MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan
yang dibina oleh Bapak Drs. Gatot Isnaini, M.Si
Oleh:
Muh. Rizki Irwanto
(30)
No.HP 089675462616
NIM 120533430983
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan di Indonesia ........................................................ 3
B. Pengertian Bela Negara ..................................................................... 7
C. Peran Pendidikan dalam Upaya Menumbuhkan Kesadaran Bela Negara
............................................................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mencapai kemerdekaan,bangsa Indonesia harus mengalami perjuangan
yang sangat panjang dan luar biasa beratnya. Paling sedikit tiga setengah abad lamanya
bangsa Indonesia berjuang untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Banyak
korban yang berjatuhan dalam peristiwa itu. Itulah pengorbanan yang harus dilakukan
dalam suatu perju-angan yang pada akhirnya berhasil membawa bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan.
Namun, perjuangan bangsa Indonesia tidak hanya sampai sebatas itu.
Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan jika tidak ingin
direbut kembali. Meskipun bangsa Indonesia telah merdeka, bukan berarti sudah
terlepas dari segala bentuk ancaman atau gangguan. Baik gangguan yang berupa
tindakan militer para penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia ataupun
tindakan sekelompok orang yang ingin mendirikan negara sendiri.
Usaha bela negara dapat dilakukan dalam berbagai bidang dan bentuk. Salah
satu usaha untuk menumbuhkan kesadaran bela negara dapat dilakukan melalui
penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (berdasarkan Undang-undang No.
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1). Untuk itu perlu
dilakukan inovasi-inovasi pendidikan untuk dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Tujuan pendidikan sebagian adalah untuk membentuk mental dan moral serta sebagian
lagi untuk membentuk pengetahuan dan ketrampilan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang penulisan karya ilmiah diatas, penulis
menyimpulkan beberapa rumusan masalah berikut yang dapat menguatkan kajian
penulisan karya ilmiah ini.
(1) Bagaimana sistem pendidikan yang ada di Indonesia?
(2) Apa pengertian bela negara?
(3) Bagaimana peran pendidikan dalam upaya menumbuhkan kesadaran bela
negara?
Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2010)
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Jalur Pendidikan
pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga yang fungsi utamanya menanamkan keyakinan
agama, nilai budaya dan moral, serta keterampilan praktis.
2.
Jenjang Pendidikan
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan
bangsa.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang
paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di
dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
C. Peran Pendidikan dalam Upaya Menumbuhkan Kesadaran Bela Negara
Kaelan & Zubaidi (2010:3) menyatakan setiap warga negara dituntut untuk dapat
hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi
perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan,
nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan, dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar
tersebut berperan sebagai panduan dan pandangan hidup setiap warga negara dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,
dan
bernegara.
Bahasan
pendidikan
kewarganegaraan meliputi hubungan antara warga negara dan negara, serta pendidikan
pendahuluan bela negara yang semua ini berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar
filosofi bangsa. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku
cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila.
Rasa cinta tanah air dan tuntutan bela negara masih sangat diperlukan khusunya
bagi para generasi penerus yang tengah diharapkan mampu menjawab tantangan
global. Generasi penerus merupakan aset berharga bangsa, di tangan mereka terdapat
amanah besar, mereka adalah penerus peradaban dan perjuangan bangsa serta rasa
nasionalisme berikutnya. Sehingga merupakan suatu keharusan bagi mereka untuk
mengetahui sejarah nasionalisme Indonesia. Selain itu penanaman serta penguatan rasa
cinta tanah air menjadi hal yang sangat urgen untuk diberikan kepada para generasi
penerus. Disinilah letak peranan pendidikan kewarganegaraan dalam rangka
menumbuhkan kesadaran bela negara dan meningkatkan rasa cinta tanah air bagi
generasi penerus. Pendidikan kewarganegaraan juga merupakan salah satu cara untuk
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan kehidupan generasi penerus sebagai warga
negara.
Peranan pendidikan kewarganegaraan adalah membina warga negara khususnya
generasi penerus yang baik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan
kewarganegaraan bagi generasi penerus sangat penting dalam rangka menumbuhkan
kesadaran bela negara dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air. Hal ini
mengingat bahwa para generasi peneruslah yang akan menjadi pemimpin bangsa
dimasa yang akan datang.
Dalam pendidikan kewarganegaraan, peserta didik (generasi penerus) senantisa
dibekali dengan hal-hal yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme. Pemahaman serta
peningkatan sikap dan tingkah laku yang berdasar pada nilai-nilai pancasila serta
budaya bangsa merupakan hal yang diprioritaskan dalam pendidikan kewarganegaraan.
Sebagaimana tujuan utama pendidikan kewarganegaraan, hal itu semua guna
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah
air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional
dalam diri para generasi penerus bangsa.
Pendidikan kewarganegaraan juga merupakan pendidikan dasar bela negara,
dimana pendidikan dasar bela negara ini bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap
tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, kerelaan berkorban untuk
negara serta memberikan kemampuan awal bela negara. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1, yang
menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sumarsono (2001:6) menyatakan pendidikan kewarganegaraan yang berhasil
akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta
didik. Sikap ini tentunya disertai dengan perilaku yang:
10
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai
falsafah bangsa.
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4. Bersifat professional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan
kemanusiaan.
Dengan demikian, terciptalah para generasi penerus bangsa yang tangguh dan
berkepribadian luhur Pancasila, yang senantiasa cinta tanah air dan rela berjuang dan
berkorban dalam rangka bela negara. Merekalah para generasi penerus bangsa yang
akan membawa Indonesia pada gerbang kemajuan dan siap menjawab tantangan
global.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(1) Pelaksanaan pendidikan nasional di Indonesia berlandaskan kepada Pancasila
dan UUD 1945. Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
(2) Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
(3) Peranan pendidikan dalam rangka menumbuhkan kesadaran bela negara dapat
dilakukan dengan penanaman serta penguatan rasa cinta tanah air kepada para
generasi penerus. Hal itu penting dilakukan karena para peneruslah yang akan
menjadi para pemimpin bangsa dimasa yang akan datang. Dengan demikian,
melalui pendidikan diharapkan para generasi penerus bangsa Indonesia mampu
memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa dan negaranya.
B. Saran
(1) Bagi Pemerintah
Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia lebih ditekankan pada hal yang bisa
memberikan pengaruh kepada peserta didik dalam kesadaran bela negara.
Upaya yang dapat dilakukan adalah membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan dengan hubungan antara warga,
negara dan bangsa.
11
12
DAFTAR RUJUKAN
13