Dalam penelitian kualitatif seorang peneliti sendiri yang bertindak selaku instrumen penelitian, dimana peneliti berperan sebagai pengumpul data utama. Hal ini karena dalam penelitian kualitatif, data masih belum diketahui, sumber data belum terindentifikasi secara jelas/pasti, dan cara-cara menggali data belum diketahui, baik dalam mengeksploitasi maupun mengungkap data sehingga keberadaan alat pengumpul data pokok sangat dibutuhkan. Secara garis besar, berhasil atau tidaknya penelitian ini lebih bergantung pada kemampuan peneliti dalam pengumpulan data. Peneliti kualitatif memiliki keleluasaan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan penelitian berdasarkan etika dan kemungkinan dan kondisi lokasi lapangan yang memiliki judgement yang tepat untuk menilai, apakah rancangan penelitian kualitatif tersebut perlu direvisi sesuai dengan kondisi lokasi lapangan atau data eksplorasi unit analisisnya yang harus disesuaikan dengan rancangan penelitian tersebut. 3. Metode Kualitatif
4. Analisis Data Secara Induktif
Pengolahan data dalam penelitian kualitatif menekankan pada analisis induktif bukan deduktif. Data yang dikumpulkan bukan untuk mendukung atau menolak hipotesis penelitian yang telah dirumuskan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi abstraksi disusun sebagai kekhususan yang telah terkumpul dan dikelompokkan melalui proses pengumpulan data yang dilakukan secara teliti dan mendalam. Teori yang akan ditemukan dalam penelitian kualitatif diperoleh di lapangan studi berdasarkan pada data yang diperoleh secara terpisah-pisah dengan berbagai bukti yang terkumpul dan saling berkaitan (bottom-up grounded theory). 5. Teori dari Dasar (grounded theory) Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertolak dari data yang sarat dengan konteks, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori. Peneliti berupaya untuk melakukan analisis abstrak terhadap suatu fenomena agar bisa menciptakan suatu teori tertentu secara spesifik. Hal ini juga menjelaskan dalam penelitian kualitatif, peneliti mencoba mengkontruksi atau merekontruksi teori atas suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan pada data empirik. Dimana kontruksi atau rekontruksi teori itu dapat diperoleh melalui analisis induktif atas seperangkat data yang diperoleh berdasarkan pengamatan lapangan. 6. Deskriptif Penelitian kualitatif memusatkan pada kegiatan ontologis. Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar angka atau frekuensi. Peneliti menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, mendalam yang menggambarkan situasi yang sesungguhnya guna mendukung penyajian data. Oleh sebab itu penelitian kualitatif secara umum sering disebut sebagai pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti berusaha menganalisis data dalam berbagai nuansa sesuai bentuk aslinya seperti pada waktu dicatat atau dikumpulkan. 7. Lebih Mementingkan Proses daripada Hasil Dalam mengumpulkan data, peneliti memperhatikan bagaimana proses, dan mengapa sesuatu terjadi, karena makna mengenai sesuatu sangat ditentukan oleh proses bagaimana terjadinya. Dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif kajiannya lebih ditekankan pada proses dari pada sekedar produknya. (Boleh tambahin lagi) 8. Adanya Batas yang Ditentukan oleh Fokus
9. Adanya Kriteris Khusus untuk Keabsahan Data
10. Desain yang Bersifat Sementara
Desain penelitian kualitatif tidak disusun secara apriori, namun disusun secara lentur dan terbuka disesuaikan dengan kondisi realitas di lapangan, dengan berbagai masalahnya yang tidak diketahui sebelumnya. Proposal penelitian kualitatif pada umumnya disusun dalam bentuk garis besar dan spekulatif. Desain proposal demikian dimaksudkan bahwa masih terdapat ruang yang memungkinkan untuk perubahan, apabila apa yang telah dirumuskan dalam proposal kurang sesuai dengan kondisi lapangan. Selain itu, dengan tujuan agar proposal penelitian kualitatif lebih terarah, pada umumnya peneliti melakukan studi awal (pilot study) terlebih dahulu, sebelum menyusun proposalnya, meskipun hal itu tidak menjamin adanya ketepatan dengan apa yang mungkin ditemukan di lapangan penelitian. (apriori = asumsi akan sesuatu, sebelum bertemu dengan pengalaman/kenyataannya). 11. Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama