Anda di halaman 1dari 4

1.

Membaca Artikel
2. Laporan Baca
a. Melalui jurnal tersebut, penulis menemukan masalah terkait dengan konsep bela
negara dan bagaimana konsep tersebut berjalan dalam perspektif ketahanan
nasional. Konsep bela negara yang penulis fokuskan dalam jurnal ini berdasar
pada wacana presiden pertama, Ir Soekarno yaitu wacana geopolitik. Bung Karno
menjadi sosok yang sangat gencar menggaungkan wacana geopolitik dengan
urgensi didalamnya. Bung Karno berpendapat demikian ditengarai karena
karakteristik dan kedudukan Indoenesia yang merupakan negara kepulauan
dengan diapit dua benua dan dua samudera.
Penulis menemukan masalah berupa adanya diskursus geopolitik yang telah
diwacanakan Bung Karno pada masa sebelumnya karena adanya proses Revolusi
Industri 4.0. Masa ini adalah masa dimana teknologi berkembang begitu pesat
dan masif yang kemudian membawa dunia menuju kepada tatanan industrial
baru. Hal hal seperti artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), big data,
cloud, dan mobile technology sangat memberikan dampak pada kondisi ekonomi,
industri, serta kehidupan warga masyarakat global melalui cara yang
fundamental.
Indonesia yang termasuk dalam masyarakat global juga akan menghadapi
bermacam macam ujian dalam proses perkembangan diskursus geopolitik ini.
Faktor dari eksternal akan semakin besar dan kompleks.Tidak lagi
memperebutkan kekuasaan suatu wilayah, tetapi lebih ke penguasaan ekonomi
global, terrorism, radikalisme, kerusakan lingkungan, lahirnya kesenjangan
sosiopolitik dan ekonomi, dan ketegangan global di masa saat ini.
Penulis juga menemukan masalah bahwa akan terjadi kemungkinan saat
perkembangan teknologi semakin pesat tetapi tidak dibarengi dengan konsep bela
negara yang matang dan kuat bagi warga nya, maka kondisi tersebut akan sangat
membahayakan ketahanan nasional.
Hal tersebut dirasa sangat penting untuk dibahas dan dipelajari, karena
memberikan sebuah edukasi serta pencerahan akan pentingnya bela negara. Bela
negara tidak hanya sekedar berperang mempertahankan teritori wilayah, tetapi
juga berperang terhadap masalah masalah global di bidang lain seperti sosial,
politik, dan ekonomi. Ketahanan Nasional penting untuk ditanamkan bagi setiap
warga negara sebagai upaya dalam menjaga kedaulatan bangsa.

b. Berdasarkan masalah yang ditemukan penulis dalam jurnal, penulis berusaha


menjelaskan tentang pemecahan masalahnya melalui analisis berdasarkan
berbagai teori, konsep, pandangan ahli, serta mempertimbangkan beberapa aspek
dengan negara lain. Teori-teori yang digunakan penulis dalam upayanya
memecahkan masalah diantaranya yaitu teori geopolitik, dimana negara
dipandang sebagai sebuah organisme geografis. Teori geopolitik memberikan
gambaran bahwa suatu negara perlu memikirkan strategi untuk dapat tetap eksis
dan menjalankan fungsinya sebagai bangsa dan negara. Selain teori, penulis juga
memasukkan konsep bela negara dalam pembahasannya. Bela negara yang
dikemukakan penulis menjadi sebuah upaya dalam menjaga kedaulatan negara
yang ditanamkan kepada para warganya. Bela negara akan terintegrasi dengan
Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional sangat bergantung pada kemampuan
mengoptimasi fungsi aspek atau gatra alamiah sebagai modal dasar untuk
menciptakan aspek dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional. Melalui Pasal 9 Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 telah
disebutkan tentang upaya bela negara yang menjadi kewajiban bagi setiap
warganya. Dengan menjalankan kewajiban bela negara, maka pada akhirnya akan
menghasilkan sebuah bangsa yang solid dan susah untuk dicampuri urusan dari
eksternal. Penulis juga berusaha menjelaskan tentang beberapa program bela
negara yang dilakukan oleh negara seperti Singapura, Swiss, Israel dsb sebagai
bentuk komparasi dengan program yang ada di Indonesia.
3. Hubungan antara isi jurnal dengan konsep yang dipelajari
a. Negara
Melalui jurnal, konsep negara yang dijelaskan adalah sebuah satu organisme
geografis yang kedaulatannya harus dijaga oleh warga negaranya. Melalui
program bela negara yang ditanamkan kepada warganya diyakini akan
mempertebal Ketahanan Nasional yang dimiliki negara itu sendiri. Apabila setiap
warga memiliki rasa cinta dan kepemilikian terhadap negara, maka tidak akan
mudah faktor faktor dari eksternal yang hendak masuk ke negara tersebut dengan
tujuan yang tidak baik. Negara memiliki tujuan yang harus dicapai, dimana dalam
proses perjalanannya akan melibatkan warga negaranya sendiri. Konsep ini
memiliki relasi dekat dengan konsep negara secara umum yang menjelaskan
bahwa negara merupakan sebuah organisasi dengan sebuah wilayah yang mampu
memberikan paksaan secara sah kepada seluruh golongan yang ada di dalamnya
sehingga dapat menentukan tujuan lalu mencapai tujuan itu bersama sama. Hal ini
memiliki kaitan dengan jurnal, dimana negara “memaksa” warganya untuk
melakukan kewajiban bela negara dengan diatur dalam Undang-Undang.
Kewajiban ini kemudian yang akan menentukan apakah tujuan dan cita cita
negara akan tercapai atau tidak.
b. Warga Negara dan Identitas Nasional
Dalam jurnal, warga negara disebutkan sebagai aspek yang penting bagi
keberjalanan sebuah negara, dimana warga negara yang menjalankan seluruh
program, kebijakan, kewajiban, dan kewenangan demi mencapai tujuan negara.
Sebagaimana yang sudah diketahui bahwa warga negara merupakan sekelompok
orang yang berada di wilayah tertentu di suatu negara dan mempunyai kedudukan
resmi menjadi anggota penuh suatu negara. Warga negara diberikan kewajiban
untuk menjalankan peraturan-peraturan yang dibut.
Identitas nasional memberikan tanda khusus bagi suatu negara sehingga memiliki
perbedaan dengan bangsa lainnya. Dalam jurnal menjelaskan bahwa Indonesia
memiliki program bela negara melalui pendidikan sejak dini agar nantinya
menghasilkan Sumber Daya Manusia yang tetap mempertahankan identitas
nasionalnya. Dalam jurnal juga dijelaskan bahwa Indonesia memiliki upaya bela
negara yang berbeda dengan negara-negara yang lainnya.
c. Kekuasaan dan Legitimasi
Kekuasaan dan Legitimasi merupakan istilah yang hampir tidak bisa dipisahkan.
Hal ini karena cukup identik ketika seseorang memegang kekuasaan, ia juga
memiliki legitimasi untuk menjalankan program programnya. Dalam jurnal
memperlihatkan bahwa Ir. Soekarno begitu vokal dalam membicarakan tentang
geopolitik, bahkan beliau ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang
ditakuti melalui geopolitik tersebut. Legitimasi yang dimiliki Bung Karno ketika
menjadi Presiden menjadikannya berhak untuk memutuskan kebijakan-kebijakan
yang nantinya juga akan dijalankan oleh warganya.
d. Konstitusi dan Rule of Law
Arti yang secara luas mendefinisikan bahwa konstitusi merupakan keseluruhan
peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis dengan tujuan untuk “mengikat”
cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu
masyarakat. Secara singkatnya konstitusi adalah Undang-Undang Dasar.
Sedangkan rule of law adalah doktrin dalam justice yang kehadirannya merupakan
sebuah reaksi dan koreksi terhadap negara absolut yang sudah berkembang
sebelumnya. Relasi dengan pembahasan yang ada di jurnal ini yaitu, penulis
menggunakan Undang-Undang sebagai acuan dasar dalam membahas
permasalahan. Dalam hal ini yaitu tentang aturan hukum terkait dengan bela
negara dan ketahanan nasional. Penerapan rule of law menjadi penting karena
akan dihasilkan sebuah keadilan ditengah warga negara.
e. Bela Negara
Bela negara diartikan sebagai upaya dari setiap warga negara untuk membela,
mempertahankan, dan memajukan suatu bangsa dan negara sehingga eksistensi
negara tersebut senantiasa diperhitungkan. Bela Negara telah diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang sifatnya mengikat pada setiap warganya. Di
dalam jurnal memberikan penjelasan bahwa dalam menghadapi diskursus
geopolitik, dan perkembangan revolusi industri 4.0 diperlukan sebuah upaya bela
negara yang benar benar dijalankan oleh setiap warga negara. Hal ini bertujuan
untuk melindungi keberlangsungan negara dalam menjalankan fungsinya. Upaya
bela negara juga dapat meminimalisir masuknya faktor eksternal yang dapat
mengganggu kedaulatan negara.
f. Integrasi nasional dalam persatuan dan kesatuan Republik Indonesia
Dalam jurnal dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang diapit
oleh dua benua dan dua samudera. Akan tetapi bukan menjadi persoalan untuk
membicarakan sebuah persatuan dan kesatuan. Dengan terciptanya rasa saling
memiliki satu sama lain dan mencintai bangsa dan negara dapat meningkatkan
persatuan dan kesatuan. Integrasi antara keseluruhan elemen yang ada dalam
negara menjadikan negara ini menjadi kuat, solid, dan tidak mudah dipengaruhi
oleh faktor eksternal.
4. Sebagai generasi muda, sekaligus generasi penerus bangsa sudah seharusnya kita
terus meningkatkan kemampuan diri kita melalui berbagai macam cara, salah satunya
dengan pendidikan. Lahirnya generasi penerus yang berkualitas menjadi sebuah
anugerah yang istimewa bagi setiap bangsa dan negara, karena masa depan dapat
terlihat lebih cerah dan tahu arah. Mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh
diri kita sendiri juga menjadi salah satu kontribusi bagi bangsa dan negara. Potensi
yang muncul nantinya dapat mengharumkan nama bangsa di mata dunia dan
menjadikan Indonesia sebagai negara yang patut diperhitungkan dari segi kualitas
sumber daya manusianya.
Sebagai mahasiswa kedokteran yang nantinya bermuara menjadi tenaga medis akan
sangat penting ketika kita menekuni bidang yang sudah kita pilih. Kesehatan juga
menjadi salah satu pilar bangsa dan penentu masa depan generasi generasi
selanjutnya. Oleh karena itu menjadi mahasiswa kedokteran harus berkomitmen untuk
menjadi tenaga medis yang kompeten, bertanggung jawab, dan kompeten sehingga
nantinya dapat menyelamatkan bangsa dari krisis kesehatan. Selain itu, sebagai warga
negara yang baik kita perlu menjalankan segala kebijakan yang telah diamantkan
dalam konstitusi. Konstitusi menjadi dasar bagi para warganya menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai