.

• Etika Pelayanan Publik:

Etika pelayanan publik diartikan sebagai filsafat dan kode etik atau standar
profesi, atau moral atau right rules of conduct (aturan berperilaku yang
benar) yang seharusnya dipatuhi oleh pemberi pelayanan publik atau
administrator publik. Dalam hal ini Denhardt menekankan etika pelayanan
publik sebagai kode etik. Etika pelayanan publik adalah suatu cara dalam
melayani publik dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang
mengandung nilai-nilai hidup dan hukum atau norma yang mengatur tingkah
laku manusia yang dianggap baik atau dengan kata lain menekankan
penggunaan nilai-nilai luhur dalam pelayanan publik.

Contoh:

Etika pelayanan publik yang dimiliki oleh ASN (Aparatur Sipil Negara) yang
diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia yaitu bahwasanya ASN harus
memiliki sifat professional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan
public seperti melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.

3. Perusahaan tempat saya bekerja saat ini yaitu PT. Transportasi Jakarta saat ini selalu
menekankan nilai-nilai etika bisnis dalam perusahaan. Terbukti dari penerapan nilai
perusahaan yang selalu ditekankan pada setiap karyawan yang bekerja di
perusahaan. Adapun nilai Transjakarta adalah BISA (Bahagia, Inovatif, Semangat,

3
Amanah). Perusahaan selalu menerapkan nilai agar karyawan selalu Bahagia dalam
bekerja untuk menciptakan kebahagiaan pelanggan. Perusahaan juga mendorong
karyawan untuk Inovatif dalam menciptakan layanan integrasi terbaik dimana hal
ini bertujuan agar pelayanan perusahaan semakin dapat dinikmati pelanggan dan
memberikan dampak positif bagi daerah khususnya DKI Jakarta. Selain itu
perusahaan juga menekankan nilai Semangat dimana perusahaan mendorong agar
karyawan selalu semangat dalam mencapai keunggulan. Dengan sikap semangat
karyawan yang tinggi maka perusahaan akan menciptakan SDM yang mumpuni dan
memiliki daya saing tinggi kedepanya. Terakhir perusahaan menekankan nilai
Amanah dalam kebersamaan memajukan kota Jakarta. Hal ini tentu menjadi bukti
bahwa Transjakarta menerapkan etika bisnis dalam kegiatan bisnisnya. Kerena
dengan nilai amanah, maka kepercayaan publik terhadap perusahaan akan
meningkat dan terjaga.

4. Mengapa Sosial budaya, Alam dan Teknologi berpengaruh secara eksternal


terhadap Etika Bisnis

Ketiga faktor tersebut yaitu Sosial Budaya, Alam dan teknologi bengaruh secara
eksternal terhadap etika binis. Adapun penjelasanya adalah:

• Sosial Budaya: Lingkungan sosio kultural atau sosial budaya (sociocultural


environment) merujuk pada tren dan perkembangan perubahan dalam sikap,
perilaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat secara keseluruhan. Lingkungan
ini berkaitan erat dengan populasi, gaya hidup, budaya, selera, adat dan
tradisi. Faktor-faktor tersebut dibuat oleh masyarakat dan seringkali,
diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Faktor sosial budaya yang
berbeda tersebut mempengaruhi praktik, kebijakan dan aktivitas
bisnis. Dengan demikian maka sosial budaya akan berpengaruh secara
eksternal terhadap etika bisnis yang berlaku ke publik.
• Alam: Kondisi alam turut mempengaruhi etika bisnis secara eksternal.
Perubahan alam karena dampak dari kegiatan bisnis terntunya
mempengaruhi kepercayaan publik terhadap proses bisnis perusahaan.
Perusahaan yang memperhatikan lingkungan alam sekitar yang
bersinggungan terhadap proses bisnisnya adalah merupakan perusahan yang
memiliki etika bisnis yang baik sehingga berpengaruh terhadap kepercayaan
publik akan bisnisnya. Output dari kegiatan tersebut tentunya akan
berpengaruh terhadap nilai etika bisnis perusahaan.
• Teknologi: Teknologi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan tentunya akan
mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut. Pemanfaatan teknologi terkini
pada sebuah perusahaan akan menciptakan sebuat kinerja yang mumpuni
yang mampu mengikuti perkembangan jaman. Perusahaan yang
mengaplikasikan sebuah teknologi tentunya akan menjalankan sebuah
proses bisnis yang adaptif yang mempu memberikan kontribusi positif
terhadap bisnis mereka. Dengan menerapkan teknologi perusahaan akan
mampu menjawab kebutuhan stakeholdernya. Dengan demikian makan

4
perusahaan kana semakin mampu menerapkan etika bisnis yang baik dan
memberikan output baik secara ekstrnal tentang etika bisnis.

Dengan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor sosial budaya, alam
dan teknologi merupakan faktor yang berpengaruh secara eksternal terhadap etika
bisnis.

Studi kasus:

1. Pada kondisi saat ini Pandemi Covid 19. Masyarakat mengkritisi tentang harga
PCR dari harga Rp 2 jt menjadi Rp 250 ribu. Apakah menurut saudara terjadi
pelanggaran Etika Bisnis? Jelaskan sesuai stakeholders terkait.

Penurunan harga test PCR yang terjadi baru-baru ini menurut saya adalah salah satu
bentuk dari pelanggaran etika bisnis. Adapun etika bisnis salah satunya adalah
transparansi atau keterbukaan dan akuntabilitas. Dalam kasus penurunan test PCR
dari angka 2jt menjadi 250ribu pengambil keputusan dalam hal ini pemerintah tidak
mencerminkan asas transparansi dan akuntabilitas. Kebijakan yang diambil
pemerintah cenderung atau patut diduga hanya mengakomodasi kepentingan
kelompok tertentu yang memiliki bisnis alat kesehatan khususnya ketika PCR
digunakana sebagai salah satu syarat untuk menggunakan moda transportasi.
Dengan berubah-rubahnya harga PCR yang berlaku di Indonesia setelah
mendapatkan kritik dari masyarakat maka konsistensi pemerintah patut
dipertanyakan.

Dalam sebuah etika bisnis, nilai tranparansi dan akuntabilitas wajib dijunjung tinggi.
Dalam kasus tersebut diatas dimana tidak adanya transparansi pemerintah dalam
menginformasikan harga PCR yang dapat berubah dengan cepat akan menimbulkan
pertanyaan bagi masyarakat tentang harga dan keuntungan test PCR tersebut.
Masyarakan akan menilai bahwa ada permaianan yang dilakukan oleh para
stakeholders yang berkepentingan akan peraturan kwajiban penggunaan PCR
sebagai syarat perjalanan menggunakan moda transportasi.

2. PT. Garuda Indonesia BUMN senior telah merugi sebesar Rp 70 trilliun padahal
banyak perusahaan penerbangan pesaing yang mampu bertahan bahkan bisnisnya
tumbuh. Menurut saudara apakah meruginya PT. Garuda Indonesia ada
hubungannya dengan Etika Bisnis?

Kerugian yang dialami oleh PT. Garuda Indonesia tentu saja ada hubungan dengan
etika bisnis. Banyak etika bisnis yang dilanggar oleh perusahaan dalam proses
bisnisnya sehingga perusahaan mengalami kerugian dan tidak dapat berkembang.
Adapun nilai etika yang dilanggar adalah transparansi, integritas dan profesionalitas.
Ketiga nilai tersebut tidak mampu dijalankan atau diimplementasikan dengan
didalam internal perusahaan. Nilai transparansi tidak dijalankan oleh perusahaan ini
terbukti dari janggalnya laporan keunganan yang dimanipulasi sedemikan rupa agar

5
terkesan perusahaan mendapatkan laba. Nilai integritas juga gagal diterapkan dalam
internal perusahaan hal ini terbukti dari terbongkarnya beberapa kasus korupsi yang
mennjerat petinggi perusahaan. Kemudian nilai profesionalitas dalam menjalankan
model bisnis yang tidak diimplikasikan oleh karyawan yang bertanggung jawab
terhadap model bisnis perusahaan hal ini terbukti dari gagalnya perusahaan
menjalankan proses bisnisnya di dunia penerbangan.

Berbicara tentang kerugian yang dialami Garuda Indonesia, tidak lepas dari keadaan
internal perusahaan yang buruk. Tidak mampunya manajemen dalam melaksakan
dan mengawasi proses bisnisnya dengan baik menjadi factor kunci dalam masalah
yang terjadi didalam perusahaan. Kerugian yang dialami Garuda Indonesia didasari
oleh beberapa sebab antara lain:
• Harga sewa pesawat yang mahal: Menteri BUMN Erick Thohir menyebut,
harga sewa pesawat yang dipatok lessor cukup tinggi. Asumsi itu didasari atas
kinerja Garuda yang mulai memburuk sejak tingkat penumpang menurun drastis
selama pandemi Covid-19. Dari 36 lessor yang menjadi mitra Garuda, sebagian
memasang harga sewa pesawat mahal dan sebagian lainnya terlibat dalam kasus
korupsi sebelumnya.
• Effisiensi Pesawat: Efisiensi pengelolaan pesawat menjadi masalah lain.
Pemegang saham mencatat, ada beragam jenis pesawat yang dimiliki Garuda.
Misalnya, Boeing 737-777, A320, A330, ATR, Bombardier. Jenis pesawat yang
banyak membuat manajemen tidak efektif mengelolanya. Sementara harga sewa
yang dikeluarkan cukup tinggi.
• Model Bisnis: Rute penerbangan internasional dinilai tidak menguntungkan
bagi Garuda Indonesia. Dari catatan Kementerian BUMN, kontribusi
penumpang mancanegara hanya mencapai 22% saja. Jumlah itu setara Rp300
triliun yang bisa dikontribusikan. Padahal, rute domestik bisa mencapai 78%
atau mampu menyumbang Rp1.400 triliun. Kesalahan model bisnis yang
dijalankan perusahaan yaitu focus terhadap pasar internasional dan tidak fokus
terhadap pasar domestik juga menyebabkan perusahaan gagal menjalankan
bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai