Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kharisma Sofi Febiana

Mata Kuliah : Etika Bisnis (Kelas A)


NIM Undiksha : 2210810078
Universitas Asal : Universitas Bina Insani

1) Berikan salah satu contoh pelanggaran hak atas konsumen yang terjadi di
sekitar kalian! Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apa yang dilakukan
untuk mengatasinya?

 Salah satu contoh pelanggaran hak atas konsumen yang terjadi di sekitar
saya, yaitu ketidaksesuaian antara barang yang dibeli dengan barang
yang ditawarkan atau dipromosikan. Misalnya seorang customer membeli
barang elektronik di sebuah toko, dan spesifikasi yang ditawarkan juga
sangat canggih. Akan tetapi saat sudah dibeli dan dipakai, ternyata fungsi
yang didapatkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan. Bahkan,
ada beberapa komponen yang NG atau tidak sesuai standar. Hal ini tentu
saja akan merugikan konsumen dan meninggalkan kesan buruk pada
toko yang menjual barang tersebut maupun perusahaan yang
memproduksi barang elektronik tersebut.

 Hal ini bisa terjadi karena kelalaian perusahaan dalam memproduksi


barang elektronik tersebut, mulai dari proses awal hingga pengecekan
akhir sebelum dikirimkan ke distributor. Kelalaian ini juga bisa saja
disebabkan karena SOP yang kurang ditaati oleh tiap-tiap karyawan,
maupun kelalaian dari karyawan itu sendiri atau dikenal dengan istilah
Human Error.

 Langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu


memaksimalkan penerapan SOP bagi setiap karyawan serta memperketat
pengecekan akhir atas kualitas dari semua barang hasil produksi sebelum
dikirimkan ke customer maupun distributor. Perusahaan harus bisa
memastikan bahwa barang hasil produksi mereka telah sesuai dengan
standar yang berlaku, serta mengutamakan kepuasan pelanggan dengan
kualitas barang yang dihasilkan. Sehingga saat barang tersebut sampai di
tangan pelanggan, tidak akan terjadi komplain maupun hal-hal lainnya
yang tidak diinginkan.
2) Iklan seringkali dapat mengaburkan keinginan dan kebutuhan. Apa yang
dapat kita lakukan untuk menghindarinya?

 Iklan memang sengaja dibuat semenarik mungkin, agar bisa menjangkau


target pasar yang telah ditentukan. Hal tersebut membuat kita seringkali
terkecoh dalam membedakan keinginan dan kebutuhan. Produk apapun
yang dimuat dalam sebuah iklan, bisa saja membuat kita tertarik dan
menjadi sangat ingin membelinya, padahal produk tersebut belum tentu
benar-benar kita butuhkan.

 Agar dapat menghindari hal tersebut terjadi, kita harus bisa membedakan
antara keinginan dan kebutuhan. Barang yang kita lihat dalam sebuah
iklan, bisa saja sangat menarik sehingga kita ingin membelinya. Akan
tetapi, kita harus memikirkan kembali apakah barang tersebut benar-
benar kita butuhkan atau tidak.

 Misalnya, muncul sebuah iklan tentang merk smartphone keluaran


terbaru, dengan spesifikasi dan fitur-fitur yang lebih canggih serta design
yang lebih indah sehingga kita tertarik untuk membelinya. Namun,
sebenarnya kita masih memiliki smartphone yang dapat berfungsi
dengan baik dan masih bisa digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari.
Meskipun kita memiliki dana yang cukup untuk membeli smartphone
terbaru yang diiklankan tersebut, kita harus tetap mengetahui batasan
antara kebutuhan dan keinginan. Kita tidak boleh menghambur-
hamburkan uang untuk barang yang tidak terlalu penting, hanya karena
gengsi ataupun karena ingin mengikuti perkembangan zaman. Kita harus
mempertimbangkan kembali, apakah barang tersebut benar-benar kita
butuhkan, atau hanya sebatas keinginan sesaat saja.

Anda mungkin juga menyukai