(RPP)
Kelas/Semester : XII/I
Kompetensi Inti
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Kompetensi Dasar
4.4 Merancang, melaksanakan dan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan
nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi
Tujuan Pembelajaran
Melalui kajian buku sumber atau internet, peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian kearifan
lokal
Melalui kajian buku sumber atau internet, peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian
pemberdayaan komunitas
Peserta didik dapat mengidentifikasi strategi pemberdayaan komunitas yang mengedepankan nilai-nilai
kearifan lokal di tengah pengaruh globalisasi
Peserta didik dapat menganalisis dan mengkaji strategi pemberdayaan komunitas dari salah satu
kearifan lokal yang ada di Indonesia
Peserta didik menyajikan hasil kajian/analisis dan diskusi tentang strategi pemberdayaan komunitas dari
salah satu kearifan lokal di Indonesia dalam bentuk presentasi.
Materi/Bahan Ajar
Definisi kearifan lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan
lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka
local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat
(local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya.
Secara filosofis, kearifan lokal dapat diartikan sebagai sistem pengetahuan masyarakat lokal/pribumi
yang bersifat empirik dan pragmatis. Bersifat empirik karena hasil olahan masyarakat secara lokal
berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di sekeliling kehidupan mereka. Bertujuan pragmatis karena
seluruh konsep yang terbangun sebagai hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan itu bertujuan untuk
pemecahan masalah sehari-hari.
Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya tertentu (budaya lokal)
dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu (masyarakat lokal). Dengan kata lain, kearifan
lokal bersemayam pada budaya lokal (local culture). Budaya lokal (juga sering disebut budaya daerah)
merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk membedakan suatu budaya dari budaya nasional
(Indonesia) dan budaya global. Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang
menempati lokalitas atau daerah tertentu yang berbeda dari budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang
berada di tempat yang lain.
Yang dimaksud dengan kearifan tradisional di sini adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan,
pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam
kehidupan di dalam komunitas ekologis.
Menurut I Ketut Gobyah kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg
dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan
berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat
maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut
secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meski pun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di
dalamnya dianggap sangat universal.
Secara umum, kearifan lokal (dalam situs Departemen Sosial RI) dianggap pandangan hidup dan ilmu
pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat
lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dengan pengertian-
pengertian tersebut, kearifan lokal bukan sekedar nilai tradisi atau ciri lokalitas semata melainkan nilai
tradisi yang mempunyai daya-guna untuk untuk mewujudkan harapan atau nilai-nilai kemapanan yang
juga secara universal yang didamba-damba oleh manusia.
Dari definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang
dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan
pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi
ke generasi.
Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien
mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan
dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial
dalam melakukan tindakan.. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui
kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka
sendiri dan akumulasi pengetahuan, ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan
tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya
memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya
dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan
sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti
“kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua
atau banyak”.
George Hillery Jr
Komunitas adalah sekumpulan orang yang hidup di satu wilayah dan memiliki ikatan untuk melakukan
interaksi satu sama lain
Komunitas ialah orang-orang yang hidup di suatu darah yang secara geografis itu terbatas, mereka
melakukan komunikasi satu dengan yang lain dan memiliki ikatan batin antar sesama yang tinggal disitu
dan dengan wilayah tempat tinggalnya tersebut
Fairi
Komunitas merupakan sebuah hasil dari berkumpulnya masayarakat dalam jumlah kecil dan terlibat
dalam tempat yang sudah ditentukan
Vanina Delobelle
Komunitas merupakan sarana berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesamaan minat, komunitas
dibentuk berdasarkan 4 faktor yaitu:
Keinginan untuk berbagi dan berkomunikasi antar anggota sesuai dengan kesamaan minat
Menurut beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa komunitas adalah sekumpulan orang-orang
yang punya tujuan sama dan ingin berbagi satu sama lain.
Pemberdayaan komunitas disebut juga sebagai community development . yaitu proses pembangunan
jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari sebuah komunitas, mendukung program
pembangunan berkelanjutan, pengembangan kualitas hidup masayarakat. Pemberdayaan ini tidak
hanya mencari dan menetapkan solusi, struktur penyelesaian masalah atau memberi pelayanan bagi
masyarakat. Komunitas ini bekerjasama dengan masyarakat sehingga dapat memahami dan menangani
masalah, dan terbuka untuk menyatakan kepentingan-kepentingannnya sendiri dalam proses
pengambilan keputusan.
Secara umum, gambarannya adalah proses pembangunan dimana masyarakat dapat berinisiatif
memulai proses kegiatan social untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai
proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat
hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.
Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai “pemberdayaan masyarakat” apabila kelompok komunitas
atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek
merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat atau obyek saja.
Pemberdayaan merupakan suatu upaya yang harus diikuti dengan tetap memperkuat potensi atau daya
yang dimiliki oleh setiap masyarakat. dalam rangka itu pula diperlukan langkah-langkah yang lebih positif
selain dari menciptakan iklim dan suasana. perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata dan
menyangkut penyediaan berbagai masukan (input) serta membuka akses kepada berbagai peluang
(upportunities) yang nantinya dapat membuat masyarakat menjadi semakin berdaya.
Terkait dengan tujuan pemberdayaan, Sulistiyani (2004) menjelaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai
dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.
Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka
lakukan. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai
dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi
mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya/kemampuan yang dimiliki.
Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, dan
Nilai-nilai adat, tata nilai yang dikembangkan masyarakat tradisional yang mengatur etika.
Tata cara dan prosedur, bercocok tanam sesuai dengan waktunya untuk melestarikan alam.
Tekstual, contohnya yang ada tertuang dalam kitab kono (primbon), kalinder.
Mengembangkan SDM.
Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli mempunyai
kemampuan mengendalikan
Globalisasi
Pengertian globalisasi: proses penyebaran unsur-unsur baru atau hal-hal baru khususnya yang
menyangkut informasi secara duniawi melalui media cetak dan elektronik.
Pengaruh Globalisasi
Pengaruh positif :
Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena
pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan
dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan
disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Pengaruh negatif:
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
Globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya
produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara
yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
Salah satu contoh kearifan lokal di Cimahi yang masih bertahan hingga saat ini yaitu terdapat di
masyarakat Kampung Adat Cireundeu. Sejak tahun 1912 masyarakat disana telah mengonsumsi RASI
(beras ampas singkong) sebagai pangan pokok pengganti beras. Pola makan seperti ini sudah menjadi
budaya yang dipertahankan hingga saa tini. Budaya mempertahankan kearifan lokal ini menjadikan
masyarakat adat Cireundeu tidak bergantung pada beras, sehingga ketahanan pangan di wilayah ini
tidak terganggu oleh kondisi penurunan produksi beras nasional sebagai akibat bencana alam, gagal
panen atau alih fungsi lahan.
RASI tersebut dijadikan makanan pokok yang dihasilkan dari ampas singkong racun (karikil) yang telah
diambil acinya. Sebelum menentukan singkong kerikil sebagai bahan pilihan makanan pokok mereka,
para warga masyarakat telah mencoba berbagai jenis bahan makanan, seperti jagung, hanjeli, talas,
ganyol, dan sorgum. Dalam mengonsumsi singkong, mulanya mereka hanya merebus. Belakangan
mereka menemukan keterampilam untuk membuat bahan mirip nasi dari bahan singkong racun. Saat
ini, warga Kampung Adat Cireundeu terutama para ibu-ibu mengembangkan kemampuan mereka untuk
mengolah bahan baku singkong racun menjadi berbagai penganan yang banyak diminati orang seperti
cemilan yang berbahan dasar singkong.
Adapun faktor-faktor pendukung dan penghambat tetap bertahannya nilai-nilai kearifan budaya local di
masyarakat Kampung Cirendeu yaitu:
Faktor pendukung
Kondisi tanah yang lumayan subur dan agraris untuk di tanami singkong sebagai sumber makan pokok
kampung cireundeu.
Faktor penghambat
Upaya pemberdayaan masyarakat Kampung Cireundeu dapat melalui pengembangan dari masyarakat
itu sendiri, yang perlu dikembangkan yaitu potensi atau kemampuannya yang dimiliki oleh masyarakat
setempat. Kemampuan masyarakat Cireundeu dapat meliputi kemampuan untuk bercocok tanam
singkong, melakukan wirausaha, atau. ketrampilan-ketrampilan membuat home industri yang berbahan
dasar singkong. Potensi kegiatan pengolahan singkong yang dilakukan oleh warga Kampung Cireundeu
dapat memberikan manfaat, salah satunya dapat meningkatkan perekonomian warga kampung yang
secara signifikan jika dibandingkan dengan hanya menjual singkong dalam kondisi bahan mentah.
Dengan adanya salah satu kearifan lokal yang ada di Kampung Cireunde yaitu mengonsumsi RASI (beras
ampas singkong) sebagai pangan pokok pengganti beras dapat memberdayakan masyarakat setempat
untuk menjaga dan melestarikan budaya atau kearifan lokal yang ada disana agar tidak luntur serta
dapat membuat masyarakat kampung Cireundeu menjadi mandiri karena tidak ketergantungan dengan
bahan makanan pokok yaitu nasi tetapi mereka mengolah sendiri bahan makanan pokok itu yaitu
rasi(beras singkong)
http://ncofies.blogspot.com/2012/10/makalah-kearifan-lokal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan_masyarakat
http://teoripemberdayaan.blogspot.com/2012/03/konsep-definisi-dan-teori-pemberdayaan.html
http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2009/03/perubahan-sosial.html
Alokasi Waktu
1 minggu x 4 JP
Media
Power Point
Laptop
Infokus
Sumber
Internet
Artikel-artikel
§ Guru menyiapkan dan mengkondisikan kelas untuk berjalannya proses belajar mengajar, absensi,
menyediakan alat peraga mengajar dan buku yang diperlukan dalam mengajar.
§ Guru melakukan apersepsi awal kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan agar siswa dapat
mengingat dan memahami alur pembelajaran.
§ Guru memberikan topik materi yang akan dipelajari mengenai strategi pemberdayaan komunitas
dengan mengedepankan kearifan lokal ditengah-tengah pengaruh globalisasi
§ Guru memberikan gambaran manfaat dan tujuan dari mempelajari topik materi yang akan diajarkan.
§ Guru membagi kelompok siswa menjadi 7 kelompok untuk menganalisis strategi pemberdayaan
komunitas dari salah satu kearifan lokal di Indonesia
20 menit
Inti § Mengamati
§ Menanya
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau mencari tahu tentang tayangan
yang diberikan guru
§ Mengeksplorasi
Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang telah ditentukan sejak awal
Peserta didik mengkaji dan mengeksplorasi materi mengenai strategi pemberdayaan komunitas yang
mengedepankan nilai-nilai dari salah satu kearifan lokal di Indonesia yang bersumber pada tayangan
sebelumnya.
§ Mengasosiasikan
Peserta didik mengolah data/informasi yang diperolh, kemudian menganalisis serta merancang strategi
pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal
Peserta didik menuliskan hasil analisis kelompok mereka dalam bentuk laporan sederhana
§ Mengkomunikasikan
Guru memanggil salah satu nomor kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
Peserta didik yang lainnya menyimak dan memberikan tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor
kelompok lain untuk mempresentasikan selanjutnya
§ Konfirmasi
Guru memberikan konfirmasi dengan mengoreksi pendapat yang kurang tepat dan memberikan
penegasan dalam menyimpulkan hasil presentasi.
135 menit
Penutup § Guru mengulas kembali materi pembelajaran yang dipelajari serta mengemukakan
hasil pembelajaran agar siswa dapat mengambil manfaat darinya.
§ Guru mengadakan evaluasi berupa tes tertulis kepada siswa untuk mengetahui kecapaian indikator
dalam pembelajaran
25 menit
1. Jelaskan yang dimaksud dengan kearifan lokal secara filosofis! kearifan lokal dapat diartikan
sebagai sistem pengetahuan masyarakat lokal/pribumi yang bersifat empirik dan pragmatis. Bersifat
empirik karena hasil olahan masyarakat secara lokal berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di sekeliling
kehidupan mereka. Bertujuan pragmatis karena seluruh konsep yang terbangun sebagai hasil olah pikir
dalam sistem pengetahuan itu bertujuan untuk pemecahan masalah sehari-hari. 25
2. Jelaskan yang dimaksud dengan pemberdayaan komunitas dan 2 ciri-ciri masyarakat berdaya !
Pemberdayaan komunitas yaitu proses pembangunan jejaring interaksi dalam rangka
meningkatkan kapasitas dari sebuah komunitas, mendukung program pembangunan berkelanjutan,
pengembangan kualitas hidup masayarakat.
· Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan,
dan
35
3. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 strategi pemberdayaan komunitas yang mengedepankan nilai-
nilai kearifan lokal! · Mampu bertahan terhadap budaya luar dan memfilter budaya luar
· Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli mempunyai
kemampuan mengendalikan
40
Keterangan:
Nilai = × 100
Rubric Penilaian Diskusi kelompok
No Nama Siswa Aspek Penilaian Diskusi Kelompok Jumlah skor Nilai Ket
Kriteria penskoran :
Tanggung jawab 4
3
2
Kerjasama 4
Kedisiplinan 4
Kriteria nilai
B = 77-88 : baik
C = 65-76 : cukup
D = 53-64 : kurang
E = 41-52 : sangat kurang
Nilai = × 100
2
3
Kriteria penskoran
Kemampuan berkomunikasi 4
Pemahaman materi
4
Sistematika berpikir kurang sesuai dg materi dan menjelaskan dengan terpatah-patah sehingga kurang
dapat dipahami
Sistematika berpikir tidak sesuai dengan materi dan melihat teks secara terus-menerus
2
1
Nilai = × 100
Kriteria nilai
B = 77-88 : baik
C = 65-76 : cukup
D = 53-64 : kurang