Anda di halaman 1dari 9

REVIEW JURNAL OSEANOGRAFI

Disusun Oleh :
Salma Nur Rihadatul ‘Aisy 2010714320008

Dosen Pengampu :
Bapak Muh. Afdal

PROGRAM STUDI MANEJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Jurnal 1
I.1.1 Identitas Jurnal
Identitas jurnal 1 adalah sebagai berikut :
Judul : KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI KIMIA SELAT
TIWORO UTARA SEBAGAI DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN DALAM PENENTUAN LOKASI
BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii)
Nama : Journal of Fisheries and Marine Research
Volume : Vol. 3 No. 3
Halaman : 390-399
Tahun : 2019
Penulis : Arman Pariakana, Akhmad Mustafa , Indrayani
I.1.2 Latar Belakang
Masyarakat pesisir di wilayah perairan Selat Tiworo utara khususnya
klaster Tinanggea telah melakukan kegiatan budidaya rumput laut (Eucheuma
cottonii) sejak lama. Wilayah ini kaya akan sumberdaya perairannya seperti
vegetasi mangrove, lamun, terumbu karang, ikan, dan kerang dengan panjang
garis pantainya ±120,7 km. Dalam proses budidaya yang terpetak-petak dan
telah menjorok jauh keluar dari pesisir pantai maka menjadi penting untuk
diperhatikan dan diketahui seberapa besardaya dukung lingkungan air. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian tentang kandungan air yang berguna
untuk mengantisipasi ancaman dalam keberlajutan budidaya rumput laut.

I.1.3 Area Studi


Penelitian dilakukan di wilayah perairan Selat Tiworo Utara klaster
tinanggea Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara yang
meliputi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Tinanggea, Palangga Selatan,
Laeya, dan Lainea. Batas penelitian ke arah laut dibatasi sejauh 4 mil,terletak
antara 4 ° 32’ 8,13” sampai 4 ° 30’ 35,10” Lintang Selatan dan antara 122°
34’ 51,79” sampai 122 ° 14’ 18,76” Bujur Timur. Wilayah ini memiliki garis
pantai sepanjang ±120,7 km. Secara geografis, wilayah perairan Selat Tiworo
Utara terlindungi oleh Pulau Muna dan Pulau Wawonii dari gelombang kuat
Laut Banda dan Laut Flores.

I.1.4 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan
lingkungan air yang digunakan sebagai area budidaya rumput laut. Hasil
penelitian diharapkan dapat berguna dalam pengembangan dan peningkatan
produksi budidaya rumput laut Eucheuma cottonii yang berkelanjutan.

I.1.5 Metode yang Digunakan


Penelitian ini menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis
(SIG). Metode ini dapat digunakan untuk pemilihan lokasi yang baik
berdasarkan penilaian lahan. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini
bersumber dari data primer. Data primer didapatkan melalui observasi
lapangan dan analisis laboratorium. Observasi lapangan meliputi: pengukuran
dan pengambilan peubah kualitas perairan Selat Tiworo utara dan pengamatan
fisik lingkungan wilayah pesisir klaster tinanggea. Analisis kualitas air dengan
menyiapkan dan menginput data parameter kualitas air yang digunakan yakni;
fosfat, nitrat, amonium, oksigen terlarut, pH, dan salinitas. Pemrosesan data
dengan metode interpolasi Inverse Distance Weighted ( IDW)

I.2 Jurnal 2
I.2.1 Identitas Jurnal
Identitas jurnal 2 adalah sebagai berikut :
Judul : CHEMICAL OCEANOGRAPHY OF NORTHEASTERN
MEDITERRANEAN
Nama : Journal of Institute of Marine Sciences, Middle East
Technical University, Erdemli, Turkey
Volume :-
Halaman : 15-29
Tahun : 2016
Penulis : Süleyman TUĞRUL, Nebil YÜCEL dan İsmail AKÇAY

I.2.2 Latar Belakang


Laut air asin Mediterania Timur adalah salah satu cekungan terkenal dengan
produktivitas rendah di antara lautan dunia karena pasokan nutrisi yang
terbatas ke lapisan zona eufotik (EZ) dari sumber eksternal (sungai dan curah
hujan) dan internal. Adanya modifikasi sifat fisik dan bio-kimia pada
permukaan air Laut Mediterania Timur yang oligotrofik akibat dari air
permukaan Atlantik yang kurang asin. Selain itu terdapat area muara sungai
yang membawa air yang tercemar sehingga juga dapat mencemarkan air laut.
Dalam lingkungan laut semi-tertutup seperti itu, interaksi antara sistem pesisir
dan laut lepas menentukan variasi spasial dalam sifat biokimia ekosistem
teluk/pesisir. Oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan terhadap kondisi
kandungan nutrisi dalam air laut Mediterania Timur yang dapat membantu
menganalisis ekosistem yang ada di area tersebut.

I.2.3 Area Studi


Area studi mencakup perairan atau Laut Mediterania Timur yang
memliki zona beting Mediterania cukup luas di Cilician Basin.

I.2.4 Maksud dan Tujuan


Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi
perairan Laut Mediterania dan menganalisis kondisi pencemaran yang terjadi.

I.2.5 Metode yang Digunakan


Penelitian dilakukan dengan menggunakan data satelit MODIS,
Namun proses tidak dijelaskan secara rinci oleh penulis.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
II.1 Hasil dan Pembahasan
II.1.1 Hasil dan Pembahasan Jurnal 1
Kondisi oseanografi kimia merupakan salah satu penentu utama
keberhasilan suatu budidaya E. cottonii. Hasil pengukuran oseanografi kimia
pada penelitian ini terdapat beberapa peubah oseanografi kimia di perairan
Selat Tiworo utara klaster tinanggea Kabupaten Konawe Selatan diantaranya
yaitu fosfat, nitrat, ammonium, oksigen terlarut, salinitas, dan pH. Konsentrasi
fosfat yang baik untuk pertumbuhan rumput laut adalah antara 0,1- 3,5 mg/L.
Konsentrasi fosfat selama penelitian adalah berkisar 0,0069-0,3296 mg/L,
maka beberapa lokasi memiliki konsentrasi fosfat berada di bawah kisaran
untuk pertumbuhan E. cottonii yang baik. Sehingga dapat dikatakan beberapa
lokasi wilayah perairan Selat Tiworo Utara klaster tinanggea menunjang
untuk pertumbuhan E. cottonii. Nitrat dalam penelitian ditemukan tersebar di
lokasi selama penelitian yakni berkisar 0,0084-3,5892 mg/L. (Pariakan et al., 2019) Kandungan
nitrat yang baik untuk pertumbuhan rumput laut adalah antara 1,0- 3,2 mg/L,
maka beberapa lokasi di wilayah penelitian baik digunakan sebagai area
budidaya rumput laut. Amonium di lokasi selama penelitian didapatkan masih
dalam kisaran layak yakni berkisar 0,1024-1,0219 mg/L. Sedangkan pH di
perairan Selat Tiworo utara klaster tinanggea selama penelitian berkisar antara
6,99-8,70. Untuk pertumbuhan yang optimal, E. cottonii membutuhkan pH
antara 7-9, sehingga berkaca dari pH di perairan ini, maka area ini layak untuk
dijadikan sebagai area budidaya rumput laut. Nilai rata-rata kisaran oksigen
terlarut pada lokasi penelitian berkisar 4,18-6,34 mg/L. Nilai tersebut dapat
dikatakan sesuai untuk pertumbuhan rumput laut berdasarkan petunjuk.
Salinitas di perairan Selat Tiworo utara klaster tinanggea selama penelitian
diperoleh nilai berkisar 30,7-32,9 ppt. Dalam melakukan budidaya E. cottonii
idealnya membutuhkan kisaran salinitas 31-35 ppt, sehingga area ini sosok
untuk dijadikan area budidaya.

II.1.2 Hasil dan Pembahasan Jurnal 2


Zona beting Mediterania relatif luas di Cilician Basin menerima
sejumlah besar aliran sungai yang sarat nutrisi. Namun juga aliran air sungai
ini juga banyak mengandung bahan kimia dari berbagai asal (domestik,
pertanian, industri) masuk melalui pembuangan titik dan menyebar ke
perairan pesisir Teluk Mersin dan Teluk Iskenderun yang memiliki pertukaran
terbatas dengan laut lepas. Oleh karena itu, perairan bagian dalam teluk
menjadi lebih tercemar dan sangat produktif, yang mengarah pada
pembentukan kontras yang tajam antara sifat biokimia perairan bagian dalam
dan laut terbuka oligotrofik.

Ditemukan distribusi vertikal oksigen terlarut dan nutrisi di lapisan


atas (0-150 m) cukup homogen di seluruh Mediterania timur. Konsentrasi
oksigen terlarut hampir pada tingkat kejenuhan dan konsentrasi nutrisi sangat
rendah di zona eufotik (EZ), kecuali kondisi musim dingin yang parah.
Konsentrasi oksigen terlarut dan konsentrasi nutrien dalam massa air
cekungan dalam ditentukan oleh laju masukan bahan organik dari zona
eufotik dan waktu tinggalnya pada kedalaman cekungan dalam tertentu;
terutama massa air yang lebih muda memiliki nilai oksigen yang lebih tinggi
tetapi konsentrasi nutrisi yang rendah. Selain itu konsentrasi fosfat reaktif
secara konsisten sangat rendah. Nilai nitrogen anorganik permukaan
meningkat di perairan pesisir sekitar 1,5-3,03μM selama periode musim
dingin-musim semi. Di laut terbuka, nitrat permukaan menunjukkan
peningkatan yang luar biasa. (TUĞRUL et al., 2016)

Penelitian ini juga memperlihatkan kondisi produktivitas primer dan


konsentrasi klorofil di Mediterania NE oligotrofik sangat rendah dan lebih
rendah daripada di Mediterania barat. Rata-rata tingkat produksi primer
bervariasi secara regional dan musiman antara 3,70 – 8,43 mg C m-3h-1di
wilayah pesisir Kilikia, 0,09 – 0,90 mg C m-3 h-1lepas pantai, dan 0,04 – 0,70
mg C m-3h-1di pinggiran Rhodes Gyre. (TUĞRUL et al., 2016)

II.2 Kelebihan dan Kelemahan Jurnal


II.2.1 Kelebihan Jurnal 1
1. Jurnal menguraikan latar belakang yang kuat mengapa perlu
dilaksanakan penelitian ini.
2. Metode penelitian dijelaskan secara rinci.
3. Hasil penelitian dibandingkan dengan berbagai literatur yang digunakan
sebagai acuan dalam menentukan kesesuaian hasil penelitian.
4. Jurnal dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan disertai
gambar ilustrasi.

II.2.2 Kelemahan Jurnal 1


1. Jurnal kurang menjelaskan tentang sistem informasi geografis yang
masih menjadi sesuatu yang belum umum diketahui..
2. Terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf miring.
3. Terdapat ketidakkonsistenan simbologi warna pada peta.

II.2.3 Kelebihan Jurnal 2


1. Jurnal ini menggunakan beberapa rentang waktu sehingga analisis dapat
dilakukan dengan lebih mudah
2. Menggunakan ilustrasi grafik dan gambar dalam menjelaskan hasil
penelitian
3. Melibatkan hasil-hasil penelitian sebelumnya untuk mendapatkan
argument.

II.2.4 Kelemahan Jurnal 2


1. Jurnal tidak mendeskripsikan lokasi penelitian melalui peta dengan
jelas.
2. Tidak menjelaskan metode penelitian yang digunakan secara rinci
3. Tidak menampilkan kesimpulan dari hasil pengamatan.
BAB III
KESIMPULAN
III.1 Kesimpulan Jurnal 1
Sebaran kimia di perairan Selat Tiworo utara klaster tinanggea
menunjukkan kesesuaian untuk dilaksanakan kegiatan budidaya rumput laut
Eucheuma cottonii. Sebaran oseanografi kimia memberikan pengaruh bagi
hasil produksi rumput laut E. cottonii, sebaran yang ditemukan sangat
bervariasi, hal ini disebabkan kondisi alam yang dinamis.

III.2 Kesimpulan Jurnal 2


Jurnal 2 tidak menampilkan kesimpulan pada sub-bab sendiri sehingga
tidak dapat dilihat kesimpulan dari penulis terhadap pengamatan atau
penelitian yang dilakukan. Pembaca dapat mengambil poin poin penting dari
pembahasan dalam penelitian ini.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Pariakan, A., Mustafa, A., & Indrayani. (2019). Karakteristik Oseanografi Kimia
Selat Tiworo Utara Sebagai Daya Dukung Lingkungan Dalam Penentuan Lokasi
Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii. Journal Fisheries and Marine
Research, 3(3), 390–399.

TUĞRUL, S., YÜCEL, N., & AKÇAY, İ. (2016). Chemical oceanography of


northeastern mediterranean. December, 15–29.

Anda mungkin juga menyukai